• Tidak ada hasil yang ditemukan

Restorasi PLIK Pos Indonesia di Daerah T

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Restorasi PLIK Pos Indonesia di Daerah T"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1

Restorasi Pusat Layanan Internet Kecamatan (PLIK)

Pos Indonesia di Daerah Terpencil

Penggunaan internet di zaman sekarang telah menjadi kebutuhan primer bagi masyarakat, baik itu di kawasan urban maupun pedesaan dan dari anak kecil sampai dengan orang tua. Internet sangat dibutuhkan karena perkembangan teknologi saat ini yang begitu pesat, terutama di bidang informasi dan komunikasi yang mendorong kita untuk mencari wawasan lebih luas. Banyaknya user

fasilitas internet juga tidak terlepas dari realita, bahwa internet merupakan terobosan dalam bidang teknologi dan komunikasi yang memiliki banyak sekali manfaat. Ada berbagai macam kegiatan yang dapat dilakukan dengan internet dan membantu kehidupan kita sehari-hari.

Untuk mendukung hal di atas, idealnya fasilitas internet harus merata di suatu wilayah, baik itu di kota maupun desa dan juga di daerah terpencil. Akan tetapi, harus diakui ada keterbatasan fasilitas internet di dearah pinggiran. Hal itu disebabkan oleh minimnya infrastruktur telekomunikasi pada kawasan tersebut. Berbeda dengan di wilayah perkotaan, akses telekomunikasi dapat berjalan dengan lancar karena memiliki jaringan internet kuat dan di-support oleh fasilitas yang komplit.

Sebagai konsekuensi dari akses komunikasi dan informasi yang telah tersedia lengkap, maka mayoritas masyarakat perkotaan lebih elek terhadap IPTEK. Sebaliknya, di kawasan pedesaaan dan daerah terpencil, jamak masyarakatnya yang asih buta akan kemajuan IPTEK. Oleh karena itu, Sumber Daya Manusia (SDM) di daerah pedesaan dan daerah terpencil didominasi oleh mereka yang belum bisa memanfaatkan teknologi internet secara optimal, seperti untuk kepentingan profesi dan pendidikan. Adapun penyebab utamanya adalah kurangnya saluran internet, sehingga informasi yang diperoleh masyarakat tidak maksimal.

Peran Serta Pemerintah

Sebenarnya, pemerintah dewasa ini sudah berusaha untuk menyediakan pelayanan/fasilitas internet di desa dan daerah terpencil, yakni dengan program MPLIK (Mobil Pusat Layanan Internet Kecamatan). MPLIK merupakan program pemerintah yang bertujuan mengedukasi masyarakat dan menjangkau daerah-daerah kecamatan yang belum terjangkau fasilitas internet serta mempercepat penerimaan informasi, khususnya di daerah tertinggal, terpencil, perbatasan, dan daerah tidak layak secara ekonomi (https://kominfo.go.id/content/detail/7507/tentang-masalah-mobil-pusat-layanan-internet-kecamatan-mplik/0/siaran_pers). Pelayanan ini akan ditanggung oleh pemerintah daerah selama 4 tahun, selanjutnya diharapkan masyarakat sudah bisa mandiri.

(2)

2

Meskipun demikian, di sisi lain, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) juga telah bekerjasama dengan PT. Pos Indonesia untuk menyediakan koneksi internet di setiap kecamatan melalui jaringan ekstensif kantor pos kecamatan. Hal itu selaras dengan komitmen PT. Pos Indonesia untuk merevitalisasi pelayanan berdasarkan teknologi yang berdampak pada peningkatan kualiatas pelayanan Kantor Pos di seluruh wilayah Indonesia.

Persoalan dalam PLIK

PT. Pos Indonesia di masa sekarang tetap dapat eksis karena hampir di setiap kecamatan sudah memiliki kantor pos yang terintegrasi –baik melalui jaringan fisik maupun virtual. Hal tersebut salah satunya tampak dari keberadaan layanan warung internet di kantor pos kecamatan. Warung internet di kantor pos kecamatan menjadi fasilitas paling mudah bagi masyarakat dalam mengakses internet di desa-desa dan daerah terpencil. Apalagi, PT. Pos Indonesia juga mempunyai jaringan yang sangat luas, yakni sekitar 3.800 kantor pos di seluruh Indonesia dan 3.726 di antaranya sudah online

(http://www.posindonesia.co.id/index.php/produk). Dengan jangkauan yang sangat luas tersebut, Kantor Pos Indonesia merupakan media yang strategis dalam memasyarakatkan internet di desa dan daerah terpencil.

Akan tetapi, sekali lagi, pada umumnya masyarakat masih belum mengetahui adanya Pusat Layanan Internet Kecamatan (PLIK) dari PT. Pos Indonesia. Padahal, sejak pertama kali diluncurkan pada tahun 2013, layanan tersebut juga sempat menetapkan tarif gratis. Jika dicermati, persoalan itu disebabkan oleh dua faktor. Pertama, kurangnya SDM yang berkualitas di Pusat Layanan Internet Kecamatan (PLIK). Harus diakui, karyawan PT. Pos Indonesia sebagai SDM yang bersentuhan secara langsung dengan Pusat Layanan Internet Kecamatan (PLIK) tidak semuanya memiliki latar belakang keilmuan Teknologi dan Informatika. Jadi, apabila sewaktu-waktu komputer mengalami galat, maka karyawan berada di tempat belum tentu bisa langsung memperbaiki, termasuk dalam hal perawatan

(maintenence).

(3)

3 Internet Lambat dan Mahal

Tidak bisa dipungkiri, internet di beberapa wilayah Indonesia yang terpencil identik dengan kata lambat dan mahal . Hal tersebut sudah menjadi sebuah fakta karena disebabkan oleh faktor fasilitas jaringan yang belum memadai dan biaya capital expenditure (capex) (http://bisnis.liputan6. com/read/2355096/tarif-internet-di-indonesia-timur-mahal-ini-penjelasan-telkom) yang jauh lebih mahal dibandingkan wilayah perkotaan. Kedua faktor itu sejatinya juga relevan dengan komponen biaya yang dibutuhkan untuk mengadakan suatu layanan internet di daerah terpenci. Di sisi lain, tarif internet masih ditentukan oleh masing-masing operator seluler, sehingga tarif antara suatu wilayah dengan wilayah wilayah lainnya bisa berbeda. Seperti contoh, wilayah dengan populasi penduduk yang rendah dan pengguna internet sedikit, tarif internetnya lebih mahal daripada wilayah dengan penduduk banyak dan penggunaan internet yang besar.

Padahal, seperti yang telah disampaikan di atas, bahwa fasilitas internet bisa dimanfaatkan untuk kepentingan profesi dan pendidikan. Contoh saja, untuk kepentingan profesi, internet dapat digunakan oleh mereka yang sedang menjalankan roda bisnis, yakni untuk mempromosikan maupun menjual produk-produk usahanya secara online. Secara tidak langsung, hal tersebut bahkan juga ikut meningkatkan pertumbuhan UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) di daerah terpencil. Kemudian di samping itu, untuk konteks pendidikan, koneksi internet sangat dibutuhkan, seperti misalnya dalam pendaftaran online sekolah atau perguruan tinggi dan mencari materi-materi pembelajaran. Intinya, manfaat internet dapat dirasakan secara nyata oleh masyarakat.

Restorasi PLIK

Untuk menghadapi permasalahan dalam Pusat Layanan Internet Kecamatan (PLIK), PT. Pos Indonesia perlu merestorasi PLIK dengan membuat dua kebijakan. Pertama, PT. Pos Indonesia harus melakukan sosialisasi yang intensif kepada masyarakat di derah terpencil berkaitan dengan fasilitas kantor pos kecamatan yang juga memiliki warung internet. Hal tersebut bisa ditempuh dengan cara je put bola , yak i tidak ha ya sekadar memasang iklan di mass media atau kantor pos, tetapi juga mendatangi langsung pertemuan warga —bahkan rumah-rumah warga— untuk sosialisasi. Dengan de ikia , asyarakat lebih elek i for asi te ta g keberadaa PLIK.

(4)

4

negatif seperti pornografi, sebab warung internet masih sering diasosiasikan sebagai tempat paling mudah untuk memperoleh konten-konten tersebut.

Di samping itu, untuk meningkatkan kualitas SDM, PT. Pos Indonesia juga perlu melakukan

Training of Trainers (ToT) kepada seluruh petugas kantor Pos di daerah terpencil agar mereka dapat memberikan edukasi terhadap masyarakat di sekitarnya tentang cara memanfaatkan internet secara positif. Jadi, konsentrasi dari PT. Pos Indonesia bukan hanya pada peningkatan kuantitas pengunjung PLIK, tetapi juga pada kualitas penggunaan layanan internet oleh masyarakat. Selanjutnya, dengan menerima sosialisasi tersebut, diharapkan masyarakat di daerah terpencil juga lebih tertarik untuk datang dan memanfaatkan warung internet di setiap kantor pos kecamatan.

Pada akhirnya, jika restorasi PLIK di daerah terpencil berjalan dengan baik, maka taraf hidup masyarakat tentu akan meningkat. Masyarakat juga bisa merasakan langsung manfaat dari internet untuk kepentingannya sehari-hari. Adapun tugas rumah pemerintah tinggal satu, yaitu menyediakan aliran listrik yang mencukupi di daerah-daerah terpencil guna memperlancar akses internet. Aliran listrik yang tidak byar-pet akan mendorong pemanfaatan warung internet secara maksimal. Semoga PT. Pos Indonesia dapat merealisasikan gagasan dalam artikel ini dengan membawa semangat misi:

Menjadi aset yang berguna bagi bangsa dan negara .

Referensi

https://kominfo.go.id/content/detail/7507/tentang-masalah-mobil-pusat-layanan-internet kecamatan-mplik/0/siaran_pers.

http://mediajakarta.com/mobilmplik-mangkrak-kemenkominfo-angkat-bicara/. http://www.posindonesia.co.id/index.php/produk.

http://bisnis.liputan6.com/read/2355096/tarif-internet-di-indonesia-timur-mahal-ini-penjelasan-telkom.

Identitas Penulis

Nama : Alif Hafian Fathurrahman

Tempat & Tanggal Lahir : Semarang, 12 April 2000

Alamat : Jln. Tegalsari Barat II No. 15, Kota Semarang Asal Sekolah : SMA Islam Al Azhar 14 Semarang

No. HP : 085727635000

E-Mail : alif.hafian@gmail.com

Referensi

Dokumen terkait

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh man suatu alat pengukuran dapat diandalkan. Bila suatu alat pengukuran dipakai beberapa kali untuk mengukur gejala

1.1 Kerajaan Berwawasan: Dasar Pembangunan Yang Konsisten Bagi Mencapai Matlamat Wawasan 2020 2 1.2 Petunjuk Utama Ekonomi 3 1.3 Pendapatan Per Kapita Malaysia Berbanding

Menurut Surat Keputusan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara nomor: SKEP 347-XII-1999 tentang Standar Rancang Bangun dan/atau Rekayasa Fasilitas dan Peralatan

[r]

Berdasarkan data hasil belajar yang didapat, diketahui bahwa tingkat ketuntasan hasil belajar siswa kelas VIIA SMP Negeri 4 Pupuan dalam mata pelajaran penjasorkes khususnya pada

Indonesia berada di wilayah ”megabiodiversity tropika basah” sehingga memerlukan evaluasi kesesuaian lahan pertanian agar sesuai dengan kondisi sebenarnya

dilakukan terhadap isolat bakteri yang ditumbuhkan pada media nutrien agar sesuai dengan tingkat pengenceran yang telah ditentukan. Waktu inkubasi

2 Ruang Perpustakaan Buku teks pelajaran Buku panduan pendidik Buku pengayaan Buku referensi Sumber belajar