PENGERTIAN, UNSUR DAN KLASIFIKASI IKLIM Makalah ini merupakan salah satu syarat untuk
memperoleh nilai Budidaya Pertanian pada Departemen Agribisnis
YUDANI ALAMSYAH HARAHAP NIM: 20150220148
DEPARTEMEN AGRIBISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA YOGYAKARTA
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
1.1. Pendahuluan secara umum ... 1
BAB II. PEMBAHASAN ... 2
2.1. Pengertian iklim ... 2
2.2. Unsur-unsur iklim ... 2
2.2.1. Suhu atau temperatur udara ... 2
2.2.2. Tekanan udara ... 2
2.2.3. Angin ... 3
2.2.4. Kelembapan udara ... 2
2.2.5. Curah Hujan ... 3
2.3. Klasifikasi iklim ... 3
2.3.1. Klasifikasi iklim Oldeman ... 3
2.3.2. Klasifikasi Schmidth-Fergusson ... 4
2.3.3. Klasifikasi iklim secara genetic ... 4
2.3.4. Klasifikasi iklim secara empiric ... 4
2.3.5. Iklim fisis ... 4
2.3.6. Klasifikasi iklim Koppen ... 4
BAB III. KESIMPULAN... 5
3.3. Kesimpulan... 5
1 BAB I.
PENDAHULUAN
1.1 Pendahuluan secara umum
Setiap wilayah yang berbeda memiliki iklim yang berbeda pula, iklim ini sangatlah berpengaruh dalam kegiatan social, ekonomi, maupun budaya. Untuk mendapatkan pemanfaatan yang optimal dari perbedaan iklim maka iklim harus memiliki beberapa klasisifikasi, klasifikasi yang didasarkan pada unsur-unsur iklim tersebut.
Permasalahan yang dihadapi oleh manusia pada saat ini adalah kurangnya informasi-informasi yang diragukan kebenarannya atau validitasnya. Sehingga hal yang seharusnya perlu dipelajari sering diabaikan karena dianggap tidak ada pengaruhnya dalam kehidupan.
Unsur-unsur iklim yang menunjukkan keragaman jelas memberikan dasar yang kuat didalam penentuan klasifikasi Iklim tersebut. Unsur iklim yang sering dipakai dalam penentuan klasifikasi iklim ini adalah curah hujan (presitipasi) dan suhu. Klasifikasi iklim sebenarnya sangatlah spesifik yang didasarkan pada tujuan pengklasifikasian misalnya untuk pertanian, penerbangan ataupun kelautan. Iklim selalu berubah-ubah menurut ruang dan waktu, iklim disuatu tempat berbeda dengan tempat lainnya, sehingga hal inilah yang perlu kita pelajari yaitu “Pengertian, unsur dan klasifikasi Iklim”.
II. PEMBAHASAN
2.1. Pengertian iklim
Iklim adalah kondisi rata-rata cuaca berdasarkan waktu yang panjang untuk suatu lokasi di bumi atau planet lain. Iklim juga disebut sebagai keadaan cuaca rata-rata dalam waktu satu tahun yang penyelidikannya dilakukan dalam waktu yang lama (minimal 30 tahun) dan meliputi wilayah yang luas.
2.2. Unsur-unsur iklim
2.2.1. Suhu atau temperatur udara
Suhu atau temperatur udara adalah derajat panas dari aktivitas molekul dalam atmosfer. Alat untuk mengukur suhu atau temperatur udara atau derajat panas disebut Thermometer. Biasanya pengukuran suhu atau temperatur udara dinyatakan dalam skala Celcius (C), Reamur (R), dan Fahrenheit (F).
Udara timbul karena adanya radiasi panas matahari yang diterima bumi. Tingkat penerimaan panas oleh bumi dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:
1) Sudut datang sinar matahari, yaitu sudut yang dibentuk oleh permukaan bumi dengan arah datangnya sinar matahari. Makin kecil sudut datang sinar matahari, semakin sedikit panas yang diterima oleh bumi dibandingkan sudut yang datangnya tegak lurus
2) Lama waktu penyinaran matahari, makin lama matahari bersinar, semakin banyak panas yang diterima bumi.
3) Keadaan muka bumi (daratan dan lautan), daratan cepat menerima panas dan cepat pula melepaskannya, sedangkan sifat lautan kebalikan dari sifat daratan. 4) Banyak sedikitnya awan, ketebalan awan mempengaruhi panas yang diterima
bumi. Makin banyak atau makin tebal awan, semakin sedikit panas yang tempat dari permukaan laut, makin rendah tekanan udaranya. Hal ini disebabkan karena makin berkurangnya udara yang menekan. Besarnya tekanan udara diukur dengan barometer dan dinyatakan dengan milibar (mb).
2.2.3. Kelembapan udara
3 terkandung dalam massa udara pada saat dan tempat tertentu. Alat untuk mengukur kelembaban udara disebut psychrometer atau hygrometer.
Kelembaban udara dapat dibedakan menjadi:
1) Kelembaban mutlak atau kelembaban absolut, yaitu kelembaban yang menunjukkan berapa gram berat uap air yang terkandung dalam satu meter kubik (1 m3) udara.
2) Kelembaban nisbi atau kelembaban relatif, yaitu bilangan yang menunjukkan berapa persen perbandingan antara jumlah uap air yang terkandung dalam udara dan jumlah uap air maksimum yang dapat ditampung oleh udara tersebut.
2.2.4. Curah Hujan
Curah hujan adalah jumlah air hujan yang turun pada suatu daerah dalam waktu tertentu. Alat untuk mengukur banyaknya curah hujan disebut Rain Gauge. Curah hujan diukur dalam harian, bulanan, dan tahunan.
2.2.5. Angin
Angin merupakan salah satu unsur cuaca dan iklim. Angin adalah udara yang bergerak dari daerah bertekanan udara tinggi ke daerah bertekanan udara rendah.
2.3. Klasifikasi iklim
Klasifikasi iklim umumnya sangat spesifik yang didasarkan atas tujuan penggunaannya, misalnya untuk pertanian, penerbangan atau kelautan. Pengklasifikasian iklim yang spesifik tetap menggunakan data unsur iklim sebagai landasannya, tetapi hanya memilih data unsur-unsur iklim yang berhubungan dan secara langsung mempengaruhi aktivitas atau objek dalam bidang-bidang tersebut (Lakitan, 2002 dalam Sudrajat, A.2009).
2.3.1. Klasifikasi iklim Oldeman
Klasifikasi iklim yang dilakukan oleh Oldeman didasarkan kepada jumlah kebutuhan air oleh tanaman, terutama pada tanaman padi. Penyusunan tipe iklimnya berdasarkan jumlah bulan basah yang berlangsung secara berturut-turut. Oldeman et al.(1980) membagi lima zona iklim dan lima sub zona iklim. Zona iklim merupakan pembagian dari banyaknya jumlah bulan basah berturut-turut yang terjadi dalam setahun, sedangkan sub zona iklim merupakan banyaknya jumlah bulan kering berturut-turut dalam setahun.
2.3.2. Klasifikasi Schmidth-Fergusson
Sistem iklim ini sangat terkenal di Indonesia. Menurut Irianto et al. (2000) dalam (Sudrajat.A. 2009) penyusunan peta iklim menurut klasifikasi Schmidth-Fergusson lebih banyak digunakan untuk iklim hutan. Pengklasifikasian iklim menurut SchmidthFergusson ini didasarkan pada nisbah bulan basah dan bulan kering . Schmidth-Fergusson menggunakan nilai perbandingan (Q) antara rata-rata banyaknya bulan kering (Xd) dan bulan basah (Xw).
2.3.3. Klasifikasi iklim secara genetic
klasifikasi iklim yang mendasarkan kriterianya pada faktor-faktor iklim peyebab seperti aliran masa udara, zona-zona angin, benua dan lautan atau perbedaan penerimaan radiasi surya. Umumnya menghasilkan klasifikasi daerah yang luas tetapi kurang teliti.
2.3.4. Klasifikasi iklim secara empiric
klasifikasi iklim yang kriterianya didasarkan pada hasil pengamatan yang teratur terhadap unsur-unsur iklim.menghasilkan daerah klasifikasi yang sempit dan lebih teliti
2.3.5. Iklim fisis
Iklim fisis adalah iklim yang dipengaruhi alam sekitar. Misalnya, daratan, lautan, pegunungan , dataran rendah, dataran tinggi, angin, laut, maupun letak geografis.
2.3.6. Klasifikasi iklim Koppen
Klasifikasi ini adalah klasifikasi yang utama berdasarkan pada hubungan antara iklim dan pertumbuhan vegetasi. Sistem klasifikasi ini adalah sistem yang paling dikenal dan digunakan secara international sejak publikasi pertamanya pada tahun 1901 sampai perbaikan-perbaikan yang tertulis dalam buku Gruudis Der Klimakunde 1931.
5 III. PENUTUP
3.3. Kesimpulan
Berdasarkan dari pembahasan dapat disimpulkan:
Iklim adalah kondisi rata-rata cuaca berdasarkan waktu yang panjang untuk suatu lokasi di bumi atau planet lain.
Iklim dipengaruhi oleh:
o Suhu Atau Temperatur Udara o Tekanan Udara
o Angin
o Kelembapan Udara o Curah Hujan
Iklim dapat diklasifikasikan dalam o Klasifikasi Iklim Oldemen o Klasifikasi Schmidth-Fergusson o Klasifikasi Iklim secara genetic o Klasifikasi Iklim secara empiric o Klasifikasi Iklim Fisis
DAFTAR PUSTAKA
MIPA, Pijar. 2009. Efaluasi zona agroklimat dari klasifikasi schimidt-ferguson menggunakan
aplikasi system informasi geografi (SIG). Pusat penelitian lingkungan hidup (PPLH)
Universitas Udayana Denpasara. Denpasar.
http://catatanaktivismuda.blogspot.co.id/2015/03/klasifikasi-iklim-lengkap.html. Dikunjungi pada 23 December 2015
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25015/4/Chapter%20II.pdf. Dikunjungi pada 23 December 2015
https://id.wikipedia.org/wiki/Iklim. Dikunjungi pada 23 December 2015