• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR FAKTOR LINGKUNGAN DAN POLA HIDUP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "FAKTOR FAKTOR LINGKUNGAN DAN POLA HIDUP"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

FAKTOR-FAKTOR LINGKUNGAN DAN POLA HIDUP

YANG BERPENGARUH TERHADAP KUALITAS

SPERMA DILENGKAPI DENGAN JENIS PEMERIKSAAN

ANALISIS SEMEN BESERTA INTERPRETASI HASIL

KELOMPOK E:

Dedy Kurniawan (011001025)

Ludia Kartika Wisanti (011001034)

Novi Maharani Puspita(011001035)

Rizky Prihandari (011001018)

Yeni Setiyowati(011001024)

Indah Sri Widyawati (010901004)

Pembimbing :

Hamdani Lunardhi, dr., M.Kes., Sp.And

Analis Medis Fakultas Kedokteran

Universitas Airlangga

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan hidayah-nya sehingga kelompok kami ini dapat mengerjakan makalah yang berjudul “FAKTOR-FAKTOR LINGKUNGAN DAN POLA HIDUP YANG BERPENGARUH TERHADAP KUALITAS SPERMA DILENGKAPI DENGAN JENIS PEMERIKSAAN ANALISIS SEMEN BESERTA INTERPRETASI HASIL” dengan lancar tanpa hambatan yang berarti. Dalam laporan makalah ini akan di jelaskan mengenai pengertian atau data umum seputar sperma, faktor-faktor pola hidup maupun lingkungan yang dapat mempengaruhi kualitas sperma, serta jenis pemeriksaan analisa semen yang dilengkapi dengan interpretasi hasilnya.

Penulisan makalah ini dapat terselesaikan atas dukungan dan bantuan banyak pihak, sehingga dalam kesempatan kali ini, kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan

setingi-tingginya kepada yang terhormat :

1. Hamdani Lunardhi, dr., M.Kes., Sp.And , selaku pembimbing selama kami melaksanakan pembuatan yang telah memberikan masukan, dukungan, maupun kritik untuk kami. 2. Semua pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan makalah kami .

Semoga Allah SWT. Memberikan balasan pahala atas segala amal yang telah diberikan. Sebagai manusia biasa , kami tak luput dari lupa dan salah, seperti peribahasa “tidak ada gading yang tak retak” oleh karena itu, kami menerima kritik dan saran demi kesempurnaan

makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca. Amin.

Surabaya, 18 Oktober 2012

Tim Penulis

(3)

KATA PENGANTAR ... 2

DAFTAR ISI ... 3

BAB I PENDAHULUAN - Latar Belakang... 4

- Landasan Teori ... 5

- Tujuan ... 5

- Manfaat ... 5

- Rumusan Masalah ... 6

BAB II ISI I. DEFINISI UMUM MENGENAI SPERMA ... 7

II. KRITERIA MORFOLOGI SPERMA DISEBUT NORMAL ... 8

III. BEBERAPA HAL YANG MEMPENGARUHI KUALITAS SPERMA... 10

IV. PEMERIKSAAN UNTUK MENDETEKSI KUALITAS SPERMA... 15

V. INTERPRETASI HASIL PEMERIKSAAN ... 20

VI. CIRI – CIRI FISIK PADA PRIA DENGAN KUALITAS SPERMA YANG KURANG BAIK ...21

VII. LANGKAH – LANGKAH AGAR KUALITAS SPERMA BAIK ... 23

BAB III PENUTUP - Kesimpulan ... 26

- Saran ... 28

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

I. Latar belakang

Sebagian besar masyarakat khususnya pria yang kurang mengetahui akan dampak dari

pola hidup yang kurang baik dan lingkungan luar terhadap kualitas sperma. Pola hidup yang kurang baik bisa memberikan dampak pada penurunan kualitas sperma , bahkan penurunan

jumlah sperma. Tidak hanya itu pengaruh pola hidup yang kurang baik dan lingkungan juga bisa memberikan dampak terhadap morfologi sperma dan pergerakan sperma. Sperma memiliki pengaruh besar untuk kelangsungan generasi mereka. Bila dampak yang kurang baik tersebut

menimpa mereka, akan terlihat saat mereka sudah berkeluarga. Saat itu mereka akan kesulitan untuk mempunyai anak. Selain itu berbagai masalah baru juga bermunculan saat ini. oleh karena

(5)

II. Landasan Teori

Spermatozoid atau sel sperma atau spermatozoa (berasal dari Bahasa Yunani Kuno yang

berarti benih dan makhluk hidup) adalah sel dari sistem reproduksi jantan. Sel sperma akan membentuk zigot. Zigot adalah sebuah sel dengan kromosom lengkap yang akan berkembang menjadi embrio. Sel-sel yang hidup dan bergerak sebut spermatozoa dan zat cair dimana sel-sel

tersebut berenang disebut Plasma seminal (Partodiharjo, 1987). (Soeparno, 1980) mengemukakan bahwa sel spermatozoa merupakan sel padat dan sangat khas, tidak tumbuh atau membagi diri

serta tidak mempunyai peranan fisiologis apapun pada hewan yang menghasilkannya, semata-mata hanya untuk membuahi telur pada jenis yang sama. Menurut Pangestuningtyas(1993), sperma yang berkwalitas baik terlihat terlihat seperti susu kental, dan dilator putih tampak sedikit

keabuan. WHO “ Manual for the examination of the Human Semen and Sperm-Mucus Interaction”,Semen merupakan cairan putih atau abu-abu yang dikeluarkan dari uretra pada saat

ejakulasi. Profesor Harald Siebker pada tahun 1951 menggunakan kata itu, menekankan pentingnya penelitian atas fungsi reproduksi pria dan penyakit terkait,dari pemeriksaan sperm.Sistem reproduksi vertebata jantan terdiri atas sepasang testis, saluran

rreproduksi jantan, kelenjar seksasesoris (pada mamlia) dan organ kopulatoris (pada hewan-hewan dengan fertilisasi internal). Sistem reproduksi betina terdiri atas sepasang ovarium pada beberapa

hanya satu) dan saluran reproduksi betina. Pada mamlia yang dilengkapi organ kelamin luar (vulva) dan kelenjar susu (Tenzer, 2003:19)Reproduksi vertebrata pada umumnya sama, tetapi karena tempat hidup, perkembangan anatomi, dancara hidup yang berbeda menyebabkan adanya

perbedaan pada proses fertilisasi. Misalnya hewanakuatik pada umumnya melakukan fertilisasid\ di luar tubuh (fertilisasi eksterna), sedangkan hewan darat melakukan fertilisasi di dalam tubuh

(6)

III. Tujuan masalah :

 Agar masyarakat mengetahui akan pentingnya pengaruh pola hidup yang buruk dan lingkungan luar terhadap kualitas sperma.

 Sebagai pembelajaran juga untuk mengetahui apa itu sperma dan hal – hal yang

mempengaruhinya lebih dalam

IV. Manfaat :

 Bisa digunakan untuk referensi pembuatan makalah di kemudian hari.

 Agar mahasiswa bisa lebih mengetahui bagaimana sperma yang baik dan kurang baik.

 Lebih memperhatikan kualitas sperma agar bisa mendapat keturunan yang baik.

V. Rumusan masalah:

1. Apa yang dimaksud dengan sperma?

2. Bagaimana kriteria morfologi sperma normal dan abnormal ?

3. Apa saja hal – hal yang dapat mempengaruhi kualitas sperma buruk ?

BAB II

(7)

I. DEFINISI UMUM MENGENAI SPERMA

Sperma adalah sel yang diproduksi oleh organ kelamin jantan dan bertugas membawa informasi genetik jantan ke sel telur dalam tubuh betina. Spermatozoa berbeda dari telur yang merupakan sel terbesar dalam tubuh organisme adalah gamet jantan yang sangat kecil ukurannya

dan mungkin terkecil. Spermatozoa secara struktur telah teradaptasi untuk melaksanakan dua fungsi utamanya yaitu menghantarkan satu set gen haploidnya ke telur dan mengaktifkan program

perkembangan dalam sel telur .

Secara struktur spermatozoa dicirikan sebagai sel yang “terperas”, sangat sedikit sekali kandungan sitoplasmanya. Spermatozoa memiliki organel-organel yang sangat sedikit

dibandingkan sel lainnya. Spermatozoa tidak memiliki ribosom, retikulum endoplasmik dan golgi. Sebaliknya spermatozoa memiliki banyak sekali mitokondria yang letaknya sangat strategis untuk

pengefisiensian energi yang diperlukan. Secara struktur ada dua bagian yaitu kepala dan ekor Kepala spermatozoa bentuknya bervariasi. Isinya adalah inti (di dalamnya terkandung material genetik) haploid yang berupa kantong berisi sekresi-sekresi enzim hidrolitik.

Spermatozoa yang kontak dengan telur, isi akrosomnya dikeluarkan secara eksositosis yang disebut dengan reaksi akrosom.

Ekor sperma terdiri atas tiga bagian yaitu middle piece, principal piece dan end piece. Ekor ini berfungsi untuk pergerakan menuju sel telur. Ekor yang motil itu pada pusatnya sama seperti flagellum memiliki struktur axoneme yang terdiri atas mikrotubul pusat dikelilingi oleh Sembilan

doblet mikrotubul yang berjarak sama satu dengan yang lainnya. Daya yang dihasilkan mesin ini memutar ekor bagaikan baling-baling dan memungkinkan sperma meluncur dengan cepat.

(8)

II. KRITERIA MORFOLOGI SPERMA DISEBUT NORMAL BILA

Kepala : berbentuk oval, akrosom menutupi 1/3nya, panjang 3-5 mikron, lebar ½ s/d 2/3

panjangnya.

Midpiece : langsing (< ½ lebar kepala), panjang 2x panjang kepala, dan berada dalam satu garis lengan sumbu panjang kepala.

Ekor : batas tegas, berupa garis panjang 9 x panjang kepala. Istilah-istilah yang dipakai pada bentuk yang abnormal adalah :

Makro : 25 % > kepala normal Mikro : 25 % < kepala normal

Taper : kurus, lebar kepala ½ yng normal, tidak jelas batas akrosom, memberi gambaran

cerutu

Piri : memberi gambaran ”tetesan air mata”

Amorf : Bentuk kepala yg ganjil, permukaan tidak rata, tidak jelas batas akrosom Round : bentuk kepala seperti lingkaran, tidak menunjukkan akrosom

Piri : tidak jelas adanya kepala yg nyata, tampak midpiece dan ekor saja

(9)
(10)

1. Tidak memvariasikan makanan

Para pria yang ingin sehat tak hanya harus mengonsumsi makanan sehat dan komplit

namun juga memvariasikannya. Pola makan akan mempengaruhi produksi sperma.

“Banyak orang yang ‘mendewakan’ satu jenis makanan saja. Padahal ada vitamin tertentu yang tidak terdapat di jeruk, maka harus mengonsumsi buah-buahan lain. Sama seperti,

protein yang terdapat dalam daging kambing, pasti berbeda dengan protein dalam daging sapi, ayam atau ikan. Jadi, perlu divariasikan demi kecukupan nutrisi,” jelasnya.

2. Tidak berolahraga

Pria yang secara teratur melakukan olahraga lebih cenderung memiliki produksi dan kualitas sperma yang lebih baik.

“Karena, orang yang malas bergerak biasanya malah sakit,” paparnya. 3. Pola hidup tak sehat

Membiasakan tidur malam tepat waktu ternyata cukup membantu meningkatkan jumlah dan kelincahan sperma.

“Percuma juga, jika pola makan baik dan rutin berolahraga, tetapi selalu tidur larut malam

atau begadang. Hal ini akan menurunkan kualitas sperma Anda,” tegasnya. 4. Merokok

Jika Anda masih menjadi perokok aktif hingga saat ini, maka segera berhentilah. Selain menyebabkan berbagai masalah kesehatan, merokok juga memengaruhi jumlah dan kualitas sperma.

“Pria yang merokok 12 batang per hari, kualitas spermanya turun hingga 42 persen,” tegasnya. Merokok menyebabkan pembuluh darah menyempit sehingga zat-zat yang

(11)

5. Suhu testis terlalu panas

Testis manusia tidak dapat berfungsi dengan baik jika suhu testis lebih panas atau sama

dengan suhu tubuh Anda. Itulah mengapa anatomi pria dirancang dengan menciptakan jarak antara testis dengan tubuh inti, yaitu agar suhunya berbeda.

"Jika suhu testis dinaikkan hingga 98 derajat, produksi sperma berhenti. Ketika testis

terganggu, sperma dapat mengalami dampak negatif selama berbulan-bulan," kata Hal Danzer, MD, seorang spesialis kesuburan di Los Angeles.

6. Mandi air panas

Ada kebenaran dalam mitos tentang mandi di kolam air panas dapat menghambat kehamilan. Air panas tidak baik untuk testis, dan menurut sebuah penelitian yang

diterbitkan pada tahun 2007, bahkan berendam di bak air panas selama 30 menit saja dapat menurunkan produksi sperma.

"Paparan air panas pada testis dapat berdampak terhadap sperma pria untuk waktu yang sangat lama. Karena sperma memerlukan waktu yang lama untuk tumbuh dewasa. Eksposur terhadap air panas ini biasanya akan memakan waktu setidaknya tiga sampai

sembilan bulan untuk dapat berfungsi normal kembali," kata Paul Shin, MD, seorang urolog di Washington, DC.

7. Demam Tinggi

Demam tinggi dapat memiliki efek yang sama dengan mandi air panas bagi pria. Menurut sebuah studi tahun 2003, konsentrasi produksi sperma bisa menurun hingga 35 persen

ketika pria menderita demam tinggi. 8. Penggunaan laptop

(12)

Peningkatan suhu ini memiliki efek yang merugikan pada spermatogenesis, proses pembentukan gamet jantan. Jadi jika Anda berencana memiliki anak, gunakan laptop

dengan meletakkannya di meja. 9. Celana yang salah

Perbedaan antara penggunaan boxer dengan celana dalam biasanya tidak berpengaruh

cukup besar dalam jumlah produksi sperma.

"Boxer lebih baik dari celana dalam, jika jumlah produksi sperma seorang pria rendah.

Tapi mungkin pengaruhnya sangat kecil jika jumlah produksi sperma normal, "kata Dr Danzer.

Namun, mengenakan celana dalam yang terlalu ketat dalam jangka waktu yang lama

merupakan ide yang buruk. Celana pria yang terlalu ketat menimbulkan lingkungan yang kurang ramah untuk produksi sperma.

10.Celana Terlalu Ketat

Celana ketat dan terbuat dari bahan jeans akan membuat lingkungan disekitar kelamin menjadi panas. Suhu panas tidak baik bagi pertumbuhan sel sperma

11.Varicoceles, membesarnya varises pada skrotum

Sekitar 15 persen pria memiliki varicoceles, atau varises di skrotum yang membesar,

biasanya di testis kiri. Ketika produksi sperma rendah, dokter mungkin merekomendasikan untuk perbaikan varikokel, prosedur untuk memperbaiki varises dalam skrotum melalui pembedahan, embolisasi perkutan atau prosedur non bedah menggunakan kateter.

Meskipun tidak jelas, varikokel yang dapat mengganggu produksi sperma karena mengganggu aliran darah, terlalu panas skrotum, atau menyebabkan darah kembali di

(13)

12.Penggunaan ponsel

"Sebuah studi tahun 2008 menemukan bahwa pria dengan penggunaan ponsel yang tinggi

yaitu lebih dari empat jam per hari, memiliki jumlah sperma, motilitas dan morfologi yang lebih rendah," kata Dr Shin.

Dr. Shin merekomendasikan kepada pria untuk menyimpan ponsel di dalam tas kerja

daripada kantong celana untuk membatasi paparan radiasi. 13.Obesitas

"Obesitas telah dikaitkan dengan peningkatan produksi hormon estrogen, penurunan jumlah sperma, disfungsi seksual, dan infertilitas," kata Daniel A. Potter, MD, dari Huntington Reproductive Center di California.

Menurut sebuah studi tahun 2009 oleh WHO, fungsi testis dan jumlah sperma pada pria subur yang obesitas secara signifikan lebih rendah dibanding pria dengan berat badan

ideal.

Tetapi menurut sebuah studi lain di tahun yang sama menyatakan bahwa meskipun obesitas mengurangi jumlah sperma, hanya tingkat ekstrim obesitas yang berdampak

negatif terhadap kesehatan reproduksi laki-laki. 14.Gaya hidup yang tidak sehat

"Tembakau, alkohol, dan ganja dapat merusak fungsi seksual," kata Dr Potter. Menurut penelitian tahun 2010, konsumsi alkohol dapat mempengaruhi kualitas semen dan produksi sperma, sementara kebiasaan merokok dapat mengganggu motilitas sperma.

Selain memperlambat pergerakan sperma, studi lainnya menunjukkan bahwa merokok dapat merusak DNA sperma dan meningkatkan disfungsi ereksi.

15.Sperma yang bermasalah

(14)

genetik dan faktor lainnya, seperti anti-antibodi sperma, ketidakseimbangan hormonal, kanker testis, testis tidak turun, dan masalah seksual.

16.Obat-obatan terlarang

Semua jenis obat-obatan terlarang seperti ganja, kokain, dan pil ekstasi akan menyebabkan pria menderita impotensi atau ereksi yang lemah dan kualitas sperma menurun sehingga

tidak mampu membuahi sel telur wanita 17.Steroid

Efek samping dari streoid ternyata sangat berbahaya karena menyebabkan kerusakan hati, menyebabkan tingkat kolesterol LDL tinggi, pertumbuhan terhambat, rambut rontok, masalah pada ginjal dan kemandulan.

18.Alkohol dan Minuman Keras

Alkohol yang dikonsumsi banyak atau sedikit akan mengganggu sistem syaraf dan

membuat pembuluh darah menyempit yang menyebabkan peminum alkohol menderita disfungsi ereksi. Selain itu sperma yang di susun oleh zat dalam tubuh akan melemah dan tidak berkualitas.

19.Olahraga Over

Olahraga yang overdosis menyebabkan suhu tubuh meningkat terutama di daerah skrotum,

tempat sperma dibentuk. Lingkungan sperma harusnya berada dalam suhu yang lebih rendah dari suhu tubuh. Olahraga secara intens dan overdosis akan membuat lingkungan sperma menjadi tidak optimal sehingga sperma yang dihasilkan tidak berkualitas.

20.Kekurangan Vitamin C

Vitamin C adalah salah satu unsur yang sangat dibutuhkan tubuh terutama dalam sistem

reproduksi pria. Kekurangan vitamin C dalam menu makanan sehari-hari akan

(15)

21.Gizi Makanan Rendah

Pola makan tidak teratur atau terlalu banyak mengkonsumsi makanan tidak bergizi

membuat kualitas sperma menurun. Makanan harus kaya dengan unsur-unsur mangan, seng dan selenium. Kekurangan zat-zat tersebut akan menurunkan kualitas sperma. 22.Lingkungan Kerja Berbahaya

Lingkungan tempat kerja yang berbahaya seperti laboratorium kimia dapat membuat sperma jadi rusak. Radiasi komputer dan alat elektronik lainnya juga bisa menyebabkan

kualitas sperma menurun. Sebaiknya hindari lingkungan yang tidak sehat yang dapat mempengaruhi sperma.

23.Obat-Obatan Antibiotik

Obat-obatan antibiotik untuk mengobati infeksi atau penyakit tertentu memiliki efek samping menurunkan kualitas sperma. Penggunaan obat-obatan tersebut dalam jangka

waktu lama bisa menyebabkan kemandulan. Disarankan agar anda selalu berkomunikasi dengan dokter perihal obat yang anda konsumsi.

24.Soda

Sebuah studi pada 2010 di Denmark menemukan bahwa mengonsumsi soda dapat mengurangi kualitas sperma. Dalam penelitian tersebut ditemukan bahwa pria yang

mengonsumsi lebih dari 20 kaleng soda seminggu atau tiga kaleng dalam sehari cenderung memiliki jumlah sperma yang sedikit.

25.Kacang Kedelai

Sebuah penelitian dalam jurnal Endokrinologi Molekuler and Cellular menjelaskan bahwa mengonsumsi kacang kedelai untuk jangka panjang, dapat menurunkan jumlah sperma.

(16)

mengkonsumsi kedelai. Para peneliti menduga bahwa isoflavon kedelai dapat menurunkan kualitas sperma.

IV. PEMERIKSAAN UNTUK MENDETEKSI KUALITAS SPERMA

A. Pemeriksaan Analisa Semen Rutin

1. Pemeriksaan Makroskopis

Segera setelah sperma diejakulasikan, hendaknya diamati dalam wadah

pe-nampung :

1. Ada/tidaknya koagulum 2. Warna sperma

3. Bau sperma

4. Proses likuefaksi sperma

Setelah proses likuefaksi selesai, ditentukan parameter sebagai berikut : 1. Volume sperma

2. pH sperma

3. Kekerasan dan warna sperma

4. Viskositas spermaPemeriksaan Mikroskopis

2. Pemeriksaan mikroskopis dilakukan setelah proses likuefaksi selesai, meliputi : 1. Pergerakan spermatozoa

2. Kepadatan spermatozoa

3. Morfologi spermatozoa

4. Ada/tidaknya aglutinasi spermatozoa

5. Adanya sel bundar (Round cells) 6. Mikroorganisme

(17)

B. Pemeriksaan Analisa Semen Tambahan

1. Uji Fragmentasi DNA

Uji Fragmentasi DNA dilakukan untuk menilai integritas nukleus DNA spermatozoa dan kemampuan spermatozoa untuk membuahi sel telur.

Semakin banyak spermatozoa yang tidak terjadi fragmentasi (non-fragmented DNA) berarti semakin tinggi kemampuan untuk membuahi sel telur.

fragmentasi Pria dengan fragmentasi DNA makin tinggi (halo kecil/tidak ad) kemungkinan terjadi infertilitas makin besar.

Pentingnya dilakukan uji fragmentasi DNA adalah bagi penderita infertilitas

dengan :

- Infertilitas pria diatas 1 tahun

- Umur pria > 40 tahun - Pria perokok

- Riwayat penggunaan narkoba

- Infeksi Genitourinaria, Leukospermia - Penderita Varicocele

- Terpapar zat toksik ( alkohol, kimia, radioaktif, suhu tinggi) - Sebelum menjalani reproduksi berbantu (insem/bayi tabung) - Riwayat pasangan ( Istri ) mengalami keguguran sebelumnya.

Halo yang terbentuk di sekitar kepala sperma akibat dekondensasi kromatin karena denaturasi oleh asam sedang pada DNA dan terjadinya lysis ikatan

(18)

Pada pria perokok dapat terjadi:

- Disfungsi ereksi, yang reversibel bila berhenti merokok - Perubahan parameter spermiogram, seperti:

gangguan motilitas spermatozoa, penurunan jumlah dan vitalitas spermatozoa,

peningkatan signifikan terjadinya kelainan kromosom, terjadi peningkatan kejadian teratozoospermia terutama pada bagian kepala sperma terkait dengan

perubahan dalam nukleus.

- Fragmentasi DNA sperma telah dibuktikan pada pria perokok, perubahan ini terkait dengan oksidatif stress nukleus sebagai akibat dari merokok. Semua

(19)

2. MAR Test

Bila ada perkiraan reaksi antibodi antisperma (ASA). Beberapa pria (atau istri)

memiliki antibodi melawan sperma yang membuat tidak bergerak atau mematikan sperma untuk bergerak ke sel telur. Uji MAR dapat dilakukan

dengan cepat untuk mendeteksi antibodi antisperma dalam semen.

Antibodi anti sperma (ASA) diproduksi ketika blood barrier testis terganggu

oleh obstruksi, infeksi atau trauma. Immunoglobulin IgG biasanya ada di dalam serum dan semen, dan antibodi IgG melekat pada spermatozoa. ASA dari IgA

disekresikan oleh kelenjar aksesori seks pria dan ditemukan hanya dalam semen saja. ASA dari kelas IgG dapat dideteksi dalam plasma semen, namun biasanya tidak ada IgA bebas dalam plasma semen. Antibodi anti sperma Anti

IgA hampir tidak pernah terjadi tanpa antibodi IgG. Dalam kasus lebih dari 40% dari spermatozoa motil ASA terdeteksi dengan

(20)

3. SPERST

Pemeriksaan ini merupakan pemeriksaan untuk mengetahui kemampuan sperma untuk dapat bertahan hidup pada lingkungan yang dibuat mirip dengan lingkungan aslinya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah

terdapat hubungan antara motilitas awal sperma dan status antisperm antibodi dengan angka keberhasilan SPERST

4. HBA (Hyaluronan Binding Assay)

Hyaluronidase adalah salah satu enzim yang terdapat dalam akrosom kepala

spermatozoa yang berfungsi dalam reaksi akrosom yang terjadi pada zona pellusida setelah terjadinya ikatan dengan spermatozoa.

(21)

V. INTERPRETASI HASIL PEMERIKSAAN

KARAKTERISTIK “NORMAL” ISTILAH PATHOLOGI

Volume >2mL Aspermia (no semen)

Sperma Konsentrasi >20 M/mL Azoospermia (none)

Ekstremoligozoospermia (0-5)

Oligozoospermia (6 - 20)

Polizoospermia (>=250)

Motilitas >50% total

>25%

progressive Asthenozoospermia (weak)

Morfologi >15% normal* Teratozoospermia (malformed)

(22)

“NORMOZOOSPERMIA”

VI. CIRI – CIRI FISIK PADA PRIA DENGAN KUALITAS SPERMA YANG

KURANG BAIK

Beberapa ciri fisik yang menandakan bahwa seorang lelaki memiliki kualitas sperma yang buruk antara lain sebagai berikut, seperti dikutip dari MensHealth;

1.Suara berat

Penelitian terbaru yang dilakukan para ahli dari University of Western Australia

menunjukkan bahwa suara laki-laki bisa menunjukkan kualitas spermanya. Laki-laki bersuara berat cenderung spermanya buruk, sebaliknya yang bersuara cempreng spermanya lebih bagus.

Kecenderungan ini dipengaruhi oleh produksi hormon seks lelaki, yakni testosteron. Suara berat menunjukkan produksi testosteron yang berlebihan, yang dalam jumlah

tertentu justru menghambat proses pembentukan sel-sel sperma di jaringan testis.

2. Jari telunjuk pendek

Riwayat hormonal saat berada dalam kandungan mempengaruhi ukuran jari seorang

lelaki. Makin banyak terpapar hormon testosteron semasa dalam kandungan, maka ukuran jari telunjuk cenderung lebih pendek dibandingkan dengan ukuran jari manis.

Paparan hormon testosteron yang tinggi semasa dalam kandungan mempengaruhi beberapa hal dalam kehidupan seksual seorang laki-laki ketika tumbuh dewasa. Selain meningkatkan risiko kanker prostat, kondisi ini juga menyebabkan produksi sperma

berkurang.

3. Warna kuku kemerahan

(23)

yang halus. Jika warna kuku memiliki bercak kemerahan, bisa jadi itu menandakan kondisi penyakit kolagen vaskuler seperti lupus yang akan sangat mempengaruhi

produksi sperma.

4. Daun telinga berkeriput

Menurut penelitian di Chicago University, seseorang cenderung lebih rentan

mengalami masalah jantung jika memiliki keriput menyilang ataudiagonal pada daun telinganya. Penyakit jantung dan pembuluh darah umumnya mengurangi kualitas

sperma yang dihasilkan seorang lelaki.

5. Susah mengenali bau

Berkurangnya fungsi indra penciuman hingga 50 persen merupakan salah satu gejala

yang sering menyertai penyakit saraf Parkinson. Penelitian di jurnal Annal of Neurology menunjukkan, berbagai fungsi reproduksi laki-laki cendeurng berkurang

ketika menderita penyakit ini.

6. Kepala botak

Kerontokan rambut adalah sesuatu yang tidak terhindarkan bagi sebagian besar

laki-laki di usia paruh baya. Namun dalam kondisi tertentu, kerontokan yang terjadi di semua bagian termasuk alis mata bisa menandakan gangguan tiroid yang juga

mempengaruhi kualitas sperma.

VII. LANGKAH – LANGKAH AGAR KUALITAS SPERMA BAIK

1. Mengonsumsi makanan yang mengandung antioksidan tinggi, akan membuat pria usia paruh baya memiliki kualitas sperma yang jauh lebih baik.

(24)

Untuk menguji bagaimana keunggulan antioksidan dalam kualtias sperma para pria paruh baya, penelitian ini melibatkan 80 lelaki sehat dan tidak merokok, antara usia 22

hingga 80 tahun.

Peneliti meminta mereka mengisi kuisioner tentang pola makan dan penggunaan suplemen, dan memberikan sampel sperma. Diketahui, di antara pria berusia 45 ke

atas, mereka yang mendapatkan lebih banyak vitamin C memiliki 20 persen kerusakan DNA yang lebih sedikit daripada mereka yang mengonsumsi kurang vitamin. Temuan

ini sejalan dengan mereka yang mengonsumsi vitamin E, zinc, dan folat, meski perbedaan dalam kerusakan sperma DNA mereka lebih kecil.

Perlu diketahui, untuk mendapatkan manfaat dari vitamin C, Anda dapat mengonsumsi

buah sitrus, cabai merah dan hijau, dan tomat. Vitamin E terkandung dalam minyak sayur, kacang-kacangan, dan sayuran hijau seperti bayam dan brokoli, sementara

sumber zinc terletak di dalam makanan laut, daging merah, buncis, kacang-kacangan, dan produk susu. Sebagai informasi tambahan, asupan harian yang direkomendasikan untuk vitamin E adalah 15 mg sampai 1000 mg, sementara untuk zinc 11 mg sampai

40 mg. Untuk folat, 400 mg sampai 1000 mg. Contoh : 1. Makan Toge

2. Makanan rendah lemak 3. Makanan berprotein tinggi 4. Sayuran

5. Seluruh jenis padi-padian

*Seng

(25)

Michigan. Makanan lain yang mengandung seng adalah daging, liver, kacang-kacangan seperti buncis, kacang panjang, biji kapri, dan akar jahe.

*Kalsium dan vitamin D

BabyCenter.org melaporkan hasil penelitian dari University of Wisconsin bahwa

kalsium dan vitamin D meningkatkan fertilitas pria. Makanan yang mengandung kalsium di antaranya susu, keju, es krim, dan yogurt. Sedangkan vitamin D bisa

didapat dari salmon.

* Antioksidan (vitamin E dan C)

Vitamin E dan C adalah antioksidan paling kuat karena mampu melawan radikal bebas yang merusak sperma. Pria perlu lebih banyak mengonsumsi makanan yang

kaya vitamin E dan C, untuk menjaga kualitas sperma dalam hal jumlah dan daya tahannya. Makanan bervitamin E seperti bayam, brokoli, kiwi, mangga, tomat, biji bunga matahari, almond, dan selai kacang. Sedangkan vitamin C terdapat

pada buah sitrus, dan paprika (merah, kuning, oranye).

* Asam folat (Vitamin B kompleks)

Asam folat merupakan vitamin penting untuk menambah jumlah sperma dan meningkatkan fertilitas. Makanan mengandung asam folat dapat ditemukan pada

jeruk bali, sereal, gandum, kacang-kacangan, asparagus, bayam, dan biji bunga matahari.

2. Kurangi hubungan intim dan masturbasi

(26)

hubungan intim tiap hari atau lebih buruk lagi masturbasi akan berpengaruh pada jumlah sperma dan kepadatan air mani itu sendiri.

3. Olahraga otot seimbang

Meskipun ini tidak dapat langsung meningkatkan produksi sperma dan air mani, olahraga otot PC dapat membantu Anda menembak lebih jauh dari sebelumnya.

Lakukan latihan Keegel misalnya.

4. Hindari memakai celana ketat dan panas

Inilah alasannya mengapa letak testis itu tergantung di tubuh. Testis perlu memiliki suhu lebih sejuk dibanding bagian tubuh lain karena itu memakai celana dalam atau celana panjang ketat akan mengakibatkan suhu di sekitarnya panas. Sedapat

mungkin usahakan tidak mengenakan celana dalam sewaktu tidur untuk menjamin tetap sejuk.

BAB III PENUTUP

I. Kesimpulan

1. Definisi umum sperma adalah sel yang diproduksi oleh organ kelamin jantan dan bertugas membawa informasi genetik jantan ke sel telur dalam tubuh betina.

2. Spermatozoa ( sperm/semen ) memiliki struktur kepala, leher dan ekor dengan beberapa kriteria normal, sehingga dari itu maka akan dapat diidentifikasi sel-sel sperma yang abnormal.

3. Spermatozoa normal memiliki kriteria-kriteria tertentu.

4. Sel sperma dipengaruhi oleh beberapa faktor yang membuat kualitasnya menurun,

diantaranya pola makan begitupun dengan variasi makanannya, perilaku malas

(27)

celana yang tidak tetap, terjadinya varicocele, penggunaan ponsel, obesitas, gaya hidup yang tidak sehat, sperma yang bermasalah, konsumsi obat-obatan terlarang dan antibiotik,

steroid, konsumsi alkohol, kekurangan vitamin c, gizi makanan rendah, lingkungan kerja berbahaya, konsumsi soda dan kedelai.

5. Pemeriksaan untuk mendeteksi kualitas sperma ada 2 macam, yaitu :

a. Pemeriksaan Analisa Semen Rutin (Makroskopis dan Mikroskopis) b. Pemeriksaan Analisa Semen Tambahan

-Uji Fragmentasi DNA -Mar Test

-SPERST

-Hyaluronan Binding Assay (HBA)

6. Interpretasi Hasil :

a. Volume kurang dari 2 ml : Aspermia b. Konsentrasi sperma : 0 jt/ml : Azoospermia

c. Konsentrasi sperma :1-5 jt/ml : Ekstremoligozoospermia d. Konsentrasi sperma : 6-20 jt/ml : Oligozoospermia

e. Konsentrasi sperma :>= 250 jt/ml : Polizoospermia f. Motilitas A <= 25%

A+B <=50% : Asthenozoospermia

g. Morfologi normal <=50% : Teratozoospermia h. Konsentrasi, motilitas, morfologi normal : Normozoospermia

7. Ciri-ciri fisik pada pria dengan kualitas sperma yang kurang baik, yaitu : a. Suara Berat

(28)

c. Warna Kuku Kemerahan d. Daun Telinga Berkeriput

e. Susah Mengenali Bau f. Kepala Botak

8. Langkah-langkah agar kualitas sperma baik, yaitu :

a. Mengonsumsi : 1. Makan Toge

2. Makanan rendah lemak 3. Makanan berprotein tinggi 4. Sayuran

5. Seluruh jenis padi-padian

(Seng, Kalsium, Vitamin D, Antioksidan, Asam Folat)

b.Kurangi hubungan intim dan masturbasi

c. Olahraga otot seimbang

d. Hindari memakai celana ketat dan panas

II. Saran

(29)

Daftar Pustaka

http://www.scribd.com/doc/92557552/Laporan-Praktikum-Patologi-Klinik

http://zonabawah.blogspot.com/2011/08/download-laporan-praktikum-pengamatan_7389.html

http://klinikandrologi.blogspot.com/2008/07/morfologi-sperma-morfologi-yang.html

Schill, wolf-bernhard et al., 2006. Andrology for the Clinician. Springer. Hlm 41.

WHO., 1999. WHO Laboratory Manual for the Examination of Human Semen and Sperm- Cervical Mucus Interaction. Fourth Edition. Cambridge University Press. Hlm 19-22.

(30)

http://forum.kompas.com/kesehatan/55901-10-hal-yang-membuat-kualitas-spermamenjadi-buruk.html

http://huderi.wordpress.com/2012/04/20/akibat-kualitas-sperma-buruk/

http://health.detik.com/read/2012/05/22/150222/1921851/763/10-hal-yang-mempengaruhi-kualitas-sperma

http://analisasperma.blogspot.com/feeds/posts/default?orderby=updated

http://www.mediaindonesia.com/mediahidupsehat/index.php/read/2012/09/23/5648/3/Makanan-Penunjang-Kualitas-Sperma

http://kunjunganartikel.blogspot.com/2012/01/6-ciri-ciri-pria-dengan-kualitas-sperma.html

http://kunjunganartikel.blogspot.com/2012/01/4-hal-yang-bisa-turunkan-kualitas.html

Referensi

Dokumen terkait

Meskipun kamus dapat berguna dalam menyediakan suatu definisi kata tetapi ia tidak menggambarkan secara akurat arti dan variasi arti kata yang biasa digunakan pada bahasa

Periodik paralisis hipokalemia adalah kelainan yang ditandai dengan kadar kalium (kalium) yang rendah (kurang dari 3.5 mmol/L) pada saat serangan, disertai riwayat episode

Bentuk reduplikasi utuh menyatakan banyak atau bermacam-macam, sifat/ keadaan, hal/ tentang, kesamaan waktu, pekerjaan berulang-ulang, sesuatu yang dikenal karena

Pada luka insisi operasi dilakukan infiltrasi anestesi local levobupivakain pada sekitar luka karena sekresi IL-10 akan tetap dipertahankan dibandingkan tanpa

Dengan mempertimbangkan pilihan-pilihan adaptasi yang dikembangkan PDAM dan pemangku kepentingan, IUWASH juga merekomendasikan untuk mempertimbangkan aksi-aksi adaptasi

2. Kongres Pemuda Kedua adalah kongres pergerakan pemuda Indonesia yang melahirkan keputusan yang memuat ikrar untuk mewujudkan cita-cita berdirinya negara Indonesia, yang

Gambar 4.18 Implementasi Tampilan Penjualan Apotek Skenario pengujian tampilan penjualan apotek dilakukan dengan memilih fungsi penjualan baru untuk melakukan penjualan baru,

Hasil penelitian didapatkan bahwa: (1) hasil belajar pembelajaran POE melalui laboratorium riil lebih tinggi daripada laboratorium virtuil, baik aspek kognitif, psikomotor,