STRUKTUR PASAR DALAM ISLAM
Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Ekonomi Mikro Islam Dosen Pengampu Ahmad Mifdlol Muthohar M.Si
Disusun Oleh :
Rahmania Ulfa ( 64010-15-0042) Muhammad Yoga Arifianto (64010-15-0040)
PROGRAM STUDI DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
Kata Pengantar
Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh
Alhamdulillahirobbil alaamiin, puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat hidayah serta inayahnya kepada kami dalam menyelesaika makalah ini tepat pada waktunya. Tak lupa kita mengucapkan salawat serta salam untuk junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW.
Tak lupa pula kami ucapkan terima kasih banyak kepada orang tua yang telah mendukung kami dalam segi material maupun moral dalam penyusunan makalah ini, serta semangat dari teman-teman yang tak henti-hentinya tercurahkan untuk kami.
Dalam kesempatan kali ini kami akan membahas tentang struktur pasar dalam islam. Makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna, maka dari itu kami sangat menghargai kritik serta saran dari para pembaca guna meningkatkan kualitas makalah ini. Semoga makalah ini bisa berguna dan memberikan manfaat bagi kita emua, aamiin.
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan dunia ekonomi dalam era modern ini sangatlah pesat, dilain hal memberikan dampak yang baik untuk umat manusia di belahan dunia, namun di sisi lain terkadang memberikan dampak yang buruk bagi umat yang lain. Semua itu dikarenakan karena kurangnya ilmu pengetahuan tentang ekonomi islam yang seharusnya baik diterapkan dalam kehidupan kita, karena di dalamnya terkandung nilai yang bukan hanya duniawi saja, melainkan nilai-nilai untuk bekal akhirat juga diperhitungkan dalam ekonomi islam ini. Di dalam ekonomi Islam pula diajarkan untuk berbisnis yang baik, yang tidak merugikan antara pihak yag satu dan yang lainnya yang terlibat dalam akad jual beli atau proses ekonomi tersebut. Sebenarnya bukan karena keinginan masyarakat sendiri yang tidak mau mempelajari ilmu ekonomi Islam, namun memang di Indonesia sendiri sebagian besar menerapkan sistem ekonomi konvensional. Sehingga ekonomi Islam seringnya dinomor duakan.
Mengapa kita perlu mempelajari ilmu ekonomi islam? Karena kita hidup di antara kaum yang tidak hanya beragama islam, dan kita patut menjunjung tinggi keberadapan islam dari segi apapun, termasuk ekonomi. Islam mengajarkan tentang berbagi, tentang zakat, tentang perhitungan warisan, semua lengkap dan sudah diterangkan melalui firman-firman Allah di daam Al-Qur’an. Hal itu sudah Allah perhitungan sejak beribu tahun lamanya dan sampai sekarangpun masih dan akan terus berlaku dalam kehidupan kita. Subhanallah, begitu tepat segala perhitungan Allah SWT.
Pembahasan makalah ini tidak akan menyinggung ekonomi islam secara terperinci, melainkan akan membahas tentang struktur pasar di dalam islam, bagaimana sebenarnya struktur pasar yang baik menurut islam, dan hal-hal yang terkait dengannya. Tidak hanya itu, dalam makalah ini pula akan dijelaskan struktur ekonomi dalam konvensional dan pandangan islam akan hal itu.
Kehidupan kita tidak terlepas dari perilaku ekonomi, hampir setiap hari kita melakukan proses ekonomi, seperti contohnya berbelanja, berarti kita sudah menerapkan ilmu ekonomi yaitu jual beli, atau kita memproduksi sesuatu untuk dijual agar mendapatkan keuntungan juga termasuk proses atau perilaku ekonomi.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, dapat ditari beberapa rumusan masalah sebagai berikut 1. Apa yang dimaksud dengan pasar ?
2. Bagaimana penjelasan mengenai struktur pasar?
3. Bagaimana pandangan Islam tentang struktur ekonomi konvensional? 4. Apa sajakah macam-macam pasar dipandang dari strukturnya ?
C. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pasar
Pasar secara sederhana merupakan tempat pertemuan antara penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi jual-beli barang dan jasa. Adapun pasar menurut kajian Ilmu Ekonomi memiliki pengertian; pasar adalah suatu tempat atau proses interaksi antara permintaan (pembeli) dan penawaran (penjual) dari suatu barang/jasa tertentu, sehingga akhirnya dapat menetapkan harga keseimbangan (harga pasar) dan jumlah yang diperdagangkan.
Jadi setiap proses yang mempertemukan antara pembeli dan penjual, maka akan membentuk harga yang disepakati antara pembeli dan penjual.
Syarat Pasar mempermudah proses penyaluran barang hasil produksi. Secara umum, pasar mempunyai tiga fungsi utama yaitu sebagai sarana distribusi, pembentukan harga, dan sebagai tempat promosi.
1.Pasar sebagai Sarana Distribusi
menawarkan hasil produksinya kepada konsumen. Pasar dikatakan berfungsi baik jika kegiatan distribusi barang dan jasa dari produsen ke konsumen berjalan lancar. Sebaliknya, pasar dikatakan tidak berfungsi baik jika kegiatan distribusi seringkali macet.
2.Pasar sebagai Pembentuk Harga
Pasar merupakan tempat pertemuan antara penjual dan pembeli. Di pasar tersebut penjual menawarkan barang-barang atau jasa kepada pembeli. Pembeli yang membutuhkan barang atau jasa akan berusaha menawar harga dari barang atau jasa tersebut, sehingga terjadilah tawar-menawar antara kedua belah pihak. Setelah terjadi kesepakatan, terbentuklah harga. Dengan demikian, pasar berfungsi sebagai pembentuk harga.
Harga yang telah menjadi kesepakatan tersebut, tentunya telah diperhitungkan oleh penjual dan pembeli. Penjual dan pembeli. Penjual tentu telah
memperhitungkan laba yang diinginkannya, sedangkan pembeli telah memperhitungkan manfaat barang atau jasa serta keadaan keuangannya.
3. Pasar sebagai Sarana Promosi
Pasar sebagai sarana promosi artinya pasar menjadi tempat memperkenalkan dan menginformasikan suatu barang/jasa tentang manfaat, keunggulan, dan kekhasannya pada konsumen. Promosi dilakukan untuk menarik minat pembeli terhadap barang atau jasa yang diperkenalkan. Promosi dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain, memasang spanduk, menyebarkan brosur, pameran,dan sebagainya. Banyaknya cara promosi yang dilakukan oleh produsen, membuat konsumen lebih selektif dalam memilih barang yang akan dibeli. Biasanya produsen yang menawarkan barang dengan harga murah dan kualitasnya bagus akan menjadi pilihan konsumen.
C. Struktur Pasar
dengan yang lainnya (terdiferensiasi) maka disebut pasar bersaing monopolistic(monopolistic competition).
Dalam penerapannya sering kali timbul pertanyaan seberapa banyak penjual sehingga suatu pasar disebut pasar bersaing sempurna, seberapa terdeferensiasinya barang yang dijual sehingga disebut pasar bersaing mopololistik. Secara teknis, alat ukur yang dipakai untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah rasio penguasaan pangsa pasar atu sering disebut
concentration ratio (CR).
D. Pasar Bersaing Sempurna
Dalam pasar bersaing sempurna, secara teoritis penjual tidak dapat menentukan harga atau disebut price taker,dimana penjual akan menjual barangnya sesuai harga yang berlaku di pasar. Dalam kenyataanya, pasar bersaing sempurna juga memiliki derajat yang berbeda-beda. Derajat yang paling ekstrem memang penjual tidak dapat harga sama sekali. Derajat akan semakin mendekati keekstreman bila hal-hal ini terpenuhi.
1. Ada banyak penjual
2. Pembeli memandang barang sama( homogeny, tidak terdeferensiasi) 3. Ada kelebihan kapasitas produksi.
Semakin banyak penjual berarti semakin banyak pilihan pembeli. Penjual tang harganya lebih tinggi tentu akan ditinggalkan pembeli. Hal inilah yang mendorong penjual untuk mengikuti saja harga yang berlaku di pasar (price taker).
Semakin homogeny barang yang dijual berarti pembeli semakin tidak memiliki insentif mencari barang di penjual lain. Hal inilah yang mendorong penjual untuk menjual barangnya sama dengan harga yang berlaku di pasar. Tidak ada alasan bagi pembeli untuk membayar lebih untuk barang yang sama.
Semakin banyak kelebihan kapasitas produksi berarti setiap kenaikan permintaan dapat diepenuh tanpa membuat harga-harga naik. Hal inilah yang menahan penjual untuk tidak menaikkan harganya meskipun ada kenaikan permintaan. Bila ia menaikkan harga, maka pembeli akan membelinya dari penjual lain yang juga memiliki kelebihan kapasitas..
E. Pasar Bersaing Monopolistik
peluang pada penjual untuk menjual barangnya dengan harga lebih tinggi ?berbeda dengann harga barang lain yang ada di pasar.
Secara lebih formal, Edward Chamberlin memperkenalkan istilah monopolistic competition di tahun 1993 dengan karakteristik sebagai berikut1 :
1. Ada banyak penjual, setiap penjual menganggap tindakan yang diambilnya tidak akan secara signifikan memengaruhi penjual lainnya. Misalnya bila satu penjual menurunkan harga baju dagangannya, tidak serta merta penjual lain akan bereaksi dengan menyesuaikan harga baju dagangannya.
2. Setiap penjual menjual produk terdeferensiasi. Produk A dikatakan berbeda dengan produk B bila dengan harga yang sama, ada sebagian pembeli yang lebih menyukai produk A, da nada sebagian yang lebih menyukai produk B. Diferensiasi ini dapat berupa vertical differentiation, misalnya keunikan produk pasta gigi tertentu terhadap merek lain, sehingga pembeli lebih menyukai produk A, Diferensiasi dapat berupa horizontal differentiation, misalnya keunikan toko B karena lebih mudah dijangkau, sehingga pembeli lebih menyukai produk B.
E. Pasar Monopoli
Yaitu suatu bentuk dimana hanya ada satu penjual atau perusahaan saja dan perusahaan ini menghasilkan barang yang tidak mempunyai barang pengganti yang sangat dekat2. Kata monopoli berasal dari Bahasa Yunani yaitu mono polein yang artinya
berjualan sendiri. Perusahaan atau orang yang menjuak sendirian tersebut disebut
monopolist. Satu kelompok perusahaan meskipun disebut sebagai monopolist juga dapat pula dinamakan dengan kartel.
Pasar monopoli adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan dan oenawaran di mana hanya ada satu penjual atau produsen yang berhadapan dengan banyak pembeli ataukonsumen. Dalam pasar ini tidak ada pesaing yang dapat masuk, penyebabnya adalah sumber kunci dikuasai oleh suatu perusahaan tunggal. Pemerintah memberikan hak eksklusif bagi perusahaan tunggal untuk memproduksi atau menjual barang tertentu dan biaya-biaya produksi lebih efisien jika hanya satu prodiusen yang membuat produk itu. Contohnya PT Pertamina, PT PLN, PT Telkom da lain-lainnya.
Pandangan islam mengenai keberadaan satu penjual di pasar (pasar monopoli)atau tidak adanya pesaing, bukanlah suatu hal yang terlarang. Namun perlu diketahui bahwa islam tidak membolehkan adanya Iktikhar. Iktikhar adalah mengambil keuntungan diatas keuntungan normal dengan cara menjual lebih sedikit barang untuk harga yang lebih tinggi (menimbun suatu barang). Abu Hurairah telah meriwayatkan hadits Nabi SAW, yang artinya : “Barang siapa yang melakukan iktikhar untuk merusak harga pasar naik secara tajam, maka ia berdosa“(Riwayat Ibnu Majah dan Ahmad)
Secara lebih spesifik mazhab Syafawi dan Hambali mendefinisikan iktikhar
sebagai : menimbun barang yang telah dibeli pada saat harga bergejolak untuk menjual dengan harga yang lebih tinggi pada saat dibutuhkan oleh penduduk.
1. Ciri-ciri pasar monopoli
a) Tidak ada barang substitusi atau barang pengganti yang mirip Maksudnya adalah barang yang dihasilkan oleh perusahaan monopoli tidak bisa digantikan oleh barang lain. Sehingga mau tidak mau masyarakat akan tetap membeli barang tersebut meskipun harganya mahal.
b) Hanya ada satu penjual di pasar
Barang atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan monoppli tidak dihasilkan atau dijual ditempat lain.
c) Perusahaan sebagai penentu harga (price maker)
Perusahaan merupakan satu-satunya penjual di pasar, maka penentuan harga sepenuhnya menjadi hak perusahaan, hal itu juga didasari karena peusahaan adalah satu-satunya yang memproduksi suatu barang sehingga proses produksi serta pendistribuasiannya hanya diketahui oleh perushaan itu sendiri.
d) Hambatan cukup kuat untuk masuk ke pasar monopoli
Hambatan ini merupakan factor kuat mengapa pasar monopoli terbentuk. Hambatan dapat berupa legalitas, yaitu dibatasi oleh peraturan atau undang-undang, hambatan teknologi yang digunakan sangat tinggi sehingga barang sulit untuk ditiru, atau hambatan modal, yaitu perlunya modal besar dalam memproduksi barang tersebut.
2. Faktor timbulnya pasar monopoli
a) Perusahaan monopoli mempunyai sumber daya tertentu yang unik dan tidak dimiliki oleh perusahaan lain,
b) Perusahaan monopoli pada umumnya dapat menikmati skala ekonomi hingga ketingkat produksi yang sangat tinggi.
c) Monopoli wujud dan berkembang melalui undang-undang yaitu pemerintah memberikan hak monopoli kepada perusahaan tersebut. Di dalam undang-undang pemerintah mengatur kegiatan perusahaan-perusahaan terdapat beberapa peraturan yang akan mewujudkan kekuasaan monopoli.3
F. Kelebihan dan Kelemahan Pasar Monopoli 1. Kelebihan Pasar Monopoli
a) Apabila menikmati skala ekonomi, biaya produksi lebih murah daripada di firma pasar persaingan sempurna, dan tingkat produksi lebih besar.
b) Mutu barang semakin meningkat dan harganya semakin murah apabila perusahaan terus menerus melakukan pengembangan dan inovasi.
c) Kesejahteraan masyarakat dapat ditingkatkan apabila monopoli dapat terus menghasilkan barang yang mebih murah dan bermutu. d) Keuntungan penjual cukup tinggi.
2. Kelemahan Pasar Monopoli
a) Pembeli tidak ada pilihan lain untuk membeli barang. b) Keuntungan hanya terpusat pada satu perusahaan. c) Terjadi eksploitasi pembeli,
G. Pasar Oligopoli
Oligopoli berasal dari bahasa Yunani yaitu oligos yang artinya beberapa dan
polein yang artinya penjual. Secara sederhana oligopoli adalah pasar yang tediri dari beberapa penjual. Dalam ilmu ekonomi, pasar oligopoli didefinisikan sebagai bentuk pasar yang terdiri dari beberapa produsen atau penjua lyang menguasai penawaran. Penguasaan penawaran dalam apasar oligopoli dapat dilakukan secara independen atau sendiri-sendiri aaupun secara diam-diam bekerja sama.
Berdasarkan produk yang diperdagangkan, pasar oligopoly dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :
1. Pasar Oligopoli murni (pure oligopoly)
Jenis ini merupakan suatu bentuk praktek oligopoly dimana barang yang diperdagangkan bersifat identic, misalnya praktek oligopoly pada produk air mineral.
2. Pasar Oligopoli dengan pembedaan(Differentiated Oligopolly)
Dalam praktek ini barang yang diperdagangkan bisa dibedakan, mislnya pasar sepeda motor di Indonesia yang dikuasai oleh beberapa produk terkanl seperti Honda, Yamaha, dan Suzuki.
H. Kelebihan dan Kelemahan Pasar Oligopoli 1. Kelebihan pasar oligopoli
a) Terdapar sedikit penjual karena dibutuhkan dana investasi yang besar.
b) Jumlah penjual yang sedikit membuat penjual dapat mengendalikan harga dalam tingkat tertentu.
c) Bila terjadi perang harga, konsumen akan diuntungkan. 2. Kelemahan pasar oligopoli
a) Terdapat rintangan yang kuat untuk masuk ke dalam pasar oligopoli
b) Akan terjadi perang harga
c) Produsen dapat melakukan kerjasama(kartel) yang pada akhirnya akan merugikan konsumen
I. Mekanisme Pasar Dalam Islam
1. Islam tidak melarang adanya monopoli, oligopoli, selama mereka tidak mengambil keuntungan di atas keuntungan normal.
2. Islam mengatur persaingan di pasar dengan melarang aktivitas seperti mengurangi timbangan, menyembunyikan barang cacat karena penjual mendapatkan harga yang baik untuk kualitas barang yang buruk, menukar kurma basah dengan kering, menukar kurma kualitas bagus dengan kualitas jelek, transaksi najasi, menjual di atas harga pasar.
3. Penentuan harga dalam Islam ditentukan dari kekuatan permintaan dan penawaran.
Islam sangat memperhatikan konsep harga dan mekanisme pasar yang sempurna, maka struktur pasar dalam Islam didasarkan atas prinsip kebebasan, termasuk dalam melakukan kegiatan ekonomi. Diantaranya yaitu:
1. Kebebasan Ekonomi: Kebebasan ekonomi adalah pilar pertama dalam struktur pasar Islami. Kebebasan ini berdasarkan pada ajaran Islam, yang meliputi; pertanggungjawaban dan kebebasan. Prinsip pertanggungjawaban individu merupakan hal yang mendasar dalam ajaran Islam, yang ditekankan oleh Al-Quran dalam berbagai ayat dan perbuatan dan perkataan Nabi SAW,
2. . Kerjasama (Cooperation): Kerjasama Ekonomi Islam adalah sistem ekonomi yang mengedepankan pada kebebasan, tetapi kebebasan tersebut diungkapkan lebih pada bentuk kerjasama dibandingkan dalam bentuk persaingan.
3. Keterlibatan Pemerintah: Ekonomi Islam memandang pemerintah dalam pasar merupakan satu kesatuan (co-existing) dengan unit ekonomi lainnya dengan pasar yang permanen dan stabil. Keterlibatan pemerintah dalam pasar adalah berkaitan dengan fungsi pengawasan melalui dua mekanisme pasar, (Anto, 2003:322). yaitu;
a) Kesungguhan dalam mewujudkan tujuan Negara.
b) Kontrol dilakukan oleh lembaga independent, yaitu Al Hisbah
yang berfungsi untuk menegakan aturan main mekanisme pasar, 4. Aturan Main: Kahf (1992) menawarkan sejumlah aturan main yang harus
dipenuhi untuk menjalankan ekonomi Islam, yaitu;
a) Seluruh alam semesta adalah milik Allah swt, yang berkuasa penuh atas semua Ciptaan-Nya. Manusia adalah mahluk yang paling tinggi derajatnya sebagai khalifah, sehingga diberi kekuasaan untuk melaksanakan fungsi kekhalifahan dan menggali sebanyak-banyaknya keuntungan dan kegunaan dari semua hal selama manusia dapat mengelolanya.
b) Allah swt membebankan kewajiban tertentu pada manusia, agar masyarakat mengawasi secara keseluruhan aktivitas berdasarkan aturan Islam, yaitu hak-hak yang seseorang tunjukan kepada Allah swt adalah dalam hubungannya dengan hubungan sosial.
6. Di dalam Islam, bekerja dinilai sebagai suatu kebajikan dan kemalasan dinilai sebagai suatu sifat buruk.
7. Tingkat minimum kebaikan dibatasi secara jelas. Perilaku tingkat ini dikontrol oleh lembaga sosial, yang pada akhirnya juga ditentukan oleh kekuatan hukum. Inilah prinsip-prinsip yang dapat dijadikan dasar untuk memfungsikan pasar dalam masyarakat Islam
DAFTAR PUSTAKA
Adiwarman,A.Ekonomi Mikro Islam.2007.Jakarta:PT RAJAGRAFINDO PERSADA.