• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDEKATAN KONSELING ISLAMI DENGAN METOD (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENDEKATAN KONSELING ISLAMI DENGAN METOD (1)"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PENDEKATAN KONSELING ISLAMI DENGAN METODE SHALAT DHUHA UNTUK MENINGKATKAN KONSENTRASI SISWA YANG

MENGALAMI KESULITAN BELAJAR

Anggi Setiawati

¹

Laelatul Maghfiroh 2

¹

Program Studi Psikologi Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

Jl Raya Dukuh Waluh, PO BOX 202 Purwokerto 53182

¹

Email : anggisetiawati28@gmail.com

2 Email : Laelatulmaghfiroh24@gmail.com

ABSTRAK

Anak kesulitan belajar adalah anak yang mengalami kesulitan dalam melaksanakan tugas-tugas akademik disekolah baik disebabkan karena adanya disfungsi neorologis, proses psikologis dasar maupun sebab-sebab lain sehingga prestasi belajar yang dicapainya dibawah potensi yang sebenarnya. Sedangkan shalat dhuha adalah shalat sunnah yang dikerjakan pada waktu pagi hari, tepatnya adalah pada waktu dhuha yaitu dimulai ketika matahari mulai naik sepenggalah atau setelah matahari terbit (sekitar pukul 07.00) sampai sebelum masuk waktu dhuhur (sekitar pukul11.00). salah satu manfaat shalat dhuha yaitu menmbah motivasi dan spirit dan juga membantu menambah inspirasi dan intuisi. Karena dipercaya bahwa shalat dhuha membawa ketenangan batin bagi yang melaksankannya. Shalat Dhuha dipilih menjadi teknik untuk meningkatkan konsentrasi pada siswa kesulitan belajar didasarkan pada firman Allah, yang menyatakan bahwa “shalat dapat membawa ketenangan” (QS. Ar-Ra’d: 28). Dapat diartikan bahwa jika siswa melaksanakan shalat dhuha sebelum memualai kegiatan belajar mengajar, siswa akan merasa tenang dan tidak akan mengalami kecemasan atau tekanan, dan jika siswa tenang maka siswa dapat mengikuti proses belajar mengajar dengan baik dan juga penuh konsentrasi.

Kata kunci : kesulitan belajar, shalat dhuha

ABSTRACT

Children's learning difficulties are children who have difficulty in carrying out academic tasks at school either because their changes are application- neorologis dysfunction, the basic psychological processes as well as other causes that learning achievements accomplished under his true potential. While the Dhuha prayer is sunnah prayer is done in the mornings, precisely at the time of Dhuha that begins when the sun starts to rise sepenggalah or after sunrise (around 07.00) until just before the entrance time dhuhur (approximately pukul11.00). one of the benefits of Dhuha prayer is menmbah motivation and spirit and also help add inspiration and intuition. Since it was believed that the Dhuha prayer brings peace of mind to those who melaksankannya. Dhuha pr ayer have become a technique to increase the concentration on student learning difficulties based on the word of God, which states that "prayer can bring peace" (QS. Ar-Ra'd: 28). It has been suggested that if students carry Dhuha prayer before memualai teaching and learning activities, students will feel calm and will not be experiencing anxiety or stress, and if students are quiet, the students can follow the learning process well and with concentration.

(2)

Pendahuluan

Pendidikan itu diberikan kepada seluruh manusia tanpa memandang anak, baik normal maupun anak yang berkebutuhan khusus. Dengan kata lain, pelayanan pendidikan tidak membedakan fisik, emosi, sosial dan intelektual. Berkenaan dengan itu, anak berkebutuhan khusus juga memiliki potensi dan kemampuan yang masih bisa dikembangkan. Banyak potensi yang dapat di kembangkan dari masing-masing individu dari ke kurangan yang mereka miliki, seperti istilah mengatakan carilah potensi mereka di balik banyak hambatan mereka. (Aristiyani, 2013).

Masalah klasik yang sering dikeluhkan oleh kebanyakan siswa tidak lain yaitu terkait konsentrasi dalam belajar. Terlebih siswa yang mengalami kesulitan belajar. Namun kerap sekali hal ini di sepelekan dan dianggap wajar bahkan hal ini dibiarkan dan tidak segera tergerak untuk ditangani karena hanya dianggap masalah yang sepele.

Kesulitan belajar adalah suatu gejala yang nampak pada peserta didik yang ditandai dengan adanya prestasi belajar yang rendah atau dibawah norma yang telah ditetapkan. Bahwa kesulitan belajar itu menunjukkan adanya suatu jarak Antara prestasi akademik yang diharapkan dengan prestasi akademik yang dicapai oleh peserta didik (prestasi actual). (Surya, Hendra 2009).

Kesulitan belajar bisa terjadi karena faktor internal dan faktor eksternal dimana dapat menghambat perkembangan prestasi dan konsentrasi siswa yang memiliki kesulitan belajar. Maka dari itu perlu adanya konsentrasi yang tinggi agar anak dapat mengatasi kesulitan beljar tersebut, untu meningkatkan konsentrasi siswa perlu adanya keyakinan yang akan membuat siswa merasa (Rasmanah, 2011)tenang dan nyaman saat akan memulai belajar. Dengan metode shalat dhuha yang dilaksanakan saat pagi sebelum siswa melakukan kegiatan belajar sangat bagus untuk meningkatkan konsentrasi.

Karena didalam shalat dhuha mengandung manfaat Shalat Dhuha Dapat membangun motivasi dan spiri. Dengan melaksanakan Shalat Dhuha seseorang akan mendapatkan tambahan tenaga batin berupa intuisi dan inspirasi,Shalat Dhuha dapat mendatangkan rezeki, Shalat Dhuha dapat menuntut umat untuk berusaha lebih semangat , berdo’a dan bekerja penuh , Shalat Dhuha dapat memperoleh keberdayaan ekonomi demi menggapai ridho Ilahi.(Sidi, 2014)

(3)

Tinjauan Teori 1. Kesulitan belajar

a. Definisi kesulitan belajar

Anak kesulitan belajar adalah anak yang mengalami kesulitan dalam melaksanakan tugas-tugas akademik disekolah baik disebabka karena adanya disfungsi neorologis, proses psikologis dasar maupun sebab-sebab lain sehingga prestasi belajar yang dicapainya dibawah potensi yang sebenarnya. (Aristiani, 2013)

Kesulitan belajar adalah suatu keadaan yang menyebabkan siswa tidak dapat belajar sebagaimana mestinya. Menurut Sabri (Dalam Aristiani, 2013) kesulitan belajar yaitu kesukaran siswa dalam menerima atau menyerap pelajaran di sekolah.

b. Faktor Penyebab Kesulitan Belajar

Faktor penghambat dalam belajar dapat digolongkan menjadi empat macam, seperti yang dikemukan Drs. Oemar Hamalik (dalam Maas, 2004), Metode belajar dan Kesulitan Pelajar yaitu :

1) Faktor-faktor yang bersumber dari diri anak adalah sebagai berikut : a) Kesehatan yang sering terganggu

b) Kecakapan mengikuti pelajaran c) Kebiasaan belajar

d) Kurangnya penguasaan bahasa.

2) Faktor-faktor yang bersumber dari lingkungan sekolah :

a) Cara memberikan pelajaran

b) Kurangnya bahan-bahan bacaan

c) Bahan pelajaran tidak sesuai dengan kemampuan

d) Penyelenggaraan pengajaran terlalu padat

3) Faktor-faktor yang bersumber dari lingkungan keluarga :

a) Masalah broken home

b) Rindu kampung

c) Bertamu dan menerima tamu

d) Kurangnya kontrol orang tua.

4) Faktor yang bersumber dari lingkungan masyarakat :

a) Gangguan dari jenis kelamin lain

b) Bekerja disamping belajar di sekolah

c) Aktif berorganisasi

d) Tidak dapat membagi waktu, rekreasi dan waktu senggang

e) Tidak mempunyai teman belajar

2. Shalat Dhuha

a. Pengertian shalat Dhuha

(4)

Shalat al-dluha atau disebut juga shalat Al-awwib adalah shlat sunat yang dikerjakan pada saat matahari sudah naik, kira-kira sepenggalah (setinggi tonggak) dan berakhir saat tergelincirnya matahri diwaktu Dzuhur. (shiddieqy,2000).

Sedangkan pengertian shalat Dhuha menurut para pemikir Islam (dalam Sidi, 2014) adalah sebagai berikut :

1) Menurut Abdul Manan Bin H.Muhammad Sobari adalah :

“Shalat Dhuha dikerjakan ketika matahari sedang naik, kurang lebih setinggi hasta (pukul 07.00 pagi) sampai dengan kurang lebih pukul

11.00 siang”.

2) Menurut Drs. Sudarsono SH adalah :

“Shalat Dhuha adalah shalat pada waktu naik matahari yakni dua rekaat sekali, dua kali, tiga kali, empat kali, sesudah naik matahari, kira-kira jam delapan dan sembilan pagi”.

3) Sedangkan Menurut Sayyid Sabiq adalah :

“Shalat dhuha adalah ibadah yang di sunnatkan diwaktu matahari sudah naik kira-kira sepenggalah dan berakhir di waktu matahari lingsir, paling sedikit dua rekaat dan paling banyak dua belas rekaat”

Dari beberapa pendapat diatas dapat penulis simpulkan bahwa shalat Dhuha adalah shalat sunnah yang dikerjakan pada waktu matahari naik (07.00 pagi) sampai dengan kurang lebih pukul 11.00 siang.

b. Manfaat Shalat Dhuha

Menurut Sidi (2014) Shalat Dhuha yang dikerjakan dengan istiqomah dan sungguh akan banyak mendatangkan manfaat diantaranya:

1) Shalat Dhuha Dapat membangun motivasi dan spiri.

2) Dengan melaksanakan Shalat Dhuha seseorang akan mendapatkan tambahan tenaga batin berupa intuisi dan inspirasi

3) Shalat Dhuha dapat mendatangkan rezeki

4) Shalat Dhuha dapat menuntut umat untuk berusaha lebih semangat,

berdo’a dan bekerja penuh

5) Shalat Dhuha dapat memperoleh keberdayaan ekonomi demi menggapai ridho Ilahi

c. Fadhilat shalat dhuha

Diriwayatkan olah Al-Bukhary, Muslim dan Abu daud dar Abu Hurai’ra, katanya :

1) “diperintahkan kepadaku oleh kekasihku SAW, untuk berpuasa tiga hari pada tiap-tiap bulan, mengerajakan dua raka’at sunnat Dhuha dan

supaya saya berwitir sebelum tidur. “(H. R. Al Bukhary At Targhib, 1:

425).

2) Bersabda Rasulullah SAW :

(5)

ى يىر هَلا ىنَع ىهيى َُِْ ُ ُُْىهَلاَو اََُ ْ ىف ْدَُ ىدىجْسَمْلا ىِ ُ َعاَخُْلا « َلاَق ىهَا ه ىَِن اَي َكىلَذ ُ يىَُي

َكُئىزَُْ ىَُِضلا اَتَعْكَرَ ف ْدىََ ََْ ْنىإَف

».

Abu Buraidah mengatakan, "Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Dalam diri manusia terdapat 360 ruas tulang, wajib bagi semua orang untuk mensedekahi setiap ruas tulangnya." Para sahabat bertanya: "Siapakah yang mampu melakukan hal itu, wahai Nabi Allah?" Beliau bersabda: "Menutupi ludah di masjid dengan tanah, menyingkirkan sesuatu dari jalan (bernilai sedekah). Jika kamu tidak bisa mendapatkan amalan tersebut maka dua rakaat dluha menggantikan (kewajiban)mu." (HR. Abu Daud, Ahmad dan dishahihkan Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wat Tarhib 661).

Shalat ini boleh dikerjakan secara sendiri-sendiri namun boleh juga berjamaah karena Nabi SAW pernah shalat sunat dhuha dirumah ‘itban lalu para sahabat berdiri dibelakangnya, lalu mengikuti shalat beliau (HSR Ahmad, al-daruquthni, Ibn Khuzaymah, dari ‘Itban bin Malik ra.). (Jamaludin, 2008).

3. Pengertian konseling

Konseling adalah suatu proses pemberian bantuan psikologis kepada seseorang yang secara psikologis membutuhkannya, yakni membantu agar yang bersangkutan dapat menyelesaikan atau mengatasi sendiri problem yang sedang dihadapinya. Konsep konseling selama ini dipahami sebagai western science, karena memang istilah konseling muncul dan berkembang di Barat yang notabene berkebudayaan matrealistis, liberal dan sekuler. Yang dimaksud sekuler adalah faham yang memisahkan urusan negara (dunia) dengan agama termasuk ilmu pengetahuan. Oleh karena itu ilmu pengetahuan yang berkembang di sana termasuk konseling sama sekali dijauhkan dari konsepkonsep keyakinan agama. (Rasmanah, 2011).

4. Pengertian konseling islami

Konseling Islam sebagai suatu ilmu masih berada pada tahap perumusan dan penelitian, oleh karena itu masih sangat diperlukan berbagai kajian secara ilmiah untuk merumuskan berbagai pandangan Islam tentang manusia dan segala permasalahannya.

Psikologi islam mempunyai pandangan tentang manusia seutuhnya yang

dalam kajiannya selalu didasarkan pada Al qur’an dan hadist. Konseling

sebagai ilmu terapan dalam psikologi islam sudah selayaknya menggunakan

pendekatan yang bersumber Al Qur’an dan hadist agar dalam pendekatan

(6)

sadaqah, ridla, cinta, ibadah, zikir, jihad dan lain-lainnya pasti digunakan sesuai dengan masalahnya. (Na'imah, 2011).

Menurut Suroso (2002), hal yang terpenting dalam perumusan teori adalah melakukan rekonstruksi teori yakni menata ulang berbagai sudut pandang sesuai dengan keyakinan yang dimiliki. Hal penting lain dalam perumsan konseling Islam berdasaran pandangan dunia Islam adalah objektivikasi yakni proses mengubah pandangan-pandangan yang normatif menjadi pandangan yang objektif atau menjadi teori yang dapat diukur.

5. Teknik-teknik konseling islami a. Sholat

Dalam sholat akan tercipta hubungan antara manusia dengan Rabb-nya sehingga dapat memberikan kekuatan spiritual yang melahirkan perasaan kebeningan spiritual, ketenteraman qolbu dan ketenangan jiwa. Melalui sholat manusia dapat melepaskan segala kesibukan dan problematika duniawi sehingga akan tercipta relaksasi.

Kondisi ini akan membantu menghilangkan kegelisahan jiwa, termasuk kegelisahan akibat kesulitan dalam belajar. Kekuatan sholat Dhuha dapat meningkatkan konsentrasi siswa dalam mengatasi kesulitan belajar. Jika sholat itu dilakukan sendiri maka akan medatangkan kedamaian diri atau dilakukan berjamaah yang nantinya akan memberikan aspek terapeutik, yakni terapi kelompok. Yang mana pengaruh kelompok sosial di atas tentu menjadikan shalat jamaah lebih efektif dalam membentuk kepribadian individu. Interaksinya lebih dari sekedar imitasi, tetapi justru lebih mendalam, yakni simpati. Individu yang berperilaku buruk bisa dengan mudah berubah menjadi baik manakala ia bersama orang-orang yang berperilaku baik. Begitu juga terkait kesulitan dalam belajar, maka individu tersebut akan mampu mengatasi kesulitan dalam belajar dengan gaya modelling.

b. Berpuasa

Dengan puasa sangat menyehatkan tubuh dan dapat menjadi suatu metode Detoksifikasi (Pembersihan darah) yang sangat baik. Dengan puasa, baik puasa fisik seperti menahan lapar, minum, dan hubungan seksual, maupun puasa psikis seperti menahan hawa nafsu dari mencuri, marah, dengki, iri hati, angkuh, perilaku agresif dan sebagainya maka akan mengobati rasa sakit seseorang yang bersemayam di hatinya.

(7)

malas dalam memenuhi kebutuhan hidupnya jika menggunakan puasa sebagai perisai penguatnya.

1. Berdoa

Berarti "seruan, menyampaikan ungkapan, permintaan, permohonan pertolongan," adalah berpalingnya seseorang dengan tulus ikhlas kepada Allah, dan memohon pertolongan dari-Nya, Yang Mahakuasa, Maha Pengasih dan Penyayang, dengan kesadaran bahwa dirinya adalah wujud yang memiliki kebergantungan. Dengan berdoa seseorang dapat memanjatkan keluhan dan penderitaan hidupnya, berupa kesulitan baik dalam belajar, ekonomi maupun lainnya. Upaya mengadu pada sang Kholik merupakan katarsis seseorang untuk melepaskan masalahnya. Hal ini sesuai dengan firman Alloh dalam

surat Yunus, 10 : 12, yang artinya : “ Dan apabila manusia ditimpa bahaya dia berdoa kepada Kami dalam keadaan berbaring, duduk atau berdiri, tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu daripadanya, dia (kembali) melalui (jalannya yang sesat), seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya. Begitulah orang-orang yang melampaui batas itu memandang baik apa yang selalumereka kerjakan”.

2. Dzikir

Berarti mengingat secara terus menerus kepada Alloh SWT dengan segala kekuasaannya. Menurut Chalil dan Latuconsina (2008)

berdzikir bisa dilakukan dengan istighfar, isti’azah, basmalah, takbir,

tasbih dan tahmid. Dzikir tidak sekedar ucapan yang dilakukan berulang-ulang tetapi merupakan bentuk meditasi transedental. Oleh karena itu dzikir harus dilakukan dengan sadar, totalitas baik kognitif maupun emosi. Dengan demikian seseorang akan merasa percaya diri karena dekat dengan Alloh, aman dan dapat memelihara diri dari was-was dan perbuatan maksiat.

(8)

Pembahasan

Hasil belajar merupakan hasil yang dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar. Oleh karena itu, hasil belajar bukan ukuran tetapi dapat diukur setelah melakukan kegiatan belajar. Keberhasilan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran dapat dilihat dari hasil belajar siswa tersebut. Menurut Gagne (dalam Purwasari, 2013) menyatakan bahwa hasil belajar yang dicapai meliputi lima kemampuan, yaitu:

1. Kemampuan intelektual, kemampuan yang ditunjukkan oleh siswa tentang operasi-operasi intelektual yang dapat dilakukan, misalnya kemampuan mendiskripsi, konsep kongkrit dan konsep terdefenisi;

2. informasi verbal (pengetahuan deklaratif), pengetahuan yang disajikan dalam bentuk gagasan dan bersifat statis;

3. sikap, merupakan pembawaan yang dapat dipelajari dan dapat mempengaruhi perilaku seseorang terhadap benda-benda dan kejadian-kejadian atau makhluk hidup lainnya; (d) keterampilan motorik, kemampuan yang meliputi kegiatan fisik, penggabungan motorik dengan keterampilan intelektual;

4. strategi kognitif, merupakan suatu proses kontrol dan proses internal yang digunakan siswa untuk memilih dan mengubah cara-cara memberikan perhatian, belajar, mengingat, dan berpikir.”

Shalat Dhuha dipilih menjadi teknik untuk meningkatkan konsentrasi pada siswa kesulitan belajar didasarkan pada firman Allah, yang menyatakan bahwa

“shalat dapat membawa ketenangan” (QS. Ar-Ra’d: 28). (Sholeh, 2002).

Dapat diartikan bahwa jika siswa melaksanakan shalat dhuha sebelum memualai kegiatan belajar mengajar, siswa akan merasa tenang dan tidak akan mengalami kecemasan atau tekanan, dan jika siswa tenang maka siswa dapat mengikuti proses belajar mengajar dengan baik dan juga penuh konsentrasi.

Kesimpulan

Anak kesulitan belajar adalah anak yang mengalami kesulitan dalam melaksanakan tugas-tugas akademik disekolah baik disebabka karena adanya disfungsi neorologis, proses psikologis dasar maupun sebab-sebab lain sehingga prestasi belajar yang dicapainya dibawah potensi yang sebenarnya. Menurut Sidi (2014) Shalat Dhuha yang dikerjakan dengan istiqomah dan sungguh akan banyak mendatangkan manfaat diantaranya: Shalat Dhuha dapat membangun motivasi dan spirit, dengan melaksanakan Shalat Dhuha seseorang akan mendapatkan tambahan tenaga batin berupa intuisi dan inspirasi, shalat Dhuha dapat mendatangkan rezeki, shalat Dhuha dapat menuntut umat untuk berusaha lebih

semangat, berdo’a dan bekerja penuh, Shalat Dhuha dapat memperoleh

keberdayaan ekonomi demi menggapai ridho Ilahi.

Shalat Dhuha dipilih menjadi teknik untuk meningkatkan konsentrasi pada siswa kesulitan belajar didasarkan pada firman Allah, yang menyatakan bahwa

(9)

jika siswa melaksanakan shalat dhuha sebelum memulai kegiatan belajar mengajar, siswa akan merasa tenang dan tidak akan mengalami kecemasan atau tekanan, dan jika siswa tenang maka siswa dapat mengikuti proses belajar mengajar dengan baik dan juga penuh konsentrasi.

Daftar Pustaka

Aristiani, N. (2013). Penggunaan Media Batang Napier Dalam Maningkatkan Kemampuan Operasi Perkalian Bagi Anak Kesulitan Belajar Kelas 3 SD 11 Belakang Tangsi Padang. Jurnal Ilmu Pendidikan Khusus, 1 (1), 294-310.

Jamaluddin, S. (2008). Shalat Sesuai Tuntunan Nabi SAW. Yogyakarta: LPPI UMY.

Maas, M. (2014). Faktor-faktor kesulitan Belajar Akuntansi Siswa IPS SMAK BPK Penabur Sukabumi. Jurnal Pendidikan Penabur, 3 (3), 22-49.

Na'imah, T. (2011). Aplikasi Konseling Keluarga Islam untuk Mengatasi Masalah Psikososial Akibat Kemiskinan. Psycho Idea, 9, (2) , 1-11.

Purwasari. (2013). Meningkatkan hasil Belajar IPA tentang Perubahan Kenampakan Permukaan Bumi dan Benda Langit Melalui Peta Pikiran pada Anak Kesulitan Belajar Kelas IV SD 13 Balai-Balai Kota Padang Panjang. Jurnal Ilmiah Pendidikan Khusus, 1 (1), 536-548.

Rasmanah, M. (2011). Pendekatan Halaqah dalam Konseling Islam . Wardah, 22, (22), 55-69.

Shiddieqy, T. M. (2000). Pedoman Shalat . Semarang: PT. Pustaka Rizki Putra.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian ini, sistem rekomendasi dapat digunakan oleh calon siswa untuk menentukan pilihan sekolah menengah atas sesuai dengan kriteria yang diajukan

Dalam Petitumnya, Permohonan Pemohon tidak memenuhi syarat ketentuan Pasal 8 ayat (1) dan seterusnya, sebagaimana telah diubah dengan PMK Nomor 1 Tahun 2017 yang

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi pemerintah merupakan pertanggung jawaban kinerja yang sudah disepakati pada perjanjian kinerja tahun 2016 antara Direktur Jenderal

Pendekatan yang digunakan untuk mengetahui kebaradaan norma, adat istiadat atau kearifan lokal, tingkat pengetahuhan masyarakat, persepsi dan ketaatan masyarakat dalam

Ukuran yang menjadi pertimbangan konsumen ialah merek harus memiliki kesan positif dan mudah dikenali, kualitas menyatakan tingkat kemampuan suatu produk dalam

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan maka ditariklah kesimpulan bahwa hipotesis penelitian ini diterima, yang berarti persepsi gaya kepemimpinan dan Quality of

Maka hal ini tidak sesuai dengan teori yang di kemukakan oleh Sutisna (2002:26), “Pema- haman konsumen tentang kualitas produk dapat di jadikan dasar terhadap proses

Tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk membandingkan kualitas udara parameter CO (karbon monoksida) sebelum dan seletah program CSR Dinding Asri PT