LAPORAN PENDAHULUAN
ANEMIA
1. PENGERTIAN
Anemia adalah keadaan rendahnya jumlah sel darah merah dan
kadar penyakit, melainkan merupakan pencrminan keadaan suatu
penyakit atau gangguan fungsi tubuh (Price, 2006). Anemia berarti
kekurangan sel darah merah dapat disebabkan oleh hilangnya darah
terlalu cepat atau karena terlalu lambat produksi sel darah merah
(qyuiton, 1997).
Anemia adalah penurunan kadar hemoglobin dalam sirkulasi
darah. Ada tiga kelompok besar anemia:
Perdarahan secara berlebihan. Misalnya perdarahan saluran cerna,
keluarnya darah haid secara berlebihan, hemoroid (wasir) dan
sebagainya.
Penurunan atau gangguan produksi sel darah merah. Ini dapat
terjadi akibat kurangnya zat besi, vitamin B 12, dan folat.
Penghancuran sel darah merah yang berlebihan, misalnya akibat
penyakit talassemia dan penyakit autoimun.
2. PENYEBAB
Penyebab umum dari Anemia terjadi akibat berkurangnya
hemoglobin, komponen yang dibutuhkan untuk membawa oksigen ke
seluruh organ tubuh. Karena kekurangan oksigen maka muncul gejala
kelelahan, pusing dan lain-lain. Salah satu faktor penyebab anemia
adalah gaya hidup yang kurang sehat, kurang asupan zat yang
dibutuhkan untuk pembentukan hemoglobin seperti zat besi, folat, dan
vitamin B12.
Tergantung jenis anemia, penyakit yang mendasarinya, serta
kondisi tiap-tiap orang. Jika anemia terjadi dalam waktu lama, maka
gejalanya: mudah lelah, jantung sering berdebar-debar (terutama saat
berolahraga), napas pendek dan kepala sakit (terutama saat
berolahraga), sulit berkonsentrasi dan kepala pusing, kulit menjadi
pucat, kram kaki, insomnia.
4. PATHOFISIOLOGI NURSING PATHWAY
Definisi B12 Asam folat, besi
Kegagalan produksi SDM o/ sumsum tulang Perdarahan/ hemofilia
Destruksi SDM berlebih
Penurunan SDM HB berkurang Sesak Anemia
Suplai O2 dan nutrisi ke jaringan berkurang Hipoksia
Gastro Intestinal Mekanisme an aerob Penurunan kerja GI
Kerja lambung menurun Asam laktat meningkat ATP berkurang Peristaltic menurun Nyeri
Energy u/ membentuk antibody berkurang
As. Lambung meningkat Makanan susah dicerna Kelelahan
Intoleransi Aktivitas Anoreksia mual
Konstipasi
Resiko infeksi
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan Gangguan Perfusi
Kurang asupan zat gizi
Cadangan zat besi tidak mencukupi
Infeksi granulositopenia
demam
Hipertermi
Gangguan pertukaran gas O2 Menurunnya defisiensi zat besi
5. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
a. Pemeriksaan darah lengkap : retikulosit (jumlah darah bervariasi
dari 30% - 50%), leukositos (khususnya pada krisis vaso-oklusit)
penurunan Hb/Ht dan total SDM.
b. Pemeriksaan pewarnaan SDM : menunjukkan sabit sebagian atau lengkap,
sel bentuk bulan sabit.
c. Elektroforesis hemoglobin : mengidentifikasi adanya tipe hemoglobin
abnormal dan membedakan antara anemia sel sabit dan anemia sel
trait.
A. PENATALAKSANAAN MEDIS
Pada anemia defisiensi zat besi, folat, atau vitamin B12, maka cara
yang dapat dilakukan adalah mengonsumsi makanan yang mengandung zat
tersebut. Untuk diperhatikan:
1. Sumber zat besi adalah daging berwarna merah (sapi, kambing, domba),
buncis, sayuran hijau, telur, kacang-kacangan, sea food. Sumber
folat adalah buah segar, sayuran hijau, kembang kol, hati, ginjal,
produk olahan susu. Sebaiknya sayuran dikonsumsi mentah atau
setengah matang. Sumber vitamin B12 adalah daging dan produk olahan
susu, daging, hati, ginjal, tiram, keju, dan telur.
2. Mengonsumsi suplemen zat besi mungkin diperlukan dalam beberapa
tahun dengan mewaspadai efek sampingnya. Kelebihan zat besi
mengakibatkan kelelahan, muntah, diare, sakit kepala, mudah
3. Vitamin C diperlukan untuk membantu penyerapan besu di dalam saluran
pencernaan, kecuali penderita gangguan pencernaan. Sebab vitamin C
bisa memperparah penderita gangguan pencernaan.
4. Hindari kafein, misalnya kopi atau teh dalam jumlah banyak, karena
kafein dapat mengganggu penyerapan besi di saluran pencernaan.
5. Hindari alkohol dan obat-obatan tertentu yang dapat mengakibatkan
defisiensi asam folat.
6. Jika Anda seorang vegetarian, konsultasikan kepada dokter atau ahli
nutrisi tentang diet untuk mencukupi kebutuhan vitamin B12. Mungkin
diperlukan suplemen untuk mencukupi kebutuhan tersebut.
7. Kekurangan vitamin B12 juga dapat disebabkan oleh infeksi parasit,
konsultasikan ke dokter untuk mengatasi infeksi tersebut.
Hubungi dokter bila:
a) Penderita merasakan kelelahan menetap, kesulitan bernapas, denyut
nadi cepat (di atas 100 kali/menit), kulit menjadi pucat atau
terdapat tanda lain terjadinya anemia.
b) Periode menstruasi sangat mengganggu, atau terdapat penyakit
perlukaan saluran cerna (ulkus), hemoroid (wasir), atau kanker kolon
(usus besar).
B. KOMPLIKASI
Merasa cepat lelah saat bekerja sehingga produktivitas juga
menurun. Karena jantung harus bekerja lebih keras untuk
mengkompensasi kekurangan oksigen di dalam darah akibat anemia, pada
akhirnya dapat mengakibatkan serangan jantung atau stroke.
Jika anemia yang terjadi akibat defisiensi B12, secara bersamaan
juga bisa terjadi kerusakan saraf dan gangguan fungsi otak. Karena
C. MASALAH KEPERAWATAN DAN DATA YANG PERLU DIKAJI
1. Identifikasi klien : nama klien, jenis kelamin, agama, suku/ bangsa,
pendidikan, pekerjaan, dan alamat.
2. Identitas penanggung
3. Keluhan utama dan riwayat kesehatan masa lalu
Keluhan utama : pada keluhan utama akan nampak semua apa yang
dirasakan klien pada saat itu seperti kelemahan, nafsu makan menurun
dan pucat.
4. Riwayat kesehatan masa lalu : riwayat kesehatan masa lalu akan
memberikan informasi kesehatan atau penyakit
masa yang pernah diderita.
Pemerisaan fisik
5. Aktivitas/ istirahat
Gejala: Keletihan/ kelemahan terus-menerus sepanjang hari.
Kebutuhan tidur lebih besar dan istirahat.
Tanda : Gangguan gaya berjalan
6. Sirkulasi
Gejala: Palpitasi atau nyeri.
Tanda : Tekanan darah menurun, nadi lemah, pernafasan lambat, warna
kulit pucat atau sianosis, konjungtiva pucat.
7. Eliminasi
Gejala : Sering berkemih, nokturia (berkemih malam hari.
8. Integritas ego
Gejala : Kuatir, takut.
Tanda : Ansietas, gelisah.
9. Makanan / cairan
Tanda : Penurunan berat badan, turgor kulit buruk, tampak kulit dan
membran mukosa kering.
10. Hygiene
Gejala : Keletihan / kelemahan
Tanda : Penampilan tidak rapi.
11. Neurosensori
Gejala : Sakit kepala /pusing, gangguan penglihatan.
Tanda : Kelemahan otot, penurunan kekuatan otot.
12. Nyeri / kenyamanan
Gejala : Nyeri pada punggung, sakit kepala.
Tanda : Penurunan rentang gerak, gelisah.
13. Pernafasan
Gejala : Dispnea saat bekerja.
Tanda : Mengi
14. Keamanan
Gejala : Riwayat transfusi.
Tanda : Demam ringan, gangguan penglihatan.
15. Seksualitas
Gejala : Kehilangan libido.
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Adapun kemungkinan diagnosa keperawatan pada klien anemia sel sabit
baik aktual maupun potensial adalah sebagai berikut :
a Nyeri berhubungan dengan diogsigenasi jaringan (Hb menurun).
b Gangguan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan penurunan fungsi
/ gangguan pada sum-sum tulang.
c Aktifitas intolerance berhubungan dengan kelemahan otot.
d Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan porsi makan tidak
e Integritas kulit berhubungan dengan menurunnya aliran darah ke
jaringan.
f Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan gangguan integritas kulit.
g Kecemasan / kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi
tentang penyakitnya.
E. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
1. Nyeri berhubungan dengan diogsigenasi jaringan (HB rendah)
Tujuan : Tidak merasakan nyeri,
Tindakan keperawatan
a. Kaji tingkat nyeri
Rasional: Dengan mengkaji tingkat nyeri dapat mempermudah dalam
menentukan intervensi selanjutnya.
b. Anjurkan klien teknik nafas dalam.
Rasional : Dengan menarik nafas dalam memungkinkan sirkulasi O2 ke
jaringan terpenuhi.
c. Bantu klien dalam posisi yang nyaman.
Rasional : Mengurangi ketegangan sehingga nyeri berkurang.
d. Kolaborasi pemberian penambah darah
Rasional : Membantu klien dalam menaikkan tekanan darah dan proses
penyembuhan.
2. Gangguan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan penurunan
fungsi/ gangguan sumsum tulang.
Tujuan : Perfusi jaringan adekuat
Tindakan keperawatan :
a. Ukur tanda-tanda vital:
Rasional : Untuk mengetahui derajat/ adekuatnya perfusi jaringan dan
menentukan intevensi selanjutnya.
Rasional : Meningkatkan ekspansi paru dan memaksimalkan oksigenasi
untuk kebutuhan seluler
c. Pertahankan suatu lingkungan yang nyaman.
Rasional : Vasekonstriksi menurunkan sirkulasi perifer dan
menghindari panas berlebihan penyebab vasodilatasi.
d. Anjurkan klien untuk menghentikan aktivitas bila terjadi kelemahan.
Rasional : Stres kardiopulmonal dapat menyebabkan kompensasi.
3. Aktivitas intolerance berhubungan dengan kelemahan otot
Tujuan : aktifitas toleransi,
Dengan kriteria : klien bisa melakukan gerakan motorik halus.
Tindakan keperawatan
a.
Kaji tingkat aktifitas klienRasional : Untuk mengetahui aktivitas yang dilakukan klien dan untuk
menetukan intervensi selanjutnya.
b.
Dekatkan alat-alat yang dibutuhkan klienRasional : Untuk membantu klien dalam memenuhi kebutuhannya.
c.
Bantu pasien dalam melakukan latihan aktif dan pasifRasional : Untuk meningkatkan sirkulasi jaringan
d.
Bantu pasien dalam memenuhi kebutuhan ADLnya.Rasional : Dengan bantuan perawat dan keluarga klien dapat memenuhi
kebutuhannya.
Rasional : Meningkatkan istirahat untuk menurunkan regangan jantung
dan paru.
4. Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan porsi makan tidak
dihabiskan.
Tujuan : Nutrisi terpenuhi
Dengan kriteria : nafsu makan meningkat, porsi makan dihabiskan.
Tindakan keperawatan :
a. Kaji riwayat nutrisi termasuk makanan yang disukai
Rasional : Mengidentifikasi efisiensi, menduga kemungkinan
intervensi.
b. Anjurkan klien makan sedikit-sedikit tapi sering dan bervariasi
Rasional : Pemasukan makanan atau menambah kekuatan dan diberikan
sedikit-sedikit agar pasien tidak merasa bosan.
c. Beri HE tentang pentingnya makanan atau gizi
Rasional : Makanan yang bergizi dapat mempercepat penyembuhan
penyakitnya.
d. Timbang berat badan setiap hari.
Rasional : Mengawasi penurunan BB atau efektivitas intervensi
nutrisi.
e. Penatalaksanaan pemberian vitamin B1.
Rasional : Vitamin bisa menambah nafsu makan.
f. Konsul pada ahli gizi
Rasional : Membantu dalam membuat rencana diit untuk memenuhi
kebutuhan individu.
5. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan menurunnya aliran darah
ke jaringan
Dengan kriteria : kulit segar, sirkulasi darah lancar
Tindakan keperawatan .
a. Kaji integritas kulit, catat pada perubahan turgor, gangguan warna
Rasional : Kondisi kulit dipengaruhi oleh sirkulasi, nutrisi dan
imobilitas
b. Anjurkan permukaan kulit kering dan bersih
Rasional : Area lembab, terkontamiansi memberikan media yang sangat
baik untuk pertumbuhan organisme patogenik
c. Ubah posisi secara periodik
Rasional : Meningkatkan sirkulasi ke semua area kulit membatasi
iskemia jaringan / mempengaruhi hipoksia selular.
d. Tinggikan ekstremitas bawah bila duduk
Rasional : Meningkatkan aliran balik vena menurunkan statis vena /
pembentukan edema.
6. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan gangguan integritas kulit
Tujuan : Mencegah / menurunkan resiko infeksi
Tindakan keperawatan
a) Berikan perawatan kulit
Rasional : Menurunkan resiko kerusakan kulit / jaringan dan infeksi
b) Dorong perubahan posisi / ambulasi yang sering
Rasional : Meningkatkan ventilasi semua segmen paru dan membantu
mobilisasi sekresi
c) Tingkatkan masukan cairan adekuat
Rasional : Membantu dalam mengencerkan sekret pernafasan untuk
mempermudah pengeluaran dan mencegah statis cairan tubuh
d) Pantau suhu, catat adanya menggigil dan takikardia.
Rasional : Adanya proses inflamasi / infeksi membutuhkan evaluasi /