• Tidak ada hasil yang ditemukan

DIGITAL PELAYANAN KESEHATAN TANTANGAN MEDICAL TOURISME

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "DIGITAL PELAYANAN KESEHATAN TANTANGAN MEDICAL TOURISME"

Copied!
66
0
0

Teks penuh

(1)

SAMBUTAN

KETUA UMUM PB.IDI

PADA SIMPOSIUM NASIONAL

DOKTER INDONESIA 4.0:

KESIAPAN DOKTER INDONESIA 4.0 DI ERA

DIGITAL PELAYANAN KESEHATAN

(2)

Transformasi sistem

pendidikan kedokteran

kedepan dalam

mendukung sistem

pelayanan kesehatan di

era digital

Prof Dr.I.Oetama Marsis SpOG (K)

Ketua Umum PB.IDI.

(3)

“CHANGE MANAGEMENT & CREATIVE THINKING”

DI ERA DISRUPSI

(4)
(5)
(6)

Jumlah dokter umum yang

teregistrasi

126.163

, jumlah dokter

spesialis

35.841

.

Jumlah penduduk Indonesia

260an juta jiwa

Institusi pendidikan kedokteran di Indonesia saat berjumlah 84 (+1) yang

terdiri dari 32 fakultas kedokteran milik pemerintah, dan 53 fakultas

(7)
(8)
(9)

Balita Stunting 2001-2013

SKRT 2001

SKRT 2005

Riskesdas 2007

Riskesdas 2010

Riskesdas 2013

(10)

Do not cited…still draft

25 penyebab kematian: 1990 - 2017

(11)

e-Health

(12)

WHA66.24

eHealth standardization and

interoperability

(13)

Kendala eHealth di Indonesia

Beberapa regulasi terkait elektronisasi data kesehatan belum

terbit. Contoh: Rekam Medik Elektronik

Belum seluruh data kesehatan terstandarisasi

Sistem informasi yang telah dibangun belum optimal

(Contoh: SIKDA dll).

Belum seluruh data penting kesehatan terintegrasi

Data kependudukan sebagai sumber data pasien masih

(14)
(15)

Mobile Health (m-Health)

(16)
(17)
(18)

TANTANGAN DI ERA MEDICAL TOURISM

(19)

Ukuran relatif dari segmen perjalanan-medis

(100% = 49.980 pasien)

teknologi canggih

Prosedur medis dengan berkualitas lebih baik

Akses lebih cepat

Biaya lebih murah untuk prosedur yang sangat dibutuhkan

(20)
(21)

LANGKAH KEDEPAN

Target SDG’s

Universal Health

Coverage

à

JKN 2019

MEA/ AFAS 2020

Perdagangan bebas

dan ledakan teknologi

Perubahan

pola dan

distribusi

penyakit

Transformasi sistem

pelayanan kesehatan

Indonesia

Transformasi sistem

pendidikan kedokteran

Indonesia

kesehatan “Indonesia

Emas 2045”

(22)

TRANSFORMASI

à

Arah perubahan menuju revolusi industri

4.0

(Revolusi Industri ke 4)

(

https://www.voaindonesia.com/amp/3144637.html

)

à

Dihasilkan Dokter Indonesia 4.0 di Era

(23)

BIDANG9:

KESEHATAN

LAPORAN REMBUK

“MEMBANGUN KESEHATANDARI PINGGIRAN DAN MENYEHATKAN MASYARAKAT”

MEMBANGUN UNTUKKESEJAHTERAAN RAKYAT

LAPORAN REMBUK

(24)

REMBUKNASIONAL2017 TIM REMBUKBIDANG9:KESEHATAN

C. JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

1. Meningkatkan iuran JKN terutama yang bersumber dari iuran peserta penerima upah (di luar APBN ).

• Presiden segera mencabut Peraturan Presiden No. 28 tahun 2016 (tentang perubahan ketiga atas peraturan presiden nomor 12 tahun 2013 tentang jaminan kesehatan) Pasal 16D Ayat (1) dan (2) untuk

meningkatkan iuran JKN yang bersumber dari iuran peserta penerima upah (di luar APBN ) dengan batas upah yang memungkinkan subsidi silang lebih luas

2. Memperkuat program JKN dengan membayar fasilitas kesehatan dengan harga layak.

• Presiden membentuk lembaga independen yang bertugas melakukan penghitungan tarif JKN dengan melibatkan seluruh stake-holder yang relevan .

3. Meningkatkan transparansi penyelenggaraan dan sharing data JKN oleh BPJSkesehatan dan fasilitas kesehatan

• BPJSsegera memberlakukan keseluruhan sistem secara On-Line dan terintegrasi (Pelayanan,

(25)

Akumulasi Defisit JKN Tahun 2014 s/d 2017

Tahun

Jumlah

Total

Defisit tahun 2014 (audited)

Rp 3,3 Triliun

Rp 3,3 Triliun

Defisit tahun 2015 (audited)

Rp 5,7 Triliun

Rp 9.0 Triliun

Defisit tahun 2016 (RKAT)

Rp 9,7 Triliun

Rp 18,7 Triliun

(26)

DAMPAKDEFISIT ANGGARAN JKN

• Kecukupan anggaran yang kurang dikwatirkan menurunnya kualitas pelayanan

kesehatan

• Evaluasi selama hampir 4 tahun, belum merubah pembiayaan kapitasi dan

perbaikan tarif INA CBGs yang rasional

• Pelayanan medis yang berorientasi

kepada pasien tidak tercapai dan akan

merugikan masyarakat karenamendapatkan pelayanan yang tidak bermutu

• Kemandirian profesi dokter hal yang tidak bisa ditawar dalam memberikan

pelayanan kesehatan sesuai dengan standar pelayanan kedokteran

à

TERBIT INSTRUKSI PRESIDEN NO 8 TAHUN 2017 UTK OPTIMALISASI PROGRAM JKN,

DIHARAPKAN PADA AKHIR DESEMBER 2017 TELAH TERBIT PERPRES YANG DAPAT

(27)

Tim Kecil (Komisi IX –IDI-Stakeholder lain)

Cluster

Identifikasi Masalah

Pe

Manfaat dasar terstandar sesuai ruh UU SJSN,

belum ada definisi

Mismatch yang terus menerus

Sumber pembiayaan: pajak rokok, suntikan dana

dan penyesuaian besaran iuran, peningkatan

kepesertaan

Strategic purchaser

BPJS

(

tata kelola obat)

Cost sharing

pada moral hazard

LS: DJSN

Kom IX : Irgan CM

§

Kemkes (P2JK)

§

Kemenkeu (Dirjen Anggaran)

§

IDI

§

Lutfhi Mardiansyah

§

BPJKK (Dewas & Direksi)

Isu

1. Under-price premi

(28)

Tim Kecil Komisi IX-IDI-Para Stakeholder lain

Cluster

Identifikasi Masalah

INA

-CB

G

s

Tarif INA-CBGs belum berkeadilan (antar kelas,

region, swasta-pemerintah)

Belum ada Clinical pathway

Regionalisasi tarif diusulkan dasar “Hospital

Base Rate”

Pelibatan stakeholder dalam evaluasi dan revisi

INA-CBGs

Evaluasi INA-CBGs untuk rawat jalan

LS : Kemkes (P2JK

)

§

BPJSK (Dewas & Direksi)

§

DJSN

§

PAMJAKI

(29)

Ø

DESAKAN DAN HASIL REMBUK NASIONAL

à

INPRES NO 8 TAHUN

2017 UTK OPTIMALISASI JKN

Ø

TGL 15 MARET 2018 DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN MENGUNDANG :

MENKES , KETUA KOMISI IX DPR, KETUA UMUM IDI, ARSSI UTK BAHAS

STRATEGI PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT

Ø

HASIL PERTEMUAN 15 MARET 2018 INI AKAN MENJADI ASUPAN UTK RI 1

DLM MENYUSUN PERPRES

Ø

HARAPAN HASIL DEBAT TERBUKA JKN PD TGL 28 APRIL 2018, JUGA SUDAH

DISAMPAIKAN PD RI 1 MELALUI WANTIMPRES DAN SEKAB SEBAGAI ASUPAN

PD RI 1 DLM MENYUSUN PERPRES

(30)

DALAM KETIDAKPASTIAN – MENUNGGU PERPRES UTK SUATU

TEROBOSAN , KEMKES DAN BPJS COBA BERPERAN DILUAR

TUPOKSINYA- MENERBITKAN BBRP KETETAPAN:

PERATURAN BPJS NO1 TTG KEGAWATDARURATAN (TERTGL 16

Mei 2018 )

BEBERAPAK PMK YANG TAMBAL SULAM

TERBITNYA SOSIALISASI PERATURAN DIREKTUR PELAYANAN

(PERDIRJAMPEL) BPJS TTG PEMBAYARAN PELAYANAN

REHABILITASI MEDIK, KESEPAKATAN BAYI BARU LAHIR, TTG

KATARAK

à

YG AKAN BERDAMPAK KE PELAYANAN

KESEHATAN SUBSTANDAR

(31)

Terbitnya Perdirjampel BPJS Kesehatan no 2,3,5 tahun

2018

Dokter berpotensi melanggar sumpah dan kodeki yaitu

melakukan praktek kedokteran tidak sesuai standart profesi

Sesuai UUPK Dokter harus melakukan praktek kedokteran

sesuai standart profesi dan tidak bisa diintervensi atau

direduksi oleh pihak manapun ,karena hal tersebut akan

merugikan masyarakat

Menimbulkan potensi konflik antara dokter dengan pasien

(32)
(33)
(34)

REKOMENDASI (IDI)

• Perbaikan tarif pelayanan mutlak untuk dilaksanakan guna meningkatkan

pelayanan kepada masyarakat (perbaikan tarif INACBGs dan besaran kapitasi )

• Menambah anggaran JKN, dapat dipertimbangkan dengan iur biaya atau mencari

alternatif tambahan dana untuk menutup defisit dan mendorong kualitas

pelayanan (cukai rokok, pengurangan subsidi BBM dan listrik )

• Penghargaan kepada dokter dengan remunerasi yang berkeadilan

• Meningkatkan sistem public-private patnership

• Penerapan

clinical governance

dalam pengelolaan FKTP dan

melibatkan profesi dan semua unsur di Faskes

• Lini akhir (bilamana semua mandek) –Revisi UU JKN/ BPJS

(35)

STANDART, GUIDELINE

Do I /We know the

righ

t thing to do ?

PROFESSIONAL

QUALITY

Do I/We have the

right

Attitude, Skill, knowledge ?

SERVICE DELIVERY AND

ORGANISATION

Do I / We have the

right

environments,

manpower, equipments, process ?

MONITORING

(36)

KEDEPAN DIPERLUKAN PERUBAHAN SISTIM

PELAYANAN KESEHATAN UTK MENINGKATKAN MUTU

(37)

KECUKUPAN DAN KEBUTUHAN DOKTER& DOKTER

SPESIALISUNTUKUHC2019, AFAS2020 DAN 2025 ?

(38)

• Rasio dokter dan dokter spesialis 0.59 per 1.000 penduduk (WHO 1:

1.000), dokter = 120.248 dan dokter spesialis 33.844

Ketidakcukupan

dokter dan dokter

spesialis

Rasio dokter dan dokter spesialis sangat tinggi di Jawa dan rendah

di provinsi lainnya

• Dokter di daerah pinggaran dan rural sedikit

Distribusi dokter dan

dokter spesialis

belum merata

• Biaya ini sangat tinggi dibandingkan bidang ilmu lainnya dan sangat

bervariasi.

• Waktu mulai pendidikan dokter hingga dapat berpraktik adalah 6.5 –

7.5 tahun, untuk spesialis, pendidikan ditambah lagi 3-5 tahun.

Pendidikan

kedokteran mahal

dan lama

(39)

Upaya Peningkatan Kompetensi Dokter

à

Jangka Pendek

à

Tidak Memadai

1. Penambahan dan perbaikan kurikulum ( SKDI 2012

à

2017 )

2. Pendidikan dan Pelatihan Dokter berkelanjutan yang

diselenggarakan PB IDI (utk perolehan sertifika kompetensi

tambahan)

3. Kursus atau pelatihan bersertifikasi yang diselenggarakan

dengan instansi terkait.

DLP ? 80% kurikulum sama dengan dokter keluarga

(40)

SISTEM PENDIDIKAN

KEDOKTERAN INDONESIA

Tingginya jumlah Fakultas Kedokteran di Indonesia

tidak diimbangi dengan mutu pendidikan yang

berkualitas

• Terdapat 83 FK se-Indonesia (

Akreditasi A 21 FK, B 34 FK dan

C 28 FK -

LamPTKes, Agustus 2017)

• Hasil uji kompetensi 2016,

kelulusan ujian 62%

dari total

peserta ujian (UKMPPD 2016).

• Konsentrasi FK yang ada saat ini masih dominan di pulau

Jawa (41 FK/49,3%).

Belum ada roadmap bagi pengembangan tenaga

medis dokter sesuai kebutuhan perkembangan

pelayanan kesehatan

Pelayanan kesehatan belum optimal, tidak

merata di seluruh wilayah Indonesia

• Jumlah dokter dan jenis spesialisasi belum mencukupi

kebutuhan

Sp.An - Spesialis Anastesi (7 Semester)

Sp.And - Spesialis Andrologi (6 Semester)

Sp.B - Spesialis Bedah (10 Semester)

Sp.BA - Spesialis Bedah Anak (10 Semester)

Sp.BTKV - Spesialis Bedah Toraks Kardiovaskuler (10 Semester)

Sp.BP - Spesialis Bedah Plastik (10 Semester)

Sp.BS - Spesialis Bedah Syaraf (11 Semester)

Sp.EM - Spesialis Kedaruratan Medik (8 Semester)

Sp.F - Spesialis Kedokteran Forensik (6 Semester) Sp.FK - Spesialis Farmakologi

Klinik (6 Semeter)

Sp.JP - Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah (10 Semester)

Sp.JP - Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah (10 Semester)

Sp.KJ - Spesialis Kedokteran Jiwa atau Psikiater (8 Semester)

Sp.KK - Spesialis Penyakit Kulit dan Kelamin (7 Semester) Sp.KN - Spesialis Kedokteran

Nuklir (7 Semeter)

Sp.KO - Spesialis Kedokteran Olahraga (7 Semester) Sp.M - Spesialis Mata (7

Semeter)

Sp.MK - Spesialis Mikrobiologi Klinik (6 Semester)

Sp.OG - Spesialis Obstetri & Ginekologi (kebidanan dan kandungan) (9 Semester) Sp.Ok - Spesialis Kedokteran

Okupasi (kerja) (6 Semester) Sp.Onk.Rad - Spesialis Onkologi

Radiasi (7 Semester) Sp.OT - Spesialis Bedah

Orthopaedi dan

Traumatologi (9 Semester) Sp.P - Spesialis Paru

(Pulmonologi) (7 Semester) Sp.PA - Spesialis Patologi

Anatomi (6 Semester) Sp.PD - Spesialis Penyakit

Dalam (9 Semester)

Sp.PK - Spesialis Patologi Klinik (8 Semester)

Sp.Rad - Spesialis Radiologi (7 Semester)

Sp.RM - Spesialis Rehabilitasi Medik (8 Semester) Sp.S - Spesialis Saraf atau

Neurolog(8 Semeter) Sp.THT-KL - Spesialis Telinga

Hidung Tenggorok-Bedah Kepala Leher (8 Semeter) Sp.U - Spesialis Urologi (10

Semester)

(41)
(42)
(43)
(44)

90-an

High Technology

- MIS is a new language

à

- global access & transparence

à

standardization & network.

- Minimally invasive surgery

- Imaging, Invasive imaging.

- Stereotactic, nuclear

surgery.

- Biotechnology

- Transplantation

- Endoscopy

- Robotic Surgery.

- Nano technology.

- Genetic engineering

- Stem Cell.

- Longevity medicine.

Indonesia

Indonesia INERTIA: neglected.

No government support

Professional organization is powerless

LOCAL DOCTORS

Technology gap

Certification gap

Language gap

(45)
(46)

MOBILITY

(47)

21st Century Skills Framework

(48)

PRIORITAS

Target

SDG’s

Universal Health

Coverage à

JKN 2019

MEA/ AFAS

2025

Perdagangan bebas

dan ledakan teknologi

Perubahan

pola dan

distribusi

penyakit

Transformasi sistem

pelayanan kesehatan

Indonesia

Transformasi sistem

pendidikan kedokteran

Indonesia

UU Pendidikan

dokter yg dapat

menjamin

(49)
(50)

POSISI SRATEGIS SISTIM PENDIDIKAN

KEDOKTERAN DALAM MENDUKUNG

KUALITAS SISTIM PELAYANAN

KESEHATAN

Prof.Dr.I.Oetama Marsis SpOG (K)

KOORDINATOR KOMITE PERUBAHAN UU.DIKDOK

(51)

USULAN PERUBAHAN UU DIKDOK

Model Pendidikan Kedokteran di Indonesia

Pendirian FK dan FKG

Seleksi Calon Mahasiswa FK

Pembiayaan Pendidikan Kedokteran

Standar Kompetensi dan Standar Pendidikan Profesi

Dokter

Internsip

Uji Kompetensi

Adaptasi

Pengembangan Pendidikan Keprofesian

Ijazah, Sertifikat Kompetensi dan Sertifikat

Profesi

Organisasi Profesi dan Kolegium

KKI

DLP

(52)

Pokok-pokok Pikiran

Rancangan Perubahan atas

UU No.20/2013 tentang

Pendidikan Kedokteran

(53)

Tantangan Abad

21

General Agreement on Trade

in SErvices

Mutual Recognition Agreement dan

Masyarakat Ekonomi ASEAN

(54)
(55)
(56)
(57)
(58)

Pembelajaran Untuk Masa Depan

1.

Menggunakan teknologi yang belum ditemukan

2.

Melakukan pekerjaan yang belum pernah ada.

3.

Kemampuan untuk berjejaring secara masif

4.

Multitasking

5.

Melek teknologi

6.

Sangat tergantung pada interaktivitas

7.

Keterampilan visual-spasial yang sangat kuat

8.

Bergantung sepenuhnya pada internet

9.

Berkeinginan untuk belajar banyak hal esensial

(59)

Roadmap Menuju Indonesia Emas

(60)
(61)
(62)
(63)

Dokter layanan

primer

DLP bukanlah jawaban dari

penyelesaian masalah

kesehatan di Indonesia

à

masalah baru

Istilah ini adalah istilah wahana

pelayanan kesehatan, bukan

suatu profesi khusus

Perlu dihapuskan seluruh

istilah dokter layanan primer

dan memperkuat fungsi dan

peran dokter

dalam

perubahan UU Dikdok

Jumlah dan Distribusi

Dokter

Perlu pengaturan pemerintah yang

melibatkan pemangku kepentingan

terkait seperti KKI, organisasi profesi dan

asosiasi institusi pendidikan

kedokteran/kedokteran gigi serta pihak

lainnya terkait wahana pendidikan dan

wahana pelayanan kesehatan

Perlu juga keterlibatan Pemerintah

(64)
(65)
(66)

Referensi

Dokumen terkait

Dari data badan pusat statistik menunjukkan pada tahun 2011 jumlah unit usaha kecil mikro dan menengah (UMKM) mendekati 99,98 % terhadap keseluruhan unit usaha di

Ester gliserol gondorukem hidrogenasi yang dihasilkan ticetak pada wadah untuk kemudian dihitung nilai rendemennya dan diuji sifat fisiko-ki2mia (RSNI3 2010), yaitu warna

Pada kelompok pemerintahan yang sudah terbuka, pertimbangan utama dalam investasi adalah jauh lebih banyak dibandingkan dengan kelompok yang belum terbuka, yaitu pelayanan

atau menghibahkannya, maka tindakan hukumnya tidak dibenarkan menurut hukum Islam. Transaksi yang dilakukan anak kecil yang mumayyiz yang mengandung manfaat dan

Manfaat dari penggunaan media pembelajaran dalam kegiatan belajar di kelas menurut Kemp & Dayton (1985) adalah sebagai berikut. 1) Penyampaian pesan lebih

Musrenbang Kecamatan merupakan forum musyawarah antar para pemangku kepentingan untuk membahas dan menyepakati langkah-langkah penanganan program kegiatan prioritas

Komunikasi interpersonal merupakan keterlibatan internal secara aktif dan individu menjadi pengirim sekaligus penerima pesan, memberikan umpan balik bagi dirinya sendiri

Pria dengan LES lebih sering memiliki perjalanan klinis yang lebih progresif dengan kerusakan organ yang lebih cepat sehingga pria dengan LES memiliki prognosis yang