• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proposal Manajemen dan Proyek Pembangunan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Proposal Manajemen dan Proyek Pembangunan"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

I. Basic Data Sheet

Nama Organisasi : Organisasi Pemuda Republik Indonesia (OPRI)

Nama Proyek :Penanggulangan Balap Liar di Kalangan Remaja

melalui Rekonstruksi Pola Gaya Hidup

Lokasi : Desa Wringin Rejo, Kec. Soko, Kab. Mojokerto

Informasi Umum Organisasi

 Alamat : Jl. Veteran No. 2 FISIP, Universitas Brawijaya Malang, JATIM

 Telepon : 0341-666789

 Email : Fitriarizkierima@gmail.com  Contact Person : Enjang (085655728302)

Havid (085730962666)

Rekanan dan Organisasi Lain

 Advokasi : Perangkat desa Weringin Rejo, Pihak Kepolisian dan Psikolog

 Promosi : Karang Taruna desa Weringin Rejo  Pendukung : Masyarakat desa Weringin Rejo

Biaya Proyek

Total biaya yang dibutuhkan untuk menjalankan proyek ini sebanyak Rp. 2.025.000,00

Durasi Proyek

(2)

III. Organization Background

Organisasi

Pemuda Republik

Indonesia (OPRI)

merupakan organisasi non-profit yang bersifat koordinatif dengan pihak mana saja yang

mempunyai kaitan

dengan program ataupun proyek khusus kami. OPRI mempunyai tujuan mulia yaitu untuk menjembatani kepentingan antar aktor yang terlibat dan menciptakan keteraturan sosial dengan konsentrasi pada perilaku pemuda. Organisasi ini di bentuk oleh lima mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Brawijaya angkatan 2011, yaitu Kinasih Enjang Kinayungan, Mohamad Havid, Fendi PBR, Fitria Rizki Erima, dan Armada Eras Pratama. Organisasi ini pertama kali berdiri pada tahun 2004. Semenjak OPRI berdiri kami telah melaksanakan beberapa program dan proyek yang berkenaan dengan pemuda dengan hasil yang positif seperti penanggulangan kasus narkoba, mencegah kebiasaan mengonsumsi minuman keras dan kegiatan lainnya yang sering dilakukan oleh para pemuda Indonesia.

(3)

OPRI berupa proyek diharapkan akan mengakomodir kepentingan tidak hanya untuk satu pihak tetapi untuk pihak lain juga.

OPRI hadir ditengah masyarakat dengan kepercayaan dan semangat bahwa kami akan dapat melakukan perubahan secara posotif terhadap generasi muda sebagai penerus dari negara dan bangsa yang besar, INDONESIA. Tentu hal ini tidak dapat tercapai jika tidak adanya bantuan dari pihak lainnya. Pelaksaan program yang diwujudkan melalui beberapa proyek yang akan dijelaskan pada pembahasan selanjutnya tentunya membutuhkan dana. Dalam pendanaan, OPRI akan menghimpun dana melalui sumbangan sukarela masyarakat desa dan bantuan dari perangkat desa. OPRI merupakan organisasi non-profit maka dari itu organisasi kami membutuhkan mitra untuk membantu pendanaan dalam eksekusi program ini sampai selesai.

IV. Project Description 2.1 Need assessment

Dengan kemampuan sepeda motor yang mampu melaju lebih cepat justru membuat para remaja kuarang bijak daam menggunakannya. Beberapa Remaja justru menggunakan sepeda motor untuk balapan. Balapan inidilakukan di jalan raya yang merupakan ruang publik sehingga selainmembahayakan pembalap itu juga membahayakan bagi orang lain.

(4)

tahun 2011 ada 65 orang yang tewas.1 Namun yang perlu diperhatikan adalah

pelaku balap liar adalah terbatas pada remaja lelaki saja. Pada usia remaja ini salah satu tugas perkembangnnya adalah penyesuaian sosial namun yang terpenting dan tersulit adalah penyesuaiaan diri dengan meningkatnya pengaruh kelompok sebaya. Disinialah penting bagi kita untuk mengarahkan mereka untuk saling mempengaruhi melakukan kegiatan positif.

Dari pengamatan yang kami lakukan remajayang memiliki potensi tidak dapat melakuakan kegiatan yang positif karena ketiadaan media. Bakat, minat dan hobi mereka selama ini tidak dapat mereka salurkan dengan benar karena media untuk menyalurkan hobi para remaja ini tidaka ada. Dalam sebuah desa seharusnya terdapat organisasi yang mampu mengakomodasi bakat dan hobi para remaja ini dan seharusnya organisasi itu adalah organisasi kepemudaan yang memang dekat dengan kehidupan remaja. Untuk itulah kami merasa perlu mengaktifkan kembali Karang taruna yang selama ini seperti mati suri.

Salah satu cara yang kami tempuh adalah dengan melakukan seminar dan pelatihan Organisasi tentang keorganisasian. Seminar dan pelatihan ini ditujukan agar karang taruna dapat aktif kembali. Keaktifan karaang taruna ini akan dapat memberikan suatu media bagi remaja untuk menyalurkan ekspresinya secara positif melalui karang taruna.

Proyek ini tidak hanya di tujukan untuk remaja yang ada di desa secara keseluruhan. Proyek ini tidak hanya ditujukan untuk pelaku balap liar saja tetapi juga yang sekedar terlibat saja seperti remaja yang suka menonton balapan atau remaja yang suka ikut taruhan dalam balapan liar. Selain itu proyek ini juga ditujukan kepada remaja yang belum pernah menyentuh balapan liar agar tidak terepengaruh dan masuk ke dunia balap liar. Jadi proyek ini di tujukan kepada seluruh remaja di desa wringin rejo dengan tujuan agar pelaku balap liar dapat mengalihkan kegiatannya ke kegiatan yang positif, bagi yang selama ini terlibat agar mengurangi dan berhenti terlibat dan yang belum terlibat agar tidak ikut terpengaruh.

1Jadi ajang balap liar puluhan motor di Jalan Antasari diamankan Polisi dalam

(5)

Peran orang tua juga memberikan kontribusiyang cukup besar pada masa seorang anak menjelang remaja dan saat remaja. Olehkarena itu orang tua perlu memiliki pengetahuan yang cukup untuk menghadapai perubahan sikap anak ketika menginjak massa remaja. Orang tua memerankan fungsi pendidikan pada seorang anak agar dia melakukan aktivitas yang sesuai norma sosial dan aturan hukum. Dari hal tersebut pula orang tua akan mampu mengarahkan putranya untuk memilih pergaulan yang baik dan gaya hidup yang tidak menyeleweng dari norma yag ada.

Masalah balap liar ini merupakan masalah yang akan berdampak meluas jika tidak di tangani dengan segera. Jika masalah ini terus berkembang maka yang akan menerima dampaknya pertma kali adalah remaja itu sendiri. Dampak langsung yang terjadi adalah terkait keselamatan mereka karena balapa liar ini dilakukan dijalan raya yang lintasannya bukan merupakan standard untuk lintasan balap. Selanjutnya adalah standar keselamatan yang mereka gunakan tidak ada sama sekali atau mungkin sangat minim. Namun dampak tidak langsung yang juga sangat mengkhawatirkan adalah terkait dengan tindakan kriminal yang akan terjadi. Balap liar ini akan membentuk mereka dalam kelompok-kelompok balap yang memebentuk merka menjadi geng motor. Selanjutnya karena balap liar ini disertai dengan taruhan nantinya juga akan berdampak pada tindakan pencurian remaja untuk uang taruhan. Dan yang paling penting adalah terkait dengan keberlangsungan pendidikan yang terancam jika mereka sudah terjerumus dalam aktivitas balap liar.

Sebagian besar masyarakat merasakan keresahan atas banyaknya aktivitas yang dilakukan oleh para remaja ini namun keinginan mereka untuk menghilangkannya terhambat oleh ketidakmampuan pendekatan terhadap para remaja ini. Masyarakat seringkali salah memposisikan diri dalam menghadapi remaja yang secara emosi masih labil sehingga remaja ini menganggap musuh bagi siapa saja yang menghalangi aktivitasnya. Seharusnya yang perlu dilakukan masyarakat adalah membuat media pengalihan balap liar tersebut melalui dukungan terhadap hobi positif remaja selain balap liar.

(6)

Sesuai dengan tema project yang akan kita lakukan di Desa Wringinrejo-Mojokerto terkait dengan banyaknya balap liar di kawasan tersebut, maka ada beberapa aktivitas yang akan kita lakukan sebagaimana table berikut :

No Activities Week 1 Week

2

Week 3 Week 4 Week 5 Week

6

1. Perlombaan antar keluarga se-desa 2. Seminar tentang

pentingnya

pendidikan sosial bagi orang tua

3. Perlombaan bagi para remaja sesuai dengan bidangnya (olahraga, kesenian dll)

4. Acara kumpul

bersama para remaja se-desa (gathering)

5. Seminar dan

pelatihan tentang keorganisasian bagi anngota karangtaruna

Tabel diatas merupakan bentuk dari aktivitas project yang akan dilaksanakan di Wringinrejo-Mojokerto, adapun penejelasan terkait kegiatan yang akan dilaksanakan sebagai berikut :

- Week 1

Pada minggu pertama, kami selaku pemilik project akan melakukan aktivitas sebanyak dua kali untuk memperlancar project yang akan dilaksanakan, yaitu :

(7)

Pada kegiatan ini, kami akan mengadakan acara kumpul bersama

(gathering) antar remaja sehingga akan membangun nilai kebersamaan untuk

saling sharing satu sama lain. Dalam aktivitas ini, kami memperkirakan dilaksanakan oleh 70 remaja di desa Wringinrejo-Mojokerto. Acara kumpul bersama ini, remaja akan dapat saling bertukar informasi atau temu kangen dengan teman lamanya dimana acara ini akan dilaksanakan sebanyak dua kali yang staunya pada minggu ke-6 dari project ini.

- Week 2

Pada minggu kedua, aktivitas yang akan kami laksanakan sifatnya lebih implicit yakni :

a. Seminar dan pelatihan tentang keorganisasian bagi anngota karangtaruna

Seminar tentang keorganisasian yang akan dilakukan oleh para remaja yang terlibat dalam organisasi karangtaruna dalam sbeuah desa dimana aksi dari karangtaruna tersebut dirasa masih kurang menyediakan aktivitas yang dapat membangun nilai kekompakkan dalam sebuah desa. Dengan adanya seminar ini, yang diperkirakan diikuti oleh 50 peserta akan mampu mendongkrak beberapa kegiatan yang awalnya belum ada menjadi ada untuk membangun kebersamaan di desa tersebut sehingga dapat mereduksi aktivitas balap liar yang dirasa merugikan masyarakat sekitar. Seminar ni akan dilakukan sebanyak dua kali yakni pada minggu kedua dan minggu ke empat.

- Week 3

Pada minggu ketiga, kami akan melaksanakan kegiatan yang dapat meningkatkan pengawasan orang tua terhadap anaknya melalui :

a. Seminar tentang pentingnya pendidikan sosial bagi orang tua

(8)

oleh orang tua ini akan dilaksanakan sebanyak dua kali dan yang satunya berada pada minggu ke-5.

- Week 4

Pada minggu ke empat, kami akan melaksanakan serangkain kegiatan yang dapat dinilai sebagai kegiatan hiburan setelah dua minggu sebelumnya melakukan aktivitas yang dirasa masih ralatif formal, adapun kegiatan yang akan kami lakukan adalah :

a. Perlombaan bagi para remaja sesuai dengan bidangnya (olahraga, kesenian dll)

Kegiatan ini akan dilakukan oleh pelaksana yang bekerjasama dengan anggota karangtaruna sehingga dapag mengaktifkan kembali kegiatan karangtaruna yang dapat mewadahi kegiatan para remaja. Para remaja yang juga memiliki bidang dalam bidang olahrga seperti voli, sepak bola, futsal dan lainnya sehingga dapat diberi apresiasi melalui kegiatan perlombaan yang dilakukan. Selain itu, akan mendorong para remaja yang terlibat dalam balap liar dapat melakukan kegiatan yang lebih positif dengan mendapatakan hadiah yang dapat digunakannya untuk kehidupan. Kegiatan perlombaan ini, diperkirakan akan diikuti oleh 50 peserta remaja di desa Wringinrejo-Mojokerto.

b.Seminar dan pelatihan tentang keorganisasian bagi anngota

karangtaruna

Kegiatan seminar dan pelatihan tentang keroganisasian ini sifatnya lebih berbeda dengan seminar yang dilakukan pada minggu ke-2 dimana kegiatan ini akan dilaksanakan di lingkungan terbuka yang sifatnya lebih santai dan juga berisikan motivasi-motivasi yang dapat membangun semangat bagi pra remaja yang terlibat dalam karangtaruna akibat terbatasnya kapasitas kegiatan yang ditwarkannya untuk para remaja di lingkungan sekitarnya.

- Week 5

Dalam minggu ke-lima ini, kami akan melaksanakan kegiatan sebagai berikut :

(9)

Seminar tentang pentingnya pendidikan sosial kepada orang tua ini, sifatnya lebih berbeda dibandingkan pada minggu ke-3 karena kami akan melaksanakan seminar di lingkup terbuka dan ada games atau simulasi yang dapat membuat orang tua lebih fresh dan tidak tegang sehingga materi yang diberikan akan cepat diterima dan dicerna oleh orang tua.

- Week 6

Dalam minggu terakhir ini, kami sebagai pemain aktif dalam menjalankan project ini sehingga untuk acara dalam minggu terakhir, kami lebih memilih kegiatan yang sifatnya santai untuk membangun kekompakkan antar para remaja dan keluarga di desa Wringinrejo-Mojokerto. Maka, dalam minggu terakhir ini ada beberapa kegiatan yang akan kami laksankan di desa tersebut, seperti :

a. Perlombaan antar keluarga se-desa

Perlombaan yang akan dilakukan oleh kami adalah perlombaan yang dapat membangun aktivitas kebersamaan dan perdamaian antar keluarga dimana salah satu penyebab banyaknya balap liar adalah kurangnya pendidikan sosial dari orang tua dan pengawasan. Maka, kami akan melakukan kegiatan semacam

“happy family” pada saat akhir minggu di lapangan. Adapun perlombaan antar

keluarga ini diperkirakan akan diikuti oleh 25 keluarga di desa tersebut.

b. Acara kumpul bersama para remaja se-desa (gathering)

Acara kumpul bareng para remaja pada minggu ke-6 ini relative berbeda dengan kegiatan acara kumpul bareng pada minggu pertama karena pada minggu terakhir ini akan diadakan semacam pecan-desa dimana para remaja dapat dengan mudah meperjualbelikan makanan ataupun pernak-pernik dan pada akhirnya akan ditutup dengan acara nonton bareng dan pemutaran video atau foto yang merangkum seluruh kegiatan dalam project ini.

2.3. Benefficiary selection and participation

(10)

Pertama, remaja desa Wringinrejo-Mojokerto akan memperoleh kemudahan akses untuk menyalurkan hobi mereka sesuai dengan bidangnya karena dalam project

ini akan membentuk komunitas sesuai dengan bidangnya seperti bidang olahraga, kesenian dan lainnya serta remaja juga akan memperoleh keuntungan dari barang-barang yang diperjualbelikan dalam acara kumpul bersama. Kedua, pengurus harian karangtaruna akan memperoleh tambahan pengetahuan terkait dengan materi keorganisasian sehingga dapat meningkatkan atau mengembangkan kegiatan yang bernilai positif sebagai salah satu cara untuk mereduksi kegiatan balap liar di desa Wringinrejo-Mojokerto. Ketiga, masyarakat sekitar juga akan memperoleh keuntungan dalam hal pengetahuan terkait pentingnya pendidikan sosial bagi orang tua sehingga mereka akan dapat melakukan tindakan pengawasan yang tinggi kepada anaknya dan dapat mereduksi kegiatan balap liar yang dapat meresahkan masyarakat banyak di Wringinrejo-Mojokerto, selain itu masyarakat yang berkeluarga akan dapat merasakan kegiatan perlombaan antar keluarga dengan pemberian hadiah yang memuaskan dan dapat meingkatkan perhatian serta pengisian waktu luang keluarga (anak dan orang tua) dalam kegiatan yang bermanfaat.

Selain diatas, pihak yang juga diuntungkan adalah pelaksana project ini adalah psikolog karena psikolog akan memberikan pengarahan dalam seminar pentingnya pendidikan sosial bagi orang tua sehingga akan dapat meningkatkan pengawasan kepada anaknya dan terhindar dari kegiatan balap liar yang dapat menjerumus dalam pergaulan yang negative. Perangkat desa Wingirejo-Mojokerto juga akan memperoleh keuntungan dari project ini karena perangkat desa dapat mengamankan kondisi yang lebih kondusif di desanya kerena berhasil mereduksi balap liar. Terakhir, pihak yang diuntungkan adalah pihak kepolisian karena dapat memberikan pengatuhan kepada pihak orang tua mengenai pentingnya pendidikan sosial agar anaknya tidak terjerumus dalam pergaulan bebas yang berbahaya dan selain itu kondisi kondusif yang ingin dicapai oleh sebuah desa atau pemerintah akan menjadi kenyataan akibat mereduksinya aktivitas balap liar.

(11)

Terdapat dua sasaran yang kami intervensi yaitu remaja melalui karang taruna dan orangtua itu sendiri. Setelah intervensi yang kami lakukan melalui pengaktivan kembali karang taruna maka karang taruna akan mampu berjalan dengan baik sebagai sebuah organisasi kepemudaan. Sehingga keberlangsungan dari projrct kami ini akan berimplikas secara terus menerus di Desa Wringinrejo melaluiberjalannya organisasi kepemudaan ini.

Keberadaan karangtaruna ini sangat strategis oleh karena itu perlu pengaktifan kembali. Melalui pengaktifan karangtaruna maka organisasi ini dapat menjamin akan keberlangsungan dari semua project yang kami lakukan yaitu pengurangan terhadap aktivitas balap liar yang dilakukan oleh remaja di Desa Wringinrejo.

Selain itu intervensi yang kami lakukan terhadap orang tua juga akan memberikan implikasi positi secara berkelanjutan. Hal ini karena projet yang lami lakukan berupa sebuah pendididikan sosial sehingga apa yang didapatkan oleh orang tua ini dapat beranfaat secara terus menerus.

Setelah project ini berakhir tidak akan ada dampak negativ yang terjadi di Desa Wringinrejo. Hal tersebut dapat kami pastikan karena kami tidak akan merubah struktur yang ada atau justru menciptakan struktur baru. Project yang kami lakukan adalah berdasarkan kebutuhan masyarakat akan masa depan anak yang lebih baik melalui kegiatan positif anak yang dilakukan hari ini. Project yang kami lakukan ini berdasarkan juga atsa modal yang ada di masyarakat yaitu berupa karang taruna.

V. Management and Arrangements

5.1 Organization capacity and staffing

a. Proyek ini akan dilaksanakan oleh tim yang terdiri dari 5 orang b. Tim pelaksana terdiri dari mahasiswa-mahasiswa Hubungan

Internasional Universitas Brawijaya

(12)

d. Tim pelaksana akan terlebih dahulu mengumpulkan data-data yang dibutuhkan sebagai dasar dalam pelaksanaan proyek ini

e. Tim juga akan didukung dengan instrumen-instrumen pendukung proyek ini

f. Tim akan dibagi dalam peran-peran dan tugas tertentu sehingga dapat secara spesifik mengcover fokus masing-masing.

g. Hasil yang diperoleh dalam proyek akan dikelola dengan baik menggunakan metode-metode yang telah dimiliki tim pelaksana

5.2 Monitoring, Evaluation and accountability

a. Project Management

- Pelaksanaan akan dilakukan oleh tim yang terdiri dari ketua sebagai pemimpin, pengawas, dan juga penanggungjawab serta para anggota yang telah diberikan tugas masing-masing sesuai fokus yang diharapkan

- Proyek akan melibakan pihak-pihak terkait untuk mencapai tujuan proyek

- Proyek akan dibagi dalam beberapa tahap yakni tahap persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi

b. Monitoring

- Monitoring akan dilakukan oleh ketua im pelaksana sebagai pemimpin, pengawas, dan penanggungjawab proyek

- Tim memiliki prosedur-prosedur tertentu dalam melakukan proses monitoring

- Proses monitoring akan dilaksanakan secara kontinu mulai dari awal proyek sampai pada akhir proyek

c. Reporting

(13)

- Tim juga akan melakukan pelaporan kepada para donatur secara berkala sebagai wujud tanggung jawab pada donatur - Reporing juga akan dilakukan tim kepada dosen sebagai

pembimbing proyek d. Evaluation

- Tim memiliki indikator unuk mengukur tingkat keberhasilan proyek yang didasarkan pada capaian-capaian selama pelaksanaan proyek

- Tim berusaha melakukan perbaikan-perbaikan terkait hal-hal yang terjadi selama pelaksanaan proyek

e. Accountability

- Hasil dari pelaksanaan proyek akan dapat diakses oleh para pihak terkait yang turut sera dalam pelaksanaan proyek untuk melihat signifikasi proyek yang dilaksanakan

VI. Budget and Budget Narratives

PEMASUKAN

Sumber Dana Jumlah @ (Rp.) Total (Rp.)

Kas OPRI - - 500.000

 Bola voli 2 buah 50.000 100.000

 Sedotan 4 bungkus 4.000 16.000

Shuttlecock 5 shuttlecock 20.000 100.000

 Karung goni 25 karung 5.000 125.000

 Karet gelang 4 bungkus 3.000 12.000

 Tali rafia 2 ikat 6.000 12.000

 Hadiah 12 pemenang 20.000 240.000

Transkoper

 Sewa sound system - - 750.000

(14)

Snack peserta seminar 100 orang 5.000 500.000

 Snack peserta gathering 140 orang 5.000 700.000

Konsumsi panitia 20 orang 5.000 100.000

Air mineral 8 kardus 15.000 120.000

TOTAL Rp 2.775.000

Sehingga, total biaya yang saat ini dibutuhkan oleh OPRI untuk memperlancar proyek ini sebesar Rp 2.025.000,00

VII. Evaluation

(15)

tujuan agar orang tua bisa lebih peduli dan mengerti mengenai kondisi psikologis anak.

Dengan adanya proyek ini tentu kami mengharapkan masyarakat bisa mengambil manfaat dari proyek ini. Apabila proyek ini berjalan sesuai dengan rencana yang kami susun maka kami bisa memberikan gambaran manfaat yang akan didapatkan masyarakat seperti aktifnya kembali karang taruna desa Weringin Rejo, bertambahya media penyaluran hobi bagi masyarakat, bertambahnya wawasan masyarakat mengenai keorganiasasian dan pendidikan sosial dan juga memperat hubungan antara masyarakat desa.

(16)

Oleh : KELOMPOK 10

Fitria Rizki Erima (115120407111055)

Armada Eras Pratama (115120407111057)

Kinasih Enjang Kinayungan (115120413111001)

Fendi Prasetyo B.R (115120413111004)

Gambar

Tabel  diatas  merupakan  bentuk  dari  aktivitas  project  yang  akan

Referensi

Dokumen terkait

Aplikasi dari konstruksi hijau pada tahap perencanaan terlihat pada beberapa desain konstruksi yang memperoleh award sebagai desain bangunan yang hemat energi,

PLTA  Asahan‐1  melakukan  kegiatan  pengerukan  (dredging)  pada  lokasi  intake  untuk  memperbaiki  aliran  air  yang  kan  masuk  ke  terowongan  air 

Hasil penelitian adalah (1) perencaanaan kurikulum meliputi: (a) manajemen kurikulum dilaksanakan berdasarkan konsep MBS, (b) kalender akademik yang digunakan dari

Sebagai suatu bentuk kontrak, mudharabah merupakan akad bagi hasil ketika pemilik dana/modal (pemodal), biasa disebut shahibul maal/rabbul maal , menyediakan modal (100

Tabel 4 menunjukkan bahwa semua rataan tiap kombinasi perlakuan pada peubah amatan tinggi tanaman 4 MST memiliki kriteria keragaman fenotipe yang sempit setelah

Untuk pembangunan kapal baru nilai payload jika sistem air tawar diberi penambahan sistem RO lebih besar dari pada sistem air tawar secara konvensional. Selisih

Mencermati berbagai permasalahan yang dihadapi oleh BUMD pada umumnya, dan berbagai persoalan khususnya yang dihadapi oleh BUMD di Provinsi DIY, penulis termotivasi untuk

gaya-gaya yang dipakai adalah tegangan Shear τ untuk zat padat yang definisinya adalah besar dari gaya paralel di berbagai permukaan dibagi oleh daerah dari