• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMERINTAH PROVINSI RIAU BADAN PERENCANA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PEMERINTAH PROVINSI RIAU BADAN PERENCANA"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PENYUSUNAN MANAJEMEN PENANGANAN JALAN

PROVINSI RIAU

I. LATAR BELAKANG

Prasarana jalan dalam sistem transportasi nasional maupun regional berperan penting antara lain sebagai pendorong bagi pertumbuhan ekonomi dan pengembangan wilayah baik secara regional maupun nasional. Namun sering didapati kurang terpeliharanya kondisi jalan dan jembatan secara optimal yang sering menimbulkan permasalahan tidak optimalnya transportasi barang dan jasa, yang pada akhirnya akan mengakibatkan biaya transportasi yang tinggi bagi para pengguna jalan.

Untuk itu diperlukan penanganan jalan yang tepat dengan memperhatikan kondisi jalan dan kebutuhan pergerakan serta mempertimbangkan besaran anggaran penyelenggaraan jalan yang dari dari tahun ke tahun kebutuhannya selalu meningkat. Dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada pengguna jalan Provinsi di Provinsi Riau, Badan Perencanan Pembangunan Daerah Provisni Riau perlu merumuskan strategi penanganan jalan yang efektif, efisien dan tepat sasaran. Sehingga diharapkan dapat terjadi pengolokasian dan penggunaan dana untuk penanganan jalan Provinsi lebih optimal dan menjadikan Jalan Provinsi yang handal dan memadai.

Provinsi Riau mempunyai Jalan Provinsi sepanjang kurang lebih 3.033,32 Km dengan sekitar 60% dalam kondisi baik/sedang.Sesuai dengan RPJMN 2015-2019, Pemerintah telah menargetkan kondisi Jalan Propinsi minimal 70% dalam kondisi baik/sedang. Untuk itu masih diperlukan upaya/upaya dan manajemen penanganan Jalan Propinsi agar mendukung program dan memenuhi target Pemerintah

Untuk maksud tersebut, dengan bantuan jasa Penyedia jasa, diperlukan Kegiatan Manajemen Penangnan Jalan Provinsi Riau yang focus pada penanganan jalan Provinsi sepanjang kurang lebih 3.033,32 Km dan kemungkinan pengembangan jaringan jalan baru. Penyusunan tersebut dirasa sangat penting sebagai pedoman dan pengendalian program kerja SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) terkait dalam penyelenggaraan jalan, sehingga program kerja Pemerintah Provinsi Riau secara keseluruhan dapat didukung sepenuhnya oleh infrastruktur jalan yang baik, handal, memadai, dan berkelanjutan yang pada akhirnya akan turut serta meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.

PEMERINTAH PROVINSI RIAU

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Jl. Gajah Mada No. 200 Telp.(0761) 36031, 36032, 36034 Fax. (0761) 36035

(2)

2

II. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud kegiatan studi ini adalah untuk menyusun konsep dokumen strategi penanganan jalan Provinsi untuk jangka waktu 5 tahun sebagai pedoman penilaian program kerja SKPD terkait penanganan jalan.

III. NAMA DAN INSTITUSI PENGGUNA JASA

Pengguna jasa : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Riau Alamat : Jl. Gajah Mada No. 200 Pekanbaru – Provinsi Riau

IV. SUMBER PENDANAAN

Untuk pelaksanaan pekerjaan ini diperlukan biaya kurang lebih Rp. 745.000.000,- (Tujuh ratus empat puluh lima juta rupiah) yang dibebankan pada Anggaran Pembangunan dan Belanja Daerah Provinsi Riau Tahun 2015.

V. JANGKA WAKTU PENYELESAIAN KEGIATAN

a. Waktu pelaksanaan pekerjaan dilaksanakan dan diselesaikan dalam waktu 120 (Seratus dua puluh) hari kalender, terhitung sejak ditandatangani Surat Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan (Kontrak).

b. Penyedia jasa diminta untuk merinci sendiri kegiatannya selama waktu tersebut butir a di atas dengan mengantisipasi jadwal pencapaian produk antara kegiatan dan dalam rangka menampung kegiatan-kegiatan yang mungkin dilakukan oleh penyedia jasa.

VI. LINGKUP PEKERJAAN

1. Persiapan dan Mobilisasi

2. Pengumpulan dan Pengolahan Data

Dilakukan pengumpulan data baik sekunder maupun primer terkait Rencana Tata Ruang (RTRWN, RTRW Pulau, RTRW Propinsi, RTRW Kabupaten/Kota), RPJP (Nasional dan Daerah), RPJM (Nasional dan Daerah), dan dokumen perencanaan lainnya.Selain itu dilakukan survei primer terutama survai jaringan dan kondisi jalan Provinsi di setiap Kabupaten dan survei lalul lintas

(3)

3

3. Analisa Perkiraan Pertumbuhan Pergerakan dan Lalu Lintas

Analisa perkiraan pertumbuhan pergerakan dan lalu lintas bertujuan untuk menentukan rute optimum yang dapat dijadikan sebagai dasar bahan pertimbangan penentuan rute terpilih.Analisa pertumbuhan lalu lintas berdasarkan trend pertumbuhan ekonomi dan sosial, kepemilikan kendaraan, rencana tata ruang, dan perkembangan wilayah dari wilayah studi yang ditinjau. Dalam menganalisa perkiraan pertumbuhan pergerakan dan lalu lintas harus memperhatikan sistem zona dan jaringan menggunakan pemodelan transportasi 4 tahap, dan dalam pengembangan model jaringan jalan, analisa harus memperhatikan rencana pengembangan jaringan jalan dan rencana tata ruang dengan mempertimbangkan skenario tahun operasi.

4. Penyusunan kriteria dan model penanganan Jalan Provinsi

Melakukan penyusunan kriteria dan model penanganan jalan dengan memperhatikan kondisi jalan, kebutuhan/pertumbuhan lalu lintas, faktor ekonomi/pengembangan wilayah dan faktor-faktor lain yang relevan.Dapat dikembangkan Deterioration model yang memperhatikan faktor kondisi jalan (seprti IRI, atau SDI) sehingga dapat diprediksi kebutuhan penanganan setiap ruas jalan selama 5 tahun ke depan.

5. Penyusunan Template Program Penanganan Jalan dan strategi Penanganan Jalan Provinsi selama 5 tahun ke depan

Berdasarkan kegiatan sebelumnya, penyedia jasa menyusun template program penanganan jalan dan strateginya untuk periode 5 tahun ke depan.

6. FGD (Focus Group Discussion)

FGD dilakukan minimal 4(empat) kali dengan instansi terkait dalam rangka menghimpun masukan-masukan untuk penyempurnaan laporan.

7. Koordinasi Instansi / Stake holder terkait

(4)

4

VII. TENAGA AHLI

Untuk melaksanakan kegiatan sebagaimana ditetapkan dalam KAK ini, setidak-tidaknya diperlukan tenaga ahli dan tenaga pendukung dengan disiplin ilmu yang setara dengan keahlian sebagaimana berikut ini :

A. Tenaga Ahli

1. Team Leader– 1 orang. Mempunyai sertikat keahlian perencana jalan/transportasi. Tenaga ahli yang disyaratkan minimal seorang Sarjana Teknik (S2) Jurusan Teknik Jalan/ Transportasi lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian Negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi dan berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan perencanaan jalan/ transportasi, lebih diutamakan 5 (Lima) tahun. Diutamakan yang telah mengikuti pelatihan tenaga ahli penyedia jasasi bidang ke-PU-an dari LPJK. Tugas dan tanggung jawab Ahli Perencana Jalan / Transportasi adalah:

1) Menyusun rencana kerja pelaksana studi dan mempersiapkan kegiatan analisis dan kajian studi serta metode yang mungkin digunakan, serta selalu berkoordinasi dengan pemberi pekerjaan;

2) Menetapkan metode dan format serta data-data maupun informasi yang dibutuhkan dalam membuat analisis pengembangan wilayah dan peramalan perubahan tata ruang yang akan terjadi;

3) Menetapkan model analisis yang digunakan dalam membuat peramalan dan melakukan analisis pengembangan wilayah atas penanganan permasalahan transportasi;

4) Membuat analisis dan mengkoordinasikannya dengan kebijakan tata ruang wilayah daerah tingkat kabupaten maupun tingkat regional (RUTRK) dan (RUTRW) atas analisis pengembangan wilayah atau tata ruang yang sesuai dengan penanganan permasalahan ini;

5) Menentukan metode dan format serta data yang diperlukan dalam persiapan analisis lalu-lintas dan kebutuhan perkiraan lalu lintas, harga satuan dan kondisi jalan;

(5)

5

7) Memberi masukan kepada anggota Tim, tentang pertimbangan teknis yang perlu diperhatikan dalam analisis;

8) Memimpin Tim studi dalam diskusi teknis dengan Pemberi pekerjaan; Sebagai ketua tim, tugas utamanya adalah memimpin dan mengkoordinir seluruh kegiatan angota tim kerja dalam pelaksanaan pekerjaan sampai dengan pekerjaan dinyatakan selesai.

2. Ahli Jalan Raya - 1 orang. Mempunyai sertifikat keahlian perencana jalan raya /transportasi. Tenaga ahli yang disyaratkan minimal seorang Sarjana Teknik (S1) jurusan Teknik Sipil lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian Negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi dan berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan perencanaan jalan/jembatan, lebih diutamakan/disukai 4(Empat) tahun. Diutamakan yang telah mengikuti pelatihan tenaga ahli penyedia jasasi bidang ke-PU-an dari LPJK. Tenaga Ahli tersebut tugas utamanya adalah:

1) Menetapkan metode pelaksanaan serta jenis data yang dibutuhkan dalam penyelesaian permasalahan struktur perkerasan, geometrik, drainase dan masalah teknik jalan lainnya;

2) Menghitung perkiraan kuantitas bahan yang diperlukan dan perkiraan biaya pekerjaan jalan dalam penanganan program jalan baik pembangunan, peningkatan maupun pemeliharaan jalan;

3) Menyusun kriteria teknis penganan jalan; 4) Memnyusun harga satuan penanganan jalan;

5) Menyusun deterioriation model penganganan jalan; dan 6) Membuat template program penangangan jalan.

(6)

6

1) Mengidentifikasi keperluan data sistem transportasi, sistem jaringan jalan dan lalu lintas, baik data sekunder maupun data primer;

2) Bertanggung jawab atas pembentukan tim survei dan pelaksanaan survei lalu lintas;

3) Melakukan review atas data-data lalu lintas sekunder serta validasi berdasar hasil survey;

4) Melakukan perkiraan pertumbuhan volume lalu lintas yang akan digunakan dalam pertimbangan desain akhir;

5) Bertanggung jawab atas kompilasi dan evaluasi data lalu lintas; dan 6) Menganalisis parameter-parameter kondisi jaringan yang ada dan

kondisi lalu lintas serta memberikan masukan untuk mendukung strategi dan tahapan pelaksanaan proyek.

4. Ahli Perencana Transportasi/Pemodelan Transportasi/ Transport Planner – 1 orang. Mempunyai sertifikat keahlian Ahli Teknik Jalan / Perencana Jalan / Transportasi. Tenaga ahli yang disyaratkan seorang minimal Sarjana Teknik (S1) Jurusan Teknik Sipil atau Teknik Planologi lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian Negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi dan berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan perencanaan jalan/jembatan, lebih diutamakan/disukai 4(Empat) tahun memiliki kualifikasi ahli muda. Diutamakan yang telah mengikuti pelatihan tenaga ahli penyedia jasasi bidang ke-PU-an dari LPJK. Tugas dan tanggung jawab Ahli Perencana Transportasi adalah:

1) Mengidentifikasi parameter-parameter perencanaan dari pembangunan jalan;

2) Mengembangkan alternatif jaringan jalan dengan mempertimbangkan strategi pentahapan konstruksi serta memberikan rekomendasi alternatif rute jalan yang layak termasuk dampaknya kepada pengembangan wilayah dan jaringan jalan nasional yang ada;

3) Melakukan pemodelan transportasi untuk memprediksi pertumbuhan lalu lintas;

4) Melakukan analisis kelayakan perencanaan perkiraan lokasi bangunan utama dan pelengkap jalan termasuk sarana-sarana penunjangnya; 5) Bekerja sama dengan ahli Lalu Lintas dalam melakukan kajian lalu

(7)

7

5. Ahli Database - 1 orang. Dengan syarat seorang Sarjana Teknik Informatika (S1) lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian Negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi dengan pengalaman kerja sekurang-kurangnya 4 (Empat) tahun, bertugas untuk :

1) Mengidentifikasi data yang diperlukan yang berkaitan dengan Penyelenggaraan Jalan;

2) Mengidentifikasikan data kaki yang diperlukan yang berkaitan dengan program penanganan jalan; dan

3) Menginventarisir seluruh data yang diperlukan. B. Tenaga Pendukung

1. Surveyor (2 orang), pendidikan minimal S1 Teknik Sipilyang memiliki pengalaman dibidang survey jaringan dan lalu lintas jalan minimal 3 (Tiga) tahun.

2. Administrator (1 orang), pendidikan minimal S1 jurusan manajemen dengan pengalaman minimal 3 (Tiga) tahun.

3. Operator komputer (1 orang), pendidikan minimal S1 jurusan teknik informatika/komputer dengan pengalaman minimal 3 (Tiga) tahun.

VIII.LAPORAN

Selama melaksanakan tugas, penyedia jasa harus mengkoordinir penyelenggaraan penyedia jasasi dan pembahasan pada tiap tahap kegiatan. Format laporan diupayakan mengikuti standar pelaporan yang representatif, baik jenis kertas, tulisan, maupun sampul, dan lain-lain, yang sekurang-kurangnya jenis laporan yang harus diserahkan meliputi :

1. Laporan Pendahuluan (inception report) Laporan Pendahuluan memuat :

a. Pemahaman Penyedia jasa terhadap pelaksanaan studi yang harus dilakukan;

b. Pendekatan dan metolodogi pelaksanaan dan alat analisis yang akan dipergunakan;

c. Organisasi Pelaksanaan dan tenaga pelaksana yang akan ditempatkan dalam studi ini;

d. Rencana kerja dan jadual pelaksanaan studi serta pengumpulan data yang harus dilakukan.

(8)

8 2. Laporan Antara (interim report)

Laporan Antara memuat :

a. Rincian semua data yang diperoleh dari kegiatan pengumpulan data lapangan ataupun dari studi literatur;

b. Hasil analisis awal capaian SKPD terkait penanganan jalan periode 2010 – 2014 dan kondisi jalan;

c. Identifikasi permasalahan, tantangan, dan hambatan yang terjadi pada penyelenggaraan jalan periode yang telah lewat maupun yang mungkin terjadi di masa yang akan datang;

d. Rumusan sementara kriteria dan strategi penangnan jalan; e. Identifikasi kebutuhan jaringan dan deterioration model.

Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya : 8 (Delapan) minggu sejak SPMK diterbitkan sebanyak 10 buku laporan.

3. Konsep Laporan Akhir

Konsep Laporan Akhir memuat :

a. Rangkuman dan perbaikan dari temuan sebagaimana disampaikan dalam Laporan Antara;

b. Konsep Program dan strategi penangnan jalan (rutin, berkala, peningkatan, pembangunan baru) 2015-2019;

c. Konsep Priorotisasi program penanganan jalan 2015 – 2019.

Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya:12 (Dua Belas) minggu sejak SPMK diterbitkan sebanyak 10 (Sepuluh) buku laporan.

4. Laporan Akhir (final report) Laporan Akhir memuat :

1. Hasil penyempurnaan dari laporan Draft Final dengan memperhatikan berbagai masukan dan hasil diskusi / pembahasan dengan pemberi pekerjaan.

2. Rekomendasi Penyedia jasa sebagaimana kesimpulan atas temuan serta hasil analisis yang dilakukan.

(9)

9

5. Dokumentasi kegiatan: 1 buah hard disk external.

Selain laporan dalam bentuk hard copy, penyedia jasa perencana berkewajiban menyiapkan seluruh hasil pekerjaannya dalam bentuk computer file yang dikemas ke dalam hardisk external. Isinya merupakan data dan informasi seluruh kegiatan yang dihasilkan dan dilengkapi dengan fhoto-fhoto dokumentasi, grafis presentasi / executive summary dan data yang bersifat statistik lainnya.

IX. PENUTUP

Kerangka Acuan Kerja ini merupakan pedoman yang dapat dikembangkan lebih lanjut oleh penyedia jasa sepanjang keluaran akhir dapat dihasilkan secara optimal dan sesuai dengan yang diharapkan.Penyedia jasa hendaknya memeriksa semua bahan masukan yang telah diterima dan mencari bahan masukan (input) yang diperlukan dalam penyelesaian pekerjaan ini. Berdasarkan bahan-bahan tersebut agar penyedia jasa perencana segera menyusun program kerja dan dibahas bersama-sama dengan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) dan tim teknis yang telah ditentukan.

Dibuat di : Pekanbaru Tanggal : Juni 2015

Ditetapkan Oleh :

KEPALA BIDANG INFRASTRUKTUR DAN LINGKUNGAN HIDUP

SELAKU KUASA PENGGUNA ANGGARAN

Referensi

Dokumen terkait

Tenaga Ahli yang disyaratkan adalah S2 Sarjana Teknik Lingkungan, lulusan Universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah terakreditasi

Persyaratan minimal berpendidikan Sarjana Teknik (S- 1) jurusan Teknik Sipil / Pengairan / Sipil Hidro lulusan universitas / perguruan tinggi negeri atau perguruan

1) Memberikan masalah kontekstual yang dapat dipahami oleh peserta didik dan dapat berupa soal cerita, baik secara lisan maupun tertulis. 2) Menjelaskan secara singkat dan

Sesuai dengan semangat yang diusung dalam Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002 bahwa kenaikan pangkat adalah salah satu cara untuk meningkatkan prestasi kerja dan

Bambang Rachmadi (Manajer Pemasaran): Sebenarnya banyak peluang yang dapat diraih oleh produk Frestea dalam kegiatan pemasarannya, namun beberapa poin penting yang

Dengan diketahuinya keberhasilan penyambungan dari masing-masing klon batang atas tersebut, maka dapat direncanakan banyaknya penyambungan atau entris untuk

Dari tabel tersebut dapatdketahui besarnya kenaikan efektifitas produksi setelah dilakukan preventive maintenance sebesar 27.4%.Dengan demikian dapat diambil kesimpulan

Masalahnya dibatasi pada: (1) Subyek penelitian ini adalah siswa kelas X semester I SMA Negeri 1 Balige tahun ajaran 2008/2009 yang dibatasi hanya dua kelas yaitu