• Tidak ada hasil yang ditemukan

2 Pertemuan Ke 4 5 Manusia dan Kehidupannya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "2 Pertemuan Ke 4 5 Manusia dan Kehidupannya"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

Pertemuan Ke 3 dan 4

Hakikat Manusia dalam

Pandangan Islam

Setelah mempelajari materi ini,

mahasiswa diharapkan memahami

tentang hakikat penciptaan manusia yang terdiri dari :

1.Hakikat tentang manusia 2.Asal usul kejadian manusia

3.Potensi-potensi manusia dan kelebihannya atas makhluk lain

3. Ragam orientasi hidup manusia

(2)

hakikat manusia

Dilihat dari penciptaannya, manusia

tersusun dari unsur bumi dan langit. Unsur bumi menyumbang tanah sebagai unsur penciptaannya; setelah proses penciptaan

fisiknya sempurna dari tanah ini, ruh sebagai unsur langit ditiupkan Allah kepadanya. Dari dua unsur ini, berdasar fungsinya, manusia disimbulkan dengan tiga

(3)

Siapapun dan apapun kedudukannya,

manusia harus memahami hakikat diri dan kehidupannya. Hal ini penting untuk

menjaga agar manusia dapat berlaku adil

terhadap dirinya, penciptanya, sesama manusia, dan makhluk lainnya

(4)

hakikat manusia

Hakikat manusia yang harus dipahami : 1.Sebagai makhluk (diciptakan)

2.Sebagai mukaram (dimuliakan) 3.Sebagai mukallaf (dibebani)

(5)

hakikat manusia : 1. makhluk (diciptakan) sesuai fitrah.

a) Dengan fitrah tertentu

Sebagai makhluk ia diciptakan atas fitrah

Islam sebagaimana makhluk lain (QS 30:30)

Sebagai manusia ia tidak pernah menjadi

malaikat yang tercipta dari cahaya atau iblis yang tercipta dari api

(6)

ۚۚ

ِنيِدلِل َكَهْجَو ْمِق

َأَف

اًفيِنَح

يِتّلا ِهّللا َت َرْطِف

ِهّللا ِقْلَخِل َليِدْبَت َل

َكِلٰ َذ

ۚ

اَهْيَلَع َساّنلا َرَطَف

ۚ

َرَثْكَأ ّنِكٰـَلَو ُمِيَقْلا ُنيِدلا

َنوُمَلْعَي َل ِساّنلا

﴿

٣٠

(30) Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah atas) fithrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fithrah itu. Tidak ada perubahan pada fithrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui,

(7)

hakikat manusia : 1. makhluk (diciptakan)

b) Bergantung pada khaliknya

Tidak dapat berdiri sendiri, bahkan untuk kelangsungan hidupnya (QS 4:28, 35:15).

ُمُتنَأ ُساّنلا اَهّيَأ اَي

ِهّللا ىَلِإ ُءا َرَقُفْلا

ّيِنَغْلا َوُه ُهّللاَو

ُديِمَحْلا

ۖ

﴿

١٥

(8)

َفِفَخُي نَأ ُهّللا ُديِرُي

ْمُكنَع

ۚ

َقِلُخَو

اًفيِعَض ُناَسنِ ْلا

﴿

٢٨

(Nisa :28) Allah hendak memberikan keringanan kepadamu , dan manusia dijadikan bersifat lemah.

(9)

hakikat manusia : 2. dimuliakan

Betapa manusia diciptakan dari tanah liat dan air yang hina, akan tetapi Allah menghendaki manusia menjadi makhluk yang mulia dan dimuliakan dengan:

a) Ditiupkan ruh sebagai unsur langit (QS 32:9)

نِم ِهيِف َخَفَنَو ُهاّوَس ّمُث

ِهِحو ّر

ۖ

َعْمّسلا ُمُكَل َلَعَجَو

َةَدِئْفَ ْلاَو َراَصْبَ ْلاَو

ۚ

اّم ًليِلَق

َنو ُرُك ْشَت

(Assajdah : 9) Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalam (tubuh)nya roh (ciptaan) -Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali

(10)

b) Diberi keistimewaan (QS 17:70)

hakikat manusia : 2. Dimuliakan

َمَدآ يِنَب اَنْم ّرَك ْدَقَلَو

ِرَبْلا يِف ْمُهاَنْلَمَحَو

َنِم مُهاَنْق َز َرَو ِرْحَبْلاَو

ْمُهاَنْلّضَفَو ِتاَبِيّطلا

اَنْقَلَخ ْنّمِم ٍريِثَك ٰىَلَع

ًليِضْفَت

﴿

٧٠

(Al Israa: 70) Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri

(11)

c) Alam ditundukkan untuknya (QS 45:13; 67:15)

hakikat manusia : 2. Dimuliakan

يِف اّم مُكَل َرّخَسَو

ِضْرَ ْلا يِف اَمَو ِتاَواَمّسلا

ُهْنِم اًعيِمَج

ۚ

َكِلٰ َذ يِف ّنِإ

َنو ُرّكَفَتَي ٍمْوَقِل ٍتاَي َل

﴿

(Jasiyah:13) Dan Dia menundukkan untukmu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya.

Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berfikir.

ُمُكَل َلَعَج يِذّلا َوُه

ًلوُلَذ َضْرَ ْلا

(12)

hakikat manusia : 3. mukallaf (dibebani)

Mukallaf artinya dibebani. Sebagai makhluk yang diistimewakan dengan berbagai

kelebihan, manusia tidak dibiarkan tanpa tugas dan tanggung jawab.

a) Ubud illallah : Nikmat penciptaan dengan berbagai kelebihan harus disyukuri dengan melakukan ibadah sebagai ekspresi

(13)

hakikat manusia : 3. mukallaf (dibebani)

ّنِجْلا ُتْقَلَخ اَمَو

ِنوُدُبْعَيِل ّلِإ َسنِ ْلاَو

﴿

٥٦

(14)

b) Khalifatul fil ardh : potensi besar yang

diberikan Allah kepadanya juga dimaksudkan agar manusia mampu mengelola bumi ini

mewakili Allah mengatur kehidupan sesuai yang dikehendaki-Nya dan tidak berbuat semaunya (QS. 2:30)

(15)

ِةَكِئ َلَمْلِل َكّب َر َلاَق ْذِإَو

(Baqarah :30) Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat:

"Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui".

(16)

hakikat manusia : 4. bebas pilih

a) akal untuk memilih

Kalau Allah menghendaki, manusia bisa diciptakan tanpa akal pikiran sehingga ia

tidak dapat memilih apa yang ingin dilakukan Dengan keistimewaan akal dan hatinya,

manusia diciptakan sebagai makhluk pilihan, yang bebas memilih dan menentukan

(17)

hakikat manusia : 4. bebas pilih

(18)

Akal yang diberikan Allah untuk

membebaskan manusia memilih ini adalah ujian.

Jika manusia mau menggunakan akal dan

hatinya dengan baik, ia akan beriman kepada Allah sesuai fitrahnya.

Jika manusia kemudian sombong, menutupi nikmat akal, dan memperbesar nafsunya,

akan jatuhlah manusia pada kekafiran

(19)

hakikat manusia : 5. majzi (dpt balasan)

a) pilihan dipertanggungjawaban

Keberadaannya sebagai makhluk yang diberi kebebasan untuk memilih itu bukan tanpa

konsekuensi. Sesungguhnya nikmat kelebihan dan keistimewaan yang Allah berikan

(20)

ِهِب َكَل َسْيَل اَم ُفْقَت َلَو

ٌمْلِع

ۚ

َرَصَبْلاَو َعْمّسلا ّنِإ

َناَك َكِئٰـَلوُأ ّلُك َداَؤُفْلاَو

ًلوُئْسَم ُهْنَع

﴿

٣٦

(Israa :36) Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta

pertanggunganjawabnya.

(21)

ٰى َرْخُأ َر ْزِو ٌةَرِزاَو ُرِزَت ّل

َأ

﴿

٣٨

An najm :38) (yaitu) bahwasanya seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain,

اَم ّلِإ ِناَسنِ ْلِل َسْيّل نَأَو

ٰىَعَس

﴿

٣٩

(39) dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya.

ٰى َرُي َفْوَس ُهَيْعَس ّن

َأَو

﴿

٤٠

(40) Dan bahwasanya usahanya itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya).

ٰىَفْوَ ْلا َءا َزَجْلا ُها َزْجُي ّمُث

﴿

٤١

(22)

b) mendapat balasan sesuai pilihan Seusai keberadaannya di dunia,

Allah akan memberikan balasan secara adil dan proporsional di

akhirat berupa syurga (QS. 102: 8; 32:19; 22:14; 2:25) dan neraka (QS. 17:36; 53:38-41; 2:25)

(23)

hakikat manusia : 5. majzi (dpt balasan)

اوُنَمآ َنيِذّلا ُلِخْدُي َهّللا ّنِإ

ٍتاّنَج ِتاَحِلاّصلا اوُلِمَعَو

ُراَهْن

َ ْلا اَهِتْحَت نِم يِرْجَت

ۚ

ُديِرُي اَم ُلَعْفَي َهّللا ّنِإ

(Alhajj: 14) Sesungguhnya Allah memasukkan orang-orang yang

beriman dan mengerjakan amal yang saleh ke dalam surga-surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai. Sesungguhnya Allah berbuat apa yang Dia kehendaki.

(24)

a.1. Konsep Pengetahuan

Teori Psikoanalisis menyebutkan manusia sebagai Homo Valent ( makhluk berkeinginan, memiliki perilaku interaksi antara komponen biologis, psikologis, dan sosial)

Teori Behaviorisme menyebutkan manusia sebagai Homo Mechanicus (tingkah laku manusia terbentuk dari proses pembelajaran dengan lingkungannya, tidak dari aspek rasional/emosionalnya)

A. Asal Usul Kejadian Manusia

(25)

Teori Kognitif menyebutkan manusia sebagai Homo Sapiens (makhluk

berfikir, yang selalu berusaha

memahami lingkungannya)

Teori Humanisme menyebutkan

manusia sebagai Homo Ludens

(makhluk bermain, manusia

berperilaku untuk mempertahankan,

meningkatkan, dan selalu

(26)

a.2. Konsep Al – Qur’an

Konsep Basyar, adalah makhluk sekedar berada (being), biologis, statis, seperti hewan.

Konsep Insan, adalah makhluk yang menjadi (becoming), psikologis, spiritualis, yang bergerak ke arah kesempurnaan.

Konsep An-Naas, adalah yang menunjuk kepada semua manusia sebagai makhluk sosial.

(27)

b. Persamaan & Perbedaan Manusia dengan Makhluk Lain

Hewan

a. Pengetahuan

 Dangkal

 Parsial – Khusus

 Regional

 Berlaku saat

sekarang

Manusia

a. Pengetahuan

Luas

Tak terbatas

Universal

Pengetahuan masa

(28)

b. Hasrat dan Keinginan

( hewan)

Bersifat material makan,

minum, tidur, kawin, dsb.

Non material: insting

alamiah untuk mempertahankan

kehidupan fisik.

Bersifat individual dan

pribadi.

Bersifat regional

Bersifat seketika dan

berkaitan dengan masa sekarang.

b. Hasrat dan

Keinginan (manusia)

Bersifat material

makan, minum, tidur, kawin, dsb.

Bersifat non material;

seperti unsur spiritual, moral, cita-cita, pemikiran.

Bersifat individual

pribadi dan sosial.

Bersifat universal

Bersifat tak terbatas.

(29)

c. Potensi Alamiah

• Potensi termateri; bentuk fisik tidak sempurna.

• Potensi imateri ; bersifat naluriah, berdasarkan pada insting dan nafsu. • Orientasi semata-mata

melangsungkan hidup.

c. Potensi Alamiah

Potensi termateri;

bentuk fisik sempurna.

Potensi imateri; ruh

ilahiyah.

Potensi fitrah dan

hanif.

(30)

c. Proses kejadian manusia

1. Sejarah manusia pertama

 Pengetahuan Umum

Teori Darwinisme, makhluk hidup berasal dari spesies satu ke spesies yang lain melalui proses evolusi atau makhluk hidup berevolusi dari spesies satu ke spesies yang lain.

 Pengetahuan Qur’an

Khalifah (manusia) pertama adalah Adam, bukan dari primat melainkan diciptakan dari thin / turab (saripati tanah).

2. Proses penciptaan manusia keturunan Adam

 Pengetahuan Umum

Teori medis / kedokteran

Manusia keturunan Adam diciptakan Allah melalui percampuran sperma dan sel telur.

 Pengetahuan Qur’an

(31)

12. Dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan

manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah.

• 13. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani

(yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).

• 14. Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan

(32)

• ( ٍنيِهَم ٍءاَم ْنِم ٍةَالُس ْنِم ُهَلْسَإ َلَعَج ّمُث ٨

)

ِهيِف َخَفَإ َو ُهل ّوَس ّمُث

اَم ليِلَق َةَدِئْفلل َو َرراَصْبلل َو َعْمّسال ُمُكَا َلَع َج َو ِهِحوُر ْنِم ( َنوُرُكْشَت

٩ )

8. Kemudian Dia menjadikan

keturunannya dari saripati air yang hina.

9. Kemudian Dia menyempurnakan dan

meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu

(33)

5. Maka hendaklah manusia

memperhatikan dari Apakah Dia diciptakan?

6. Dia diciptakan dari air yang

dipancarkan,

7. Yang keluar dari antara tulang sulbi

(34)

d. Proses Kehidupan Manusia

Terdapat lima fase dalam kehidupan manusia :

1. Fase alam arwah

2. Fase alam rahim

3. Fase alam dunia

4. Fase alam barzah

(35)

B. Potensi Manusia

1. Potensi Berbuat Baik dan Buruk

kecenderungan untuk berbuat baik

(QS.asy-Syams/91 : 8)

kecenderungan untuk berbuat jahat

(36)

2. Tanggungjawab dan Kebebasan

Pemberian kebebasan dari Allah untuk mengaktualisasikan potensi ke arah baik atau buruk (QS. al-Kahfi/18 : 29), dengan diberi penjelasan tentang tanggung jawabnya atas pemilihan arah aktualisasi.

Jika memikul tanggung jawab secara baik, maka surga adalah balasannya (QS. an-Naba’/78 : 31 – 37) • Jika tidak mau memikul atau ingkar terhadap

(37)

C. Tujuan Penciptaan Manusia

1. Tujuan penciptaan, adalah penyembahan kepada sang

khalik, Allah SWT.

a. Vertical (aspek ritual).

b. Horisontal (muamalah dan hubungan manusia dengan alam semesta).

2. Fungsi dan peran manusia

Sebagai khalifah (penguasa/pengganti) Allah di bumi.

Manusia berkewajiban mewujudkan kehidupan

menurut jalan Allah (Liya’budullah).

Terdapat hak untuk menikmati kebahagiaan yang dijanjikan Allah. Sedang beberapa peran manusia antara lain :

• Belajar (An-Naml : 15-16, dan Al-Mukmin :54)

Mengajarkan ilmu (Al-Baqarah : 31-39)

(38)

15. Dan Sesungguhnya Kami telah memberi ilmu kepada Daud

dan Sulaiman; dan keduanya mengucapkan: "Segala puji bagi Allah yang melebihkan Kami dari kebanyakan

hamba-hambanya yang beriman".

16. Dan Sulaiman telah mewarisi Daud[1092], dan Dia

berkata: "Hai manusia, Kami telah diberi pengertian tentang suara burung dan Kami diberi segala sesuatu. Sesungguhnya (semua) ini benar-benar suatu kurnia yang nyata".

(Al Mukmin : 15- 16) 

[1092] Maksudnya Nabi Sulaiman menggantikan kenabian dan

(39)

• ( ِباَبْالل يِاول ى َرْكِذ َو ىًدُه

٥٤ )

54. Untuk menjadi petunjuk dan peringatan bagi orang-orang yang

berfikir.

31. Dan Dia mengajarkan kepada Adam Nama-nama (benda-benda)

seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada Para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!"

32. Mereka menjawab: "Maha suci Engkau, tidak ada yang Kami ketahui

selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; Sesungguhnya Engkaulah yang Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana[35]."

33. Allah berfirman: "Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka

nama benda ini." Maka setelah diberitahukannya kepada mereka Nama-nama benda itu, Allah berfirman: "Bukankah sudah Ku katakan

(40)

• ِ ّا َدْإِع اًتْقَم َرُبَك ْمُهاَتَأ ٍناَطْلُس ِرْيَغِب ِ ّا ِتاَيآ يِف َنوُاِداَجُي َنيِذّال

ٍراّبَج ٍرِبَكَتُم ِبْلَق ِلُك ىَلَع ُ ّا ُعَبْطَي َكِاَذَك لوُإَمآ َنيِذّال َدْإِع َو (

٣٥ )

35. (yaitu) orang-orang yang memperdebatkan

ayat-ayat Allah tanpa alasan yang sampai kepada mereka[1322]. Amat besar kemurkaan (bagi

mereka) di sisi Allah dan di sisi orang-orang yang beriman. Demikianlah Allah mengunci mati hati orang yang sombong dan sewenang-wenang.

 

[1322] Maksudnya mereka menolak ayat-ayat Allah

(41)

C. Tanggung Jawab Manusia

Hamba

• Tunduk, patuh, taat kepada Allah.

Memelihara iman yang

bersifat fluktuatif.

Tanggung jawab pada

diri sendiri, keluarga, lingkungan sekitar, maupun pada Allah SWT.

Khalifah

• Tugas kepemimpinan,

memelihara, dan mengelola alam.

Terdapat wewenang

berupa kebebasan untuk memilih dan menentukan sesuatu yang berlandaskan tauhidullah.

Kekuasaan manusia

Referensi

Dokumen terkait

Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata: "Mengapa Engkau

Bahasa Indonesia yang baik dan benar digunakan dengan sangat efisien dalam sebagian besar penulisan.. Bahasa Indonesia yang baik dan benar digunakan dengan sangat efisien

“ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa

Tanda-tanda spesifik dari ayam ini adalah bentuk badan lebih kecil dibanding ayam Asia, Inggris atau Amerika, cuping telinga putih, cepat mencapai dewasa kelamin

Meminta penjelasan prilaku orang lain tentang sikap Asih, Bakti dan Punia yang dapat dijadikan teladan b.. Melakukan diskusi tentang sikap asih, bakti dan punia

Artinya: Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan

∩⊂⊃∪ “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: ‘Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan