38
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENILAI KINERJA
KEUANGAN PADA PT. TAISO PHARMACEUTICAL INDONESIA
Deswati Supra
Dosen STIE Rahmaniyah Sekayu E-mail: [email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja keuangan PT. Taiso Pharmaceutical Indonesia. Landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsep laporan keuangan dan konsep kinerja keuangan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis rasio laporan keuangan. Penelitian ini menemukan bahwa kinerja keuangan perusahaan untuk periode 2014 sampai 2016 berdasarkan rasio likuiditas, solvabilitas, dan profitabillitas tergolong kategori baik.
Kata kunci : laporan keuangan dan kinerja keuangan
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
Tujuan pendirian perusahaan adalah mencari keuntungan. Peningkatan keuntungan bisa diraih dengan meningkatkan pendapatan atau penjualan dan menggunakan biaya dengan efisien. Keuntungan perusahaan digambarkan pada laporan keuangan perusahaan, yaitu pada laporan laba rugi dan penghasilan komphehensif lain pada akhir periode. Keuntungan atau laba perusahaan merupakan salah satu alat yang menunjukkan kinerja keuangan perusahaan, semakin besar laba yang diperoleh semakin baik kinerja keuangan perusahaan.
Laporan keuangan perusahaan terdiri dari laporan posisi keuangan atau neraca, laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain atau laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas atau laporan laba ditahan, dan laporan arus kas, serta dilengkapi dengan catatan atas laporan keuangan. Kinerja keuangan perusahaan bisa dinilai dengan
berbagai cara, salah satunya dengan menggunakan rasio. Pengukuran rasio yang digunakan terdiri dari rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas, rentabilitas, dan profitabilitas.
39 Tabel 1.
PT. Taisho Pharmaceutical Indonesia Laporan Posisi Keuangan
Tahun 2014 sampai dengan 2016 (Dalam Ribuan Rupiah)
Keterangan Tahun
2014 2015 2016
Asset
Asset Lancar
Kas dan Setara Kas 192.780.126 158.735.408 165.035.779
Piutang usaha:
Pihak ketiga 6.502.249 9.941.700
415.637 6.515.616
Persediaan 43.373.562 57.152.273 57.209.237
Biaya dibayar dimuka 1.596.792 886.784 798.380
PPh Badan lebih bayar 4.916.017 12.910.832 11.259.862
Total Asset Lancar 366.091.435 365.466.619 384.080.541
Aktiva Tetap
Asset pajak tangguhan 4.559.950 6.119.940 7.080.423
Asset tetap 87.174.799 90.312.268 86.021.584
Asset tak berwujud 485.839 285.696 208.243
Asset lain-lain 1.040.697 1.842.999 1.842.999
Total Asset Tetap 93.261.285 98.560.903 95.153.249
Total Asset 459.352.720 464.027.522 479.233.790
Liabilitas
Liabilitas jangka pendek Utang usaha:
Akrual 18.827.643 24.381.855 24.451.661
Kewajiban imbalan kerja 7.432.361 8.710.434 5.943.314
Total liabilitas jangka pendek 83.717.824 102.270.152 113.998.435 Liabilitas jangka panjang
Kewajiban imbalan kerja 6.755.953 7.703.883 10.405.565
Jumlah Liabilitas 90.473.777 109.974.035 124.404.091
Ekuitas
Modal Saham Preferen 972.000 972.000 972.000
Modal Saham Biasa 9.268.000 9.268.000 9.268.000
Tambahan modal disetor 77.036.000 77.036.000 77.036.000
40
Saldo Laba belum dicadangkan 279.922.306 264.692.927 265.101.985
Total Ekuitas 368.878.943 354.053.487 354.829.699
Total Liabilitas dan Ekuitas 459.352.720 464.027.522 479.233.790 Sumber : PT. Taiso Pharmaceuntical Indonesia, 2017
Berdasarkan data pada Tabel 1, dapat dijelaskan bahwa dari Tahun 2014 ke tahun 2015, asset lancar mengalami penurunan, sedangkan pada Tahun 2016, asset lancar PT Taiso Pharmaceuntical Indonesia mengalami peningkatan. Total asset mengalami peningkatan dari tahun 2014 sampai 2016. Ditinjau dari total liabilitas jangka pendek mengalami peningkatan setiap tahunnya. Ekuitas mengalami penurunan pada tahun 2015 dibandingkan dengan tahun 2014,
sedangkan pada tahun 2016 mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2015.
Kinerja keuangan juga diukur berdasarkan informasi yang terdapat pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Berikut ini disajikan data tentang laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain PT Taiso Pharmaceuntical Indonesia Tahun 2014 sampai dengan Tahun 2016:
Tabel 2.
PT. Taisho Pharmaceutical Indonesia
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Tahun 2014 sampai dengan 2016 (Dalam Ribuan Rupiah)
Keterangan Tahun
2014 2015 2015
Penjualan bersih 497.501.571 514.708.068 566.565.662
Beban pokok penjualan (201.981.351) (218.688.700) (249.333.669)
Laba kotor 295.520.220 296.019.368 317.231.993
Beban penjualan dan distribusi (80.420.496) (107.416.765) (105.027.816)
Beban umum dan administrasi (6.935.803) (8.884.220) (10.853.220)
Penghasilan keuangan 5.476.243 7.683.412 3.287.192
Pendapatan lain-lain 6.466.441 11.228.110 15.213.913
Laba sebelum PPh 220.106.578 198.629.905 219.852.062
Beban PPh (55.298.569) (48.422.643) (54.656.691)
Laba tahun berjalan 164.808.009 150.207.262 165.195.371
Pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi
Pengukuran kembali imbalan kerja (2.062.188) (1.195.084)
Beban pajak terkait 515.547 298.771
Kerugian komprehensif lain setelah pajak
(1.546.641) (896.313)
Penghasilan komprehensif tahun berjalan
164.808.009 148.660.621 164.299.058
Laba per saham (dalam rupiah) 16.314 14.529 16.146
Sumber : PT. Taiso Pharmaceuntical Indonesia, 2017
Berdasarkan data pada Tabel 2, dapat dilihat bahwa penjualan bersih PT Taiso Pharmaceuntical Indonesia dari Tahun 2014 sampai dengan Tahun 2016 mengalami peningkatan yang diikuti dengan peningkatan laba kotor setiap periodenya. Laba tahun berjalan pada tahun 2015 mengalami penurunan, sedangkan pada tahun 2016 laba
tahun berjalan mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan kinerja keuangan perusahaan mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun.
41 Pharmaceutical Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur Kinerja Keuangan pada PT. Taiso Pharmaceutical Indonesia.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah menilai dan mengetahui kinerja keuangan PT. Taiso Pharmaceutical Indonesia?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian dari rumusan masalah, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja keuangan PT. Taiso Pharmaceutical Indonesia.
2. LANDASAN TEORI 2.1 Laporan Keuangan
Menurut Munawir (2010), laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data perusahaan. Martono (2010:52), berpendapat bahwa laporan keuangan yang baik dan akurat dapat memberikan manfaat antara lain dalam, pengambilan keputusan investasi, keputusan pemberian kredit, penilaian aliran kas, penilaian sumber ekonomis, melakukan klaim terhadap sumber dana, menganalisis perubahan yang terjadi terhadap sumber dana, dan menganalisis penggunaan dana.
2.2 Analisis Laporan Keuangan
Menurut Pastowo (2010), analisis laporan keuangan merupakan suatu proses untuk membedah laporan keuangan ke dalam
komponen-komponennya. Sedangkan
menurut Harmono (2011), analisis laporan keuangan adalah alat analisis bagi manajemen keuangan perusahaan yang bersifat menyeluruh, dapat digunakan untuk mendeteksi atau mendiagnosis tingkat kesehatan perusahaan, melalui analisis kondisi arus kas atas kinerja organisasi perusahaan baik yang bersifat persial maupun kinerja organisasi secara keseluruhan.
2.3 Konsep Kinerja Keuangan
Salah satu alat untuk mengukur kinerja keuangan adalah analisis rasio. Menurut Harahap (2010), rasio keuangan merupakan angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu akun laporan keuangan dengan akun lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan. Harahap (2010), juga mengemukakan bahwa analisis rasio memiliki keunggulan dibandingkan dengan teknik analisis lainnya, yaitu:
1. Rasio merupakan angka-angka/ikhtisar statistik yang lebih mudah di baca dan di tafsirkan.
2. Rasio merupakan pengganti yang lebih sederhana dari informasi yang disajikan laporan keuangan yang sangat rinci dan rumit.
3. Mengetahui posisi perusahaan di tengah industri lain.
4. Menstandarisir ukuran atau skala perusahaan.
5. Sangat bermanfaat sebagai bahan dalam mengisi model-model pengambilan keputusan dan model prediksi.
6. Lebih mudah melihat trend perusahaan serta melakukan prediksi di masa yang akan datang.
2.4 Rasio Likuiditas
Menurut Kasmir (2012), rasio likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban-kewajibannya yang segera harus dipenuhi. Analisis rasio likuiditas ini dapat dilihat dari:
1. Current ratio
Current ratio adalah rasio yang membandingkan antara antara aset yang dimiliki perusahaan dengan hutang jangka pendek. Jika rasio current ratio di atas 200% maka dinyatakan baik dan sebaliknya jika rasio kurang dari 200% maka dinyatakan kurang baik Rasio ini dihitung dengan rumus:
42 2. Quick ratio
Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar utang dengan aset yang likuid. Quick ratio merupakan rasio antara aset lancar sesudah dikurangi
persediaan dengan hutang lancar. Jika rasio quick ratio di atas 100% maka dinyatakan baik dan sebaliknya jika rasio kurang dari 100% maka dinyatakan kurang baik. Rasio ini dihitung dengan rumus:
Quick Ratio=
Aktiva Lancar - Persediaan
X 100%
Utang Lancar
2.5 Rasio Solvabilitas
Kasmir (2012), menyatakan rasio
solvabilitas adalah rasio yang
menggambarkan kemampuan perusahaan
dalam membayar kewajiban jangka
pendek/panjangnya apabila perusahaan dilikuidasi. Terdapat 2 (dua) jenis rasio solvabilitas, yaitu sebagai berikut :
1. Debt to equity ratio
Rasio hutang modal menggambarkan sampai sejauh mana modal pemilik dapat menutupi hutang-hutang kepada pihak luar dan merupakan rasio yang mengukur hingga sejauh mana perusahaan dibiayai dari hutang. Jika debt to equityratio kurang dari 100% maka dinyatakan baik dan sebaliknya jika rasio lebih dari 100% maka dinyatakan kurang baik. Rasio hutang modal dihitung dengan formula:
Debt to equty ratio =
Total Hutang
X 100%
Modal
2. Debt ratio
Debt ratio merupakan rasio yang memperlihatkan proposi antara kewajiban yang dimiliki dan seluruh kekayaan yang dimiliki. Rasio ini merupakan perbandingan antara total
hutang dengan total aktiva. Jika debt ratio kurang dari 100% maka dinyatakan baik dan sebaliknya jika rasio lebih dari 100% maka dinyatakan kurang baik.. Rasio ini dihitung dengan rumus:
Debt Ratio =
Total Hutang
X 100%
Total Aktiva
2.6 Rasio Profitabilitas
Terdapat banyak ukuran profitabilitas yang keseluruhannya merupakan ukuran untuk mengevaluasi keuntungan perusahaan yang berhubungan dengan penjualan, tingkat aktiva tertentu, atau investasi pemilik.
Menurut Husnan (2013), rasio
profitabilitas/rentabilitas digunakan untuk mengukur efisiensi suatu perusahaan dalam menggunakan aktivanya, efisiensi ini dikaitkan dengan penjualan yang berhasil
diciptakan. Menurut Munawir (2010), Cara-cara pengukuran rasio profitabilitas sebagai berikut: :
1. Net Profit margin
Merupakan rasio antara laba bersih (net profit) yaitu penjualan yang sudah dikurangi seluruh biaya termasuk pajak dibandingkan dengan penjualannya. Rumus untuk mencari Net profit margin,
yaitu sebagai berikut:
Net Profit margin = Laba Bersih X 100% Penjualan
43 2. Gross Profit Margin
Merupakan rasio atau perimbangan antara laba kotor yang diperoleh perusahaan dengan tingkat penjualan yang dicapai
pada periode yang sama. Rumus untuk mencari GrossProfit margin, yaitu sebagai berikut:
Gross Profit margin = Laba Kotor X 100% Penjualan
Kasmir (2012), menyatakan jika rasio Gross Profit Margin di atas 20% maka dinyatakan baik dan sebaliknya jika rasio
kurang dari 20% maka dinyatakan kurang baik.
3. Return On Asset (ROA)
Return on assets menunjukkan kemampuan perusahaan mengahasilkan laba dari aktiva
yang dipergunakan. Rumus menghitung
ROA adalah:
Return On Asset = Laba Bersih X 100% Total Asset
Kasmir (2012), menyatakan jika rasio Return On Asset di atas 30% maka dinyatakan baik dan sebaliknya jika rasio
kurang dari 30% maka dinyatakan kurang baik.
4. Return on Equity ( ROE)
Hasil pengembalian ekuitas atau Return On Equity atau rentabilitas modal sendiri merupakan rasio untuk mengukur laba
bersih setelah pajak dengan modal sendiri. Rasio ini menunjukkan efisiensi
penggunaan modal sendiri
.
Return On Equity = Laba Bersih X 100% Total Ekuitas
Kasmir (2012), menyatakan jika rasio Return On Equity di atas 40% maka dinyatakan baik dan sebaliknya jika rasio
44 2.7 Kerangka Pemikiran
Dalam rangka mempermudah penyusunan karya ilmiah ini, maka dapat disusun kerangka pemikiran teoritis seperti berikut:
Gambar 1
Kerangka Pemikiran Teoritis
3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan mempelajari laporan keuangan pada PT. Taiso Pharmaceutical Indonesia. Penelitian membutuhkan waktu selama satu bulan yaitu bulan Desember 2017.
3.2 Ruang Lingkup Penelitian
Maksud penelitian ini adalah untuk mengukur kinerja laporan keuangan PT. Taiso Pharmaceutical Indonesia Tahun 2014-2016.
3.3 Jenis dan Sumber Data
Peneliti menggunakan data sekunder berupa publikasi laporan keuangan tahunan PT. Taiso Pharmaceutical Indonesia tahun 2014-2016 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
3.4 Teknik Pengumpulan data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penyusunan penelitian ini adalah dokumentasi. Menurut Sugiyono
(2012), teknik dokumentasi adalah mengumpulkan data dengan cara mengalir atau mengambil data-data dari catatan, dokumentasi, administrasi yang sesuai dengan masalah yang diteliti.
3.5 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis rasio laporan keuangan, yang terdiri dari rasio likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Kinerja Keuangan pada PT. Taiso Pharmaceutical Indonesia diukur dengan menggunakan rasio sebagai berikut:
1. Rasio Likuiditas a. Current Rasio
Perhitungan Current Rasio PT. Taiso Pharmaceutical Indonesia untuk tahun 2014-2016 adalah
sebagai berikut:
Laporan Keuangan:
- Laporan Posisi Keuangan - Laporan Laba Rugi
Komprehensif
Analisis Rasio Keuangan
Rasio Likuiditas:
-
Current ratio-
Quick ratioRasio Profitabilitas: - Net Profit Margin
- Gross Profit Margin
45
Current Ratio = Aktiva Lancar X 100% Utang Lancar
Tabel 3.
Current Ratio PT. Taiso Pharmaceutical Indonesia Tahun 2014-2016
Tahun Aktiva Lancar Utang Lancar Rasio Keterangan
2014 366.091.435.000 83.717.824.000 437 % Baik
2015 365.466.619.000 102.270.152.000 357 % Baik
2016 384.080.541.000 113.998.435.000 337 % Baik
Sumber: PT. Taiso Pharmaceutical Indonesia, data diolah, 2018
Berdasarkan perhitungan pada Tabel 3., diperoleh nilai rasio diatas 200 %, yang berarti berdasarkan current ratio tahun 2014 sampai 2016
kinerja keuangan PT. Taiso Pharmaceutical Indonesia berada pada kategori baik.
b. Quick Rasio
Perhitungan Quick Rasio PT. Taiso Pharmaceutical Indonesia untuk
tahun 2014-2016 adalah sebagai berikut:
Quick Ratio = Aktiva Lancar - Persediaan X 100% Utang Lancar
Tabel 4.
Quick Ratio PT. Taiso Pharmaceutical Indonesia Tahun 2014-2016
Tahun Aktiva Lancar Persediaan Utang Lancar Rasio Keterangan 2014 366.091.435.000 43.373.562.000 83.717.824.000 386 % Baik
2015 365.466.619.000 57.152.273.000 102.270.152.000 301 % Baik 2016 384.080.541.000 57.209.237.000 113.998.435.000 287 % Baik Sumber: PT. Taiso Pharmaceutical Indonesia, data diolah, 2018
Berdasarkan perhitungan pada Tabel 4., diperoleh nilai rasio diatas 100%, yang berarti berdasarkan quick ratio kinerja keuangan PT. Taiso
Pharmaceutical Indonesia tahun 2014 sampai 2016 berada pada kategori baik.
2. Rasio Solvabilitas a. Debt to equity ratio
Debt to equty ratio = Total Hutang X 100% Modal
Tabel 5.
Debt to Equity Ratio PT. Taiso Pharmaceutical Indonesia Tahun 2014-2016
Tahun Total Hutang Modal Rasio Keterangan
2014 90.473.777.000 368.878.943.000 24,53 % Baik
2015 109.974.035.000 354.053.487.000 31,06 % Baik
2016 124.404.091.000 354.829.699.000 35,06 % Baik
46 Berdasarkan perhitungan pada Tabel 5., diperoleh nilai rasio dibawah 100 %, yang berarti berdasarkan Debt to Equity Ratio kinerja keuangan PT.
Taiso Pharmaceutical Indonesia tahun 2014 sampai 2016 berada pada
kategori baik.
b. Debt ratio
Debt Ratio = Total Hutang X 100% Total Aktiva
Tabel 6.
Debt Ratio PT. Taiso Pharmaceutical Indonesia Tahun 2014-2016
Tahun Total Hutang Total Aktiva Rasio Keterangan
2014 90.473.777.000 459.352.720.000 19,70 % Baik
2015 109.974.035.000 464.027.522.000 23,70 % Baik
2016 124.404.091.000 479.233.790.000 25,96 % Baik
Sumber: PT. Taiso Pharmaceutical Indonesia, data diolah, 2018
Berdasarkan perhitungan pada Tabel 6., diperoleh nilai rasio dibawah 100 %, yang berarti berdasarkan Debt Ratio kinerja keuangan PT. Taiso
Pharmaceutical Indonesia tahun 2014 sampai 2016 berada pada kategori baik.
3. Rasio Profitabilitas a. Net Profit margin
Net Profit Margin = Laba Bersih X 100% Penjualan
Tabel 7.
Net Profit Margin PT. Taiso Pharmaceutical Indonesia Tahun 2014-2016
Tahun Laba Bersih Penjualan Rasio Keterangan
2014 164.808.009.000 497.501.571.000 33,13 % Baik
2015 148.660.621.000 514.708.068.000 28,88 % Baik
2016 164.299.058.000 566.565.662.000 29,00 % Baik
Sumber: PT. Taiso Pharmaceutical Indonesia, data diolah, 2018
Berdasarkan perhitungan pada Tabel 7., diperoleh nilai rasio diatas 20%, yang berarti berdasarkan Net Profit Margin kinerja keuangan PT. Taiso
Pharmaceutical Indonesia tahun 2014 sampai 2016 berada pada kategori baik.
b. Gross Profit Margin
47 Tabel 8.
Gross Profit Margin PT. Taiso Pharmaceutical Indonesia Tahun 2014-2016
Tahun Laba Kotor Penjualan Rasio Keterangan
2014 295.520.220.000 497.501.571.000 59,40 % Baik
2015 296.019.368.000 514.708.068.000 57,51 % Baik
2016 317.231.993.000 566.565.662.000 56,00 % Baik
Sumber: PT. Taiso Pharmaceutical Indonesia, data diolah, 2018
Berdasarkan perhitungan pada Tabel 8., diperoleh nilai rasio diatas 20%, yang berarti berdasarkan Gross Profit Margin kinerja keuangan PT. Taiso
Pharmaceutical Indonesia tahun 2014 sampai 2016 berada pada kategori baik.
c. Return on Asset
Return On Asset = Laba Bersih X 100% Total Asset
Tabel 9.
Return On Asset PT. Taiso Pharmaceutical Indonesia Tahun 2014-2016
Tahun Laba Bersih Total Asset Rasio Keterangan
2014 164.808.009.000 459.352.720.000 35,88 % Baik
2015 148.660.621.000 464.027.522.000 32,04 % Baik
2016 164.299.058.000 479.233.790.000 34,28 % Baik
Sumber: PT. Taiso Pharmaceutical Indonesia, data diolah, 2018
Berdasarkan perhitungan pada Tabel 9., diperoleh nilai rasio diatas 30%, yang berarti berdasarkan Return On Asset kinerja keuangan PT. Taiso
Pharmaceutical Indonesia tahun 2014 sampai 2016 berada pada kategori baik.
d. Return on Equity
Return On Equity = Laba Bersih X 100% Ekuitas
Tabel 10.
Return On Equity PT. Taiso Pharmaceutical Indonesia Tahun 2014-2016
Tahun Laba Bersih Ekuitas Rasio Keterangan
2014 164.808.009.000 368.878.943.000 44,68 % Baik
2015 148.660.621.000 354.053.487.000 41,99 % Baik
2016 164.299.058.000 354.829.699.000 46,30 % Baik
Sumber: PT. Taiso Pharmaceutical Indonesia, data diolah, 2018
Berdasarkan perhitungan pada Tabel 10., diperoleh nilai rasio diatas 40%, yang berarti berdasarkan Return On Equity kinerja keuangan PT. Taiso
48 5. SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa kinerja keuangan PT. Taiso Pharmaceutical Indonesia untuk tiga periode berturut-turut (2014-2015) berada pada kondisi baik. Hal ini digambarkan berdasarkan hasil perhitungan analisis rasio Current Ratio diatas, diperoleh diatas 200%, Quick Ratio diatas 100%, Debt To Equity Ratio dan Debt Ratio diperoleh nilai dibawah 100%, Net Profit Margin dan Gros Profit Margin diperoleh nilai diatas 20%, Return On Asset diperoleh nilai diatas 30%, dan Return On Equity diperoleh nilai diatas 40%.
5.2 Saran
Berdasarkan simpulan di atas, maka peneliti memberikan saran agar perusahaan dapat mempertahankan atau meningkatkan kinerja keuangan untuk periode selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Harahap, S. Syafri. 2010. Teori Akuntansi Edisi Revisi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Harmono. 2011. Manajemen Keuangan Berbasis Balance Scorecard. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Husnan, Suad. (2013). Manajemen Keuangan. Edisi Keempat. Yogyakarta : BPFE.
Kasmir. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers.
Martono, Agus. 2010. Manajemen
Keuangan.Yogyakarta: Ekonesia.
Munawir, S. 2010. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty.
Pastowo, Dwi. 2010. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: BPFE.