• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kurikulum malaysia Kemen terian Pelajaran

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Kurikulum malaysia Kemen terian Pelajaran"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

KURIKULUM MALAYSIA Artikel

Dosen: Nur Azizah S.Pd.M.Ed.,Ph.D..

Disusun oleh:

Kelompok / PAUD A

Fakhri 17717251008

Novi Pardarina 17717251012

Tri Wahyuni Rezkiputri 17717251017

PASCASARJANA

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

(2)

Pendahuluan

Malaysia merupakan negara multi rasial yang terdiri dari bangsa Melayu, Cina, India, Kadazan, Iban, Murut dan beberapa kelompok etnis minoritas lainnya. Keberadaan masyarakat majemuk di Malaysia dimulai sejak era Kesultanan Malaka dimana pedagang dari China, India, Arab dan lain-lain datang dan menetap secara permanen di Malaka. Sejak saat itu, berbagai komunitas etnis telah hidup dengan damai dan mereka dengan bebas mempraktikkan iman dan budaya mereka secara saling menghormati. Adanya masyarakat multi-rasial juga merupakan warisan pemerintah kolonial Inggris. Penjajah tersebut memperkenalkan kebijakan 'pembagian dan aturan' termasuk dalam hal perancangan kurikulum pendidikan di negara ini. Pada saat itu, pendidikan mencerminkan kepentingan pendudukan kolonial Inggris. Ini jelas digambarkan melalui subjek Sejarah dimana penguasa kolonial Inggris telah menyalurkan propaganda mereka secara efektif. Pihak berwenang Inggris memperkenalkan kurikulum yang berbeda di sekolah yang beraliran bahasa Inggris dan Melayu. Hal ini diakui oleh Abdul Razaq (2007) yang menggambarkan bahwa kurikulum saat itu hanya terkait dengan Inggris dan masyarakat Eropa lainnya. Di sisi lain, sekolah-sekolah Cina dan Tamil menggunakan kurikulum mereka sendiri (Khoo Kay Kim, 1992). Menurut Jamaliah (2005), ini kemudian akan menciptakan kesenjangan antara murid-murid sekolah yang menggunakan bahasa Inggris, Cina dan Tamil dalam hal pendidikan Sejarah. Oleh karena itu, hal itu menimbulkan identitas yang berbeda dan mengurangi nilai kerja sama antar masyarakat. Setelah negara mencapai kemandiriannya, pengaruh kurikulum Inggris semakin menurun (Maharom Mahmood, 2001).

(3)

Pembahasan

Di Malaysia, sistem pendidikan untuk anak-anak usia prasekolah dilakukan di Taman Asuhan Kanak-kanak atau Taska dan Taman Didikan Kanak-kanak atau Tadika. Taska diperuntukkan sebagai tempat mengasuh dan menjaga anak-anak yang berusia nol hingga empat tahun. Sementara anak usia empat hingga enam tahun dididik di Tadika. Keduanya memakai kurikulum terpadu yang digunakan dalam program pendidikan yang disusun negara. Di Indonesia, kedua model pendidikan ini dapat dikategorikan ke dalam Taman Kanak-kanak dan PAUD.

Taska bertujuan mendidik anak-anak agar mereka mampu bersosialisasi dan berinteraksi di antara sesamanya atau dengan orang dewasa di sekelilingnya. Taska juga ingin melahirkan kanak-kanak berkepribadian mulia dan membina generasi masa depan yang berkualitas. Sama halnya dengan Taska, Tadika juga memiliki tujuan serupa untuk semua anak tanpa melihat latar belakang sosial, agama, lokasi tempat tinggal, keadaan kesehatan mental dan fisik serta perkembangan intelektual mereka.

Aktivitas pengajaran dan pembelajaran yang digunakan di Taska merujuk pada Kurikulum Permata Negara Malaysia. Kurikulum ini digagas pada 2004 oleh Rosmah Mansor, istri Perdana Menteri Malaysia keenam, Najib Tun Razak. Program yang punya tagline ‘setiap anak permata negara’ ini merupakan langkah untuk menangani masalah sosial di kalangan remaja dan belia.

Tujuan Kurikulum Permata Negara berdasarkan yang tercantum dalam panduan kurikulum permata negara tahun 2012 ialah untuk menyediakan program pengasuhan dan pendidikan awal yang terpadu untuk anak-anak yang berumur 0-4 tahun. Kurikulum ini juga menyediakan peluang kepada anak-anak untuk mendapat pengalaman pembelajaran awal yang berkualitas untuk melahirkan modal insan negara yang mempunyai kepribadian mulia, kerohanian yang mantap, kecerdasan intelektual yang tinggi, menghargai berbagai budaya, patriotik, dan mengamalkan gaya hidup sehat.

(4)

Rancangan kurikulum permata menggunakan RPP, RPS, RPM, RPH. Di Taska, tersedia ruang-ruang khusus bagi anak untuk melakukan berbagai aktivitas mereka dan didampingi guru yang mengasuh. Di setiap ruang ini, anak-anak bebas beraktivitas sesuai dengan tahap perkembangannya. Selain di dalam ruangan, kegiatan pembelajaran juga dilakukan di luar kelas. Kelas terbagi menurut kegiatan dan usia anak, mulai dari bayi sampai usia empat tahun. Ada ruang untuk pengasuhan bayi, dan kelas untuk anak tiga hingga empat tahun. Untuk bayi, mereka lebih banyak diberikan kegiatan pengasuhan dan stimulasi untuk membantu perkembangan. Alat dan bahan bermain yang disediakan sesuai dengan kebutuhan bayi. Disediakan juga tempat tidur dalam ruangan khusus sehingga tidak dapat dimasuki selain guru yang menangani bayi.

Jika ada anak berkebutuhan khusus, mereka tetap disatukan dengan anak-anak normal lainnya di dalam kelas yang sama. Penyatuan ini supaya anak-anak berkebutuhan khusus memperoleh kesempatan dan bimbingan yang sama dalam membina perkembangan serta pertumbuhannya. Selain itu, ada juga ruang khusus bagi anak-anak ini dengan berbagai macam alat yang disediakan untuk menjadikan mereka istimewa. Anak berkebutuhan khusus akan memberi inspirasi bahwa manusia terlahir sebagai makhluk istimewa. Mereka harus diberikan perlakuan baik sesuai kebutuhan untuk menjadi lebih baik. Walaupun dalam proses pengajaran mereka disatukan dengan anak-anak normal, tapi ditangani guru khusus. Di setiap kelas dilengkapi dengan buku catatan harian (daily log book) berisi kegiatan yang dilakukan kanak-kanak dan catatan dari guru. Saban hari, catatan itu diberikan kepada kepada orang tua, sehingga dapat memberikan perhatian yang sama kepada si anak di rumah.

Sedangkan untuk kegiatan pembelajaran dan pendidikan Tadika berlandaskan pada Kurikulum Standar Prasekolah Kebangsaan (KSPK). KSPK sendiri didasari oleh akta pendidikan Malaysia nomor 550 tahun 1996. Panduan kurikulum ini ini diluluskan dan disahkan oleh mentri dibawah bagian 22. Kurikulum pra sekolah diartikan sebagai program pendidikan bagi anak-anak yang berumur 4-6 tahun. Kurikulum prasekolah kebangsaan hendaknya digunakan oleh semua Tadika yang ada di Malaysia. Kurikulum Prasekolah Kebangsaan yang ditentukan dalam Bagian (1) harus menyatakan pengetahuan, keterampilan dan nilai yang diharapkan oleh siswa pada akhir masa pendidikan pra sekolah mereka masing-masing. Setiap tadika yang ingin melaksanakan kurikulum selain Kurikulum Pra Sekolah Kebangsaan, sebelum kurikulum lebih lanjut tersebut, harus memperoleh persetujuan tertulis dari dewan Jenderal atas maksud tersebut dengan cara yang telah ditentukan.

(5)

1. Menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dengan baik.

2. Mengamalkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari untuk murid beragama Islam.

3. Mengamalkan nilai-nilai murni masyarakat Malaysia.

4. Menghargai dan peka terhadap budaya masyarakat Malaysia. 5. Menyayangi dan menghargai alam sekitar.

6. Memngembangkan konsep diri yang positif dan keyakinan diri.

7. Mempraktikkan amalan kesehatan, membina kebugarann badan dan menjaga keselamatan diri.

8. Mengaplikasikan pemikiran kritis, kreatif dan inovatif serta kemahiran menyelesaikan masalah dalam pembelajaran dan kehidupan seharian.

Kurikulum Prasekolah berfokus untuk melahirkan murid yang mempunyai kemampuan berkomunikasi dan bersosialisasi dengan percaya diri. Di samping itu, kurikulum ini mencita-citakan murid yang mampu menghadapi tantangan, menyelesaikan masalah, berkeinginan untuk belajar dan mempersiapkan diri untuk belajar lebih lanjut.

Sementara untuk kerangka Kurikulum Pra Sekolah 2017 dapat dilihat dari gambar dibawah ini

(6)

Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan mengenai kurikulum PAUD Malaysia adalah mereka menggunakan kurikulum untuk tingkata PAUD yang berbeda. Taska yang ditunjukan bagi anak-anak usia 0-4 tahun menggunakan kurikuulum permata Negara, sementara Tadika untuk usia 4-6 tahun menggunakan Kurikulum Pra Sekolah Kebangsaan. Aspek yang dikembangkan hampir sama terkait dengan kognitif, fisik-motorik, sosioemosional, dan moral-keagamaan. Selain itu Pada dasarnya pembelajaran anak usia prasekolah sangat ditentukan oleh kurikulum yang digunakan dan perencanaan pembelajaran yang disusun serta kreativitas guru yang dapat menjadikan anak tumbuh dan berkembang sesuai dengan usianya. Apa yang dilakukan Malaysia lewat Kurikulum Permata dan Kurikulum Pra Sekolah Kebangsaan yang digunakan Taska dan Tadika mungkin saja menarik untuk diadopsi di Indonesia.

Referensi

Abdul Razaq Ahmada,et.al. 2010. International Conference on Learner Diversity 2010: Malaysian Secondary School History Curriculum and Its Contribution towards Racial

Integration. Elsevier Ltd

Aziz Zahara, et.al. 2010. International Conference on Learner Diversity 2010: A Study of

National Integration: Impact of Multicultural Values. Elsevier Ltd

Bahagian Pendidikan Awal Kanak-Kanak (PERMATA), Jabatan Perdana Menteri. 2013. KURIKULUM PERMATA NEGARA : ASUHAN DAN DIDIKAN AWAL KANAK-KANAK 0 – 4 TAHUN. Selangor: Bahagian Pendidikan Awal Kanak-kanak (Permata)

Malakolunthu Suseela. 2010. WCLTA 2010: Culturally responsive leadership for multicultural

education: The case of “Vision School” in Malaysia. Elsevier Ltd

Peneraju Pendidikan Negara. 2017. Kurikulum Standar Prasekolah Kebangsaan (KSPK). Selangor: Kementrian Pendidikan Malaysia

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan pelaksanaan kurikulum terpadu adalah wujud dari tujuan pendidikan di Madrasah Tsanawiyah Sunan Pandanaran yang tercantum dalam visi misi dan tujuan MTS

Memperoleh program hibah kurikulum berbasis kompetensi pada tahun 2012 dengan tujuan mempersiapkan program studi untuk redesign kurikulum berbasis

Tujuan kajian ini dijalankan adalah untuk mengkaji penilaian kurikulum program SPF dan SPC dari segi program, kekuatan dan kelemahan kandungan pelajaran, keberkesanan pengajaran

Huraian sukatan pelajaran ialah dokumen yang memperincikan sukatan pelajaran yang bertujuan untuk memenuhi cita-cita murni dan semangat Falsafah Pendidikan Kebangsaan, dan

pengembangan kurikulum berfokus pada empat aspek yaitu tujuan pendidikan, pengalaman pendidikan, struktur kurikulum yang menyediakan organisasi pengalaman belajar, serta Penilaian

PERTAMA : Menetapkan berlakunya Kurikulum Baru Tahun 2011 Program S1 Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada mulai Tahun Ajaran 2011/2012, yang dibagi menjadi 4

Manajemen kurikulum ialah sebagai suatu sistem pengelolaan kurikulum yang kooperatif, komprehenshif, sistemik, dalam rangka mewujudkan ketercapaian tujuan

Huraian Sukatan Pelajaran ialah dokuman yang memperincikan Sukatan Pelajaran yang bertujuan untuk memenuhi cita-cita murni semangat Falsafah Pendidikan Kebangsaan, dan