• Tidak ada hasil yang ditemukan

ABSTRACT. Keywords: Comprehension Math Concept, Technigue Berkirim Salam dan Soal, Quiz.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ABSTRACT. Keywords: Comprehension Math Concept, Technigue Berkirim Salam dan Soal, Quiz."

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK BERKIRIM SALAM DAN SOAL DISERTAI KUIS

TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 13 PADANG

Melda Elfiyanti*), Atus Amadi Putra **), Villia Anggraini **)

*) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STIP PGRI SUMBAR **) Staf Pengajar Program Studi Matematika STKIP PGRI SUMBAR

ABSTRACT

This research was made because of the lack of students’ experience in discussing so that they find difficulty in sharing opinion and ideas with their friends. It makes the students lack of mathematics comprehension concept that is seen in the VIII of students SMPN 13 Padang on 2012/2013. This research is aimed to determine students’ mathematics comprehension that applies cooperative of learning Technigue Berkirim Salam Model dan Soal that is followed by quiz is better than the comprehension of students’ mathematic concept that applies conventional learning in the VIII grade of SMPN 13 Padang. This research is an experimental research which is designed randomized to the subjects. The population of this research is SMPN 13 Padang students at the VIII grade on 2012/2013 learning period that consists of seven classes. The sample was taken by randomly, Where VIII5 as the experimental class and VIII6 as the controlling class. The instruments that are used in this research are quiz and the comprehension of mathematics concept test. The test that is used is a kind of an essay with reliabilities is 0,88. The data analysis technique is t crucible with one section. Based on the analysis data, it is known that the two samples distribute normally and homogeneous in α = 0,05. The result of this hypothesis is

P-value = 0,000 was less than = 0,05 so that this hypothesis can be accepted. It can be concluded that students’ mathematics comprehension that applies cooperative of learning Technigue Berkirim Salam dan Soal that is followed by quiz is better than conventional applying learning in the VIII grade of SMPN 13 Padang.

Keywords: Comprehension Math Concept, Technigue Berkirim Salam dan Soal, Quiz.

PENDAHULUAN

Matematika merupakan salah satu ilmu yang mempunyai peranan penting dalam pendidikan. Mempelajari matematika akan dapat membantu kita

dalam memahami pelajaran lainnya seperti Fisika, Kimia, Ekonomi, Kedokteran, dal lain-lain. Oleh karena itu, matematika dapat dikatakan landasan bagi perkembangan ilmu

(2)

pengetahuan dan teknologi karena matematika dapat mengembangkan kemampuan berpikir sacara logis, kritis, dan sistematis. Mengingat pentingnya peranan matematika, berbagai usaha telah dilakukan pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan matematika. Namun hal tersebut belum memperlihatkan hasil yang memuaskan. Kenyataannya konsep-konsep yang diajarkan guru dikelas masih kurang dipahami siswa, ditandai dengan banyak nilai siswa yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan di sekolah.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan di SMPN 13 Padang bahwa proses pembelajaran masih berpusat pada guru yang mengakibatkan kemampuan berpikir siswa tidak berkembang. Siswa tidak terbiasa berdiskusi sehingga siswa tidak terbiasa berbagi pendapat atau ide. Pola belajar siswa bersifat menghafal, ini mengakibatkan materi pelajaran yang diterima kurang dipahami, dan cepat hilang dari ingatan siswa sehingga mempengaruhi pemahaman siswa terhadap konsep-konsep matematis.

Salah satu alternatif untuk mengatasi masalah-masalah di atas yaitu, dengan menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Berkirim Salam dan Soal disertai Kuis. Lie (2002: 57) menjelaskan bahwa: “Teknik Berkirim Salam dan Soal adalah suatu model pembelajaran kooperatif yang bertujuan untuk melatih pengetahuan dan keterampilan siswa dengan membuat pertanyaan sendiri, sehingga akan merasa lebih terdorong untuk belajar dan menjawab pertanyaan yang dibuat oleh teman-teman sekelasnya”. Dengan menerapkan model pembelajaran ini, siswa termotivasi untuk berdiskusi sehingga siswa akan terbiasa berbagi pendapat atau ide dengan teman-temannya dalam menyelesaikan suatu permasalahan atau soal. Untuk mengetahui sejauh mana ketercapaian indikator pemahaman konsep matematis siswa maka diadakan kuis di akhir pertemuan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana ketercapaian indikator pemahaman konsep matematis siswa yang menerapkan model pembelajaran kooperatif teknik berkirim

(3)

salam dan soal disertai kuis dan untuk mengetahui apakah pemahaman konsep matematis siswa yang menerapkan model pembelajaran Kooperatif Teknik Berkirim Salam Dan Soal disertai kuis lebih baik dari pada pemahaman konsep matematis siswa yang menerapkan pembelajaran konvensional pada siswa kelas VIII SMPN 13 Padang.

Penelitian relevan telah dilakukan oleh Al Syadri Ar Razi dengan judul “Penerapan Teknik Berkirim Salam dan Soal disertai Kuis pada Kelas VIII MTsN Durian Tarung Padang”. Hasil penelitiannya mengungkapkan bahwa hasil belajar matematika siswa dengan penerapan Teknik Berkirim Salam dan Soal disertai kuis lebih baik daripada hasil belajar matematika siswa menggunakan pembelajaran konvensional. Penelitian ini berbeda dengan yang dilakukan, kalau penelitian yang dilakukan melihat hasil belajar dalam aspek kemampuan pemahaman konsep matematis siswa sedangkan penelitian sebelumnya hanya melihat hasil belajar.

METODE PENELITIAN

Penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen dengan rancangan penelitian random terhadap subjek. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 13 yang terdiri dari tujuh kelas. Pemilihan sampel dilakukan secara acak. Kelas VIII5 terpilih sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII6 sebagai kelas kontrol. Variabel bebas adalah pembelajaran matematika dengan menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Berkirim Salam dan Soal disertai kuis pada kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional pada kelas kontrol. Variabel terikat adalah pemahaman konsep matematis siswa yang diperoleh dari tes setelah diberi perlakuan.

Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis kuis dan analisis tes pemahaman konsep dengan Reliabilitas soal 0,88. Teknik analisis kuis dilakukan dengan menghitung rata-rata kuis dan persentase perkembangan indikator pemahaman konsep matematis. Teknik analisis tes pemahaman konsep dalam pengujian

(4)

hipotesis menggunakan uji t. Uji t dilakukan dengan bantuan software MINITAB. Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis diterima atau ditolak.

HASIL PENELITIAN

Berdasarkan hasil analisis kuis diperoleh perkembangan indikator pemahaman konsep matematis siswa empat kali pertemuan mengalami peningkatan dan juga penurunan. Peningkatan dan penurunan itu dikarenakan tingkat kesulitan materi pelajaran yang berbeda-beda.

Hasil analisis tes akhir diperoleh gambaran pemahaman konsep matematis pada kelas eksperimen dan kontrol, terdistribusi pada Tabel 1. Tabel 1. Analisis Pemahaman Konsep

Matematis Siswa Kelas Sampel

Kelas Sampel ̅ S

Eksperimen 78 10,29 96 57

Kontrol 66 14,24 86 36

Tabel 1 mengindikasikan nilai rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi daripada nilai rata-rata kelas kontrol. Simpangan baku kelas kontrol lebih tinggi daripada simpangan baku kelas eksperimen. Sebelum melakukan uji

hipotesis, maka terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas variansi. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji

Anderson Darling dengan bantuan software MINITAB diperoleh nilai P-value kelas eksperimen 0,414 dan

kelas kontrol 0,226, dimana kedua

P-value lebih besar dari taraf nyata yang

ditetapkan ( = 0,05), hal ini berarti kedua kelas sampel berdistribusi normal. Hasil uji homogenitas dengan menggunakan uji F menunjukkan adanya irisan selang kepercayaan bagi simpangan baku kedua kelas sampel yang berarti kedua kelas sampel mempunyai variansi yang homogen.

Setelah diketahui data sampel berdistribusi normal dan homogen, selanjutnya dilakukan uji t satu pihak dengan bantuan software MINITAB dan diperoleh P-value 0,000 pada taraf kepercayaan 95 %. P-value lebih kecil dari yang ditetapkan maka hipotesis dalam penelitian ini diterima.

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil analisis kuis diperoleh rata-rata kuis setiap pertemuan

(5)

mengalami peningkatan dan juga penurunan. Peningkatan dan penurunan ini dapat dilihat dari salah satu jawaban kuis siswa pada Gambar 1.

Jawaban siswa pada Gambar 1, terlihat siswa belum mampu menyatakan ulang sebuah konsep karena siswa belum bisa menyatakan notasi dari fungsi R ke S. Tetapi siswa sudah mampu menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis terlihat dari jawaban siswa yang sudah benar dalam menyatakan fungsi R ke S kedalam bentuk pasangan berurutan.

Indikator pemahaman konsep yang digunakan pada tes akhir adalah menyatakan ulang sebuah konsep, menyajikan kosep dalam berbagai bentuk representasi matematis, dan mengaplikasikan konsep atau algoritma ke pemecahan masalah. Sebagian besar siswa sudah dapat memenuhi indikator-indikator tersebut dengan baik. Terlihat dari hasil analisis tes dan pengujian

hipotesis diketahui bahwa pemahaman konsep matematis siswa kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. Jumlah siswa yang tuntas dan rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi daripada rata-rata kelas kontrol.

Berikut salah satu contoh jawaban siswa dalam menyelesaikan soal pemahaman konsep.

1. P = {a,b,c,d} dan Q = {1,2,3}. Relasi dari P ke Q dinyatakan dengan a 1, b 2, c 2 dan d 3.

a. Buatlah diagram panah yang menyatakan relasi dari P ke Q. b. Apakah relasi dari P ke Q

merupakan pemetaan! Kelas Eksperimen:

Gambar 2. Contoh Lembar Jawaban Tes Akhir Kelas Eksperi-men

Kelas Kontrol:

Gambar 3. Contoh Lembar Jawaban Tes Akhir Kelas Kontrol Berdasarkan jawaban siswa pada Gambar 2, pada kelas eksperimen

(6)

terlihat bahwa siswa sudah mampu memenuhi indikator menyatakan ulang sebuah konsep dan menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis dimana siswa sudah bisa menyatakan relasi dari P ke Q merupakan pemetaan atau bukan dan menyatakan relasi dari P ke Q dalam bentuk diagram panah, sedangkan pada Gambar 3 dikelas kontrol terlihat siswa belum bisa menyatakan relasi dari P ke Q merupakan pemetaan atau bukan dan menyatakan relasi dari P ke Q dalam bentuk diagram panah. Jadi, secara keseluruhan dari tes pemahaman konsep matematis yang dilaksanakan pada kedua kelas sampel, siswa sudah mampu memenuhi indikator-indikator yang terdapat dalam pemahaman konsep matematis.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang dikemukakan dapat diambil kesimpulan bahwa pemahaman konsep matematis siswa yang menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Berkirim Salam dan Soal disertai kuis lebih baik daripada pemahaman konsep matematis siswa

yang menerapkan pembelajaran konvensional di kelas VIII SMPN 13 Padang.

DAFTAR RUJUKAN

Al Syadri Ar Razi. (2010). “Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Teknik Berkirim Salam dan Soal Kelas VIII MTsN Durian Tarung Padang”. Skripsi tidak diterbitkan. STKIP PGRI Padang.

Lie, Anita. (2002). Cooperative Learning Mempraktekkan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas. Jakarta:

Grasindo.

Sudjana. (2005). Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Syafriandi. (2001). Analisis Statiska

Inferensial dengan

menggunakan Minitab.

Referensi

Dokumen terkait

Pelaksanaan promosi merupakan salah satu faktor yang dapat mendorong keputusan pembelian konsumen, oleh karena itu penulis memberikan saran untuk kegiatan pelaksanaan

a. Jasa yang diserahkan adalah Jasa Kena Pajak, b. Penyerahan dilakukkan di dalam Daerah Pabean,.. Penyerahan dilakukan dalam kegiatan usaha atau pekerjaannya; termasuk dalam

Program ini bertujuan untuk mengembangkan teknologi dan informasi pengelolaan potensi perikanan tangkap yang ada di Pesisir Selatan sehingga dapat meningkatkan

Memang peneliti akui dari pemikiran Muhammad Thalib dan Abdullah Nashih Ulwan yang termanifestasi dalam berbagai karya tulisnya memuat nilai-nilai pendidikan keluarga, sehingga

Terdapat 44 kasus interaksi obat, jenis interaksi obat yang lebih dominan terjadi adalah interaksi farmakodinamik, serta kategori signifikansi interaksi obat yang paling sering

Sayung adalah salah satu kecamatan yang terdapat di Kabupaten Demak yang terletak di daerah pesisir utara pulau Jawa. Makrozoobentos merupakan salah satu biota dalam

Harga dianggap tidak wajar dan menguntungkan pemilik perusahaan yang diakuisisi yang merupakan pemilik saham mayoritas dari perusahaan publik (Pengakuisisi) tersebut.

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang Penerima Tunjangan Profesi bagi Guru