• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemanfaatan Web Sebagai Media e Voting PDF

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Pemanfaatan Web Sebagai Media e Voting PDF"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1

Pemanfaatan

Web

Sebagai Media

e-Voting

Nina Sevani1, Gabrielia H Sutanto2

1, 2

Jurusan Teknik Informatika

Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Krida Wacana Jl. Tanjung Duren Raya No. Jakarta Barat 11470

1

email : nina.sevani@ukrida.ac.id

2

email : g4bz_cute@yahoo.com

Abstrak

Voting sudah banyak dilakukan oleh masyarakat Indonesia untuk beragam keperluan. Sejak awal, voting biasanya dilakukan secara langsung dan manual, dimana pemilih (voter) harus datang ke lokasi voting untuk memilih dengan cara mencoblos, mencentang, atau apapun caranya pada sebuah kertas yang telah disiapkan oleh panitia voting. Cara seperti ini dapat memakan waktu yang lama dan dana yang cukup besar untuk sampai pada tahap perhitungan hasil. Pemanfaatan teknologi dalam era digital saat ini telah melahirkan bentuk voting secara elektronik (e-voting) melalui website, yang dapat mengatasi berbagai kendala dalam pelaksanaan voting manual. Dengan melakukan voting melalui website, para pemilih dapat melakukan voting dimana saja, menggunakan peralatan komputer atau mobile device seperti handphone yang terhubung ke internet. Proses e-voting ini cukup aman karena setiap pemilih diberikan user id dan password yang hanya dapat digunakan satu kali, dimana proses pemberian user id dan password ini dilakukan secara otomatis oleh web server untuk dikirim langsung ke alamat e-mail setiap pemilih yang terdaftar. Hasil perhitungan suara juga dapat langsung diketahui bersamaan dengan proses voting. Bantuan berupa penjelasan tentang prosedur e-voting sampai dengan berbagai pesan kesalahan dan konfirmasi juga diberikan pada website ini untuk membantu pemilih. Website e-voting ini telah diuji coba pada pemilihan ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas dari sebuah universitas swasta. Penggunaan website e-voting ini selain dapat menghemat dana, waktu, serta jumlah petugas yang terlibat, juga dapat mengurangi penggunaan kertas. Sehingga dapat menjadi salah satu upaya untuk mendukung gerakan Go Green yang dilakukan oleh pemerintah.

Kata kunci : e-voting, website.

1. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

(2)

2 pemilih sering kali lebih memilih kehilangan hak suaranya daripada harus meninggalkan pekerjaannya untuk datang ke lokasi voting.

Pemanfaatan teknologi, dalam hal ini adalah website, internet, serta komputer atau peralatan mobile lainnya dapat digunakan untuk melahirkan bentuk voting secara elektronik (e-voting). Penggunaan e-voting ini diharapkan dapat mengatasi berbagai kesulitan yang ditemukan dalam pelaksanaan voting manual. Dengan menggunakan

website yang dapat diakses melalui komputer dan peralatan mobile lainnya yang terhubung ke internet, pemilih dapat melakukan voting tanpa harus meninggalkan aktivitasnya. Proses perhitungan suara juga dapat dilakukan lebih cepat, karena setiap saat dapat langsung diketahui hasil perolehan sementara untuk setiap calon yang dipilih. Jumlah petugas untuk proses voting juga dapat dikurangi mengingat setiap pemilih melakukan voting secara mandiri dan sudah dilengkapi dengan petunjuk, serta pesan konfirmasi yang dapat diakses langsung melalui websitee-voting.

Pelaksanaan e-voting melalui website ini juga aman, mengingat juga dilakukan proses autentifikasi pemilih sebelum melakukan voting, melalui user id dan password. Untuk meningkatkan keamanan, user id dan password ini juga bersifat sekali pakai, dimana proses create dan pemberiannya melalui e-mail dilakukan secara otomatis oleh sistem pada saat data pemilih terdaftar dimasukkan dalam basis data. Pada akhirnya, pelaksanaan e-voting juga akan mengurangi penggunaan kertas suara, sehingga dapat ikut mendukung program Go Green yang diusung oleh pemerintah beberapa tahun terakhir ini.

1.2 Tujuan

Tujuan pembuatan e-voting berbasis web ini adalah untuk membantu seluruh pihak yang terlibat dalam pelaksanaan voting, baik petugas dan pemilih. Beberapa bantuan yang dapat diberikan dengan menggunakan e-voting berbasis web ini adalah mempermudah pemilih untuk melakukan voting tanpa terikat pada lokasi tertentu serta membantu petugas khususnya dalam penghematan waktu untuk persiapan alat voting

dan dana pelaksanaan. Mengingat alat yang digunakan untuk proses voting tidak bersifat sekali pakai.

1.3 Manfaat

Diharapkan dengan tercapainya tujuan dari pembuatan sistem e-voting berbasis

web, maka dapat diperoleh beberapa manfaat sebagai berikut :

a. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi penggunaan waktu pemilih dan petugas penyelenggara voting, mulai dari waktu untuk pemilihan sampai waktu perhitungan suara untuk menentukan pemenang pemilihan.

b. Meminimalisasi jumlah pemilih yang tidak menggunakan hak suaranya dengan alasan sibuk dan tidak sempat datang ke lokasi pemilihan.

c. Mendukung upaya pelestarian lingkungan dan penghematan penggunaan sumber daya alam (Go Green), khususnya penggunaan kertas. Mengingat bahwa

(3)

3

2. Pembahasan

2.1 Identifikasi Masalah

Perancangan website e-voting ini dilakukan berdasarkan berbagai permasalahan yang berhasil teridentifikasi pada pelaksanaan voting manual yang dilakukan dalam kehidupan masyarakat Indonesia, seperti pada pemilihan kepada daerah, pemilihan presiden, pemilihan ketua organisasi. Beberapa permasalahan yang ditemukan pada pelaksanaan voting manual adalah :

a. Waktu yang diperlukan oleh para pemilih untuk dapat ke lokasi voting, yang seringkali mengharuskan pemilih meninggalkan aktivitas dan pekerjaan mereka. b. Waktu yang diperlukan untuk proses autentifikasi pemilih di lokasi voting. c. Waktu yang diperlukan untuk perhitungan suara hasil voting.

d. Jumlah dana yang diperlukan untuk pembuatan kertas suara.

e. Jumlah dana yang diperlukan untuk pengadaan bahan dan alat voting, seperti bilik suara, pencetakan kartu pemilih.

f. Jumlah petugas yang diperlukan selama proses voting mulai dari pendaftaran pemilih, autentifikasi pemilih, sampai dengan perhitungan hasil suara.

g. Kemungkinan terjadinya kecurangan dalam pelaksanaan voting, seperti duplikasi pemilih dan manipulasi hasil voting.

2.2 Arsitektur

Website e-voting dirancang untuk berfungsi sesuai dengan aturan voting manual, kecuali pada alat yang digunakan. Secara umum, arsitektur dari implementasi website e-voting dapat dilihat pada Gambar 1 berikut ini. User dalam hal ini adalah pemilih dapat mengakses website e-voting melalui sebuah PC (personal computer), laptop, ataupun

handphone yang terkoneksi ke internet. Hanya user yang sudah terdaftar pada basis data sistem e-voting ini yang dapat login untuk melakukan e-voting. User mendapat informasi

login berupa user id dan password yang akan dihasilkan secara otomatis oleh sistem melalui e-mail yang didaftarkan pada saat pendaftaran user. Admin melalui peralatan yang sama dapat mengakses web server dari sistem e-voting ini untuk melakukan pemeliharaan data.

PC

Laptop

Handphone User

Server hosting Internet

Admin

(4)

4 2.3 Use Case

Proses kerja serta interaksi antara aktor (inisiator dari interaksi sistem itu sendiri) dengan sistem e-voting dapat dilihat pada Gambar 2 berikut ini. Terdapat dua aktor dalam sistem e-voting, yaitu admin dan user sebagai pemilih.

User Admin

Voting

Mengelola Hasil Informasi Calon

Kandidat Informasi Organisasi

Basis Data Voting

Gambar 2. Use Case Website e-Voting

Admin adalah petugas e-voting yang bertugas memelihara website e-voting. Sedangkan user adalah pemilih (voters) yang menggunakan website e-voting untuk melakukan voting. Dalam memelihara website e-voting, admin dapat melakukan beberapa fungsi, mulai dari melihat hasil voting, profil kandidat, profil user, sampai dengan fungsi pemeliharaan basis data, seperti : fungsi menambah, mengubah dan menghapus data (user, kandidat), serta mengubah waktu voting sesuai dengan aturan dan kebijakan yang berlaku. Pengaturan waktu voting dilakukan untuk memastikan bahwa pemilih hanya dapat melakukan e-voting sesuai periode waktu tertentu.

2.4 Flowchart

Alur kerja pada flowchart website e-voting pada Gambar 3 berikut ini memperlihatkan urutan proses yang harus dilalui pada saat user mengakses website

untuk melakukan e-voting. Untuk melakukan e-voting, user diminta login menggunakan

user id dan password yang diterima melalui e-mail. Sistem akan memeriksa data user

(5)

5 Start

Masuk halaman voting

Login

Data user ada/ tidak?

Masuk ke form voting

Pilih kandidat?

Kandidat A Kandidat B Kandidat C Aplikasi

mengambil data user (input/output

data)

Hasil voting Simpan

dalam database

End Ya

Masuk Database

Masuk halaman utama Tidak

Kembali ke halaman utama?

Tidak

Ya

Gambar 3. Flowchart Website e-Voting

2.5 Tampilan Website

(6)

6 Gambar 4. Contoh Halaman e-Voting

Gambar 5. Contoh Halaman Hasil e-Voting

2.6 Evaluasi

Hasil perancangan website e-voting untuk pemilihan ketua BEM di Universitas Kristen Krida Wacana ini telah dievaluasi melalui penyebaran kuisioner dan wawancara terhadap 50 orang responden mahasiswa. Dari hasil evaluasi dapat diketahui bahwa menurut responden penggunaan e-voting perbedaan antara voting manual yang selama ini telah digunakan untuk pemilihan ketua BEM dengan e-voting melalui website. Tabel 1 berikut ini menjelaskan tentang perbandingan antara voting manual dan e-voting

melalui website yang dibuat.

Tabel 1. Perbandingan Voting Manual dan e-Voting

Voting Manual Website e-Voting a. Petugas harus mempersiapkan alat

yang dibutuhkan : kertas suara, pena, tinta, bilik suara. Dimana kesemuanya bersifat sekali pakai.

b. Hasil voting baru dapat diketahui

a. Petugas tidak perlu mempersiapkan seluruh alat dan alat yang digunakan dapat digunakan lebih dari satu kali. b. Hasil e-voting sementara dapat

(7)

7 setelah seluruh pemilih menggunakan

hak suaranya.

c. Petugas membutuhkan waktu khusus untuk proses perhitungan suara. d. Proses autentifikasi pemilih

memerlukan petugas khusus dan waktu yang lama, karena harus mencocokkan antara data pada kartu pemilih dengan daftar nama pemilih. e. Voting hanya dapat dilakukan pada

lokasi khusus.

setiap kali baru dilakukan voting. c. Waktu perhitungan suara lebih cepat

karena sistem akan langsung secara otomatis menghitung hasil e-voting. d. Proses autentifikasi pemilih lebih

cepat dan aman tanpa adanya human error, karena dilakukan langsung oleh sistem.

e. e-voting dapat dilakukan dari lokasi manapun, selama tersedia alat dan koneksi internet.

3. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis, perancangan, serta evaluasi yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa penggunaan website e-voting ini dapat meningkatkat efisiensi waktu pemilih dan petugas dalam melaksanakan e-voting, tanpa menghilangkan aturan dari voting

itu sendiri, yaitu langsung, umum, bebas, dan rahasia. Karena pemilih dapat melakukan e-voting tanpa terikat oleh satu lokasi tertentu dan petugas juga lebih mudah dalam melakukan persiapan, autentifikasi, serta perhitungan suara. Proses e-voting juga terjamin dalam sisi keamanan karena proses pembuatan dan pengiriman identitas login pemilih serta perhitungan suara dilakukan secara otomatis oleh sistem yang ada, tanpa campur tangan petugas. Pada akhirnya pelaksanaan e-voting ini dapat menjadi salah satu upaya untuk mendukung program pelestarian lingkungan (Go Green) yang diusung oleh pemerintah, karena dapat menghemat penggunaan kertas dalam pelaksanaannya.

Daftar Pustaka

1. Kadir, Abdul, 2003, “Dasar Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP”, Andi, Yogyakarta

2. Komputer, Wahana, 2001, “Panduan Praktis Pengembangan Web berbasis Javascript & CGI”, Wahana Komputer & Yogyakarta, Semarang

3. Komputer, Wahana, 2002, “Membuat Website Interaktif dengan Macromedia Dreamweaver MX ”, Wahana Komputer & Yogyakarta, Semarang

4. Nugroho, Adi, 2010, “Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek dengan Metode USDP”, Andi, Yogyakarta

5. Sunarfrihantono, Bimo,ST, 2002, “PHP dan MYSQL untuk Web”, Andi, Yogyakarta

6. Sutarman, 2007, “Membangun Aplikasi Web dengan PHP dan MySQL”, Graha Ilmu, Yogyakarta: 7. http://en.wikipedia.org/

Gambar

Gambar 1.  Arsitektur Website e-Voting
Gambar 2.  Use Case Website e-Voting
Gambar 3.   Flowchart Website e-Voting
Gambar 4.  Contoh Halaman e-Voting

Referensi

Dokumen terkait

Perguruan tinggi merupakan salah satu lembaga pendidikan yang sacara formal diserahi tugas dan tanggung jawab mempersiapkan mahasiswa sesuai dengan tujuan pendidikan

Budaya yang buruk seperti ini tidak pantas untuk diteruskan karena akan mempengaruhi sikap individu (terutama junior), junior akan semakin takut untuk

Between January 2007 and December 2008, 3635 patients aged ⱖ 45 years in the secondary prevention period of an ischaemic stroke were enrolled in the OPTIC registry from 245 sites in

Implikasi yang timbul terhadap target capaian program renstra SKPD Dari program dan kegiatan yang telah dilaksanakan Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Pandeglang

Before CSS3 transitions, when style properties of DOM elements were changed, web browsers applied new styles immediately after the operation, so the effects were rendered

Hasil analisa tersebut menunjukkan bahwa kandungan amoniak dan nitrat pada air sungai masih berada dibawah standar baku mutu air yang telah ditetapkan oleh Peraturan

menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Impulsiveness, Website Quality, Money Available dan Time Available dalam Pembelian Impuls pada Website Fashion ”.. Penulis sadar bahwa

Efektivitas rekonstruksi sikap sosial siswa kelas IV dan V banyak siswa yang berada pada kategori sangat tinggi dan tinggi pada aspek gotong royong, disiplin,