• Tidak ada hasil yang ditemukan

penyebab terjadinya KELAINAN SIRKULASI C

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "penyebab terjadinya KELAINAN SIRKULASI C"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap hari semua makhluk hidup perlu melakukan pengaturan keseimbangan air, elektrolit, dan asam – basa. Pada manusia, asupan dan pengeluaran air dan elektrolit diatur lewat hubungan timbal balik hormon dan saraf yang mendasari perilaku dan kebiasaan makan. Sebagian besar proses metabolik yang berlangsung ditubuh menghasilkan pembentukan asam demi tercapainya keseimbangan asam – basa. Asam – asam ini harus dikeluarkan dari tubuh melalui paru yang mengeluarkan pembuangan karbondioksida, ginjal melakukan pembuangan asam – asam lain. Paru dan ginjal bersama dengan berbagai sistem penyangga ditubuh memelihara konsentrasi asam plasma dalam batasan fisiologis yang sempit.

Sistem sirkulasi darah adalah suatu sistem tertutup yang mengatur dan mengalirkan darah di dalam tubuh. Dikatakan tertutup karena pada keadaan normal tidak ada darah yang berada di luar wadah aliran darah. Wadah itu bisa berupa pembuluh nadi, pembuluh balik, kapiler atau rongga (= sinus) di organ tertentu. Sistem ini perlu dibedakan dengan sistem aliran getah bening yang merupakan aliran terbuka. Manusia tersusun atas sel-sel, pada tubuh manusia terdapat beberapa sistem sirkulasi atau sistem peredaran darah. Kedua sistem ini saling bekerjasama untuk menjalankan fungsinya. Apabila salah satu atau keduanya terganggu akan menyebabkan kelainan tubuh diantaranya asidosis respiratorik, asidosis metabolik, alkalosis respiratorik dan lain-lain.

(2)

B. Tujuan

1. Agar mahasiswa dapat mengetahui tentang penyebab terjadinya kelainan sirkulasi dan cairan tubuh.

2. Agar mahasiswa dapat mengetahui tentang penyebab terjadinya kelainan asam basa(asidosis respiratorik/metabolik, alkalosis respiratorik/metabolik)

(3)

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian

Sistem sirkulasi darah adalah suatu sistem organ yang berfungsi memindahkan zat ke dalam dari sel. Sistem ini juga menolong stabilisasi suhu dan pH tubuh (bagian dari homeostasis). Sistem sirkulasi dibagi dalam dua bagian besar yaitu sistem kardiovaskular (peredaran darah) dan sistem limfatik.

Sistem sirkulasi terdiri dari 3 komponen yaitu : 1. Jantung

Jantung merupakan alat pompa darah. Letaknya di dalam rongga dada sebelah kiri. Bagian – bagiannya :

 Dinding jantung

 Endokardium

 Miokardium

 perikardium  Ruang jantung

 Serambi kanan (atrium dekstra)

 Serambi kiri (atrium sinistra)

 Bilik kanan (ventrikel dekstra)

 Bilik kiri (ventrikel sinistra)  Tekanan darah

Tekanan sistole dan diastole orang sehat berkisar 120 mmHg dan 80 mmHg. Jika tekanan diatas normal, maka orang tersebut di katakan hipertensi, sedangkan jika di bawah normal disebut hipotensi.

2. Pembuluh darah

Terdiri atas 3 pembuluh darah, yaitu :

 Pembuluh nadi (arteri), yaitu pembuluh yang mengangkut darah dari jantung keseluruh tubuh. Yang dibedakan aorta, arteri dan arteriol.

 Pembuluh balik (vena), yaitu pembuluh yang mengangkut darah dari seluruh organ tubuh menuju ke jantung. Dibedakan menjadi venacava, vena dan venule.

(4)

3. Darah

Didalam darah terdapat sel darah, ada 4 tipe sel darah yaitu :  Leukosit (sel darah putih)

Berfungsi untuk pertahanan melawan infeksi/ untuk alat pertahanan tubuh. Batas norma leukosit adalah 4000- 10000 per mm3. Ada 5 jenis sel darah putih yaitu :

1. Eosinophil 2. Neutrophil 3. Basophil 4. Monosit 5. Limfosit

 Eritrosit (sel darah merah)

a. Di bentuk di sumsum merah tulang melalui proses eritropoiesis. Setiap 1 mm3 dararh pria

mengandung 5 juta sel dan wanita 4 juta sel. b. Eritrosit mengandung molekul hemoglobin.

c. Hemoglobin tersusun atas atas hemin dan globulin. Fungsi hemoglobin adalah mengangkut O2 dan CO2 , serta menjaga keseimbangan pH darah.

 Trombosit (keping darah)

a. Di bentuk di megakariosi sumsum merah tulang. Setiap 1 mm3 daarah mengandung

200.000 – 300.000 buah.

b. Bentuknya tidak teratur, tidak berinti, berukuran 2 – 4 mikron dan berumur 8 – 12 hari. c. Berfungsi dalam proses pembekuan darah untuk menutup luka.

 Plasma Darah

a. Merupakan 50% komponen darah dan berwujud cair.

b. Tersusun atas : 90% air, 8% protein (albumin, protrombin, fibribogen, globulin dan hormon), 0,9% garam mineral (NaCl, NaHCO3, garam kalsium, fosfor, Magnesium, dan

besi), dan 0,1% bahan organik (glikosa, asam amino, lemak, urea, asam urat, enzim dan antigen). Bila ada protein asing yang tidak sesuai masuk ke dalam tubuh, maka tubuh akan membentuk zat penolak (antibodi), sedangkan protein asing yang masuk di sebut antigen. Macam – macam antibodi, yaitu :

 Aglutini : untuk menggumpalkan antigen.

 Lisin : untuk menguraikan antigen.

 Antitoksin : untuk menetralkan racun.

(5)

B. Kelainan Pada Sistem Peredaran Darah dan Cairan Tubuh Pada Manusia

Teknologi yang berhubungan dengan sistem peredaran darah manusia, di antaranya EKG (Elektrokardiograf), alat pacu jantung (defibrilator), dan kateter balon. Alat – alat ini diciptakan karena terdapat beberapa penyakit atau kelainan yang dapat terjadi pada sistem peredaran darah manusia. Sehingga dapat memudahkan untuk mendeteksi sakit yang terjadi karena adanya Kelainan dan penyakit pada sistem peredaran darah.

Kelainan yang menyerang sistem peredaran darah sering kali menimbulkan masalah yang serius dalam kesehatan. Misalnya, penyakit jantung yang telah menyebabkan lebih bnayak korban setiap tahunnya di bandingkan dengan macam penyakit lainnya.

Contoh – contoh Kelainan dan penyakit pada sistem peredaran darah : 1.

Anemia

Anemia adalah suatu keadaan yang menggambarkan kadar hemoglobin atau jumlah eritrosit dalam darah kurang dari nilai standar (normal).

Ukuran hemoglobin normal :

Laki-laki sehat mempunyai Hb: 14 gram – 18 gram.

Wanita sehat mempunyai Hb: 12 gram – 16 gram.

Kadar Hb 10 gram – 8 gram disebut anemia ringan.

Kadar Hb 8 gram – 5 gram disebut anemia sedang.

Kadar Hb kurang dari 5 gram disebut anemia berat. Penyebab anemia umumnya adalah :

Kurang gizi (malnutrisi).

Kurang zat besi dalam diet.

Darah menstruasi berlebihan.

Penghancuran sel darah merah yang berlebihan

Penyakit – penyakit kronik: TBC, Paru-paru, cacing usus, malaria, dan lain-lain. Tanda dan gejala anemia :

 Kelopak Mata Pucat

 Sering Kelelahan,sakit kepala,mual,wajah pucat  Ujung Jari Pucat

 Sesak napas

(6)

 Menurunnya Kekebalan Tubuh 2.

Varises

Penyakit varises adalah pelebaran pembuluh darah vena.Varises sangat mengganggu penampilan karena berwarna kebiru-biruan yang terletak pada betis. Varises dapat terjadi dimana saja pada bagian tubuh, pada kaki, tangan, esophagus, scrotum dan vulva. Penyebab utama varises adalah lemah/rusaknya katup pembuluh vena.

Penyebab Varises

 Memakai sepatu hak tinggi

Hak sepatu yang terlalu tinggi membuat gerak otot tumit yang berfungsi membantu kerja pembuluh darah, menjadi tidak maksimal.

 Fektor Keturunan

Varises biasanya terjadi saat dewasa akibat perubahan hormon dan bertambahnya berat badan. Varises yang terjadi di usia muda, kemungkinan besar disebabkan faktor keturunan.

 Kehamilan

Meningkatnya hormon progesteron dan bertambahnya berat badan saat hamil yang kaki semakin terbebani, akibatnya aliran darah dari kaki, tungkai, pangkal paha dan perut bagian bawah pun terhambat.

 Terlalu banyak berdiri

Berdiri terlalu lama membuat kaki terlalu berat menahan tubuh dan memperparah beban kerja pembuluh vena dalam mengalirkan darah. Bila profesi Anda mengharuskan banyak berdiri, usahakan untuk tidak berdiri dengan posisi statis (diam), tapi tetap bergerak. Misalnya dengan berjalan di tempat, agar otot tungkai dapat terus bekerja memompa darah ke jantung.

 Kurang Gerak

Gaya hidup perkotaan yang kurang gerak, menyebabkan otot sekitar pembuluh darah vena tidak mampu memompa darah secara maksimal.

 Merokok

Kandungan zat berbahaya dalam rokok membuat pembuluh darah menjadi kaku dan terjadi penyempitan, sehingga dinding pembuluh tidak elastis lagi.

 Kolesterol tinggi

(7)

Tanda – tanda yang terdapat pada varises adalah :

Pembuluh darah vena akan menonjol di permukaan kulit yang berwarna ungu atau biru gelap biasa tampak seperti tali sepatu, paling sering muncul pada betis bagian belakang. Jika varises sudah kronik maka akan tampak pembuluh darah vena yang menyerupai jaring laba – laba (spider navy).

Varises juga dapat terbentuk di tempat-tempat lain di kaki mulai dari pangkal paha ke pergelangan kaki.

Gejala – gejala varises yang dirasakan adalah :

Perasaan pegal dan berat pada kaki.

Rasa terbakar, kram, berdenyut dan bengkak pada kaki bagian bawah.

Nyeri pada kaki semakin bertambah jika berdiri terlalu lama.

Kadang – Kadang diikuti dengan luka di sekitar mata kaki yang sulit sembuh.

Kaki bengkak karena adanya bendungan pembuluh darah vena.

Pada varises yang telah kronik, pada betis bagian belakang akan tampak urat – urat kebiruan dan berkelok – kelok.

3.

Trombus

Trombus atau thrombus adalah penyakit jantung yang disebabkan oleh terjadinya gumpalan pada nadi tajuk / arteri coronaria. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh trombus atau pembekuan atau biasa disebabkan oleh sel kanker, lemak, cairan amnion, gas, bakteri, serta parasit.

4.

Hemofilia

(8)

faktor pembekuan IX (FIX). hemofilia A dan B tidak dibedakan karena mempunyai tampilan klinis yang mirip dan pola pewarisan gen yang serupa.

Adapun penyebab gejala Penyakit Hemofilia :

 Factor Turunan

 Kekurangan Faktor Pembekuan IX (B)

 Kekurangan Faktor Pembekuan VIII (A)

 Gejala Penyakit Hemofilia :

 Luka Sulit Sembuh

 Mimisan Mendadak

 Banyak Memar Pada Tubuh

 Pendarahan Berkepanjangan

 Terdapat Darah Pada Urin dan Feses

 Pembengkakan Karena Pendarahan Internal Tanda dan gejala hemofilia,yaitu :

 Kulit sering mengalami lebam atau biru-biru tanpa sebab.

 Saat kulitnya terluka dan berdarah, pendarahan tersebut terjadi sangat lama dan sulit berhenti.

 Bila anak terjatuh, maka akan cepat menyebabkan bengkak kurang dari sehari.

 Memar yang besar

 Pendarahan kedalam otot dan sendi terutama lutut,siku, dan pergelangan kaki.

 Tiba – tiba pendarahan didalam tubuh tanpa alasan.

 Pendarahan berkepanjangan setelah dipotong/operasi/kecelakaan.

5.

Leukimia

Leukemia atau sering disebut dengan kanker darah merupakan salah satu jenis kanker yang dapat menimbulkan kematian kepada korbannya. Leukemia ini diakibatkan oleh meningkatnya sel darah putih secara abnormal pada tulang belakang. Fungsi sel darah putih dalam tubuh yang tadinya sebagai sistem pertahanan tubuh sekarang menjadi terbalik. Leukemia dapat terjadi pada siapa saja tanpa mengenal usia dan jenis kelamin.

Faktor Penyebab yang Dapat Memicu Munculnya Leukemia:

Akibat penyebaran virus seperti retrovirus, virus leukemia feline, HTLV-1, dll.

(9)

Pengaruh zat-zat kimia karsinogenik.

Down syndrome atau keterbelakangan mental.

Faktor keturunan (genetik).

Tanda dan Gejala yang dapat Dirasakan Jika Seseorang Terkena Leukemia :

Terjadinya pembengkakan kelenjar getah bening.

Anemia (kekurangan darah).

Terjadinya perdarahan.

Merasakan nyeri pada tulang dan sendi.

Demam dan mengeluarkan keringat pada saat malam hari.

6.

Thalasemia

Thalasemia adalah penyakit genetic/keturunan yang menyebabkan usia sel-sel darah menjadi lebih pendek. Gen yang rusak adalah gen yang bertugas mengkodekan hemoglobin, yaitu suatu komponen penting dalam sel darah merah yang berfungsi mengangkut oksigen. Sel darah merah menjadi mudah pecah atau umurnya lebih pendek dari sel darah normal (120 hari) dan kemampuannya dalam mengangkut oksigen menjadi menurun dreastis. Akibatnya penderitanya menderita anemia dan pada beberapa kasus dapat diikuti dengan penyakit – penyakit lain seperti Diabetes Melitus, gangguan hati dan kanker.

Gejala Penyakit Thalasemia 1. Muka pucat

2. Insomnia atau sulit tidur 3. Tubuh gampang jadi lemas 4. Menyusutnya nafsu makan 5. Tubuh gampang alami infeksi

(10)

Thalasmeia tidaklah penyakit menular, tetapi dikarenakan oleh factor keturunan (genetic). Pasien thalasemia sendiri banyak ditemukan didaerah miskin, begitupun dengan tempat endemis malaria. Tempat endemis malaria adalah tempat yang amat rawan berlangsung masalah thalasemia. Parasit malaria dianggap turut menolong rusaknya sel darah merah.

Gambar

7.

Hipertensi

Pengertian hipertensi atau tekananan darah tinggi merupakan gangguan pada sistem peredaran darah yang dapat menyebabkan kenaikan tekanan darah di atas nilai normal, yaitu melebihi 140 / 90 mmHg.

Berikut ini ada beberapa hal yang menyebabkan hipertensi atau tekanan darah tinggi antara lain :

1. Faktor genetik atau keturunan 2. Usia

3. Garam 4. Kolesterol

5. Obesitas/kegemukan 6. Stress

7. Rokok 8. Kafein

(11)

Gejala penyakit hipertensi bervariasi pada masing – masing individu dan hampir sama dengan gejala penyakit lainnya. Gejala – gejalanya itu adalah :

 Sakit kepala

 Jantung berdebar-debar

 Sulit bernapas setelah berkerja keras atau mengangkat beban berat

 Mudah lelah.

 Penglihatan kabur

 Wajah memerah

 Hidung berdarah

 Sering buang air kecil, terutama di malam hari

 Telinga berdening (tinnitus)

 Dunia terasa berputar (vertigo)

8.

Hemoroid (ambien)

Hemorrhoid adalah pelebaran vena di dalam pleksus hemorroidalis yang tidak merupakan keadaan patologik. Hemorrhoid merupakan pembengkakan submukosa pada lubang anus yang mengandung pleksus vena, arteri kecil, dan jaringan areola yang melebar. Hemorrhoid, ambein, atau wasir dapat dialami oleh siapapun.

Ada beberapa faktor penyebab hemoroid yang biasa terjadi pada setiap orang. Diantaranya sebagai berikut :

 Buang air besar susah yang diakibatkan oleh tinja yang sudah mengeras. Ada baiknya anda mulai mengkonsumsi banyak air putih dan sayuran yang berserat agar tinja melunak sehingga tidak terjadi sembelit. Hal itu bisa mencegah dan juga mengobati hemoroid tersebut.

 Penyebab hemoroid yang kedua yaitu batuk kronis. Batuk juga bisa menyebabkan seseorang terkena hemoroid. Karena batuk yang menahun dan berulang-ulang akan menimbulkan tekanan yang kuat dan terus menerus pada bagian anus secara tidak disadari.

(12)

 Duduk terlalu lama. Sebaiknya tidak duduk terlalu lama apalagi jika tidak ada gerakan apapun. Penderita hemoroid sebaiknya juga tidak memilih pekerjaan yang berhubungan dengan mengharuskannya duduk terlalu lama. Hal itu akan membahayakan dan akan terkena efek sakit pada bagian dubur atau pantat.

 Kehamilan juga bisa menjadi penyebab hemoroid. Karena besarnya ukuran rongga perut yang diakibatkan oleh besarnya janin di dalam rahim. Bukan hanya itu, meningkatnya hormon kehamilan juga mengakibatkan sembelit atau susah buang air besar dan timbulah hemoroid.

 Kegemukan juga terbilang salah satu penyebab hemoroid. Sebaiknya anda menjaga berat badan anda. Bukan sekadar untuk penampilan saja, tapi juga demi menjaga kesehatan anda dalam hal apapun.

Gejala Hemoroid, yaitu

 Rasa panas di anus

 Ada darah di anus

 Ada tonjolan

 Rasa sakit

 Rasa gatal di anus

9.

Polisitemia

Polisitemia adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan jumlah sel darah merah akibat pembentukan sel darah merah yang berlebihan oleh sumsum tulang.Pada tahap awal, polisitemia vera biasanya tidak menimbulkan gejala. Namun, seiring dengan berkembangnya penyakit, mungkin muncul gejala seperti :

 Sakit kepala, pusing.

 Gatal – gatal (terutama setelah mandi air hangat).

 Kemerahan pada kulit.

 Sesak nafas (terutama ketika sedang berbaring).

 Mati rasa, kesemutan/terasa seperti terbakar pada kaki/tangan.

 Kembung pada perut bagian sebelah kiri (karena pembesaran limpa).

 Kelelahan. Penyebabnya :

(13)

 Mutasi gen Janus kinase-2 (JAK2)

 Hipoksia dari penyakit paru – paru kronis jangka panjang dan merokok.

10.

Hipotensi

Penyakit darah rendah atau Hipotensi (Hypotension) merupakan suatu keadaan dimana tekanan darah seseorang turun di bawah angka normal, yaitu mencapai nilai rendah 90/60 mmHg. Tekanan darah rendah berarti kondisi dimana kurangnya hantaran nutrisi dan oksigen ke dalam sel-sel tubuh. Seseorang yang mengalami tekanan darah rendah umumnya akan mengeluhkan keadaan sering pusing, sering menguap, penglihatan kurang jelas (kunang-kunang) terutama setalah duduk lama lalu berjalan, keringat dingin, merasa cepat lelah tidak bertenaga, bahkan mengalami pingsan yang berulang.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya penurunan tensi darah :

 Kurangnya pemompaan darah dari jantung.

 Pendarahaan yang hebat sehingga menyebabkan jumlah darah berkurang, diare yang tidak cepat teratasi, keringat berlebihan, buang air kecil atau berkemih berlebihan juga menjadi faktor terjadinya penurunan tensi darah.

 Pelebaran pembuluh darah juga mampu menyebabkan turunnya tekanan darah. Situasi ini biasanya sebagai dampak dari syok septik, pemaparan oleh panas, diare, obat-obatan vasodilator (nitrat, penghambat kalsium, penghambat ACE).

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk memperbaiki kondisi tekanan darah rendah ( hipotensi ), seperti berikut ini :

 Mengkonsumsi air putih dalam jumlah yang cukup banyak antara delapan sampai 10 gelas per hari.

 Mengkonsumsi makanan yang cukup mengandung kadar garam.

 Berolahraga teratur minimal tiga kali seminggu untuk mengurangi gejalanya.

 Pemberian obat – obatan untuk meningkatkan darah, hanya bisa dilakukan apabila gejala hipotensi yang dirasakan benar-benar mengganggu aktivitas sehari-hari.

11.

Jantung Koroner

(14)

maupun yang sudah terjadi penimbunan lemak/plak pada dinding arteri koroner, baik di sertai gejala klinis atau tanpa gejala sekalipun.

Berikut ini gejala yang umum terjadi pada penyakit jantung koroner :

Perasaan nyeri yang terdapat pada dada seakan-akan ada sesuatu yang mengganjal di dalam dada dan meremas-remas atau disebut dengan angina.

Perasaan terbakar pada bagian dada

Sesak nafas

Sesak di bagian dada

Perasaan mual

Sering pusing

Mati rasa pada bagian dada

Detak jantung tidak teratur dan sering kali cepat

12.

Leukopenia

Jumlah sel darah putih dalam tubuh yang sehat adalah berikisar antara 4000 – 11500 sel per mikroliter darah. Pada anak-anak, jumlah ini sedikit lebih tinggi dibandingkan pada orang dewasa. Leukosit pada bayi yang baru lahir diperkirakan berkisar antara 9000 – 30.000. Jika jumlah sel darah putih turun menjadi di bawah 3000 sel per mikroliter darah, maka dapat menyebabkan kondisi yang disebut leukopenia atau rendahnya sel darah putih.

Beberapa penyebab rendahnya jumlah darah putih secara spesifik yaitu:

Gangguan pada kekebalan tubuh berpotensi menghancurkan sumsum tulang dan menghambat produksi sel darah putih.

Reaksi alergi parah yang disebabkan karena adanya patogen di dalam tubuh.

Adanya kondisi yang diketahui sebagai hipertiroidisme, yang disebabkan karena produksi hormon tiroid yang berlebih.

Gangguan pada liver atau limpa. Gangguan ini dapat menyebabkan hipersplenisme, di mana sel-sel darah hancur sepenuhnya.

Kekurangan vitamin dan mineral.

Penyakit inflamasi seperti rheumatoid arthritis.

(15)

Faktor penyebab lain kurangnya leukosit dalam tubuh termasuk kemoterapi, leukemia, terapi radiasi, dan lupus eritematosa sistemik yang menyebabkan kerusakan jaringan akibat dari infeksi.

Gejala – gejala tertentu akan dapat terlihat pada seseorang yang menderita, meliputi;

 Mudah terkena penyakit karena sistem kekebalan tubuh yang lemah.

 Badan terasa ringan dan sering pingsan

 Tanda – tanda yang muncul pada anak-anak termasuk anemia, demam, sering sakit kepala.

 Wanita yang terkena dapat mengalami siklus menstruasi berkepanjangan(menorrhagia).

 Sebuah kondisi yang disebut dengan hematoma, di mana darah cenderung menumpuk dibawah kulit adalah salah satu dari gejala rendahnya tingkat sel darah putih.

 Gejala yang lain termasuk mudah lelah, gangguan keseimbangan emosi seperti mudah marah.

C. Gangguan Cairan Tubuh (Air Dan Elektrolit) 1. Edema

Pada umumnya oedema berarti meningkatnya volume cairan extra seluler, khususnya cairan extra vaskuler yang dapat bersifat setempat atau umum.

Macam – macam edema:

edema ada yang setempat dan ada juga yang menyeluruh atau umum disebut oedema anasarka. Jenis oedema:

a. Pitting oedema, mengacu pada perpindahan cairan interstitium yaitu tekanan jari pada kulit yang meninggalkan cekungan. Setelah tekanan dilepas memerlukan waktu 5-30” untuk kembali pada keadaan semula.

b. Non pitting oedema, kadang-kadang cairan interstitiel yang

sudah oedema berat tidak dapat dipindahkan ke daerah lain dengan jalan penekanan Penyebab edema, yaitu:

- mengkonsumsi terlalu banyak garam - terpapar sinar matahari.

(16)

- Mengalami masalah kelenjar getah bening

- Reaksi karena mengkonsumsi obat – obat tertentu.

Tanda dan gejala edema : • Distensi vena jugularis

• Peningkatan tekanan vena sentral • Peningkatan tekanan darah

• Denyut nadi penuh, kuat

• Melambatnya pengosongan vena – vena tangan • Penambahan bera badan secara cepat

2. Dehidrasi

Timbulnya kekurangan cairan atau dehidrasi tubuh dapat dijelaskan melalui proses keluar masuknya cairan dalam tubuh salain itu cairan berlebihan yang disertai masukan yang kurang atau sebaliknya dapat pula mengakibatkan kekurangan cairan.

a. dehidrasi dapat disebabkan karena:

 kehilangan air

 kehilangan natrium

 Mengalami sakit diare

Pada kondisi sakit ini manusia sering mengeluarkan cairan dari lubang anus yang bercampur dengan feses yang mengakibatkan turunnya cairan tubuh, nampak jelas saat penderita diare membutuhkan banyak minum.

Muntah

Jika pasien masuk angin mungkin pasien akan mengalami muntah dimana cairan akan keluar bersama dengan makanan yang dicerna oleh perut.

 Mengeluarkan banyak keringat

Saat kita berolah raga atau bepergian dengan jalan kaki jelas kita harus membawa persediaan air sebagai pengganti cairan tubuh , karena keringat juga cairan tubuh yang terbuang melalui media kulit.

 Mengidap penyakit diabetes

(17)

b. tanda – tanda klinis dehidrasi ialah :

 mulut kering

 turgor kulit buruk

 bola mata lembek

 otot menjadi kaku

 merasa mual sampai muntah

 kepala menjadi sangat ringan saat berdiri

Pada bayi yang mengalami dehidrasi,selain tanda – tanda di atas, ubun – ubun tampak cekung dan air matanya berkurang.

c. dehidrasi dapat digolongkan manjadi dehidrasi primer dan skunder. Masukan yang kurang (primer) Kehilangan cairan (sekunder)

 k

oma lama

 r

abies/hidrofobia

 k

urang minum pada musim kering

 s

(18)

Rasa haus pada dehidrasi timbul karena air keluar dari sel sehingga terjadi dehidrasi intrseluler.

 Dehidrasi sekunder/kehilangan natrium.

Dehidrasi jenis ini terjadi karena tubuh kehilangan cairan tubuh yang mengandung elektrolit. kehilangan narium sering terjadi akibat keluarnya cairan melalui saluran pencernaan pada keadaan muntah-muntah dan diare yang berat.

Orang – orang yang menderita kehilangan garam akan marasa nausea, lesu, lelah, dan sakit kepala.sedangkan gejala – gejalanya antara lain muntah – muntah dan kejang.

3. Hiponatremia

Hiponatremia (kadar natrium darah yang rendah) adalah konsentrasi natrium yang lebih kecil dari 136 mEq/L darah.

Penyebab Hiponatremia

 Kehilangan natrium melampaui kehilangan air.

 Pengobatan diuretik dengan diet rendah garam yang berkepanjangan,kehilangan melalui saluran cerna yang berlebihan(muntah,diare),gagal ginjal dengan gangguan kemampuan untuk menyimpan natrium jika diperlukan.

 Penambahan air melampaui penambahan natrium:

 Berkurangnya kemampuan untuk membuang air bebas,berkurangnya volume sirkulasi efektif ( gagal jantung kongestif )

Tanda dan gejala, yaitu :

 Bersifat neurologis dan berkaitan dengan edema serebral ( pembengkakan sel otak )

 Tergantung pada cepatnya dan besarnya penurunan natrium serum.

 Tujuan pengobatan hiponatremia adalah untuk meningkatkan natrium serum hingga nilai normal tanpa menyebabkan berlebihnya volume ECF.

4. Hipernatremia

Hipernatremia (kadar natrium darah yang tinggi) adalah suatu keadaan dimana kadar natrium dalam darah lebih dari 145 mEq/L darah.

(19)

Konsentrasi natrium darah yang tinggi secara tidak langsung menunjukkan bahwa seseorang tidak merasakan haus meskipun seharusnya dia haus, atau dia haus tetapi tidak dapat memperoleh air yang cukup untuk minum.

Tanda dan gejala :

 Fungsi ginjal yang abnormal.

 Muntah, diare, demam

 Keringat yang berlebihan.

 Selaput lendir yang kering dan lengket, kulit yang merah panas, dan lidah yang kering, kasar, serta merah.

Hipernatremia paling sering terjadi pada usia lanjut. Pada orang tua biasanya rasa haus lebih lambat terbentuk dan tidak begitu kuat dibandingkan dengan anak muda.Usia lanjut yang hanya mampu berbaring di tempat tidur saja atau yang mengalami demensia (pilkun), mungkin tidak mampu untuk mendapatkan cukup air walaupun saraf – saraf hausnya masih berfungsi.

Selain itu, pada usia lanjut, kemampuan ginjal untuk memekatkan air kemih mulai berkurang, sehingga tidak dapat menahan air dengan baik. Orang tua yang minum diuretik, yang memaksa ginjal mengeluarkan lebih banyak air, memiliki resiko untuk menderita hipernatremia, terutama jika cuaca panas atau jika mereka sakit dan tidak minum cukup air.

Penyebab utama dari hipernatremi:

1. Cedera kepala atau pembedahan saraf yang melibatkan kelenjar hipofisa. 2. Gangguan dari elektrolit lainnya (hiperkalsemia dan hipokalemia)

3. Penggunaan obat (lithium, demeclocycline, diuretik)

4. Kehilangan cairan yang berlebihan (diare, muntah, demam, keringat berlebihan) 5. Penyakit sel sabit

6. Diabetes insipidus

5. Hipokalemia

Hipokalemia (kadar kalium yang rendah dalam darah) adalah suatu keadaan dimana konsentrasi kalium dalam darah kurang dari 3.8 mEq/L darah.

Penyebab utama terjadinya

 Kehilangan melalui saluran cerna dan urine.

(20)

 Perpindakan K+¿ ¿ akibat alkalosis atau penanganan ketoasidosis diabetic dengan insulin dan glukosa.

Hipokalemia sedang disebabkan oleh kurangnya asupan kalium dalm makanan sehari-hari saja atau dapat juga disertai kehilangan melalui saluran cerna atau ginjal.

Tanda dan Gejala CNS dan nuromuskular

 Gejala awal tak jelas : lelah  Parestesia

 Refleks tendon dalam mnghilang  Klemahan otot generalisata Pernafasan

 Otot – otot pernafasan lemah, nafas dangkal Saluran cerna

 Menurunnya motilitas usus besar : anoreksia, mual, muntah, ileus Kardiovaskuler

 Hipotensi postural  Disritmia

Penanganan

 Tujuan utama adalah mencegah ketidakseimbangan kalium

6. HIPERKALEMIA

Hiperkalemia Yaitu suatu keadaan dengan kadar kalium serum lebih atau sama dengan 5,5 mEq/L. Hiperkalemia akut adalah suatu keadaan kedaruratan medis yang perlu segera ditangani untuk menghindari terjadinya disritmia dan henti jantung yang fatal.

Penyebab hiperkalemi yaitu:

 Ekskresi yang tidak memadai

 Redistribusi k+ dalam tubuh  Asupan yang meningkat

(21)

Hiperkalemia biasanya terjadi jika ginjal tidak mengeluarkan kalium dengan baik. penyebab paling sering dari hiperkalemia adalah penggunaan obat yang menghalangi pembuangan kalium oleh ginjal

Hiperkalemia juga dapat disebabkan oleh penyakit Addison, dimana kelenjar adrenal tidak dapat menghasilkan hormon yang merangsang pembuangan kalium oleh ginjal dalam jumlah cukup.

Penyakit Addison dan penderita AIDS yang mengalami kelainan kelenjar adrenal semakin sering menyebabkan hiperkalemia.

Tanda dan Gejala

 Kelemahan otot yang tidak begitu kentara biasanya merupakan tanda awal

 Kelemahan otot assenden yang berkembang menjadi paralisis flaksid pada tungkai bawah, dan akhirna pada badan dan lengan

 Parstisia pada wajah, lidah, kaki, dan tangan

 Saluran cerna : mual , kolik usus, diare

 Ginjal : oliguria yang berlanjut menjadi anuria

 Kardiovaskuler : distritmia jantung, bradikardia

D. KELAINAN ASAM BASA

Asam adalah substansi yang mengandung 1 atau lebih H+ yang dapat dilepaskan dalam

larutan. Asam di bagi dua, yaitu :

 Asam kuat

 Asam lemah

Basa adalah substansi yang dapat menangkap/ersenyawa dengan ion hidrogen dari sebuah larutan. Basa di bagi dua, yaitu :

 Basa kuat

 Basa lemah

Kelainan asam basa yaitu: 1. Asidosis respiratorik

(22)

Respiratorik adalah keasaman darah yang berlebihan karena penumpukan karbondioksida dalam darah sebagai akibat dari fungsi paru-paru yang buruk atau pernafasan yang lambat.

Penyebab

Asidosis respiratorik terjadi jika paru-paru tidak dapat mengeluarkan karbondioksida secara adekuat.

Gejala :

kebingungan, lesu, sesak napas, mengantuk, dan mudah lelah Beberapa gejala lain termasuk kulit hangat, hipertensi paru, denyut jantung tidak teratur, refleks tendon berkurang, batuk, mudah marah, dll.

2. Asidosis Metabolik

Asidosis Metabolik adalah keasaman darah yang berlebihan, yang ditandai dengan rendahnya kadar bikarbonat dalam darah. Bila peningkatan keasaman melampaui sistem penyangga pH, darah akan benar – benar menjadi asam.

Penyebab :

Asidosis metabolik dapat dikelompokkan kedalam 3 kelompok utama:

1. Jumlah asam dalam tubuh dapat meningkat jika mengkonsumsi suatu asam atau suatu bahan yang diubah menjadi asam.

Sebagian besar bahan yang menyebabkan asidosis bila dimakan dianggap beracun.Contohnya adalah metanol (alkohol kayu) dan zat anti beku (etilen glikol).Overdosis aspirin pun dapat menyebabkan asidosis metabolik.

2. Tubuh dapat menghasilkan asam yang lebih banyak melalui metabolisme.

Tubuh dapat menghasilkan asam yang berlebihan sebagai suatu akibat dari beberapa penyakit; salah satu di antaranya adalah diabetes melitus tipe I.

Jika diabetes tidak terkendali dengan baik, tubuh akan memecah lemak dan menghasilkan asam yang disebut keton.

Asam yang berlebihan juga ditemukan pada syok stadium lanjut, dimana asam laktat dibentuk dari metabolisme gula.

3. Asidosis metabolik bisa terjadi jika ginjal tidak mampu untuk membuang asam dalam jumlah yang semestinya.

(23)

 Kelainan fungsi ginjal ini dikenal sebagai asidosis tubulus renalis (ATR) atau rhenal tubular acidosis (RTA), yang bisa terjadi pada penderita gagal ginjal atau penderita kelainan yang mempengaruhi kemampuan ginjal untuk membuang asam.

Penyebab utama dari asido s is metabolik :

Gagal ginjal, Asidosis tubulus renalis (kelainan bentuk ginjal), Ketoasidosis diabetikum, Asidosis laktat (bertambahnya asam laktat), Bahan beracun seperti etilen glikol, overdosis salisilat, metanol, paraldehid, asetazolamid atau amonium klorida, Kehilangan basa (misalnya bikarbonat) melalui saluran pencernaan karena diare, ileostomi atau kolostomi.

Gejala :

Meskipun asidosis metabolik biasanya ditandai dengan napas yang cepat, gejala mungkin tidak spesifik, dan bisa bervariasi tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Namun, beberapa gejala umum adalah:

Nyeri dada, sakit kepala, jantung berdebar, nyeri otot dan tulang, kelemahan otot, sakit perut.

 Asidosis laktat kadang-kadang ditandai dengan tekanan darah rendah dan anemia.

 Pada ketoasidosis diabetik, pasien mungkin menderita dari kadar gula darah tinggi dan dehidrasi. Seperti kondisi ini dapat mempengaruhi sistem saraf pusat, individu mungkin mengalami kecemasan dan kantuk progresif. Mual, muntah, kehilangan nafsu makan, dan penurunan berat badan adalah beberapa gejala lainnya.

 Dalam kondisi ekstrim, dapat menyebabkan komplikasi parah seperti pingsan, koma, dan kejang.

3. Alkalosis Respiratorik

Alkalosis adalah suatu keadaan pada saat darah terlalu banyak mengandung basa (atau terlalu sedikit mengandung asam) dan kadang menyebabkan meningkatnya pH darah. Kelainan klinis yang menyebabkan peningkatan pH darah karena hiperventilasi alveolar (hipokapnia) sehingga rasio (HCO₃⁻/PCO₂+ 0.03) akan naik

Penyebab :

(24)

 Kecemasan, stres, fobia, atau histeria

 Meningitis, ensefalitis, perdarahan subarachnoid, atau stroke

 Pneumonia, asma, bronkitis kronis, emfisema atau penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)

 Demam tinggi

 Kehamilan

 Tinggi tingkat NH4 +

 Obat seperti doxapram, keracunan aspirin, dan asupan kafein yang berlebihan Gejala :

Napas cepat dan dalam (40 x/mnt), pusing, gelisah,pingsan, mual / muntah kedutan, kejang otot (kasus ekstrim), kebingungan, koma (kasus ekstrim), kesemutan di kaki, jari tangan, dan wajah, otot terasa lemah, sering terdapat tanda chvostek positif dan tanda trousseau. Sering ditemui pada penderita penyakit berat dan penggunaan ventilasi mekanik. Penatalaksanaan dengan bernapas sambil ditampung dalam kantong atau kompensasi terjadi pada ginjal dengan peningkatan pengeluaran ion bikarbonat oleh tubulus.

4. Alkalosis Metabolik

Peningkatan serum HCO₃⁻ (bahkan sampai >35 mEq/L) yang diakibatkan hilangnya ion H⁺, sehingga (HCO₃⁻/PCO₂+ 0.03) akan naik. Kompensasi dengan hipoventilasi sehingga CO₂ tertimbun.

Penyebab :

karena jumlah kelebihan alkali (basa), yaitu bikarbonat dalam darah atau keasaman zat apapun. Sebuah pH 7,0 dianggap netral. Apa pun di atas 7,0 disebut basa, sementara apa pun di bawah 7,0 adalah asam. Kisaran normal pH darah 7,36 – 7,44, yang berarti darah dalam tubuh biasanya cenderung lebih berat pada dasar (alkali). Setelah ini berjalan di atas tingkat rata-rata, itu disebut sebagai alkalosis metabolik. Penyebabnya yaitu :

 Hilangnya asam (atau kehilangan Hidrogen) yang mungkin terjadi melalui muntah atau melalui buang air kecil. Muntah dapat menyebabkan hilangnya asam klorida dalam tubuh. Nasogastric (NG) hisap juga dapat menyebabkan kondisi ini.

(25)

 Konsumsi berlebihan obat yang bersifat alkali di alam dapat menyebabkan dasar yang lebih dalam cairan tubuh. Diare juga dapat menyebabkan kondisi ini, ketika ada hilangnya klorida dari tubuh.

 Obat-obat tertentu seperti alkalosis mereka yang diberikan untuk mengobati ulkus peptikum dan hyperacidity, juga dapat menyebabkan ketidakseimbangan.

 Kontraksi ruang ekstraselular juga bisa terjadi karena asupan obat diuretik dan perawatan, yang dapat mengakibatkan alkalosis metabolik.

 Hipokalemia juga dapat dikaitkan dengan kelebihan alkalinitas dalam tubuh.

Gejala :

Alkalosis metabolic ditandai dengan :

 sakit kepala dan lesu adalah gejala-gejala awal;

 kulit memerah hangat

 kejang,

 kebingungan mental,

 otot berkedut,

 agitasi; koma (asidosis berat);

 anoreksia, mual, muntah dan diare;

 respirasi dalam dan cepat (respirasi Kussmaul);

 hiperkalemia (pergeseran asam untuk ICF dan K + ke ECF);

 disritmia jantung.

sedangkan kelemahan umumnya adalah :

 kram otot,

 refleks hiperaktif,

 tetani (karena penurunan kalsium);

 kebingungan dan kejang dapat terjadi dalam situasi yang parah.

 Peningkatan pH darah; meningkat HCO3-; PaCO2 normal atau meningkat jika kompensasi terjadi.

(26)

Kondisi pH HCO3 PaCO2

Asam basa seimbang

Asidosis metabolic

Asidosis respiratorik

Alkalosis metabolic

Alkalosis respiratorik

7,35 -7,45

<7,35

<7,35

>7,45

>7,45

22 – 26 mEq/L

<22 mEq/L

Normal atau >26

>26 mEq/L

Normal atau <22

35 – 45 mmHg

Normal atau <35

>45 mmHg

Normal atau >45

(27)

BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN

Sistem sirkulasi darah adalah suatu sistem tertutup yang mengatur dan mengalirkan darah di dalam tubuh. Dikatakan tertutup karena pada keadaan normal tidak ada darah yang berada di luar wadah aliran darah.

Alkalosis adalah suatu keadaan pada saat darah terlalu banyak mengandung basa (atau terlalu sedikit mengandung asam) dan kadang menyebabkan meningkatnya pH darah.

Asidosis Metabolik adalah keasaman darah yang berlebihan, yang ditandai dengan rendahnya kadar bikarbonat dalam darah. Bila peningkatan keasaman melampaui sistem penyangga pH, darah akan benar-benar menjadi asam.

B. SARAN

(28)

DAFTAR PUSTAKA

Price Silvia A, dkk.1995.

patofisiologi Klinis Proses – proses Penyakit.

Jakarta : EGC.edisi 4.

http://majalahkesehatan.com/penyebab-dan-penanganan-anemia/

Doengoes, M.E., M.F. Moorhouse, dan A.C. Geiisler. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan- Pedoman untuk Perancanaan dan Pendokumentasian Perawatan Klien. Jakarta : EGC

Engram, B. 1999 .Rencana Asuhan Keperawatan Medikal Bedah Volume 1 dan 2. Jakarta : EGC

Gambar

Gambar

Referensi

Dokumen terkait

Dari tabel tersebut diketahui bahwa variabel yang dimasukkan adalah variabel regulasi diri sebagai prediktor dan metode yang digunakan adalah metode enter. Tabel Hasil

a) Berdasarkan pengujian laboratorium, perairan disekitar groin Pantai Widuri didominasi oleh substrat dasar pasir lanauan. b) Terjadi arus sejajar pantai yang disebabkan oleh

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengestimasi potensi kandungan karbon organik yang tersimpan di hutan mangrove yang berada di.. Stasiun Kelautan Universitas

Penerima Fidusia harus memberitahukan kepada Kantor Pendaftaran Fidusia mengenai hapusnya jaminan fidusia sebagaimana diatur dalam Pasal 25 ayat (3) Undang-Undang

Tujuan jabatan bagian SPI adalah melaksanakan fungsi manajemen untuk menjalankan strategi pemeriksaan dengan tujuan memastikan bahwa sistem pengendalian internal perusahaan telah

Dengan demikian, maka peneliti tertarik untuk mengkaji tentang hakikat agama dalam perspektif filsafat perenial untuk menjelaskan kekeliruan yang selama ini tumbuh dalam

 &amp;ir asam tambang (&amp;&amp;0) atau disebut /uga dengan &amp;id 1ine Drainage (&amp;1D) adalah air yang bersiat asam (tingkat keasaman yang tinggi) dan sering

Skripsi dengan judul “Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Etos Kerja Karyawan BMT Sahara Tulungagung” ini ditulis oleh Mohammad Fajar Fathulloh Penelitian dalam skripsi ini