PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN
Untuk Memenuhi Persyratan Tugas Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian
NAMA : Delvy Maryana Ivony Kusaly KELAS : ADM. PUBLIK PAJAK NPM : CA116111143
BAB I BAGIAN 1 KONSEP DASAR
KEPRIBADIAN
DOSEN : T.Syahrul Reza, S.E.., M.M
Kepribadian merupakan organisasi dinamis dalam individu sebagai sistem psikofisik yang menetukan caranya yang khas dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan. Istilah khas dalam batasan kepribadian Allport itu memiliki arti bahwa setiap individu memilik kepribadiannya sendiri.
“Kepribadian pada diri seseorang
secara umum dapatlah dinyatakan
tercermin melalui sikap, perilaku, dan
tutur bahasa”
Definisi kepribadian allport juga mengandung beberapa postulat sebagai berikut :
2) Kepribadian tampak dalam pola-pola yang terorganisasi yang dikenal dengan istilah sifat.
3) Pengembangan kepribadian merupaakan hasil atau produk lingkungan sosial-budaya, disamping pengaruh dasar-dasar biologis
4) Kepribadian mengandung aspek yang superficial dan aspek yang inti.
5) Kepribadian mempunyai sifat yang umum dan unik yaitu walaupun kepribadian secara individual saling berbeda, ada kesamaan-samaan tertentu yang berlaku umum untuk suatu kelompok didalam masyarakat atau untuk seluruh umat manusia.
Dalam memahami kepribadian ada juga yang saling memperkuat oleh masing-masing contohnya yang dinamakan nativisme dan empirisme. Nativisme adalah pandangan
bahwa keterampilan-keterampilan atau
kemampuan-kemampuan tertentu bersifat alamiah atau sudah tertanam dalam otak sejak lahir.
Sedangkan empirisme adalah suatu aliran dalam filsafat yang menyatakan bahwa semua pengetahuan berasal dari pengalaman manusia yang dari suatu pengalaman itu kita bisa tau dan mengingat sesuatu yang sudah terjadi pada masa lalu.
Kepribadian digambarkan berdasarkan teori-teori yang berbeda-beda sehingga menghasilkan sebagai berikut :
a) Psikoanalisis menurut definsi modern, yaitu : Psikoanilisis adalah pengetahuan psikologi yang menekankan pada dinamika, faktor-faktor psikis yang menentukan perilaku manusia, serta
b) Behaviorisme filsofi dalam psikologi yang berdasarkan pada proposisi bahwa semua yang dilakukan organisme termasuk tindakan, pikiran, atau perasaan yang dapat dan harus dianggap sebagai perilaku.
c) Psikologi kognitif adalah kajian studi ilmiah mengenai proses-proses mental atau pikiran yang diproses meliputi bagaimana informasi,
dipresentasikan dan ditranfermasikan sebagai pengetahuan. Pengetahuan tersebut dimunculkan kembali sebagai
Perbedaan kepribadian, watak, dan tempramen :
Kepribadian : berbicara mengenai sifat dan pembawaan yang khas
watak : penilaian yang mengarah pada dirinya sudah terbentuk
temperamen : biasanya ditentukan oleh struktur fisikbiologis seseorang
dan sifatnya tetap.
Pribadi yang dewasa harus memiliki hal-hal sebagai berikut: Perluasan diri (Extension of self)
Orientasi diri yang realistik (Self-Objectification)
Filsafat hidup
Perkembangan kepribadian terlambat dikarenakan 2 faktor, antara lain : 1). Faktor internal diri , yaitu perkembangan kepribadian akan mengalami hambatan
yang berasal dari dalam diri individual sediri.
2). Faktor eksternal diri, yaitu perkembangan kepribadian akan mengalami hambatan
Hal yang tercermin pada diri kita sendiri sebagai berikut :
Sikap, perilaku yang mampu bertanggung jawab dan tingkat kepedean sosial yang sangat tinggi.
Cenderung, mematuhi peraturan dan bertindak sesuai dengan norma-norma lingkungan
Bertindak rasional, suka menolong, bertanggung jawab pada tugas serta kewajiban yang dibebankan
kepadanya.
Dalam menilai kepribadian seseorang ada 2 jenis teknik assessment yang dapat digunakan, yaitu :
1). Teknik proyektif merupakan suatu teknik assessment
kepribadian melalui panggilan imajinasi individual melalui stimulus yang tidak jelas dan bermakna ganda.
BAGIAN 2
KONSEP DIRI
Kepribadian seseorang ada dalam benak orang lain. Bagaimana orang lain dapat menafsirkan kepribdian seseorang merupakan kunci untuk mengetahui bagaimana sebenarnya kepribadian diri sendiri.
Dalam bukunya yang terkenal Principles of Pysycology, William james (1890) mengemukanan diri(self) adalah segala
sesuatu yang dikatakan orang tentang dirinya sendiri, bukan hanya tentang tubuh dan keadaan psikisnya sendiri melainkan juga
Diri adalah semua ciri, jenis kelamin, pengalaman, latar belakang budaya, pendidikan, dan sebagainya yang melekat pada diri seseorang. James menjelaskan ada 2 ciri diri, yaitu diri dan aku. Diri adalah aku sebagaimana dipresepsikan orang lain atau diri sebagai objek ( objective self) sedangkan aku adalah inti dari diri aktif, mengamati, berpikir, dan berkehendak ( subjective self).
Menurut Hurlock (1990) mengemukakan bahwa konsep diri menjadi 2 yaitu konsep diri sebenarnya terhadap dirinya yang sebagian besar ditentukan oleh peran dan hubungannya dengan orang lain.
Menurut Martin Heidegger ( 1963) dalam bukunya Heidegger : Through Phenomenology to Thought menguraikan bahwa manusia (dasein) terikat secara tak terpisahkan dengan dunia (being-in-the-world) dan dengan keberadaan manusia lainnya.
Menurut Sartre dalam bukunya Being an Nothingness (1956) menguraikan bahwa yang menandai manusia sebagai makhluk terbaik adalah kebebasan dan kesanggupannya untuk memilih.
Menurut Gabriel Marcel melalui bukunya Problematic Man (1955) bahwa kata kunci untuk memahami konsep diri manusia tidak dapat mengabaikan relasi antar manusia. Yaitu manusia
Berdasarkan para ahli diatas, bahwa pengertian konsep diri meliputi :
Siapa saya menurut pikiran saya
Dalam posisi mana saya berada
Apa yang boleh dan tidak boleh saya lakukan Konsep diri terbagi atas konsep diri positive dan negative (R.B.Burns, 1983) pertama, konsep diri negative :
1). Individu sangatlah peka dan mem;punyai kecenderungan sulit menerima
kritik dari orang lain.
2).Individu yang mengalami kesulitan dalam berbicara dengan orang lain
3). Individu yang sulit mengakui bahwa dia salah
BAGIAN 3
PENYINGKAPAN DIRI
Joseph. A Devito (1986) Mendefinisikan penyingkapan diri (self disclosure) yaitu sebagai suatu bentuk komunikasi dimana informasi tentang diri yang biasanya disimpan atau disembunyikan, dikomunikasikan kepada orang lain.
1). Ukuran penyingkapan diri : dapat dilihat dari frekuensi seseorang melakukan penyingkapan dirinya dan durasi pesan yang bersifat penyingkapan diri.
2). Valensi penyingkapan diri : kualitas positif dan negative dari penyingkapan diri.seseorang dapat mengungkapan diri dengan baik dan menyenangkan dan sebaliknya.
De Vito membedakan penyingkapan diri dalam 6 faktor, yaitu :
Efek dydadic : jika seseorang dalam hubungan dyad mengerjakan sesuatu, maka yang lainnya juga akan melakukan hal yang sama.
Ukuran audience : penyingkapan diri lebih mudah untuk
menghadapi reaksi dan respons dari satu orang dibandingkan dalam kelompok yang jumlah orangnya lebih dari satu.
Topik : akan mempengaruhi ukuan dan tipe penyingkapan diri sesorang.
Valensi : penyingkapan diri yang positif lebih disukai daripada penyingkapan diri negative orang.
Jenis kelamin : wanita lebih banyak
mengungkapan dkirinya pada orang yang disukainya serta sebaliknya.
Faktor penghambat individu untuk melakukan penyingkapan diri antara lain :
1. Bias masyarakat : bahwa masyarakat dimana seorang individu tinggal menolak adanya penyingkapan diri.
2. Kekhawatiran akan penolakan : banyak individu yang melakukan penyingkapan diri karena kekhawatiran orang lain dengan cara menertawakan atau dicemoohkan.
Hal yang diperhatikan agar penyingkapan diri dapat bermanfaat bagi kehidupannya adalah :
a. Motivasi harus dipertimbangkan dari aspek lawan bicara, diri pribadi, dan aspek hubungan diantara keduanya.
b. Mempertimbangkan ketepatan untuk penyingkapan diri dan harus tepat / cocok dengan konteks hubungan antara pembicara dengan lawan bicaranya.
c. Mempertimbangkan respons yang terbuka dan jujur sebaiknya terjadi dalam situasi respons yang jujur dan terbuka.
d. Mempertimbangkan timbulnya beban sikap pelaku untuk mempertimbangkan masalah-masalah potensial yang mungkin timbul sebagai hasil.
“Individu yang melakukan self disclosure
membutuhkan respons dan dukungan dari
lawan bicaranya. Apa yang harus dilakukan
seseorang jika ada individu yang melakukan
penyingkapan diri kepadanya?”
BAGIAN 4
HARGA DIRI
Harga diri adalah penilaian individu terhadap hasil yang dicapai dengan menganalisa seberapa jauh perilaku
memenuhi ideal dirinya. Pendapat ini menerangkan bahwa harga diri merupakan nilai individu terhadap kehormatan dirinya, yang diekspresikan melalui sikap terhadap dirinya. Sementara itu Buss (1973) memberikan pengertian harga diri sebagai penilaian individu terhadap dirinya sendiri yang bersifat implicit dan tidak
diverbalisasikan
Menurut pendapat para ahli tersebut maka penulis dapat menyimpulkan bahwa harga diri adalah penilaian individu terhadap kehormatan diri, melalui sikap terhadap dirinya sendiri yang sifatnya implisit danb tidak diverbalisasikan dan
menggambarkan sejauh mana individu tersebutr menilai dirinya sebagai orang yang memiliki kemampuan, keberartian, berharga, dan kompeten.
Sedangkan harga diri rendah adalah menolak dirinya sebagai sesuatu yang berharga dan tidak bertanggung jawab atas kehidupannya sendiri. Jika individu sering gagal maka cenderung harga diri rendah. Harga diri rendah jika kehilangan kasih saying dan penghargaan orang lain.
Gangguan harga diri rendah digambarkan sebagai perasaan yang negative terhadap diri sendiri, termasuk hilangnya percaya diri dan harga diri, merasa gagal mencapai keinginan, mengkritik diri sendiri, penurunan produktivitas, destruktif yang diarahkan pada orang lain, perasaan tidak mampu, mudah tersinggung dan menarik diri secara sosial.
Faktor yang mempengaruhi harga diri meliputi penolakan orang tua, harapan orang tua yang tidak relistis,
kegagalan yang berulang kali, kurang mempunyai tanggung jawab personal, ketergantungan pada orakng lain dan ideal diri yang tidak realistis.
Sedangkan menurut dariuszky (2004) yang
BAGIAN 5
KEPERCAYAAN DIRI
Dalam bahasa gaul harian, pede kita maksudkan
adalah percaya diri. Percaya diri merupakan salah satu
aspek kepribadian yang sangat penting dalam kehidupan
manusia.
Menurut Thantaway dalam kamus istilah bimbingan
konseling (2005:87) Percaya diri adalah kondisi mental
atau psikologis diri seseorang yang memberi keyakinan
kuat pada dirinya untuk berbuat atau melakukan suatu
tindakan.
“Orang yang tidak percaya diri
memiliki konsep diri negative,
kurang percaya pada kemampuannya,
karena itu sering menutup diri”
Empat macam istialh yang terikat dalam persoalan pede/kepercayaan yaitu :
1. Self-concept : bagaimana sih anda menyimpulkan diri secara keseluruhan dan bagaimana anda melihat potret diri secara keseluruhan.
3. Self-efficacy : sejauh mana anda punya keyakinan atas kapasitas yang anda miliki untuk bias menjalankan tugas atau menangani persoalan dengan hasil yang bagus. 4. Self-confidence : sejauh mana anda punya keyakinan
terhadap penilaian anda atas kemampuan anda dan sejauh mana anda bias merasakan adanya kepantasan untuk berhasil.
Ketika ini dikaitkan dengan praktek yang dimiliki oleh orang yang telah kepercayaan rendah atau telah kehilangan kepercayaan, cenderung merasa/bersikap sebagai berikut:
a. Tidak memiliki sesuatu (keinginan, tujuan, target) yang diperjuangkan secara
sungguh-sungguh.
b. Tidak memilik keputusan melangkah yang decisive(ngambang)
c. Mudah frustasi atau give-up ketika menghadapi masalah atau kesulitan.
d. Kurangh termotivasi untuk maju, malas-malasan atau setengah-setengah.
e. Sering gagal dalam menyempurnakan tugas-tugas atau tanggung jawab (tidak
optimal)
f. Canggung dalamn menghadapi orang
Sebaliknya, orang yang kepercayaan diri bagus merka memliki perasaan positif terhadap dirinya dan punya keyakinan yang kuat atas dirinya mempunyai sepengetahuan akurat terhadap
BAGIAN 6
VISI DAN HARAPAN
Visi adalah suatu pandangan jauh tentang tujuan-tujuan dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuamn tersebut pada masa yang akan datang. Visi itu tidak dapat
dituliskan secara lebih jelas menerangkan detail gambaran sistem yang ditujunya.
Beberapa persyaratan yang hendaknya dipenuhi oleh suatu pernyataan visi :
Tidak dibuat berdasarkan kondisi saat ini
Mengekspresikan kreatifitas
Berdasar pada prinsip nilai yang mengandung penghargaan bagi masyarakat
Menurut kodratnya manusia itu adalah makhluk sosial. Setiap lahir kedunia langsung disambut dalam suatu pergaulan hidup, yakni ditengah suatu keluarga atau anggota masyarakat lainnya. Tidak ada satu manusiapun yang luput dari pergaulan hidup.
“Orang-orang yang melontarkan kritik bagi kita
pada hakikatnya adalah pengawal jiwa kita, yang
bekerja tanpa bayaran”
BAGIAN 7
UMPAN BALIK
Umpan balik merupakan suatu proses dimana seseorang member respons berdasarkan pengamatan dan perasaannya tentang tingkah laku seseorang. Johnson (1981) memberikan kiat untuk pemberian umpan balik yang bersifat konstruktif, sebagai berikut :
Umpan balik yang diberikan tidak ditunjukkan pada penilaian pribadi individu, melainkan pada perilakunya.
Umpan balik atas apa yang terjadi dilakukan secara spesifik
Berikan umpan balik segera mungkin, jangan ditunda-tunda
Berikut adalah kiat untuk menelaah validitas umpan balik secara cermat , yaitu :
Dilontarkan lebih dari satu orang
Pengkritik tahu banyak tentang apa yang diumpan balik Apakah ukurannya jelas dan masuk akal
Benarkah ditunjukkan kepada saya
Perlukah saya bereaksi terhadap umpan balik
Jika seseorang menerima umpan balik seperti ini, seyogiannya penerima menerima umpan balik secara :
1. Legowo , menyadari dan mau melakukan perubahan diri jika emang
dianjurkan.
2. Disamping menerima umpan balik dengan lapang hati, penerima dapat
pula menyikapi umpan.
Umpan balik negative cenderung menyerang ataupun menyinggung perasaan penerimanya. Penerima seyogianya terhadap umpan balik menyikapinya dengan cara :
a. Sebagai humor, yaitu tidak perlu disikapi terlalu serius, apalagi sampai
dimasukkan dalam perasaan hati yang mendalam b. Diam, yang berarti orang yang banyak bicara mempunyai
kecenderungan dan mempunyai ilmu yang dangkal c. Menerima umpan balik negative dan berupaya untuk menerima
kebenarannya
Carkhuff (1973, dalam Thompson dan poppen,
1979)menyatakan bahwa ada 5 macam taraf yang lazimnya terjadi pada saat seorang pemberi umpan balik berinteraksi dengan penerima umpan, yaitu :
1. Pemberi umpan balik sama sekali tidak menangkap pesan yang
disampaikan oleh penerima umpan berikut perasaan-perasaan yang
dicoba untuk diungkapan melalui pesan
2. Pemberi umpan memberikan solusi pemecahan masalah 3. Pemberi umpan balik mulai mampu menangkap pesan maupun
perasaan yang disampaikan oleh orang yang bermasalah selama
pembicara berlangsung
4. Pemberi umpan balik tidak hanya secara tepat menangkap pesan
maupun perasaan orang lain
5. Pemberi umpan yang baik memberikan tanggapannya sesudah
diberikan kesempatan kepada orang lain untuk mnengungkapkan