• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA SESUAI DE (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA SESUAI DE (1)"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA SESUAI

DENGAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

Disusun Oleh:

Maretha tri andini (171011500204)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

KEWARGANEGARAAN DAN PANCASILA

UNIVERSITAS PAMULANG

(2)

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

sarana dan prasarana pendidikan berkenaan dengan fasilitas dan kemudahan-kemudahan

dalam pelaksanaan pendidikan yang tersedia. Sarana dan prasarana pendidikan masih

sangat tergantung pengadaannya dari pemerintah pusat, Permasalahan-permasalahan yang

menyangkut fasilitas pendidikan ini, erat kaitannya dengan kondisi tanah, bangunan dan

perabot yang menjadi penunjang terlaksananya proses pendidikan. Dalam aspek tanah

pendidikan, berkaitan dengan status hukum kepemilikan tanah yang menjadi tempat

pendidikan, letaknya yang kurang memenuhi persyaratan lancarnya proses pendidikan

(sempit, ramai, terpencil, kumuh, labil, dan lain-lain).

B. Ruang Lingkup Kajian

Ruang lingkup manajemen sarana dan prasarana di sekolah ini meliputi beberapa kajian :

(1) perencanaan, (2) pengadaan, (3) inventarisasi, (4) pemanfaatan, dan (5) pemeliharaan

C. Tujuan

Makalah ini saya selesaikan karena mempunyai tujuan yang berguna bagi semua yang

menyukai materi yang saya bahas ini. Dengan menyelesaikan makalah ini dengan konsep

manajemen sarana dan prasarana sesuai dengan standar nasional pendidikan juga untuk

(3)

II. PEMBAHASAN

A. Hakikat Manajemen Sarana dan Prasarana sesuai dengan Standar Nasional 1. Definisi

Sarana pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang secara langsung dipergunakan

dan menunjang proses pendidikan, khususnya proses belajar mengajar, seperti gedung, ruang

kelas, meja kursi, serta alat-alat dan media pengajaran. Adapun yang dimaksud dengan prasarana

pendidikan adalah fasilitas yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan

atau pengajaran, seperti halaman, kebun, tanaman sekolah, jalan menuju sekolah, tetapi jika

dimanfaatkan secara langsung untuk proses belajar mengajar, seperti taman sekolah untuk

pengajaran biologi, halaman sekolah sebagai lapangan olah raga, komponen tersebut merupakan

sarana pendidikan.

Manajemen sarana dan prasarana pendidikan bertugas mengatur dan menjaga sarana dan

prasarana pendidikan agar dapat memberikan kontribusi secara optimal dan berarti pada jalannya

proses pendidikan. Kegiatan pengelolaan ini meliputi kegiatan perencanaan.1

Sarana dan prasarana sekolah yang harus menjadi pertimbangan minimal dalam

penyelenggaran sekolah adalah berkaitan dengan lahan dan ruang, seperti ruang pendidikan dan

pengajaran (kelas, lab, ruang, kesenian), ruang adminitrasi, ruang penunjang (ibadah, koprasi,

osis, serba guna), perabot, alat dan media pendidikan, serta ketersediaan buku pekajaran dan

bacaan.2

Yang dimaksud dengan sarana pendidikan di dalam system penyelanggaran pendidikan

adalah himpunan sarana yang diperlukan untuk menjalankan proses pendidikan dalam mencapai

tujuan yang telah di tentukan. Himpunan saran ini dikelompokkan dalam:

 Sarana tenaga pengajar  Sarana fisik

1

Mulyasa . Manajemen berbasis sekolah (Bandung:PT REMAJA ROSDAKARYA, 2014) h. 49 2

(4)

 Sarana adminitrasi dan  Sarana waktu 3

2. Ruang lingkup

Ruang lingkup manajemen sarana dan prasarana pendidikan , meliputi :

a) Perencanaan

Perencanaan merupakan kegiatan analisis kebutuhan terhadap segala kebutuhan dan

perlengkapan yang dibutuhkan sekolah untuk kegiatan pembelajaran peserta dan didik dan

kegiatan penunjang lainnya. Kegiatan ini dilakukan secara terus-menerus selama kegiatan

sekolah berlangsung.

b) Pengadaan

Pengadaan adalah proses kegiatan mengadakan sarana dan prasarana yang dapat dilakukan

dengan cara-cara membeli, menyumbang, hibah dan lain-lain. Pengadaan sarana dan

prasarana dapat bebrbentuk pengadaan buku, alat, perabot dan bangunan.

c) Penginvestasian

Penginvetarisasian adalah kegiatan melaksanakan penggunaan, penyelenggaraan,

pengaturan dan pencatatan barang-barang, menyusun daftar barang yang menjadi milik

sekolah ke dalam satu daftar inventaris barang secara teratur. Tujuannya adalah untuk

menjaga dan menciptakan tertib administrasi barang milik negara yang dipunyai suatu

organisasi.

d) Pemanfaatan

pemanfaatan segala jenis barang yang sesuai dengan kebutuhan secara efektif dan efisien.

Dalam hal pemanfaatan sarana, harus mempertimbangkan hal berikut:

3

(5)

 Tujuan yang akan dicapai

 Kesesuaian antar media yang akan digunakan dengan materi yang akan dibahas  Tersedianya sarana dan prasarana penunjang

 Karakteristik siswa

e) pemeliharaan

Pemeliharaan adalah kegiatan merawat, memelihara dan menyimpan barang-barang sesuai

dengan bentuk-bentuk jenis barangnya sehingga barang tersebut awet dan tahan lama.

Pihak yang terlibat dalam pemeliharaan barang adalah semua warga sekolah yang terlibat

dalam pemanfaatan barang.4

3. Tujuan

tujuan manajemen sarana dan prasarana pendidikan adalah memberikan pelayanan secara

professional di bidang sarana dan prasarana pendidikan dalam rangka terselenggaranya

proses pendidikan, dalam rangka terselenggaranya proses pendidikan secara efektif dan

efisien (Bafadol 2003)[8]. Secara rinci, tujuannya adalah sebagai berikut:

 Untuk mengupayakan pengadaan sarana dan prasarana pendidikan melalui sistem perencanaan dan pengadaan yang hati-hati dan seksama. Dengan perkataan ini,

melalui manajemen sarana dan prasarana pendidikan diharapkan semua

perlengkapan yang didapatkan oleh sekolah adalah sarana dan prasarana yang

berkualitas tinggi, sesuai dengan kebutuhan sekolah, dan dengan dana yang efisien.  Untuk mengupayakan pemakaian sarana dan prasarana secara tepat dan efisien.  Untuk mengupayakan pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah, sehingga

keberadaannya selalu dalam kondisi siap pakai dalam setiap diperlukan oleh semua

personel sekolah

4

(6)

Manajemen sarana dan prasarana yang baik diharapkan dapat menciptakan sekolah/

sekolah yang bersih, rapi, indah, sehingga menciptakan kondisi yang menyenangkan baik bagi

guru maupun untuk murid dan masyarakat yang berada di sekolah .

Di samping itu juga diharapkan tersedianya alat-alat fasilitas belajar yang memadai secara

kuantitatif, kualitatif, dan relevan dengan kebutuhan serta dapat dimanfaatkan secara optimal

untuk kepentingan proses pendidikan dan pengajaran, baik oleh guru sebagai pengajar maupun

murid-murid sebagai pelajar.

4. Manfaat

 Menyiapkan data dan informasi dalam rangka menentukan dan menyusun rencana

kebutuhan barang.

kebih) sebagai dasar sebagai dasar ditambah atau dikuranginya barang

 Memberikan data dan informasi dalam rangka memudahkan pengawasan dan pengendalian barang

 Memberikan data dan imformasi dalam rangka pengontrolan dan pengevaluasian

saran prasarana dalam sebah lembaga tersebut.5

5. Fungsi

prasarana pendidikan berfungsi tidak langsung. Yang termasuk di dalam prasarana

pendidikan adalah tanah, halaman, pagar, tanaman, gedung/bangunan sekolah, jaringan

jalan, air, telepon, serta perabot/mebiler. Sedangkan sarana pendidikan berfungsi

langsung terhadap proses belajar mengajar, seperti alat pelajaran, alat peraga dan media

pendidikan (Gunawan, 1996:115).

Ketiga macam golongan tersebut akan diuraikan satu persatu berdasarkan

klasifikasinya masing-masing:

5

(7)

 Alat pelajaran adalah semya benda yang dapat digunakan secara langsung oleh guru maupun murid dalam proses belajar mengajar, atau/alat benda yang

dipergunakan secara langsung oleh guru maupun murid dalam proses belajar

mengajar. Alat pelajaran dapat berupa buku tulis, gambar-gambar, alat-alat

tulis-menulis lain seperti kapur, penghapus, dan papan tulis maupun alat-alat praktek,

semuanya termasuk ke dalam lingkup alat pelajaran.

 Alat peraga adalah semua alat pembantu pendidikan dan pengajaran, baik berupa

benda ataupun perbuatan dari yang tingkatnya paling kongkrit sampai yang

paling abstrak yang dapat memepermudah pemberian pengertian (penyampaian

konsep) kepada murid atau segala sesuatu yang digunakan guru untuk

memperagakan atau memperjelas pelajaran.

 Media pendidikan adalah sarana pendidikan yang digunakan sebagai perantara di dalam proses belajar mengajar untuk lebih mempertinggi efektivitas dan efisiensi,

tetapi dapat pula sebagai pengganti peranan guru. Biasanya klasifikasi media

pendidikan didasarkan atas indera yang digunakan untuk menangkap isi dari

materi yang disampaikan dengan media tersebut. Dengan cara pengklasifikasian

ini dibedakan atas:

o Media audio atau media dengar, yaitu media untuk pendengaran.

o Media visual atau media tampak, yaitu media untuk penglihatan.

o Media audio visual atau media tampak-dengar, yaitu media untuk

pendengaran dan penglihatan.6

B. Standar Nasional Pendidikan tentang manajemen sarana prasarana

Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan

pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta

perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan

berkelanjutan.

6

(8)

Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang

pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang

laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa,

tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi, dan ruang/tempat lain

yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.

Berikut ini, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia yang berkaitan

dengan Standar Sarana dan Prasarana.

 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 24 Tahun 2007 tentang

Standar Sarana dan Prasarana untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI),

Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah Menengah

Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA).

 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 40 Tahun 2008 tentang

Standar Sarana Prasarana untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Madrasah

Aliyah Kejuruan (MAK).

 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2008

tentang Standar Sarana Prasarana untuk Sekolah Luar Biasa.7

C. Implikasi Standar Nasinal Pendidikan terhadap Manajemen sarana prasarana

Pada dasarnya dengan standar nasional pendidikan diharapkan mampu memeratakan segala

kegiatan maupun sarana pendukung dalam pendidikan yang meningkatkan mutu pendidikan itu

sendiri. Namun selalu ada implikasi dari setiap penerapan sebuah kebijakan, dan tidak pula

dengan standar sarana dan prasaran, karena implikasi dari penerapannya menimbulkan

kendala-kendalan dan permasalahan baru yang pemecahannya tidaklah mudah karena akan berkaitan

dengan standar nasional yang lain. Misalkan saja kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan,

Peserta didik dan kelulusannya, penilaian dan pengelolaan maupun pelaksanaan pembiayaan

yang sesuai dan merata.

Implikasi berkaitan dengan akibat dari implementasi sebuah program atau kegiatan, dalam

implementasi standar sarana dan prasarana tidak menutup kemungkinan terjadi sebuah implikasi

7

(9)

dari penerapan tersebut. Bila setiap sarana dan prasaran yang di adakan dan dilaksanakan sesuai

dengan ketentuan yang berlaku dalam standar, maka akibat yang mungkit terjadi seperti yang

diuraikan diatas adalah munculnya kebijakan lain yang berkaitan dengan pilihan untuk

memenuhi terlebih dahulu kebutuhan utama dari sebuah sekolah ataupun satuan pemdidikan.

Lahan dan bagunan dari sekolah yang akan didirikan tidak selamanya mengikuti ketentuan

minimum sarana prasarana tapi disesuaikan dengan kondisi dan lingkungan sekitar sekolah

tersebut. Demikian pula dengan perlengkapan setiap ruang selalu di lakukan dengan bertahap

dan berkelanjutan. Apabila dilakukan dengan secara langsung yang sesuai dengan ketentuan

hambatan yang paling utama adalah pemeliharaan maupun pembiayaan yang tidak mencukupi

dan memadai bagi sarana dan prasarana yang disiapkan.

Selain itu ketersediaan kompetensi setiap pendidik dan tenaga kependidikan yang sesuai

sehingga mampu mengelola dan memanfaatkan setiap sarana pendukung tidak mampu

menyamai perlengkapan yang diberikan dan ini berakibat pada penelantaran perlengkapan

tersebut. Pembangunan yang disesuaikan dengan ketentuan sebuah bagunan pada lahan yang

tersedia akan memberikan dampak pada sempitnya ruang bermain/olahraga ataupun pembunan

sarana yang lainnya seperti laboratorium, UKS maupun perpustakaan. Kendala ini biasanya

ditemui dikota-kota besar yang tidak memiliki lahan yang begitu luas, atau meskipun memiliki

lahan yang luas, dengan penerimaan peserta didik yang tidak sesuai dengan rasio minimum

dalam setiap kelas menjadikan penambahan gedung yang lebih banyak.8

8

(10)

III. PENUTUP A. Kesimpulan

Manajemen sarana dan prasarana sangatlah penting dalam pencapaian tujuan pendidikan

yang difungsikan untuk mengatur sarana dan prasarana yang ada pada suatu sekolah. Dengan

adanya sarana dan prasarana maka lebih mudah dalam pengelolaan dan pengaturan sarana dan

prasarana sehingga dapat digunakan secara efektif dan efisien dengan memperhatikan

prinsip-prinsip manajemen sarana dan prasarana.

Untuk mencapai tujuan dari manajemen sarana dan prasarana maka diperlukan rasa

tanggung jawab, kerjasama serta kepedulian dari setiap pengguna fasilitas yang telah disediakan

sehingga akan tetap baik dan selalu siap digunakan secara tepat dan efisien. Dalam manajemen

sarana dan prasarana yang memiliki ruang lingkup yang disesuaikan dengan keadaan

masing-masing di suatu tempat serta kebutuhan masing-masing-masing-masing tingkat satuan pendidikan yang diatur

oleh BNSP

B. Saran

Kita sebagai seorang calon pendidik diharapkan mampu mengelolah atau menggunakan

sarana prasarana dalam proses belajar mengajar agar siswa dapat memahami dan aktif dalam

lingkungan sekolahnya. Begitu juga saat menggunakan sarana pendidikan harus kita sesuaikan

dengan kriteria siswa yang dididik. Dengan adanya makalah ini penulis mengharapkan apabila

ada kesalahan dalam penulisan agar memberi tahu penulis. Karena segala kekurangan datang

(11)

IV. DAFTAR PUSTAKA

http://kekelengenkudanange.blogspot.com/2012/10/pengertian-manfaat-dan-tujuan-manajemen.html (diambil pada hari rabu tangal 27 juni jam 01.35)

http://mametoisme.blogspot.com/2011/12/implementasi-dan-implikasi-standar.html(diambil

pada hari rabu tangal 27 juni jam 01.55)

http://bsnp-indonesia.org/standar-nasional-pendidikan/

Mulyasa , Kurikulum yang Disempurnakan (bandung, PT REMAJA ROSDAKARYA, 2006)

Mulyasa . Manajemen berbasis sekolah (Bandung:PT REMAJA ROSDAKARYA, 2014)

Umaedi . Materi pokok manajemen berbasis sekolah (Tanggerang: UNIVERSITAS TERBUKA,

2017)

Sudarwan. Media komunikasi pendidikan (Jakarta: PT BUMI AKSARA, 2010)

Muhaimin. Manajemen pendidikan: aplikasinya dalam penyusunan rencana pengembangan

Referensi

Dokumen terkait

Dalam perancangan produk ini ada beberapa aspek yang perlu dikaji untuk mendesain alat filtrasi air untuk kebutuhan survival, yaitu:.. Teknologi yang akan diterapkan

Dengan memanjatkan segala puji dan Rasa Syukur kehadirat Alloh SWT yang telah melimpahkan segala Rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis ini

Dengan mengikuti standar akreditasi rumah sakit di Indonesia maka diharapkan rumah Dengan mengikuti standar akreditasi rumah sakit di Indonesia maka diharapkan

Oleh karena itu, penulis menuangkannya dalam bentuk penelitian dengan judul “Penerapan Model GI (Group Investigation) pada Konsep Zat Adiktif dan Psikotropika” (Penelitian

Partai politik kendati berlabel Islam atau dakwah bahkan sejatinya tetap partai politik, yang orientasi utamanya tetap pada perjuangan kekuasaan untuk dirinya sendiri,

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan segala rahmat, karunia dan pertolongan-Nya, sehingga skripsi yang berjudul “ PELAYANAN SARANA

menunjukan bahwa 1) skor rata-rata pemahaman konsep mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Sriwijaya pada pokok bahasan gerak harmonik sederhana

Agar dalam penelitian laporan akhir ini tidak menyimpang dari permasalahan yang ada, penulis membatasi ruang lingkup pembahasannya yaitu Perusahaan Manufaktur