• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jenis Dan Jenis Jarimah Hudud

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Jenis Dan Jenis Jarimah Hudud"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

No Jenis Jarimah Definisi/keterangan Unsur-unsur Pembuktian Hukuman Dasar penghapus/gu

gur hak menuntut

Perbandingan dengan hukum

positif

Hal-hal yang masih diperdebatkan

1. Hudud Minum Khamr

Khamr adalah segala jenis minuman yang memabukkan dari amanpun asalnya, baik dari buah seperti anggur, tin, kurma muda, atau dari biji gandum, biji kurma, ataupun dari hewan seperti susu.1

Dasar Hukum Q.S. 5: 90 dan 91 “… sesungguhnya

meminum khamr, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah adalah perbuatan keji termasuk perbuatan syaitan….”

Hadis Rasul: - Dari Ibnu

Umar ra. Bahwa Nabi saw. bersabda: “Setiap yang memabukkan adalah

Perbuatan ini baru bias dihukum jika memenuhi unsur:3 - Yang

diminum adalah minuman keras/mema bukkan apapun zat atau materi yang terdapat di dalamnya. Meskipun niatnya untuk obat tetap dilarang, berdasarkan hadis “Dari Ummi Salamah ra. Dari Nabi saw. beliau bersabda: “Sesungguh nya Allah

Alat bukti:6

- Persa

ksian, jumlah saksi adalah dua orang laki-laki atau empat orang wanita. Menurut Imam Abu Hanifah ra dan Abu Yusuf ra, saksi harus mencium bau minuman yang

memabukkan ketika

menyaksikany a.

- Penga

kuan dari peminum, pengakuan ini cukup satu kali saja.

- Bau

mulut, (menurut

Seperti orang yang

menuduh zina, maka minum khamr juga didera 80 kali8 menurut Imam Abu Hanifah ra dan Imam Maliki ra 80 kali dera. Menurut Imam Syafi'i ra adalah 40 kali dera, dan boleh ditambah menjadi 80 kali dera.9

Hukuman had bagi peminum khamr dapat dihapus atau dibatalkan apabila:

1. Para saksi menarik kesaksianya, apabila tidak ada bukti yang menguatkan.

2. Pelaku menarik kembali persaksianya, karena tidak ada bukti yang menguatkan.

3. Kebenaran bukti-bukti masih

dipertanyakan, atau masih diragukan kebenaranya

Jika kita melihat ketentuan Pasal 300, 536-539 KUHP terdapat ketentuan yang berhubungan dengan

minuman keras, namun dalam KUHP ini tidak diatur

sedemikian rupa mengenai apa yang disebut dengan

minuman keras (kategori zat/kandungan tidak

dijelaskan), kemudian mengenai hukumannya lebih cenderung seperti tindak pidana ta’zir, karena hukumannya berupa pilihan (denda/kurunga

Pengertian khamr masih diperdebatkan.15(sebaiknya mengacu pada hadis Rasul, sehingga yang disebut khamr adalah semua minuman yang mengandung zat yang memabukkan.

Jumlah Hukuman juga masih diperdebatkan. Hal ini juga bergantung dari apa yang disebut khamr. Narkoba, ganja, dan ekstasi disebut khamr atau bukan, kalau unsur yang harus dipenuhi adalah unsure “meminum” maka itu tidak termasuk tindak pidana meminum khamr karena dikonsumsi dengan cara lain. Berarti masuk ta’zir.

(2)

Hirabah/ Per-ampokan

khamar dan setiap yang memabukkan adalah haram” (HR. Muslim)

Hirabah adalah perbuatan membuat kerusakan atau keonaran di bumi, atau melakukan

pembegalan, atau seperti pencurian besar-besaran.

Pengertian lain adalah sekelompok orang bersenjata di daerah Islam umtuk mengadakan kekacauan,

penumpahan darah, perampasan harta, mengoyak

tidak menjadikan kesembuhan di dalam barang yang diharamkan atas kamu” (oleh Al-Baihaqi dan dishahihkan oleh Ibn Hibban) A

- Perbuatan dilakukan secara sadar dan sengaja

-Akil baligh -Harta yang dirampok adalah milik orang yang dirampok. -Terjadi di

negeri Islam dan tidak dalam kondisi perang -Menurut

Abu Hanifah, perampokan dengan cara

Imam Maliki ra)

- Mabu

k (menurut Imam Abu Hanifah ra)

- Munta

h (menurut Imam Maliki ra)7

- pembuktia n dengan saksi

untuk jarimah hirabah saksi merupakan alat bukti yang kuat. saksi tersebut bisa diambil dari para korban dan bisa juga dari orang-orang yang ikut terlibat dalam

Jika hirabah dilakukan dengan membunuh dan mengambil harta maka hukumanny a di bunuh dan disalib. Menurut Imam Malik penguasa boleh memilih membunuh atau

Menurut Wahbah al-Zuhaili:

- korban mengingkari pengakuan pelaku perampokan - orang yang mengaku melakukan perampokan membatalkan pengakuannya

n)

Dalam hukum pidana positif yang disebut perampokan/pe mbegalan itu lebih kepada kejahatan terhadap harta yang terjadi di luar rumah. Lain dengan

pengertian hirabah di dalam hukum Islam, hirabah bisa bermacam-macam, bisa

-perbedaan pendapat para ulama mengenai

pembegalan yang dilakukan di jalan raya (Abu Hanafi berpendapat perbuatan itu harus terjadi di luar kota, sedangkan Abu Yusuf, Syafi’I, dan Hanabilah tidak membedakan di dalam atau di luar kota)

(3)

kehormatan, merusak tanaman, peternakan, citra agama, akhlak, ketertiban dan undang-undang.2

menghadang orang di jalan raya dan terjadi di luar kota.4

tindak pidana perampokan tersebut.

2.

pembuktian dengan pengakuan para pelaku.

menyalib saja. Jika

mengganggu lalu lintas saja tanpa atau mengambil harta saja maka diasingkan dari negeri, atau memilih untuk dibunuh, disalib atau dipotong anggota badannya.10

- pihak korban mengingkari kesaksian yang mengatakan bahwa dirinya telah menjadi korban perampokan

- perampok bertaubat sebelum tertangkap (QS al-Maidah: 34)

meliputi tindakan sekelompok pengacau, mengambil harta dengan

membunuh, merusak tanaman, dan lain-lain. Mwnurut Sayyid Sabiq termasuk hirabah adalah gerombolan pembunuh yang dalam hukum pidana positif ini termasuk delik

pembunuhan, selain itu juga sindikat pencilik anak, di mana dalam hukum positif merupakan tindak pidana

hudud dan bukan ta’zir.16

2 Sayyid Sabiq. Fiqih Sunnah, jilid 9, (Bandung: PT. Alma’arif). Hlm. 186.

4 Satria Efendi M. Zein. Pidana Islam Indonesia, Peluang, Prospek, dan Tantangannya, (Jakarta: Pustaka Firdaus, 2001). Hlm. 133-134.

5 Ahmad Wardi Muslich. Hukum Pidana Islam, (Jakarta. Sinar Grafka, 2005)

7Hal ini pernah dilakukan ketika Usman bin Afan ra menjatuhkan hukuman dera bagi orang yanh muntah-muntah akibat meminum khamr.

(4)

11 Wismar ‘Ain, et. al., Aspek Pidana dalam Hukum Islam, (Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2005), hlm. 149

12 Hasbi Ash-Shiddiqy, Al Islam II, (Jakarta: Attahiriyah, 1976), Hlm. 420.

13 Ahmad Wardi Muslich, op. Cit.

14Ibid.

15 Jumhur Ulama Fiqh berpendapat bahwa minuman keras adalah setiap minuman yang di dalamnya terdapat zat yang memabukkan baik dinamakan

khamr atau bukan, baik dari anggur atau bukan. Menurut Hanafah yang bias dikenakan hudud adalah yang minum minuman keras yang berasal dari perasan anggur. (Mohd Said Ishak. Hudud dalam Fiqh Islam. Hlm. 10)

9Jadi 40 kali adalah hukuman had, sedang sisanya adalah hukuman ta'zir. Makhrus Munajat, Hukuman Pidana Islam di Indonesia, hlm. 161.

8Makhrus Munajat, Hukuman Pidana Islam di Indonesia, hlm. 161.

6Nasirudin al-Albani, Ringkasan Shahih Muslim(Kitab Hukuman Minuman Khamr), hlm.503.

3 Mohd Said Ishak. Hudud dalam Fiqh Islam, (Johor Darul Ta’zim: Universiti Teknologi Malaysia. 2003). Hlm. 11.

(5)

Referensi

Dokumen terkait

Agar tindakan pembangkangan dianggap sebagai pemberontakan, disyaratkan harus disertai dengan penggunaan dan pengerahan kekuatan. Menurut Imam Abu Hanifah, Asy-Syafi’i, dan

Alasan yang mendasari penulis untuk melakukan penelitian tentang pendapat Imam Abu Hanifah mengenai ketidakbolehan menggantungkan wakaf dengan kematian adalah

Skripsi, Slamet Rian Hidayat berjudul Analisis Pendapat Imam Abu Hanifah Tentang Kadar Hukuman Bagi Pelaku Liwath, 17 bahwa Imam Abu Hanifah sepakat mengenai

Dasar penetapan hukum pernikahan anak perempuan yatim di bawah umur oleh selain wali mujbir menurut Imam Abu Hanifah ini dengan berhujjah menggunakan Hadits Nabi SAW, bahwasanya

Adapun pendapat hukum mengajarkan al-Qur’an sebagai mahar dalam pernikahan menurut Imam kamaluddin bin al-Humam al-Hanafi dengan mengutip Imam Abu Hanifah berpendapat

Jadi menurut Imam Abu Hanifah jiikalau terjadi peristiwa yang menyebabkan kematian secara tidak wajar, dalam artian seluruh bagian tubuh korban sudah hancur

Metode Istimbath Hukum Imam Abu Hanifah Dalam Menetapkan Tidak Perlu Menentukan Waktu Penyerahan Dalam Akad Istishna’ Metode istimbath hukum Imam Abu Hanifah dalam menetapkan syarat

Hadd Sariqah Pencurian Sariqah adalah mengambil harta orang lain dengan jalan sembunyi- sembunyi dan menyelinap.22 Menurut Abu Hanifah, as-Sauri, Ahmad dan Ishak, hukuman atas tindak