• Tidak ada hasil yang ditemukan

asuhan keperawatan gerontik dengan pnemo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "asuhan keperawatan gerontik dengan pnemo"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

Septya Refinda

(2)

A. PENGKAJIAN

I. Identitas Pasien

Nama : Ny. L

Umur : 64 tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Agama : Kristen

Alamat : Jl. Kp. Cabang – Karang Asih Cikarang Bekasi

Suku : Medan

Pekerjaan : Pensiunan Guru SMP

Mrs : 14-12-2005 Jam : 12.41

Pengkajian : 22 - 12 – 2005 jam : 09.00

Regester : 296 97 63

(3)

II. Riwayat penyakit sekarang

Alasan utama MRS :

Kelauarga mengatakan bahwa kesadaran klien menurun ( tidur terus )

Keluhan utama :

2 minggu sebelum MRS klien mengatakan lemas, nafsu makan menurun,batuk keluar dahak terutama malam hari. 2 hari kemudian oleh anaknya dibawah ke Jakarta karena di Medan sendirian. Setelah di Jakarta klien tidurterus, maka oleh anaknya klien di bawah ke RSCM.

III. Riwayat penyakit dahulu

Sekitar 5 tahun yang lalu klien menderita hipertensi dengan control tidakteratur. 1 tahun yang lalu klien mengalamai kecelakaan dari mobil

( terlempar ) dan dirawat di RS tarutung ( Sum sel ). Sejak itu klien berjalandengan bantuan tongkat selama 2 tahun . Tidak ada riwayat DM, TBC.

IV. Riwayat penyakit keluarga

Pada keluarga tidak ada yang menderita penyakit hipertensi, DM, paru atau

(4)

V. Pola-pola fungsi kesehatan

1. Pola persepsi dan tata laksana hidup sehat

Kebiasaan merokok (-) , penggunaan obat bebas (-) , ketergantungan

terhadap bahan kimia (-) , jamu (-) , Olah raga/gerak badan (-) .

2. Pola nutrisi dan metabolisme

Sebelum MRS klien makan 3 x sehari dengan porsi cukup, saat MRS

pemenuhan nutrisi Diit jantung III dengan 1700 kal, minum 1000 cc/24

jam, kesulitan menelan tidak ada, keadaan yang mengganggu nutrisi

tidak ada, status gizi yang berhubungan dengan keadaan tubuh: postur

tubuh kurus, keadaan rambut bersih. BB 40 Kg, TB 155 cm.

3. Pola eliminasi

BAB BAK

Frekuensi : 1 x/3 hari Frekuensi : kateter

Warna dan bau : dbn Warna dan bau : dbn

Konsistensi : dbn Keluhan : tidak ada

(5)

4. Pola tidur dan istirahat

Tidur Istirahat

Frekuensi : 2x/sehari frekuensi : 4 – 6 x/hari

Jam tidur siang : 2-3 jam keluhan : tidak ada

Jam tidur malam : 5-6 jam/hari

Keluhan : tidak ada

5. Pola aktivitas

Klien setelah pensiun menjadi guru hanya istirahat di rumah saja,

tidak

ada kegiatan sehari – hari karena kurang sosialisasi ( sebelum

pensiun

klien sibuk dengan pekerjaannya ) sehingga sejak pensiun klien

kurang

(6)

VI. Pola sensori dan kognitif

Sensori :

Daya penciuman, daya rasa, daya raba, daya pendengaran

baik.

Kognitif :

Proses berfikir, isi pikiran, daya ingat baik.

VII. Pola penanggulangan stress

Penyebab stress, mekanisme terhadap stress, adaptasi

terhadap stress,

Pertahanan diri sementara biasanya klien meminta bantuan

pada anak lakilakinya

(7)

Pemeriksaan Fisik

1. Status kesehatan umum

Keadaan penyakit sedang, kesadaran komposmentis, suara bicara jelas,tekanan darah 120/80 mmHg, suhu tubuh 367◦C, pernapasan 20X/menit,nadi 110X/menit, reguler

2. Sistem integument

Tidak tampak pucat, permukaan kulit baik, tekstur baik, rambut tipis danbersih , tidak botak, perubahan warna kulit tidak ada, warna rambuthitam campur putih.

3. Kepala

Normo cephalic, simetris, nyeri kepala tidak ada.

4. Muka

Simetris, odema (-) , otot muka dan rahang kekuatan normal, sianosis tidakada

5. Mata

(8)

6. Telinga

Secret, serumen, benda asing, membran timpani dalam batas normal,

pendengaran menurun.

7. Hidung

Deformitas, mukosa, secret, bau, obstruksi tidak ada, pernafasan cuping

hidung tidak ada.

8. Mulut dan faring

Bau mulut , stomatitis (-), gigi banyak yang hilang, lidah merah merah

mudah, kelainan lidah tidak ada.

9. Leher

Simetris, kaku kuduk tidak ada, pembesaran vena jugularis 5 + 0 cm H2O

10. Thoraks

Paru

Gerakan simitris, retraksi supra sternal (-), retraksi intercoste (-), perkusi

resonan, rhonchi +/+ pada basal paru, wheezing -/-, vocal fremitus kuat

(9)

11. Jantung

Batas jantung kiri ics 2 sternal kiri dan ics 4 sternal kiri, batas kanan ics 2

sternal kanan dan ics 5 mid axilla kanan.perkusi dullness. Bunyi s1 dan s2

tunggal, gallop (-), mumur (-). capillary refill 2 – 3 detik .

12. Abdomen

Bising usus +, tidak ada benjolan, nyeri tekan tidak ada, perabaan massa

tidak ada, pembesaran hepar tidak ada .

13. Inguinal-Genitalia-Anus

Nadi femoralis teraba, tidak ada hernia, pembengkakan pembulu limfe

tidak ada., tidak ada hemoroid.

14. Ekstrimitas

Akral hangat, edema -/-, kekuatan 3/3, gerak yang tidak disadari -/-,

atropi -/-, capillary refill 3 detik.

15. Tulang belakang

(10)

XI. Pemeriksaan penunjang

Hb : 10.5

Hematokrit : 31

Leukosit : 8.300

Trombosit : 156.000

MCV : 83

MCH : 38

MCHC : 34

Diff Count : -/1/1/65/33/-/23

Urien PH : 7.442

Tanggal :14-12-2005

Hasil/kesan : CTR > 50 % ( kardiomegali )ECG

Tanggal : 19-12-2005

Hasil/kesan : irama sinus,axis normal, HR : 110, S (v1)

+ R (v6) > 35 mm, R/S (v1) < 1,

interval ST 0.12, ST elevasi tidak ada, ST Depresi tidak

ada, RBBB/LBBB tidak ada.

(11)

II. Terapi

Obat-obatan.

· O2 : 2 liter/menit

· Cefriaxon : 1 x 1 gram

· Captopril : 1 x6.25 mg

· KSR : 2x1

· Lasix : 1 x 2 amp

· Ascardia : 1x 80 mg

Diet

(12)

Analisa Data

Analisa data Masalah

1. DS: Sesak nafas, klien mengatakan tidak mampu mengeluarkan dahak. DO : suara ronchi +/+ pada basal paru, wheezing (-), sianosis (-), orthopnea (-), sputum (-),tekanan darah 120/80 mmHg, suhu tubuh 365◦C,

pernapasan 24X/menit, nadi 110X/menit, reguler.

Infektifnya bersihan jalan nafas

2. DS:pasien sesak nafas, tidak mampu Melakukan aktivitas sehari-hari

DO : kekuatan otot masing2 ekstrimitas 3 tekanan darah 120/80mmHg, suhu tubuh 365◦C, pernapasan 24 X/menit, nadi

110X/menit, reguler. Hb : 10,5

(13)

Diagnosa, Intervensi, Implementasi

Dan Evaluasi Keperawatan

No Diagnosa Kriteria hasil intervensi

1. Infektifnya bersihan jalan nafas b.d

ketidakmampu an

membersihkan jalan nafas.

- Jalan nafas paten, suara nafas bersih

- Klien mampu mengeluarkan sputum secara aktif.

- Nilai AGD dalam batas normal.

- Sianosis (-), dispnea (-) - Tanda vital dalam batas

normal.

- Kaji efektifitas terapi O2,

- Auskultasi paru anterior dan posterior terhadap penurunan ventilasi dan suara tambahan.

- Jelaskan kegunaan alat terapi O2. - Informasikan terhadap klien dan

keluarga untuk tidak merokok dalam ruangan.

- Intruksikan klien untuk batuk efektif , teknik nafas dalam, untuk

meningkatkan pengeluaran secret. - Ajarkan pada klien dan keluarga

tentang perubahan karakteristik sputum : warna, karakteristik. - Kolaboratif :

(14)

No Implementasi Evaluasi

1 - Menjelaskan tentang suara paru pada pasien. Menjelaskan tentang tujuan terapi oksigen.

- Mengauskultasi suara paru : ronchi +/+ pada basal paru

- Melatih nafas.

- Melatih batuk efektif - Mengukur tanda vital : Tekanan darah 130/80 mmHg, suhu tubuh 365◦C,

Pernapasan 20 X/menit, Nadi 110X/menit regular - Memberikan O2 2lt/mnt.

- Menyuntikan cefriaxon 1 gr iv.

S : Sesak nafas, klien berkurang mengatakan mampu mengeluarkan dahak.

O : suara ronchi -/- pada basal paru, wheezing (-), sianosis (-), orthopnea (-), sputum(-),

tekanan darah 130/80 mmHg, suhu tubuh 367◦C, pernapasan 22 X/menit, nadi

110X/menit, reguler.

A: Masalah teratasi

(15)

No Diagnosa Kriteria Hasil Intervensi 2 Intoleransi

aktivitas aktivitas dan self care. - Tanda vital dalam batas

normal.

- Keseimbangan ntara aktivitas dan istirahat. - Kline mampu

mengidentifikasikan aktivitas yang sesuai kemampuannya.

- Kaji respon emosional, social, dan spiritual

- Evaluasi motivasi klien terhadap peningkatan aktivitas.

- Tentukan penyebab kelelahan - Monitor respon kadiorespiratory

terhadap aktivitas. - Monitor intake nutrisi.

(16)

No Implementasi Evaluasi

- Mengkaji respon emosional klien - Mengukur TTV :

T : 130/90, HR :110/mnt reguler, RR 20/mnt.

- Motivasi klien terhadap aktivitas baik.

- Mengukur tanda vital setelah aktivitas jalan keluar ruangan : Intake ½ piring/makan.

- Mengajarkan nafas panjang

S: pasien tidak sesak nafas, tidak lelah, capek, dapat, beraktivitas sendiri

O : Mengukur TTV: T : 120/90,

HR : 110/mnt reguler, RR 20/mnt.,

pernapasan 22 X/menit, nadi 110X/menit, ireguler.

Kekuatan otot ekstrimitas 4.

A : Masalah teratasi

(17)

Refrensi

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. M

DENGAN PNEUMONIA + CHF DI RSUP CIPTO

MANGUNKUSUMO JAKARTA

Oleh: Sunadi

(Residensi Sp.Kmb)

Referensi

Dokumen terkait

To overcome the problem of reverse causality, the study employs a co-integrated vector auto-regressive model to investigate the effect of public infrastructure on economic growth

Termasuk kebiasaan dari pekerjaan yang dulu masih dilakukan, tetapi sekarang sudah tidak bisa dilakukan lagi karena keterbatasan lahan untuk pertanian... 02/01,

Pilihan kata yang digunakan pada seluruh kalimat dalam cerita bagian ini adalah kata- kata yang bersifat denotatif, artinya kata-kata yang mudah dimengerti dan tidak

Pada hari ini Selasa tanggal dua puluh satu Bulan juni Tahun Dua ribu enam belas, kami yang bertanda tangan dibawah ini, Pokja Pengadaan Barang/Jasa Unit Layanan Pengadaan

Strategi yang dilakukan orangtua yaitu dengan memberi pengertian atau penjelasan kepada anak bahwa ketika anak tidak bangun dipagi hari telinganya akan dikencingi oleh

Mahasiswa Menghayati Konsep manusia Hindu, Hukum, Etika, Tri Kerukunan Hidup Beragama, , Iptek dan seni dalam perspektif Hindu, Konsep Masyarakat Hindu

waiting time dan dwelling time ini adalah parameter kinerja pelabuhan yang bersambung, yaitu kalau waiting menghitung lama waktu tunggu kapal dipelabuhan untuk

Permasalahan ini terdapat pada asrama Universitas Telkom, berdasarkan kuesioner yang sudah dibagikan dan diisi dari total 30 responden yang mencakup pegawai asrama Universitas