• Tidak ada hasil yang ditemukan

006 BAB IV MANAJEMEN STRATEGIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "006 BAB IV MANAJEMEN STRATEGIS"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

MENGGAGAS IMPLEMENTASI MANAGEMEN STRATEGIS PENINGKATAN MUTU PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN MADRASAH BERKUALITAS

DI KABUPATEN BEKASI

A. Formulasi Strategi Peningkatan Mutu Pengawas

Formulasi strategi yang harus ditetapkan oleh setiap pengawas secara individual dan struktural organisasai kelompok kerja pengawas tentang visi, misi, penetapan peluang dan ancaman eksternal (eksternal opportunities and threats) , kekuatan dan kelemahan internal (internal strengths and weaknesses) tujuan jangka panjang, strategi, tujuan jangka pendek, dan kebijakan. Uraian kesemuanya dijelaskan sebagai berikut:

1. Visi

Banyak pengawas yang mengembangkan pernyataan visi (vision statement) yang menjawab pertanyaan, ingin menjadi pengawas seperti apakah kita? Mengembangkan pernyataan visi sering dianggap sebagai tahap pertama dalam perencanaan strategik, bahkan mendahului pembuatan pernyataan misi. Visi saya sebagai pengawas adalah “Pengawas Madrasah yang Islami, Bermutu, Berkarakter dan Berbudaya.” Hal tersebut didasarkan atas visi seksi pendidikan madrasah Kangtor Kementerian agama Kabupaten Bekasi adalah terwujudnya kelembangaan pendidikan Raudatul (RA), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan Madrasah Aliyah (MA) yang islami, bermutu, populis, dan mandiri; serta mampu menjadikan peserta didiknya menjadi manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Allah SWT, berakhlak mulia, berkepribadian, menguasai iptek, dan mampu mengaktualisasikan diri secara positif dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.1

2. Misi

(2)

madrasah. Mengembangkan pernyataan misi mengharuskan penyusun strategi berpikir tentang sifat dan cakupan operasi saat ini dan mengevaluasi potensi pengawasan madrasah dan aktivitas pendidikan madrasah di masa depan. Pernyataan misi secara garis besar menggambarkan arah masa depan pokjawas. Misi saya sebagai pengawas adalah “Untuk Menciptakan Pengawasan Madrasah yang Memberi Kemampuan dan Mentransformasikan Sumber Daya Madrasah Untuk Peningkatan Mutu Layanan Pendidikan Madrasah” Hal tersebut didasarkan pada misi seksi pendidikan madrasah Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bekasi, yaitu: 1) Memperkuat identitas pendidikan Islam pada setiap jenjang pendidikan RA, MI, MTs, dan MA. 2) Meningkatkan pemerataan dan perluasan akses pendidikan bagi anak usia pendidikan tingkat RA, MI, MTs, dan MA. 3) Meningkatkan mutu dan relevansi pendidikan pada tingkat RA, MI, MTs, dan MA, dan 4) Meningkatkan kualitas tata kelola dan akuntabilitas lembaga pendidikan pada tingkat RA, MI, MTs, dan MA.2

3. Penetapan peluang dan ancaman eksternal (eksternal opportunities and threats)

Penetapan peluang dan ancaman eksternal (eksternal opportunities and threats)

mengacu pada faktor ekonomi, social, budaya, demografi, lingkungan politik, hokum, pemerintah, teknologi, serta kejadian secera signifikan dapat menguntungkan atau membahayakan organisasi pokjawas di masa depan. Peluang dan ancaman sebagian besar berada di luar organisasi pokjawas sehingga disebut eksternal. Sarana pendidikan madrasah, penguasaan teknologi, pergeseran minat, perubahan sikap, dan nilai-nilai dalam belajar, dan persaingan lembaga pendidikan, bantuan pendidikan madrasah, regulasi pemerintah tentang madrasah dan pengawas madrasah merupakan contoh peluang atau ancaman untuk madrasah. Dengan demikian, maka identifikasi, monitor, dan evaluasi peluang dan ancaman eksternal adalah penting untuk keberhasilan. Peroses melakukan riset dan mengumpulkan serta mengasimilasi informasi eksternal sering disebut pemindaian lingkungan

(enviornmental scanning) atau analisis lingkungan organisasi.

4. Kekuatan dan kelemahan internal (internal strengths and weaknesses)

Kekuatan dan kelemahan internal (internal strengths and weaknesses) adalah aktivitas pokjawas yang dapat dikontrol dengan cara sangat baik atau sebaliknya. Mereka muncul dalam aktivitas manajemen, implementasi, penelitian, pengembangan, dan system informasi manajemen dari pokjawas. Mengidentifikasi dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan pokjawas dalam area fungsional pengawasan adalah aktivitas manajemen yang

(3)

manajemen pengawasan yang penting. Pokjawas berusaha mendayagunakan kekuatan internal dan menghilangkan kelemahan internal. Faktor internal dapat ditentukan melalaui berbagai cara, termasuk menghitung rasio, mengukur kinerja, serta membandingkannya terhadap periode sebelumnya dan rata-rata program pokjawas. Berbagai survei juga dapat dikembangkan untuk mengukur faktor internal seperti moral pengawas, kepala sekolah, guru, dan staf, efisiensi, efeftivitas, dan respons masyarakat sekolah terhadap pengawas.

5. Tujuan (objectives)

Tujuan (objectives) dapat didefinisikan sebagai hasil yang spesifik yang ingin dicapai suatu organisasi untuk menjalankan misi dasarnya. Tujuan jangka panjang (long term) artinya tujuan lebih dari satu tahun. Tujuan itu penting di dalam keberhasilan suatu organisasi termasuk organisasi pengawasan madrasah. Hal tersebut dikarenakan akan menentukan tujuan pengawasan, membantu evaluasi pengawasan, menciptakan sinergi kepengawasan, menunjukkan prioritas pengawasan, menekankan koordinasi di antara para pengawas dan instansi terkait, memberi dasar aktivitas perencanaan pengawasan yang lebih efetif, pengorganisasian pengawasan, alat motivasi pengawas, dan pengendalian pengawasan. Tujuan pengawasan harus menanatang, terukur, konsisten, masuk akal, dan jelas. Dalam organisasi kelompok kerja pengawas (Pokjawas) madrasah, tujuan harus ditetapkan untuk keseluruhan jenjang pendidikan dan untuk masing-masing pengawas.

6. Strategi (strategy)

(4)

Regulasi Pendidikan Madrasah, Pemenuhan Inpres No.3 Tahun 2010 mengenai PMT-AS, 6) Penyediaan Subsidi Pendidikan Madrasah Bermutu melalui Beasiswa Bakat dan Prestasi MTs dan MA, 7) Percepatan Akreditasi Madrasah, 8) Kompetisi dan Peningkatan Daya Saing Lembaga Madrasah, 9) Peningkatan Kualitas / Kompetensi / Kualifikasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan Madrasah (Sertifikasi, Kualifikasi, Beasiswa dll), 10) Peningkatan Citra, Tata Kelola / Manajemen & Akuntabilitas Pendidikan.3

7. Tujuan tahunan (annual objectives)

Tujuan tahunan (annual objectives) adalah target jangka pendek yang harus dicapai sebuah organisasi termasuk di dalamnya organisasaikepengawasan. Seperti halnya tujuan jangka panjang, maka tujuan jangka pendek pengawasan madrasah harus terukur, kuantitaif, menantang, realistis, konsisten dan mdemiliki skala prioritas. Tujuan tahunan pengawasan madrasah dibuat di tingkat pokjawas kabupaten, jenjang pendidikan, dan masing-masing pengawas. Seperangkat tujuan tahunan diperlukan untuk menusun tujuan jangka panjang. Tujuan tahunan pengawasan ini sangat penting dalam implementasi manajemen strategik peningkatan mutu pengawasan madrasah khususnya penting dalam formulasi strategi pengawasan madrasah. Tujuan tahunan pengawasan madrasah ini menjadi dasar mengalokasikan sumber daya.

8. Kebijakan (policy)

Kebijakan (policy) adalah alat untuk mencapai tujuan tahunan. Kebijakan mencakup pedoman, peraturan,dan prosedur yang dibuat untuk mendukung usaha mdencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kebijakan adalah pedoman untuk pengambilan keputusandan memberi jawaban atas situasi rutin dan berulang.

B. Mengimplementasikan Strategi

Di dalam implementasi strategi, Pokjawas Madrasah diharapkan menetapkan atau merumuskan tujuan tahunan (annual objective), memikirkan dan merumuskan kebijakan, memotivasi karyawan serta mengalokasikan sumber daya sehingga strategi yang telah di formulasikan dapat dilaksanakan. Mengimplementasikan berarti menggerakan para pengawas dan kordinator pengawas untuk menempatkan strategi yang telah formulasikan menjadi tindakan nyata. Implementasi strategi memerlukan kinerja dan disiplin yang tinggi tetapi juga diimbangi dengan imbalan yang memadai. Tantangan implementasi adalah menstimulir para

(5)

pengawas melalui pokjawas agar mau bekerja dengan penuh kebanggaan dan antusias ke arah pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.

C. Mengevaluasi dan Mengawasi Strategi

Evaluasi dan pengawasan strategi merupakan tahap terakhir di dalam proses strategi. Pada dasarnya evaluasi strategi mencakup 3 hal, yaitu:

1. Mereview faktor internal dan eksternal pengawsan yang menjadi dasar bagi strategi pengawasan yang sedang berlangsung,

2. Mengukur kinerja pengawasan yang telah dilakukan, dan

3. Mengambil berbagai tindakan perbaikan pengawasan.

Referensi

Dokumen terkait

Cadangan penurunan nilai diakui ketika ada bukti objektif (seperti kesulitan keuangan signifikan pada pihak lawan atau gagal bayar atau penundaan pembayaran

Hasil pengujian statistik diskriptif mengenai tanggapan responden terkait kepuasan konsumen dimana skor rata- rata persentase mengenai tanggapan responden tentang kepuasan

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN BEBAS SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR.. Universitas

: apa yang didapat peserta didik melalui kegiatan pembelajaran memberikan daya / dorongan untuk melakukan sesuatu secara progresif untuk lebih maju lagi dan berkembang. :

Peran Lurah dalam pemberdayaan masyarakat Miskin di Kelurahan Maluhu secara umum sudah berjalan sesuai dengan tugas dan fungsi lurah, akan tetapi kurangnya

Pemerintah selama ini terkesan menyepelekan masalah sosialisasi, seolah-olah jika sudah mengumumkan ke media massa semua unsur masyarakat akan mengerti dan

Pengurus OSIS SMP Negeri 196 Jakarta akan melaksanakan program kerja dengan jumlah siswa dan Pembina sebagai berikut :.. Siswa dan

Strategi dasar pembelajaran P IPS perlu ditekankan pada penanaman nilai yang dinamis progresif dan kreatif. Dalam perspektif ini apabila dalam proses belajar