• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Komunikasi 2.1.1 Pengertian Komunikasi - Program Informasi Televisi dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Masyarakat (Studi Korelasional Mengenai Program “Metro Kini” di Metro TV dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Masyarakat Keluraha

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Komunikasi 2.1.1 Pengertian Komunikasi - Program Informasi Televisi dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Masyarakat (Studi Korelasional Mengenai Program “Metro Kini” di Metro TV dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Masyarakat Keluraha"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

URAIAN TEORITIS

2.1 Komunikasi

2.1.1 Pengertian Komunikasi

Komunikasi dalam kehidupan sehari-hari diartikan sebagai suatu kegiatan yang selalu dilakukan manusia baik secara langsung (tatap muka) maupun tidak langsung (elektronik). Tiada hari tanpa berkomunikasi. Komunikasi erat kaitannya dengan interaksi antara masyarakat dengan lingkungan. Kegiatan ini akan membentuk jalinan hubungan dengan menyampaikan segala sesuatu kepada pihak lain yang akan mempermudah dalam keberlangsungan manusia dengan lingkungan sekitar.

Hal terpenting dari kegiatan komunikasi adalah persamaan penafsiran terhadap makna sesuatu yang akan ditunjukkan dari isi pendapat, gagasan, maupun perilaku. Dengan kata lain, hakikat komunikasi adalah proses pernyataan manusia. Pengertian komunikasi menurut para ahli yang berkaitan dengan penelitian ini, antara lain :

 Harold Lasswell mendefinisikan komunikasi dengan formula Lasswell yakni Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect (Siapa mengatakan apa dengan saluran apa kepada siapa dengan pengaruh bagaimana).

 Judy C. Pearson dan Paul E. Nelson mendefinisikan komunikasi sebagai proses memahami makna dan berbagi makna.

 Dance (1967) mendefinisikan komunikasi sebagai proses pemilihan dan pemilahan respons terhadap stimulus melalui simbol verbal-verbal.

(2)

Universitas Sumatera Utara  McCross (1998) mendefinisikan komunikasi sebagai proses yang

menggambarkan bagaimana seseorang memberi stimulasi pada makna pesan verbal dan non verbal ke dalam pikiran orang lain.

 Robert E. Park (1887) mendefinisikan komunikasi sebagai proses sosial psikologi seseorang yang mampu menerima sikap dan pandangan orang lain bahwa dua orang atau lebih dapat bertukar informasi selama berlangsungnya proses komunikasi dan masing-masing mereka memberikan makna yang berbeda pada informasi yang diterimanya.

Dari beberapa pengertian komunikasi di atas dapat dilihat bahwa komunikasi merupakan suatu proses yang tidak hanya sekadar kata namun menjadi konsep dan teori dalam kelangsungan komunikasi. Ada tiga faktor pembentukan definisi komunikasi sebagai suatu proses (Liliweri, 2011:64) yaitu :

1. Proses yang membuat semua komponen komunikasi berinteraksi secara dinamis, hal ini karena kita tidak akan mengerti komunikasi jika hanya melihat satu atau beberapa saja komponen-komponen tersebut.

2. Interaksi adalah proses yang menghubungkan pengirim pesan dan penerima pesan, dan konsep interaksi merupakan kata kunci untuk menghubungkan dua atau lebih orang untuk melakukan pengiriman dan penerimaan sehingga terjadi persamaan makna.

3. Konteks sosial menggambarkan tempat, waktu, dan situasi komunikasi itu terjadi, dan konteks tersebut akan mempengaruhi cara seseorang untuk berkomunikasi.

(3)

Universitas Sumatera Utara Proses komunikasi dikatakan berhasil jika unsur-unsur di dalamnya yang berupa komunikator, pesan, saluran, komunikan mengalami penafsiran arti yang sama. Istilah komunikator disebut juga dengan sender (pengirim), source (sumber), encoder, speaker, originator, pemilik informasi, narator, reporter, presenter, pemberi keterangan. Maka, komunikator dapat diartikan sebagai pihak

pertama yang memiliki suatu informasi dan menyampaikan, menyebarkan informasi tersebut ke pihak-pihak lain. Pesan atau informasi merupakan suatu informasi yang akan disampaikan komunikator ke komunikan dan dapat mengurangi ketidakpastian. Saluran adalah media yang akan digunakan oleh komunikator dalam penyampaian pesan. Komunikan adalah sasaran komunikator yang berupa masyarakat individu atau kelompok. Oleh sebab itu, unsur-unsur di atas harus mendapatkan perhatian terutama bagi komunikator dalam melangsungkan proses komunikasi.

Selain unsur-unsur di atas masih terdapat dua hal penting yang berperan dalam proses komunikasi. Pertama, aktivitas memaknakan pesan yang disampaikan oleh komunikator (encoding) dan pemaknaaan yang dilakukan oleh komunikan(decoding) terhadap informasi yang diterimanya tersebut. Proses encoding merupakan proses pengalihan pesan yang akan disampaikan oleh

komunikator ke dalam bentuk simbol verbal atau non verbal sehingga dapat lebih mudah dipahami dan dimengerti oleh komunikan. Proses decoding merupakan proses pengawasandian yang dilakukan oleh komunikan terhadap pesan yang diterima sehingga dapat dimengerti. Tahapan akhir dari proses komunikasi adalah efek (response) yang diartikan sebagai tanggapan atau reaksi yang ditunjukkan oleh komunikan setelah menerima suatu pesan. Bentuk-bentuk efek dalam komunikasi antara lain :

1. Efek kognitif adalah efek pesan yang diterima oleh komunikan menambah wawasan, pengetahuan, dan pengalamannya.

(4)

Universitas Sumatera Utara 3. Efek koratif (behaviour) dalam bentuk tingkah laku komunikan terhadap

pesan yang diterimanya.

Wilbur Schramm memaparkan faktor-faktor penunjang komunikasi agar efektif (Effendy, 2003: 41-42) diantaranya :

 Pesan harus dirancang dan disampaikan sedemikian rupa sehingga dapat menarik perhatian komunikan.

 Pesan harus menggunakan lambang-lambang tertuju kepada pengalaman yang sama antara komunikator dan komunikan sehingga tercipta kesamaan pengertian.

 Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi komunikan dan menyarankan beberapa cara untuk memperoleh kebutuhan tersebut.

 Pesan harus menyarankan suatu jalan atau solusi untuk memperoleh kebutuhan yang layak bagi suatu komunitas komunikan agar dapat bertingkah laku sesuai dengan pesan yang disampaikan.

2.1.1.1 Tujuan dan Manfaat Komunikasi

Tujuan dilakukannya kegiatan komunikasi antara lain ;

1. Untuk mengubah sikap (to change the attitude) sesuai dengan yang diharapkan komunikator kepada komunikan. Hal ini biasanya tampak dalam kegiatan yang bersifat penyuluhan, persuasif, dan lain-lain.

2. Untuk mengubah opini/ pendapat/pandangan (to change opinion) komunikan terhadap suatu peristiwa sehingga mempunyai keputusan pemikiran sesuai dengan yang disampaikan komunikator. Hal ini tampak dalam kegiatan propaganda.

3. Untuk mengubah perilaku (to change the behaviour) dalam kelangsungan hidup bermasyarakat.

Manfaat kegiatan komunikasi antara lain :

1. Menginformasikan (to inform) sesuatu yang bersifat terkini dan dapat dipercaya serta disampaikan secara singkat, jelas, dan terperinci.

(5)

Universitas Sumatera Utara 3. Menghibur (to entertain) komunikan sesuai dengan budaya dan aturan

yang berlaku dalam suatu masyarakat.

2.1.1.2 Bentuk-Bentuk Komunikasi

Berdasarkan tatanan (situasi) terjadinya kegiatan komunikasi maka bentuk-bentuk komunikasi dapat diklasifikasikan menjadi :

1. Komunikasi intrapribadi (intrapersonal communication) adalah bentuk komunikasi yang berlangsung dalam diri sendiri seseorang. Bentuk ini hanya melibatkan satu orang saja dan pihak lain tidak mengetahui isi, informasi yang sedang ia pikirkan, rasakan dalam dirinya misalnya berkhayal, berpikir.

Menurut Ronald L. Applbaum dalam bukunya yang berjudul “Fundamental Concept in Human Communication” mendefinisikan komunikasi intrapribadi sebagai komunikasi yang berlangsung dalam diri individu berupa kegiatan berbicara kepada diri sendiri dan kegiatan mengamati serta memberikan makna (intelektual dan emosional) terhadap lingkungan kita.

2. Komunikasi antarpribadi (interpersonal communication) adalah komunikasi yang berlangsung antara dua orang yang biasanya dilakukan secara tatap muka serta reaksi yang ditimbulkan terjadi secara langsung dan spontan.

3. Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang berlangsung antara lima orang atau lebih yang kegiatannya terstruktur, terencana. Suatu kelompok dapat terbentuk atas kesepakatan bersama diantara anggota-anggota kelompok.

(6)

Universitas Sumatera Utara 2.1.2 Komunikasi massa

Komunikasi massa merupakan proses komunikasi melalui media massa (cetak, audio, audiovisual) yang lebih memudahkan dalam menciptakan persamaan makna terhadap komunikan yang dituju. Penggunaan media massa disebabkan pesan yang disampaikan berguna bagi kepentingan khalayak luas dan harus disampaikan dengan segera dan serentak.Penyampaian suatu informasi yang menggunakan media massa harus disampaikan kepada masyarakat yang berbeda-beda tempat tinggalnya. Pengertian ini mengalami perkembangan yang diartikan sebagai proses komunikasi melalui media massa modern yang meliputi surat kabar yang memiliki sirkulasi yang luas, siaran radio dan televisi yang ditujukan kepada umum, dan film yang dipertunjukkan di bioskop-bioskop.

Komunikasi massa menyiarkan informasi, gagasan, dan sikap kepada komunikan yang beragam dalam jumlah yang banyak dengan menggunakan media. Dalam prosesnya akan melakukan penyebaran informasi secara serentak dan menyeluruh kepada khalayak luas.

Unsur-unsur suatu proses komunikasi massa terdiri dari komunikator, media massa, informasi (pesan) massa, gatekeeper, khalayak (publik), dan umpan balik. Unsur yang berperan penting dalam proses komunikasi massa adalah komunikator. Ada 2 tugas penting yang diemban untuk harus dilakukan oleh komunikator dalam komunikasi massa. Pertama, harus mengetahui yang ingin dikomunikasikan atau disampaikan. Kedua, harus mengetahui juga cara penyampaian pesan tersebut. Sebuah pesan yang isinya lemah, disampaikan dengan menggunakan sarana yang lemah juga akan menimbulkan pengaruh yang kurang efektif terhadap komunikan yang berjumlah banyak. Sebaliknya, suatu pesan yang penting disampaikan dengan sarana yang baik dan penyampaian yang jelas akan menimbulkan pengaruh yang efektif terhadap komunikan.

(7)

Universitas Sumatera Utara Komunikator dalam penyebaran informasi mencoba berbagi informasi, pemahaman, wawasan, dan solusi-solusi dengan jutaan massa yang tersebar tanpa diketahui jelas keberadaan mereka. Komunikator juga berperan sebagai sumber pemberitaan yang mewakili institusi formal tertentu yang sifatnya mencari keuntungan positif dan penyebaran informasi tersebut.

Media massa merupakan alat yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan secara bersamaan kepada khalayak banyak yang berada di tempat yang berbeda-beda. Media massa dalam arti sempit berupa surat kabar, brosur, selebaran, majalah. Media massa dalam arti luas berupa media massa periodik yaitu tercetak dan elektronika seperti radio, televisi, film. Dengan menggunakan media massa suatu informasi dapat disampaikan secara berkala, terkini, dan diterima secara massal (masyarakat luas).

Gatekeeper adalah penyeleksi informasi misalnya wartawan, editor, redaksi, dan lain-lain. Komunikasi massa dilakukan oleh beberapa orang dalam suatu organisasi media massa. Sebelum informasi massa diberitakan harus dilakukan proses seleksi pesan oleh gatekeeper yang memiliki wewenang menentukan informasi yang layak atau tidak layak, baik atau tidak baik disampaikan secara massal. Dengan demikian, masyarakat akan menerima dan percaya terhadap maksud penyampaian informasi tersebut. Khalayak adalah massa yang menerima informasi yang disampaikan secara serentak melalui media massa. Umpan balik dalam proses komunikasi massa biasanya bersifat terbatas (tertunda), tidak langsung.

Nordenstreng dan Varis, 1973 mengatakan bahwa terdapat empat proses utama yang menjadi sejarah komunikasi massa yakni :

• Ditemukannya bahasa sebagai alat interaksi pertama manusia

• Berkembangnya seni tulisan dan kemampuan bicara manusia dengan menggunakan bahasa

(8)

Universitas Sumatera Utara • Lahirnya komunikasi elektronik yang dimulai dari telegraf, telepon, radio, televisi hingga satelit. Kecepatan sarana komunikasi yang bersifat digital cenderung menghilangkan ruang dan waktu dalam kesadaran manusia.

Menurut Winston, faktor utama yang menyebabkan perubahan dan perkembangan teknologi adalah hubungan timbal balik antara masyarakat dan teknologi (Roger Fidler, 1990). Hal ini dilakukan untuk menyesuaikan perkembangan zaman dengan kebutuhan makhluk hidup.Teknologi mesin cetak yang terjadi dalam era media cetak cukup bertahan lama yaitu sekitar empat abad.

Beberapa tahun kemudian, Markis Guglielmo Marconi menemukan suatu alat pemancar yang dikenal dengan sebutan radio telegraf dan tepat pada tahun 1897 ia berhasil mendirikan perusahaan telegraf tanpa kawat. Seiring dengan hal ini, masyarakat sudah mulai mengenal komunikasi jarak jauh namun masih bersifat terbatas ruang dan waktu. Perkembangan selanjutnya adalah Alexander Graham Bell mengembangkan telegraf menjadi telepon. Perkembangan ini menjadi titik tolak ukur lahirnya era telekomunikasi yang mampu melahirkan teknologi super cepat saat itu yaitu penemuan Alexanderson pada tahun 1914 berupa radio (Bungin, 2005:24-25).

Perkembangan terus berjalan dengan cepat yang ditandai dengan penemuan radio yang tidak bertahan lama dengan ditemukannya televisi oleh Farnswoth pada tahun 1927. Sejak saat itu manusia merasakan kesempurnaan dalam memperoleh berbagai informasi dan menikmatinya dengan adanya audio dan visual yang ditampilkan oleh televisi.

(9)

Universitas Sumatera Utara sarana yang netral dalam memuat pesan.Informasi massaadalah informasi yang ditujukan kepada masyarakat secara massal bukan untuk dikonsumsi oleh kalangan pribadi.

Di era moderrnisasi ini, komunikasi massa mengalami perkembangan yang cukup pesat. Media massa dianggap memegang peranan penting atau sering disebut sebagai agen perubahan (agent of change). Perannya dapat diuraikan sebagai berikut :

 Sebagai media informasi. Dengan penyampaian informasi yang terbuka dan jujur kepada khalayak luas akanmembantu masyarakat mengetahui kejadian sekitar dan mendorong masyarakat untuk ikut serta dalam proses komunikasi dengan kemampuan yang dimiliki.

 Sebagai media edukasi. Media massa akan menambah informasi, pengetahuan, wawasan tentang kehidupan sekitar dan sekaligus akan mendidik masyarakat menjadi cerdas, berpikir positif, dan menjadi masyarakat yang maju.

 Sebagai media hiburan. Peran media massa sebagai agent of change sangat dibutuhkan untuk mengembangkan berbagai budaya, seni yang positif dan tentunya menghibur sehingga menimbulkan peradaban moral budaya yang berguna antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain.

2.1.2.1 Proses Komunikasi Massa

Proses komunikasi massa berbeda dengan komunikasi tatap muka. Komunikasi tatap muka dapat dilakukan oleh dua atau lebih orang yang dilakukan secara langsung sehingga dapat melihat reaksi langsung setelah menerima suatu pesan. Sedangkan, komunikasi massa melibatkan banyak orang sehingga prosesnya kompleks dan rumit.

Menurut McQuail (1992) bentuk-bentuk komunikasi massa antara lain: 1. Pendistribusian dan penerimaan pesan dalam skala besar. Komunikasi

(10)

Universitas Sumatera Utara sekali siaran, pemberitaan yang disebarkan dalam jumlah yang luas, dan diterima oleh massa yang besar pula.

2. Proses komunikasi massa dapat melalui satu arah yaitu dari komunikator ke komunikan. Jika terjadi interaktif antara komunikator dan komunikan maka umpan baliknya bersifat terbatas, tetap didominasi oleh komunikator.

3. Proses komunikasi massa berlangsung secara asimetris diantara komunikator dan komunikan yang bersifat datar dan sementara. Jika melibatkan kondisi emosional terhadap suatu pemberitaan maka itu hanya berlaku sementara dan tidak permanen.

4. Proses komunikasi massa juga berlangsung secara impersonal (non pribadi dan tanpa nama). Proses ini mengatakan bahwa sulit untuk menentukan unsur-unsur yang berperan sebagai komunikator atau komunikannya. 5. Proses komunikasi massa juga berlangsung berdasarkan kepada

hubungan-hubungan kebutuhan market (pasar) di masyarakat. Media penyiaran misalnya televisi dan radio melakukan penyiaran mereka karena adanya kebutuhan masyarakat tentang pemberitaan massa. Dengan demikian, agenda televisi dan radio juga sangat ditentukan oleh rating yaitu tingkatan proses masyarakat menonton atau mendengar suatu acara, apabila tidak ada pendengar atau pemirsanya maka acara tersebut akan dihentikan karena dianggap rugi jika dilanjutkan dan tidak disponsori (didukung) oleh pasar.

2.1.2.2 Fungsi Komunikasi Massa

Setiap kegiatan yang dilakukan memiliki fungsi, begitu juga dengan komunikasi massa. Fungsi komunikasi massa antara lain :

1. Fungsi pengawasan berupa peringatan dan kontrol sosial yang dilakukan dengan cara kegiatan preventif (mencegah) hal-hal yang tidak diinginkan terjadi dalam masyarakat luas. Selain itu, pengawasan berupa persuasif yang mengajak, membujuk masyarakat untuk melakukan yang disampaikan komunikator dan biasanya disertai dengan reward (hadiah jika melakukannya) atau punishment (hukuman jika tidak melakukannya). 2. Fungsi social learningyang memberikan pencerahan kepada komunikan

(masyarakat luas) secara efektif dan efisien serta dilakukan dalam waktu yang bersamaan (serentak). Selain itu, fungsi ini akan membantu masyarakat dalam bertingkah laku di lingkungan sekitarnya.

(11)

Universitas Sumatera Utara 4. Fungsi transformasi budaya adalah fungsi yang bersifat dinamis yang

dilakukan bersamaan dengan social learning.

5. Fungsi hiburan yang biasanya dilakukan bersamaan dengan fungsi transformasi budaya sehingga lebih mudah untuk diterima dalam lingkup sosial atau budaya suatu masyarakat.

2.1.3 Teori Lasswell

Teori Lasswell dicetuskan oleh Harold Lasswell. Teori ini dianggap oleh beberapa ahli sebagai teori awal dalam perkembangan ilmu komunikasi. Teori ini dipahami dengan istilah formula Lasswell yakni Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect (Siapa Mengatakan Apa Melalui Saluran

Apa Kepada Siapa Dengan Efek Apa). Untuk memudahkan dalam proses pemahaman teori ini maka perlu diperhatikan unsur-unsur proses komunikasi berupa komunikator (communicator), pesan (message), media, komunikan (receiver), dan efek (effect). Unsur-unsur tersebut merupakan hal umum yang harus ada dalam proses komunikasi. Teori ini dianggap baik untuk digunakan karena memperhatikan dengan benar aspek-aspek komunikasinya. Dengan demikian tidak menggunakan cara yang rumit untuk menginterpretasikannya.

Setiap hal yang ada dalam suatu teori komunikasi mempunyai fungsi bagi kelangsungan hidup baik sebagai makhluk individu maupun sosial. Demikian juga dengan teori Lasswell. Fungsi komunikasi menurut Lasswell adalah sebagai berikut :

 Sebagai pengamat dan pengawasan lingkungan (the surveillance of the invironment) artinya komunikasi berfungsi untuk mengingatkan

masyarakat terhadap bahaya dan peluang-peluang yang terjadi dalam lingkungan.

 Sebagai korelasi kelompok-kelompok dalam masyarakat ketika menanggapi lingkungan (the correlations of the parts of society in responding to the environment) artinya memberikan gambaran hubungan

(12)

Universitas Sumatera Utara merespons lingkungan. Hal ini bisa tampak dalam bentuk tajuk rencana atau propaganda.

 Sebagai transmisi warisan sosial dari generasi satu ke generasi yang lain (the transmission of the social heritage from one generation to the next) artinya proses komunikasi akan menjadi warisan bagi generasi komunikan selanjutnya yang akan membantu dalam perkembangan komunikasi. Hal – hal yang diwariskan berupa nilai-nilai sosial, norma, ataupun hal lain yang bersifay berguna dan mendidik bagi generasi selanjutnya.

Fungsi-fungsi komunikasi di atas dapat dijalankan oleh tiga kelompok khusus yakni dalam fungsi pengawasan dan pengamat lingkungan diperankan oleh pemimpin politik dan diplomat, dalam menjalankan fungsi korelasi masyarakat dengan lingkungannya dijalankan oleh pendidik, jurnalis, dan penceramah, serta dalam menjalankan fungsi pewarisan ke generasi selanjutnya diperankan oleh anggota keluarga dan pendidik sekolah.

Ada beberapa motif kebutuhan informasi terhadap masyarakat menurut Elihu Katz (1973) antara lain :

1. Kognitif (cognitive) yaitu kebutuhan masyarakat luas untuk memperoleh pengetahuan, informasi, wawasan mengenai keadaan lingkungan sekitar. Contohnya straight news, dokumenter, dan lain-lain.

2. Afektif yaitu kebutuhan masyarakat terhadap suatu program informasi yang dapat menyenangkan batin atau emosionalnya. Contohnya feature, infotainment, dan lain-lain.

3. Integratif personal (personal integrative) yaitu kebutuhan masyarakat untuk meningkatkan kredibilitas atau kepercayaan diri terhadap penayangan suatu program informasi. Contohnya talk show.

(13)

Universitas Sumatera Utara lingkungan sekitar. Contohnya : current affair, dokumenter, dan lain-lain.

5. Escapist (pelepasan ketegangan) yaitu kebutuhan informasi untuk memperoleh pencerahan baru dari keadaan hidup yang membuat hidup masyarakat tegang atau tertekan. Contohnya : talk show, feature.

Setelah komunikan mengolahnya dan menerimanya, maka akan terjadi kesediaan untuk mengubah sikap. Suatu pesan dikatakan berhasil dalam teori ini tergantung pada cara masyarakat dalam mengendalikan fungsi-fungsi komunikasi massa supaya efisien. Media massa mempunyai peran untuk memberi efek yang cukup kuat kepada audience. Hal ini dapat dilihat dari tingkat kebutuhan informasi dan konsumsi masyarakat terhadap media massa khususnya televisi yang semakin meningkat dari waktu ke waktu.Suatu informasi akan menjadi hal yang penting dalam kehidupan masyarakat jika dilakukan secara berkesinambungan dan memiliki nilai berita (news value) yang dapat dipercayai. Semakin sering suatu informasi disampaikan dan masyarakat semakin banyak yang membahasnya dalam kehidupan sehari-hari maka masyarakat telah membentuk nilai kepercayaan terhadap suatu pemberitaan di media massa. Dengan demikian, jika suatu informasi semakin sering diberitakan maka akan semakin cepat untuk menghasilkan reaksi yang diharapkan kepada audience. 2.1.4 Televisi sebagai media massa

(14)

Universitas Sumatera Utara diubah menjadi getaran oleh antena pesawat TV. Pada pesawat ini akan mengalami perubahan kembali menjadi gambar-gambar yang hidup dan akan sama dengan objek yang terkena sasaran kamera tadi.

Awalnya masyarakat menggunakan media surat-menyurat, radio untuk menyebarluaskan suatu kejadian atau informasi. Perkembangan media terus berlanjut hingga televisi menjadi media massa yang sangat berperan penting saat ini. Televisi dianggap sebagai media massa yang sangat mudah digunakan oleh pihak media untuk menyebarluaskan informasi secara serentak (bersamaan) dan lingkup masyarakat yang luas. Unsur kata-kata, musik, serta sound effect mampu menarik perhatian khalayak.Selain itu, gambar hidup yang ditampilkan TV dapat menimbulkan kesan yang mendalam bagi penonton. Dengan demikian, televisi memiliki kemampuan yang lebih menonjol dibandingkan dengan media massa lainnya guna memengaruhi khalayak.

Perkembangan televisi pada tahun 1980-an ditunjukkan dari munculnya layar televisi pelat (LCD) dengan teknologi plasma menggantikan teknologi layar televisi tabung yang dinilai kurang efektif karena menghasilkan kualitas warna dan gambar tayangan yang kurang baik dan jelas. Televisi juga menggunakan satelit sama halnya dengan radio sehingga membuka peluang bagi audience untuk menyaksikan siaran secara berkesinambungan dan tidak mengenal batas ruang dan situasi. Misalnya, pertandingan sepak bola suatu negara dapat dilihat oleh negara lain.

(15)

Universitas Sumatera Utara 2.1.5 Program Informasi

2.1.5.1 Pengertian Informasi

Kata informasi dalam bahasa Inggris yakni information, berasal dari bahasa Latin informare yang berarti memberi bentuk. Informasi dapat diartikan sebagai suatu pemberian makna dalam kehidupan manusia. Pemberian informasi selalu terjadi secara terus-menerus kepada manusia dengan memberitahukan sesuatu yang sedang berlangsung, baru, dan ekspektasi akan kelangsungan manusia. Komunikasi sangat berperan dalam menjalankan fungsi informatif yang akan memberikan pengetahuan kepada manusia. Fungsi informatif tersebut harus berisi hal-hal yang bersifat fakta (sesuai dengan kenyataan), tidak berisi tentang hal-hal yang bersifat khayalan. Informasi-informasi yang ditayangkan di televisi harus berupa fakta yakni kejadian yang sesungguhnya terjadi di lingkungan masyarakat.

Dengan informasi yang terbuka, jujur, dan benar disampaikan oleh media massa kepada masyarakat akan menjadikan masyarakat tersebut kaya dengan informasi, terbuka dengan lingkungan sekitar. Selain itu, masyarakat sebagai masyarakat dalam lingkungan yang luas dapat berpartisipasi dengan sekitarnya melalui kemampuannya yang beraneka ragam.

Beberapa pengertian informasi menurut para ahli antara lain : 1. Bentuk lain dari berita (Tolaas, 1986).

2. Informasi adalah pengorganisasian dan interpretasi terhadap data kemudian dimasukkan dalam format yang tepat agar dapat digunakan oleh pemakai dalam pandangan baru (Liliweri, 2005).

3. Fritz Machlup mengartikan informasi bukan sesuatu yang mengartikan sesuatu. Informasi merupakan makna yang terdapat dalam karakteristik seperti properti, unsur, dimensi, dan koneksi.

(16)

Universitas Sumatera Utara 2.1.5.2 Jenis-Jenis Program Informasi di Televisi

Setiap stasiun televisi berusaha menyajikan berbagai jenis program yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, menarik dan disukai, serta berusaha untuk tidak bertentangan dengan kesusilaan, hukum dan peraturan yang berlaku. Menurut Vane-Gross (1944) menentukan jenis program berarti memilih daya tarik dari suatu program tersebut. Suatu program harus memilih daya tarik tepat agar dapat meraih perhatian audien dalam jumlah yang banyak.Program informasi yang ditayangkan di televisi memberikan berbagai informasi yang aktual dan terkini sehingga dapat memenuhi rasa ingin tahu penonton terhadap sesuatu hal dan bertujuan untuk memberikan tambahan pengetahuan (informasi) kepada khalayak audien.Program informasi dapat dibagi menjadi dua bagian yakni berita keras (hard news) dan berita lunak (soft news)(Morissan, 2008:208-212).

Berita keras (hard news) adalah segala informasi penting, menarik yang sifat penyiarannya harus segera diinformasikan oleh media agar dapat diketahui dengan cepat oleh audiennya. Televisi memiliki peranan penting dalam proses informasi ini. Media penyiaran adalah media yang paling cepat untuk menyiarkan informasi kepada masyarakat.Stasiun televisi sebagian besar menyajikan program informasi beberapa kali dalam satu hari misalnya pada pagi, siang, sore hari, dan tengah malam.Ada beberapa stasiun televisi yang menyajikan hard news secara reguler dalam suatu program berita. Selain itu, ada juga program berita yang disajikan setiap jamnya walaupun hanya selama beberapa menit saja.

Berita keras dapat dibedakan menjadi beberapa bentuk antara lain :

Straight news yaitu berita yang singkat, tidak terlalu mendalam, dengan hanya menyajikan informasi yang dianggap penting saja dan terikat dengan waktu yang apabila terlambat untuk diberitakan maka nilai beritanya(news value) tidak ada lagi.

(17)

Universitas Sumatera Utara Infotainment. Kata infotainment berasal dari dua kata yakni information yang berarti informasi dan entertainment yang berarti hiburan. Pengertian infotainment bukan berita hiburan atau yang memberikan hiburan namun berita yang menyajikan informasi mengenai kehidupan orang-orang terkenal. Umumnya, berita infotainment disajikan dalam program berita tersendiri dan khusus berisi berita-berita mengenai kehidupan selebritis.

Berita lunak (soft news) adalah informasi-informasi penting dan menarik yang disampaikan secara mendalam namun tidak bersifat segera untuk diinformasikan.Jenis berita ini ditayangkan dalam satu program tersendiri di luar program berita.

Bentuk-bentuk berita lunak antara lain :

Current affair yaitu program yang menayangkan informasi yang terkait dengan suatu berita penting yang telah ditayangkan sebelumnya namun dalam konteks ini disajikan secara lengkap dan mendalam. Misalnya, program yang menyajikan informasi mengenai kehidupan masyarakat yang menjadi korban bencana lumpur Lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur. • Magazine yaitu bentuk berita yang hampir sama isinya dengan feature

namun dengan durasi yang lebih panjang. Magazine lebih mementingkan aspek menariknya suatu informasi daripada aspek pentingnya. Dengan durasi 30 menit atau lebih, program magazine dapat menyajikan lebih dari satu topik.

• Dokumenter yaitu program informasi yang bertujuan untuk pembelajaran dan pendidikan yang dkemas dengan jelas dan menarik. Misalnya, program dokumenter yang menceritakan sejarah tentang suatu kerajaan atau pahlawan.

Talk show yaitu program perbincangan yang menampilkan satu atau lebih orang untuk membahas suatu topik tertentu yang dipandu oleh seorang pembaca acara (host). Orang-orang yang menjadi narasumbernya merupakan orang-orang yang berpengalaman langsung dengan peristiwa langsung atau yang ahli dengan topik yang akan dibahas.

2.2 Kerangka Konsep

(18)

Universitas Sumatera Utara penelitian. Kerangka konsep dalam penelitian ini mencakup dua variabel antara lain :

1. Variabel Bebas / Independent Variable (X)

Variabel bebas adalah variabel yang memengaruhi suatu gejala. Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah program Metro Kini di Metro TV. 2. Variabel Terikat / Dependent Variable (Y)

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat dari pengaruh suatu variabel.Variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah pemenuhan kebutuhan informasi masyarakat.

2.3 Model Teoritis

Gambar 1.1 Model Teoritis

Sumber : Hasil Penelitian 2015 Variabel bebas

(X) Program “Metro Kini” di

Metro TV

Variabel terikat (Y) Pemenuhan Kebutuhan Informasi Masyarakat :

1. Motif kognitif (cognitive) 2. Motif afektif

3. Motif integratif personal 4. Motif integratif sosial 5. Motif escapist (pelepasan

(19)

Universitas Sumatera Utara 2.4 Variabel Operasional

Tabel 2.4

Operasional Variabel

No Variabel Teoritis Variabel Operasional

1 Variabel Bebas (X)

Program Metro Kini di Metro TV

1.Konten berita 2.Tampilan berita 3.Gaya pemberitaan

4.Frekuensi, durasi, dan waktu penayangan

2 Variabel Terikat (Y)

Pemenuhan Kebutuhan Informasi

Masyarakat

1.Motif kognitif (cognitive) 2.Motif afektif

3.Motif integratif personal 4.Motif integratif sosial 5.Motif escapist (pelepasan

ketegangan) 3 Karakteristik Responden 1.Usia

2.Jenis kelamin 3.Pekerjaan

4.Frekuensi masyarakat menonton “Metro Kini”

2.5Defenisi Operasional

Definisi operasional dari variabel-variabel dalam penelitian ini adalah: A.Variabel Bebas (Program “Metro Kini” di Metro TV)terdiri dari :

1. Konten berita berbicara tentang isi-isi berita “Metro Kini” yang disajikan bagi pemahaman dan pengertian responden dalam penelitian ini.

2. Tampilan berita mengenai tampilan audio visual program “Metro Kini” dalam menyampaikan suatu informasi/kejadian.

(20)

Universitas Sumatera Utara 4. Frekuensi, durasi, dan waktu penayangan membahas mengenaiintensitas

waktu penayangandalam satu hari, lama penayangan, dan waktu penayangan yang disesuaikan dengan target audien.

B. Variabel Terikat (Pemenuhan Kebutuhan Informasi Masyarakat) terdiri dari :

1. Motif kognitif (cognitive) yaitu responden memilih suatu program informasi untuk memperoleh pengetahuan, informasi atau pemahaman. 2. Motif afektif yaitu responden menonton suatu program informasi agar

mendapatkan pengalaman yang bersifat emosional (menggugah perasaan). 3. Motif integratif personal yaitu responden dapat meningkatkan kredibilitas

(kepercayaan diri) dan status dengan penayangan suatu program informasi. 4. Motif integratif sosial yaitu motif kebutuhan informasi untuk

meningkatkan hubungan dengan keluarga, teman, lingkungan sekitar. 5. Motif escapist (pelepasan ketegangan) yaitu responden dapat mendapatkan

pencerahan atau melepas ketegangan dengan menikmati suatu program informasi.

C. Karakteristik Responden terdiri dari :

1. Usia yaitu tingkatan umur dari responden penelitian iniyaitu umur masyarakat Kelurahan Parhorasan Nauli Kota Pematangsiantar.

2. Jenis kelamin yaitu jenis kelamin responden terdiri dari laki-laki dan perempuan.

3. Pekerjaan mengenai aktivitas atau mata pencaharian yang dilakukan responden dalam kegiatan sehari-hari yaitu wiraswasta, pegawai, pensiunan, pekerja rumahan.

(21)

Universitas Sumatera Utara 2.6 Hipotesis

Penelitian dilakukan karena adanya suatu gejala atau masalah. Oleh sebab itu, sebelum terjun ke lokasi penelitian harus mengetahui penyebab dasarnya. Langkah pertama untuk mengetahui penyebab dasarnya adalah merumuskan dugaan sementara yang biasa disebut dengan istilah hipotesis. Kata hipotesis berasal dari dua kata yakni hipo berarti keraguan dan tesis berarti kebenaran. Dengan demikian, hipotesis masih bersifat sementara dan diperlukan suatu pembuktian dengan dilakukannya penelitian ke lapangan untuk mengetahui kebenarannya. Penolakan dan penerimaan suatu hipotesis tergantung kepada hasil-hasil penelitian empiris.

Hipotesis dalam suatu penelitian berfungsi sebagai pengarah yang akan memberikan batasan-batasan mengenai data yang dikumpulkan atau didapat, cara pengumpulan data, dan model-model analisis yang digunakan. Suatu hipotesis penelitian harus memiliki syarat-syarat sebagai berikut (Ida Bagoes, Filsafat Penelitian & Metode Penelitian Sosial : 58-59) :

1. Hipotesis merupakan hasil konstruksi dari gagasan-gagasan yang dapat dijelaskan dan dihubungkan dengan teori atau hasil-hasil pengamatan. 2. Hipotesis disusun dengan kalimat pernyataan bukan

kalimat-kalimat pertanyaan.

3. Hipotesis selalu dikaitkan dengan keadaan populasi penelitian bukan hanya pada sampel saja. Sampel merupakan unit dari populasi yang digunakan untuk membuktikan kebenaran hipotesis dan akan digeneralisasikan dengan keadaan populasinya.

4. Suatu hipotesis tidak dapat berdiri dengan satu variabel, harus terdiri dari dua variabel atau lebih.

5. Hipotesis harus sejalan dan berurutan dengan infomasi umum dan teori yang didapat dan dikumpulkan.

6. Hipotesis harus disusun dengan bahasa yang sederhana dan jelas sehingga memudahkan dalam pembuktian kebenarannya.

(22)

Universitas Sumatera Utara Hipotesis dalam penelitian ini antara lain :

Ha : terdapat hubungan program “Metro Kini” di Metro TV terhadap pemenuhan kebutuhan informasi masyarakat Kelurahan Parhorasan Nauli Kota Pematangsiantar.

Ho : tidak terdapat hubungan program “Metro Kini” di Metro TV terhadap pemenuhan kebutuhan informasi masyarakat Kelurahan Parhorasan Nauli Kota Pematangsiantar.

Gambar

Gambar 1.1 Model Teoritis
Tabel 2.4 Operasional Variabel

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Untuk itulah Penulis mencoba mempelajari PHP dengan membuat sebuah aplikasi buku tamu sederhana yang didukung oleh software-software lainnya seperti MySQL, Java Script dan

Memeriksakan ki.!dar parameter JJaku Hutu Li1nbah Coir. seba.gairnanu t'-'!r!..;ebut dalarn lc1mpin1n keputusan

Maka pada rancangan aplikasi ini bertujuan untuk melakukan pemilihan secara otomatis, dengan demikian aplikasi ini dapat menghemat waktu, dan dapat kapan saja untuk melakukan

[r]

Berdasarkan fenomena tersebut di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan jud ul “ Hubungan Kegiatan Perawat Mempertahankan Skor Komisi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan kesehatan menggunakan media audiovisual efektif terhadap pengetahuan ibu tentang perawatan bayi baru lahir (Z=24,018, p< 0,01

Kesehatan organ reproduksi berawal dari menjaga kebersihan diri, termasuk kebersihan vagina yang bertujuan agar vagina tetap bersih, normal, sehat dan terhindar