• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kabupaten Bogor Dalam Angka pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Kabupaten Bogor Dalam Angka pdf"

Copied!
349
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

KABUPATEN BOGOR

DALAM ANGKA

2010

BOGOR REGENCY IN FIGURES 2010

BADAN PUSAT STATISTIK

KABUPATEN BOGOR

h

tt

p

://b

o

g

o

rk

a

b

.b

p

s.

g

o

.i

(3)

TAHUN 2010

I SSN :

0215-417X

No. Publikasi /

Publication Number

: 3201.0201

No. Katalog /

Catalog Number

:

1403.3201

Ukuran Buku /

Book Size

: 15 Cm x 21 Cm

Jumlah Halaman /

Total Pages

: 303 Halaman / Pages

Naskah / Manuscrift :

BPS Kabupaten Bogor /

BPS – Statistics of Bogor Region

Gambar Kulit dan Setting /

Cover Design and Setting

:

BPS Kabupaten Bogor /

BPS – Statistics of Bogor Region

Diterbitkan Oleh /

Published By

:

BPS – Kabupaten Bogor /

BPS – Statistics of Bogor Region

Dicetak Oleh :

BPS – Kabupaten Bogor /

BPS – Statistics of Bogor Region

Boleh dikutip dengan menyebutkan sumbernya

May be cited with reference to the sources

h

tt

p

://b

o

g

o

rk

a

b

.b

p

s.

g

o

.i

(4)

p

://b

o

g

o

rk

a

b

.b

p

s.

(5)

kerjasama antara Bapeda Kabupaten Bogor dengan BPS Kabupaten Bogor

diterbitkan guna memenuhi kebutuhan data dalam menunjang perencanaan

pembangunan daerah Kabupaten Bogor.

Data yang disajikan dalam publikasi ini bersumber dari hasil kegiatan

BPS Kabupaten Bogor baik berupa data primer maupun data sekunder hasil

pelaporan dinas / instansi lainnya, kemudian diolah sesuai kebutuhan,

sehingga mencakup semua keterangan-keterangan yang konkret dari seluruh

ciri-ciri, kegiatan sektoral dan keadaan masyarakat Kabupaten Bogor.

Kami menyadari akan kekurangan-kekurangan yang masih terdapat

dalam publikasi ini. Sehubungan dengan itu saran dan koreksi dari pengguna

data sangat kami harapkan guna perbaikan publikasi dimasa yang akan

datang.

Akhirnya kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak, yang telah

memberikan data untuk terbitnya publikasi ini.

Bogor, Nopember 2010

Kepala BPS Kabupaten Bogor

Ahmad Koswara, MA

h

tt

NIP. 195510021976011001

p

://b

o

g

o

rk

a

b

.b

p

s.

g

o

.i

(6)

Halaman

Kata Pengantar ...

i

Daftar Isi

...

ii

Ulasan Singkat……….. v-vii

Daftar Istilah ………..viii-xv

Tabel-tabel ………..

1-

303

BAB I GEOGRAFIS

……… 1-3

BAB II PEMERINTAHAN

2.1

Pemerintahan

………

4-6

2.2 Jumlah Pegawai Negeri Sipil ...

7

2.3 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ………

8-12

2.3

Korpri

...

13

2.4 Polisi Pamong Praja dan Linmas ……… 14-15

BAB III SOSIAL KEPENDUDUKAN

3.1

Penduduk

... 16 - 32

3.2 Pendidikan ……… 33 - 61

3.3 Ketenagakerjaan ………71 – 73

3.4

Agama

...74

-

97

3.5 Transmigrasi………98 - 108

3.6 Kesehatan dan KB...109-136

h

tt

p

://b

o

g

o

rk

a

b

.b

p

s.

g

o

.i

(7)

3.10 Organisasi Sosial, Bencana Alam &

Masalah Sosial Lainnya... 150-156

3.11 Jumlah Talak, Cerai dan Rujuk ...

157

BAB IV PERTANIAN

4.1 Tanaman Pangan...……… 158-187

4.2

Perikanan

………

188-201

4.3

Peternakan………

202-217

4.4

Perkebunan

………

218-224

4.5 Kehutanan……… 225-229

4.6 Pertanahan ……….. 230-235

BAB V INDUSTRI, LISTRIK DAN AIR MINUM

5.1

Industri

……… 236-240

5.2

Listrik

………

241-248

5.3 Air Minum……… 249-250

5.4

Pertambangan

……….

251-255

5.3

Konstruksi………

256-258

BAB VI PERDAGANGAN

6.1 Realisasi Eksport dan Import……… 259-260

6.2 Penerbitan SIUP………...……… 261-262

6.3 Potensi Industri ………

263

h

tt

p

://b

o

g

o

rk

a

b

.b

p

s.

g

o

.i

(8)

7.2

Angkutan………. 267-277

7.3 Komunikasi ……… 278-283

7.4

Pariwisata

………...

284-285

BAB VIII KEUANGAN DAN KOPERASI

8.1

Keuangan

………

286-289

8.2

Koperasi

………

290-293

8.3

Pasar

………...

294

8.4 Pegadaian ………

295

8.5

Perbankan………

296-303

h

tt

p

://b

o

g

o

rk

a

b

.b

p

s.

g

o

.i

(9)

v

SEJARAH

Pada tahun 1745, cikal bakal masyarakat Bogor semula berasal dari sembilan

kelompok pemukiman digabungkan oleh Gubernur Baron Van Inhof menjadi

inti kesatuan masyarakat Kabupaten Bogor. Pada waktu itu Bupati Demang

Wartawangsa berupaya meningkatkan kualitas lingkungan hidup dan

kesejahteraan rakyat yang berbasis pertanian dengan menggali terusan dari

Ciliwung ke Cimahpar dan dari Nanggewer sampai ke Kalibaru/Kalimulya.

Penggalian untuk membuat terusan kali dilanjutkan di sekitar pusat

pemerintahan, namun pada tahun 1754 pusat pemerintahannya terletak di Tanah

Baru kemudian dipindahkan ke Sukaati (Kampung Empang sekarang).

Terdapat berbagai pendapat tentang lahirnya nama Bogor itu sendiri.

Salah satu pendapat menyatakan bahwa nama Bogor berasal dari kata

Bahai

atau

Baqar

yang berarti sapi dengan alasan terdapat bukti berupa patung sapi di

Kebun Raya Bogor. Pendapat lainnya menyebutkan bahwa nama Bogor berasal

dari kata

Bokor

yang berarti tunggul pohon enau (kawung). Pendapat di atas

memiliki dasar dan alasan tersendiri diyakini kebenarannya oleh setiap akhlinya.

Namun berdasarkan catatan sejarah bahwa pada tanggal 7 April 1752 telah

muncul kata Bogor dalam sebuah dokumen dan tertulis

Hoofd Van de Negorij

Bogor

, yang berarti kepala kampung Bogor. Pada dokumen tersebut diketahui

juga bahwa kepala kampung itu terletak di dalam lokasi Kebun Raya itu sendiri

mulai dibangun pada tahun 1817.

Perjalanan sejarah Kabupaten Bogor memiliki keterkaitan yang erat

dengan zaman kerajaan yang pernah memerintah di wilayah tersebut. Pada

empat abad sebelumnya, Sri Baduga Maharaja dikenal sebagai raja yang

h

tt

p

://b

o

g

o

rk

a

b

.b

p

s.

g

o

.i

(10)

secara berturut-turut tercatat dalam sejarah adanya kerajaan-kerajaan yang

pernah berkuasa di wilayah tersebut, yaitu:

Kerajaan Taruma Negara, diperintah oleh 12 orang raja. Berkuasa sejak

tahun 358 sampai dengan tahun 669.

Kerajaan Galuh diperintah oleh 14 raja. Berkuasa sejak tahun 516 - 852.

Kerajaan Sunda, diperintah oleh 28 raja. Bertahta sejak tahun 669 sampai

dengan tahun 1333. Kemudian dilanjutkan Kerajaan Kawali yang diperintah

oleh 6 orang raja berlangsung sejak tahun 1333 hingga 1482.

Kerajaan Pajajaran, berkuasa sejak tahun 1482 hingga tahun 1579.

Pelantikan raja yang terkenal sebagai Sri Baduga Maharaja, menjadi satu

perhatian khusus. Pada waktu itu terkenal dengan upacara Kuwedabhakti,

dilangsungkan tanggal 3 Juni 1482. Tanggal itulah kiranya yang kemudian

ditetapkan sebagai hari Jadi Bogor yang secara resmi dikukuhkan melalui

sidang pleno DPRD Kabupaten Daerah Tingkat II Bogor pada tanggal 26

Mei 1972.

Pada tahun 1975, pemerintah Pusat (dalam hal ini Menteri Dalam

Negeri) menginstruksikan bahwa Kabupaten Bogor harus memiliki Pusat

Pemerintahan di wilayah Kabupaten sendiri dan pindah dari Pusat Pemerintahan

Kotamadya Bogor. Atas dasar tersebut, pemerintah daerah Tingkat II Bogor

mengadakan penelitian di beberapa wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Bogor

untuk dijadikan calon ibu kota sekaligus berperan sebagai pusat pemerintahan.

Alternatif lokasi yang akan dipilih diantaranya adalah wilayah Kecamatan Ciawi

(Rancamaya), Leuwiliang, Parung dan Kecamatan Cibinong (Desa Tengah).

Hasil penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa yang diajukan ke

pemerintah Pusat untuk mendapat persetujuan sebagai calon ibu kota adalah

h

tt

p

://b

o

g

o

rk

a

b

.b

p

s.

g

o

.i

(11)

vii

Kotamadya Bogor dan dikhawatirkan akan masuk ke dalam rencana perluasan

dan pengembangan wilayah Kotamadya Bogor. Oleh karena itu atas petunjuk

pemerintah Pusat agar pemerintah daerah Tingkat II Bogor mengambil salah

satu alternatif wilayah dari hasil penelitian lainnya.

Dalam sidang Pleno DPRD Kabupaten Daerah Tingkat II Bogor tahun

1980, ditetapkan bahwa calon ibu kota Kabupaten Daerah Tingkat II Bogor

terletak di Desa Tengah Kecamatan Cibinong. Penetapan calon ibu kota ini

diusulkan kembali ke pemerintah Pusat dan mendapat persetujuan serta

dikukuhkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1982, yang

menegaskan bahwa ibu kota pusat pemerintahan Kabupaten Daerah Tingkat II

Bogor berkedudukan di Desa Tengah Kecamatan Cibinong. Sejak saat itu

dimulailah rencana persiapan pembangunan pusat pemerintahan ibu kota

Kabupaten Daerah Tingkat II Bogor dan pada tanggal 5 Oktober 1985

dilaksanakan peletakan batu pertama oleh Bupati Kepala Daerah Tingkat II

Bogor.

h

tt

p

://b

o

g

o

rk

a

b

.b

p

s.

g

o

.i

(12)

I.

GEOGRAFIS

Jarak dari Kantor Desa ke Kantor Kecamatan yang membawahi yaitu

jarak (km)

yang biasanya ditempuh masyarakat desa jika mereka pergi ke kantor

kecamatan

yang membawahi desanya

Ketinggian Desa :

Dihitung dari permukaan laut

II. PEMERINTAHAN

Klasifikasi Desa

-

Swadaya

disebut juga tradisional dengan ciri-ciri administrasi desa belum

terselenggara dengan baik

-

Swakarya

adalah desa yang sudah mulai mampu mandiri untuk

menyelenggarakan urusan keluarga sendiri dan administrasi desa

sudah terselenggara cukup baik. Disebut juga desa Transisional

-

Swasembada

adalah desa yang telah mampu menyelenggarakan urusan keluarga

sendiri dan administrasi desa telah terselenggara dengan baik.

Disebut juga desa Berkembang

Klasifikasi Daerah Perkotaan/Pedesaan

Penentuan suatu desa atau kelurahan digolongkan perkotaan atau

pedesaan dilakukan pada Sensus Penduduk 2000. Klasifikasi

h

tt

p

://b

o

g

o

rk

a

b

.b

p

s.

g

o

.i

(13)

ix

tersedianya fasilitas kota seperti sekolah, pasar, rumah sakit, jalan

aspal, dan listrik

III. PENDUDUK

Penduduk

adalah semua orang yang berdomisili di wilayah geografis Indonesia

selama 6 bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari

6 bulan tetapi bertujuan untuk menetap

Kepadatan Penduduk

Jumlah Penduduk dibagi Luas Wilayah (Jiwa/Km2)

Rata-rata Penduduk per keluarga

Jumlah Penduduk dibagi dengan jumlah keluarga

Sex Ratio

Perbandingan antra jumlah penduduk laki-Laki dengan jumlah

penduduk perempuan dikali 100

Sekolah

adalah Lembaga Pendidikan yang dimulai dari Pendidikan Dasar,

Menengah dan Tinggi. Yang dimaksud banyaknya sekolah adalah

Jumlah unit sekolah berdasarkan nama sekolah

Rasio Jumlah murid terhadap guru

Perbandingan antara jumlah murid dan guru

Rata-rata jumlah murid per sekolah

Jumlah murid dibagi dengan unit sekolah

Angkatan Kerja

h

tt

p

://b

o

g

o

rk

a

b

.b

p

s.

g

o

.i

(14)

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)

Perbandingan antara jumlah angkatan Kerja dengan jumlah penduduk

usia kerja

Rasio Penduduk nikah

Jumlah nikah dibagi dengan jumlah Penduduk yang beragama Islam

dikali 100

Persentase Penduduk yang berkurban

Jumlah Penduduk yang berkurban dibagi dengan jumlah penduduk

Agama Islam dikali 100

Rata-rata hewan qurban

Jumlah hewan qurban dibagi dengan Jumlah penduduk yang berkuban

Tahapan Keluarga Sejahtera

1.

Keluarga Prasejahtera adalah keluarga yang belum memenuhi

syarat :

-

Bisa makan dua kali sehari atau lebih

-

Mempunyai pakaian yang berbeda untuk berbagai keperluan

-

Lantai rumah bukan tanah

-

Bila anaknya sakit dibawa berobat ke sarana/petugas

kesehatan

2.

Keluarga Sejahtera I adalah keluarga yang sudah memenuhi

syarat :

-

Bisa makan dua kali sehari atau lebih

-

Sudah mempunyai pakaian yang berbeda untuk berbagai

keperluan

-

Lantai rumahnya bukan terbuat dari tanah

h

tt

p

://b

o

g

o

rk

a

b

.b

p

s.

g

o

.i

(15)

xi

3.

Keluarga Sejahtera II

4.

Keluarga Sejahtera III

5.

Keluarga Sejahtera III+

IV. PERTANIAN

Penggunaan Lahan

1.

Irigasi Teknis

adalah lahan sawah yang memperoleh pengairan dari irigasi

teknis yaitu dimana saluran pemberi terpisah dari saluran

pembuang agar penyediaan dan pembagian irigasi dapat

sepenuhnya diatur dengan mudah.

2.

Irigasi ½ Teknis

adalah lahan sawah yang memperoleh pengairan dari irigasi ½

teknis yaitu sama halnya dengan pengairan teknis, tetapi

dalam hal ini dinas pengairan/pemerintah hanya menguasai

bangunan penyadap untuk dapat mengatur dan mengukur air,

sedangkan pada jaringan selanjutnya tidak diatur dan tidak

dikuasai oleh Dinas Pengairan/Pemerintah.

3.

Irigasi Sederhana PU

adalah lahan sawah yang memperoleh pengairan dari irigasi

yang system pembagian airnya belum diatur meskipun pihak

pemerintah (PU) sudah ikut membangun sebagian dari

jaringan tersebut.

4.

Irigasi Non PU

h

tt

p

://b

o

g

o

rk

a

b

.b

p

s.

g

o

.i

(16)

tangan PU.

5.

Tadah Hujan

adalah lahan sawah yang pengairannya tergantung pada air

hujan (tidak mempunyai system pengairan)

6.

Pasang Surut

adalah lahan sawah yang pengairannya tergantung pada air

sungai yang dipengaruhi oleh pasang surutnya air laut.

7.

Lahan sawah, lebak, polder, dll

adalah lahan sawah yang pengairannya dipengaruhi oleh delta

sungai dan reklamasi rawa lebak (bukan pasang surut)

8.

Lahan sawah yang sementara tak diusahakan

adalah lahan sawah yang karena alasan misalnya tidak ada

tenaga yang dikuasai pihak lain selama lebih dari 1 tahun dan

kurang dari 2 tahun tidak diusahakan.

Rata-rata hasil per hektar

Jumlah Produksi (ton) dibagi dengan Luas panen (ha)

Hutan

adalah suatu lapangan bertumbuhan pohon-pohon secara

keseluruhan merupakan persekutuan hidup alam hayati beserta

alam lingkungannya dan ditetapkan oleh pemerintah sebagai hutan

(UU No.5 tahun 1967)

h

tt

p

://b

o

g

o

rk

a

b

.b

p

s.

g

o

.i

(17)

xiii

1.

Industri Besar

2.

Industri Kecil

3.

Niaga Besar

4.

Niaga Kecil

5.

Pertanian

6.

PDAM

7.

Non PDAM

Penggalian Golongan C

adalah kegiatan di bidang pertambangan dan Penggalian, seperti

batu/koral, pasir, kapur, belerang, kaolin, pasir kwarsa, tanah liat

dan lainnya seperti batu koral, aspal, gips, dan gamping.

VI. PERDAGANGAN

Ekspor

Transaksi barang dan jasa antara penduduk suatu negara dengan

penduduk negara lain dinilai atas dasar FOB ( Free on Board) yaitu

harga barang sampai di atas kapal negara pengekspor

Impor

Transaksi barang dan jasa antara penduduk suatu negara dengan

penduduk negara lain dinilai atas dasar CIF (Cost Insurance

Frength) yaitu harga barang sampai di pelabuhan negara

pengimpor

Golongan Usaha

1.

Perusahaan Besar

2.

Perusahaan Menengah

h

tt

p

://b

o

g

o

rk

a

b

.b

p

s.

g

o

.i

(18)

VII. TRANSPORTASI, KOMUNIKASI, HOTEL DAN PARIWISATA

Status Jalan

1.

Pemerintah , untuk Jalan Nasional/Jalan Negara

2.

Pemerintah Propinsi, untuk Jalan Propinsi

3.

Pemerintah Kabupaten, untuk Jalan Kabupaten

Pengelompokan Kelas Jalan

1.

Jalan Kelas I, yaitu jalan arteri dan kolektor yang dapat dilalui

kendaraan bermotor dengan ukuran lebar <= 2.500 mm, pajang <=

18.000 mm, ketinggian <= 4.200 mm dan muatan sumbu terberat

10 ton

2.

Jalan Kelas II, yaitu jalan arteri dan kolektor yang dapat dilalui

kendaraan bermotor dengan ukuran lebar <= 2.500 mm, pajang <=

12.000 mm, ketinggian <= 4.200 mm dan muatan sumbu terberat 8

ton

3.

Jalan Kelas III, yaitu jalan arteri dan kolektor yang dapat dilalui

kendaraan bermotor dengan ukuran lebar <= 2.100 mm, panjang

<= 9.000 mm, ketinggian <= 3.500 mm dan muatan sumbu terberat

8 ton

Usaha Akomodasi

1.

Hotel berbintang

Hotel yang mempunyai restoran yang dikelola langsung dibawah

manajemen hotel tersebut dan telah memenuhi persyaratan fisik,

service, kualifikasi tenaga kerja, fasilitas olahraga dan jumlah

h

tt

p

://b

o

g

o

rk

a

b

.b

p

s.

g

o

.i

(19)

xv

2.

Hotel Melati

Hotel yang belum memenuhi persyaratan sebagai hotel berbintang

seperti yang telah ditentukan oleh Dinas Pariwisata Daerah

VIII. KEUANGAN DAN KOPERASI

Koperasi Unit Desa (KUD)

adalah suatu organisasi ekonomi yang berwatak sosial merupakan

wadah bagi pengembanganberbagai kegiatan ekonomi masyarakat

pedesaan yang diselenggarakan oleh dan untuk masyarakat itu sendiri

Pendapatan Asli Daerah (PAD)

adalah penerimaan daerah dari berbagai usaha pemerintah daerah guna

keperluan retribusi daerah yang bersangkutan dalam membiayai

kegiatan rutin maupun pembangunannya, yang terdiri dari : pajak

daerah, retribusi daerah, bagian laba usaha daerah, dan penerimaan

lain-lain

Dana Perimbangan

adalah dana yang bersumber dari penerimaan APBN yang dialokasikan

kepada daerah untuk membiayai kebutuhan daerah dalam rangka

desentralisasi. Dana perimbangan terdiri dari : Bagi Hasil Pajak/Bukan

Pajak, Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK)

Sisa lebih perhitungan anggaran tahun yang lalu

adalah sisa lebih perhitungan anggaran tahun yang lalu, yang

digunakan pada APBD berikutnya

h

tt

p

://b

o

g

o

rk

a

b

.b

p

s.

g

o

.i

(20)

h

tt

p

://b

o

g

o

rk

a

b

.b

p

s.

g

o

.i

(21)

h

tt

p

://b

o

g

o

rk

a

b

.b

p

s.

g

o

.i

(22)

Kabupaten Bogor merupakan salah satu wilayah yang berbatasan

langsung dengan ibu kota RI dan secara geografis mempunyai luas sekitar

2.301,95 Km

2

terletak antara 6.19

o

- 6.47

o

lintang selatan dan 106

o

1'-107

o

103'

bujur timur.

Wilayah ini berbatasan dengan:

Sebelah Utara

: Kota Depok

Sebelah Barat

: Kabupaten Lebak

Sebelah Barat Daya

: Kabupaten Tangerang

Sebelah Timur

: Kabupaten Purwakarta

Sebelah Timur Laut

: Kabupaten Bekasi

Sebelah Selatan

: Kabupaten Sukabumi

Sebelah Tenggara

: Kabupaten Cianjur

Berdasarkan data hasil PODES08, Kabupaten Bogor memiliki 40

kecamatan, 428 desa/kelurahan, 3.770 RW dan 15.124 RT. Dari jumlah

tersebut, mayoritas desa yakni 235 desa berada pada ketinggian sekitar kurang

dari 500 m terhadap permukaan laut, sedangkan 144 desa berada di antara 500 -

700 meter dari permukaan laut dan sisanya 49 desa berada di atas ketinggian

lebih dari 700 meter dari permukaan laut.

h

tt

p

://b

o

g

o

rk

a

b

.b

p

s.

g

o

.i

(23)

1 Kebun Raya

2 Jasinga 47

3 Cigudeg 36 11

4 Leuwiliang 21 26 15

5 Leuwisadeng 28 29 18 7

6 Cibungbulang 18 29 18 3 10

7 Pamijahan 23 34 23 8 15 5

8 Ciampea 15 32 21 6 13 3 8

9 Tenjolaya 28 45 34 19 26 16 21 13

10 Ciomas 3 47 36 21 28 18 23 15 28

11 Cijeruk 18 65 54 39 46 35 40 33 46 21

12 Cigombong 21 68 57 42 49 38 43 36 49 24 7

13 Sukaraja 8 55 44 29 36 26 31 23 36 11 29 32

14 Ciawi 10 57 46 31 37 28 33 25 38 13 11 14 18

15 Cisarua 22 69 55 43 50 40 45 37 50 25 23 26 30 12

16 Cariu 70 117 106 91 98 88 93 85 98 73 91 94 62 80 92

17 Tanjungsari 82 129 118 103 110 100 105 97 110 85 103 106 74 92 104 6

18 Jonggol 56 103 92 77 84 74 79 71 84 59 77 80 48 66 73 14 27

19 Babakan Madang 14 56 45 30 37 27 22 18 31 14 25 28 5 17 29 56 69 52

20 Sukamakmur 76 123 112 97 104 94 99 91 104 79 97 100 68 86 93 34 47 20 72

21 Cileungsi 40 87 76 61 68 58 63 55 68 43 61 64 32 50 62 30 43 16 37 36

22 Citeureup 23 70 59 44 51 41 46 38 51 26 44 47 15 33 45 47 60 33 6 37 17

23 Gunung Putri 29 76 65 50 57 47 52 44 57 32 50 53 21 39 51 41 54 27 12 47 11 6

24 Cibinong 17 64 53 38 45 35 40 32 45 20 38 41 9 27 39 53 66 39 8 59 23 6 12

25 Parung 25 72 61 46 53 43 48 40 53 28 46 49 31 35 47 75 88 61 30 81 45 39 45 22

26 Gunung Sindur 36 54 28 31 38 34 39 30 43 38 57 60 41 46 58 85 98 71 40 91 55 49 55 32 10

27 Rumpin 45 44 13 21 28 24 29 20 33 41 66 69 51 55 67 95 108 81 50 101 65 59 65 42 10 10

28 Parung Panjang 70 29 47 50 53 53 58 56 69 70 91 94 78 80 92 140 153 126 69 146 110 104 110 87 95 26 16

29 Nanggung 32 21 10 11 14 14 19 17 30 32 53 56 40 42 54 102 115 88 56 108 72 66 72 49 57 41 31 57

30 Bojonggede 17 64 53 38 45 35 40 32 45 20 38 41 17 27 39 87 73 73 10 93 57 51 57 29 21 31 31 87 49

31 Tajurhalang 23 58 47 32 39 29 34 26 39 14 38 41 23 33 45 68 81 54 16 58 28 23 27 15 15 25 26 81 43 6

32 Caringin 17 64 53 38 45 35 40 32 45 20 38 41 25 7 19 87 100 73 21 93 57 51 57 34 42 53 62 87 49 34 40

33 Dramaga 8 29 29 14 21 15 20 8 21 15 29 32 16 18 30 78 91 64 15 84 48 31 37 25 33 44 43 78 25 40 46 25

34 Megamendung 20 67 56 41 48 38 43 35 48 23 21 24 28 10 17 90 103 76 21 96 60 43 49 37 45 56 65 90 52 37 43 17 38

35 Tenjo 62 15 26 41 44 44 49 47 60 65 83 86 70 72 84 132 145 118 75 138 102 85 91 79 87 98 107 14 36 79 85 79 70 82

36 Tamansari 9 53 42 27 34 24 19 11 24 5 29 32 16 18 30 78 91 64 19 84 48 31 37 25 33 43 46 75 37 25 31 25 20 28 52

37 Rancabungur 24 37 26 11 18 8 13 5 18 20 41 44 16 16 28 63 76 49 23 53 38 21 33 17 24 23 14 45 39 20 26 23 12 26 41 16

38 Ciseeng 32 83 72 57 64 54 59 50 63 38 57 60 42 46 58 86 99 72 40 51 68 51 57 47 6 7 12 26 65 15 21 27 16 27 68 23 12

39 Klapanunggal 34 81 70 55 62 52 57 49 62 37 55 58 26 44 56 34 47 20 31 30 6 11 5 17 39 49 59 104 66 51 57 51 42 54 96 45 33 28

40 Sukajaya 38 23 12 21 28 24 32 27 40 42 59 62 46 48 60 108 121 94 52 114 78 61 67 55 63 74 83 108 9 55 62 55 46 58 38 41 38 76 78

h

tt

p

://b

o

g

o

rk

a

b

.b

p

s.

g

o

.i

(24)
(25)
(26)

h

tt

p

://b

o

g

o

rk

a

b

.b

p

s.

g

o

.i

(27)

h

tt

p

://b

o

g

o

rk

a

b

.b

p

s.

g

o

.i

(28)

Jumlah desa di Kabupaten Bogor berjumlah 428 yang terdiri dari desa

Swakarya 351 (82%) desa dan desa Swasembada 77 desa (18%) dan sudah tidak

ada lagi yang tergolong desa Swadaya.

Berdasarkan klasifikasi daerah, yang di lihat dari aspek potensi

lapangan usaha, kepadatan penduduk dan sosial terdapat kategori desa perkotaan

sebanyak 96 desa dan desa pedesaan sebanyak 332 desa. Hal ini dapat

dibuktikan dengan kondisi ekonomi rakyat yang masih banyak tergantung pada

sector pertanian, terutama komoditas padi sawah.

Kabupaten Bogor merupakan daerah otonom yang dikepalai oleh

seorang Bupati dan memiliki 34 instansi yang terdiri dari 7 Badan, 17 Dinas, 2

Kantor, 40 Kecamatan, satu satuan Polisi Pamong Praja dan 3 Sekretariat dan 2

Rumah Sakit Umum Daerah. Adapun jumlah Pegawai Negeri Sipil sebanyak

20.773 yang terdiri 11.591 (55,8%) pegawai Laki-laki dan 9.182 pegawai

Perempuan (44,2%).

h

tt

p

://b

o

g

o

rk

a

b

.b

p

s.

g

o

.i

(29)
(30)
(31)
(32)

Tabel 2.2.1 : Jumlah Pegawai Negeri Sipil Menurut Golongan Kepangkatan

Di Kabupaten Bogor Keadaan September 2009

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Golongan I 630 27 657

2 Golongan II 3.270 1.756 5.026

3 Golongan III 3.864 3.830 7.694

4 Golongan IV 3.827 3.569 7.396

Kabupaten Bogor 11.591 9.182 20.773

Sumber : Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan

No. G o l o n g a n Laki-Laki Perempuan Jumlah

h

tt

p

://b

o

g

o

rk

a

b

.b

p

s.

g

o

.i

(33)

Tabel 2.3.1 : Banyaknya Anggota DPRD Kabupaten Bogor

menurut Fraksi dan Komisi-Komisi

Tahun 2009 - 2014

Wakil

No.

F R A K S I

Ketua Ketua

DPRD DPRD

L

P

L

P

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

1 Fraksi Demokrat

1

-

2

1

4

-2 Fraksi PDIP

-

1

2

-

1

1

3 Fraksi Golongan Karya

-

1

1

-

2

-4 Fraksi PPP

-

-

1

1

2

-5 Fraksi PKS

-

1

1

-

1

-6 Fraksi Gerindra

-

-

1

-

1

-7 Fraksi Amanat Rakyat

-

-

1

-

1

-J u m l a h

1

3

9

2

12

1

Sumber : DPRD Kab. Bogor

Tabel 2.3.1 : Lanjutan

No.

F R A K S I

Jumlah

L

P

L

P

(1)

(2)

(9)

(10)

(11)

(12)

(13)

1 Fraksi Demokrat

2

1

1

2

14

2 Fraksi PDIP

1

-

1

1

8

3 Fraksi Golongan Karya

2

-

1

-

7

4 Fraksi PPP

1

-

1

-

6

5 Fraksi PKS

1

-

1

1

6

6 Fraksi Gerindra

2

-

1

-

5

7 Fraksi Amanat Rakyat

1

-

1

-

4

J u m l a h

10

1

7

4

50

Sumber : DPRD Kab. Bogor

8

Komisi

A

B

C

D

Komisi

h

tt

p

://b

o

g

o

rk

a

b

.b

p

s.

g

o

.i

(34)

Tabel 2.3.2 : Banyaknya Anggota DPRD Kabupaten Bogor

menurut Fraksi, Jenis Kelamin dan Tingkat Pendidikan

Tahun 2009

L

P

L

P

L

P

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

1 Fraksi Demokrat

4

1

-

1

3

2

2 Fraksi PDIP

2

1

1

-

3

1

3 Fraksi Golongan Karya

1

-

-

-

6

-4 Fraksi PPP

-

-

1

-

4

1

5 Fraksi PKS

1

-

-

-

4

-6 Fraksi Gerindra

1

-

1

-

3

-7 Fraksi Amanat Rakyat

1

-

1

-

2

-J u m l a h

10

2

4

1

25

4

Sumber : DPRD Kab. Bogor

Tabel 2.3.2 : Lanjutan

Jumlah

L

P

L

P

(1)

(2)

(9)

(10)

(11)

(12)

(13)

1 Fraksi Demokrat

3

-

-

-

14

2 Fraksi PDIP

-

-

-

-

8

3 Fraksi Golongan Karya

-

-

-

-

7

4 Fraksi PPP

-

-

-

-

6

5 Fraksi PKS

-

1

-

-

6

6 Fraksi Gerindra

-

-

-

-

5

7 Fraksi Amanat Rakyat

-

-

-

-

4

J u m l a h

3

1

0

0

50

Sumber : DPRD Kab. Bogor

No.

F R A K S I

No.

F R A K S I

Pendidikan

AKADEMI

SLTA

S1

9

Pendidikan

S2

S3

h

tt

p

://b

o

g

o

rk

a

b

.b

p

s.

g

o

.i

(35)

Tabel 2.3.3 : Kegiatan DPRD Selama Tahun 2009

(1)

(2)

1 Penerimaan Study Banding

14

2 Jum'at Keliling (Jumling)

20

3 Reses

6

4 Penerimaan Demo / Aspirasi

4

5 Bintek

2

6 Keputusan DPRD

12

7 Keputusan Pimpinan DPRD

1

8 Rekomendasi DPRD

2

9 Peraturan Daerah

4

J u m l a h

65

Sumber : DPRD Kab. Bogor

(3)

10

No.

F R A K S I

Jumlah

h

tt

p

://b

o

g

o

rk

a

b

.b

p

s.

g

o

.i

(36)

Tabel 2.3.4 : Banyaknya Anggota DPRD Kabupaten Bogor

menurut Fraksi, Jenis Kelamin dan Kelompok Umur

Tahun 2009

L

P

L

P

L

P

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

1

30 - 34

-

-

-

1

1

-2

35 - 39

1

2

1

1

4

-3

40 -44

3

1

-

-

1

-4

45 - 49

2

1

3

-

-

-5

50 - 54

1

-

-

-

1

-6

55 - 59

2

-

1

-

-

-7

60 - 64

1

-

1

-

-

-8

65 - 69

-

-

-

-

-

-9

70 - 74

-

-

-

-

-

-J u m l a h

10

4

6

2

7

0

Sumber : DPRD Kab. Bogor

Tabel 2.3.4 : Lanjutan

L

P

L

P

L

P

(1)

(2)

(9)

(10)

(11)

(12)

(13)

(14)

1

30 - 34

1

-

-

-

2

-2

35 - 39

3

-

1

-

-

-3

40 -44

-

1

3

-

2

-4

45 - 49

1

-

1

-

1

-5

50 - 54

-

-

-

-

-

-6

55 - 59

-

-

-

1

-

-7

60 - 64

-

-

-

-

-

-8

65 - 69

-

-

-

-

-

-9

70 - 74

-

-

-

-

-

-J u m l a h

5

1

5

1

5

0

Sumber : DPRD Kab. Bogor

`

Kelompok Umur

11

No.

Kelompok Umur

Fraksi

PPP

PKS

DEMOKRAT

PDIP

GOLKAR

Fraksi

GERINDRA

No.

h

tt

p

://b

o

g

o

rk

a

b

.b

p

s.

g

o

.i

(37)

Tabel 2.3.4 : Lanjutan

L

P

L

P

(1)

(2)

(15)

(16)

(17)

(18)

1

30 - 34

-

-

4

1

2

35 - 39

3

-

13

3

3

40 -44

-

-

9

2

4

45 - 49

1

-

9

1

5

50 - 54

-

-

2

0

6

55 - 59

-

-

3

1

7

60 - 64

-

-

2

0

8

65 - 69

-

-

0

0

9

70 - 74

-

-

0

0

J u m l a h

4

0

42

8

Sumber : DPRD Kab. Bogor

Fraksi

12

JUMLAH

No.

Kelompok Umur

PAR

h

tt

p

://b

o

g

o

rk

a

b

.b

p

s.

g

o

.i

(38)

Tabel 2.4.1 : Jumlah Pegawai Negeri Sipil Daerah Otonom Menurut Golongan Di Kabupaten Bogor Tahun 2010

I II III IV

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1 Badan Kepegawain, Pendididkan dan Pelatihan 1 30 63 9 103

2 Badan Lingkungan Hidup 3 17 39 7 66

3 Badan Pelaksana Penyuluh Pertanian, Perikanan dan

Kehutanan 6 142 25 173

4 Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerinatahan Desa 1 33 32 9 75

5 Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga

Berencana 2 51 209 20 282

6 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 6 25 56 10 97

7 Badan Perizinan Terpadu 27 64 3 94

8 Dinas Bina Marga dan Pengairan 137 223 100 3 463 9 Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral 8 6 39 4 57 10 Dinas Kebersihan dan Pertamanan 51 71 54 6 182 11 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 14 29 24 13 80 12 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil 5 28 52 7 92

13 Dinas Kesehatan 25 541 1.099 78 1.743

14 Dinas Komunikasi dan Informasi 2 16 24 7 49

15 Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan

Perdagangan 3 44 86 9 142

16 Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan 55 224 55 5 339 17 Dinas Pemuda dan Olah Raga 1 27 27 6 61 18 Dinas Pendapatan, Keuangan dan Angkutan Jalan 4 109 91 8 212 19 Dinas Pendidikan 59 1.876 3.972 6.921 12.828 20 Dinas Pertanian dan Kehutanan 4 56 106 11 177 21 Dinas Peternakan dan Perikanan 8 42 78 15 143 22 Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi 4 23 79 16 122 23 Dinas Tata Bangunan dan Pemukiman 14 95 72 5 186 24 Dinas Tata Ruang dan Pertanahan 1 35 36 6 78

25 Inspektorat 4 33 58 7 102

26 Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah 1 18 21 1 41

27 Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan

Masyarakat 12 21 2 35

28 Kecamatan 132 692 553 79 1.456

29 Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi 24 131 131 28 314 30 Rumah Sakit Umum Daerah Cibinong 4 145 121 45 315 31 Satuan Polisi Pamong Praja 39 152 34 5 230

(39)

Tabel 2.5.1 : Jumlah Anggota Polisi Pamong Praja Yang Berstatus PNS Menurut Golongan di Kabupaten Bogor Tahun 2009

L P

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Golongan I 41 1 42

2 Golongan II 142 2 144

3 Golongan III 31 3 34

4 Golongan IV 5 - 5

Jumlah 219 6 225

Sumber : Satuan Polisi Pamong Praja Kab. Bogor

Tabel 2.5.2 : Jumlah Anggota Polisi Pamong Praja Berstatus PNS

menurut Pendidikan

di Kabupaten Bogor Tahun 2009

L P

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Sekolah Dasar 13 0 13

2 Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama 24 1 25 3 Sekolah Lanjutan Tingkat Atas 149 4 153

4 D1/D2/D3 3 0 3

5 D4/S1 25 1 26

6 S2 5 0 5

Jumlah 219 6 225

Sumber : Satuan Polisi Pamong Praja Kab. Bogor

Jumlah

Jumlah

Jumlah

Jumlah No Golongan

Pendidikan No

h

tt

p

://b

o

g

o

rk

a

b

.b

p

s.

g

o

.i

(40)

Tabel 2.5.2 : Jumlah Anggota Polisi Pamong Praja Berstatus Non PNS menurut Pendidikan

di Kabupaten Bogor Tahun 2009

L P

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Sekolah Dasar 2 0 2

2 Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama 3 0 3

3 Sekolah Lanjutan Tingkat Atas 4 2 6

4 D1/D2/D3 0 0 0

5 D4/S1 1 3 4

6 S2 0 1 1

Jumlah 10 6 16

Sumber : Satuan Polisi Pamong Praja Kab. Bogor

Tabel 2.5.3 : Jumlah Anggota Polisi Pamong Praja yang Berstatus PNS menurut Golongan Kepangkatan di Kabupaten Bogor Tahun 2009

L P

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Eselon IVa 0 0 0

2 Eselon IVb 8 0 8

3 Eselon IIIa 0 0 0

4 Eselon IIIb 4 0 4

5 Diklat Struktural 0

Adum / Diklat PIM IV 10 1 11 Spama / Diklat PIM III 5 0 5 Spamen / Diklat PIM II 0 0 0

6 Diklat Fungsional 0

Bendaharawan 1 0 1

Lainnya (Arsiparis) 0 1 1

28 2 30

Sumber : Satuan Polisi Pamong Praja Kab. Bogor

Jumlah

Jumlah Jumlah

Kabupaten Bogor

No Pendidikan Jumlah

No Uraian

h

tt

p

://b

o

g

o

rk

a

b

.b

p

s.

g

o

.i

(41)

h

tt

p

://b

o

g

o

rk

a

b

.b

p

s.

g

o

.i

(42)

h

tt

p

://b

o

g

o

rk

a

b

.b

p

s.

g

o

.i

(43)

Salah satu aset pembangunan yang paling dominan yang dimiliki

banyak negara berkembang pada umumnya jumlah penduduk dan angkatan

kerja yang demikian besar jumlahnya. Berdasarkan hasil Registrasi dari Dinas

Kependudukan, Catatan Sipil dan Keluarga Berencana, pada Tahun 2009

tercatat bahwa penduduk Kabupaten Bogor yaitu 4.477.344 jiwa dan jumlah ini

relatif besar diantara kabupaten/kota di Jawa Barat. Dari jumlah tersebut,

penduduk laki-lakinya berjumlah 2.289.006 jiwa dan perempuan 2.118.338

jiwa dengan ratio jenis kelamin 105.

Besarnya jumlah penduduk yang akan membawa implikasi tertentu,

utamanya terhadap persebaran dan densitasnya (kepadatan) . Pada tahun 2008

kecamatan yang mempunyai kepadatan penduduk yang berkisar di atas 2.000

jiwa/km

2

sebanyak 20 kecamatan yakni: Leuwisadeng, Cibungbulang, Ciampea,

Tenjolaya, Dramaga, Ciomas, Taman Sari, Cijeruk, Cigombong, Ciawi,

Megamendung, Sukaraja, Cileungsi, Gunung Putri, Citeureup, Cibinong, Bojong

Gede, Tajur Halang, Rancabungur, dan Ciseeng.

Salah satu upaya dalam mengurangi tingginya densitas penduduk dan

tingkat persebaran telah dilakukan Pemerintah Kabupaten Bogor melalui

program transmigrasi, baik itu transmigrasi umum, PIR, dan Non PIR. Pada

Tahun 2009 telah diberangkatkan + 65 Kepala Keluarga ( + 245 jiwa ). Hal ini

terjadi peningkatan dibandingkan tahun 2008 dimana diberangkatkan

transmigrasi sebanyak 60 Kepala keluarga ( + 165 jiwa ).

Dari segi struktur penduduk, Kabupaten Bogor mempunyai struktur

penduduk umur muda, hal ini akan membawa akibat semakin besarnya jumlah

angkatan kerja. Perbandingan antara jumlah Angkatan Kerja dengan penduduk

berumur 15 tahun lebih disebut dengan Partisipasi Angkatan Kerja. Tahun 2008

h

tt

p

://b

o

g

o

rk

a

b

.b

p

s.

g

o

.i

(44)

terlihat masih mendominasinya laki-laki dalam Partisipasi Angkatan Kerja.

Selama berlangsung kegiatan pembangunan telah di tekankan bahwa

titik beratnya pada bidang ekonomi walaupun pembangunan bidang sosial tetap

berlangsung. Telah di sadari bahwa peningkatan sumber daya manusia menjadi

sangat perlu untuk meningkatkan kualitas manusia dalam menghadapi

tantangan kehidupan di masa yang akan datang. Tersedianya sarana dan

prasarana pendidikan di Kabupaten Bogor merupakan salah satu wujud nyata

dalam bidang pendidikan.

Pada Tahun 2009, jumlah SD/MI Negeri ada sebanyak 1.550 dengan

jumlah guru 8.899 orang, SD/MI Swasta berjumlah 688. Adapun SLTP/MTS

Negeri berjumlah 146 dengan jumlah guru 2.782 orang, SLTP/MTS Swasta ada

601 dengan jumlah guru 8.259 orang. Sedangkan untuk jenjang

SLTA/MA/SMK ada sebanyak 44 SLTA Negeri dengan jumlah guru 469 orang,

dan SLTA/MA/SMK Swasta berjumlah 360 dengan jumlah guru 4.897 orang.

Semakin baik kualitas pendidikan sangat menentukan keberhasilan Kabupaten

Bogor.

Peningkatan derajat kesehatan masyarakat dapat di upayakan dengan

tersedianya fasilitas kesehatan yang terjangkau jaraknya dan biaya yang relatif

murah bagi kebanyakan penduduk. Pada tahun 2009 di Kabupaten Bogor telah

tersedia 5 rumah sakit Pemerintah, 5 rumah sakit khusus , dan 4 rumah sakit

swasta. Sedangkan jumlah puskesmas ada sebanyak 101 puskesmas dan 86

puskesmas pembantu dan dibantu pula dengan 25 unit puskesmas keliling.

Fasilitas tersebut ditunjang dengan jumlah dokter yang cukup memadai, yaitu

ada sebanyak 207 dokter umum, 71 dokter gigi, 517 perawat dan 688 bidan dan

269 bidan praktek swasta. Adapun dokter praktek di Kab. Bogor jumlahnya

sangat banyak, yaitu 1.075 dokter umum, 224 dokter gigi dan 162 dokter

h

tt

p

://b

o

g

o

rk

a

b

.b

p

s.

g

o

.i

(45)

sarana tersebut dengan hasil yang memuaskan.

Usaha membina kesejahteraan keluarga melalui perencanaan kelahiran

merupakan upaya dari program keluarga berencana. Upaya tersebut dicapai

dengan pembentukan klinik-klinik KB untuk pelayanan masyarakat. Banyaknya

klinik KB tahun 2009 ada 132 klinik yang tersebar di 40 kecamatan. Pencapaian

Peserta KB Aktif tahun 2009 di Kabupaten Bogor mencapai 90,31 persen untuk

Hormonal (Suntik, Pil dan Implant) dan 9,69 persen untuk Non Hormonal (IUD,

MOP, MOW, dan Kondom). Sedangkan tingkat prevalensi (perbandingan

antara peserta KB aktif dan realisasi PUS ) rata-rata sekitar 68,87 persen.

Penyediaan tempat ibadah bagi kalangan umat beragama merupakan

salah satu media komunikasi antara hamba-Nya dengan Sang Pencipta dalam

meningkatkan derajat keimanan seseorang. Pada Tahun 2009 terdapat sebanyak

4.749 mesjid, 8.447 mushola, 29 gereja protestan, 4 pura dan 11 vihara.

Adapun jumlah penduduk yang diklasifikasikan menurut agama adalah

sebagai berikut 3.866.424 penduduk yang beragama Islam, Kristen Katolik

29.539, Kristen protestan 30.182, Hindu 8.512, dan Budha 21.386 orang.

Adapun jemaah haji yang berangkat di tahun 2009 sebanyak 3.152

Tersedianya sarana ibadah yang memadai dapat menunjang kelancaran

proses peribadatan masing-masing umat beragama. Tetapi yang tidak kalah

pentingnya adalah terjalinnya kerukunan umat beragama yang harmonis

sehingga tidak terjadi perpecahan didalam masyarakat.

h

tt

p

://b

o

g

o

rk

a

b

.b

p

s.

g

o

.i

(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)

Tabel 3.1.8 : Luas Wilayah, Keluarga dan Jumlah Penduduk

Sumber : Dinas Kependudukan, Catatan Sipil dan Keluarga Berencana

(54)

Tabel 3.1.9 : Jumlah Penduduk, Luas Wilayah dan Kepadatan Penduduk

Sumber : Dinas Kependudukan, Catatan Sipil dan Keluarga Berencana

(55)

Tabel 3.1.10 : Jumlah Penduduk, Keluarga dan Rata-rata Penduduk per Keluarga dirinci per kecamatan di Kabupaten Bogor Tahun 2009

Sumber : Dinas Kependudukan, Catatan Sipil dan Keluarga Berencana

(56)

Tabel 3.1.11 : Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Rasio Jenis Kelamin

Sumber : Dinas Kependudukan, Catatan Sipil dan Keluarga Berencana

(57)

Tabel 3.1.15 : Proyeksi Penduduk Menurut Umur Sekolah Tahun 2008 - 2010

(Laki-Laki)

(1) (2) (3) (4) (5)

1 7 - 12 264.812 277.516 288.717

2 13 - 15 131.698 133.089 134.786

3 16 - 18 142.911 140.009 138.377

4 19 - 24 299.605 305.431 307.591

5 25+ 1.266.812 1.322.982 1.380.684

Sumber : BPS Prop. Jawa Barat, Proyeksi Penduduk Kab. Bogor

No. Kelompok Umur 2008 2009 2010

2.105.838 2.179.027 2.250.155 Kabupaten Bogor

h

tt

p

://b

o

g

o

rk

a

b

.b

p

s.

g

o

.i

(58)

Tabel 3.1.16 : Proyeksi Penduduk Menurut Umur Sekolah Tahun 2008 - 2010

(Perempuan)

(1) (2) (3) (4) (5)

1 7 - 12 246.025 258.399 270.076

2 13 - 15 122.624 123.354 124.435

3 16 - 18 133.524 131.438 130.013

4 19 - 24 293.474 297.571 298.921

5 25+ 1.148.951 1.203.592 1.259.282

Sumber : BPS Prop. Jawa Barat, Proyeksi Penduduk Kab. Bogor

Kelompok Umur 2008 2009

1.944.598 2.014.354 No.

2.082.727 Kabupaten Bogor

2010

h

tt

p

://b

o

g

o

rk

a

b

.b

p

s.

g

o

.i

(59)

Tabel 3.1.17 : Proyeksi Penduduk Menurut Umur Sekolah Tahun 2008 - 2010

(Laki -laki + Perempuan

(1) (2) (3) (4) (5)

1 7 - 12 510.837 535.915 558.793

2 13 - 15 254.322 256.443 259.221

3 16 - 18 276.435 271.447 268.390

4 19 - 24 593.079 603.002 606.512

5 25+ 2.415.763 2.526.574 2.639.966

Sumber : BPS Prop. Jawa Barat, Proyeksi Penduduk Kab. Bogor

2010

4.332.882 Kabupaten Bogor 4.050.436 4.193.381

No. Kelompok Umur 2008 2009

h

tt

p

://b

o

g

o

rk

a

b

.b

p

s.

g

o

.i

(60)

Tabel 3.1.12 : Proyeksi Penduduk menurut Kelompok Umur di Kabupaten Bogor Tahun 2008 - 2010

(Laki-laki)

(1) (2) (3) (4) (5)

1 0 - 4 259.168 263.663 265.287

2 5 - 9 234.315 247.850 255.916

3 10 - 14 216.092 220.900 227.944

4 15 - 19 238.669 234.427 232.264

5 20 - 24 248.317 255.589 258.865

6 25 - 29 227.739 234.262 241.908

7 30 - 34 228.265 235.669 243.036

8 35 - 39 210.965 221.137 230.701

9 40 - 44 173.454 183.018 192.913

10 45 - 49 135.226 142.288 148.973

11 50 - 54 100.350 106.165 112.018

12 55 - 59 68.604 73.380 78.293

13 60 - 64 45.302 47.853 50.768

14 65 - 69 32.434 33.043 34.027

15 70 - 74 23.051 24.483 25.154

16 75 + 21.421 21.685 21.995

Sumber : Proyeksi Penduduk Kabupaten Bogor (Berdasarkan Hasil SP2000)

Kelompok Umur 2008

2.620.062

No. 2009

Kabupaten Bogor 2.463.372 2.545.412

2010

h

tt

p

://b

o

g

o

rk

a

b

.b

p

s.

g

o

.i

(61)

Tabel 3.1.13 : Proyeksi Penduduk menurut Kelompok Umur di Kabupaten Bogor Tahun 2008 - 2010

(Perempuan)

(1) (2) (3) (4) (5)

1 0 - 4 249.131 253.276 254.595

2 5 - 9 220.635 234.381 243.303

3 10 - 14 199.982 203.916 210.466

4 15 - 19 222.982 219.981 218.148

5 20 - 24 245.614 250.567 252.682

6 25 - 29 248.028 253.879 260.634

7 30 - 34 235.534 246.570 256.308

8 35 - 39 186.279 197.518 208.836

9 40 - 44 140.919 148.309 156.733

10 45 - 49 107.656 114.027 120.320

11 50 - 54 75.225 80.565 86.036

12 55 - 59 50.731 54.020 57.731

13 60 - 64 35.730 37.505 39.456

14 65 - 69 27.181 27.594 28.302

15 70 - 74 21.199 22.369 22.904

16 75 + 20.469 21.236 22.022

Sumber : Proyeksi Penduduk Kabupaten Bogor (Berdasarkan Hasil SP2000)

Kabupaten Bogor

2010

2.365.713 2.438.476 No. Kelompok Umur 2008

2.287.295

2009

h

tt

p

://b

o

g

o

rk

a

b

.b

p

s.

g

o

.i

(62)

Tabel 3.1.14 : Proyeksi Penduduk menurut Kelompok Umur di Kabupaten Bogor Tahun 2008 - 2010

(Laki-laki + Perempuan

(1) (2) (3) (4) (5)

1 0 - 4 508.299 516.939 519.882

2 5 - 9 454.950 482.231 499.219

3 10 - 14 416.074 424.816 438.410

4 15 - 19 461.651 454.408 450.412

5 20 - 24 493.931 506.156 511.547

6 25 - 29 475.767 488.141 502.542

7 30 - 34 463.799 482.239 499.344

8 35 - 39 397.244 418.655 439.537

9 40 - 44 314.373 331.327 349.646

10 45 - 49 242.882 256.315 269.293

11 50 - 54 175.575 186.730 198.054

12 55 - 59 119.335 127.400 136.024

13 60 - 64 81.032 85.358 90.224

14 65 - 69 59.615 60.637 62.329

15 70 - 74 44.250 46.852 48.058

16 75 + 41.890 42.921 44.017

Sumber : Proyeksi Penduduk Kabupaten Bogor (Berdasarkan Hasil SP2000)

5.058.538 Kabupaten Bogor 4.750.667 4.911.125

2008 2009

No. Kelompok Umur 2010

h

tt

p

://b

o

g

o

rk

a

b

.b

p

s.

g

o

.i

(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)

Tabel 3.2.16.1 : Jumlah Lulusan Program Diploma

Institut Pertanian Bogor Menurut Fakultas

No.

FAKULTAS

2006/2007

2007/2008

2008/2009

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

A Pertanian

401

435

410

B Kedokteran Hewan

128

128

0

C Perikanan dan Ilmu Kelautan

162

193

2

D Peternakan

258

265

0

E Kehutanan

260

251

6

F

Teknologi Pertanian

92

46

0

G Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

460

334

1

Sumber : Institut Pertanian Bogor

Ket : *) Jumlah lulusan s/d bulan Mei 2010

J U M L A H

1.761

1.652

419

h

tt

p

://b

o

g

o

rk

a

b

.b

p

s.

g

o

.i

Gambar

TABEL 1.1. : JARAK ANTAR KECAMATAN DI KABUPATEN BOGOR
Tabel 1.2. :Banyaknya Desa menurut Jarak dari Kantor Desadi Kabupaten Bogor Tahun 2009
Tabel 2.1.1  : Banyaknya Desa menurut Klasifikasi Desa di Kabupaten Bogor Tahun 2009
Tabel 2.3.1 : Lanjutanhttp://bogorkab.bps.go.id
+7

Referensi

Dokumen terkait

Ini merupakan sesuatu yang sangat berisiko dilakukan malah kesan negatifnya telah pun wujud dalam institusi yang paling asas iaitu masyarakat di Malaysia khususnya dan di

INDIKATOR KEGIATAN LEMBAGA (Saat Pencacahan) VI. a) Jumlah tenaga kerja dibayar ... Untuk kegiatan operasional b) Jumlah tenaga kerja tidak.. dibayar/sukarelawan

Seiring perkembangan teknologi baik secara langsung maupun tidak langsung dapat merubah seseorang dalam berkomunikasi, bersosialisasi dan belajar, hal ini merupakan sebuah tantangan

Hipotesis yang dirumuskan sebagai berikut “ Ada hubungan yang positif dan signifikan antara lingkungan kerja dengan kinerja karyawan bagian. produksi

Salah satunya dengan penggunaan model CORE ( Connecting, Organizing, Reflecting , dan Extending). CORE merupakan model pembelajaran dengan metode diskusi dengan

Tingginya efisiensi penggunaan ransum pada ayam pedaging yang diberikan ransum mengandung daun pisang terfermentasi 10 hari dengan level 10 persen dapat dilihat

Bagi investor disarankan untuk melakukan analisis terhadap laba akuntansi dan arus kas operasi yang berkaitan dengan harga saham karena semakin besar laba

Adobe Flash merupakan sebuah program yang didesain khusus oleh Adobe dan program aplikasi standar authoring tool professional yang digunakan untuk membuat animasi dan bitmap