• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA"

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

MAHKAMAH KONSTITUSI

REPUBLIK INDONESIA

---

RISALAH SIDANG

PERKARA NOMOR 8/PHP.BUP-XV/2017

PERKARA NOMOR 10/PHP.BUP-XV/2017

PERKARA NOMOR 45PHP.GUB-XV/2017

PERIHAL

PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN BUPATI HALMAHERA

TENGAH

PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN BUPATI MAYBRAT

PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN GUBERNUR BANTEN

ACARA

MENDENGAR JAWABAN TERMOHON, PIHAK TERKAIT,

DAN PENGESAHAN ALAT BUKTI

(II)

J A K A R T A

(2)

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

--- RISALAH SIDANG

PERKARA NOMOR 8/PHP.BUP-XV/2017 PERKARA NOMOR 10/PHP.BUP-XV/2017 PERKARA NOMOR 45/PHP.GUB-XV/2017 PERIHAL

Perselisihan Hasil Pemilihan Bupati Halmahera Tengah Perselisihan Hasil Pemilihan Bupati Maybrat

Perselisihan Hasil Pemilihan Gubernur Banten

PEMOHON

Muttiara T. Yasin dan Kabir Kahar (Perkara Nomor 8/PHP.BUP-XV/2017) Karel Murafer dan Yance Way (Perkara Nomor 10/PHP.BUP-XV/2017) Rano Karno dan Embay Mulya Syarif (Perkara Nomor 45/PHP.GUB-XV/2017)

TERMOHON

KPU Kabupaten Halmahera Tengah KPU Kabupaten Maybrat

KPU Provinsi Banten

ACARA

Mendengar Jawaban Termohon, Pihak Terkait, dan Pengesahan Alat Bukti (II)

Selasa, 21 Maret 2017, Pukul 13.07 – 15.04 WIB

Ruang Sidang Panel II Gedung Mahkamah Konstitusi RI, Jl. Medan Merdeka Barat No. 6, Jakarta Pusat

SUSUNAN PERSIDANGAN

1) Anwar Usman (Ketua)

2) I Dewa Gede Palguna (Anggota) 3) Manahan MP Sitompul (Anggota)

4) Aswanto (Anggota

Mardian Wibowo Panitera Pengganti

Cholidin Nasir Panitera Pengganti

(3)

Pihak yang Hadir:

A. Kuasa Hukum Pemohon Perkara Nomor 8/PHP.BUP-XV/2017:

1. Ace Kurnia 2. Irma Anggesti 3. Syafrijah 4. Dwi Firiyani

B. Termohon Perkara Nomor 8/PHP.BUP-XV/2017:

1. Buchari Mahmud 2. Nasharuddin Awaludin 3. Sri Dewi Nurlaela 4. Abubakar Ibrahim

C. Kuasa Hukum Termohon Perkara Nomor 8/PHP.BUP-XV/2017:

1. Muhammad Ridwan Saleh 2. Windi Saptarani

3. Asep Andryanto

D. Pihak Terkait Perkara Nomor 8/PHP.BUP-XV/2017:

1. Abd. Rahim Odeyani

E. Kuasa Hukum Pihak Terkait Perkara Nomor 8/PHP.BUP-XV/2017:

1. Taufik Basari 2. Regginaldo Sultan 3. Aperdi Situmorang 4. Dorel Almir

5. Robikin Emhas

F. Kuasa Hukum Pemohon 10/PHP.BUP-XV/2017:

1. Yance Salambauw 2. Christoffel Tutuarima 3. Abd. Latip Lestaluhu 4. Mehbob

5. Muhajir 6. Yustian Dewi 7. Yulian D. 8. Maximus A.

(4)

G. Termohon Perkara Nomor 10/PHP.BUP-XV/2017:

1. Nehemia Isir 2. Teryanus Isir 3. Jhon Jitman 4. Kristin R.

H. Kuasa Hukum Termohon Perkara Nomor 10/PHP.BUP-XV/2017:

1. Daniel Tonapa Masiku 2. Pieter Singkali

3. Vinsensius H. R. 4. Eugen Arie 5. Kristian Masiku

I. Pihak Terkait Perkara Nomor 10/PHP.BUP-XV/2017:

1. Bernard Sagrim

J. Kuasa Hukum Pihak Terkait Perkara Nomor 10/PHP.BUP-XV/2017:

1. Taufik Basari 2. Robinson 3. Aliyas Ismail 4. Wakit Nurohman 5. Dorel Almir

6. Muhammad Sattu Pali 7. Aperdi Situmorang 8. Regginaldo Sultan

K. Kuasa Hukum Pemohon Perkara Nomor 45/PHP.GUB-XV/2017:

1. Sirra Prayuna 2. Dini Fitriyani

3. Azis Fahri Pasaribu 4. Riyan Hidayat

L. Termohon Perkara Nomor 45/PHP.GUB-XV/2017:

1. Agus Supriyatna 2. Syaeful Bahri 3. Agus Supadmo 4. Didik 5. Banawi 6. Syaifullah 7. Wahyu

(5)

M. Kuasa Hukum Termohon Perkara Nomor 45/PHP.GUB-XV/2017:

1. Syarif Hidayatullah

2. Syamsudin Slawat Pesilette

N. Kuasa Hukum Pihak Terkait Perkara Nomor 45/PHP.GUB-XV/2017:

1. Ramdan Alamsyah 2. Aulia Fahmi 3. Fery Renaldy 4. Arif Hidayat 5. Ismail Fahmi 6. Samsudin 7. Fery Anka 8. Toipin

9. Muhammad Sattu Pali 10.Isram 11.Doni Martin 12.Robinson 13.Yusman Nur O. Bawaslu: 1. Nasrullah 2. Hotma Maya

(6)

1. KETUA: ANWAR USMAN

Sidang Perkara Nomor 10, Nomor 45, dan Nomor 8, dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum.

Assalamualaikum wr. wb. Selamat siang, salam sejahtera untuk kita semua.

Pemohon Nomor 10, dipersilakan memperkenalkan diri lagi.

2. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR

10/PHP.BUP-XV/2017: YANCE SALAMBAUW

Terima kasih, Yang Mulia. Pemohon Nomor 10, hadir. Perlu kami sampaikan pula bahwa ada penambahan tiga kuasa sebagai kuasa tambahan. Yang sebentar, Kuasanya dapat kami serahkan. Terima kasih, Yang Mulia.

3. KETUA: ANWAR USMAN

Ya. Termohon?

4. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR

10/PHP.BUP-XV/2017: DANIEL TONAPA MASIKU

Terima kasih, Yang Mulia. Dari Termohon, Perkara Nomor 10, hadir Prinsipal kami, Ketua KPU Kabupaten Maybrat, Nehemia Isir. Kemudian ada sekretaris, Teryanus Isir. Di dampingi Kuasa, saya Daniel Tonapa Masiku. Kemudian di samping saya, Kristian Masiku dan Vinsensius. Terima kasih, Yang Mulia.

5. KETUA: ANWAR USMAN

Ya. Pihak Terkait?

6. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR

10/PHP.BUP-XV/2017: ROBINSON

Terima kasih, Yang Mulia. Kami dari Pihak Terkait Perkara Nomor 10, hadir Kuasa Hukum, saya sendiri Robinson, Aliyas Ismail, Dorel Almir,

SIDANG DIBUKA PUKUL 13.07 WIB

(7)

Muhammad Sattu Pali, Wakit Nurohman, dan Aperdi Situmorang. Terima kasih, Yang Mulia.

7. KETUA: ANWAR USMAN

Ya. Pemohon Nomor 45?

8. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR

45/PHP.GUB-XV/2017: DINI FITRIYANI

Baik, terima kasih, Yang Mulia. Kami dari Kuasa Pemohon Nomor Perkara 45, yang hadir saya Dini Fitriyani sebagai Kuasa Hukumnya, serta Bapak Sirra Prayuna, Azis Pasaribu, dan Riyan Hidayat. Terima kasih.

9. KETUA: ANWAR USMAN

Ya, Termohon, silakan.

10. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR

45/PHP.GUB-XV/2017: SYARIF HIDAYATULLAH

Assalamualaikum wr. wb. Yang Mulia, Termohon Nomor 45, hadir Kuasa, Syarif Hidayatullah dan Syamsudin Slawat Pesilette. Juga hadir Prinsipal KPU Banten Bapak Agus Supriyatna dan Komisioner lainnya. Terima kasih, Yang Mulia.

11. KETUA: ANWAR USMAN

Ya, Terkait, silakan.

12. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR

45/PHP.GUB-XV/2017: RAMDAN ALAMSYAH

Assalamualaikum wr. wb. Terima kasih, Yang Mulia. Hari ini, kami mewakili, Ramdan Alamsyah. Kemudian Fery Anka Sugandar, Aulia Fahmi, Arif Hidayat, Ismail Fahmi, Toipin, Muhammad Sattu Pali, Samsudin, Isram, Doni Martin, Robinson, dan Yusman. Terima kasih, Yang Mulia.

13. KETUA: ANWAR USMAN

(8)

14. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 8/PHP.BUP-XV/2017: ACE KURNIA

Baik, Yang Mulia, terima kasih. Kami dari Pemohon Perkara 08, hadir Ace Kurnia dan Irma Anggesti. (Suara tidak terdengar jelas) mohon, Yang Mulia, nanti di dalam persidangan, kami Pemohon diizinkan untuk melengkapi barang bukti di awal persidangan atau di akhir persidangan. Terima kasih, Yang Mulia.

15. KETUA: ANWAR USMAN

Ya, baik. Termohon?

16. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR

8/PHP.BUP-XV/2017: MUHAMMAD RIDWAN SALEH

Terima kasih, Yang Mulia. Saya Kuasa Hukum Nomor 8, Muhammad Ridwan Saleh. Bersama rekan saya, Asep Andryanto. Hadir juga Ketua KPU Provinsi, Pak Buchari Mahmud. Bapak Nasharuddin Awaludin, Ketua KPU Halmahera Tengah. Sri Dewi Nurlaela dan Abubakar. Terima kasih.

17. KETUA: ANWAR USMAN

Ya, baik. Pihak Terkait?

18. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR

8/PHP.BUP-XV/2017: ROBIKIN EMHAS

Terima kasih, Yang Mulia. Kami Pihak Terkait, Kuasa Hukum yang hadir pada kesempatan kali ini adalah saya Robikin Emhas. Kemudian sebelah kiri saya rekan Taufik Basari. Belakang lagi rekan Dorel Almir dan kemudian berikutnya rekan Regginaldo Sultan, serta rekan Aperdi Situmorang. Begitu pula dihadiri oleh Prinsipal, dalam hal ini adalah Wakil Bupati terpilih Bapak Abd. Rahim Odeyani. Terima kasih.

19. KETUA: ANWAR USMAN

Ya, baik. Termohon Nomor 10, silakan membaca Jawabannya, tapi poin-poinnya saja, ya. Silakan.

(9)

20. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 10/PHP.BUP-XV/2017: DANIEL TONAPA MASIKU

Terima kasih, Yang Mulia. Sebelum kami membacakan pokok-pokok dari Jawaban kami, mohon maaf sebelumnya, kami ada koreksi atau renvoi pada halaman 8, Poin 7. Di situ tertulis 24 Mei 2017, seharusnya 24 Februari 2017.

21. KETUA: ANWAR USMAN

Ya.

22. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR

10/PHP.BUP-XV/2017: DANIEL TONAPA MASIKU

Kami langsung pada halaman 2. Sebelum menjawab pokok-pokok dari Permohonan Pemohon, terlebih dahulu kami ingin menggambarkan mengenai situasi politik dan keamanan di Kabupaten Maybrat karena tidak terlepas dari faktor-faktor situasi politik dan keamanan yang juga mempengaruhi penyelenggaraan pemilukada.

Sejak dibentuk sebagai daerah otonom baru pada tahun 2009, Maybrat itu sudah mengalami berbagai gejolak politik yang terjadi sebelum atau sesaat setelah pembentukan daerah otonom dan menunjuk caretaker. Pada saat itu sudah terjadi gejolak politik yang pada prinsipnya mengarah kepada persoalan penempatan pejabat publik dan situasi itu berlanjut pada pemilukada tahun 2010, dimana pada saat itu puncaknya ketika terjadi penikaman terhadap Ketua KPU Kabupaten Maybrat, yaitu Saudara Amosatkana, Saudara Otnyel Kareh, dan Arius Kaitana. Bahkan Ketua KPU Kabupaten Maybrat yang sekarang menjadi Ketua KPU Provinsi Papua Barat, hampir kehilangan nyawa pada saat itu.

Kondisi itu kemudian terus berlanjut sampai pemungutan suara pada pemilukada tahun 2010, bahkan setelah Mahkamah memutuskan pemenang Pilkada Kabupaten Maybrat Tahun 2010 pun masih berlanjut dan ada korban jiwa. Situasi itu bahkan berlanjut ketika sudah dilantik bupati dan wakil bupati dan bahkan persoalan lain yang muncul adalah masalah Ibu Kota Kabupaten Maybrat. Jadi, sejak dibentuk sebagai daerah otonom, kabupaten ini memang termasuk dalam perhatian khusus dari pihak aparat keamanan.

Hal ini juga terjadi ketika menjelang, bahkan jauh sebelum penetapan bupati dan wakil bupati di Kabupaten Maybrat, situasi atau dinamika politik juga yang cenderung memanas membuat penyelenggara, baik itu KPU maupun Panwaslu Kabupaten Maybrat harus diakui bahwa berada dalam situasi yang tidak kondusif dan itu berpengaruh terhadap kualitas penyelenggaraan pemilukada. Tetapi puji Tuhan bahwa semua hambatan itu bisa dilalui dan puncaknya ketika KPU

(10)

Kabupaten Maybrat bisa melaksanakan pemungutan suara dan akhirnya bisa melakukan pleno rekapitulasi pada tanggal 24 sampai tanggal 25 Februari.

Ada beberapa kejadian yang terjadi pada saat menjelang pleno rekapitulasi. Pertama, ada salah satu distrik, yaitu Distrik Aitinyo Barat yang tidak bisa melaksanakan pleno sampai batas akhir yang ditentukan, pleno rekapitulasi di tingkat distrik, batas akhir pada tanggal 22 Februari.

Setelah disupervisi oleh ketua KPU Kabupaten Maybrat, bahkan KPU provinsi juga turun tangan, ternyata ada tiga anggota yang menghilang dan tidak bisa ditemukan oleh teman-teman KPU Kabupaten Maybrat sampai pada menjelang pelaksanaan pleno rekapitulasi pada tanggal 24 Februari di tingkat kabupaten, akhirnya KPU kabupaten mengambil alih pleno. Pleno dilaksanakan dengan dihadiri oleh ketua dan salah satu anggota dengan didasarkan pada formulir C-1. Jadi, salah satu persoalan yang dipersoalkan oleh Pemohon pada saat pleno rekapitulasi adalah masalah Distrik Aitinyo Barat.

Kemudian, persoalan lainnya yang terjadi juga adalah mengenai adanya rekomendasi yang dipersoalkan oleh Pemohon bahwa Panwaslu Kabupaten Maybrat merekomendasikan untuk melaksanakan pemungutan suara ulang di 260 TPS. Nah, oleh Bawaslu, hal itu dianulir karena rekomendasi dikeluarkan oleh Panwaslu Kabupaten Maybrat tanpa melalui kajian dan bukti-bukti yang memadai dan hanya karena ada protes dari Pemohon, lalu saat itu juga panwaslu merespons dengan merekomendasikan pemungutan suara ulang di 260 TPS. Tetapi oleh Bawaslu dianulir dan merekomendasikan karena kebetulan juga hadir dalam pleno di tingkat kabupaten, ada Bawaslu provinsi, ada KPU provinsi, dan oleh Bawaslu direkomendasikan bahwa pleno rekapitulasi tetap harus dijalankan karena rekomendasi dari Panwaslu Kabupaten Maybrat itu tidak punya dasar.

Kemudian, kami lanjut pada masalah Eksepsi. Kami, pada halaman 9 mengajukan Eksepsi mengenai permohonan kabur. Dimana dalam Permohonannya Pemohon hanya mendalilkan bahwa ada beberapa pelanggaran di TPS, tetapi Pemohon tidak sebagaimana substansi dari persoalan di Mahkamah Konstitusi bahwa yang dipersoalkan itu mestinya adalah selisih perolehan suara. Di situ Pemohon sama sekali tidak menjelaskan bahwa perolehan suaranya sekian, perolehan suara Pihak Terkait sekian, sehingga seharusnya jumlahnya sekian, dan mereka mendapatkan suara seperti apa. Jadi, kami menganggap bahwa Permohonan Pemohon kabur.

Kemudian, pada Pokok Perkara, Pokok Permohonan. Dari 21 TPS yang dipersoalkan Pemohon, pada prinsipnya sama, yaitu ada penolakan saksi. Hal ini kami bantah karena saksi yang datang tidak membawa surat mandat sehingga tidak mungkin diperkenankan masuk dalam TPS. Mereka boleh berada di sekitar TPS, tetapi tidak bisa masuk sebagai saksi karena tidak membawa surat mandat.

(11)

Kemudian masalah C-1 tentu saja tidak bisa diberikan karena mereka tidak membawa mandat dan tidak masuk dalam lokasi TPS. Kemudian, masalah DPT, ada beberapa TPS yang dipersoalkan oleh Pemohon. KPU bisa menjelaskan bahwa dari beberapa pemilih yang dipersoalkan memang tidak bisa diakomodir oleh petugas di TPS karena mereka juga terdaftar di TPS lain, bahkan ada yang memang merupakan penduduk di distrik yang bukan di TPS bersangkutan. Secara lengkapnya, Jawaban kami karena cukup panjang, dianggap dibacakan dan pokok-pokoknya itu yang kami sampaikan.

Kemudian, pada tingkat pleno distrik maupun di tingkat TPS, tidak ada keberatan secara tertulis dari Pemohon sampai pada saat pleno di tingkat kabupaten juga yang dipersoalkan hanya soal tidak adanya pleno di Distrik Aitinyo Barat. Jadi, dokumen-dokumen keberatan baik di TPS maupun di tingkat distrik, semuanya nihil, tidak ada keberatan, dan baru dipersoalkan pada saat selesai pleno di tingkat kabupaten, tetapi itu juga tidak ada keberatan tertulis.

Demikian pokok-pokok dari penyampaian kami, dan pada bagian Petitum, tentu saja kami berharap bahwa berdasarkan bantahan kami tersebut, kami mohon kepada Mahkamah melalui Yang Mulia Panel II agar menerima Eksepsi kami.

Termohon KPU Kabupaten Maybrat menyatakan Permohonan Pemohon tidak dapat diterima. Dalam Pokok Permohonan, menolak Permohonan Pemohon untuk seluruhnya, menyatakan sah dan benar Surat Keputusan Termohon Nomor 25/KPTS-KPUMBT/II/2017 tentang Penetapan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Penetapan dan Pengumuman Hasil Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Maybrat Tahun 2017, tertanggal 25 Februari 2017 dengan hasil Pasangan Nomor Urut 1 Drs. Bernard Sagrim, M.M. dan Drs. Paskalis Kocu, M.Si. sejumlah 14.459 suara. Dua, Pasangan Karel Murafer, S.H., M.A. dan Yance Way, S.E., M.M. memperoleh suara sebanyak 14.364 sehingga total suara sah 28.823. Demikian, Yang Mulia, pokok-pokok tadi bantahan kami. Terima kasih.

23. KETUA: ANWAR USMAN

Ya, baik, terima kasih.

24. HAKIM ANGGOTA: I DEWA GEDE PALGUNA

Saudara Termohon, ada satu orang Kuasa yang belum menandatangani, apa dia masih tetap sebagai Kuasa? Pak Tampubolon ini?

(12)

25. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 10/PHP.BUP-XV/2017: DANIEL TONAPA MASIKU

Pak Tampubolon tidak bisa masuk karena dibatasi, tapi ada.

26. HAKIM ANGGOTA: I DEWA GEDE PALGUNA

Enggak. Bukan soal dibatasi, tapi dia tidak tanda tangan Kuasa.

27. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR

10/PHP.BUP-XV/2017: DANIEL TONAPA MASIKU

Tetap masuk. Ada di luar. Tidak bisa masuk karena dibatasi, tetap Kuasa.

28. HAKIM ANGGOTA: I DEWA GEDE PALGUNA

Oh, ya, nanti ditandatangani kalau begitu, ya.

29. KETUA: ANWAR USMAN

Setelah selesai sidang, ya.

30. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR

10/PHP.BUP-XV/2017: DANIEL TONAPA MASIKU

Ya.

31. KETUA: ANWAR USMAN

Jadi tetap, ya? Baik, silakan Pihak Terkait.

32. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR

10/PHP.BUP-XV/2017: ROBINSON

Terima kasih, Yang Mulia. Kami dari Pihak Terkait Perkara Nomor 10, mohon izin membacakan pokok-pokok (suara tidak terdengar jelas).

Identitas Pemohon dan Kedudukan Hukum (Legal Standing) mohon dianggap dibacakan.

Kami langsung ke halaman 4, bagian Pendahuluan. Sebelum Pihak Terkait menjelaskan lebih jauh mengenai proses penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah di Kabupaten Maybrat, Pihak Terkait ini menyampaikan beberapa hal. Antara lain bahwa pencoblosan dan penghitungan suara di seluruh TPS dilaksanakan pada tanggal 15 Februari 2017. Tidak ada keberatan dari saksi pasangan

(13)

calon. Persoalan yang disampaikan Pemohon baru muncul kemudian pada saat rekapitulasi di tingkat kabupaten selesai dibacakan, dimana perolehan suara pasangan calon sudah diketahui oleh masing-masing saksi.

Pihak Terkait juga ingin menyampaikan bahwa Pemohon dalam perkara ini merupakan petahana atau incumbent, sehingga sangat tidak relevan apabila Pihak Terkait dalam ... mohon izin, mohon maaf, Yang Mulia, direnvoi, “Apabila Pemohon,” maksud kami ... apabila Pemohon dalam dalil-dalil Permohonannya menggambarkan seolah-olah Pihak Terkait ini memiliki kemampuan untuk menggerakkan penyelenggara untuk memenangkan Pihak Terkait. Justru sebaliknya, Pemohon menggerakkan seluruh aparat sipil pemerintah di Kabupaten Maybrat untuk memenangkan Pemohon. Misalnya, adanya keterlibatan pejabat bupati dan sekretaris daerah, ada kepala distrik dan kepala-kepala kampung.

Selanjutnya, Yang Mulia. Apabila dicermati perolehan suara di TPS-TPS yang dipersoalkan oleh Pemohon ini, faktanya, Pemohon juga itu memperoleh suara sebanyak 100% dari seluruh DPT yang ada di beberapa kampung, di beberapa TPS yang tersebar di 6 distrik dan 19 TPS kampung, Yang Mulia. Misalnya di Kampung Arne Timur, Distrik Ayamaru, Nomor Urut 1=0 suara, sementara Nomor Urut 2=177 suara. Secara lengkap, kami sudah buatkan matriks di halaman 6 sampai halaman 7, Yang Mulia.

Selanjutnya III. Dalam Pokok Permohonan. Ada tiga hal yang Pihak Terkait akan tanggapi dari dalil-dalil Permohonan Pemohon ini.

Yang pertama, terkait kesalahan yang disampaikan adanya kesalahan perhitungan di 21 TPS, Yang Mulia.

Yang kedua, terkait surat Panwaslu Kabupaten Maybrat, Nomor 53, Panwaslu, tanggal 17 Februari.

Dan yang terakhir, terhadap penetapan rekapitulasi perhitungan perolehan suara di tingkat kabupaten. Terhadap kesalahan hasil penghitungan suara di 21 TPS yang didalilkan oleh Pemohon, pada pokoknya menyatakan adanya pengurangan jumlah perolehan suara Pemohon dikarenakan sebagai berikut.

Yang pertama, saksi mandat Pemohon tidak diperbolehkan hadir pada saat pencoblosan. Pemohon tidak memperoleh C-1, saksi Pemohon dilarang mengawasi jalannya pemungutan suara, adanya pengusiran saksi Pemohon, ada pemilih ganda, dan pemilih-pemilih terdaftar dalam DPT dilarang untuk mencoblos. Kesemuanya itu dalilnya hampir sama untuk di 21 TPS, yang Mulia. Sehingga Pihak Terkait menerangkan bahwa tidak benar saksi mandat Pasangan Calon Nomor 1 itu tidak diperbolehkan hadir atau dilarang mengawasi jalannya pemungutuan suara. Yang ada, saksi yang tidak memiliki mandat, tidak diperbolehkan menjadi saksi mandat.

(14)

Selanjutnya, terkait form C-1. Hal tersebut dikarenakan beberapa saksi Pemohon di TPS itu sudah meninggalkan TPS sebelum pelaksanaan rekapitulasi.

Terhadap seluruh dalil-dalil yang disampaikan Pemohon adalah keberatan yang sudah pernah disampaikan pada saat rekapitulasi di tingkat kabupaten. Dimana keterberatan tersebut muncul setelah perolehan suara masing-masing diketahui. Secara lengkap, kami sudah jabarkan dari halaman 8 sampai halaman 33, dalil-dalil di 21 TPS itu, Yang Mulia.

Kami lanjut ke halaman 33, Poin B. Keterangan terhadap surat Panwaslu Kabupaten Maybrat Nomor 53/Panwaslu-Mbt/II/2013, tanggal 17 Februari 2017 yang ditujukan kepada KPU Kabupaten Maybrat untuk tidak melaksanakan pleno di tingkat distrik.

Sebagaimana dalil Pemohon, Huruf F, halaman 65 sampai 66, Yang Mulia. Bahwa terhadap dalil Pemohon tersebut, Pihak Terkait menjelaskan sebagai berikut.

Pertama, tanggal 15 Februari dilaksanakan pencoblosan di seluruh TPS di Kabupaten Maybrat. Selanjutnya, pada tanggal 17 Februari, setelah mengetahui rekapitulasi hasil perolehan suara masing-masing pasangan calon dari portal resmi website KPU RI, di mana Pihak Terkait memperoleh suara terbanyak. Selanjutnya, massa dari pendukung Pemohon ini melakukan aksi demonstrasi di Panwaslu Kabupaten Maybrat dengan desakan meminta kepada panwaslu untuk menerbitkan surat rekomendasi pungutan suara ulang di 25 TPS yang dianggap bermasalah tadi.

Anehnya, Yang Mulia, Panwaslu Kabupaten Maybrat ini pada hari itu juga, 17 Februari, serta-merta menerbitkan Surat Nomor 53/Panwaslu dan seterusnya, tertanggal 17 Februari yang ditujukan kepada Termohon KPU Maybrat untuk menunda rekapitulasi dan perhitungan di 24 distrik yang ada di Kabupaten Maybrat tanpa melakukan klarifikasi atau kajian atas laporan yang disampaikan oleh Pemohon tadi.

Selanjutnya, yang lebih aneh lagi, Panwas Kabupaten Maybrat tanpa melakukan klarifikasi terhadap laporan Pemohon tadi, pada tanggal 20 Februari atau hanya berselang tiga hari setelah laporan Pemohon Panwas Kabupaten Maybrat diterima tadi, panwas merekomendasikan melalui Surat Nomor 1/Rek.Panwaslu.Mbt/II/2017 yang pada pokoknya merekomendasikan untuk melaksanakan pemungutan suara ulang di seluruh TPS yang ada di Kabupaten Maybrat yang berjumlah 260 TPS. Timbul pertanyaan bagi Pihak Terkait kepada Panwas Kabupaten Maybrat, bagaimana mungkin Panwas Kabupaten Maybrat merekomendasikan PSU di seluruh TPS, sementara … di seluruh TPS, sementara tim Pemohon yang melaporkan ada pelanggaran tadi itu, hanya melaporkan di 25 TPS? Hal tersebut juga membuat Pemohon juga merasa keberatan.

(15)

Selanjutnya, pada tanggal 22 Februari, Bawaslu Provinsi Papua Barat menganulir Surat Panwaslu Kabupaten Maybrat Nomor … dengan

Surat Nomor 1/Rek.Panwaslu.Mbt/II/2017, dengan menerbitkan Surat Nomor 065/PB/Kep/PM.00.02/II/2017 tentang Pembatalan Surat Rekomendasi Panwaslu Kabupaten Maybrat tersebut dengan alasan sebagai berikut.

Bahwa proses penanganan terhadap laporan Tim Koalisi Maybrat tanggal 17 Februari 2017 kepada Panwaslu Kabupaten Maybrat tidak dilaksanakan sesuai prosedur dan ketentuan hukum yang berlaku.

Yang kedua. Bahwa terhadap laporan Tim Koalisi Maybrat tanggal 17 Februari tersebut, Panwaslu Kabupaten Maybrat tidak dilakukan klarifikasi, baik kepada pelapor maupun kepada penyelenggara pemilihan yang diduga terjadi kecurangan.

Selanjutnya, Yang Mulia, ke Bagian C, halaman 36. Keterangan

terhadap penetapan rekapitulasi perhitungan perolehan suara yang di …

menurut Pemohon dilakukan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan ketentuan. Perlu kami sampaikan bahwa setelah Rekapitulasi Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Papua Barat sudah disahkan pada saat rekap di kabupaten pada tanggal 24 sampai 25 Februari tadi. Kemudian, dilanjutkan dengan rekapitulasi untuk Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Maybrat hingga pembacaan distrik yang terakhir, yaitu Distrik Aitinyo Barat.

Setelah Distrik Aitinyo Barat selesai direkap secara menyeluruh

oleh Termohon, Termo … Pihak Terkait memperoleh suara terbanyak.

Nah, sebelum perolehan suara tersebut disahkan oleh Pemohon … eh,

Termohon, direnvoi, Yang Mulia, Pemohon mengajukan keberatan atas rekapitulasi perhitungan suara pada tiga kampung pada Distrik Aitinyo Barat, yang terakhir dibacakan tadi, yaitu Kampung Siyo, Kampung Fatem, dan Kampung Hosyo Ata.

Atas keberatan Saksi Pemohon tersebut, kemudian Ketua KPU Kabupaten Maybrat tanpa melibatkan komisioner lainnya mendiskualifikasi perhitungan perolehan suara di Distrik Aitinyo Barat sesuai dengan keberatan Saksi Pemohon tadi. Hal tersebut menyebabkan suasana pleno menjadi tidak kondusif. Selanjutnya, petugas keamanan mengamankan ketua KPU.

Setelah terjadi keributan pada saat rapat pleno di KPU dan … di

KPU tadi, ketua KPU dan … ketua KPU telah meninggalkan ruang rapat

pleno. Maka selanjutnya, diadakan rapat bersama antara Komisioner KPU Kabupaten Maybrat, KPU Provinsi atas nama Christin Rumkaba, Panwaslu Provinsi Papua Barat, Panwaslu Kabupaten Maybrat, serta saksi dari masing-masing pasangan calon untuk membicarakan kelanjutan rapat pleno rekapitulasi tersebut. Dari hasil musyawarah tersebut, disepakati rapat pleno tetap dilanjutkan dan akan dipimpin oleh salah satu Anggota Komisioner KPU Kabupaten Maybrat, yaitu Bapak Nehemia Isir.

(16)

Selanjutnya, pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh Pemohon, Yang Mulia. Yang pertama, Pemohon melakukan pemecatan terhadap 45 kepala kampung yang dianggap tidak mendukung Pemohon. Yang kedua, ada keterlibatan pejabat bupati dan sekretaris daerah. Misalnya, sekretaris daerah atas instruksi pejabat bupati yang saat itu dijabat oleh Albert Nako, telah melakukan mutasi kepada pejabat eselon II tanpa persetujuan Baperjab dan Menteri Dalam Negeri.

Selanjutnya, Pemohon menghalangi kinerja Termohon untuk melaksanakan tugasnya untuk pemutakhiran data untuk kepentingan Pemilihan Umum di Kabupaten Maybrat.

Yang terakhir, Pemohon telah mengarahkan aparatur sipil untuk menjadi Tim Pemenangan Pemohon dengan cara memerintahkan kepada (suara tidak terdengar jelas), mendirikan posko pemenangan untuk kepentingan Pemohon.

Selanjutnya, Petitum kami, Yang Mulia.

Berdasarkan uraian sebagaimana tersebut di atas, Pihak Terkait memohon kepada Mahkamah Konstitusi untuk menjatuhkan putusan sebagai berikut.

Dalam Pokok Permohonan. Menolak permohonan Pemohon untuk seluruhnya. Menyatakan benar dan tetap berlaku Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Maybrat Nomor 25/Kpts-KPU.MTB/II/2017, tertanggal 25 Februari 2017, tentang Penetapan Rekapitulasi Hasil Perhitungan Perolehan Suara, Penetapan, dan Pengumuman Hasil Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Maybrat Tahun 2017.

Atau apabila Mahkamah Konstitusi berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya.

Hormat kami, Kuasa Hukum Pihak Terkait. Terima kasih, Yang Mulia.

33. KETUA: ANWAR USMAN

Ya, baik. Ya, ada yang perlu diklarifikasi oleh Majelis Panel. Silakan, Yang Mulia.

34. HAKIM ANGGOTA: MANAHAN MP SITOMPUL

Kepada Pihak Terkait ini, perlu konfirmasi. Karena saya lihat ada

Surat Kuasa yang sampai tiga kali … tiga Surat Kuasa ini.

35. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR

10/PHP.BUP-XV/2017: ROBINSON

(17)

36. HAKIM ANGGOTA: MANAHAN MP SITOMPUL

Pertama, kelompoknya Rudy Alfonso, itu yang tanggal 6 kalau ndak salah, ya?

37. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR

10/PHP.BUP-XV/2017: ROBINSON

Ya, Yang Mulia.

38. HAKIM ANGGOTA: MANAHAN MP SITOMPUL

Rudy Alfonso cs, itu tanggal 6. Kemudian, yang ada langsung Taufik Basari cs, tanggal 15. Sehingga yang khusus kelompoknya Diarson Lubis itu, kita belum terima Surat Kuasanya. Padahal dalam permohonan ini dicantumkan namanya lima orang ini, sehingga kalau kita hitung-hitung, 27 orang. Namun, yang menandatangani hanya 4 …

19 orang, yang menandatangani, ya. Itu boleh saja. Kalau

menandatangani … apa namanya … keterangan ini, bisalah berapa

orang. Tapi yang penting, Surat Kuasanya belum ada masuk ke kita, khususnya kelompok yang Diarson Lubis cs, itu.

39. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR

10/PHP.BUP-XV/2017: ROBINSON

Baik, Yang Mulia. Surat kuasanya sudah didaftarkan juga. Didaftarkan pada hari Senin kemarin, Yang Mulia.

40. HAKIM ANGGOTA: MANAHAN MP SITOMPUL

Baik. Kita cek dulu sebentar. Sembari kita cek dulu, yang penting itu sudah ada didaftarkan, ya?

41. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR

10/PHP.BUP-XV/2017: ROBINSON

Siap, Yang Mulia.

42. HAKIM ANGGOTA: MANAHAN MP SITOMPUL

Nah, konfirmasi tidak seluruhnya menandatangani keterangan, itu memang seperti itu, ya?

(18)

43. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 10/PHP.BUP-XV/2017: ROBINSON

Ya, Yang Mulia.

44. HAKIM ANGGOTA: MANAHAN MP SITOMPUL

Baik. Terima kasih.

45. KETUA: ANWAR USMAN

Ya, baik. Ternyata dalam ruangan ini telah hadir dari Bawaslu ya, Bawaslu RI belum memperkenalkan diri ya, akan memberikan keterangan terkait dengan Perkara Nomor 8. Tapi sebelumnya … silakan. Mohon maaf. Silakan.

46. BAWASLU: NASRULLAH

Terima kasih, Yang Mulia. Perkenalkan, saya Nasrullah, Anggota Bawaslu Republik Indonesia yang diberi tugas oleh Pleno Bawaslu Republik Indonesia untuk hadir terhadap Perkara 08. Juga hadir Bawaslu Provinsi Maluku Utara dan Panwas Kabupaten Halmahera Utara.

Demikian Yang …Halmahera Tengah, mohon maaf. Terima kasih, Yang

Mulia.

47. KETUA: ANWAR USMAN

Ya. Terima kasih, Pak Nasrullah. Untuk Perkara Nomor 10, Termohon mengajukan alat bukti, TA-001 sampai dengan TF.015, benar?

48. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR

10/PHP.BUP-XV/2017: KRISTIAN MASIKU

Betul, Yang Mulia.

49. KETUA: ANWAR USMAN

Ya.

50. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR

10/PHP.BUP-XV/2017: KRISTIAN MASIKU

(19)

51. KETUA: ANWAR USMAN

Ya. Ada berapa?

52. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR

10/PHP.BUP-XV/2017: KRISTIAN MASIKU

T.016 sampai T.020.

53. KETUA: ANWAR USMAN

Oh, ya. Silakan diambil dulu. Ya.

54. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR

10/PHP.BUP-XV/2017: KRISTIAN MASIKU

Sudah masuk.

55. KETUA: ANWAR USMAN

Untuk TA.001 sampai dengan TF.015 sudah diverifikasi dan dinyatakan sah.

Tambahannya nanti, diverifikasi dulu. Untuk Pihak Terkait, bukti yang diajukan PT.10.1 sampai dengan PT.10.49?

56. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR

10/PHP.BUP-XV/2017: KRISTIAN MASIKU

Betul, Yang Mulia.

57. KETUA: ANWAR USMAN

Ya, baik. Sudah diverifikasi dan dinyatakan sah.

Kita lanjut ke perkara berikutnya. Perkara Nomor 45, Provinsi Banten. Silakan, Termohon. Jawabannya cukup poin-poin saja seperti Nomor 10 tadi. Silakan.

KETUK PALU 1X

(20)

58. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 45/PHP.GUB-XV/2017: SYARIF HIDAYATULLAH

Terima kasih, Yang Mulia. Jawaban Termohon Komisi Pemilihan Umum Provinsi Banten dalam Perkara Nomor 45/PHP.GUB dan seterusnya.

Dalam Eksepsi tentang Kewenangan Mahkamah. Bahwa Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 adalah merupakan sumber dan dasar Kewenangan Mahkamah dalam memeriksa dan mengadili perkara perselisihan penetapan perolehan suara sebagaimana juga diatur dalam Pasal 157 ayat (3) Nomor 10 yang secara tegas menyatakan, “Perkara perselisihan penetapan perolehan suara hasil pemilihan diperiksa dan diadili oleh Mahkamah Konstitusi sampai dibentuknya Badan Peradilan Khusus.”

Demikian juga, Yang Mulia. Pada Pasal 157 ayat (4) ditegaskan,

“Peserta pemilihan dapat mengajukan permohonan pembatalan penetapan hasil penghitungan suara oleh KPU provinsi dan kabupaten/kota kepada Mahkamah Konstitusi.”

Adalah betul, dalam detail Permohonan Pemohon dalam mengajukan Pembatalan Putusan Nomor 8 dan seterusnya tentang penetapan rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara. Namun, dalam keseluruhan dalil Permohonan Pemohon, tidak satu pun yang menguraikan tentang perselisihan hasil. Sebaliknya, Pemohon lebih banyak menguraikan hal-hal yang justru di luar kewenangan Mahkamah.

Kami bisa memahami uraian Pemohon ini karena Pemohon mengawalinya dengan keberatan pada Pasal 151 ayat (1) dan Pasal 7 PMK Nomor 1 Tahun 2016 sebagaimana telah diubah dengan PMK Nomor 1 Tahun 2017. Hanya saja, kami sebagai Termohon, menyarankan agar keberatan Pemohon ini disalurkan melalui mekanisme judicial review.

Pembentuk undang-undang telah mendesain sedemikian rupa tentang batasan-batasan siapa mengadili siapa, sebagaimana yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016. Pelanggaran kode

etik penyelenggaraan pemilihan diselesaikan oleh … melalui DKPP,

pelanggaran administrasi diselesaikan oleh KPU pada tingkatnya masing-masing. Penyelenggaraan terjadi sengketa antarpeserta pemilihan diselesaikan oleh panwas pada tingkatnya masing-masing. Sengketa penetapan calon mekanismenya penyelesaiannya pada PTUN dan sengketa apabila ada dugaan-dugaan terjadinya pelanggaran pidana, misalnya harus diselesaikan melalui sentra Gakkumdu. Demikian juga halnya sengketa terhadap kemungkinan adanya perselisihan hasil diselesaikan di Mahkamah.

Bahwa dalam Pertimbangan Hukum Mahkamah pada Putusan Nomor 19/PHP.GUB-IV/2016, Mahkamah telah menegaskan untuk memahami dasar dan sumber Kewenangan Mahkamah diperlukan

(21)

pemaknaan dalam kerangka hukum yang tepat. Pasal 157 ayat (3) Undang-Undang Nomor 5 ... Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015, menurut Mahkamah haruslah dimaknai dan dipahami ke dalam dua hal.

Kewenangan Mahkamah merupakan kewenangan yang bersifat (...)

59. KETUA: ANWAR USMAN

Itu enggak usahlah, itu dalilnya ini, ya.

60. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR

45/PHP.GUB-XV/2017: SYARIF HIDAYATULLAH

Baik.

61. KETUA: ANWAR USMAN

Yang ... yang poin-poin tanggapan atas apa ... Permohonan Pemohon saja.

62. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR

45/PHP.GUB-XV/2017: SYARIF HIDAYATULLAH

Oleh karena itu, Yang Mulia, untuk Eksepsi tentang Kewenangan karena yang diajukan oleh Pemohon tidak menyangkut masalah perselisihan, maka Kewenangan Mahkamah tidak memiliki kewenangan untuk memeriksa dan mengadili perkara ini.

Masuk ke Eksepsi yang kedua, Yang Mulia, tentang Legal Standing Pemohon.

Bahwa Pasal 158 ayat (1) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016, khususnya pada Poin C menegaskan bahwa provinsi dengan jumlah penduduk antara 6.000 sampai 12.000, pengajuan perselisihan perolehan suara dilakukan jika terdapat perbedaan paling banyak selisih 1% dari total suara sah yang ditetapkan oleh KPU provinsi. Begitu juga dengan Pasal 7 ayat (1) huruf c, yaitu kurang-lebih poinnya sama, harus ada perselisihan maksimal 1%.

Bahwa dalam Penetapan Termohon, ternyata terdapat suara sah sebesar 4.732.536 karena perolehan suara masing-masing pasangan calon terdiri dari Pihak Terkait=2.411.213. Pemohon=2.321.323 suara. Dengan demikian, terjadi selisih 89.890 suara.

Apabila selisih ini dikaitkan dengan Pasal 158 huruf c, maka mestinya selisih maksimal yang diperbolehkan untuk agar Pemohon bisa mengajukan pemohonan ini adalah 47.325 suara.

Namun pada faktanya, selisih yang ada adalah 89.890 suara atau ekuivalen dengan 1,89%. Dengan demikian, batas ini sudah melampaui

(22)

dan karenanya Pemohon tidak memiliki legal standing untuk mengajukan permohonan ini, Yang Mulia.

Eksepsi lain tentang Permohonan yang obscuur libel karena dalam title Permohonannya adalah tentang perselisihan, namun tidak satu pun uraian yang menyangkut perselisihan. Oleh karenanya gugatan ... Permohonan ini, Permohonan yang kabur.

Oleh karenanya secara keseluruhan, tiga Eksepsi ini, kami mohon agar diterima dan dinyatakan sebagai Eksepsi yang benar.

Yang Mulia, untuk selanjutnya Jawaban dalam Pokok Perkara akan dilanjutkan oleh teman kami. Terima kasih.

63. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR

45/PHP.GUB-XV/2017: SYAMSUDIN SLAWAT PESILETTE

Mohon izin melanjutkan, Yang Mulia. Dalam Pokok Permohonan. Bahwa isu hukum yang dikemukakan oleh Pemohon dalam Permohonannya pada garis besarnya adalah adanya pelanggaran dalam bentuk.

a. Penggunaan surat keterangan untuk memilih melebihi jumlah suket yang dikeluarkan oleh Disdukcapil Kota Tangerang. Pembukaan kotak atau berkas (suara tidak terdengar jelas) suara. Lebih dari seorang pemilih yang tidak ... lebih dari seorang pemilih yang tidak terdaftar sebagai pemilih mendapat kesempatan untuk memberikan suara pada TPS. Kemudian, jumlah suara sah ... tidak sah lebih besar dari surat suara yang diterima oleh ... yang, yang ... suara sah yang diterima DPT plus 2,5%. Kemudian, jumlah suara sah dan tidak sah melebihi jumlah pengguna hak pilih di Kota Tangerang. Jumlah suara ... suara yang digunakan melebihi jumlah suara yang diterima, DPT plus 25%.

Kemudian yang terakhir, peristiwa money politics di beberapa titik di Provinsi Banten.

Bahwa sehubungan dengan dalil Pemohon tersebut, Termohon menegaskan bahwa sesungguhnya penyelenggaraan Pemilihan Gubernur Banten Tahun 2017, telah berlangsung dengan baik, lancar, aman sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan sesuai (suara tidak terdengar jelas) juga dengan prinsip luber dan jurdil.

Terkait Surat Keterangan. Bahwa pada dasarnya, Surat Keterangan merupakan bentuk dari pelayanan penyelenggara terhadap hak konstitusional masyarakat, di mana masyarakat atau warga negara yang tidak terdaftar dalam DPT tetap dapat menggunakan hak pilihnya dengan menunjukkan kartu KTP elektronik atau surat keterangan yang dikeluarkan oleh pejabat setempat.

Bahwa penggunaan suket ini tidak hanya terjadi di Kota Tangerang, melainkan juga terjadi di seluruh kabupaten/kota wilayah Provinsi Banten. Artinya, di sini bahwa Pemohon tidak fair untuk membuka fakta ini karena pada daerah-daerah di mana Pemohon

(23)

dimenangkan dan di situ ada penggunaan suket, Pemohon tidak mendalilkan hal tersebut.

Kemudian, tentang Pembukaan Kotak atau Berkas Suara. Bahwa tidak benar dan karenanya Termohon membantah dengan tegas dalil Pemohon yang menyatakan pembukaan kotak suara di seluruh TPS pada Kelurahan Sukarasa, seluruh TPS pada Kelurahan Sukasari, seluruh TPS pada Kelurahan Kelapa Indah, Kecamatan Tangerang, tidak dilakukan melalui tata cara yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan adalah tidak benar. Bahwa pembukaan kotak suara seluruh TPS kelurahan sebagaimana yang dimaksudkan oleh Pemohon tersebut, sudah dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan disaksikan oleh Saksi Tim Pasangan Calon Nomor Urut 1, Tim Pasangan Calon Nomor Urut 2, dan pengawas pemilu setempat.

Kemudian, tentang perbedaan jumlah suara sah dan suara tidak sah yang melebihi dari jumlah surat suara yang diterima masing-masing kota, dalam DPT ditambah 2,5%. Bahwa untuk menjawab itu, kami ada beberapa titik yang kami uraikan dalam bentuk tabel. Jadi, mohon ini dianggap dibacakan penjelasannya.

Kemudian, mengenai money politics yang terjadi di Ciruas Permai, Desa Malimping, perlombaan motorcross, lomba karya tulis karang taruna, dan money politics di Kecamatan Cisauk bahwa mengenai hal money politics merupakan kewenangan dari lembaga lain, dalam hal ini Sentra Gakkumdu dan untuk pemasalahan ini telah mendapatkan penanganan dari lembaga terkait. Dan sejauh yang sampai saat ini bahwa Termohon tidak mendapatkan rekomendasi apa pun dari Bawaslu. Oleh karenanya, kami mohon agar dalil-dalil yang dikemukakan oleh Pemohon ditolak.

Kemudian, sampai dengan Petitum Permohonan. Berdasarkan apa yang kami uraikan dalam Ekspesi maupun Jawaban pada Pokok Permohonan, maka kami bermohon kepada Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi untuk memutuskan sebagai berikut.

Dalam Eksepsi. Menerima dan mengabulkan Eksepsi Termohon. Menyatakan Permohonan Pemohon tidak dapat diterima.

Dalam Pokok Perkara … Pokok Permohonan. Menolak

Permohonan Pemohon untuk seluruhnya. Atau apabila Mahkamah berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya. Demikian, Yang Mulia.

64. KETUA: ANWAR USMAN

Baik, langsung ke Pihak Terkait, silakan. Poin-poinnya saja, sama dengan Termohon tadi.

(24)

65. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 45/PHP.GUB-XV/2017: RAMDAN ALAMSYAH

Baik. Terima kasih, Yang Mulia. Kami akan membacakan secara

singkat mengenai tanggapan … Keterangan dari Pihak Terkait dalam hal

ini Pasangan, Pak Wahidin Halim dan Andika Hazrumy. Terima kasih. Bahwa dalam Eksepsi kami, kami berpendapat Mahkamah Konstitusi tidak berwenang memeriksa Perkara a quo dengan alasan bahwa dalil-dalil yang diutarakan dalam Surat Permohonan itu tidak substansi berkaitan dengan perselisihan. Karena perselisihan secara detail tidak diterangkan di mana selisih sesungguhnya dari Pihak Pemohon dan berapa poin perselisihan suara secara mendasar yang mana? Itu tidak diterangkan sama sekali.

Kemudian bahwa pada Pasal 158 sudah dijelaskan bahwa perselisihan yang bisa diajukan atau pun yang dapat diterima berdasarkan perhitungan adalah 1% secara maksimal, sebagaimana perolehan suara daripada pasangan kami atau pasangan Termohon …

atau sori, maaf, Terkait=2.411.213. Kemudian, Pemohon=2.321.323. Dengan total suara sah secara keseluruhan adalah 4.732.536. Dengan selisih suara sebesar 89.890. Jika kita hitung selisih yang maksimal yang bisa diajukan adalah 1%, yakni sejumlah 47.325. Artinya, jelas bahwa undang-undang yang sudah membatasi ini, kemudian menerangkan dan menjelaskan sesuai dengan PMK juga bahwa tidak dapat diterimanya sebagaimana yang kita lihat pada peraturan Mahkamah Konstitusi.

Kemudian, dari data-data di atas, Yang Mulia, kami juga mengajukan Eksepsi terkait masalah Permohonan Pemohon tidak jelas, ya. Karena bahwa Pemohon tidak menyebutkan adanya kesalahan penghitungan suara seperti yang tidak menyebutkan kapan, di mana, berapa selisih suara, sebagaimana kejadian siapa yang melakukan kesalahan, siapa saksinya, dan apa pengaruhnya terhadap hasil penghitungan suara. Bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, Pihak Terkait kembali mempertegas Permohonan Pemohon tidak jelas, oleh karenanya harus dinyatakan tidak dapat diterima.

Kemudian, untuk masalah Pokok Perkara atau Pokok Permohonan, kami melihat proses demokrasi yang ada di Banten sangat kondusif tanpa adanya tekanan dan intervensi dari pihak manapun. Kemudian, permasalahan timbul ketika terjadi pengumuman penghitungan suara versi quick count dan sebagainya, kemudian timbullah apa yang disebutkan itu kecurangan terstruktur, sistematis, dan kemudian masif. Bahwa berdasarkan apa yang mereka bicarakan dalam Poin-Poin Pokok Perkara atau Pokok Permohonan.

Bahwa berdasarkan fakta demikian, oleh karenanya tujuan Pemohon atau Rano Karno ini sebagai incumbent kepada Pihak Terkait dengan adanya kecurangan yang melawan hukum yang dilakukan secara terstruktur, sistematis, dan masif sebagaimana pada Angka 2,

(25)

Kedudukan Hukum (Legal Standing) Pemohon, Huruf I, J, K, L, M, N, O, P, dan Q, Permohonan Pemohon, tidak dapat diterima berdasarkan kecenderungan yang mengada-ada.

Apalagi faktanya yang perlu diketahui oleh Yang Mulia bahwa petahana ini adalah incumbent, yang secara laporan, kami sudah melaporkan kepada pihak panwaslu, Bawaslu, dengan kurang-lebih ada 70 lebih laporan yang sudah kami sebutkan juga dalam bukti-bukti PT-6 sampai dengan PT-25. Kemudian, PT-28 sampai dengan PT-46, PT ... sori, maaf, PT-51. Kemudian, PT-54 sampai dengan PT-82.

Bahwa penggunaan surat keterangan suket untuk memilih lebih daripada jumlah yang dikeluarkan, merupakan bentuk perlindungan terhadap hak-hak pilih seseorang yang merupakan hak asasi. Pelaksanaannya telah diatur oleh ketentuan perundang-undangan yang berlaku, serta berlaku di seluruh daerah.

Kemudian, muncul (suara tidak terdengar jelas) terhadap suket tersebut digunakan atau dituduhkan sebagai by design bahwasanya suket tidak bisa digunakan atau tidak ada pihak yang bisa mendesain sedekian rupa untuk bisa menggunakan suket sebagai alat kecurangan.

Yang kedua, mengenai pembukaan kotak dan seterusnya, kami anggap kami bacakan.

Kemudian, lebih dari seorang pemilih juga, kami anggap, kami bacakan. Terlebih mengenai penghitungan yang DPT+2.5% juga, kami anggap, kami bacakan. Selain daripada itu, sudah kami tuangkan.

Demikian Petitum yang bisa kami sampaikan berdasarkan uraian sebagaimana tersebut di atas, Pihak Terkait memohon kepada Mahkamah Konstitusi untuk menjatuhkan putusan sebagai berikut.

Dalam Eksepsi. Menerima dan mengabulkan seluruh Eksepsi Pihak Terkait.

Dalam Pokok Perkara. Menolak Permohonan Pemohon untuk seluruhnya. Menyatakan benar dan tetap berlaku Keputusan Komisi Pemilihan Umum Provinsi Banten Nomor 08/KPTS-KPU-Prov.015/2017 tentang Penetapan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara dan Hasil Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Banten Tahun 2017, tertanggal 26 Februari 2017. Atau apabila Mahkamah Konstitusi berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya. Yang kami tanda tangani, Kuasa Hukum Pihak Terkait, tertanda tangan. Terima kasih, Yang Mulia.

66. KETUA: ANWAR USMAN

Ya, baik. Untuk Bukti Termohon, mengajukan bukti TA-001 sampai dengan TF-007, benar? Ya. Baik. Sudah diverifikasi dan dinyatakan sah.

(26)

Kemudian untuk Pihak Terkait, ini ada beberapa hal yang perlu disampaikan Kuasa Hukum atas nama Desri Novian belum tanda tangan, Surat Kuasanya.

67. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR

45/PHP.GUB-XV/2017: RAMDAN ALAMSYAH

Ya, Yang Mulia. Kebetulan yang bersangkutan berada di luar kota, kami anggap, kami coret.

68. KETUA: ANWAR USMAN

Coret, ya?

69. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR

45/PHP.GUB-XV/2017: RAMDAN ALAMSYAH

Ya.

70. KETUA: ANWAR USMAN

Baik.

71. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR

45/PHP.GUB-XV/2017: RAMDAN ALAMSYAH

Terima kasih.

72. KETUA: ANWAR USMAN

Kemudian untuk alat buktinya PT-1 sampai dengan PT-93, benar ya?

73. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR

45/PHP.GUB-XV/2017: RAMDAN ALAMSYAH

Ya.

74. KETUA: ANWAR USMAN

(27)

75. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 45/PHP.GUB-XV/2017: RAMDAN ALAMSYAH

Betul.

76. KETUA: ANWAR USMAN

Ya. Yang pertama, 12, 16, 21, 83, 84, 85, PT-86, dan PT-88 belum di-leges, ya?

77. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR

45/PHP.GUB-XV/2017: RAMDAN ALAMSYAH

Ya. PT ... sudah di-leges semua, Yang Mulia.

78. KETUA: ANWAR USMAN

Sudah?

79. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR

45/PHP.GUB-XV/2017: RAMDAN ALAMSYAH

Sudah.

80. KETUA: ANWAR USMAN

Coba nanti diselesaikan.

81. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR

45/PHP.GUB-XV/2017: RAMDAN ALAMSYAH

Untuk (...)

82. KETUA: ANWAR USMAN

Ya. Nanti diselesaikan, ya.

83. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR

45/PHP.GUB-XV/2017: RAMDAN ALAMSYAH

Baik, Yang Mulia.

84. KETUA: ANWAR USMAN

(28)

85. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 45/PHP.GUB-XV/2017: RAMDAN ALAMSYAH

Itu dalam surat kita itu memang ada beberapa coretan yang pada saat kami sampaikan ke (...)

86. KETUA: ANWAR USMAN

Ya, betul.

87. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR

45/PHP.GUB-XV/2017: RAMDAN ALAMSYAH

Panitera sudah diperbaiki.

88. KETUA: ANWAR USMAN

Ya, ada yang dicoret itu PT-26, PT-27 (...)

89. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR

45/PHP.GUB-XV/2017: RAMDAN ALAMSYAH

Ya.

90. KETUA: ANWAR USMAN

PT-52, PT-53, benar?

91. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR

45/PHP.GUB-XV/2017: RAMDAN ALAMSYAH

Ya.

92. KETUA: ANWAR USMAN

Baik. Kemudian, PT-7 dan PT-93 tidak sesuai antara daftar bukti dan bukti fisik.

93. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR

45/PHP.GUB-XV/2017: RAMDAN ALAMSYAH

(29)

94. KETUA: ANWAR USMAN

PT-7 dan PT-93. PT-7, fisik bukti tertulis Keterangan Bawaslu Provinsi Banten yang terdiri dari empat dokumen yang salah satunya adalah Surat Nomor 12 dan seterusnya, sementara dalam daftar bukti hanya tertulis dokumen Surat Nomor 12 dan seterusnya, tidak ada penjelasan tentang dokumen lainnya. Ya, nanti diselesaikan.

95. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR

45/PHP.GUB-XV/2017: RAMDAN ALAMSYAH

Baik.

96. KETUA: ANWAR USMAN

Kemudian yang keempat, PT-93, fisik bukti adalah Rekomendasi Panwaslu Kota Tangerang, Nomor 11, dan seterusnya. Sementara dalam daftar bukti tertulis mengenai pejabat daerah pendukung kampanye Pemohon dengan keterangan yang kurang jelas merujuk kepada surat rekomendasi Panwas atau tidak. Nanti diselesaikan, ya?

97. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR

45/PHP.GUB-XV/2017: RAMDAN ALAMSYAH

Baik. Terima kasih, Yang Mulia.

98. KETUA: ANWAR USMAN

Jadi, semuanya sudah diverifikasi dan dinyatakan sah, kecuali beberapa catatan tadi.

99. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR

45/PHP.GUB-XV/2017: RAMDAN ALAMSYAH

Baik. Terima kasih.

100. KETUA: ANWAR USMAN

Kemudian, untuk Pemohon, ada bukti tambahan. 58, 95, P-184, P-185.10, ya, sudah di-leges, ya.

(30)

101. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 45/PHP.GUB-XV/2017: AZIS FAHRI PASARIBU

Sudah, Yang Mulia. Sudah diajukan.

102. KETUA: ANWAR USMAN

Ya, baik. Sudah diverifikasi dan dinyatakan sah.

103. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA 45/PHP.GUB-XV/2017:

AZIS FAHRI PASARIBU

Terima kasih, Yang Mulia.

104. KETUA: ANWAR USMAN

Ya, sekaligus tadi untuk Perkara Nomor 10 bukti tambahan dari Maybrat tadi. TF.016 sampai dengan TF.20 ya. Benar, ya?

105. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR

10/PHP.BUP-XV/2017: KRISTIAN MASIKU

Betul, Yang Mulia.

106. KETUA: ANWAR USMAN

Ya, baik sudah diverifikasi dan dinyatakan sah.

Kita lanjut ke Perkara terakhir untuk sesi ini. Silakan, Termohon Nomor 8.

107. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR

8/PHP.BUP-XV/2017: MUHAMMAD RIDWAN SALEH

Terima kasih, Yang Mulia.

108. KETUA: ANWAR USMAN

Sama dengan tadi ya, poin-poinnya saja.

KETUK PALU 1X

(31)

109. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 8/PHP.BUP-XV/2017: MUHAMMAD RIDWAN SALEH

Baik, Yang Mulia. Langsung kami masuk Eksepsi.

110. KETUA: ANWAR USMAN

Ya.

111. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR

8/PHP.BUP-XV/2017: MUHAMMAD RIDWAN SALEH

Terkait dengan Perkara Nomor 8 bahwa dalam Eksepsi menyatakan Kewenangan Mahkamah Konstitusi tentang Petitum Pemohon tidak meminta penetapan hasil perhitungan suara yang benar.

Dalam Petitumnya, Permohonan Pemohon tidak memenuhi syarat ketentuan Pasal 8 ayat (1) dan seterusnya, sebagaimana telah diubah dengan PMK Nomor 1 Tahun 2017 yang pada pokoknya mengatur bahwa Petitum memuat permintaan untuk membatalkan hasil penghitungan suara yang ditetapkan oleh Termohon dan menetapkan hasil penghitungan suara yang benar menurut Pemohon dalam Permohonannya. Petitum Pemohon hanya memuat permintaan untuk dilaksanakannya pemungutan suara ulang.

Bahwa dengan demikian, Permohonan Pemohon tidak memenuhi ketentuan Pasal 8 ayat (1) huruf b angka 4 dan 5 PMK Nomor 1 Tahun 2016, sebagaimana telah diubah dengan PMK Nomor 1 Tahun 2017 sehingga tidak bisa diperiksa dan diadili oleh sidang Mahkamah Konstitusi, oleh karenanya Permohonan Pemohon haruslah dinyatakan tidak dapat diterima.

Pada Poin B, juga kami mengomentari tentang Permohonan tidak memiliki Kedudukan Hukum atau Legal Standing. Menurut Termohon, Pemohon tidak memiliki kedudukan legal standing untuk mengajukan permohonan perselisihan perolehan suara karena Permohonan Pemohon melebihi batas selisih perolehan suara.

Bahwa berdasarkan data agregat penduduk kependudukan per kecamatan Kabupaten Halmahera Tengah Tahun 2016, jumlah penduduk Kabupaten Halmahera Tengah adalah 49.337 jiwa. Sehingga pengajuan perselisihan perolehan suara dilakukan, jika terdapat perbedaan paling banyak sebesar 2% dari total suara sah hasil perhitungan suara tahap akhir yang ditetapkan oleh Termohon.

Bahwa berdasarkan keputusan Komisi pemilihan Umum Kabupaten Halmahera Tengah Nomor 8 dan seterusnya tentang Penetapan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Halmahera Tengah Tahun 2017, dapat kita bacakan perolehan suara masing-masing pasangan calon adalah:

(32)

Pasangan Nomor Urut 1, Muttiara T. Yasin, S.E. dan Kabir Kahar, S.Ag., memperoleh suara sah sebesar 14.004 suara.

Kemudian, Nomor Urut 2, Drs. Edi Langkara, M.H. dan Abdul Rahim Odeyani, S.H., M.H., memperoleh suara 15.132 suara.

Sehingga suara sah, total=29.136 suara.

Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Tahun 2017, sehingga … 2017,

sehingga batas maksimal perbedaan perolehan suara antara Pemohon

dengan … dengan peraih suara terbanyak (Pihak Terkait) adalah 2% kali

29.136. Jadi, totalnya … selisihnya 583 suara.

Bahwa perolehan suara Pemohon Pasangan Urut Nomor 1 adalah 14.004 suara. Sedangkan Pihak Terkait, memperoleh suara tertinggi 15.132 suara. Sehingga selisih suara antar-Pemohon dengan Pihak Terkait adalah 1.128 suara, melebihi batas maksimal perbedaan perolehan suara sebesar 583 suara. Sehingga perbedaan perolehan suara antara Pemohon dengan pasangan calon peraih suara terbanyak berdasarkan penetapan perolehan suara tahap akhir, pemilihan oleh Termohon adalah sebesar 3,8%.

Bahwa dengan demikian, Pemohon tidak memenuhi syarat sebagaimana diatur dalam Pasal 158 ayat (2) Nomor 10 … Undang -Undang Nomor 10 Tahun 2016 dan Pasal 7 ayat (2) PMK Nomor 1 Tahun 2016, sebagaimana telah diubah dengan PMK Nomor 1 Tahun 2017, sehingga Pemohon tidak memiliki Kedudukan Hukum (Legal Standing) untuk mengajukan Permohonan di Mahkamah Agung … eh, maaf, Mahkamah Konstitusi, maka Permohonan Pemohon haruslah dinyatakan tidak dapat diterima.

Selanjutnya, Yang Mulia, kami juga mengomentari tentang Permohonan Pemohon tidak jelas (obscuur). Bahwa setelah membaca dan mencermati Permohonan Pemohon, mulai dari halaman 12 sampai dengan halaman 47, ternyata dalil-dalil yang diajukan Pemohon tidak jelas (kabur), sehingga tidak memenuhi syarat suatu permohonan.

Kemudian, Pemohon mengenai adanya kecurangan dalam perhitungan dan rekapitulasi suara, pengurangan, dan penggelembungan suara tidak jelas. Pemohon tidak menyebutkan kapan, di mana, siapa, dan bagaimana kecurangan tersebut dilakukan. Berapa pengurangan suara pemilih Pemohon dan penggelembungan suara milik Pemohon (suara tidak terdengar jelas) Pihak Terkait dari ... dan berasal dari TPS mana saja. Dalil Pemohon mengenai adanya kesalahan pencatatan di berbagai TPS pada beberapa kecamatan yang merujuk kepada formulir C-1 yang tidak jelas (kabur). Sehingga demikian, Eksepsi terkait dengan Pemohon tidak jelas. Untuk itu, tidak dapat diterima.

Terkait Eksepsi, ada tiga hal tadi, Yang Mulia. Untuk dalam Pokok Perkaranya, akan dilanjutkan oleh rekan kami. Terima kasih.

(33)

112. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 8/PHP.BUP-XV/2017: ASEP ANDRYANTO

Baik. Bismillahirrahmaanirrahiim. Assalamualaikum wr. wb. Mohon izin melanjutkan, Yang Mulia.

Di dalam Pokok Permohonan, kami mendalilkan dan menuangkan Pokok Permohonan menjadi Pendahuluan, terdiri dari gambaran umum pelaksanaan pemilihan, pelaksanaan pendaftaran, dan Penetapan Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Halmahera Tengah Tahun 2017, sengketa pemilihan. Kemudian, pemutakhiran, daftar penduduk potensial pemilih, penyusunan daftar pemilih sementara, dan penetapan daftar pemilih tetap. Kemudian, sosialisasi pemilihan. Selanjutnya, pemungutan suara, penghitungan, dan rekap hasil penghitungan suara pemilihan di seluruh kecamatan di Kabupaten Halmahera Tengah. Yang secara utuh, mohon dianggap dibacakan, Yang Mulia.

Kemudian, bantahan terhadap Permohonan Pemohon. Dalam Permohonannya, Pemohon mendalilkan bahwa telah terjadi pelanggaran yang terstruktur, sistematis, dan masif di Kecamatan Patani Utara.

Bahwa dalil a quo tidak benar. Kecurangan di delapan TPS di wilayah Kecamatan Patani Utara, itu TPS 01 Desa Gemia, TPS 02 Desa Gemia, TPS 01 Desa Tepeleo, TPS 02 Desa Tepeleo, TPS 1 Desa Maliforo, TPS 1 Desa Bilifitu, TPS 1 Desa Pantura Jaya, TPS 02 Desa Tepeleo Batu Dua. Menurut Pemohon, Termohon telah melakukan manipulasi penghitungan suara dengan pengondisian hasil penghitungan suara yang dipaksakan, sehingga partisipasi pemilih sangat tinggi. Adanya pemilih yang tidak berhak untuk memilih dengan menggunakan form C-6 milik orang lain.

Dalil Pemohon itu tidak jelas dan tidak beralasan karena Pemohon hanya menyebutkan nama-nama TPS di delapan TPS dalam wilayah Kecamatan Patani Utara, tanpa pernah menjelaskan bagaimana kejadiannya Termohon melakukan manipulasi penghitungan suara. Siapa yang melakukan manipulasi dan berapa suara yang dimanipulasi? Pemohon juga tidak bisa menjelaskan, bagaimana Termohon membiarkan pemilih yang tidak berhak memilih untuk menggunakan form C-6 milik orang lain. Siapa yang (suara tidak terdengar jelas) yang menggunakan form C-6 dan bagaimana pengaruhnya terhadap perolehan suara Pemohon dan Pihak Terkait? Dengan demikian, dalil Pemohon mengenai (suara tidak terdengar jelas) seharusnya ditolak.

Kemudian dalil Pemohon yang menuduh adanya pelanggaran di delapan TPS di wilayah Kecamatan Patani Utara, justru membuktikan tuduhan Pemohon bersifat lokal, hanya terjadi pada satu wilayah kecamatan dari sembilan kecamatan lainnya di Kabupaten Halmahera Tengah. Sehingga membantah dalil Pemohon, pelanggaran tersebut bersifat masif. Apalagi seluruh TPS di Kabupaten Halmahera Tengah ada 74 TPS, Yang Mulia, sedangkan disebutkan hanya delapan TPS.

(34)

Pelanggaran-pelanggaran itu (suara tidak terdengar jelas) dari beberapa TPS (suara tidak terdengar jelas) perorangan oleh satu atau dua orang pelaku. (Suara tidak terdengar jelas) kepada Abdurrahman Padang yang mencoblos di dua TPS dan tuduhan kepada Ahri Rajun, Hafid Adam, dan Mochdar (suara tidak terdengar jelas) di TPS 02 Gemia, sehingga tuduhan tersebut justru membantah dalil Pemohon sendiri bahwa telah terjadi pelanggaran yang masif dan terstruktur.

Bahwa sampai saat ini, terhadap pelanggaran yang (suara tidak terdengar jelas) tersebut, belum ada satu pun laporan, temuan dari rekomendasi panwascam atau panwas kabupaten kepada Termohon.

Pemohon dalam Permohonannya mendalilkan bahwa terdapat

manipulasi penghitungan di … perhitungan suara di delapan TPS dalam

wilayah Kecamatan Patani Utara.

Bahwa Pemohon tidak pernah menjelaskan bagaimana (suara tidak terdengar jelas) perolehan suara, siapa yang melakukan manipulasi, dan berapa suara yang dimanipulasi. Selain itu, tidak ada laporan atau temuan maupun rekomendasi dari panwas … panwascam

maupun dari panwas kabupaten.

Kemudian, terkait dengan perilaku intimidatif terhadap Saksi Pasangan Calon Nomor Urut 1.

Bahwa tidak benar dalil Pemohon pada halaman 16, Poin 3. Halaman 20, Poin 3. Halaman 24, Poin 4. Halaman 30, Poin 2. Halaman 30, Poin 5. Halaman 40, Poin 2. Permohonan a quo yang menyebutkan bahwa terdapat tindakan intimidatif terhadap Saksi Pasangan Calon Nomor Urut 1 di TPS 1 Desa Gemia, TPS 2 Desa Gemia, TPS 1 Desa Tepeleo, TPS 1 Desa Maliforo, TPS 1 Bilifitu. Karena tidak pernah ada keberatan dari saksi pasangan calon pada waktu pemungutan dan penghitungan suara di tingkat TPS.

Kemudian, Permohonan Pemohon mendalilkan terkait dengan

ditemukan pemilih yang memilih lebih dari 1 … 1 kali TPS berbeda dan

terdapat upaya sistematis untuk memanipulasi hasil suara. Dalil Pemohon yang menyebutkan bahwa terdapat upaya sistematis untuk memanipulasi hasil suara atau mengondisikan hasil perolehan suara pasangan calon pada halaman 16, Poin 4. Halaman 20, Poin 4. Halaman 25, Poin 6. Halaman 27, Poin 2. Halaman 30, Poin 3. Halaman (suara tidak terdengar jelas), poin 6 adalah tidak benar karena Pemohon tidak menjelaskan bagaimana kejadiannya Termohon melakukan manipulasi perhitungan suara, siapa yang melakukan manipulasi, dan berapa suara yang dimanipulasi.

Kemudian terkait dengan adanya dalil yang menyatakan bahwa Saksi Pasangan Calon Nomor Urut 1 dipaksa untuk (suara tidak terdengar jelas) hasil perhitungan suara (suara tidak terdengar jelas) tersebut tidak benar, Yang Mulia. Karena pasangan calon … Saksi

Pasangan Calon Nomor Urut 1 sendiri pada saat dilakukan pemungutan dan penghitungan suara, tidak pernah memberikan keberatan.

(35)

Kemudian terkait dengan laporan Pemohon kepada Panwaslih Kabupaten Halmahera, belum ada satu pun yang ditindaklanjuti.

Bahwa dalil Pemohon yang menunjukkan laporan tersebut tidak benar. Yang fakta yang sebenarnya terjadi adalah Termohon telah menindaklanjuti beberapa rekomendasi panwas, antara lain rekomendasi panwas ... Panitia Pengawas Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kecamatan Patani Utara Nomor 07/SEK/Panwascam/PU/II/2017 perihal Rekomendasi Pemungutan dan Penghitungan Suara, tanggal 16 Februari 2017, dimana Termohon telah menindaklanjuti rekomendasi tersebut dengan melakukan pemungutan dan penghitungan suara ulang di TPS 1 Desa Tepeleo, Batu Dua. Bukti TF.001 dan bukti TF.003.

Rekomendasi yang kedua adalah Rekomendasi Panitia Pengawas Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kecamatan Pulau Gebe Nomor 10/B/Panwaslih/GB/II/2017 perihal Rekomendasi PSU TPS 1 Desa Elfanun tertanggal 17 Februari 2017. Dimana Termohon telah menindaklanjuti rekomendasi tersebut dengan melakukan pemungutan dan penghitungan suara ulang di TPS 1 Desa Elfanun.

Rekomendasi yang ketiga, yaitu rekomendasi Panitia Pengawas Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Halmahera Tengah Nomor 113/P/Panwaslih/HT/II/2017, dimana Termohon telah menindaklanjuti rekomendasi tersebut dengan membuka kotak suara TPS yang dimaksud, kemudian memperlihatkan formulir Model C7-KWK dan memberikan salinan fotokopi formulir Model C7-KWK tersebut pada Panwaslih Kabupaten Halmahera Tengah, serta Saksi Pasangan Calon Nomor Urut 1 dan Nomor Urut 2, padahal rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil pemungutan dan penghitungan suara di tingkat KPU kabupaten pada tanggal 28 Februari 2017. Bukti TF.004 dan TF.005.

Bahwa terhadap temuan-temuan yang sudah dilaporkan (suara tidak terdengar jelas) bukan merupakan wewenang dari Termohon. Karena pada hakikatnya, kewajiban Termohon adalah menindaklanjuti temuan-temuan yang direkomendasikan oleh Panwaslih Kabupaten Halmahera Tengah.

Menginjak kepada Petitum, Yang Mulia. Berdasarkan uraian sebagaimana tersebut di atas, Termohon mohon kepada Mahkamah Konstitusi untuk menjatuhkan putusan sebagai berikut.

Dalam Eksepsi. Mengabulkan eksepsi Termohon.

Dalam Pokok Perkara. Menolak Permohonan Pemohon untuk seluruhnya. Menyatakan benar dan tetap berlaku Putusan Komisi

Pemilihan Umum Kabupaten Halmahera Tengah Nomor

08/Kpts/KPU.Kab-029.434418/II Tahun 2017 tentang Penetapan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara dan Hasil Pemilihan Wakil Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten ... diulangi. Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Halmahera Tengah Tahun 2017, bertanggal 24 Februari 2017, pukul 15.21 WIT.

(36)

Menetapkan perolehan suara tahap akhir hasil Pemilihan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Halmahera Tengah Tahun 2017 yang benar adalah sebagai berikut.

1. Nama Pasangan Calon Muttiara T. Yasin, S.E., M.Si. dan Kabir Kahar, S.Ag. perolehan suara=14.004.

2. Edi Langkara, M.H. dan Abd. Rahim Odeyani, S.H., M.H. Perolehan suara=15.103.

Total suara sah 29.136.

Atau apabila Mahkamah Konstitusi berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono).

Hormat kami Kuasa Hukum Termohon KPU Kabupaten Halmahera Tengah. Terima kasih, Yang Mulia.

113. KETUA: ANWAR USMAN

Ya, terima kasih. Langsung ke Pihak Terkait! Silakan.

114. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR

8/PHP.BUP-XV/2017: ROBIKIN EMHAS

Terima kasih, Yang Mulia. Izinkan kami menyampaikan secara highlight.

115. KETUA: ANWAR USMAN

Ya, sama dengan Termohon, ya. Silakan.

116. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR

8/PHP.BUP-XV/2017: ROBIKIN EMHAS

Namun, kami mohon seluruh hal yang tertuang di dalam Keterangan kami dianggap dibacakan.

117. KETUA: ANWAR USMAN

Ya.

118. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR

8/PHP.BUP-XV/2017: ROBIKIN EMHAS

Sebelum itu, mohon maaf, kami renvoi untuk halaman 12, di Poin 14, ada kesalahan tulis yang sangat serius, sangat mengganggu, maksud saya. Pada anak kalimat di baris pertama, saya baca dulu. “Bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas.” Itu terjadi kesalahan tulis, “Maka Mahkamah tidak berwenang,” dan seterusnya. Itu kami hapus dan

(37)

kemudian kami ganti, “Bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, maka Pemohon tidak memiliki legal standing,” itu maksudnya.

119. KETUA: ANWAR USMAN

Halaman berapa tadi?

120. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR

8/PHP.BUP-XV/2017: ROBIKIN EMHAS

Halaman 14 ... mohon maaf, halaman 12, pada Poin 14 di baris pertama.

Baik, Yang Mulia. Kami ada tiga Eksepsi yang pada pokoknya, Eksepsi kami hampir tidak berbeda dengan yang disampaikan Termohon.

Yang pertama adalah terkait dengan Kewenangan Mahkamah. Dalam pandangan kami bahwa Permohonan ini tidak memenuhi ketentuan yang ditentukan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. Mengingat kewenangan Mahkamah dalam memeriksa perkara perselisihan hasil pemilu adalah berbeda dengan kewenangan Mahkamah dalam pemilu sebelumnya. Dalam konteks ini, maka kewenangan Mahkamah secara limitatif ditentukan berdasarkan Pasal

157 ayat (3) yang bunyinya, “Perkara perselisihan penetapan perolehan

suara hasil pemilihan diperiksa dan diadili oleh Mahkamah Konstitusi sampai dibentuknya badan peradilan khusus.” Oleh karenanya

Kewenangan Mahkamah dalam konteks ini adalah hanya bersifat temporer, insidental, dan kemudian dengan sendirinya akan berakhir ketika kemudian ... ketika badan peradilan khusus terbentuk dan kewenangannya murni terkait dengan perhitungan ... perselisihan hasil perhitungan perolehan suara.

Sementara Permohonan Pemohon tidak satu pun yang mempersoalkan mengenai adanya selisih perhitungan suara itu.

Oleh karenanya, dengan demikian, maka Mahkamah tidak memiliki kewenangan untuk memeriksa perkara ini.

Yang kedua. B. Terkait dengan Legal Standing. Dalam pandangan kami, Pemohon tidak memiliki legal standing dalam mengajukan permohonan in litis.

Pertama. Bahwa sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, khususnya Pasal 158 ayat (2) huruf f ... huruf a Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 dan Pasal 7 ayat (2) huruf a dan ayat (3) PMK Nomor 1 Tahun 2016, sebagaimana telah diubah dengan PMK Nomor 1 Tahun 2017.

Bahwa Pasal 158 ayat (2) menentukan dan seterusnya, kabupaten dengan jumlah penduduk sampai dengan 250.000 jiwa, pengajuan perselisihan perolehan suara jika terdapat (suara tidak terdengar jelas)

Referensi

Dokumen terkait

(1) Atas dasar permohonan wajib pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 atau karena jabatan, Kepala Dinas meminta Kepala Bidang Penagihan Dinas Pendapatan,

Berdasarkan dari hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan yaitu, penggunaan minyak serai wangi (Andropogon nordus) yang paling efektif adalah pada konsetrasi

Wang Sutrisno (2000) dengan penelitian yang berjudul pengaruh stock split terhadap likuiditas dan return saham di Bursa Efek Jakarta, menemukan bahwa : (1) Aktivitas

Jungle Style pada umumnya aquascape menggunakan ikan sebagai pelengkap, namun ada kalanya aquascape bisa hanya berisi tanaman saja atau bahkan kadang-kadang batu saja,

Untuk informasi kesehatan dan keselamatan untuk komponen masing-masing yang digunakan dalam proses manufaktur, mengacu ke lembar data keselamatan yang sesuai untuk

jenjang pangkat terendah yang ditentukan untuk jabatan tersebut, dapat dinaikkan pangkatnya setingkat lebih tinggi setelah 4 (empat) tahun dalam pangkat terakhir;.. Bagi PNS yang

Probabilitas tidak ada pelanggan dalam sistem sebesar 0,08 atau 8 jam, probabilitas orang dalam antrian sebanyak 8,25 %, jumlah konsumen yang diharapkan menunggu selama 4,95 atau

Berdasarkan hasil analisis petrografi dari conto sayatan tipis (thin section), maka litologi penyusun batuan sumur SR-1 terdiri dari lava berjenis Andesit dan Tufa yang