• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGAJARAN REMEDIAL INSTRUKSIONAL DAN LA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGAJARAN REMEDIAL INSTRUKSIONAL DAN LA"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

PENGAJARAN REMEDIAL

INSTRUKSIONAL DAN LANGKAH-LANGKAH PENGAJARANNYA

DAN

INOVASI DAN TEKNOLOGI PENGAJARANNYA

(Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kurikulum dan Pengajaran Biologi)

OLEH:

Nelma Novita Dadi / 14534023

Selviana Samehe / 14534116

UNIVERSITAS NEGERI MANADO

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami bagi Tuhan Yang Maha Esa, karena atas segala berkat, pertolongan dan kasih karuniaNya makalah yang berjudul “Pengajaran Remedial, Instruksional dan Langkah-Langkah Pengajarannya serta Inovasi dan Teknologi Pengajarannya” boleh jadi tepat pada waktunya.

Makalah ini disusun dalam rangka untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Kurikulum dan Pengajaran Biologi. Makalah ini diharapkan mampu menambah wawasan kita mengenai bagaimana Pengajaran Remedial, Instruksional dan Langkah-Langkah Pengajarannya serta Inovasi dan Teknologi Pengajarannya itu.

Mohon maaf bila dalam pembuatan makalah ini terdapat kekurangan-kekurangan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, silahkan memberikan kritik dan saran atas kekurangan dari pembuatan makalah ini. Untuk itu diucapkan banyak terima kasih dan semoga karya tulis ilmiah ini bermanfaat bagi para pembaca.

Kelompok 7,

Tondano 28 September 2015

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI...ii

BAB I PENDAHULUAN... 1

1. Latar belakang...1

2. Rumusan masalah... 1

3. Tujuan... 1

BAB II PEMBAHASAN... 2

1. Pengajaran Remedial... 2

A. Tujuan Pengajaran Remedial... 2

B. Fungsi Pengajaran Remedial...3

C. Prinsip Pengajaran Remedial... 4

D. Metode Pengajaran Remedia... 5

E. Pentingnya Pengajaran Remedial dalam Proses Belajar Mengajar... 6

2. Instruksional dan Langkah-Langkah Pengajaran Remedial... 8

3. Inovasi dan Teknologi Pengajaran...10

A. Peran ICT dalam Pembelajaran... 10

B. Penerapan ICT dalam Pembelajaran...10

C. Dampak Positif dan Negatif Teknologi Terhadap Pendidikan... 12

BAB III PENUTUP... 14

1. Kesimpulan... 14

Daftar Pustaka

(4)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Dalam keseluruhan proses pengajaran pada hakikatnya guru memilki tanggung jawab maupun peran yang luas sebagai tenaga pengajar, fasilitator, evaluator dan konselor. Lewat tugas sebagai pengelola kegiatan belajar mengajar, maka guru bertanggung jawab membantu dan membimbing siswa untuk mancapai tujuan pengajaran dan tingkat perkembangan secara optimal. Oleh sebab itu guru diharapkan mampu menciptakana situasi kegiatan proses pengajaran secara efektif, efesien dan relevan. Dengan demikian dapat diharapkan akan mencapai hasil belajar yang optimal. Untuk mencapai tujuan tersebut maka setiap kesulitan yang timbul dalam belajar harus segera di dentifikasi dan harus segera dilakukan perbaikan. Hal ini berarti bahwa setiap guru dituntut kemampuanya untuk memahami dan menguasai kemampuan dalam melaksanakan pengajaran remedial. Dalam hal ini berkaitan sekali dengan bagaimana manajemen pembelajaran dijalankan. Manajemen pembelajaran dapat diartikan sebagai serangkaian aktivitas yang mengatur dan mengelola komponen pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif dan efesien. Salah satu aktivitas yang dikelolah dalam konteks ini adalah remedial/kegiatan perbaikan da program pengayaan. Kedua kegiatan tersebut diharapkan para siswa tidak lagi menemukan kesulitan dalam belajar dan dapat terus memperkaya ilmunya, dan sangat diharapkan nantinya kegiatan perbaikan khususnya remedial tidak lagi terjadi karena para siswa dapat mengerti sepenuhnya apa yang diajarkan.

Dua istilah harus dijelaskan sebelum membicarakan penggunaan teknologi dalam inovasi pendidikan. Pertama ialah istilah 'teknologi'. Teknologi merupakan proses dan produk yang digunakan untuk membangun negara atau memperbaiki sesuatu sistem seperti sistem pendidikan. Proses mencakup pengetahuan saintifik dan teknik untuk menyelesaikan masalah yaitu produk yang adalah ciptaan daripada proses (teknik) teknologi itu sendiri.

B.Rumusan Masalah.

1. Bagaimana Pengajaran Remedial Itu?

2. Bagaimana Instruksional dan Langkah-Langkah Pengajaran Remedial Itu?

3. Bagaimana Inovasi dan Teknologi dan Pengajaran itu?

C.Tujuan

1. Untuk Mengetahui Apa Itu Pengajaran Remedial

2. Untuk Mengetahui Instruksional dan Langkah-Langkah Pengajaran Remedial

(5)

BAB II PEMBAHASAN

1. PENGAJARAN REMEDIAL

Pengertian Pengajaran Remedial

Ditinjau dari arti kata, “remedial” berarti “sesuatu yang berhubungan dengan perbaikan”. Dengan demikian pengajaran remedial, adalah suatu bentuk pengajaran

yang bersifat penyembuhan atau bersifat perbaikan. Pengajaran remedial merupakan bentuk kasus pengajaran, yang bermaksud membuat baik atau menyembuhkan. Sebagaimana pengertian pada umumnya proses pengajaran bertujuan agar murid dapat mencapai hasil belajar yang optimal, jika ternyata hasil belajar yang dicapai tidak memuaskan berarti murid masih dianggap belum mencapai hasil belajar yang diharapkan sehingga diperlukan suatu proses pengajaran yang dapat membantu murid agar tercapai hasil belajar seperti yang diharapkan. Proses pengajaran remedial ini sifatnya lebih khusus karena disesuaikan dengan karakteristik kesulitan belajar yang dihadapi murid. Proses bantuan lebih ditekankan pada usaha perbaikan cara mengajar, menyesuaikan materi pelajaran, arah belajar dan menyembuhkan hambatan-hambatan yang dihadapi. Jadi dalam pengajaran remedial yang diperbaiki atau yang disembuhkan adalah keseluruhan proses belajar mengajar yang meliputi metode mengajar, materi pelajaran, cara belajar, alat belajar dan lingkunagn turut mempengaruhi proses belajar mengajar. Melalui pengajaran remedial, murid yang mengalami kesulitan belajar dapat diperbaiki atau disembuhkan sehingga dapat mencapai hasil yang diharapkan sesuai dengan kemampuan. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengajaran remedial sebagai bentuk khusus pengajaran yang bertujuan untuk memperbaiki sebagian atau seluruh kesulitan belajar yang dihadapi oleh murid. Perbaikan diarahkan untuk mencapai hasil belajar yang optimal sesuai dengan kemampuan masing-masing melalui perbaikan keseluruhan proses belajar mengajar.

A. Tujuan Pengajaran Remedial

Tujuan pengajaran remedial sebenarnya tidak berbeda dengan tujuan pangajaran pada umumya, yaitu agar murid dapat mencapai prestasi belajar sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Secara khusus pengajaran remedial bertujuan agar murid yang mengalami kesulitan belajar dapat mencapai prestasi belajar yang diharapkan melalui proses penyembuhan atau perbaikan, baik segi proses belajar mengajar maupun kepribadian murid. Tujuan pengajaran remedial secara terinci adalah agar murid dapat:

1. Memahami dirinya, khususnya yang menyangkut prestasi belajar meliputi segi kekuatan, kelemahan, jenis dan sifatnya.

2. Memperbaiki cara-cara belajar ke arah yang lebih baik sesuai dengan kesulitan yang dihadapi.

(6)

4. Mengembangkan sikap-sikap dan kebiasaan baru yang dapat mendorong tercapainya hasil belajar yang lebih baik.

5. Mengatasi habatan-hambatan belajar yang lebih baik. 6. Melaksanakan tugas-tugas belajar yang diberikan

B. Fungsi Pengajaran Remedial

Pengajaran remedial mempunyai fungsi yang amat penting dalam keseluruhan proses belajar mengajar. Adapun beberapa fungsi pengajaran remedial tersebut adalah :

1.Fungsi Korektif

Pengejaran remedial mempunyai fungsi korektif, artinya melalui pengajaran remedial dapat diadakan pembentukan atau perbaikan terhadap sesuatu yang dianggap masih belum mencapai apa yang diharapkan dalam keseluruhan proses belajar mengajar. Hal-hal yang diperbaiki atau dibetulkan melalui pengajaran remedial antara lain :

 Perumusan tujuan

 Penggunaan metode mengajar

 Cara-cara belajar

 Evaluasi

 Segi-segi pribadi murid

Dengan perbaikan terhadap hal-hal tersebut di atas, meka prestasi belajar murid beserta faktor-faktor mempengaruhi dapat diperbaiki.

2.Fungsi Penyesuaian

Yang dimaksud fungsi penyesuaian adalah agar dapat membantu murid untuk menyesuaian dirinya terhadap tuntutan kegiatan belajar. Murid dapat belajar sesuai dengan keadaan dan kemampuan pribadinya sehingga mempunyai peluang besar untuk memperoleh prestasi belajar yang lebih baik. Tuntutan belajar yang diberikan murid telah disesuaikan dengan sifat jenis dan latar belakang kesulitannya sehingga murid diharapkan lebih terdorong untuk belajar.

3.Fungsi Pemahaman

Fungsi pemahaman adalah agar pengajaran remedial memungkinkan guru, murid dan pihak-pihak lain dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik terhadap pribadi murid. Demikian pula murid diharapkan dapat lebih memahami dirinya dan segala aspeknya. Begitu pula guru dan pihak-pihak lainnya dapat lebih memahami akan keadaan pribadi murid.

4.Fungsi Pengayaan

(7)

5.Fungsi Terapuetik

Dengan pengaaran remedial secara langsung atau tidak langsung dapat meyembuhkan atau memperbaiki kondisi-kondisi kepribadian murid yang diperkirakan menunjukkan adanya penyimpangan. Penyembuhan kondisi kepribadian dapat menunjang pencapaian prestasi belajar, demikian pada sebaliknya.

6.Fungsi Akselarasi

Fungsi akselarasi adalah agar pengajaran remedial dapat mempercepat proses belajar baik dalam arti aktual maupun materi. Misalnya : murid yang tergolong lambat dalam belajar dapat dibantu lebih cepat proses belajarnya melalui pengajaran remedial.

Kelompok siswa yang masuk dalam pembelajaran remedial, yaitu :

1. Kemampuan mengingat relatif kurang.

2. Perhatian yang sangat kurang dan mudah terganggu dengan sesuatu yang lain disekitarnya pada saat belajar.

3. Secara relatif lemah kemampuan memahami secara menyeluruh. 4. Kurang dalam hal memotivasi diri dalam belajar.

5. Kurang dalam hal kepercayaan diri dan rendah harapan dirinya. 6. Lemah dalam kemampuan pemecahan masalah

7. Sering gagal dalam menyimak suatu gagasan dari suatu informasi 8. Mengalami kesulitan dalam memahami suatu konsep yang abstrak 9. Gagal menghubungkan suatu konsep lainnya yang relevan

10. Memerlukan waktu relatif lama dari pada yang lainnya untuk menyelesaikan tugas-tugas (Kunandar, 2008)

C. Prinsip Pembelajaran Remedial

Pembelajaran remedial merupakan pemberian perlakuan khusus terhadap peserta didik yang mengalami hambatan dalam kegiatan belajarnya. Hambatan yang terjadi dapat berupa kurangnya pengetahuan atau lambat dalam mecapai kompetensi. Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran remedial antara lain:

1. Adaptif

Setiap peserta didik memiliki keunikan sendiri-sendiri. Oleh karena itu program pembelajaran remedial hendaknya memungkinkan peserta didik untuk belajar sesuai dengan kecepatan, kesempatan, dan gaya belajar masing-masing. Dengan kata lain, pembelajaran remedial harus mengakomodasi perbedaan individual peserta didik

2. Interaktif Pembelajaran

(8)

3. Fleksibilitas dalam Metode Pembelajaran dan Penilaian

Sejalan dengan sifat keunikan dan kesulitan belajar peserta didik yang berbeda- beda, maka dalam pembelajaran remedial perlu digunakan berbagai metode mengajar dan metode penilaian yang sesuai dengan karakteristik peserta didik.

4. Pemberian Umpan Balik Sesegera Mungkin

Umpan balik berupa informasi yang diberikan kepada peserta didik mengenai kemajuan belajarnya perlu diberikan sesegera mungkin. Umpan balik dapat bersifat korektif maupun konfirmatif. Dengan sesegera mungkin memberikan umpan balik dapat dihindari kekeliruan belajar yang berlarut-larut yang dialami peserta didik. 5. Kesinambungan dan Ketersediaan dalam Pemberian Pelayanan

Program pembelajaran reguler dengan pembelajaran remedial merupakan satu kesatuan, dengan demikian program pembelajaran reguler dengan remedial harus berkesinambungan dan programnya selalu tersedia agar setiap saat peserta didik dapat mengaksesnya sesuai dengan kesempatan masing-masing.

D. Metode Pengajaran Remedial

Metode pengajaran remedial merupakan metode yang dilaksanakan dalam keseluruhan kegiatan bimbingan kesulitan belajar mulai dari langkah-langkah identifikasi kasus sampai dengan langkah tindak lanjut. Beberapa metode yang dapat dilaksanakan dalam pengajaran remedial yaitu:

1. Metode Pemberian Tugas

Merupakan metode yang dilakukan guru dengan memberikan tugas-tugas tertentu kepada murid baik secara kelompok maupun secara individual, kemudian diminta pertanggung jawaban atas tugas-tugas tersebut. Adapun penetapan jenis dan sifat tugas yang diberikan disesuaikan dengan jenis, sifat dan latar belakang kesulitan belajar yang dihadapi.

2. Metode Diskusi

Metode diskusi adalah suatu proses pendekatan dari murid dalam memecahkan berbagai masalah secara analitis ditinjau dari berbagai titik pandangan. Tujuannya adalah memecahkan masalah, suatu pertemuan pendapat atau suatu kompromi yang disepakati bersama sebagai gambaran dari gagasan terbaik yang diperoleh dari pembicaraan bersama. Dalam pengajaran remedial, metode diskusi dapat digunakan sebagai salah satu metode dengan memanfaatkan interaksi antar individu dalam jalannya diskusi

3. Metode Tanya Jawab

Metode tanya jawab merupakan bentuk interaksi langsung secara lesan antara guru dengan murid. Dalam pengajaran remedial metode tanya jawab dapat dilakukan dalam bentuk dialog antara guru dengan murid yang mengalami kesulitan belajar. Dalam hubungan ini guru dapat mengetahui murid yang mengalami kesulitan belajar dan mengenal jenis atau sifat kesulitan belajar yang dihadapi melalui tanya jawab . 4. Metode Kerja Kelompok

(9)

Adalah penyajian dengan cara pemberian tugas-tugas untuk mempelajari sesuatu kepada kelompok-kelompok belajar yang sudah ditentukan dalam rangka mencapai tujuan. Dalam kerja kelompok yang terpenting adalah interaksi antar anggota kelompok dan dari interaksi ini diharapkan akan terjadi perbaikan pada diri murid yang mengalami kesulitan dalam belajar. 4.

5. Metode Tutor Sebaya

Adalah seorang murid atau beberapa murid yang ditunjuk dan ditugaskan untuk membantu murid tertentu yang mengalami kesulitan belajar. Murid yang dipilih sebagai tutor adalah murid yang tergolong dalam prestasi belajarnya baik dan mempunyai hubungan sosial baik dengan teman-temannya, terutama dengan murid yang mengalami kesulitan belajar.

6. Metode Pengajaran Individual

Adalah suatu bentuk proses belajar mengajar yang dilakukan secara individual, artinya dalam bentuk interaksi antara guru dengan seorang murid secara individual. Dengan pengajaran individual ini guru mempunyai banyak waktu untuk memonitor kemajuan belajar murid, mendorong murid agar belajar giat dan membantu secara langsung murid menghadapi kesulitan-kesulitannya. Untuk melaksanakan pengajaran individual dalam pengajaran remedial, maka guru dituntut memiliki kemampuan sebagai pembimbing (misal: ulet, sabar, bertanggung jawab, menerima, memahami, disenangi, dsb), mampu menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga dalam proses pengajaran terjadi interaksi yang bersifat membantu.

E. Pentingnya pengajaran Remedial dalam Proses Belajar Mengajar

Pengajaran remedial mempunyai peranan penting dalam keseluruhan proses belajar mengajar, khususnya dalam mencapai hasil belajar yang optimal. Pengajaran remedial merupakan pelengkap dari proses pengajaran secara keseluruhan. Beberapa alasan pentingnya pengajaran remedial, dapat dilihat dari berbagai segi, yaitu: Warga belajar, Pendidik dan pengajar (guru), Proses belajar, Pelayanan bimbingan. Segi-segi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Warga Belajar

(10)

pribadi murid agar mendapat kesempatan memperoleh prestasi belajar yang memadai sesuai dengan kemampuannya.

b. Pendidik dan Pengajar

Pada dasarnya guru bertanggug jawab atas keseluruhan proses pendidikan di sekolah. Hal ini berarti bahwa guru harus bertanggung jawab terhadap pencapaian tujuan pendidikan melalui pencapaian tujuan institusional, tujuan kutikuler dan tujuan instruksional. Kenyataan menunjukkan bahwa murid sebagai individu mempunyai perbedaan-perbedaan. Perbedaan itu berakibat pula pada keberhasilan murid dalam belajar. Terhadap murid yang belum berhasil, seorang guru bertanggung jawab untuk membantu. Supaya bantuan yang diberikan kepada murid dapat berhasil guna, maka harus melalui suatu proses diagnosis dan diakhiri dengan pengajaran remedial. Berhasil tidaknya seorang guru, dapat dilihat dalam kemampuannya melaksanakan proses belajar mengajar yang sebaik-baiknya, sehingga semua murid dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam melaksanakan tugas, peranan seorang guru bukan hanya sekedar penyampai pengetahuan kepada murid tetapi juga mempunyai peranan sebagai pembimbing yang harus dapat membantu murid memahami dirinya dan mampu mengatasi hambatan-hambatan di dalam dirinya. Dalam kaitan inilah pengajaran remedial merupakan salah satu upaya yang dapat dilaksanakan oleh seorang guru dalam memberikan peluang besar bagi setiap murid untuk dapat mencapai prestasi belajar secara optimal dan maksimal.

c. Proses Belajar

Ditinjau dari segi pengertian proses belajar mengajar, pengajaran remedial diperlukan dalam melaksanakan proses belajar mengajar yang sebenarnya. Pada dasarnya belajar yang sesungguhnya dapat diartikan sebagai sesuatu proses perubahan tingkah laku secara keseluruhan. Adanya gejala kesulitan belajar merupakan indikasi belum adanya perubahan tingkah laku secara keseluruhan, oleh karena itu masih diperlukan proses belajar mengajar khusus yang dapat membantu pencapaian keseluruhan perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar. Dengan demikian dapat dipahami bahwa pengajaran remedial mempunyai peranan yang penting terhadap keberhasilan proses belajar mengajar secara keseluruhan. d. Pelayanan Bimbingan

(11)

2. INSTRUKSIONAL DAN LANGKAH-LANGKAH PENGAJARAN REMEDIAL

Sasaran akhir pengajaran remedial adalah sama dengan pengajaran pada umumnya, yaitu membantu murid dalam batas-batas normalitas tertentu agar dapat mengembangkan diri seoptimal mungkin sehingga dapat mencapai tingkat penguasaan tertentu, sekurang-kurangnya sesuai dengan batas criteria keberhasilan yang dapat diterima (minimum acceptable, performance). Mengingat secara empiric sasaran strategis itu tidak selamanya dapat dicapai dengan pendekatan system pengajaran konvensional, maka perlu dicari juga pendekatan strategi lainnya.

Sebagaimana pembelajaran pada kelas biasa, maka dalam pembelajaran remedialpun terdapat beberapa langkah kegiatan yang harus ditempuh oleh guru. Langkah-langkah yang harus ditempuh adalah sebagai berikut:

1. Analisis hasil diagnosis

Diagnosis kesulitan belajar merupakan proses memeriksa siswa yang mengalami kesulitan belajar. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan cara menganalisis nilai/hasil evaluasi atau uji kompetensi yang telah dilakukan. Dari hasil analisis ini akan diketahui siapa diantara siswa yang belum menguasai kompetensi yang telah ditetapkan. Tentu saja siswa tersebut tidak harus mengalami kesulitan yang sama. masing-masing siswa bisa saja mengalami kesulitan belajar yang berbeda-beda. Dalam hal ini guru sudah mendapat gambaran dari masing-masnig siswa dengan kesulian yang dialaminya.

2. Menemukan penyebab kesulitan

Sebelum merancang kegiatan remedial, guru harus telah mengetahui penyebab kesulitan yang dialami siswa. Perlu diingat bahwa kesulitan sama yang dialami masing-masing siswa bisa disebabkan oleh faktor yang berbeda. Selain faktor yang berasal dari diri siswa, faktor penyebab kesulitan lain yang sangat mungkin adalah dari guru sendiri. Dalam hal ini guru perlu melakukan refleksi dan introspeksi diri dalam kaitannya dengan kegiatan pembelajaran. Dengan mengetahui penyebab kesulitan yang dialami siswa secara pasti maka guru akan dengan mudah merencanakan kegiatan untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam menguasai pelajaran secara tepat.

3. Menyusun rencana kegiatan remedial

Langkah selanjutnya yang dilakukan guru setelah mengetahui siapa siswa yang memerlukan bantuan, kompetensi mana yang belum dikuasai siswa, dan penyebab kesulitan adalah menyusun rencana pembelajaran remedial. Komponennya sama seperti pada rencana pelaksanaan pembelajaran biasai, yaitu; merumuskan kompetensi/tujuan pembelajaran; menentukan materi pelajaran sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan; memilih metode penyampaian sesuai dengan karakteristik siswa; merencanakan waktu yang diperlukan untuk menyampaikan materi pelajaran; menentukan jenis, prosedur, dan alat penilaian untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa.

(12)

Langkah selanjutnya adalah melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana yang telah disusun. Kapan dilaksanakan? Biasanya di luar jam belajar biasa dan sedapat mungkin laksanakanlah kegiatan remedial sesegera mungkin begitu rencana telah selesai disiapkan. Karena semakin cepat bantuan diberikan kepada siswa maka semakin besar kemungkinan siswa akan terbantu dan berhasil dalam belajarnya.

5. Menilai kegiatan remedial (evaluasi)

Penilaian dapat dilakukan dengan mengkaji kemajuan siswa. Apabila kemajuan yang ditunjukkan siswa sesuai dengan yang diharapkan maka kegiatan yang dilaksanakan sudah cukup efektif. Tetapi apabila siswa tidak mengalami kemajuan atau tidak mencapai kompetensi yang diharapkan maka kegiatan yang dilaksanakan tidak efektif. Singkatnya, kegiatan penilaian ini sebenarnya bertujuan untuk mengetahui keefektifan kegiatan yang telah dilaksanakan. Jika dari hasil evaluasi kegiatan remedial ternyata siswa masih belum bisa mencapai kompetensi yang diharapkan, maka guru harus mengulang merencanakan kegiatan remedial kembali. Tujuan paling utama adalah diharapkan 75% taraf pengusaan (level of mastery). Bila ternyata belum berhasil maka dilakukan diagnosis dan

memperoleh pengajaran remedial kembali.

Pendekatan Pengajaran Remedial yaitu:

1. Pendekatan pencegahan (preventif)

Dari hasil Pre-test sebelum memulai pengajaran, seorang guru sudah dapat mendeteksi bahwa seorang siswa mungkin akan mengalami hambatan dalam proses belajarnya. Hal ini dapat dilakukan dengan upaya mengetahui secara tepat perilaku awal siswa, menggunakan pendekatan multi media dan multi metode dalam proses belajar mengajar.

2. Pendekatan penyembuhan (curative)

Pendekatan ini diberikan kepada siswa yang sudah nyata mengalami hambatan dalam mengikuti proses belajar mengajar. Gejala yang terlihat yaitu prestasinya sangat rendah dibandingkan dengan kriteria tingkat keberhasilan yang ditetapkan.

3. Pendekatan perkembangan (development)

(13)

3. INOVASI DAN TEKNOLOGI PENGAJARAN

Pada saat metode pembelajaran sudah ditentukan, ekspektasi terhadap hasil akan selalu dinantikan oleh seluruh elemen pendukung dalam proses pembelajaran. Bila dalam perjalanannya ekspektasi tersebut tidak kunjung terjadi bahkan cenderung terjadi kerancuan maka dibutuhkan suatu inovasi bagi jajaran pengajar. Inovasi pembelajaran dibutuhkan untuk menemukan cara yang baik atau cara lain untuk mendapat hasil yang baik dari proses pembelajaran. Dalam inovasi sendiri memiliki beberapa nilai penting dalam pembelajaran antara lain :

1. Terdapat peningkatan dalam kualitas pembelajaran mulai dari segi perencanaan,proses dan evaluasi

2. Adanya peningkatan kelulusan siswa.

3. Peningkatan kualitas dalam penyelenggaraan pendidikan

Dalam tiga poin diatas merupakan tujuan untuk dilakukannya inovasi mendapatkan hasil yang baik. Ada beberapa cara dapat digunakan yaitu ICT (Information Comunication and Technology) yang dapat digunakan untuk mengelola informasi dengan tujuan agar dapat dikelola dengan mudah. Metode ini memiliki sifat yang efektif dan efisien karena dalam pengelolaannya dapat disimpan dalam bentuk suara, tulisan dan gambar yang nanti akan menjadi suatu ilmu. Dengan menggunakan ICT ini dalam proses pembelajaran akan terlihat lebih menarik dan tidak terkesan monoton. Karena dalam menggunakan ICT yang telah terencana dengan baik dan secara sistematis maka proses pembelajaran akan lebih menarik dan dinamis. ICT juga dapat memberikan efek positif berupa kemampuan berpikir siswa lebih bagus. Selain itu untuk meningkatkan nilai dari efektivitas, efisien dan seberapa menarik proses pembelajaran.

A. Peran ICT Dalam Pembelajaran

Selama ini guru diharapkan bisa melaksanakan kegiatan belajar mengajar yang aktif, partisipatif, dan menyenangkan. Untuk dapat mewujudkan hal tersebut, tentu saja diperlukan ide-ide yang inovatif dan kreatif guru dalam memilih metode dan merancang strategi pembelajaran. Pembelajaran yang diperkaya dengan ICT memudahkan siswa dalam inkuiri dan analisis informasi baru. Siswa tidak sekedar menghafal fakta tetatpi di fasilitasi untuk mengkonstruksi pengetahuan baru berdasarkan contoh kehidupan sehari-hari, sehingga dapat menjadi pembelajaran yang aktif dan sangat menarik. Pembelajaran yang didukung ICT contohnya seperti forum diskusi, chat, e-mail dapat mendorong siswa untuk berinteraksi dan bekerja sama dengan sesama siswa, guru, maupun ahli dalam bidang relevan dimanapun mereka berada. Pembelajaran yang berbasis ICT juga memberi fasilitas kepada siswa untuk memanipulasi situasi yang ada dan mengkreasi produk secara kreatif dan menarik.

B. Penerapan ICT Dalam Pembelajaran

Penerapan ICT dalam pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi dua kategori yakni:

1. ICT sebagai Tool

(14)

program pengolah kata sehingga diperoleh hasil yang lebih baik dan cepat. Siswa juga dapat melengkapi laporannya dengan gambar-gambar yang lebih relevan yang dibuat dengan alat pengolah gambar baik yang sederhanan seperti paintbrush atau yang lanjut seperti photoshop. Tabel-tabel utnuk menuangkan data praktikum juga dapat dengan mudah dibuat dengan program pengolah angka sepert microsoft excel. Selanjunya siswa dapat mempresentasikan hasil percobaannya dengan menggunakan software presentasi microsoft power point. Di sisi lain guru pun dapat memanfaatkan tool tool tersebut untuk membuat rencana pelaksanaan pembelajaran, menyusun bahan ajar, serta menyajikan materi dengan efisien.

2. Belajar Melalui ICT

Belajar yang difasilitasi ICT bisa meliputi pemanfaatan:

a. CAL (Computer Assisted Learning)

CAL merupakan aplikasi pembelajaran berbasis komputer dimana siswa ebih muda dapat berinteraksi dengan komputer untuk mempelajari materi pembelajaran. Materi pembelajaran yang kompleks dan abstrak dapat dipresentasikan melalui multimedia seperti animasi, dan simulasi seperti siswa dengan muda dapat mempelajarinya. Penyajian materi presentasi yang menonjolkan proses atau gerak diimplementasi melalui animasi. Adapun animasi yang dimungkinkan adanya intervensi siswa melallui interaksi langsung misalnya dengan mengubah parameter dinamakan simulasi. Peranan multimedia terutama animasi dan simulasi ini sangat penting dalam pembelajaran khususnya pembelajaran IPA.

b. CAI (Computer Assisted Inquiry)

CAI merupakan pemanfaatan ICT untuk membantu pengumpulan informasi dan data dari berbagai sumber untuk mendukung penalaran ilmiah. ICT dimanfaatkan sebagai agen untuk berinteraksi dengan sumber-sumber informasi seperti internet. Dalam pembelajaran sains, model dan simulasi berbasis komputer mempunyai peran penting karena bisa menyederhanakan ide, obyek, kejadian, proses, sistem, atau fenomena sains yang kompleks maupun abstrak. Disamping itu dengan simulasi yang berupa eksperimen virtual siswa bisa melakukan aktivitas lab dan memperoleh data percobaan yang beguna sebagai bahan analisis serta penelitian lebih lanjut.

c. E-learning’

(15)

Untuk mendapatkan siste e-learning yang baik diperlukan perancangan yang baik pula, yakni perlu mempertimbangkan 4 hal yaitu:

1. Desain instruksional 2. Media

3. Perangkat luna 4. Ekonomi

Perancang e-learning harus dimulai dengan rancangan instruksional yang baik, misalnya perumusan tujuan, strategi, aktivitas. Pemahaman atas karateristik siswa sangatlah penting , yakni antara lain harapan dan tujuan mereka dalam mengikuti e-learning, kecepatan dalam mengakses internet atau jaringan, keterbatasan bandwidth, biaya untuk akses internet serta latar belakang pengetahuan, yang menyangkut kesiapan dalam mengikuti pembelajaran. Pemahaman atas hasil pembelajaran diperlukan untuk menentukan cakupan materi, kerangka penilaian hasil belajar, serta pengetahuan awal. Selanjutnya pemilihan media yang cocok untuk materi pemblajaran biologi perlu dipilih, dikelola dan disajikan dengan baik pula. Yang juga tak kalah penting adalah pemulihan perangkat lunak apa yang cocok untuk e-learning dan isinya.

C. Dampak Positif dan Negatif Teknologi Terhadap Pendidikan

a. Dampak Positif

Berbicara dalam sudut pandang positif, dampak teknologi terhadap pendidikan telah menjadi fenomenal. Menggunakan internet dan komputer sebagai media efektif untuk membangun komunikasi antar sekolah, guru, siswa dan orangtua, lembaga pendidikan telah mampu mangnangani banyak hal yang sebelumnya tidak ditangani dengan mudah karena keterbatasan geografis atau kurangnya teknologi yang memadai. Bebarapa keuntungan atau dampak positif penggunaan ICT dalam pendidikan yakni:

1. Peserta didik akan dapat mengakses informasi-informasi yang dibutuhkan meskipun itu adalah hasil penelitian orang lain (dengan legalitas copypaste).

2. Peserta didik akan mendapat mengakses sumber pengetahuan lebih mudah dibanding sebelum penerapan manfaat teknologi, karena pengaksesan informasi telah banyak dipergunakan dengan media gadget (HP, Ipad, Mobile Tab).

3. Peserta didik dapat mendapatkan Akses yang lebih mudah ke para ahli

4. Materi-materi pelajaran akan lebih tampil secara interaktif dan menarik, serta penyampaiannya akan lebih konseptual.

5. Materi-materi pendidikan dapat di akses melalui belajar jarak jauh jika terkendali oleh kendala biaya dan waktu

b. Dampak Negatif

Sebagai guru, akan merasa lebih muda untuk memberikan materi belajar dengan menggunakan internet sebagai alat komunikasi. Perkembangan teknologi telah membuat hidup menjadi lebih mudah bagi guru dan siswa. Namun, disisi lain terdapat pula dampak negatifnya yakni:

(16)

Teknologi membuat siswa kurang produktif dan malas. Sebuah keyakinan bahwa mesin pencari selalu ada, tengah membuat siswa tidak sabar. Mereka hanya melakukan copy paste untuk menyelesaikan tugas dengan cepat.

2. Curang

Perkembangan teknologi seperti kalkulator grafik, jam tangan berteknologi tinggi, kamera mini, handphone, dan peralatan serupa telah menjadi sumber untuk berbuat curang dalam ujian. Hal ini lebih muda bagi siswa untuk menulis rumus dan catatan pada kalkulator grafik.

3. Kurangnya Fokus

SMS atau pesan singkat telah menjadi hobi favorit banyak siswa. Siswa terlihat bermain dengan ponsel mereka siang dan malam, ketika menyebrang jalan atau bahkan saat mengemudi dan juga saat berada dalam kelas. Menjadi selalu terhubung dengan media online telah mengakibatkan kurangnya fokus dan konsentrasi di bidang akademik, bakhan dalam olahraga dan kegiatan ekstrakulikuler. Hal ini tentu tidak mungkin untuk membaca atau belajar pelajaran yang sulit pada saat yang sama, selagi chatting dengan teman, dan tetap login di facebook. Video game misalnya juga menjadi gangguan terbesar bagi siswa.

4. Keterampilan Menulis Menurun

(17)

BAB III PENUTUP

KESIMPULAN

1. Pengajaran Remedial

Ditinjau dari arti kata, “remedial” berarti “sesuatu yang berhubungan dengan perbaikan”. Dengan demikian pengajaran remedial, adalah suatu bentuk pengajaran yang bersifat penyembuhan atau bersifat perbaikan. Pengajaran remedial merupakan bentuk kasus pengajaran, yang bermaksud membuat baik atau menyembuhkan. Sebagaimana pengertian pada umumnya proses pengajaran bertujuan agar murid dapat mencapai hasil belajar yang optimal, jika ternyata hasil belajar yang dicapai tidak memuaskan berarti murid masih dianggap belum mencapai hasil belajar yang diharapkan sehingga diperlukan suatu proses pengajaran yang dapat membantu murid agar tercapai hasil belajar seperti yang diharapkan.

2. Instruksional dan Langkah Langkah Pengajaran Remedial

Sebagaimana pembelajaran pada kelas biasa, maka dalam pembelajaran remedialpun terdapat beberapa langkah kegiatan yang harus ditempuh oleh guru. Langkah-langkah yang harus ditempuh adalah sebagai berikut:

1. Analisis Hasil diagnosis

2. Menemukan Penyebab Kesulitan

3. Menyusun Rencana Pelaksanaan Remedial 4. Melaksanakan Kegiatan Remedial

5. Menilai Kegiatan Remedial 3. Inovasi dan Teknologi Pengajaran

Inovasi pembelajaran dibutuhkan untuk menemukan cara yang baik atau cara lain untuk mendapat hasil yang baik dari proses pembelajaran. Dalam inovasi sendiri memiliki beberapa nilai penting dalam pembelajaran antara lain :

1. Terdapat peningkatan dalam kualitas pembelajaran mulai dari segi perencanaan,proses dan evaluasi

2. Adanya peningkatan kelulusan siswa.

3. Peningkatan kualitas dalam penyelenggaraan pendidikan

(18)

DAFTAR PUSTAKA

https://alisadikinwear.wordpress.com/2012/07/22/tujuan-fungsi-dan-prinsip-pengajaran-remedial/

 https://www.academia.edu/8505351/PENGAJARAN_REMEDIAL

 http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Agus%20rriyantoi

%20M.Pd./DKB.pdf

 http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKLLLGI_PEND_DAN_BIMBINGAN/

196005011986031-NANDANG_RUSMANA/PENGAJARAN_REMEDIAL_ %5BCompatibility_Mode%5D.pdf

https://inihisyam.wordpress.com/2015/06/15/konsep-dasar-pengajaran- remedial-definisi-prosedur-strategi-dan-teknik-dan-evaluasi-pengajaran-remedial/

 http://artikelterkait.com/manfaat-teknologi-dalam-dunia-pendidikan.html

http://www.informasi-pendidikan.com/2014/01/inovasi-pembelajaran-bagi-guru.html

 https://tiiil.wordpress.com/tag/langkah-langkah-remidial/2010

http://www.gurukelas.com/2012/04/prosedur-kegiatan-pembelajaran-remedial.html

Referensi

Dokumen terkait

Simulasi untuk matematika dan fisika di antaranya (a) menghitung luas bangun datar, (b) menghitung keliling bangun datar, (c) menghitung jarak, kecepatan, dan waktu pada

Gambar 7 Penampang atas sistem utama pada sistem kontrol berbasis mikrokontroler ATmega32 untuk smart greenhouse Pemantauan dan pengukuran terhadap perubahan sejumlah parameter

Internship ialah peringkat transisi profesional yang bertujuan untuk mengaitkan pengalaman amalan profesional pelajar dengan tugas guru permulaan.

Prosedur pelayanan bagi peserta Askes untuk mendapatkan pelayanan dokter keluarga dengan cara menunjukkan kartu Askes atau identitas lain dalam keadaan darurat, peserta

Berdasarkan hasil penelitian ini, beberapa hal yang disarankan adalah (1) perlu dikembangkan penelitian lebih lanjut dengan pengukuran variabel yang lebih aku- rat, terutama

PEMASANGAN JARINGAN LISTRIK KABEL TANAM BERIKUT TRAFO DAN KAPASITOR BANK PADA INSTALASI PDAM TALANG

Pada siklus I berdasarkan perhitungan dari lembar observasi aktivitas guru dan kreativitas belajar siswa pada pendekatan saintifik, skor perolehan aktivitas guru sebesar