• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENILAI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENILAI"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

38

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENILAI KINERJA

KEUANGAN PADA PT. TAISO PHARMACEUTICAL INDONESIA

Deswati Supra

Dosen STIE Rahmaniyah Sekayu E-mail: [email protected]

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja keuangan PT. Taiso Pharmaceutical Indonesia. Landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsep laporan keuangan dan konsep kinerja keuangan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis rasio laporan keuangan. Penelitian ini menemukan bahwa kinerja keuangan perusahaan untuk periode 2014 sampai 2016 berdasarkan rasio likuiditas, solvabilitas, dan profitabillitas tergolong kategori baik.

Kata kunci : laporan keuangan dan kinerja keuangan

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

Tujuan pendirian perusahaan adalah mencari keuntungan. Peningkatan keuntungan bisa diraih dengan meningkatkan pendapatan atau penjualan dan menggunakan biaya dengan efisien. Keuntungan perusahaan digambarkan pada laporan keuangan perusahaan, yaitu pada laporan laba rugi dan penghasilan komphehensif lain pada akhir periode. Keuntungan atau laba perusahaan merupakan salah satu alat yang menunjukkan kinerja keuangan perusahaan, semakin besar laba yang diperoleh semakin baik kinerja keuangan perusahaan.

Laporan keuangan perusahaan terdiri dari laporan posisi keuangan atau neraca, laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain atau laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas atau laporan laba ditahan, dan laporan arus kas, serta dilengkapi dengan catatan atas laporan keuangan. Kinerja keuangan perusahaan bisa dinilai dengan

berbagai cara, salah satunya dengan menggunakan rasio. Pengukuran rasio yang digunakan terdiri dari rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas, rentabilitas, dan profitabilitas.

(2)

39 Tabel 1.

PT. Taisho Pharmaceutical Indonesia Laporan Posisi Keuangan

Tahun 2014 sampai dengan 2016 (Dalam Ribuan Rupiah)

Keterangan Tahun

2014 2015 2016

Asset

Asset Lancar

Kas dan Setara Kas 192.780.126 158.735.408 165.035.779

Piutang usaha:

Pihak ketiga 6.502.249 9.941.700

415.637 6.515.616

Persediaan 43.373.562 57.152.273 57.209.237

Biaya dibayar dimuka 1.596.792 886.784 798.380

PPh Badan lebih bayar 4.916.017 12.910.832 11.259.862

Total Asset Lancar 366.091.435 365.466.619 384.080.541

Aktiva Tetap

Asset pajak tangguhan 4.559.950 6.119.940 7.080.423

Asset tetap 87.174.799 90.312.268 86.021.584

Asset tak berwujud 485.839 285.696 208.243

Asset lain-lain 1.040.697 1.842.999 1.842.999

Total Asset Tetap 93.261.285 98.560.903 95.153.249

Total Asset 459.352.720 464.027.522 479.233.790

Liabilitas

Liabilitas jangka pendek Utang usaha:

Akrual 18.827.643 24.381.855 24.451.661

Kewajiban imbalan kerja 7.432.361 8.710.434 5.943.314

Total liabilitas jangka pendek 83.717.824 102.270.152 113.998.435 Liabilitas jangka panjang

Kewajiban imbalan kerja 6.755.953 7.703.883 10.405.565

Jumlah Liabilitas 90.473.777 109.974.035 124.404.091

Ekuitas

Modal Saham Preferen 972.000 972.000 972.000

Modal Saham Biasa 9.268.000 9.268.000 9.268.000

Tambahan modal disetor 77.036.000 77.036.000 77.036.000

(3)

40

Saldo Laba belum dicadangkan 279.922.306 264.692.927 265.101.985

Total Ekuitas 368.878.943 354.053.487 354.829.699

Total Liabilitas dan Ekuitas 459.352.720 464.027.522 479.233.790 Sumber : PT. Taiso Pharmaceuntical Indonesia, 2017

Berdasarkan data pada Tabel 1, dapat dijelaskan bahwa dari Tahun 2014 ke tahun 2015, asset lancar mengalami penurunan, sedangkan pada Tahun 2016, asset lancar PT Taiso Pharmaceuntical Indonesia mengalami peningkatan. Total asset mengalami peningkatan dari tahun 2014 sampai 2016. Ditinjau dari total liabilitas jangka pendek mengalami peningkatan setiap tahunnya. Ekuitas mengalami penurunan pada tahun 2015 dibandingkan dengan tahun 2014,

sedangkan pada tahun 2016 mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2015.

Kinerja keuangan juga diukur berdasarkan informasi yang terdapat pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Berikut ini disajikan data tentang laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain PT Taiso Pharmaceuntical Indonesia Tahun 2014 sampai dengan Tahun 2016:

Tabel 2.

PT. Taisho Pharmaceutical Indonesia

Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Tahun 2014 sampai dengan 2016 (Dalam Ribuan Rupiah)

Keterangan Tahun

2014 2015 2015

Penjualan bersih 497.501.571 514.708.068 566.565.662

Beban pokok penjualan (201.981.351) (218.688.700) (249.333.669)

Laba kotor 295.520.220 296.019.368 317.231.993

Beban penjualan dan distribusi (80.420.496) (107.416.765) (105.027.816)

Beban umum dan administrasi (6.935.803) (8.884.220) (10.853.220)

Penghasilan keuangan 5.476.243 7.683.412 3.287.192

Pendapatan lain-lain 6.466.441 11.228.110 15.213.913

Laba sebelum PPh 220.106.578 198.629.905 219.852.062

Beban PPh (55.298.569) (48.422.643) (54.656.691)

Laba tahun berjalan 164.808.009 150.207.262 165.195.371

Pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi

Pengukuran kembali imbalan kerja (2.062.188) (1.195.084)

Beban pajak terkait 515.547 298.771

Kerugian komprehensif lain setelah pajak

(1.546.641) (896.313)

Penghasilan komprehensif tahun berjalan

164.808.009 148.660.621 164.299.058

Laba per saham (dalam rupiah) 16.314 14.529 16.146

Sumber : PT. Taiso Pharmaceuntical Indonesia, 2017

Berdasarkan data pada Tabel 2, dapat dilihat bahwa penjualan bersih PT Taiso Pharmaceuntical Indonesia dari Tahun 2014 sampai dengan Tahun 2016 mengalami peningkatan yang diikuti dengan peningkatan laba kotor setiap periodenya. Laba tahun berjalan pada tahun 2015 mengalami penurunan, sedangkan pada tahun 2016 laba

tahun berjalan mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan kinerja keuangan perusahaan mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun.

(4)

41 Pharmaceutical Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur Kinerja Keuangan pada PT. Taiso Pharmaceutical Indonesia.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah menilai dan mengetahui kinerja keuangan PT. Taiso Pharmaceutical Indonesia?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian dari rumusan masalah, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja keuangan PT. Taiso Pharmaceutical Indonesia.

2. LANDASAN TEORI 2.1 Laporan Keuangan

Menurut Munawir (2010), laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data perusahaan. Martono (2010:52), berpendapat bahwa laporan keuangan yang baik dan akurat dapat memberikan manfaat antara lain dalam, pengambilan keputusan investasi, keputusan pemberian kredit, penilaian aliran kas, penilaian sumber ekonomis, melakukan klaim terhadap sumber dana, menganalisis perubahan yang terjadi terhadap sumber dana, dan menganalisis penggunaan dana.

2.2 Analisis Laporan Keuangan

Menurut Pastowo (2010), analisis laporan keuangan merupakan suatu proses untuk membedah laporan keuangan ke dalam

komponen-komponennya. Sedangkan

menurut Harmono (2011), analisis laporan keuangan adalah alat analisis bagi manajemen keuangan perusahaan yang bersifat menyeluruh, dapat digunakan untuk mendeteksi atau mendiagnosis tingkat kesehatan perusahaan, melalui analisis kondisi arus kas atas kinerja organisasi perusahaan baik yang bersifat persial maupun kinerja organisasi secara keseluruhan.

2.3 Konsep Kinerja Keuangan

Salah satu alat untuk mengukur kinerja keuangan adalah analisis rasio. Menurut Harahap (2010), rasio keuangan merupakan angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu akun laporan keuangan dengan akun lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan. Harahap (2010), juga mengemukakan bahwa analisis rasio memiliki keunggulan dibandingkan dengan teknik analisis lainnya, yaitu:

1. Rasio merupakan angka-angka/ikhtisar statistik yang lebih mudah di baca dan di tafsirkan.

2. Rasio merupakan pengganti yang lebih sederhana dari informasi yang disajikan laporan keuangan yang sangat rinci dan rumit.

3. Mengetahui posisi perusahaan di tengah industri lain.

4. Menstandarisir ukuran atau skala perusahaan.

5. Sangat bermanfaat sebagai bahan dalam mengisi model-model pengambilan keputusan dan model prediksi.

6. Lebih mudah melihat trend perusahaan serta melakukan prediksi di masa yang akan datang.

2.4 Rasio Likuiditas

Menurut Kasmir (2012), rasio likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban-kewajibannya yang segera harus dipenuhi. Analisis rasio likuiditas ini dapat dilihat dari:

1. Current ratio

Current ratio adalah rasio yang membandingkan antara antara aset yang dimiliki perusahaan dengan hutang jangka pendek. Jika rasio current ratio di atas 200% maka dinyatakan baik dan sebaliknya jika rasio kurang dari 200% maka dinyatakan kurang baik Rasio ini dihitung dengan rumus:

(5)

42 2. Quick ratio

Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar utang dengan aset yang likuid. Quick ratio merupakan rasio antara aset lancar sesudah dikurangi

persediaan dengan hutang lancar. Jika rasio quick ratio di atas 100% maka dinyatakan baik dan sebaliknya jika rasio kurang dari 100% maka dinyatakan kurang baik. Rasio ini dihitung dengan rumus:

Quick Ratio=

Aktiva Lancar - Persediaan

X 100%

Utang Lancar

2.5 Rasio Solvabilitas

Kasmir (2012), menyatakan rasio

solvabilitas adalah rasio yang

menggambarkan kemampuan perusahaan

dalam membayar kewajiban jangka

pendek/panjangnya apabila perusahaan dilikuidasi. Terdapat 2 (dua) jenis rasio solvabilitas, yaitu sebagai berikut :

1. Debt to equity ratio

Rasio hutang modal menggambarkan sampai sejauh mana modal pemilik dapat menutupi hutang-hutang kepada pihak luar dan merupakan rasio yang mengukur hingga sejauh mana perusahaan dibiayai dari hutang. Jika debt to equityratio kurang dari 100% maka dinyatakan baik dan sebaliknya jika rasio lebih dari 100% maka dinyatakan kurang baik. Rasio hutang modal dihitung dengan formula:

Debt to equty ratio =

Total Hutang

X 100%

Modal

2. Debt ratio

Debt ratio merupakan rasio yang memperlihatkan proposi antara kewajiban yang dimiliki dan seluruh kekayaan yang dimiliki. Rasio ini merupakan perbandingan antara total

hutang dengan total aktiva. Jika debt ratio kurang dari 100% maka dinyatakan baik dan sebaliknya jika rasio lebih dari 100% maka dinyatakan kurang baik.. Rasio ini dihitung dengan rumus:

Debt Ratio =

Total Hutang

X 100%

Total Aktiva

2.6 Rasio Profitabilitas

Terdapat banyak ukuran profitabilitas yang keseluruhannya merupakan ukuran untuk mengevaluasi keuntungan perusahaan yang berhubungan dengan penjualan, tingkat aktiva tertentu, atau investasi pemilik.

Menurut Husnan (2013), rasio

profitabilitas/rentabilitas digunakan untuk mengukur efisiensi suatu perusahaan dalam menggunakan aktivanya, efisiensi ini dikaitkan dengan penjualan yang berhasil

diciptakan. Menurut Munawir (2010), Cara-cara pengukuran rasio profitabilitas sebagai berikut: :

1. Net Profit margin

Merupakan rasio antara laba bersih (net profit) yaitu penjualan yang sudah dikurangi seluruh biaya termasuk pajak dibandingkan dengan penjualannya. Rumus untuk mencari Net profit margin,

yaitu sebagai berikut:

Net Profit margin = Laba Bersih X 100% Penjualan

(6)

43 2. Gross Profit Margin

Merupakan rasio atau perimbangan antara laba kotor yang diperoleh perusahaan dengan tingkat penjualan yang dicapai

pada periode yang sama. Rumus untuk mencari GrossProfit margin, yaitu sebagai berikut:

Gross Profit margin = Laba Kotor X 100% Penjualan

Kasmir (2012), menyatakan jika rasio Gross Profit Margin di atas 20% maka dinyatakan baik dan sebaliknya jika rasio

kurang dari 20% maka dinyatakan kurang baik.

3. Return On Asset (ROA)

Return on assets menunjukkan kemampuan perusahaan mengahasilkan laba dari aktiva

yang dipergunakan. Rumus menghitung

ROA adalah:

Return On Asset = Laba Bersih X 100% Total Asset

Kasmir (2012), menyatakan jika rasio Return On Asset di atas 30% maka dinyatakan baik dan sebaliknya jika rasio

kurang dari 30% maka dinyatakan kurang baik.

4. Return on Equity ( ROE)

Hasil pengembalian ekuitas atau Return On Equity atau rentabilitas modal sendiri merupakan rasio untuk mengukur laba

bersih setelah pajak dengan modal sendiri. Rasio ini menunjukkan efisiensi

penggunaan modal sendiri

.

Return On Equity = Laba Bersih X 100% Total Ekuitas

Kasmir (2012), menyatakan jika rasio Return On Equity di atas 40% maka dinyatakan baik dan sebaliknya jika rasio

(7)

44 2.7 Kerangka Pemikiran

Dalam rangka mempermudah penyusunan karya ilmiah ini, maka dapat disusun kerangka pemikiran teoritis seperti berikut:

Gambar 1

Kerangka Pemikiran Teoritis

3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan mempelajari laporan keuangan pada PT. Taiso Pharmaceutical Indonesia. Penelitian membutuhkan waktu selama satu bulan yaitu bulan Desember 2017.

3.2 Ruang Lingkup Penelitian

Maksud penelitian ini adalah untuk mengukur kinerja laporan keuangan PT. Taiso Pharmaceutical Indonesia Tahun 2014-2016.

3.3 Jenis dan Sumber Data

Peneliti menggunakan data sekunder berupa publikasi laporan keuangan tahunan PT. Taiso Pharmaceutical Indonesia tahun 2014-2016 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

3.4 Teknik Pengumpulan data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penyusunan penelitian ini adalah dokumentasi. Menurut Sugiyono

(2012), teknik dokumentasi adalah mengumpulkan data dengan cara mengalir atau mengambil data-data dari catatan, dokumentasi, administrasi yang sesuai dengan masalah yang diteliti.

3.5 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis rasio laporan keuangan, yang terdiri dari rasio likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Kinerja Keuangan pada PT. Taiso Pharmaceutical Indonesia diukur dengan menggunakan rasio sebagai berikut:

1. Rasio Likuiditas a. Current Rasio

Perhitungan Current Rasio PT. Taiso Pharmaceutical Indonesia untuk tahun 2014-2016 adalah

sebagai berikut:

Laporan Keuangan:

- Laporan Posisi Keuangan - Laporan Laba Rugi

Komprehensif

Analisis Rasio Keuangan

Rasio Likuiditas:

-

Current ratio

-

Quick ratio

Rasio Profitabilitas: - Net Profit Margin

- Gross Profit Margin

(8)

45

Current Ratio = Aktiva Lancar X 100% Utang Lancar

Tabel 3.

Current Ratio PT. Taiso Pharmaceutical Indonesia Tahun 2014-2016

Tahun Aktiva Lancar Utang Lancar Rasio Keterangan

2014 366.091.435.000 83.717.824.000 437 % Baik

2015 365.466.619.000 102.270.152.000 357 % Baik

2016 384.080.541.000 113.998.435.000 337 % Baik

Sumber: PT. Taiso Pharmaceutical Indonesia, data diolah, 2018

Berdasarkan perhitungan pada Tabel 3., diperoleh nilai rasio diatas 200 %, yang berarti berdasarkan current ratio tahun 2014 sampai 2016

kinerja keuangan PT. Taiso Pharmaceutical Indonesia berada pada kategori baik.

b. Quick Rasio

Perhitungan Quick Rasio PT. Taiso Pharmaceutical Indonesia untuk

tahun 2014-2016 adalah sebagai berikut:

Quick Ratio = Aktiva Lancar - Persediaan X 100% Utang Lancar

Tabel 4.

Quick Ratio PT. Taiso Pharmaceutical Indonesia Tahun 2014-2016

Tahun Aktiva Lancar Persediaan Utang Lancar Rasio Keterangan 2014 366.091.435.000 43.373.562.000 83.717.824.000 386 % Baik

2015 365.466.619.000 57.152.273.000 102.270.152.000 301 % Baik 2016 384.080.541.000 57.209.237.000 113.998.435.000 287 % Baik Sumber: PT. Taiso Pharmaceutical Indonesia, data diolah, 2018

Berdasarkan perhitungan pada Tabel 4., diperoleh nilai rasio diatas 100%, yang berarti berdasarkan quick ratio kinerja keuangan PT. Taiso

Pharmaceutical Indonesia tahun 2014 sampai 2016 berada pada kategori baik.

2. Rasio Solvabilitas a. Debt to equity ratio

Debt to equty ratio = Total Hutang X 100% Modal

Tabel 5.

Debt to Equity Ratio PT. Taiso Pharmaceutical Indonesia Tahun 2014-2016

Tahun Total Hutang Modal Rasio Keterangan

2014 90.473.777.000 368.878.943.000 24,53 % Baik

2015 109.974.035.000 354.053.487.000 31,06 % Baik

2016 124.404.091.000 354.829.699.000 35,06 % Baik

(9)

46 Berdasarkan perhitungan pada Tabel 5., diperoleh nilai rasio dibawah 100 %, yang berarti berdasarkan Debt to Equity Ratio kinerja keuangan PT.

Taiso Pharmaceutical Indonesia tahun 2014 sampai 2016 berada pada

kategori baik.

b. Debt ratio

Debt Ratio = Total Hutang X 100% Total Aktiva

Tabel 6.

Debt Ratio PT. Taiso Pharmaceutical Indonesia Tahun 2014-2016

Tahun Total Hutang Total Aktiva Rasio Keterangan

2014 90.473.777.000 459.352.720.000 19,70 % Baik

2015 109.974.035.000 464.027.522.000 23,70 % Baik

2016 124.404.091.000 479.233.790.000 25,96 % Baik

Sumber: PT. Taiso Pharmaceutical Indonesia, data diolah, 2018

Berdasarkan perhitungan pada Tabel 6., diperoleh nilai rasio dibawah 100 %, yang berarti berdasarkan Debt Ratio kinerja keuangan PT. Taiso

Pharmaceutical Indonesia tahun 2014 sampai 2016 berada pada kategori baik.

3. Rasio Profitabilitas a. Net Profit margin

Net Profit Margin = Laba Bersih X 100% Penjualan

Tabel 7.

Net Profit Margin PT. Taiso Pharmaceutical Indonesia Tahun 2014-2016

Tahun Laba Bersih Penjualan Rasio Keterangan

2014 164.808.009.000 497.501.571.000 33,13 % Baik

2015 148.660.621.000 514.708.068.000 28,88 % Baik

2016 164.299.058.000 566.565.662.000 29,00 % Baik

Sumber: PT. Taiso Pharmaceutical Indonesia, data diolah, 2018

Berdasarkan perhitungan pada Tabel 7., diperoleh nilai rasio diatas 20%, yang berarti berdasarkan Net Profit Margin kinerja keuangan PT. Taiso

Pharmaceutical Indonesia tahun 2014 sampai 2016 berada pada kategori baik.

b. Gross Profit Margin

(10)

47 Tabel 8.

Gross Profit Margin PT. Taiso Pharmaceutical Indonesia Tahun 2014-2016

Tahun Laba Kotor Penjualan Rasio Keterangan

2014 295.520.220.000 497.501.571.000 59,40 % Baik

2015 296.019.368.000 514.708.068.000 57,51 % Baik

2016 317.231.993.000 566.565.662.000 56,00 % Baik

Sumber: PT. Taiso Pharmaceutical Indonesia, data diolah, 2018

Berdasarkan perhitungan pada Tabel 8., diperoleh nilai rasio diatas 20%, yang berarti berdasarkan Gross Profit Margin kinerja keuangan PT. Taiso

Pharmaceutical Indonesia tahun 2014 sampai 2016 berada pada kategori baik.

c. Return on Asset

Return On Asset = Laba Bersih X 100% Total Asset

Tabel 9.

Return On Asset PT. Taiso Pharmaceutical Indonesia Tahun 2014-2016

Tahun Laba Bersih Total Asset Rasio Keterangan

2014 164.808.009.000 459.352.720.000 35,88 % Baik

2015 148.660.621.000 464.027.522.000 32,04 % Baik

2016 164.299.058.000 479.233.790.000 34,28 % Baik

Sumber: PT. Taiso Pharmaceutical Indonesia, data diolah, 2018

Berdasarkan perhitungan pada Tabel 9., diperoleh nilai rasio diatas 30%, yang berarti berdasarkan Return On Asset kinerja keuangan PT. Taiso

Pharmaceutical Indonesia tahun 2014 sampai 2016 berada pada kategori baik.

d. Return on Equity

Return On Equity = Laba Bersih X 100% Ekuitas

Tabel 10.

Return On Equity PT. Taiso Pharmaceutical Indonesia Tahun 2014-2016

Tahun Laba Bersih Ekuitas Rasio Keterangan

2014 164.808.009.000 368.878.943.000 44,68 % Baik

2015 148.660.621.000 354.053.487.000 41,99 % Baik

2016 164.299.058.000 354.829.699.000 46,30 % Baik

Sumber: PT. Taiso Pharmaceutical Indonesia, data diolah, 2018

Berdasarkan perhitungan pada Tabel 10., diperoleh nilai rasio diatas 40%, yang berarti berdasarkan Return On Equity kinerja keuangan PT. Taiso

(11)

48 5. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa kinerja keuangan PT. Taiso Pharmaceutical Indonesia untuk tiga periode berturut-turut (2014-2015) berada pada kondisi baik. Hal ini digambarkan berdasarkan hasil perhitungan analisis rasio Current Ratio diatas, diperoleh diatas 200%, Quick Ratio diatas 100%, Debt To Equity Ratio dan Debt Ratio diperoleh nilai dibawah 100%, Net Profit Margin dan Gros Profit Margin diperoleh nilai diatas 20%, Return On Asset diperoleh nilai diatas 30%, dan Return On Equity diperoleh nilai diatas 40%.

5.2 Saran

Berdasarkan simpulan di atas, maka peneliti memberikan saran agar perusahaan dapat mempertahankan atau meningkatkan kinerja keuangan untuk periode selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Harahap, S. Syafri. 2010. Teori Akuntansi Edisi Revisi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Harmono. 2011. Manajemen Keuangan Berbasis Balance Scorecard. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Husnan, Suad. (2013). Manajemen Keuangan. Edisi Keempat. Yogyakarta : BPFE.

Kasmir. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers.

Martono, Agus. 2010. Manajemen

Keuangan.Yogyakarta: Ekonesia.

Munawir, S. 2010. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty.

Pastowo, Dwi. 2010. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: BPFE.

Gambar

Tabel 1. PT. Taisho Pharmaceutical Indonesia
Tabel 2. PT. Taisho Pharmaceutical Indonesia
Gross Profit Margin Tabel 8. PT. Taiso Pharmaceutical Indonesia

Referensi

Dokumen terkait

dterima, berarti variabel Quick Ratio,Debt to Equity Ratio, Net Profit Margin, dan Return On Assets secara simultan ( serentak ) tidak berpengaruh terhadap penyaluran Kredit

Teknik analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio rentabilitas (net profit margin, return on equity capital ), rasio likuiditas ( current ratio , quick ratio,

Rasio yang dianlisis meliputi rasio lancar (current ratio), rasio cepat (quick ratio), rasio hutang (debt ratio), rasio utang dengan ekuitas (debt to equity ratio), total

Ruang lingkup pembahasan dari penelitian ini adalah menganalisis kinerja keuangan menggunakan rasio likuiditas berupa Quick Ratio dan Cash Ratio, rasio solvabilitas berupa Debt

Rasio solvabilitas yang diproksikan Debt to Total Assets Ratio dan Debt to Total Equity Ratio kondisi kinerja keuangan perusahaan kurang baik.. Rasio

Berdasarkan hasil perhitungan rasio keuangan dan analisis trend menunjukkan bahwa sesudah akuisisi nilai debt to equity ratio PT Kalbe Farma Tbk lebih buruk

b Rasio Utang terhadap Modal Debt to Equity Ratio Rumus: c Rasio utang jangka panjang terhadap modal Long Term Debt to Equity Ratio Rumus: 3 Rasio Profitabilitas a Hasil

Rasio Solvabilitas a Debt to Asset Ratio DAR Hasil analisis debt to asset ratio Apotik Zahra Pelaihari tahun 2018- 2020, adalah sebagai berikut: Interpretasi: 1 Hasil perhitungan