• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perseroan Terbatas dan Persekutuan Koman

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Perseroan Terbatas dan Persekutuan Koman"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

ASPEK HUKUM DALAM BISNIS

PERSEROAN TUNGGAL (PT) DAN

PERSEKUTUAN KOMANDITER (CV)

KELOMPOK 2 / S1AK14B

1. ARINNA SUHADI

(14080694034)

2. ELIZA NUNGKY BUDIARTI

(14080694042)

3. HERLINA RAHAYUNINGSIH

(14080694062)

4. ALFIN ARDILLA

(14080694070)

5. RB RIZAL

(14080694080)

6. FAISHAL EKA

(14080694088)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN AKUNTANSI

(2)

KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah. Sholawat dan salam kepada Rasulullah. Berkat limpahan rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Aspek Hukum Dalam Bisnis ini.

Dalam makalah ini kami akan membahas tentang dua badan usaha, yakni Perseroan Terbatas (PT) dan Persekutuan Komanditer (CV). Semoga makalah ini bermanfaat untuk memberikan kontribusi khususnya kepada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya sebagai bekal melakukan pemahaman atau pedoman bagaimana karakteritik dan mekanisme pendirian serta hal-hal yang berkaitan langsung dengan kedua badan usaha tersebut.

Dan tentunya makalah ini masih sangat jauh dari sempurna. Untuk itu kepada dosen pembimbing kami meminta masukannya demi perbaikan pembuatan makalah kami di masa yang akan datang.

Surabaya, 9 Maret 2015

(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

KATA PENGANTAR... ii

DAFTAR ISI... iii

PERSEROAN TERBATAS (PT) A. Definisi Perseroan Terbatas... 1

B. Mekanisme Pendirian Perseroan Terbatas... 2

C. Struktur Permodalan Perseroan Terbatas... 3

D. Jenis Perseroan Terbatas... 4

E. Prinsip-Prinsip Hukum Perseroan Terbatas... 8

F. Organ-Organ Perseroan Terbatas... 8

G. Keuntungan Membentuk Perusahaan Perseroan Terbatas... 10

H. Kelemahan Membentuk Perseroan Terbatas... 10

PERSEKUTUAN KOMANDITER (CV) A. Definisi Persekutuan Komanditer... 11

B. Ciri-ciri Persekutuan Komanditer... 12

C. Karakteristik Persekutuan Komanditer... 12

D. Jenis-Jenis Persekutuan Komanditer... 13

E. Mekanisme Pendirian CV... 14

F. Struktur Permodalan Persekutuan Komanditer... 15

G. Kelebihan dan Kekurangan Persekutuan Komanditer... 16

H. Perbedaan PT dengan CV... 17

(4)

Perseroan Terbatas

A. Definisi Perseroan Terbatas

B. Mekanisme Pendirian Perseroan Terbatas C. Struktur Permodalan Perseroan Terbatas D. Jenis Perseroan Terbatas

E. Prinsip-Prinsip Hukum Perseroan Terbatas F. Organ-Organ Perseroan Terbatas

G. Keuntungan Membentuk Perusahaan Perseroan Terbatas h. Kelemahan Membentuk Perusahaan Perseroan Terbatas

A. Definisi Perseroan Terbatas

Kata “perseroan” dalam pengertian umum adalah perusahaan atau organisasi usaha atau badan usaha. Sedangkan “perseroan terbatas” adalah suatu bentuk organisasi yang ada dan dikenal dalam sistem hukum dagang Indonesia. Kata “perseroan” menunjuk kepada modal nya yang terdiri atas sero (saham). Sedangkan “terbatas” menunjuk kepada tanggung jawab pemegang saham yang tidak melebihi nilai nominal saham yang diambil bagian dan dimilikinya. Secara harfiah bisa juga disebut “perseroan tanpa nama”. Maksudnya adalah bahwa PT itu tidak menggunakan nama salah seorang atau lebih diantara para pemegang sahamnya, melainkan memperoleh namanya dari tujuan perusahaan saja.

Jadi Perseroan terbatas (PT) adalah suatu badan hukum untuk menjalankan usaha yang memiliki modal terdiri dari saham-saham, yang pemiliknya memiliki bagian sebanyak saham yang dimilikinya. Karena modalnya terdiri dari saham-saham yang dapat diperjualbelikan, perubahan kepemilikan perusahaan dapat dilakukan tanpa perlu membubarkan perusahaan.

Perseroan terbatas merupakan badan usaha yang besarnya modal perseroan tercantum dalam anggaran dasar. Kekayaan perusahaan terpisah dari kekayaan pribadi pemilik perusahaan sehingga memiliki harta kekayaan sendiri. Setiap orang dapat memiliki lebih dari satu saham yang menjadi bukti pemilikan perusahaan. Pemilik saham mempunyai tanggung jawab yang terbatas, yaitu sebanyak saham yang dimiliki. Apabila utang perusahaan melebihi kekayaan perusahaan, maka kelebihan utang tersebut tidak menjadi tanggung jawab para pemegang saham. Apabila perusahaan mendapat keuntungan maka keuntungan tersebut dibagikan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan. Pemilik saham akan memperoleh bagian keuntungan yang disebut dividen yang besarnya tergantung pada besar-kecilnya keuntungan yang diperoleh perseroan terbatas.

(5)

1. Memiliki status hukum tersendiri, yaitu sebagai suatu badan hukum, yaitu subjek hukum artificial, yang sengaja diciptakan oleh hukum untuk membantu kegiatan perekonomian, yang dipersamakan dengan individu manusia, orang perorangan. 2. Memiliki harta kekayaan tersendiri yang dicatatkan atas namanya sendiri, dan

pertanggungjawaban sendiri atas setiap tindakan, perbuatan, termasuk perjanjian yang dibuat. Ini berarti perseroan dapat mengikatkan dirinya dalam satu atau lebih perikatan, yang berarti menjadikan perseroan sebagai subjek hukum mandiri (persona standi in judicio) yang memiliki kapasitas dan kewenangan untuk dapat menggugat dan digugat di hadapan pengadilan.

3. Tidak lagi membebankan tanggung jawabnya kepada pendiri, atau pemegang sahamnya, melainkan hanya untuk dan atas nama dirinya sendiri, untuk kerugian dan kepentingan dirinya sendiri.

4. Kepemilikannya tidak digantungkan pada orang-perorangan tertentu, yang merupakan pendiri atau pemegang sahamnya, setiap saham perseroan dapat dialihkan kepada siapapun juga menurut ketentuan yang diatur dalam Anggaran Dasar dan undang-undang yang berlaku pada suatu waktu tertentu.

5. Keberadaannya tidak dibatasi jangka waktunya dan tidak lagi dihubungkan dengan eksistensi dari pemegang sahamnya.

6. Pertanggungjawaban yang mutlak terbatas, selama dan sepanjang para pengurus (direksi, dewan komisaris, dan atau pemegang saham) tidak melakukan pelanggaran terhadap hal-hal yang tidak boleh dilakukan.

Undang-Undang No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dalam Pasal 1 angka (1), yang dimaksud dengan perseroan terbatas adalah sebagai berikut :

“ Perseroan Terbatas, yang selanjutnya disebut Perseroan, adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-Undang ini serta peraturan pelaksanaannya”.

Dari batasan yang dikemukakan di atas, ada 6 (enam) hal pokok yang dapat dikemukakan di sini :

a. Perseroan merupakan suatu badan hukum b. Merupakan persekutuan modal

c. Didirikan berdasarkan perjanjian d. Melakukan kegiatan usaha

e. Terdiri atas modal dasar yang terbagi dalam saham

f. Memenuhi persyaratan dalam peraturan perundang-undangan.

B. Mekanisme Pendirian Perseroan Terbatas

(6)

Asasi Manusia Republik Indonesia. Untuk mendapat izin dari menteri Hukum dan Hak Asasi, harus memenuhi syarat sebagai berikut :

1. Perseroan terbatas tidak bertentangan dengan ketertiban umum dan kesusilaan.

2. Akta pendirian memenuhi syarat yang ditetapkan Undang-Undang.

3. Paling sedikit modal yang ditempatkan dan disetor adalah 25% dari modal dasar. (sesuai dengan UU No. 1 Tahun 1995 dan UU No. 40 Tahun 2007).

Setelah mendapat pengesahan, dahulu sebelum adanya UU mengenai Perseroan Terbatas (UU No. 1 tahun 1995), Perseroan Terbatas harus didaftarkan ke Pengadilan Negeri setempat, tetapi setelah berlakunya UU No. 1 tahun 1995 tersebut, maka akta pendirian tersebut harus didaftarkan ke Kantor Pendaftaran Perusahaan (sesuai UU Wajib Daftar Perusahaan tahun 1982), dengan kata lain tidak perlu lagi didaftarkan ke Pengadilan negeri. Tetapi selanjutnya sesuai UU No. 40 tahun 2007, kewajiban pendaftaran di Kantor Pendaftaran Perusahaan tersebut ditiadakan juga. Sedangkan tahapan pengumuman dalam Berita Negara Republik Indonesia (BNRI) tetap berlaku, hanya yang pada saat UU No. 1 tahun 1995 berlaku pengumuman tersebut merupakan kewajiban Direksi PT yang bersangkutan tetapi sesuai dengan UU No. 40 tahun 2007 diubah menjadi merupakan kewenangan/kewajiban Menteri Hukum dan HAM.

Setelah tahap tersebut dilalui maka perseroan telah sah sebagai badan hukum dan perseroan terbatas menjadi dirinya sendiri serta dapat melakukan perjanjian-perjanjian dan kekayaan perseroan terpisah dari kekayaan pemiliknya.

Modal dasar perseroan adalah jumlah modal yang dicantumkan dalam akta pendirian sampai jumlah maksimal bila seluruh saham dikeluarkan. Selain modal dasar, dalam perseroan terbatas juga terdapat modal yang ditempatkan, modal yang disetorkan dan modal bayar. Modal yang ditempatkan merupakan jumlah yang disanggupi untuk dimasukkan, yang pada waktu pendiriannya merupakan jumlah yang disertakan oleh para persero pendiri. Modal yang disetor merupakan modal yang dimasukkan dalam perusahaan. Modal bayar merupakan modal yang diwujudkan dalam jumlah uang.

C. Struktur Permodalan Perseroan Terbatas

Perseroan mempunyai kekayaan sendiri terpisah dari kekayaan masing–masing pemegang saham perseroan. Termasuk dalam harta kekayaan perseroan terbatas adalah modal, yang terdiri dari:

1. Modal perseroan atau modal dasar, yaitu jumlah maksimum modal yang disebut dalam akta pendirian.Ketentuan modal dasar diatur pada pasal 31-32 UU No.40 Tahun 2007. Modal dasar perseroan terdiri atas seluruh nilai nominal saham.(Pasal 31 (1)).Modal dasar paling sedikit Rp.50.000.000,00 (Pasal 32 ayat 1).

(7)

3. Modal yang disetor, yakni modal yang benar-benar telah disetor oleh para pemegang saham pada kas perseroan. Diatur pada pasal 34 UU No.40 tahun 2007. Penyetoran atas modal saham dapat dilakukan dalam bentuk uang dan/atau dalam bentuk lainnya (Pasal 34 ayat 1). Penyetoran atas modal saham selanjutnya diatur pada pasal 34 ayat 2 dan 3.

D. Jenis-Jenis Perseroan Terbatas

Suatu perseroan terbatas dapat diklasifikasikan kepada beberapa bentuk jika dilihat dari berbagai kriteria, yaitu sebagai berikut :

1. Dilihat dari Banyaknya Pemegang Saham

Jika dilihat dari segi banyaknya pemegang saham, suatu perseroan terbatas dibagi ke dalam : a. Perusahaan Tertutup

Perusahaan tertutup adalah suatu perusahaan terbatas yang belum pernah menawarkan sahamnya kepada publik melalui penawaran umum dan jumlah pemegang sahamnya belum sampai kepada jumlah pemegang saham dari suatu perusahaan publik. Perusahaan tertutup yaitu modalnya berasal dari kalangan tertentu saja, misal dari kalangan kerabat atau keluarga dan tidak dijual ke umum. Contoh-contoh PT. Tertutup adalah :

- PT.Grup Salim, pemilik perusahaan Sudono Salim - PT.Grup Bakrie, pemilik perusahaan Aburizal Bakrie

- PT.Grup Sinar Mas, pemilik perusahaan Eka Djipta Widjaya - PT.Grup Lippo, pemilik perusahaan Mochtar Riady.

- PT.Grup Gudang Garam, pemilik perusahaan Halim.

- PT.Grup Sampoerna Strategic, pemilik perusahaan Putra Sampoerna.

b. Perusahaan Terbuka

Perusahaan terbatas terbuka (PT.Tbk.) adalah suatu perseroan terbatas yang telah melakukan penawaran umum atas sahamnya atau telah memenuhi syarat dan telah memproses dirinya menjadi perusahaan publik, sehingga memiliki pemegang saham publik, dimana perdagangan saham sudah dapat dilakukan di bursa-bursa efek. Terhadap perusahaan terbuka ini berlaku, baik Undang tentang Perseroan Terbatas maupun Undang-Undang tentang Pasar Modal. Contoh-contoh PT.Terbuka adalah PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, PT Bank Central Asia Tbk, dan lain-lain.

c. PT Kosong

PT Kosong yaitu perseroan terbatas yang tidak memiliki kegiatan apa-apa tetapi telah memiliki izin usaha dan izin lainnya. Contoh PT Kosong adalah PT Sarana Rekatama Dinamika.

2. Dilihat dari Jenis Penanaman Modal

Jika dilihat dari segi jenis penanaman modalnya, suatu perseroan terbatas dibagi ke dalam :

(8)

Perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) adalah suatu perusahaan yang di dalamnya terdapat penanaman modal dari sumber dalam negeri dan perusahaan tersebut telah diproses menjadi perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), sehingga dengan status perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) tersebut, dia sudah berhak atas fasilitas-fasilitas tertentu dari pemerintah, yang tidak akan didapati oleh perusahaan yang bukan berstatus perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Untuk perusahaan ini berlaku, baik Undang-Undang tentang Perseroan Terbatas maupun Undang-Undang tentang Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).

b. Perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA)

Perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) adalah suatu perseroan terbatas yang sebagian atau seluruh modal sahamnya berasal dari luar negeri, sehingga mendapat perlakuan khusus dari pemerintah. Jika seluruh modal saham berasal dari luar negeri, disebut dengan perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) murni. Akan tetapi, jika hanya sebagian saja dari modal saham yang berasal dari luar negeri, sedangkan sebagiannya lagi berasal dari dalam negeri, maka perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) yang demikian disebut dengan perusahaan patungan (Joint Venture). Terhadap perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) ini berlaku, baik Undang tentang Perseroan Terbatas maupun Undang-Undang tentang Penanaman Modal Asing (PMA).

3. Dilihat dari Keikutsertaan Pemerintah

Jika dilihat dari segi keikutsertaan pemerintah, maka suatu perseroan terbatas dibagi dalam : a. Perusahaan Swasta

Perusahaan Swasta adalah suatu perseroan dimana seluruh sahamnya dipegang oleh pihak swasta tanpa ada saham pemerintah di dalamnya.

b. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) adalah suatu perusahaan dimana di dalamnya terdapat saham yang dimiliki oleh pihak pemerintah. Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini disamping memiliki misi berbisnis, terdapat juga misi-misi pemerintah yang bersifat sosial. Jika Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut berbentuk perseroan terbatas, maka terhadap perusahaan yang demikian disebut dengan Perusahaan Terbatas Persero (PT.Persero). Jika BUMN tersebut melayani kepentingan umum (produksi, distribusi dan konsumsi) dan bergerak di bidang jasa vital (public utilities), maka perusahaan yang demikian disebut dengan Perusahaan Umum (Perum). Kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) disamping berlaku ketentuan dalam Undang-Undang tentang Perseroan Terbatas juga berlaku peraturan perundang-undangan yang berkenaan dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

c. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)

(9)

itu, untuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) ini berlaku juga kebijaksanaan dari Peraturan Daerah (Perda) setempat.

4. Dilihat dari Sedikitnya Pemegang Saham

Jika dilihat dari segi sedikitnya jumlah pemegang saham, maka suatu perseroan terbatas dapat dibagi ke dalam :

a. Perusahaan Pemegang Saham Tunggal (Corporation Sole)

Perusahaan pemegang saham tunggal (Corporation Sole) adalah suatu perseroan terbatas dimana pemegang sahamnya hanya terdiri dari 1 (satu) orang saja. Undang-undang Perseroan Terbatas tidak memungkinkan eksistensi perusahaan pemegang saham tunggal ini. Yang sesuai dengan pasal 7 ayat (3), ayat (4), dan ayat (5) Undang-Undang Perseroan Terbatas. Undang-Undang hanya memungkinkan adanya pemegang saham tunggal dalam suatu perseroan terbatas hanya dalam 2 (dua) hal sebagai berikut :

1. Jika perusahaan tersebut adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

2. Dalam waktu maksimal 6 (enam) bulan setelah terjadinya perusahaan pemegang saham tunggal.

b. Perusahaan Pemegang Saham Banyak (Corporation Agregate)

Perusahaan pemegang saham banyak (Corporation Agregate) adalah perseroan terbatas yang jumlah pemegang sahamnya 2 (dua) orang atau lebih. Pada prinsipnya perseroan terbatas inilah yang dikehendaki oleh Undang-Undang Perseroan Terbatas.

5. Dilihat dari Hubungan Saling Memegang Saham

Jika dilihat dari hubungan saling memegang saham antar perseroan terbatas, maka suatu perseroan terbatas dapat dibagi ke dalam 3 (tiga) kategori sebagai berikut :

a. Perusahaan Induk (Holding)

Perusahaan Induk (Holding) adalah suatu perseroan terbatas yang ikut memegang saham dalam beberapa perusahaan lain. Apabila yang dipegang lebih dari 50% saham, maka perusahaan holding tersebut dapat mengontrol anak perusahaan, demikian juga perusahaan pengontrol. Sebuah perusahaan holding dapat memegang saham di beberapa anak perusahaan, yang kesemua perusahaan tersebut bernaung dalam 1 kelompok perusahaan. Perusahaan konglomerat adalah kelompok-kelompok perusahaan yang memiliki sejumlah anak perusahaan yang sangat banyak, dengan bisnisnya yang sangat beraneka ragam, meskipun kelompok-kelompok tersebut biasanya tetap mempunyai bisnis inti di bidang tertentu. Namun demikian, meskipun kesemua anak perusahaan dimiliki oleh 1 perusahaan

holding sehingga terjadi satu kesatuan secara ekonomis, secara hukum masing-masing anak perusahaan tersebut tetap dianggap terpisah satu sama lain, karena masing-masing anak perusahaan merupakan suatu badan hukum sendiri-sendiri. Karena itu, kecuali dalam hal-hal yang sangat khusus, pihak ketiga hanya dapat menggugat terhadap anak perusahaan yang mempunyai masalah dengannya, tidak dapat diperlebar terhadap anak perusahaan lain atau terhadap perusahaan holdingnya. Contoh dari perusahaan Induk adalah :

(10)

2. PT Semen Gresik Tbk membentuk perusahaan induk (holding company) bagi Semen Gresik, Semen Padang, dan Semen Tonasa. Permodalan Semen Gresik masih yang paling kuat, sedangkan pertumbuhan kinerja Semen Padang dan Tonasa berada di peringkat terbawah sehingga PT Semen Gresik Tbk melakukan Holding company untuk meningkatkan kinerja perusahaannya.

b. Perusahaan Anak (Subsidiary)

Sebaliknya, perseroan terbatas dimana ada saham-sahamnya yang dipegang oleh perusahaan holding tersebut disebut dengan anak perusahaan atau perusahaan anak. Contoh dari perusahaan ini adalah :

1. PT Transportasi Gas Indonesi : transmisi gas bumi

2. PT PGAS Telekomunikasi Nusantara (PGASCOM): telekomunikasi 3. PT PGAS Solution: konstruksi

4. PT Nusantara Regas: terminal penyimpanan dan regasifikasi terapung 5. PT Saka Energi Indonesia: kegiatan di bidang hulu

6. PT Gagas Energi Indonesia: kegiatan di bidang hilir

c. Perusahaan Terafiliasi (Affiliate)

Selanjutnya, hubungan antar perusahaan dalam 1 perusahaan induk disebut hubungan terafiliasi. Dengan demikian, dilihat dari hubungan tersebut, maka perusahaan yang bersangkutan disebut dengan perusahaan terafiliasi (affiliate) atau sering juga disebut dengan perusahaan saudara ( sister company). Contoh dari perusahaan Terafiliasi adalah :

AOL Internet, majalah Time, majalah Life, penerbitan Time-Life, CNN, ICQ ( program obrolan di Internet). Disneyland, EuroDisney, Disney Products, Revlon cosmetic products, New World Entertainment, Forbes.

6. Dilihat dari Segi Kelengkapan Proses Pendirian

a. Perusahaan De Jure

Perusahaan De Jure adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan secara wajar dan memenuhi segala formalitas dalam proses pendiriannya, mulai dari pembuatan akta pendirian secara notariil sampai dengan pengesahan aktanya oleh Menteri, serta pendaftarannya dalam daftar perusahaan dan pengumumannya dalam berita negara.

b. Perusahaan De Facto

(11)

pendirinya (bukan perseroannya) yang bertanggung jawab secara renteng. Sementara jika terjadi kealpaan dalam proses pendaftaran dan pengumuman perseroan, tetapi perseroan tersebut telah disahkan oleh menteri, maka badan hukum dari perseroan tersebut sudah eksis, tetapi belum berlaku terhadap pihak ketiga, sehingga yang mesti bertanggung jawab terhadap pihak ketiga adalah pihak direksinya.

E. Prinsip-Prinsip Hukum Perseroan Terbatas

Beberapa prinsip dalam hukum perseroan terbatas antara lain :

1. Fiduciary duty

Fiduciary duty adalah suatu doktrin yang berasal dari sistem hukum Common Law yang mengajarkan bahwa antara direktur dengan perseroan terdapat hubungan fiduciary. Sehingga pihak direktur hanya bertindak seperti seorang trustee atau agen semata-mata, yang mempunyai kewajiban mengabdi sepenuhnya dan dengan sebaik-baiknya kepada perseroan.

2. Corporate opportunity

Prinsip Corporate Opportunity sebenarnya juga sebagai konsekuensi dari pemberlakuan prinsip

fiduciary duty. Doktrin Corporate Opportunity mengajarkan bahwa direktur harus lebih mengutamakan kepentingan perseroan daripada kepentingan pribadi terhadap transaksi yang

menimbulkan conflict of interest. Seorang direktur tidak boleh mengambil keuntungan-keuntungan tersembunyi atau terselubung dari suatu transaksi perseroan. Jika misalnya baik perseroan maupun pribadi direktur sama-sama dapat melakukan suatu transaksi bisnis yang tentunya dapat membawa profit, maka transaksi tersebut harus diberikan kepada perseroan.

3. Self dealing

Yang dimaksud dengan prinsip Self Dealing adalah setiap transaksi yang dilakukan antara direktur perseroan dengan perseroan itu sendiri. Baik dilakukan langsung oleh direktur yang bersangkutan, ataupun secara tidak langsung, misalnya lewat saudara-saudaranya.

4. Business judgement rule

Business judgement rule ini mendalilkan bahwa seorang direktur tidak dapat dimintakan tanggung jawabnya secara pribadi atas tindakannya yang dilakukan dalam kedudukannya sebagai direktur, yang dia yakini sebagai tindakan terbaik buat perseroan dan dilakukannya secara jujur, beritikad baik, dan tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku. Sungguhpun tindakan tersebut ternyata keliru dan merugikan perseroan. Dengan demikian bahkan pengadilan ataupun RUPS tidak boleh melakukan second guess terhadap keputusan bisnis (business judgement) dari direktur.

F. Organ-Organ Perseroan Terbatas

(12)

1 angka (2) UUPT, yang menyatakan : “Organ perseroan adalah rapat umum pemegang saham, direksi, dan dewan komisaris”

Dengan demikian dapat dilihat bahwa perseroan terbatas mempunyai organ yang terdiri atas ;

1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) 2. Dewan komisaris (Board of Commissioners)

3. Direksi (Board of Directors).

Dari ketiga organ dalam perseroan tidak ada yang paling tinggi, masing-masing melaksanakan fungsi dan tugasnya sesuai dengan UUPT. Dari ketiga organ tersebut direksi merupakan satu-satunya organ dalam perseroan yang melaksanakan fungsi pengurusan perseroan untuk kepentingan, dan tujuan perseroan, serta mewakili perseroan baik di dalam maupun di luar perseroan.

1. Rapat Umum Pemegang Saham

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) adalah organ perseroan yang mewakili kepentingan seluruh pemegang saham dalam perseroan terbatas. RUPS merupakan organ perseroan yang tinggi dan berkuasa untuk menentukan arah dan tujuan perseroan. RUPS memiliki segala wewenang yang tidak diberikan kepada direksi dan komisaris perseroan.

Beberapa wewenang eksklusif RUPS yang ditetapkan dalam UUPT antara lain: a. Penetapan perubahan anggaran dasar (Pasal 19 UUPT)

b. Penetapan pengurangan modal (Pasal 44 UUPT)

c. Menyetujui dan mengesahkan laporan tahunan termasuk pengesahan laporan keuangan serta laporan tugas pengawasan dewan komisaris (Pasal 69 UUPT)

d. Penetapan penggunaan laba bersih termasuk penentuan jumlah penyisihan untuk cadangan (Pasal 71 UUPT)

e. Pengangkatan dan pemberhentian direksi dan komisaris (Pasal 94, pasal 111, pasal 105, pasal 119 UUPT)

f. Penetapan mengenai penggabungan, peleburan, pengambilalihan atau pemisahan (Pasal 127 UUPT).

2. Dewan Komisaris

Menurut Pasal 1 angka 6 UUPT, Dewan komisaris adalah : “organ perseroan yang bertugas melakukan pengawasan secara umum dan/atau khusus sesuai dengan anggaran dasar serta memberi nasihat kepada direksi.” Anggota dewan komisaris disebut dengan nama komisaris. Ini berarti tugas dewan komisaris adalah melakukan :

a. Pengawasan atas kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya, baik mengenai perseroan maupun usaha perseroan

b. Memberi nasihat kepada direksi.

(13)

Dewan komisaris dapat terdiri dari satu orang atau lebih. Dewan komisaris merupakan majelis, sehingga dalam hal dewan komisaris terdiri atas lebih dari 1 orang anggota, maka setiap anggota dewan komisaris tidak dapat bertindak sendiri-sendiri, melainkan berdasarkan keputusan dewan komisaris. Pengaturan mengenai besarnya jumlah anggota komisaris dapat diatur dalam Anggaran Dasar perseroan, disamping itu Anggaran Dasar perseroan juga dapat mengatur mengenai adanya 1 orang atau lebih komisaris independen dan 1 orang komisaris utusan.

Secara umum tugas dewan komisaris adalah untuk pengawasan atas kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya, baik mengenai perseroan maupun usaha perseroan, dan memberi nasihat kepada direksi, baik diminta maupun tidak. Tugas pengawasan itu bisa merupakan bentuk pengawasan preventif atau represif

3. Direksi

Direktur atau direksi dari suatu perseroan terbatas adalah suatu organ perseroan, di samping organ perseroan lainnya berupa komisaris dan RUPS, yang memiliki tugas, kewenangan dan tanggung jawab yang penuh terhadap pengurusan dan jalannya perseroan yang dipimpinnya untuk kepentingan dan tujuan perseroan tersebut serta mewakili dan bertindak untuk dan atas nama perseroan di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku dan ketentuan dalam anggaran dasar dari perseroan tersebut.

G. Keuntungan Membentuk Perusahaan Perseroan Terbatas

Keuntungan utama membentuk perusahaan perseroan terbatas adalah:

1. Kewajiban terbatas. Tidak seperti partnership, pemegang saham sebuah perusahaan tidak memiliki kewajiban untuk obligasi dan hutang perusahaan. Akibatnya kehilangan potensial yang “terbatas” tidak dapat melebihi dari jumlah yang mereka bayarkan terhadap saham. Tidak hanya ini mengijinkan perusahaan untuk melaksanakan dalam usaha yang beresiko, tetapi kewajiban terbatas juga membentuk dasar untuk perdagangan di saham perusahaan.

2. Masa hidup abadi. Aset dan struktur perusahaan dapat melewati masa hidup dari pemegang sahamnya, pejabat atau direktur. Ini menyebabkan stabilitas modal, yang dapat menjadi investasi dalam proyek yang lebih besar dan dalam jangka waktu yang lebih panjang daripada aset perusahaan tetap dapat menjadi subyek disolusi dan penyebaran. Kelebihan ini juga sangat penting dalam periode pertengahan, ketika tanah disumbangkan kepada Gereja (sebuah perusahaan) yang tidak akan mengumpulkan biaya feudal yang seorang tuan tanah dapat mengklaim ketika pemilik tanah meninggal. Untuk hal ini, lihat Statute of Mortmain.

(14)

H. Kelemahan Membentuk Perusahaan Perseroan Terbatas

1. Kerumitan perizinan dan organisasi. Untuk mendirikan sebuah PT tidaklah mudah. Selain biayanya yang tidak sedikit, PT juga membutuhkan akta notaris dan izin khusus untuk usaha tertentu. Lalu dengan besarnya perusahaan tersebut, biaya pengorganisasian akan keluar sangat besar. Belum lagi kerumitan dan kendala yang terjadi dalam tingkat personel. Hubungan antar perorangan juga lebih formal dan berkesan kaku

Persekutuan Komanditer (CV)

I. Definisi Persekutuan Komanditer J. Ciri-ciri Persekutuan Komanditer K. Karakteristik Persekutuan Komanditer L. Jenis-Jenis Persekutuan Komanditer M. Mekanisme Pendirian CV

N. Struktur Permodalan Persekutuan Komanditer O. Kelebihan dan Kekurangan Persekutuan Komanditer P. Perbedaan PT dengan CV

A. Definisi Persekutuan Komanditer

Persekutuan Komanditer (commanditaire vennootschap atau CV) adalah suatu persekutuan atau bentuk badan usaha bisnis yang didirikan dan dimiliki oleh dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan bersama dengan tingkat keterlibatan yang berbeda-beda di antara anggotanya. Satu pihak dalam CV mengelola usaha secara aktif yang melibatkan harta pribadi dan pihak lainnya hanya menyertakan modal saja tanpa harus melibatkan harta pribadi ketika krisis finansial. Yang aktif mengurus perusahaan CV disebut sekutu aktif, dan yang hanya menyetor modal disebut sekutu pasif.

Dari pengertian di atas, sekutu dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :

 Sekutu aktif atau sekutu Komplementer, adalah sekutu yang menjalankan perusahaan dan berhak melakukan perjanjian dengan pihak ketiga. Artinya, semua kebijakan perusahaan dijalankan oleh sekutu aktif. Sekutu aktif sering juga disebut sebagai persero kuasa atau persero pengurus.

(15)

disamakan dengan seorang yang menitipkan modal pada suatu perusahaan, yang hanya menantikan hasil keuntungan dari inbreng yang dimasukan itu, dan tidak ikut campur dalam kepengurusan, pengusahaan, maupun kegiatan usaha perusahaan. Sekutu ini sering juga disebut sebagai persero diam.

Persekutuan komanditer biasanya didirikan dengan akta dan harus didaftarkan. Namun persekutuan ini bukan merupakan badan hukum (sama dengan firma), sehingga tidak memiliki kekayaan sendiri.

B. Ciri-ciri CV

Persekutuan komanditer (CV) mempunyai ciri dan sifat sebagai berikut : 1. Sulit untuk menarik modal yang telah disetor.

2. Modal besar karena didirikan banyak pihak. 3. Mudah mendapatkan kredit pinjaman.

4. Ada anggota aktif yang memiliki tanggung jawab tidak terbatas dan ada yang pasif tinggal menunggu keuntungan.

5. Relatif mudah untuk didirikan.

6. Kelangsungan hidup perusahaan CV tidak menentu

C. Karakteristik CV

CV adalah badan usaha yang umumnya didirikan untuk melaksanakan kegiatan usaha Kecil dan Menengah di Indonesia. Resiko usaha dari perusahaan ini sepenuhnya ditanggung oleh Pesero Aktif yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan usaha perusahaan.

Beberapa karakteristik perusahaan ini umumnya antara lain adalah :

1. Pendiri perseroan terdiri dari Persero Aktif dan Persero Pasif

"Persero aktif adalah Persero Pengurus dengan jabatan sebagai Direktur yaitu orang yang bertanggung jawab penuh melaksanakan kegiatan usaha perseroan termasuk menanggung segala resiko kerugian yang timbul kepada pihak ketiga termasuk dengan harta pribadinya".

"Persero Pasif yaitu orang yang bertanggung jawab sebatas besarnya jumlah modal yang telah disetorkan ke dalam perusahaan".

2. Perseroan Komaditer adalah badan usaha dan bukan Badan Hukum seperti PT. 3. Akta pendirian dan perubahnnya tidak mendapatkan pengesahan dari Menteri. 4. Sangat mungkin adanya kesamaan nama perusahaan dengan perusahaan lainnya. 5. Resiko usaha dengan pihak ketiga sepenuhnya ditanggung oleh Persero Aktif. 6. Persero aktif memiliki tugas dan tanggung jawab yang tidak terbatas.

(16)

9. Besarnya modal perusahaan ini tidak disebutkan dalam Akta Pendirian atau Perubahannya.

"Tidak seperti Perseroan Terbatas yang memiliki modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor yang disebutkan dalam Akta Pendirian atau perubahannya, untuk CV modal perusahaan dapat dibuat catatan sendiri didalam pembukuan perusahaan"

10. tatus modalnya adalah swasta nasional/perorangan.

11. Umumnya digunakan usaha kecil dan menengah untuk melaksanakan kegiatan usaha.

12. Cakupan bidang usaha terbatas. Contoh : “Untuk kegiatan usaha Jasa Konstruksi hanya bisa melaksanakan kegiatan usaha dengan kualifikasi Kecil Gred 2, Gred 3 dan Gred 4”

13. Umumnya para pendiri adalah keluarga atau teman dekat/sejawat.

14. Khusus dibidang Jasa Konstruksi termasuk ketegori usaha golongan kecil

D. Jenis Persekutuan Komanditer

1. CV diam-diam

CV diam-diam adalah CV yang belum menyatakan dirinya secara terang-terangan kepada pihak ketiga sebagai CV. Pihak ketiga mengetahui persekutuan ini sebagai firma, tetapi mempunyai sekutu komanditer. Dalam bertindak keluar, CV tersebut masih menyatakan dirinya sebagai persekutuan firma. Akan tetapi, dalam bertindak ke dalam, ia sudah menjadi persekutuan komanditer. Hal ini karena seorang atau beberapa orang sekutu sudah menjadi sekutu komanditer. Persekutuan komanditer diam-diam dapat disimpulkan dari ketentuan Pasal 19-Pasal 21 KUHD. Dengan demikian, KUHD tidak melarang adanya persekutuan komanditer diam-diam.

Contoh dari CV diam-diam seperti berikut ini :

1. Ada tiga orang Herlina, Arina, dan Rizal ingin mendirikan CV. Tetapi mereka bertiga ingin menjadi sekutu aktif semua. Lalu Herlina meminta ayahnya sebagai sekutu pasif guna memenuhi persyaratan pendirian CV. Kalau CV itu sekutu aktif tidak terlihat perannya ketika bertindak keluar, CV tersebut menyatakan dirinya sebagai Firma. Hal ini juga didukung tidak ada label “CV” pada perusahaan itu. Jadi, pihak ketiga mengetahui kalau perusahaan itu bentuknya bukan CV. Dan pihak CV ini bisa mencantumkan nama firma (Fa) karena tidak diatur oleh hukum dalam keberadaan daripada CV tersebut. CV merupakan firma dalam bentuk khusus. Selain itu agar dalam memperoleh modal bisa cepat karena pihak ketiga yang tahunya perusahaan itu Firma pasti akan sulit menarik modalnya kembali. KUHD tidak mengatur secara khusus mengenai cara-cara mendirikan CV. CV = firma dalam bentuk khusus maka ketentuan pasal22 KUHD 22 dapat diberlakukan.

2. Dalam CV terdapat sekutu aktif dan sekutu pasif. Dan dalam pelabelannya, “CV” tidak diikutserakan. Sekutu yang pasif tadi misalnya Pak Anton, daripada menganggur , mereka mencoba untuk mengadakan kerjasama dengan pihak ketiga. Pihak ketiga mengetahui jika Pak Anton ini \elum terikat dengan CV manapun. Pihak ketiga menganggapnya bahwa dalam perjanjian dengan Pak Anton untuk mendirikan Firma.

(17)

CV terang-terangan adalah CV yang dengan terang-terangan menyatakan dirinya sebagai CV kepada pihak ketiga. Pihak ketiga mengetahui secara terang-terangan bahwa persekutuan ini adalah persekutuan komanditer. Hal ini dapat diketahui dari penggunaan nama kantor, misalnya, CV Musi Jaya, surat keluar, dan masuk menggunakan bentuk hukum CV bukan firma. Persekutuan komanditer terang-terangan tidak diatur secara khusus dalam KUHD sebab persekutuan komanditer pada hakikatnya adalah firma dengan kekhususan mempunyai sekutu komanditer. Jadi, ketentuan-ketentuan yang berlaku bagi firma dapat diikuti. Sedangkan ketentuan mengenai sekutu komanditer diatur dalam anggaran dasar.

Contoh dari CV terang-terangan seperti berikut ini : Publikasi berupa papan nama yang bertuliskan “CV” (misalnya CV. Sejahtera). Bisa juga dalam punulisan kepala surat yang menerangkan nama CV tersebut dalam berhubungan dengan pihak ketiga.

3. CV dengan saham

CV dengan saham adalah CV terang-terangan yang modalnya terdiri atas saham-saham. Pada hakikatnya, persekutuan bentuk ini sama saja dengan CV biasa (terang-terangan). Perbedaannya hanya terletak pada pembentukan modal, yaitu dengan cara mengeluarkan saham. Modal persekutuan komanditer dibagi atas saham-saham. Persekutuan semacam ini tidak diatur dalam KUHD, tetapi tidak dilarang oleh undang-undang. Pembentukan modal dengan menerbitkan saham diperbolehkan (Pasal 1337 KUHPer). Sifat kepribadian kekeluargaan pada persekutuan komanditer atas saham mulai mengendor jika dibandingkan dengan persekutuan komanditer terang-terangan yang pada hakikatnya adalah firma. Hal ini terbukti dari saham yang dapat dialihkan kepada pihak lain yang bukan keluarga, bukan kerabat dekat, ataupun bukan teman karib. Persekutuan komanditer atas saham merupakan bentuk peralihan dari persekutuan komanditer (CV) ke perseroan terbatas (PT). Persekutuan komanditer ternyata telah mendesak firma dalam praktik perusahaan di Indonesia. Hal ini mungkin terjadi karena keadaan yang menghendaki supaya pihak luar yang bukan anggota keluarga atau teman dekat dapat bergabung dengan persekutuan yang masih memerlukan tambahan modal. Di samping itu, persekutuan tidak perlu menggunakan modal bersama.

Contoh dari CV dengan saham seperti berikut ini :

CV Musi Jaya sedang mengalami kesulitan memperoleh modal. Untuk memperoleh modal, CV Musi Jaya memprivatisasi atau mempublikasikan atau menerbitkan saham CV tersebut kepada masyarakat luar sebagai bukti kepemilikan sebagian CV tersebut.

E. PENDIRIAN CV

Beberapa langkah yang harus diketahui untuk mendirikan CV adalah sebagai berikut: 1. Akta pendirian CV

Akta ini dibuat dan ditandatangani oleh notaris, persyaratannya : • Menyertakan fotokopi KTP pendirinya.

• Prosesnya 1-2 hari kerja.

2. Surat Keterangan Domisili Perusahaan.

Surat ini diajukan ke kelurahan setempat, sebagai bukti keterangan alamat perusahaan. Persyaratan :

(18)

•Surat keterangan dan pemilik gedung apabila bedomisili di gedung perkantoran/pertokoan

• Fotokopi PBB (Pajak Bumi dan Bangunan) tahun terakhir. • Prosesnya 2 hari kerja setelah permohonan diajukan. 3. Membuat Nomor Pokok Wajib Pajak

Permohonan pendaftaran wajib pajak badan usaha diajukan ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) sesuai dengan domisili perusahaan. Selain mendapat kartu NPWP, nanti juga akan mendapat surat keterangan terdaftar sebagai wajib pajak. Persyaratan : • Lampiran bukti PPN (pajak pendapatan) atas sewa gedung

• Buktsi pelunasan PBB dan bukti kepemilikan atau bukti sewa/kontrak tempat usaha.

• Lama proses 2-3 hari kerja

4. Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (SP-PKP)

Permohonan SP-PKP ini diajukan kepada Kepala Kantor Pelayanan Pajak (KPP) sesuai dengan NPWP yang telah diterbitkan. Persyaratan :

• Lampiran bukti PPN atas sewa gedung, bukti pelunasan PBB dan bukti kepemilikan/ sewa/kontrak tempat usaha.

• Proses memakan 3-5 hari kerja setelah diajukan. 5. Mendaftar Ke Pengadilan Negeri (PN)

Permohonan diajukan ke bagian pendaftaran CV di PN setempat. Persyaratan : • Melampirkam NPWP dan salinan akta pendirian CV

• Prosesnya 1 hari kerja.

6. Mengurus Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP)

Permohonan diajukan ke Dinas Perdagangan Kota/Kabupaten untuk golongan SIUP menengah dan kecil. Sedangkan SIUP besar diajukan ke Dinas Perdagangan Propinsi. Persyaratannya :

• SITU (Surat Izin Tempat Usaha) / HO (Hinder Ordonantie atau Surat Ijin Gangguan)

• Pas foto direktur/pimpinan perusahaan ukuran 3×4 (2 lcmbar) berwarna.

• Proses untuk SIUP besar 30 hari, scdangkan SIUP menengah dan kecil, 14 hari. 7. Tanda Daftar Perusahaan (TDP)

Pendaftaran dilakukan ke Dinas Perdagangan yang berada di Kota/Kabupatcn domisili perusahaan. Lama proses pengerjaan 14 hari kerja. Keseluruhan biaya mendirikan CV bisa mencapai Rp 3,5 juta. Dengan demikian, hasil atau berkas dokumen yang kita dapatkan meliputi: Akta pendirian CV Surat Keterangan Domisili Perusahaan, NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak), Pengesahan Pengadilan, SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan) TDP (Tanda Daftar Perusahaan).

(19)

CV adalah suatu bentuk badan usaha bisnis yang didirikan dan dimiliki oleh dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan bersama dengan tingkat keterlibatan yang berbeda-beda di antara anggotanya. Satu pihak dalam CV mengelola usaha secara aktif yang melibatkan harta pribadi dan pihak lainnya hanya menyertakan modal saja tanpa harus melibatkan harta pribadi ketika krisis finansial. Yang aktif mengurus perusahaan CV disebut sekutu aktif, dan yang hanya menyetor modal disebut sekutu pasif.

Struktur modal adalah bentuk pembelanjaan yang permanen di dalam mencerminkan keseimbangan di antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri. Struktur modal terlihat pada hutang jangka panjang dan unsur-unsur dalam modal sendiri, di mana kedua jenis tersebut merupakan dana permanen atau dana jangka panjang. Oleh karena itu maka struktur modal hanya merupakan sebagian saja dari struktur financial. Struktur financial mencerminkan perimbangan baik dalam artian absolut maupun relatif antara keseluruhan modal asing baik jangka pendek maupun jangka panjang dengan jumlah modal sendiri.

Teori struktur modal menjelaskan apakah ada pengaruh perubahan struktur modal terhadap nilai perusahaan, saat keputusan investasi dan kebijakan dividen dipegang secara konstan, dalam kata lain bila perusahaan merubah sebagian modal sendiri dengan menggunakan hutang atau sebaliknya apakah harga saham akan turut berubah, namun jika dengan merubah struktur modalnya ternyata nilai perusahaan ikut berubah, maka akan didapatkan kesimpulan tentang struktur modal yang terbaik.

G. Keuntungan dan Kekurangan Mendirikan CV

Keuntungan atau Kelebihan perusahaan CV adalah:

1. Pendirian CV untuk saat ini relatif lebih sulit, karena memerlukan syarat yang cukup banyak dibandingkan dengan firma. Pendirian CV harus melalui Akta Notaris dan didaftarkan di Panitera Pengadilan setempat.

2. Bentuk CV sudah dikenal masyarakat, terutama masyarakat bisnis kecil dan menegah, sehingga memudahkan perusahaan ikut dalam berbagai kegiatan.

3. CV lebih mudah dalam memperoleh modal, karena pihak perbankan lebih mempercayainya.

4. Lebih mudah berkembang karena manajemen dipegang oleh orang yang ahli dan dipercaya oleh sekutu lainnya.

5. CV lebih fleksibel, karena tanggung jawab terbatas hanya pada Persero Pasif, sedangkan yang mengurus perusahaan dan mempunyai tanggung jawab tidak terbatas dimiliki oleh Persero Aktif.

6. Pengenaan pajak hanya satu kali, yaitu pada badan usaha saja. Pembagian keuntungan atau laba yang diberikan kepada Persero Pasif tidak lagi dikenakan pajak penghasilan.

7. Modal yang dikumpulkan lebih besar.

(20)

9. Kemampuan manajemennya lebih besar.

10. Pendiriannya relatif lebih mudah jika dibandingkan dengan perseroan terbatas (PT).

Kerugian atau Kelemahan perusahaan dalam bentuk CV antara lain:

1. Persero Pasif akan bertanggung jawab pribadi apabila Persero Pasif menjadi Persero Aktif

2. Status hukum badan usaha CV jarang dipilih oleh pemilik modal atau beberapa pemilik proyek besar.

3. Seperti yang telah saya terangkan diatas, sebagian anggota atau sekutu di persekutuan komanditer mempunyai tanggung jawab tidak terbatas.

4. Kelangsungan hidupnya tidak menentu.

5. Sulit untuk menarik kembali modal yang telah ditanam, terutama bagi sekutu pimpinan.

H. Perbedaan Perserroan terbatas (PT) dengan Persatuan Komanditer (CV)

Perseroan terbatas (PT) adalah merupakan sebuah badan dan besarnya modal juga tercantum dalam anggaran dasar. Dalam sebuah perusahaan maka kekayaan perusahaan akan dapat terpisah dari kekayaan pribadi dari seorang pemiliki perusahaan. Ciri khas dari perusahaan terbatas ini adalah setiap orang dapat mempunyai lebih dari satu saham yang dapat menjadi bukti dari pemilikan perusahaan.

Sedangkan CV atau biasa dikenal dengan Comanditaire Venootschap adalah merupakan bentuk usaha dari para pengusaha yang ingin dapat melakukan sebuah kegiatan usaha dengan menggunakan modal yang terbatas.

CV biasanya didirikan oleh minimal dua orang yaitu bertindak menjadi persero aktif dan satu lagi adalah menjadi persero komanditer. Karakteristik dari CV adalah tidak adanya pemisahan kekayaan antara CV dengan kekayaan dari para perseronya. JIka PT atau Perseroan Terbatas akan membuat sebuah kesepakatan tersendiri yaitu dengan membuat catatan yang terpisah.

CV adalah badan usaha tidak berbadan hukum, sedangkan PT adalah badan usaha berbadan hukum

Biaya yang dikeluarkan untuk mendirikan sebuah CV relatif lebih murah dibandingkan dengan membuat suatu PT, karena CV tidak memerlukan proses pengesahan sebagai badan hukum sampai ke Menteri Kehakiman.

(21)

yang akan didirikan wajib dicek terlebih dahulu untuk menghindari terjadinya kesamaan nama.

Perbedaan lainnya PT merupakan kumpulan modal dalam bentuk saham dan dengan telah disahkannya PT tersebut oleh Menteri, maka telah ada status badan hukumnya. Apabila terjadi tuntutan maka tanggung jawab para pemegang saham hanya sebesar saham yang dimilikinya saja. Tanggung jawab dalam PT terbatas, sedangkan dalam CV tidak terbatas bahkan bisa sampai dengan harta pribadinya

(22)

DAFTAR ISI

Widjaja, Rai. 2000. Hukum Perusahaan Perseroan Terbatas. Jakarta: Megapoin

Silondane, Arus Akbar. 2011. Pokok-Pokok Hukum Bisnis. Jakarta : Salemba Empat

Wikipedia. 2014. Persekutuan Terbatas. http://wikipedia.com/id/Persekutuan-terbatas-Wikipedia-bahasa-Indonesia-ensiklopedia-bebas.html . Diakses pada 9 Maret 2015.

Wikipedia. 2014. Persekutuan Komanditer. http://wikipedia.com/id/Persekutuan-komanditer-Wikipedia-bahasa-Indonesia-ensiklopedia-bebas.html . Diakses pada 9 Maret 2015.

Referensi

Dokumen terkait

(5) Jumlah pajak yang terutang dalam SKPDKB sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a angka 3) dikenakan sanksi administratif berupa kenaikan sebesar 25% (dua

Spektrum ultralembayung adalah suatu gambaran antara panjang gelombang atau frekuensi radiasi terhadap intensitas absorbsi (transmisi = T), absorbs (A), yang

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka didapat hasilnya adalah model persamaan regresi linier sederhana Y= 3,907 + 0,237X dan koefisien determinasi pengaruh

Anda dimohon untuk memberikan penilaian mengenai Pengaruh Kualitas Pelayanan, Promosi dan Kepercayaan terhadap Keputusan Nasabah melakukan Pembiayaan KUR dengan

Analisis dalam penelitian ini menggunakan Tabel Input-Output Provinsi Lampung tahun 2010 Klasifikasi 53 sektor.Hasil analisis keterkaitan menunjukan bahwa subsektor

Di jaman serba moderen seperti saat ini telah banyak travel haji yang memudahkan seseorang untuk menunaikan ibadah Haji dan Umrah dengan menawarkan berhaji dan

2) Eksklusi sosial masyarakat adat lahir akibat kerentanan yang timbul dari pemberlakuan kebijakan negara yang meminggirkan identitas (terhadap wilayah) dan hak (dalam

Dengan CNB diagnosis defenitif pada beberapa lesi lebih dapat ditegakkan dibandingkan dengan BAJH, serta memungkinkan juga untuk pemeriksaan penanda tumor seperti