• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODUL PEMBELAJARAN KETERPADUAN ISLAM and (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MODUL PEMBELAJARAN KETERPADUAN ISLAM and (1)"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

MODUL PEMBELAJARAN KETERPADUAN ISLAM & IPTEK (SISTEM INDERA PADA MANUSIA)

Untuk Memenuhi Tugas Individu Dosen Pengampu: Edy Chandra, S.Si, M.A Mata Kuliah : Keterpaduan Islam & IPTEK

Disusun oleh:

SUCI HERYANI 1414162111

TADRIS IPA BIOLOGI C/ VII

JURUSAN TADRIS IPA BIOLOGI

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI CIREBON

(2)

A. Indera Penglihatan (Mata)

Letak mata didalam rongga mata yang dilapisi/beralaskan lapisan lemak Mata merupakan penglihatan untuk menerima rangsang cahaya. Bagian mata yang peka terhadap cahaya adalah bagian bintik kuning yang terdapat pada lapisan retina. Kita dapat melihat benda setelah rangsang cahaya diterima retina tepat pada bintik kuning, kemudian rangsangan diteruskan oleh urat saraf otak ke pusat penglihatan di otak.

Ayat Al – Qur’an juga banyak berbicara mengenai indera, terutama telinga dan mata. Al – Qur’an senantiasa menyebut telinga dahulu baru kemudian mata. Ini tentu saja ada KOMPETENSI DASAR

3. 10 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem koordinasi (saraf, hormone, dan alat indera) dalam kaitannya dengan mekanisme koordinasi dan regulasi serta gangguan fungsi yang dapat terjadi pada sistem koordinasi manusia

Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Menyebutkan 5 organ penyusun sistem indera berdasarkan studi literasi secara rinci 2. Menjelaskan mekanisme 5 organ penyusun sistem indera berdasarkan studi literasi

secara jelas

3. Menjelaskan gangguan fungsi dari 5 organ penyusun sistem indera berdasarkan studi literasi secara jelas

4. Menjelaskan tinjauan Islam terhadap 5 organ penyusun sistem indera berdasarkan studi literasi secara jelas

(3)

maksud yang hendak diinginkannya yaitu :Apabila seseorang telah rusak pandangan matanya , maka ia akan hidup dalam suasana gelap gulita, tidak melihat apapun. Berbeda apabila dia kehilangan pendengaran, dia masih bisa melihat.

Setelah menggunakan pendengaran Allah melengakapinya dengan indera pengliahatan dan perasaan, setelah itu, Allah pun memberikan kesempurnaan pada manusia, berupa alat indera atau potensi yang lainnya. Seperti indera pengecap dan indera peraba. Kemudian barulah Allah memberi nama dengan Sebutan Ahsani taqwim. Jadi manusia sangatlah mulya hidupnya dialam dunia ini. beragam alat indera yang diperlukan oleh manusia sendiri dalam kehidupannya pun telah dianugerahkan oleh Allah. Dimulai dari indera penglihatan, indera pendengaran, indera penciuman, indera pengecap dan indera peraba. Allah telah memberikan semuanya kepada manusia. Dan semuanya itu merupakan potensi yang diberikan oleh Allah. Yang bertujuan supaya manusia menjadi makhluk yang bersyukur dan berterima kasih kepada-Nya. Tanpa disadari potensi itu melebihi dari apa yang ada di dunia ini.

Hal ini sangat sesuai dengan apa yang dijelaskan dalam Al-Qur'an pada surat An-Nahl : 78 yang berbunyi :

. َن ْوُرُكْشَت ْمُكّلَعَل َةَدئئْفَلْاَو َراَصْبَلْا َو َعْمّسلا ُمُكَل َلَعَجَو ائئْيَش َن ْوُمَلْعَت َل ْمُكئتاَهّمُا ئنْوُطبُ ْنّم ْمُكَجَرْخَا ُاَو

" Dan Allah mngeluarkan kamu dari perut ibumu, kamu tidak mengetahui sesuatupun dan Allah memberikan kamu pendengaran, penglihatan dan perasaan supaya kamu bersyukur ( QS.An – Nahl : 78 )

1. Bagian-bagian Indera Penglihatan (Mata)

a. Mata Bagian Dalam

(4)

2) Kornea atau selaput tanduk: Kornea adalah bagian dari mata yang merupakan lapisan transparan yang dapat ditembusi oleh cahaya dan tidak memiliki pembulu darah. Kornea dibungkus oleh lapisan tipis Konjungtiva yang fungsinya untuk melindungi Kornea dari gesekan langsung.

3) Koroid: Koroid merupakan lapisan mata bagian tengah dan banyak mengandung pembuluh darah dan juga pigmen.

4) Iris: Iris berfungsi uhntuk memberi warna pada mata dan mengatur besar kecilnya pupil.

5) Pupil: Pupil berguna untuk mengatur jumlah cahaya yang masuk ke dalam mata dan melindungi retina. Apabila cahaya yang masuk ke pupil banyak maka pupil akan mengecil dan sebaliknya.

6) Lensa: Lensa berfungsi memfokuskan bayangan benda agar jatuh tepat pada retina. Lensa memiliki kemampuan untuk mencembungkan dan memipihkan (mencekungkan). Kemampuan ini kemudian disebut dengan Daya Akomodasi Lensa Mata.

7) Badan Bening: Badan Bening berfungsi untuk meneruskan cahaya dari lensa mata ke retina.

8) Retina: Retina berfungsi untuk menerima bayangan benda yang diteruskan oleh lensa mata. Di dalam retina inilah terdapat saraf Optik atau saraf Penglihatan yang fungsinya meneruskan rangsang cahaya dari retina ke susunan saraf pusat di otak. Dan di retina uga terdapat bagian yang paling peka tehadap cahaya yang disebut dengan Bintik Kuning, (Darmodjo, 1992).

b. Mata Bagian Luar

1) Alis: Alis berfungsi untuk melindungi mata dari keringat.

2) Kelopak Mata: Kelopak Mata berfungsi untuk melindungi mata dari benda-benda asing semisal debu dan membuang kotoran yang menempel pada mata. 3) Bulu mata: Berfungsi melindungi mata dari debu dan cahaya.

4) Kelenjar Air mata: Berfungsi untuk menghasilkan air mata yang bertugas untuk menjaga mata agar tetap lembab alias tidak kekeringan.

5) Kelenjar Meibom: Kelenjar ini berfungsi menghasilkan lemak sehingga mencregah kedua kelopak mata untuk saling mendekat.

2. Mekanisme Melihat

(5)

b. Lensa mata kemudian memfokuskan cahaya sehingga bayangan benda yang dimaksud jatuh tepat di retina mata.

c. Kemudian ujung saraf penglihatan di retina menyampaikan bayangan benda tersebut ke otak.

d. Otak kemudian memproses bayangan benda tersebut sehingga kita dapat melihat benda tersebut.

3. Gangguan pada Sistem Indera Penglihatan

1)Rabun Senja: Penderita gangguan Rabun Senja tidak dapat melihat pada sore atau senja hari, sehingga disebut dengan rabun senja.

2)Katarak: Katarak adalah pengeruhan atau pengapuran lensa mata. Penyakit ini biasanya diderita oleh orang yang berusia lanjut. Namun bisa terjadi pada usia muda jika sering melakukan kontak mata lansung dengan matahari.

3)Rabun dekat: Rabun dekat atau yang bisa disebut Hipermiopi adalah kelainan pada mata yang menyebabkan kita tidak dapat melihat benda-benda yang berada di dekat kita atau jaraknya ada di dekat kita. Hal ini terjadi karena bayangan gambarnya jatuh di belakang retina. Namun penderita Hipermiopi dapat dibantu dengan kacamata Cekung atau berlensa Positif.

4)Rabun Jauh: Rabun jauh atau biasa disebut Miopi adalah kelainan pada mata yang menyebabkan kita tidak dapat melihat benda-benda yang berada di jauh dari kita. Hal ini terjadi karena bayangan gambarnya jatuh di depan retina. Namun penderita Hmiopi dapat dibantu dengan kacamata Cembung atau berlensa Negatif.

5)Rabun Jauh dan Dekat: Rabun jauh dekat disebut juga Presbiopi. Presbiopi adalah kelainan pada mata yang menyebabkan kita tidak dapat melihat dengan jelas. Kelaian ini biasa terjadi pada usia lanjut dimana akomodasi mata sudah semakin lemah karena faktor usia. Penderita ini dapat dibantu dengan lensa ganda atau menggunakan kedua lensa cembung (negatif) dan lensa Cekung (positif), (Campbell, 2003).

(6)

Telinga mempunyai reseptor khusus untuk mengenali getaran bunyi dan untuk keseimbangan. Ada tiga bagian utama dari telinga manusia, yaitu bagian telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam.

Telinga luar berfungsi menangkap getaran bunyi, dan telinga tengah meneruskan getaran dari telinga luar ke telinga dalam. Reseptor yang ada pada telinga dalam akan menerima rarigsang bunyi dan mengirimkannya berupa impuls ke otak untuk diolah.

1. Bagian-bagian Indera Pendengaran

Telinga tersusun atas tiga bagian yaitu telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam.

a. Telinga luar

Telinga luar terdiri dari daun telinga, saluran luar, dan membran timpani (gendang telinga).

b. Telinga tengah

(7)

sanggurdi (stapes) yang berhubungan dengan jendela oval. Antara tulang landasan dan tulang sanggurdi terdapat sendi yang memungkinkan gerakan bebas. Fungsi rangkaian tulang dengar adalah untuk mengirimkan getaran suara dari gendang telinga (membran timpani) menyeberangi rongga telinga tengah ke jendela oval. c. Telinga dalam

Bagian ini mempunyai susunan yang rumit, terdiri dari labirin tulang dan labirin membran. Ada 5 bagian utama dari labirin membran, yaitu sebagai berikut.

1) Tiga saluran setengah lingkaran 2) Ampula

3) Utrikulus 4) Sakulus

5) Koklea atau rumah siput, (Campbell, 2003). 2. Mekanisme Mendengar

Gelombang bunyi yang masuk ke dalam telinga luar menggetarkan gendang telinga. Getaran ini akan diteruskan oleh ketiga tulang dengar ke jendela oval. Getaran Struktur koklea pada jendela oval diteruskan ke cairan limfa yang ada di dalam saluran vestibulum. Getaran cairan tadi akan menggerakkan membran Reissmer dan menggetarkan cairan limfa dalam saluran tengah. Perpindahan getaran cairan limfa di dalam saluran tengah menggerakkan membran basher yang dengan sendirinya akan menggetarkan cairan dalam saluran timpani. Perpindahan ini menyebabkan melebarnya membran pada jendela bundar. Getaran dengan frekuensi tertentu akan menggetarkan selaput-selaput basiler, yang akan menggerakkan sel-sel rambut ke atas dan ke bawah. Ketika rambut-rambut sel menyentuh membran tektorial, terjadilah rangsangan (impuls). Getaran membran tektorial dan membran basiler akan menekan sel sensori pada organ Korti dan kemudian menghasilkan impuls yang akan dikirim ke pusat pendengar di dalam otak melalui saraf pendengaran.

3. Pendengaran Menurut Islam

(8)

mengeluarkan kalian dari perut ibu kalian dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu apapun, dan Dia memberi kalian pendengaran, pengelihatan dan hati supaya kalian bersyukur” QS. An-Nahl [16]:78, 2). “Dan Dialah yang telah menciptakan bagi kalian pendengaran, pengelihatan dan hati. Amat sedikitlah kalian bersyukur” QS. Al-Mu’minun [23]: 78, 3). “Katakanlah, ‘Dia-lah yang telah menjadikan kalian serta memberi kalian pendengaran, pengelihatan, dan hati. Amatlah sedikit kalian bersyukur” QS. Al-Mulk [67]: 23, 4). “Kemudian Dia menyempurnakan serta meniupkan ke dalamnya ruh- Nya, dan Dia menjadikan bagi kalian pendengaran, pengelihatan, dan hati. Sedikit sekali yang kalian syukuri” QS. As- Sajdah [32]: 9.

Al-Qur’an hanya menyebut pendengaran dan pengelihatan sebagai dua alat indra. Pertama, karena pentingnya pendengaran dan pengelihatan dalam proses persepsi. Kedua, penyebutan pendengaran dan pengelihatan cukup untuk menunjukkan urgensi semua alat indra dalam proses persepsi. Inilah di antara karakteristik gaya bahasa Al-Qur’an yang ringkas dan mendalam, yaitu cukup dengan kiasan dan isyarat untuk menunjukkan hakikat-hakikat mendasar yang bersifat umum, serta mengabaikan pemerian.

Dalam banyak ayat Al-Qur’an, pendengaran disebutkan lebih dulu daripada pengelihatan karena beberapa alas an berikut.

Pertama, pendengaran lebih penting daripada pengelihatan dalam proses persepsi, belajar , dan perolehan ilmu. Manusia masih mungkin untuk belajar bahasa dan memperoleh pengetahuan nila kehilangan pengelihatannya. Di antara yang menunjukkan pentingnya pendengaran dalam persepsi dan belajar bahasa-(bahasa termasuk instrument paling penting dalam berfikir dan memperoleh pengetahuan)-adalah Al-Qur’an hanya menyebut pendengaran beserta akal untuk menandakan kaitan erat antara pendengaran dan akal. “Dan mereka berkata, ‘Kalaulah kami mendengar atau memahami, tentu tidaklah kami termasuk para penghuni neraka yang menyala-nyala”. QS. Al-Mulk [67]: 10.

(9)

Kami mmengunci mati kalbu mereka sehingga mereka tidak dapat mendengar?” QS. Al-A’raf [7]: 100.

Kedua, indra pendengar akan langsung bekerja seusai persalinan. Anak akan langsung dapat mendengar suara-suara setelah persalinan. Adapun untuk dapat melihat sesuatu dengan jelas, si anak membutuhkkan waktu beberapa saat.

Ketiga, indra pendengar melaksanakan fungsinya secara terus menerus tanpa henti, sedangkan indra pengelihatan adakalanya berhenti melaksanakan fungsinya ketika manusia menutup kedua matanya atau ketika tidur. Suara nyaring juga dapat membangunkan manusia dari tidurnya. Oleh sebab itu, dalam kisah Ashhabul Kahfi Allah SWT menerangkan bahwa Dia menutup telinga mereka hingga mereka terlelap tidur, dan suara pun tidak membuat mereka terbangun. “Kemudian Kami, menutup telinga mereka di dalam gua itu selama beberapa tahun”. QS. Al-Kahfi [18]: 11.

Keempat, indera pendengar dapat mendengar semua suara, baik dalam gelap maupun terang, sedangkan indra pengelihatan hanya dapat melihat dalam cahaya. Al-Qur’an juga menyebut “as-sam’u” (pendengaran) dalam bentuk tunggal, sedangkan “al- abshar” (pengelihatan) disebutkan dalam bentuk jamak. Hal ini termasuk bukti kemukjizatan gaya bahasa Al-Qur’an. Sebab indra pendengar dapat menerima suara yang dating dari segala arah, sedangkan mata hanya dapat melihat bila manusia mengarahkan pandangannya kea rah sesuatu yang ingin dilihatnya. Jika terdengar suara dari suatu tempat yang dihuni banyak orang, mereka semua akan mendengar suara yang sama. Namun jika mereka melihat sesuatu yang sama dari sudut yang berbeda-beda, pengelihatan mereka kepada sesuatu itu tidak akan sama persis. Demikian pula terkadang mereka melihat sesuatu yang berbeda di waktu yang sama sesuai dengan arah yang mereka lihat. Selain itu, jika kita mendenbgar suara yang berasal dari suatu tempat secara langsung berada di hadapan kita, gelombang suara akan sampai ke dua telinga dalam waktu yang bersamaan. Juga kuatnya pengaruh suara pada kedua gendang telinga akan sama. Akan tetapi, jika kita melihat sesuatu yang terletak di hadapan kita, bentuk yang tergambar pada retina mata kanan akan berbeda dengan bentuk yang tergambar pada retina mata kiri. Sebab mata kanan melihat sesuatu dari sisi kanan, sedangkan mata kiri melihat sesuatu dari sisi kiri, (Nata, 2006).

(10)

Hidung, mata, dan telinga adalah bagian tubuh yang termasuk pancaindra. Hidung berfungsi untuk penciuman dan untuk pernafasan. Rongga hidung atau (cavum nasi) dibentuk oleh tulang serta jaringan lunak di bagian depannya. Di depan terdapat lubang hidung dinamakan nares, segera setelah memasuki lubang hidung didapati daerah yang mengandung bulu hidung, dinamakan vestibulum nasi.

Pada dinding hidung terdapat 3 sekat rongga hidung (superior concha, middle concha, inferior concha) dengan rongga diantara sekat-sekat itu. Pada rongga bagian tengah (meatus nasi media) terdapat tempat bermuaranya hubungan keluar dari rongga sekitar hidung (panasal sinus), sedangkan di rongga sebelah bawah (meatus nasi inferior) terdapat muara saluran air mata (ductus nasolacrimalis). Sinus yang disebutkan diatas adalah rongga yang mudah terkena infeksi bila seseorang sering menderita pilek. Penyakit tersebut disebut sinusitis.

(11)

Melalui hubungan dengan udara luar, tekanan udara didalam sinus selalu mengalami pengaturan keseimbangan. Penyumbatan saluran ini menyebabkan penurunan tekanan akibat absorpsi udara oleh mucosa yang pada gilirannya akan menyebabkan reaksi radang dan infeksi yang dinamakan sinusitis. Dibagian depan septum terdapat jaringan pembuluh darah kecil. Area ini dikenal sebagai area kieselbach yang mudah mengalami pendarahan hidung (epistaxis). Persarafan sensoris rongga hidung diurus oleh cabang saraf otak ke-5. Atap rongga hidung atau area alfactoris mempunyai persarafan sensoris umum melalui saraf tersebut, dan sensasi khusus (penciuman) melalui saraf otak ke-1 (n.olfactorius). sinus paranasalis juga mendapat persarafan sensoris melalui otak ke-5. Didalam sinus maxillaris, yaitu rongga di dalam tulang di kiri-kanan hidung, terdapat cabang-cabang saraf yang mengurus gigi rahang atas.

Pandangan Al-Quran Tentang Operasi Plastik Dan Filler

Ada beberapa pandangan terhadap oprasi plastik dilihat dari tujuan awalnya si pasien dalam melakukan oprasi tersebut, apakah ingin menambah kecantikkan atau karena adanya cacat yang merupakan dari kecelakaan dan tidak bisa dikembalikan lagi selain dengan cara oprasi plastik. Padahal oprasi plastik ini sendiri memiliki banyak sekali kerugian baik finansial dan kesehatan. Kita diciiptakan sengan sebaik-baiknya jika ada yang ingin kita rubah berarti kita merubah ciptaan sang maha kuasa. Jelas jelas itu dilarang dalam al-quran

D. Indera Peraba (Kulit)

Indera peraba bukanlah indera tunggal tetapi sekurang-kurangnya terdiri dari empat, yaitu peraba, rasa sakit, panas dan dingin. Semua sensasi kulit lain yang biasa di ungkapkan biasanya adalah gatal, nyeri, dan geli. Para ahli menemukan sebuah struktur diperkirakan sebagai reseptor khusus, namun pada penelitian selanjutnya tidak dapat memperkuat pendapat tersebut. Ketika penyidik menemukan titik-titik tersebut pada kulit mereka sendiri. Terbukti tidak ada korelasi yang tepat antara macam sensasi yang di alami dengan macam struktur ujung syaraf. Hanya dua hal yang dapat dinyatakan dengan

Pertanyaan Diskusi

(12)

1. Serabut syaraf pada dasar kantung rambut bertindak sebagai reseptor untuk peradaban / tekanan ringan(tetapi syaraf-syaraf ini bukanlah merupakan satu-satunya reseptor untuk sensasi, sebab bibir yang tidak berambut sangat peka terhadap tekanan/peradaban.

2. Ujung syaraf bebas yang berakhir di epidermis terlibat dalam resepsi rasa sakit.

Indra peraba menerima perangsang tekanan atau suhu. Penginderaan terdapat pada seluruh tubuh kecuali rambut, kuku, dan gigi. Kulit manusia terdiri atas epidermis dan dermis. Kulit berfungsi sebagai alat ekskresi karena adanya kelenjar keringat (kelenjar sudorifera) yang terletak di lapisan dermis, (Sobur, 2009)

1. Bagian-bagian Kulit a. Struktur Kulit

Epidermis tersusun atas lapisan tanduk (lapisan korneum) dan lapisan Malpighi. Lapisan korneum merupakan lapisan kulit mati, yang dapat mengelupas dan digantikan oleh sel-sel baru. Lapisan Malpighi terdiri atas lapisan spinosum dan lapisan germinativum.

Lapisan spinosum berfungsi menahan gesekan dari luar. Lapisan germinativum mengandung sel-sel yang aktif membelah diri, menggantikan lapisan sel-sel pada lapisan korneum. Lapisan Malpighi mengandung pigmen melanin yang memberi warna pada kulit, (Sobur, 2009)

b. Dermis

(13)

hari, tergantung pada kebutuhan tubuh dan pengaturan suhu. Keringat mengandung air, garam, dan urea. Fungsi lain sebagai alat ekskresi adalah sebagai organ penerima rangsangan, pelindung terhadap kerusakan fisik, penyinaran, dan bibit penyakit, serta untuk pengaturan suhu tubuh, (Sobur, 2009).

2. Fungsi Kulit

a. Sebagai alat ekskresi berupa kelenjar keringat. b. Sebagai alat peraba.

c. Sebagai pelindung organ dibawahnya.

d. Tempat dibuatnya Vit D dengan bantuan sinar matahari. Contoh dari vitamin D : susu, keju, kuning telur, margarine, ikan laut,.

e. Pengatur suhu tubuh. f. Tempat menimbun lemak.

E. Indera Pengecap (Lidah)

Bagaimana keadaan kulit pada suhu tinggi dan suhu rendah?

(14)

1. Bagian-bagian lidah

Lidah dikenal sebagai indera pengecap yang banyak memiliki struktur tunas pengecap. Letaknya pada dasar mulut oleh frenulum lingua dan tersusun atas otot rangka yang terlekat pada tulang hyoideus, tulang rahang bawah dan processus styloideus di tulang pelipis. Terdapat dua jenis otot pada lidah yaitu otot ekstrinsik dan intrinsik. Otot-otot ekstrinsik lidah berawal pada tulang dan jaringan di luar lidah sedangkan otot intrinsik lidah memiliki serabut yang menghadap ke berbagai arah untuk membentuk sudut satu sama lain. Bagian-bagain lidah:

a. Bagian terbesar lidah adalah anyaman berkas otot rangka terorientasi vertical, horizontal, dan longitudinal dan saling memotong tegak lurus.

b. Bagian posterior lidah kurang bergerak karena menyatuh dengan dasar mulut dan tulang hyoid. Permukaan dorsal lidah ditutupi epitel relatif tebal, melekat erat pada lapisan jaringan ikat di bawahnya. Permukaan atas lidah mengandung banyak tonjolan-tonjolan epitel mulut dan lamina propia (yang disebut papilla). Terdapat empat jenis papilla:

1) Filiformis: terdapat di bagian posterior berbentuk tonjolan konis, sangat banyak diseluruh dipermukaan lidah dan epitel berambut tidak mengandung putting pengecap.

2) Fungiformis: bagian epitel berlapis pipih. Bagian anterior dan diantara filiformis menyerupai jamur karena menpunyai tangkai sempit dengan permukaan yang halus, bagian atas melebar mengandung putting kecap, yang tersebar di permukaan atas.

(15)

4) Circumvalate

Papillae yang sangat besar dengan permukaannya berbentuk pipih meluas di atas papillae lain, susunan seperti parit tersebar di daerah “V” bagian posterior lidah, mengandung kelenjar mukosa dan serosin banyak putting kecap yang terdapat di sepanjang sisi papilla.

2. Fungsi lidah

a. Pencernaan; mengaduk makanan yang dikunyah, menelan makanan. b. Mengontrol suara saat berbicara atau mengeluarkan suara-suara

c. Lidah dikenal sebagai indera pengecap yang banyak memiliki struktur tunas pengecap.

d. Terdapat empat rasa primer pengecapan yaitu asam, asin, manis dan pahit. sensasi rasa pahit pada belakang lidah ditimbulkan oleh alkaloid contohnya kina, cafein, nikotin, morfin karena zat-zat ini bersifat racun. Rasa asin dan manis diujung lidah asin ditibulkan oleh kation Na+,K+ dan Ca+. Rasa asam dirasakan pada samping lidah ditimbulkan oleh ion H+.

3. Penyakit Pada Lidah

a. Oral candidosis. Penyebabnya adalah jamur yang disebut candida albicans.. gejalanya lidah akan tampak tertutup lapisan putih yang dapat dikerok.

b. Atropic glossitis. Penyakit ini juga sering ditemukan. Lidah akan terlihat licin dan mengkilat baik seluruh bagian lidah maupun hanya sebagian kecil. Penyebab yang paling sering biasanya adalah kekurangan zat besi. Jadi banyak didapatkan pada penderita anemia.

c. Geografic tongue. Lidah seperti peta, berpulau-pulau. Baik banyak maupun sedikit. Bagian pulau itu berwarna merah dan lebih licin dan bila parah akan dikelilingi pita putih tebal.

d. Fissured tongue. Lidah akan terlihat pecah-pecah.

(16)

tempat yang berbeda-beda. Letak masing-masing rasa berbeda-beda yaitu :

4. Gangguan gagap sudah ada sejak Zaman Nabi Musa

Dampak yang lebih serius dari gagap bicara juga bisa ditemukan dalam kitab suci. Musa, seorang Nabi yang pernah membelah Laut Merah demi membebaskan bangsa Israel dari perbudakan Firaun di Mesir juga pernah mengalami susahnya jadi orang gagap.

Beberapa ayat dalam kitab suci menyiratkan hal itu, sehingga banyak ilmuwan meyakini Nabi Musa adalah seorang penderita gagap. Ayat-ayat yang dimaksud antara lain terdapat dalam Kitab Perjanjian Lama (Keluaran 4:10) dan Al Quran (QS 20:26-29). Lalu kata Musa kepada Tuhan: "Ah, Tuhan, aku ini tidak pandai bicara, dahulupun tidak dan sejak Engkau berfirman kepada hamba-Mupun tidak, sebab aku berat mulut dan berat lidah." (Keluaran 4:10)

Nabi Musa menjawab: "Ya Tuhanku, lapangkanlah dadaku. Mudahkanlah urusanku. Lepaskanlah kekakuan lidahku supaya mereka memahamiku. Jadikanlah seorang dari keluargaku sebagai pembantuku. Dialah Harun saudaraku". (QS 20:26-29)

(17)

Mmmnmnm

1. Sebutkan organ-organ penyusun sistem indera!

2. Bagaimana mekanisme indera penglihatan dan pendengaran ?

3. Jelaskan bagaiaman perspektif Islam tentang operasi plastik pada hidung!

4. Sebutkan dan jelasakan 4 penyakit-penyakit pada indera pengecap (lidah) !

5. Sebutkan dan jelaskan 3 fungsi dari masing-masing organ sistem indera Soal Diskusi !

DAFTAR PUSTAKA

Ali Hasan. 2000. “MASAIL FIQHIYAH AL-HADITSAH pada masalah masalah kontemporer hukum islam” .Jakarta. Raja Grafindo persada.

Anonym. 2013. Operasi Plastik Menurut Pandangan Islam. [online]. https://kitabsalafindonesia.wordpress.com/2013/09/19/operasi-plastik-menurut-pand angan-islam/

Bramy Biantoro, B. 2016. Jepang buat teknologi pengubah kulit jadi layar LED. [online]. https://www.merdeka.com/teknologi/video-jepang-buat-teknologi-pengubah-kulit-jadi-layar-led.htmlCampbell, et al. 2003. Biologi. Jakarta : Erlangga

Darmodjo, Hendro. 1992. Pendidikan IPA 1. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Detiknet. 2010. Teknologi Bantu Tune Netra Melihat Lewat Lidah. [online] http://inet.detik.com/serba-serbi-teknologi/1321155/teknologi-bantu-tuna-netra-meli hat-lewat-lidah

Mahjuddin. 2003. “MASAILUL FIQHIYAH berbagai kasus yang dihadapi hokum islam’ masa kini”. Jakarta, Kalam Mulia.

Nata, Abuddin . 2006 . Masail Al-Fiqhiyah . Jakarta : Kencana Prenada Media Group

Referensi

Dokumen terkait

Penulis susun dalam rangka menyelesaikan studi di fakultas agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang1. Penulis dalam mengerjakan skripsi ini banyak mendapatkan kesulitan

kecenderungan untuk mengalami stres. Dalam hal ini, peneliti mengembangkan hipotesis bahwa dukungan pasangan dan dukungan organisasi yang merupakan bagian dari sumber daya

Bila dibandingkan dengan kondisi fauna Ekhinodermata di perairan daerah terumbu karang Pulau-pulau Derawan, Kalimatan Timur, maka kekayaan jenis fauna Ekhinodermata di perairan

Faktor pendukung dalam meningkatkan minat baca yaitu kemauan warga masyarakat dalam diri untuk memanfaatkan waktu luangnya mengunjungi TBM, menambah wawasan pengetahuan dan

Taggart, Penelitian ini dilakukan berupa proses pengkajian berdaur (cyclical) yang terdiri dari empat tahap yaitu (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan tindakan, (3)

“Tujuan laporan keuangan untuk tujuan umum adalah memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar

Daging merupakan makanan yang sehari-hari dikonsumsi.Daging didefinisikan sebagai urat daging (otot) yang melekat pada kerangka, kecuali urat daging bagian bibir,

Iris dapat mengalami prolaps setelah operasi (operasi katarak, transplantasi kornea), trauma (laserasi kornea, laserasi sklera), akibat perforasi ulkus kornea dan