• Tidak ada hasil yang ditemukan

Contoh Proposal Penelitian Partisipasi P

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Contoh Proposal Penelitian Partisipasi P"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Contoh Proposal Penelitian Partisipasi Politik

1. LAPORAN PENELITIAN KUANTITATIF METODE PENELITIAN

SOSIALPARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT KOTA PADANG DI PAUH PADA KECAMATAN PILKADA TAHUN 2005 OLEH : DADI DAPUTRA RAMA 06193086

NOVI HENDRA 06193058 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK JURUSAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2008

1. 1. LATAR BELAKANG

(2)

partisipasi dalam politik. Peran masyarakat dalam panggung politik bukanlah hal yang baru. Peranmasyarakat sebenarnya sudah lama mengakar dalam kehidupan politik bangsa sejakIndonesia merdeka. Namun bentuk partisipasi masyarakat masa itu masih dalambelenggu, demokrasi hanya masih untuk para penguasa. Namun setelah lepasnya masa orde baru dan dimulai dengan pemerintahan yang baru barulah mulai terlihat partisipasi

2. masyarakat. Hal yang paling menonjol menunjukkan adanya demokrasi besar-basaran adalah diadakanya sebuah Pemilu yaitu Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2005lalu. Partisipasi politik masyarakat lebih terbuka, hal ini dikarenakan pada Pilkada tahun2005 masyarakat dapat memilih kepala daerahnya masing-masing sesuai dengan pilihan.Dilain hal, masyarakat juga dapat lebih mengenal dan mengetahui calon pilihannya.Keaadan yang demikian juga terjadi di Kota Padang. Berdasarkan survei awal yangdilakukan bahwa seiring dengan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur kebanyakanmasyarakat Kota Padang memberikan partisipasi politiknya, terutama dalammenggunakan hak suara. Bentuk aktifitas partisipasi politik lainnya adalah kampanye,menjadi tim sukses, dan menjadi saksi atau pengawas pada saat pemilihan berlangsung. Yang menjadi menarik dari fenomena politik ini 3. adalah tidak semua masyarakatmelakukan partisipasi politiknya secara aktif, banyak faktor

(3)

4. 4. 1.3. PARADIMA PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakanparadigma tradisionalais. Yang ditujukan untuk mencari data secara empiris khususnyamasyarakat kecamatan pauh.I. 4. PERUMUSAN MASALAH Berangkat dari latar belakang diatas yaitu adanya peran partisipasi masyarakat KotaPadang dalam pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) daerah provinsi SumateraBarat dengan tingakt dan jeni yang berbeda maka muncullah pertanyaan sebagai berikut : 1. Bagaimana hubungan antara tingkat status ekonomi masyarakat dengan tingkat partisipasi politiknya dalam Pilkada tahun 2005 Sumatera Barat? 2. bagaimana hubungan anatara tingkat pendidikan masyarakat dengan tingkat partisipasi politiknya dalam Pilkada tahun 2005 Sumatera Barat?I.5. TUJUAN DAN SIGNIFIKANSI PENELITIANTujuan penelitian ini adalah: 1. untuk mengetahui hubungan antara tingkat status ekonomi dengan tingkat partisipasi politik masyarakat dalam pemilihan Gubenur dan Wakil Gubenur propinsi Sumatera Barat. 2. untuk mengetahui hubungan antara tingkat kosumsi media massa masyarakat dengan tingkat partisipasi politik masyarakat dalam pemilihan Gubenur dan Wakil gubenur provinsi Sumatera Barat. 3. untuk mengetahui hubungan antara tingkat identifiaksi kepartian masyarakat dengan tingkat partisipasi politik masyarakat dalam pemilihan Gubenur dan Wakil Gubenur provinsi Sumatera Barat.Signifikan penelitianHasil penelitian ini nantinya dapat memberi manfaat diantaranya sebagai berikut :

(4)

bahkankekerasan dalam artian upaya mempengaruhi keputusan pemerintah dengan cara melukaifisik seseorang atau merusak property milik pemerintah. Menurut Samuel P. Huntington dan Joan M. partisipasi politik adalah aktivitaswarga Negara secara pribadi yang dimaksudkan untuk mempengaruhi pembuatankeputusan pemerintah. Partisipasi politik dapat bersifat individu ataupun kolektif,terorganisasi ataupun spontan, mapan, atau sporadis, damai atau kekerasan, legal ataupunillegal, efektif atau tidak. Partisipasi politik juga bisa berarti kegiatan mempengaruhipemerintah, terlepas dari kegiatan secara langsung atau tidak. Langsung berarti ia sendiritanpa perantara dan taidak langsung melalui orang-orang yang dapat menyalurkanpemerintah. Biasanya partisipasi politik dipengaruhi oleh pertama, budaya politik masyarakatsetempat. Ini terkait dengan beberapa nilai yang diyakini oleh masyarakat seperti nilaiadat dan nilai tradisi, agama, dll. Kedua, partisipasi dipengaruhi juga oleh status social.Status social meliputi pendidikan, okonomi, dan kelas social masyarakat. Biasanya

(5)

dimana semua masyarakat dapatmemberikan partisipasi politiknya. Sebagaimana dicatat oleh propesor MiriamBudihardjo dalam bukunya “demokrasi di Indonesia “ Selain itu dengan dilaksanakannya pemilihan Gubenur dan Wakil Gubenur inimaka masyarakat dapat memberikan partisipasi politiknya secara individual. Sebenarnyatidak hanya berkaitan dengan pemberian suara yang dapat dilakukan masyarakat dalamPilgub. Masyarakat melakukan partisipasi politiknya antara lain dengan menjadi tim 6

7. 7. sukses calon Gubenur dan Wakil Gubenur, saksi dalam pelaksanaan pemilihan, ikutdalam aktifitas kampanye pasangan calon.2. Hubungan Tingkat Status Ekonomi dengan Tingkat Partisipasi PolitikMasyarakat Status adalah posisi dalam suatu hirarki, suatu wadah bagi hak dan kewajiban,aspek status dari peranan prestise yang berkaitan dengan suatau posisi peranan ideal.Sehubungan dengan orang-orang lainnya dalam kelompok tersebut atau suatu kelompoklainnya dalam kelompok yang lebih besar. Oleh karena status yang dimiliki seseoangmenentukannya dalam stratifikasi tersebut. Menurut Nimkof, status ekonomi menentukan kelas seseorang, maka statusseseorang dalam masyarakat menjadi penting, dari yang diungakapkan diatas bahwastatus ekonomi memisahkan orang dalam golongan yang berbeda-beda. Status ekonomimasyarakat yang tinggi mencerminkan kondisi keuangan masyarakat yang baik pula.Dengan memadainya keuangan masyarakat maka masyarakat tersebut dapat memikirkankemungkinan-kemungkinan lain selain mencari uang. Biasanya status ekonomi ataukeuangan yang memadai menyebabkan partisipasi politik yang tinggi pula.1.7. MODEL ANALISIS Model analisis dalam penelitian sangat berguna untuk memfokuskan kajian yandilakukan atau dengan pengertian lain, objek yang diteliti ditentukan criteria agar dapatmenjawab masalah penelitian yang ada. Model analisis dalam penelitian ini adalah semua masyarakat yang berdomisili diKecamatan Pauh dan mendaptkan hak dalam pemilu Gubenur dan Wakil GubenurSumbar. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang pendapat,persepsi, dan orientasi individu terhadap partisipasi politiknya.1.8 HIPOTESIS Penelitian ini berangkat dari suatu hipotesis kerja yang akan dibuktikan dalampenelitian lapangan dengan menggunakan analisis statistic. Hipotesis merupakanpernyatan yang menunjukan bagaiman peneliti berfikir tenetang hubungan antara 7

(6)

inihipotesis yang digunakan adalah hipotesis korelatif yaitu adanya hubungan antaravariabel-variabel yan diteliti. Hipotesis yang akan diuji tersebut antara lain: 1. semakin baik status ekonomi masyarakat maka semakin tinggi partisipasi politik masyarakat. 2. semakin tinggi tingkat kosumsi media massa maka masyarakat semakin tinggi tingkat partisipasi pilitik masyarakat. 3. semakin tinggi identifikasi kepartaian masyarakat maka semakin tinggi tingkat pertisipasi politik masyarakat. Kerangka hubungan variabelHipotesis geometrik 8

9. 9. Hipotesis indenpenden hipotesis dependen Status social ekonomi Partisipasi politik Kosumsi media massa masyarakat pauh dalam pilkada 2005 Identifikasi kepartaian1.9 METODE PENELITIAN1.9.1. Pendekatan dan Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Sementara jenidpenelitian yang digunakan adalah eksplanatori atau penelitian penjelasan. Penelitianini tidak hanya memberikan sekedar gambaran mengenai gejala social tertentunamun, juga menjelaskan hubungan klausa antara variabel-variabel penelitian danpengajuan hipotesa yang telah dirumuskan sebelumnya. Penelitian ini dilaksanakan 9

(7)

Responden No Umur Frekuensi Persentase 1 < 25 4 40 2 26-35 2 20 3 36-45 3 30 4 > 46 1 10 Total 10 100 10

11.11. Dari 10 orang responden yang diteliti tidak ada yang memberikan jawaban tidaktentang umur. Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa umur responden pada umumnyaberkisar antara 22-46 tahun. Terbukti dengan 4 responden berumur dibawah 25 tahundengan persentase 40%, 2 orang responden berumur antara 26-35 tahun atau 20%, umur36-45 tahun berjumlah 3 orang atau 30% dan hanya 1 orang responden yang berumurantar 49-55 tahun atau 10%.Jenis Kelamin Responden No Jenis Kelamin Frekuensi Persentase 1 < 25 8 80 2 26-35 2 20 Total 10 100 Ternyata setelah dilakukan penelitian diketahui bahwa dari 10 orang respondenjumlah responden laki-laki lebih banyak daripada responden perempuan yaitu sebanyak 8orang atau 80%. Sedangkan jumlah responden perempuan adalah 2 orang atau 20%.Pemungutan SuaraPenggunaan Hak Pilih No Penggunaan Hak Pilih Frekuensi Persentase 1 Ya 8 80 2 Tidak 2 20 Total 10 100 Setelah dilakukan penelitian dapat diketahui bahwa dari 10 orang responden yangditeliti tidak semua responden yang menggunakan hak pilihnya dalam Pilkada 2005tersebut. Namun jumlah responden yang menggunkan hak pilihya lebih banyak dibandingresponden yang tidak memilih yaitu sebanyak 8 orang atau 80%, sedangkan respondenyang tidak memilih adalah 2 orang atau 20%Calon Yang Dipilih No Nama Calon Frekuensi Persentase 11

(8)

responden yang memilih karena diminta untuk memilihpasangan calon.Sikap Terhadap Calon No Sikap Terhadap Calon Frekuensi Persentase 12

13.13. 1 Simpati 6 75 2 Sangat simpati - - 3 Tidak simpati - - 4 Biasa saja 2 25 Total 8 100 Selain memilih karena adanya alasan, responden juga memiliki sikap terhadap calonyang dipilihnya. Dapat dilihat dari 8 orang pemilih terdapat sabagian besar respondenmemilih calonnya karena simpati terhadap calon tersebut yaitu sebanyak 6 orang atau75%. Sedangkan responden yang bersikap biasa saja terhadap calonnya sebanyak 2 orangatau 25%.Latar Belakang yang Cocok Untuk Seorang Gubernur No Latar Belakang Frekuensi Persentase 1 Birokrat 2 25 2 Militer 1 12.5 3 Politisi 1 12.5 4 Pengusaha 2 25 5 Praktisi - - 6 Lainnya 2 25 Total 8 100 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa responden menginginkan calon yang berlatarbelakang birokrat dan pengusaha @2 orang atau @25%. Responden yang memilih calonberlatar belakang militer dan politisi @1 orang atau @12.5%. sedangkan untuk berlatarbelakang seorang praktisi, tidak satupun calon yang memilihnya dan pilihan tersebutdialihkan ke pilihan lainnya yaitu sebanyak 2 orang atau 25% dari jumlah responden.Alasan Jika Tidak Ikut Memilih No Alasan Frekuensi Persentase 1 Tidak percaya janji calon 5 50 2 Tidak ada calon yang sesuai 2 20 3 Bingung karena banyaknya calon - - 4 Ajakan teman - - 5 Kesibukan yang tidak bisa dilewatkan 3 30 Total 10 100 13

(9)

mengikuti semua kampanyesebanyak 3 orang atau 30%. Persentase yang besar adalah 70% atau 7 dari 10 orangresponden tidak mengikuti sama sekali selama kampanye Pelikada 2005 berlangsung. 14

15.15. Status Sosial EkonomiPernghasilan perbulan No Jumlah penghasilan perbulan Frekuensi Persentase 1 < Rp. 1.000.000,00 3 30 2 Rp. 1.000.000,00 – Rp. 1.500.000,00 4 40 3 Rp. 2.000.000,00 – Rp. 3.000.000,00 3 30 4 Rp. 4.000.000,00 – Rp. 5.000.000,00 - - 5 > Rp. 5. 000.000,00 - - Total 10 100 Berdasarkan data diatas, status sosial yang dilihat dari jumlah penghasilan perbulanberkisar antara Rp. 1.000.000,00 – Rp. 2.000.000,00. dari 10 orang responden tersebut,responden yang berpenghasilan < Rp. 1.000.000,00 adalah sebanyak 3 orang atau 30%.Responden yang berpenghasilan antara Rp. 1.000.000,00 – Rp. 1.500.000,00 adalahsebanyak 4 orang responden. Responden yang Rp. 2.000.000,00 – Rp. 3.000.000,00sebanyak 3 orang atau 30%. Sedangkan tidak ada satupun responden yang berpenghasilanlebih dari Rp. 4.000.000,00.Daerah Tempat Tinggal No Daerah Tempat Tinggal Frekuensi Persentase 1 Apartemen - - 2 Perumahan/Komplek 4 40 3 Asrama - - 4 Perkampungan 6 60 Total 10 100 Data dari tabel di atas membuktikan bahwa responden sebagian besar tinggal diderah perkampungan sebanyak 6 orang atau 60% dan di daerah perumahan/kompleksebanyak 4 orang atau 40%. Namun, dari 10 orang responden tersebut tidak ada yangtinggal di apartemen ataupun asrama.Media MassaMengenal Calon 15

(10)

orangatau dengan persentase terbesar yaitu 40%.Pernah Membaca Koran Lokal No Pernah Membaca Koran Lokal Frekuensi Persentase 1 Ya 10 100 2 Tidak - - Total 10 100 16

17.17. Dilihat dari aktifitas membaca koran, data di atas menunjukkan bahwa dari 10orang responden, ternyata semua atau 100% responden pernah membaca koran lokal.Membaca Koran Lokal No Membaca Koran Lokal Frekuensi Persentase 1 Setiap hari 1 1 2 4 kali seminggu 3 20 3 2 kali seminggu 2 20 4 1 kali seminggu 3 30 5 Tidak pernah 1 10 Total 10 100 Setelah dilakukan penelitian mengenai berapa kali responden membaca koran lokaldari 10 orang responden tersebut, hanya 1 orang responden yang membaca koran lokalsetiap hari. Responden yang membaca koran lokal 4 kali dalam seminggu sebanyak 3orang atau 30%, 2 kali seminggu sebanyak 2 orang atau 20% dan 1 kali seminggu dengan4 orang responden yaitu 40%. Sedangkan responden yang tidak pernah membaca koranlokal hanya 1 orang atau 10%.Pernah Membaca Koran Nasional No Pernah Membaca Koran Nasional Frekuensi Persentase 1 Ya 8 80 2 Tidak 2 20 Total 10 100 Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa dari 10 orang reseponden, ternyatarata-rata responden pernah membaca koran nasional yaitu sebanyak 8 orang atau 80%.Sedangkan responden yang tidak pernah membaca koran nasional sebanyak 2 orang ataupersentasinya 20%.Membaca Koran Nasional 17

(11)

19.19. I.10. Analisis Uji Hipotesis Berdasarkan data dari penelitian maka untuk menguji hipotesis penelitilihat berdasarkan tidak adanya partisipasi masyarakat di Kecamatan Pauh sebagai berikut:no partisipasi masyarakat di Kecamatan Pauh1 Berpartisipasi2 Tidak Berpartisipasi3 Tidak Berpartisipasi4 Berpartisipasi5 Berpartisipasi6 Berpartisipasi7 Berpartisipasi8 Berpartisipasi9 Berpartisipasi10 BerpartisipasiBerdasarkan data di atas peneliti akan menganalisa berdasarkan hipotesis yaitu : Ho= tidak ada partisipasi masyarakat di Kecamatan Pauh pada pilkadaSumbar 2005 Ha =adanya partisipasi masyarakat di Kecamatan Pauh pada pilkadaSumbar 2005No Kategori Fo Fh ( Fo-Fh)2 ( Fo-Fh)2 Fh1 Berpartisipasi 8 5 9 1,82 Tidak berpartisipasi 2 5 9 1,8 Jumlah 10 10 18 3,6Jadi x hitung = 10 dan x table = 5%= 3.48Uji hipotesisJika x table > x hitung maka hipotesis Ha ditolakJika x hitung ≥ dengan x table maka Ha diterimaMakaHa = 10 ≥ Ho = 3,48Berarti dalam penelitian ini maka Ha nya diterima dan Ho nya ditolak 19

20.20. 1.11. KESIMPULAN Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara tingkat statusekonomi, kosumsi media massa, dan identifikasi kepartaian dengan tingkat partisipasipolitik.Hasil pengujian hipotesis tersebut adalah: 1. hipotesis pertama ditolak, karena terdapat hubungan terbalik antara status ekonomi dengan tingkat partisipasi politik. Hal ini dibuktikan dengan taraf kepercayaan 5 %. Berarti temuan pada survey awal yang menyatakan bahwa tingkat status ekonomi seseorang sangat menentukan tingkat partisipasi politik masyarakat salah. 2. hipotesis kedua diterima, karena t hitung lebih besar daripada t table hubungan antara tingkat kosumsi media massa dengan tingkat partisipasi politik. Ini juga dibuktikan dengan tingkat kepercayaan 5%. Berarti semakin tinggi tingkat kosumsi media massa tidak mempengaruhi tingkat partisipasi politik. 20

21.21. KUISIONER LEMBARAN KUESIONER PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT PAUH PADA PILKADA TAHUN 2005 A. Identitas RespondenNama :Umur :Jenis kelamin :Jorong : Apakah pendidikan terakhir anda? a. tidak tamat SD b. tamatan SD c. tamatan SMP/ Sederajat d. tamatan SMA/Sederajat e. tamatan diploma f. tamatan sarjana Apakah propesi anda? a. PNS b. TNI/Polri c. Pensiunan/purna d. Pegawai swasta e. ……… 21

(12)

anda memilih dari alasan berikut, manakah yang membuat anda ikut memilih pada pilkada 2005?a. kesadaran sendirib. fanatic trhadap salah satu calonc. suka terhadap salah satu calond. diminta untuk memilih salah satu calone. ikut pilihan orang lain4. Bagaimana sikap anda terhadap calon yang anda pilih?a. simpatib. sangat simpatic. tidak simpatid. biasa saja5. Apa latarbelakang yang paling cocok menurut anda untuk seorang gubenur sumbar?a. birokratb. militerc. politisid. pengusahae. akademisif. kalangan praktisig. lainnya6. Jika anda tidak ikut memilih dari alasan berikut, manakah yang membuat anda tidak ikut memilih pada pilkada 2005?a. tidak percaya pada janji calonb. tidak ada yang sesuai dengan andac. bingung karena banyaknya calond. ajakan dari temane. kesibukan yang tidak bisa dilewatkan7. Apakah anda ikut kampanye pilkada tahun 2005?a. yab. tidak8. Apakah anda ikut semua kampanye calon pada pilkada tahun 2005?a. yab. tidak semuac. tidak sama sekali 22

23.23. C. Status Sosial dan Ekonomi9. Berapa penghasilan yang anda peroleh tiap bulannya?a. <Rp 1.000.000,00b. Rp 1.000.000,00-Rp 1.500.000,00c. Rp 2.000.000,00-Rp 3.000.000,00d. Rp 4. 000.000,00-Rp 5.000.000,00e. >Rp 5.000.000,0010. Apakah penghasilan tersebut mencukupi kebutuhan anda?a. sangat mencukupib. mencukupic. kurang mencukupid. tidak mecukupie. sangat tidak mencukupi11. Apakah pendidikan formal yang pernah anda terima?---12. Apakah pendidkan informal yang pernah anda terima?---13. Dimanakah pemukiman tempat anda tinggal?a. apartemenb. perumahan/kompekc. asramad. perkampungane. --- D. Media Massa14. Darimanakah anda kenal pasangan calon yang anda pilih?a. Koranb. Spanduk/balihoc. Radiod. Temane. Dll15. Berapa kali anda membaca berita di media massa?a. setiap harib. 4 kali semingguc. 2 kali seminggud. 1 kali seminggue. tidak pernah16. Apakah anda pernah membaca Koran local?a. yab. tidak17. Berapa kali anda membaca Koran local?a. setiap hari 23

(13)

Recommended

Referensi

Dokumen terkait

Nusantara of Research ISSN... Nusantara of Research

Pembuktian Kualifikasi akan dilakukan dengan cara melihat keaslian dokumen dari dokumen asli atau salinan dokumen yang sudah dilegalisir oleh yang berwenang dan

Tesis dengan judul “PERBEDAAN EKSPRESI HUMAN LEUCOCYTE ANTIGEN-E (HLA-E) DAN NATURAL KILLER CELL (NK CELL) PADA BLIGHTED OVUM” inidisusun untuk memenuhi

• Daerah pengaruh suatu conto ini mempunyai suatu jarak dengan notasi a yang dikenal dengan nama daerah pengaruh ( range)2. Di luar jarak ini, maka rata-rata variasi harga Z( x)

Pertimbangan untuk meninjau kembali pengaturan penghapusan Piutang Perusahaan Negara/Daerah dalam Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2005 dilandaskan pada pemikiran bahwa

Dengan demikian, apabila temuan tersebut dihubungkan dengan teori yang dikemukakan oleh Pasuraman terkait dengan empathy , maka sesuai dengan apa yang di temukan

Tingkat pengetahuan Pasien Rawat Jalan Penggunaan Antibiotik di Puskesmas Karanganyar.. Journal of pharmaceutical Science and