• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINGKAT ANALISIS PERILAKU ORGANISASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "TINGKAT ANALISIS PERILAKU ORGANISASI"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

MANAJEMEN &

ORGANISASI

(2)

Organizational behavior is a field of study that

investigates the impact of individuals, group, and

structure have on behavior within organizations

for the purpose of applying such knowledge

toward improving an organization effectiveness

(3)

TINGKAT ANALISIS

PERILAKU ORGANISASI

individu kelompok

organisasi Faktor lingkungan

(4)

1.

Menganalisis perilaku organisasional dalam tingkatan individu

• Organisasi merupakan kumpulan individu.

• Setiap individu memiliki kebutuhan, minat, persepsi, sikap, nilai, kepribadian, dan berbagai hal lain yang berbeda.

• Perbedaan ditingkat individu mempengaruhi organisasi.

2.

Menganalisis perilaku organisasional dalam tingkatan kelompok

• Kelompok bukanlah penjumlahan dari perilaku individu-individu di dalam organisasi.

• Kelompok memiliki norma, budaya, sikap, etika, dan hal lain yang tersendiri serta membentuk pola perilaku kelompok.

• Perbedaan ditingkat kelompok mempengaruhi organisasi.

3.

Menganalisis perilaku organisasional dalam tingkatan organisasi

• Organisasi bukanlah penjumlahan dari perilaku individu dan kelompok.

(5)

Perubahan

Kebijakan dan Praktek SDM

Struktur dan Desain organisasi Budaya

organisasi

Teknologi, Desain kerja,

Dan stres

Komunikasi Struktur kelompok Tim-tim kerja Pengambilan

Keputusan klp Kepemimpinan

Kelompok lain Konflik Kekuasaan dan politik Komunikasi

Ciri biografis Kepribadian Nilai dan sikap

Kemampuan

Persepsi Motivasi Pembelajaran

individu

Pengambilan Keputusan

Individu

Tingkat sistem organisasi

(6)
(7)
(8)

PERILAKU INDIVIDU

(9)

PERILAKU INDIVIDU DALAM ORGANISASI

Karakteristik Biografis

» karakteristik pribadi yang dapat diperoleh dalam berkas personalia dari seorang karyawan

» Ciri-ciri biografis meliputi: Usia

jenis kelamin status kawin

(10)

PERILAKU INDIVIDU DALAM ORGANISASI

Kemampuan

» Kapasitas seorang individu untuk mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan.

» Faktor penyusun kemampuan:

Kemampuan Intelektual : kemampuan yang diperlukan untuk mengerjakan kegiatan mental, seperti kemahiran berhitung, pemahaman verbal,

kecepatan perseptual, penalaran induktif, penalaran diduktif, visualisasi ruang, dan ingatan

Kemampuan Fisik : kemampuan yang diperlukan untuk melakukan tugas yang menuntut stamina, kecekatan, kekuatan dan ketrampilan

» Kinerja meningkat = kesesuaian pekerjaan dengan kemampuan.

» Kemampuan kurang  Karyawan akan gagal

(11)

PERILAKU INDIVIDU DALAM ORGANISASI

Kepribadian (1)

» sesuatu yang terdapat dalam diri individu yang membimbing dan memberi

arah kepada seluruh tingkah laku individu yang bersangkutan.

» Teori kepribadian:

Teori Psikoanalisis: 3 komponen yaitu id, ego, superego

Teori Pemenuhan: tingkat kebutuhan manusia: fisiologis, rasa aman, sosial, harga diri, aktualisasi diri

(12)

PERILAKU INDIVIDU DALAM ORGANISASI

Kepribadian (2)

» Faktor pembentuk kepribadian: keturunan, lingkungan, situasi :

Keturunan: ditentukan sejak lahir, berupa sifat-sifat bawaan baik fisik maupun mental yang mempengaruhi perbuatan, perasaan, dan pikiran.

Lingkungan: berupa budaya, norma, nilai dimana seseorang dibesarkan dalam lingkungan keluarga, teman, kelompok sosial, masyarakat

Situasi: kepribadian orang bisa berubah-ubah akibat perubahan situasi/kontek tertentu.

» Tipe kepribadian (Teori Holland):

Realistic : pemalu, stabil, praktis

Investigatif : analitis, mandiri

Artistik : imajinatif, tidak praktis, idealis

Sosial: kooperatif, mudah bersosialisasi

Enterprising: ambisi, energik

(13)

PERILAKU INDIVIDU DALAM ORGANISASI

Kepribadian (3)

Atribut

Kepribadian

Dalam OB

Locus of control Otoriter Otoriter

Orientasi pada Prestasi

Orientasi pada Prestasi Kepribadian Tipe A-B

A selalu bergerak, B sabar

Kepribadian Tipe A-B

A selalu bergerak, B sabar

Machiavelianisme

Machiavelianisme Pemantauan Diri Pemantauan

Diri

Kepercayaan terhadap pengendalian nasib

Tingkat derajat

suka/tidakseseorang terhadap diri sendiri

Pandangan harus ada perbedaan status dan

kekuasaan

Mengukur kemampuan untuk menyesuaikan diri

Hasrat prestasi = berusaha melakukan sesuatu dg lbh

(14)

PERILAKU INDIVIDU DALAM ORGANISASI

Persepsi

» suatu proses dengan mana individu mengorganisasikan dan menafsirkan kesannya untuk memberi arti tertentu pada lingkungannya.

» Faktor yang mempengaruhi persepsi: Ukuran, intensitas, frekuensi, kontras, gerakan, perubahan, baru, dan unik

» Faktor penyebab distorsi dalam persepsi: Pemberi kesan (perceiver)

(15)

PERILAKU INDIVIDU DALAM ORGANISASI

Sikap

» Komponen sikap:

Afektif : komponen emosional

Kognitif : proses berpikir pada rasionalitas dan logika

Psikomotorik : kecenderungan dalam bertindak terhadap lingkungan

» Tipe Sikap

Kepuasan Kerja : selisih dari sesuatu yang seharusnya ada dengan sesuatu yang sesungguhnya ada”

Keterlibatan Kerja : mengukur derajat seseorang memihak secara

psikologis pada pekerjaannya dan menganggap tingkat kinerjanya yang dipersepsikan penting untuk harga diri

(16)

PERILAKU INDIVIDU DALAM ORGANISASI

PERILAKU ORGANISASI POSITIF

» POB : studi dan aplikasi dari kekuatan SDM positif dan kapasitas psikologis yang dapat diukur, dikembangkan, dan dikelola secara efektif untuk

meningkatkan kinerja di tempat kerja

» Tujuan: metodologi ilmiah untuk menemukan dan mempromosikan faktor-faktor yang memungkinkan individu, kelompok, organisasi, dan komunitas berkembang

(17)

PERILAKU INDIVIDU DALAM ORGANISASI

PERILAKU ORGANISASI POSITIF

» Optimisme: sikap selalu mempunyai harapan baik di segala hal

» Harapan: keseluruhan persepsi bahwa seseorang dapat mencapai tujuannya

» Kebahagiaan: SWB – subjective well-being yaitu sisi afektif seseorang (suasana hati dan emosi) dan evaluasi kognitif kehidupan

» Resiliensi: kapasitas untuk memikul kesukaran, konflik, kegagalan, atau bahkan kejadian positif, kemajuan, dan tanggung jawab yang meningkat

» Kecerdasan Emosi: kapasitas untuk mengenali perasaan diri sendiri dan orang lain, untuk memotivasi diri dan untuk mengelola emosi diri sendiri dalam hubungannya dengan orang lain

(18)

PERILAKU INDIVIDU DALAM ORGANISASI

PERILAKU ORGANISASI POSITIF

(19)

PERILAKU KELOMPOK

(20)

PERILAKU KELOMPOK DALAM ORGANISASI

» Kelompok adalah pembentuk dari organisasi.

» Di dalam organisasi akan ditemukan keberadaan kelompok-kelompok.

» Setiap individu membangun relasi yang akrab satu sama lain sebagai anggota organisasi berdasarkan kepemilikan atas

sejumlah parameter persamaan yang dapat ditemukan diantara mereka.

(21)

PERILAKU KELOMPOK DALAM ORGANISASI

Teori Pembentukan Kelompok (1)

Teori kedekatan (propinquity): didasarkan pada kedekatan seseorang

berhubungan dengan orang lain disebabkan karena adanya kedekatan ruang dan daerahnya.

» Teori Interaksi: didasarkan pada interaksi-interaksi dan sentimen-sentimen (perasaan atau emosi).

Semakin banyak aktivitas seseorang yang dilakukan bersama dengan orang lain, semakin beraneka interaksinya, yang pada akhirnya membangun sentimen yang semakin kuat diantara mereka.

Semakin banyak interaksi diantara orang-orang, maka semakin banyak

kemungkinan aktivitas-aktivitas dan sentimen yang ditularkan (shared) pada orang lain.

Semakin banyak aktivitas dan sentimen yang ditularkan dan semakin sentimen seseorang dipelajari orang lain, maka semakin banyak kemungkinan

(22)

PERILAKU KELOMPOK DALAM ORGANISASI

Teori Pembentukan Kelompok (2)

» Teori Keseimbangan: seseorang tertarik kepada yang lain untuk membentuk kelompok didasarkan pada kesamaan sikap dalam menanggapi suatu tujuan yang relevan satu sama lain

» Teori pertukaran: didasarkan pada interaksi dan susunan hadiah, biaya, dan hasil

(23)

PERILAKU KELOMPOK DALAM ORGANISASI

tugas rutin

organisasi Tujuan

(24)

PERILAKU KELOMPOK DALAM ORGANISASI

Fase Pembentukan Kelompok

» Forming (pembentukan)

Keadaan ketidakpastian akan tujuan, struktur, dan kepemimpinan yang harus

dihadapi. Fase ini berakhir ketika anggota kelompok menyadari diri mereka sebagai sebuah entitas yang satu

» Storing (merebut hati)

Adanya konflik intra kelompok, terbentuk hierarki yang jelas dalam kelompok akan membawa kelompok menapaki fase selanjutnya

» Norming (pengaturan norma)

Terbentuknya keterpaduan dalam kelompok, struktur kelompok solid serta harapan dan perilaku kelompok dirumuskan secara benar dan diterima anggotanya

» Performing (melaksanakan)

Setiap anggota mengetahui hak, kewajiban dan peran masing-masing dalam pelaksanaan tugas kelompok

» Anjourning (pengakhiran)

(25)

PERILAKU KELOMPOK DALAM ORGANISASI

(26)

PERILAKU KELOMPOK DALAM ORGANISASI

(27)

MANAJEMEN

(28)

Alasan dibutuhkannya

manajemen dalam organisasi

»

Mencapai tujuan

»

Menjaga keseimbangan diantara tujuan-tujuan yang saling

bertentangan

(29)
(30)
(31)

PERAN MANAJER

Figure headLeader

Liasion Peran

INTERPERSONAL

Monitor

DessiminatorSpoke person Peran

INFORMASIONAL

Entrepreneurs

Disturbance handler

Resources allocator

Negociator Peran

(32)

PROSES MANAJEMEN

PERENCANAAN (1)

»

Suatu persiapan untuk menghadapi masa depan dan mencerminkan

upaya untuk mendapatkan hasil yang terbaik dengan dukungan sumber

daya terbatas

»

Menyusun rencana untuk menentukan arah yang akan ditempuh oleh

organisasi

»

Kapan & bagaimana kegiatan hendaknya dilaksanakan

»

Bidang perencanaan: produksi, keuangan, pemasaran, sumber daya

manusia

»

Proses penentuan

course of action

untuk memecahkan suatu persoalan

Bidang usaha apa yang akan dimasuki oleh perusahaan ?

Bagaimana alokasi sumber daya pada bidang usaha ?

(33)

PROSES MANAJEMEN

PERENCANAAN (2)

(34)

PROSES MANAJEMEN

PERENCANAAN (3)

»

LANGKAH PERENCANAAN:

1.

Penetapan tujuan:

Degre of excellent

yang ingin dicapai

Misi organisasi: perkiraan situasi masa depan

Arah, ruang lingkup usaha, segmen produk & pasar,

Karakteristik: spesifik, realistis, menantang, terukur, berbatas

waktu

Menimbulkan komitmen dan menjadi sumber motivasi

2.

Pendefinisian Kondisi Saat ini:

Sejauh mana posisi organisasi terhadap sasaran ?

(35)

PROSES MANAJEMEN

PERENCANAAN (3)

»

LANGKAH PERENCANAAN (lanjutan):

3.

Identifikasi dukungan & hambatan :

Identifikasi faktor eksternal dimasa yang akan datang

Faktor internal & eksternal apa yang membantu atau menimbulkan

masalah dalam mencapai tujuan

4.

Penetapan Tindakan:

(36)

PROSES MANAJEMEN

PERENCANAAN (4)

(37)

PROSES MANAJEMEN

PERENCANAAN (5)

»

HIERARKHI PERENCANAAN DALAM ORGANISASI

Rencana Strategis

Mempertemukan organisasi dengan tujuan yang ditetapkan organisasi,

dalam rangka mengimplementasikan misi perusahaan

Rencana Operasional

Rencana detail yang menjabarkan bagaimana rencana strategis dapat

direalisasikan ke dalam pelaksanaan pekerjaan sehari-hari

Single Use Plans

Rencana yang dikembangkan untuk menyelesaikan suatu tujuan

yang sangat spesifik dan tidak digunakan lagi setelah tujuan yang

dimaksudkan diselesaikan >> Program, Proyek, Anggaran

Standing Plans

(38)

PROSES MANAJEMEN

PERENCANAAN (6)

»

TEKNIK DAN ALAT BANTU PERENCANAAN

PERAMALAN

Teknik pendukung perencanaan yang sangat dibutuhkan sebelum

kegiatan perencanaan dimulai

Peramalan Kualitatif:

metode judgement

metode proyektif

Peramalan Kuantitatif:

Metoda Ekstrapolasi:

Time Series Analysis

(39)

PROSES MANAJEMEN

PERENCANAAN (7)

»

TEKNIK DAN ALAT BANTU PERENCANAAN

PERENCANAAN PROYEK

Diagram

Network

:

menjelaskan kegiatan dari proyek serta hubungan ketergantungan antar kegiatan.

Gantt Chart

:

gambaran jadual kegiatan di dalam suatu proyek (Millestone Scheduling).

(40)

PROSES MANAJEMEN

(41)

PROSES MANAJEMEN

PENGENDALIAN (1)

»

Proses yang digunakan untuk menjamin bahwa aktivitas yang dilaksanakan

sesuai dengan aktivitas yang direncanakan

(42)

PROSES MANAJEMEN

PENGENDALIAN (2)

(43)

PROSES MANAJEMEN

PENGENDALIAN (3)

»

ASPEK PENGENDALIAN

Jenis standar (ukuran): Standard performance

masa lalu

,

External

Standard,

Engineering

Standard,

Productivity

Standard,

Subjective

Standard

Jumlah standar harus optimal: tidak terlalu rumit dan longgar

Wewenang untuk menentukan standar

Fleksibilitas standar

(44)

PROSES MANAJEMEN

PENGENDALIAN (4)

»

EFEKTIVITAS PENGENDALIAN

Informasi memiliki ketelitian yang cukup baik, sehingga bisa diambil

tindakan koreksi yang tepat

Informasi harus tepat waktu & relevan

Informasi harus mudah dimengerti & bersifat objektif

Fokus pada tindakan koreksi yang dapat diterapkan secara efektif

Memperhatikan aspek ekonomi & efesiensi

(45)

LATIHAN MINGGU KE 2:

PR : Buat Kasus sederhana untuk jangka waktu 3 bulan ke depan

untuk masing-masing mahasiswa, dari program sehari-hari yang dihadapi

Referensi

Dokumen terkait

Kepuasan kerja ( job satisfaction ) adalah suatu sikap ( attitudes ) dari karyawan atau anggota organisasi, dan kepuasan adalah sikap dalam diri sendiri seseorang

Definisi Kepemimpinan menurut Tead; Terry; Hoyt (dalam Kartono, 2003) adalah kegiatan atau seni mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama yang didasarkan pada kemampuan

Teori atribusi digunakan karena teori ini dapat menjelaskan faktor-faktor yang menjadi penyebab perilaku seseorang khususnya perilaku disfungsional auditor

Bardasarkan hasil pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner terdapat kesamaan antara teori dan kanyataan bahwa pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh beberapa

Bardasarkan hasil pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner terdapat kesamaan antara teori dan kanyataan bahwa pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh beberapa

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, Bertolak dari

Pengetahuan diperoleh dari pengalaman sendiri atau orang lain. Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang. Pada umumnya klien yang

Dalam teori pertukaran sosial menjelaskan tentang bagaimana seseorang memandang hubungan kita dengan orang lain sesuai dengan anggapan diri orang tersebut terhadap keseimbangan antara