• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBAIKAN and PEMELIHARAAN SISTEM KOPLIN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PERBAIKAN and PEMELIHARAAN SISTEM KOPLIN"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

PERBAIKAN &PEMELIHARAAN SISTEM KOPLING TERBARU!!!! menyelenggarakan program pendidikan bekerjasama dengan dunia industri. Dalam hal ini untuk meningkatkan kesesuaian program pendidikan dengan kebutuhan tenaga kerja, bentuk kerjasama tersebut yaitu Praktek Kerja Lapangan (PKL) dalam jangka waktu tertentu siswa terlibat langsung di dunia usaha dan industri.

Program keahlian Teknik Mekanik Otomotif melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di dunia perbengkelan. Bidang pekerjaan tersebut memberikan pelayanan jasa perawatan dan perbaikan kendaraan bermotor. Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah suatu bentuk penyelenggaraan keahlian professional yang memadukan secara sistematis dan sinkron pada pendidikan disekolah dan dunia usaha.

SMK PGRI Cimalaka Sumedang melaksanakan program Praktek Kerja Lapangan (PKL) di bengkel-bengkel terdekat. Bengkel tersebut, memiliki sarana dan prasarana yang memadai. Sehingga memberikan pengamalan kerja bagi siswa peserta PKL.

(2)

1.2. Pembatasan Masalah

Laporan Praktek Kerja Laporan (PKL) yang telah dilakukan selama 3 bulan, adapun pembatasan masalah yang akan saya bahas adalah:

1. Perbaikan pengenalan dan pemeliharaan sistem Kopling

1.3. Tujuan Praktek Kerja Lapangan

Penyelenggaraan praktek kerja lapangan ini bertujuan untuk:

a) Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian professional yaitu tenaga kerja yang memiliki tingkat pengetahuan, keterampilan, etos kerja yang sesuai dengan tentuan lapangan kerja.

b) Memperkokoh Link and Match antara sekolah dan dunia kerja.

c) Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang berkualitas dan professional.

d) Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian dari proses pendidikan.

1.4. Tujuan Pembuatan Laporan

Tujuan pembuatan laporan ini antara lain:

a) Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas dalam menyelesaikan praktek kerja lapangan di bengkel Aneka Motor Service.

b) Sebagai alat untuk mendokumentasikan kegiatan-kegiatan selama melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL).

c) Memberikan gambaran dunia kerja tempat pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL).

1.5. Sistematika Penulisan

(3)

Pembatasan Masalah, Bab IV Pembongkaran, Pemeriksaan Dan Pemasangan Kopling Simpulan dan Saran-saran. BAB V Pemeliharaan Dan Penyetelan Unit Kopling Dan Komponen Pengoperasian, BAB VI Kesimpulan dan saran-saran.

BAB II

RUANG LINGKUP OBJEK

2.1.Sejarah Singkat Bengkel Aneka Motor Service

Perusahaan didirikan tahun 1982, yang diberi nama Aneka Motor Service tepatnya di jalan Payungsari Kabupaten Ciamis, yang didirikan oleh Bapak Ujang sebagai pemilik Perusahaan sekaligus pengusaha.

Awalnya bengkel tersebut masih sepi dalam beberapa bulan sampai beberapa tahun kemudian, pada tahun 1984 bengkel tersebut mulai ramai di kunjungi pelanggan kemudian merekrut beberapa orang montir dan sampai sekarang bengkel tersebut makin banyak pelanggannya.

2.2.Struktur Organisasi Perusahaan

2.3.Jenis Proses Pelayanan Jasa dalam Bidang Otomotif

(4)

5. Pendempulan dan Pengecatan.

2.4.Kebijakan Pelayanan Jasa dan Keselamatan Kerja 1. Disediakannya toilet dan ruang tunggu

2. Mengutamakan kepuasan pelanggan

(5)

BAB III LANDASAN TEORI

3.1.Pengertian Dan Fungsi Kopling

Kopling adalah satu bagian yang mutlak di perlukan pada mobil-mobil bensin, diesel dan jenis lainnya di mana penggerak utamanya di peroleh dari hasil pembakaran di dalam silinder mesin.

3.1.1. Fungsi Kopling

1. Untuk memutus dan menghubungkan putaran dari dari flywheel ke poros input transmisi

2. Untuk memperlembut perpindahan gigi (1,2,3,4,5,r)

3. Untuk memungkinkan kendaraan tidak berjalan pada saat mesin hidup dan gigi perseneling tidak pada posisi netral.

Beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh sebuah kopling adalah: 1. Mampu menahan adanya kelebihan beban.

2. Mengurangi getaran dari poros penggerak yang diakibatkan oleh gerakan dari elemen lain.

3. Mampu menjamin penyambungan dua poros atau lebih. 4. Mampu mencegah terjadinya beban kejut.

3.2.Jenis-Jenis Kopling

Menurut konstruksi dan cara kerjanya ,kopling pada automobile dapat di bedakan menjadi beberapa macam antara lain:

(6)

a. Kopling Gesek Plat Tunggal (Single Plate Clutch)

Gambar 1. Clutch Assembly

Komponen utama dari kopling gesek ini adalah sebagai berikut: b. Driven plate

(Juga dikenal sebagai piringan kopling, pelat kopling atau friction disc /piringan gesek, atau kanvas kopling). Plat kopling bagian tengahnya berhubungan slip dengan poros transmisi. Sementara ujung luarnya dilapisi kampas kopling yang pemasangannya di keling.

Gambar 2. Plat kopling tunggal. c. Pressure plate (plat penekan) dan rumahnya,

(7)

kemampuan menjepitnya, plat tekan didukung oleh pegas kopling. Pegas kopling paling tidak ada dua macam, yaitu dalam bentuk pegas coil dan diafragma atau orang umum menyebutnya sebagai matahari. Kontruksinya seperti terlihat pada berikut ini.

(8)

Gambar 4. Pegas diafragma/matahari dan pegas coil.

d. Clutch Release Atau Throwout Bearing

Unit ini berfungsi untuk memberikan tekanan yang bersamaan pada pressure plate lever dan menghindarkan terjadinya gesekan antara pengungkit dengan pressure plate lever untuk pegas coil. Sedangkan yang pakai pegas difragma langsung keujung pegas. Bantalan tekan ini ada tiga macam.

Gambar 5. Macam-Macam Bantalan Tekan Kopling e. Throwout Lever/Clutch Fork/Plate Lever

(9)

Gambar 6 .Prinsip Kerja Kopling Plat Tunggal

2. Kopling Gesek Plat Ganda

Kopling gesek plat ganda banyak digunakan pada kendaraan ringan seperti sepeda motor dan dalam kerjanya Tercelup di dalam oli mesin.

Konstruksi kopling gesek plat ganda menggunakan dua jenis plat, yaitu plat gesek dan plat kopling. Plat gesek tanpa lapisan kanvas, seluruhnya dari logam. Sedangkan plat kopling pada bagian yang bersentuhan dengan plat gesek dilapisi dengan kanvas pada kedua sisinya. Jumlah dan lebar plat sangat ditentukan besarnya tenaga yang akan dipindahkan.

(10)

Pada saat batang pembebas tidak ada tekanan, maka plat tekan menekan/menjepit plat kopling dan plat gesek secara bersama, sehingga terjadi aliran tenaga dari mesin ke roda gigi primer, ke plat gesek, pindah ke plat kopling, dan Keroda gigi yang berhubungan dengan transmisi.

3. Kopling Fluida

Penerusan daya dilakukan oleh fluida sehingga tidak ada hubungan antara kedua poros. Kopling Fluida sangat cocok untuk mentransmisikan putaran tinggi dan daya yang besar. Keuntungannya adalah getaran dari sisi penggerak dan tumbukan dari sisi beban tidak saling diteruskan. Demikian pula pada waktu terjadi pembebanan lebih. Penggerak mula tidak akan terkena momen yang akan melebihi batas kemampuan.

3.3.Komponen Utama Kopling 1. Roda Penerus

Selain sebagai penstabil putaran motor,roda penerus juga berfungsi sebagai dudukan hampir seluruh komponen kopling.

2. Pelat Kopling

Kopling berbentuk bulat dan tipis terbuat dari plat baja berkualitaas tinggi. Kedua sisi plat kopling dilapisi dengan bahan yang memiliki koefesien gesek tinggi. Bahan gesek ini disatukan dengan plat kopling dengan menggunakan keeling (rivet).

3. Pelat Tekan

Pelat tekan kopling terbuat dari besi tuang.pelat tekan berbentuk bulat dan diameternya hampir sama dengan diameter plat kopling. salah satu sisinya (sisi yang berhubungan dengan plat kopling) dibuat halus, sisi ini akan menekan plat yang berhubungan dengan plat kopling) dibuat halus, sisi ini akan menekan plat dengan kebutuhan penempatan komponen kopling lainnya.

(11)

Sebagai satu kesatuan dengan plat penekan, pelat penekan dilengkapi dengan sejumlah pegas spiral atau pegas diaphragma. tutup dan tuas penekan. Pegas digunakan untuk memberikan tekanan terhadap pelat tekan, pelat kopling dan roda penerus. jumlah pegas (kekuatan tekan) disesuikan dengan besar daya yang harus dipindahkan.

3.4.Cara Kerja Kopling

Pada saat pedal kopling ditekan/diinjak, ujung tuas akan mendorong bantalan luncur kebelakang. bantalan luncur akan menarik plat tekan melawan tekananpegas.

Pada saat pelat tekan bergerak mundur, pelat kopling terbebas dari roda penerus dan perpindahan daya terputus. bila tekanan pedal kopling dilepas, pegas kopling akan mendorong pelat tekan maju dan menjepit pelat kopling dengan roda penerus dan terjadi perpindahan daya. Pada saat pelat tekan bergerak kedepan,pelat kopling akan menarik bantalan luncur, untuk memperkecil daya tekan pada pedal kopling. pemilihan sistem yang digunakan disesuikan dengan kebutuhan.

Pada sistem hidrolik, pada saat pedal kopling ditekan, maka batang penerus akan mendorong piston pada master silinder kopling, fluidapada sistem akan meneruskan daya ini keselinder pada unit kopling, dan piston silinder unit kopling akan mendorong tuas, dan seperti pada sistem mekanik, pelat kopling terlepas, sehingga penerusan daya dari motor ke transmisi terputus Cara kerja sistem hidrolik ini sama seperti cara kerja pada sistem rem.

(12)

1. Konsep Dasar Fungsi Dan Kerja Komponen Pengoperasian Unit Kopling

Seperti telah dijelaskan kopling berfungsi untuk memutus dan menghubungkan penyaluran tenaga mesin ke roda penggerak. Untuk mengoperasikan fungsi tersebut, pada kendaraan ada dua macam yaitu sistem mekanik dan sistem hidrolik. Sistem mekanik untuk memindahkan tenaga kaki melalui pedal kopling disalurkan kabel baja ke pengungkit (throwout lever). Sementara pengoperasian sistem hidolik tenaga disalurkan melalui minyak rem yang dirangkai sedemikkian rupa sehingga dapat mengoperasikan kopling.

.

Gambar 7. Pedal Kopling Sistem Mekanik

(13)

Gambar. 8 Pedal Kopling Sistem Hidrolis.

Pengoperasian kopling sistem hidrolis ini memanfaatkan tekanan hidrolis minyak. Pedal kopling dalam hal ini berfungsi untuk menekan minyak yang ada pada master silinder dan selanjutnya disalurkan kesilinder kopling. Tekanan minyak selanjutnya mendorong tuas pembebas dan bantalan tekan menekan pegas diafragma. Proses ini menyebabkan kopling memutuskan hubungan antara mesin dengan sistem pemindah tenaga. Posisi saat pedal kopling dilepas, pedal akan dikembalikan keposisi semula oleh pegas pengembali. Sementara plunger master silinder akan kembali oleh pegas plunger yang ada di dalam master silinder. Karena tekanan sudah tidak ada, plunger dan tuas pembebas akan dikembalikan keposisi semula oleh pegas pengembali dan pegas diafragma.

Konstruksi master silinder dalam gambar tersebut, penampung minyak hidrolisnya (reservoir) terpisah dan dihubungkan menggunakan pipa elastis. Minyak hidrolis dari reservoir melalui pipa ke master silinder melalui saluran penghubung (pipe joint). Pada saat handel kopling diinjak, tenaganya dipindahkan ke push rod dan mendorong unit plunyer bergerak kearah kiri. Gerakan ini melawan pegas pengembaali plunger (return spring) dan menekan minyak hidrolis keluar dari master silinder melalui ujung sebelah kiri, masuk ke pipa penghubung menuju Ke silinder kopling.

(14)

perlu penambahan. Penambahan minyak hidrolis ini diambil dari minyak persediaan direservoir. Caranya, saat unit plunger bergerak kekanan saat pedal kopling dilepas, maka minyak dari reservoir akan masuk kesistem melalui katup check ( check valve ).

Dengan demikian minyak hidrolis pada sistem akan tetap terjaga kuantitasnya. Berkurangnya minyak hidrolis dalam sistem operasional kopling hidrolis akan menyebabkan langkah tekan pedal kopling berkurang, atau kemungkinan gerakan pedal tidak tersalurkan hingga ke tuas pembebas kopling. Bila ini terjadi maka fungsi kopling tidak dapat dilaksanakan, berarti proses pemutusan hubungan tenaga dari mesin ke sistem pemindah tenaga tidak dapat dilaksanak an, dan tenaga mesin akan selalu terhubung tidak dapat diputuskan oleh kopling.

Silinder kopling kopling berfungsi merubah tenaga hidrolis pengoperasian kopling menjadi tenaga mekanik, untuk mendorong tuas pembebas kopling. Tekanan minyak hidrolis dari master silinder diteruskan melalui pipa dan masuk ke silinder kopling (dari ujung sebelah kanan) mendorong piston silinder kopling dan diteruskan ketuas pembebas kopling melalui push rod .

Gambar 9. Silinder kopling sistem hidrolis.

(15)

diketahui bila sistem hidrolis kemasukan udara, maka sistem akan terganggu kerjanya. Hal ini karena saat terjadi penekanan, maka tekanan tersebut mengkompresikan udara tersebut baru menekan minyak. Bila jumlah udaranya banyak maka terjadi penekanan dari master silinder, namun piston silnder kopling tidak bergerak. Oleh karena itu udara harus dikeluarkan dari sistem hidrolis. Pada silinder kopling juga dilengkapi dengan boot, yaitu karet penutup yang elastis untuk mencegah kotoran masuk kesilinder kopling. Karet penutup ini sangat penting mengingat posisi silinder kopling berada dibawah kendaraan, yang tentunya sangat banyak berbagai kotoran dapat mengenainya. Kotoran tentu akan menyebabkan kerusakan, bila sampai masuk kesilinder kopling. Sistem pengoperasian kopling untuk kendaraan berat seperti bus, truk, atau alat berat lainnya, sering dilengkapi dengan boster. Boster adalah unit perlengkapan yang dipergunakan untuk meringankan tenaga untuk mengoperasikan kopling. Perlengkapan ini dioperasikan menggunakan kevacuman, pada mesin diesel biasanya diambil dari pompa vacum yang dipasang pada sisi belakang alternator.

(16)

BAB IV

PEMBONGKARAN, PEMERIKSAAN DAN PEMASANGAN KOPLING

4.1. Pembongkaran Kopling

1. Lepaskan transmisi dari mesin

2. Lepaskan penutup kopling

a. Berikan tanda-tanda pada penutup kopling dan roda gaya

b. Kendorkan baut-baut sekali putar secara merata demikian sehingga pegas penegang menjadi pembebas

c. Lepaskan baut-baut pengikat ,kemudian penutup kopling dan koplingnya Catatan: Jangan Menjatuhkan Pelat Kopling

3. lepas bantalan pembebas dengan hub.garpu dan karet pelindung debu dari transmisi

a. Lepas klip dan tarik bantalan pembebas dengan hub b. Lepas pegas penegang

c. Lepas garpu dari karet pelindung debu

(17)

1. Periksa Plat Kopling Dari Keausan Atau Kerusakan

a. Menggunakan jangka sorong, ukurlah kedalaman paku keeling. b. Kedalaman kepala paku keeling minimum: 0,3 mm (0,012 in) c. Bila ada kelainan gantilah plat kopling.

2. Periksa Keolengan Plat Kopling

a. Menggunakan dial gauge , ukurlah keolengan palat kopling b. Keolengan maksimum: 0,8 mm (0,031 inc)

c. Bila keolengan berlebihan, gantilah plat kopling.

3. Periksa Keolengan Roda Gaya (Flywheel)

a. Menggunakan dial gauge ukurlah keolengan roda gaya. b. Keolengan maksimum: 0,1 (0,004 in)

4. Periksa Bantalan Pilot

Putar bantalan dengan tangan, sambil memberikan tekanan aksial . Bila bantalan macet atau terasa berat, ganti bantalan pilot.

Catatan: bantalan dilumasi secara permanen dan tidak memerlukan pembersihan atau pelumasan kembali.

5. Bila pelu ganti bantalan pilot

6. Periksa pegas diapragma dari keausan

Menggunakan jangka sorong ,ukur kedalam dan lebar keausan pegas diapragma .

Limit: Kedalaman : 0,6 mm (0,024 in) Lebar : 0,5mm (0,197 in)

7. Periksa bantalan pembebas

(18)

b. CATATAN: bantalan dilumasi secara permanen dan tidak memerlukan pembersihan atau pelumasan kembali.

4.3. Pemasangan Unit Kopling

1. Pasang plat kopling pada roda gaya 2. Pasang tutup kopling

a. tepatkan tanda pada tutup kopling dan roda gaya

b. kencangkan baut pengikat dengan rata dalam beberapa tahap ,sampai tutup kopling terduduk dengan baik

c. Momen : 195 kg-cm (14 ft-1b ,19 N.m) 3. Periksa kerataan ujung pegas diapragma 4. Bila perlu <setel pegas

5. Oleskan gemuk molybdenum dishulpide thium base atau gemuk MP

6. Pasang karet pelindung debu ,garpudan bantalan pembebas dengan hub pada transmisi

a. Pasang karet pelindung debu dan garpu pembebas b. Pasang pegas penengang

c. Pasang klip pengikat untuk megamankan bantalan dengan hub pada transmisi.

(19)

BAB V

PEMELIHARAAN DAN PENYETELAN UNIT KOPLING DAN KOMPONEN PENGOPERASIAN

5.1.Pemeliharaan Unit Kopling Dan Komponen Pengoperasian

(20)

kopling dan komponen pengoperasiannya sebenarnya tidak terlalu sulit, yaitu melakukan penyetelan dan mengidentifikasi beberapa gejala yang menunjukkan bahwa unit kopling dan komponen pengoperasiannya mengalami permasalahan. Penyetelan merupakan prosedur agar suatu sistem dapat bekerja secara optimal.

1. Proses perawatan dan penyetelan mekanisme kopling sistem mekanis. Proses penyetelan kopling yang perlu dilakukan adalah menyetel kebebasan pedal kopling, yaitu saat pedal tidak diinjak sampai mulai menekan. Fungsi kebebasan kopling ini dimaksudkan agar saat pedal kopling dilepas, unit pengoperasian kopling khususnya bantalan tekan tidak menyentuh unit kopling yang berputar bersama mesin. Sehingga akan mengurangi kerja bantalan tekan dan mengurangi kemungkinan terjadinya gesekan. Setiap kendaraan berbeda-beda, maka sebaiknya berapa besarnya kebebasan pedal kopling dilihat pada buku manualnya. Perawatan dan penyetelan yang perlu dilakukan terhadap unit kopling sistem mekanik adalah memberi pelumasan dan melakukan penyetelan.

Gambar 10. Perawatan dan penyetelan kopling sistem mekanik.

(21)

pembebanan, sehingga kemungkinan terjadi keausan cukup tinggi. Penyetelan yang perlu dilakukan adalah menyetel kebebasan pedal kopling. Untuk berapa besar kebebasan pedal kopling, sangat bervariasi antar merk kendaraan.

Oleh karena Itu, perlu melihat spesifikasi kendaraan yang akan distel, dalam buku manual. Cara penyetel annya untuk yang sistem mekanik, adalah sebagai berikut:

a. Siapkan alat yang diperlukan

b. Ukur kebebasan pedal kopling yang ada.

c. Bandingkan dengan ukuran spesifikasi kendaraan tersebut.

d. Bila tidak cocok, kendorkan mur pengunci pada ujung kabel kopling.

e. Kendorkan mur penyetel bila jarak kebebasan lebih kecil atau keraskan mur penyetel bila jarak kebebasan lebih Besar dari spesifikasi.

f. Ulangi langkah 2 dan 3 sampai diperoleh ukuran kebebasan yang sesuai dengan spesifikasi.

g. Uji hasil penyetelan dengan menjalankan kendaraan. Bila belum baik, ulangi langkah 5, 2 dan 3, hingga diperoleh Hasil yang baik.

h. Bersihkan kendaraan dan alat yang dipergunakan.

(22)

telah digunakan, yaitu dengan melihat jumlah kilometer perjalanannya atau dapat juga dilihat dari warna minyak hidrolis. Bila sudah berwarna gelap, berarti minyak sudah waktunya diganti. Ini merupakan salah satu unsur pemeliharaan berkala. Bila sudah pada waktu pengantian, maka minyak perlu diganti dengan yang baru.

Prosedur penggantian minyak hidrolis kopling adalah Sebagai berikut:

1. siapkan bahan dan alat yang diperlukan minyak hidrolis yang baru, kunci bleeding, slang elastis kecil, dan Penampung minyak hidrolis.

2. kendorkan baut bleeder

6. Tekan kembali pedal kopling, hingga minyak yang keluar dari pipa elastis keluar minyak yang baru. Jaga minyak Yang direservoir agar tidak kehabisan.

7. Saat diketahui yang keluar pada pipa elastis sudah minyak yang baru, pedal kopling pertahankan pada posisi tertekan.

8. Keraskan baut bleeder, dan pompalah padal kopling.

(23)

10.Maka lakukan pemblidingan terhadap sistem kopling sampai udara keluar dari sistem.

11.Ulangi langkah 9). Hingga diperoleh penekanan yang baik.

12.Tambahkan minyak hidrolis pada reservoir hingga batas maksimum, dan pasang tutup reservoir.

13.bersihkan alat dan perlengkapan yang telah dipergunakan. Selanjutnya proses penyetelan kopling dengan pengoperasian sistem hidrolis, dengan langkah sebagai berikut:

a. Siapkan alat dan perlengkapan yang diperlukan

b. Menyetel kebebasan pedal kopling, seperti terlihat pada gambar 25 berikut ini.

Gambar 11. Penyetel pedal kopling sistem hidrolis. c. Ukur kebebasan yang ada, sebelum distel.

d. Hasilnya bandingkan dengan data pada buku service manual e. bila sama, tidak perlu dilakukan penyetelan.

(24)

14.Ukur kebebasan yang ada, sebelum distel

15.Hasilnya bandingkan dengan data pada buku service manual

16.Bila sama, tidak perlu dilakukan penyetelan.

17.Bila beda lakukan penyetelan pada push rod silinder kopling.

5.3.Gejala kerusakan kopling.

Gejala-gejala berikut ini menandakan bahwa terjadi kesalahan pada rangkaian kopling/kopling set (clutch assembly)

Dari gejala-gejala di atas dapat dianalisis faktor penyebab, dan proses perawatan atau perbaikannya.

5.4.Gejala-Gejala Penyebab, Perawatan, Dan Perbaikan 1. Kopling Slip

a. Gerak bebas pedal kopling stel kebebasan berlebihan pedal kopling b. Terdapat oli pada permukaan disc bongkar dan bersihkan

c. Permukaan disc bergelombang bongkar dan gerinda/ ganti d. Pegas kopling lemah bongkar dan ganti

e. Kabel kopling berkarat lepas beri oli lepas dan ganti f. Kapas kopling habis bongkar dan ganti

2. Kopling bergetar

a. Permukaan disc mengkilat perbaiki/ganti

(25)

d. Pegas kopling lemah bongkar dan ganti e. Kelingan kampas lepas bongkar dan ganti

f. Kontak permukaan disc bongkar dan gerinda rusak atau ganti g. Periksa dudukan mesin dan transmisi ganti atau rusak

3. Gerakan Kendaraan Yang Terlalu Kecil

a. Kebebasan pedal kopling stel kebebasan pedal kopling mengejut b. Keausan pada sambungan periksa dan ganti pengoperasian kopling c. Kabel kopling memanjang periksa dan ganti

d. Minyak rem habis periksa dan isi 4. Suara Berisik

a. Dreg lager rusak bongkar dan ganti yang tidak lazim b. Pilot bearing rusak bongkar dan ganti

c. Kebebasan pedal kopling stel kebebasan berlebihan pedal kopling 5. Tidak Ada Gerakan

a. Plat kopling habis bongkar dan ganti

b. Kebebasan Pedal Kopling Stel Kebebasan Pedal Kopling

(26)

BAB VI PENUTUP

6.1.Kesimpulan

(27)

ditentukan oleh besarnya tenaga mesin yang akan disalurkan melalui kopling.

Sistem pengoperasian kopling merupakan mekanisme pengendalian fungsi kopling yang dilakukan oleh pengemudi. Sistem pengoperasian kopling memungkinkan pengemudi dengan mudah memutus dan menghubungkan kopling sesuai dengan yang diinginkan. Terdapat dua macam sistem pengoperasian kopling yaitu sistem mekanik dan sistem hidrolis. Komponen pengoperasian kopling sistem mekanik adalah pedal kopling , kabel kopling, batang ulir pada ujung kabel kopling yang berhubungan dengan tuas pembebas, pegas pengendali pedal kopling. Sedangkan komponen pengoperasian kopling sistem hidrolis adalah master silinder kopling, pipa hidrolis, silinder kopling, boster kopling .

6.2.Saran

Referensi

Dokumen terkait

“ PENGARUH POSISI STUB ISOLATOR TERHADAP DISTRIBUSI TEGANGAN PADA ISOLATOR PIRING GELAS ”.. Selama masa kuliah sampai masa penyelesaian Tugas Akhir

Selain itu masih dengan memperhatikan asosiasi kedua unsur ini dapat diketahui pula asal batuan sumber dari sedimen-sedimen dimana mineral tersebut terakumulasi, karena

The following three research questions were presented: i) What are the e ff ects of social presence on the viewing experience? i.i) How does the social second screen content a ff

Panitia Pengadaan Rehabilitasi Gedung Kantor BPS Kabupaten Agam pada BPS Kabupaten Agam akan melaksanakan Lelang Ulang Pelaksanaan Pelelangan Umum dengan

Sehubungan dengan Perusahaan Saudara masuk sebagai Calon Pemenang dan Calon Pemenang Cadangan Pelelangan Sederhana Pengadaan Penyedia Jasa Konstruksi paket

Endraswara (2009: 66) mengatakan yang disebut lagu anak-anak ialah lagu yang bersifat riang dan mencerminkan etika luhur. Lagu anak merupakan lagu yang biasa dinyanyikan

Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 1965 Tentang Pelaksanaan Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1965.. santunan yang

salam dan soal disertai kuis dan untuk mengetahui apakah pemahaman konsep matematis siswa yang menerapkan model pembelajaran Kooperatif Teknik Berkirim Salam Dan