• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Konsentrasi Gula dan Lama Inkubasi Terhadap Mutu Minuman Probiotik Sari Ubi Jalar Ungu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Pengaruh Konsentrasi Gula dan Lama Inkubasi Terhadap Mutu Minuman Probiotik Sari Ubi Jalar Ungu"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

TINJAUAN PUSTAKA

Sekilas Tentang Ubi jalar

Tanaman ubi jalar dalam sisitematika (taksonomi) tumbuhan

diklasifikasikan sebagai berikut :

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae

Ordo : Convolvulales

Famili : Convoloulaceae

Genus : Ipomoea

Spesies : Ipomoea batatas L. Sin batatas eduluis choisy (Juanda dan Cahyono, 2000).

Ubi jalar yang nama latinnya Ipomoea batatas adalah merupakan tanaman yang menjalar. Tanaman ini termasuk keluarga Convoloulaceae dan satu keluarga dengan tanaman kangkung. Ubi jalar merupakan jenis tanaman tropis. Untuk

setiap daerah memiliki nama sesuai dengan bahasa daerah setempat. Misalnya telo

rambat, telo elung, ubi jendral dan sebagainya (Suparman, 2010).

Tanaman ubi jalar termasuk tumbuhan semusim (annual) yang memiliki susunan tubuh utama terdiri dari batang, ubi, daun, bunga, buah dan biji. Batang

tanaman berbentuk bulat, tidak berkayu, berbuku-buku, dan tipe

(2)

bertipe tegak antara 1-2 meter sedangkan pada tipe merambat (menjalar) antara

2-3 meter (Rukmana, 1997).

Sifat ubi jalar jika digunakan dalam pembuatan produk lain, hampir sama

sifatnya dengan kentang biasa, tetapi kandungan vitamin ubi jalar dan

karbohidratnya lebih tinggi dari kentang. Ubi jalar telah dikembangkan dalam

bahan baku produk seperti cornflake ubi jalar sama dengan cornflake yang terbuat dari gandum (Lapedes, 1977).

Kelebihan yang dimiliki ubi jalar terutama yang berwarna ungu dibanding

jenis umbi-umbian lainnya yaitu kandungan vitamin A yang sangat tinggi.

Melihat potensinya semakin besar dalam menyumbang zat gizi, maka produk

olahan pangan dari ubi jalar ungu perlu diintensifkan

(Susanto dan Saneto, 1994).

Ubi Jalar Ungu

Ubi jalar adalah sumber vitamin C yang baik dan vitamin B. Ubi

berdaging jingga adalah sumber betakaroten yang amat baik, yang kandungannya

lebih tinggi dibandingkan dengan yang berdaging kuning. Ubi jalar mentah

mengandung penghambat tripsin yang mengurangi ketercernaan protein. Namun

karena dimakan setelah dimasak, penghambat tersebut sudah tidak ada

(Rubatzky dan Yamaguchi, 1998).

Berdasarkan warna umbi, ubi jalar dibedakan menjadi beberapa golongan

yaitu: ubi jalar putih yang memiliki daging umbi berwarna putih; ubi jalar kuning

yang memiliki daging umbi berwarna kuning, kuning muda, atau putih

kekuning-kuningan; ubi jalar oranye yang memiliki daging umbi berwarna oranye, dan ubi

(3)

(Juanda dan Cahyono, 2000).

Komposisi Kimia Ubi Jalar Ungu

Ubi jalar banyak mengandung pro vitamin A, vitamin B dan vitamin C.

selain itu juga terdapat banyak kandungan karbohidrat dan lemak serta sedikit

protein, yang sangat berguna untuk penghasil energi dan kesehatan tubuh kita.

Kelebihan dari ubi jalar yang berwarna yaitu mengandung antioksidan yang kuat

untuk menetralisir keganasan radikal bebas penyebab penuaan dini dan pencetus

aneka penyakit degeneratif seperti kanker dan jantung. Zat gizi lain yang banyak

terdapat dalam ubi jalar adalah energi, vitamin C, vitamin B6 (piridoksin) yang

berperan penting dalam kekebalan tubuh. (Suparman, 2010).

Selain mengandung antioksidan, ubi jalar juga mengandung oligosakarida,

yang merupakan komponen non gizi yang tidak tercerna tetapi bermanfaat bagi

pertumbuhan bakteri probiotik sehingga ubi jalar dapat berfungsi sebagai prebiotik. Oleh karena itu penambahan ubi jalar dalam yoghurt juga mempengaruhi kehidupan mikroba kultur yoghurt yang digunakan dan proses

fermentasi yoghurt (Apraidji, 2006).

Ubi jalar ungu mengandung antosianin yang merupakan zat warna pada

tanaman. Besar kandungan antosianin dalam ubi jalar ungu tergantung pada

intensitas warna ungu pada ubi ungu, semakin ungu warna ubi maka kandungan

antosianin makin tinggi. Antosianin merupakan antioksidan alami yang dapat

mencgah penyakit kanker, jantung, tekanan darah tinggi, katarak dan dapat

menghaluskan kullit (Rukmana, 1997). Adapun komposisi kimia yang terdapat

(4)

Tabel . 1 Komposisi kimia ubi jalar ungu (per 100g bahan).

Jenis zat Jumlah kandungan

Air (g) Sumber : (Juanda dan Cahyono, 2000).

Ubi jalar ungu biasa disebut Ipomoea batatas blackie karena memiliki kulit dan daging umbi yang berwarna ungu kehitaman (ungu pekat). Ubi jalar

ungu mengandung pigmen antosianin yang lebih tinggi dari pada ubi jalar jenis

lain. Pigmennya lebih stabil bila dibandingkan antosianin dari sumber lain seperti

kubis merah, elderberries, blueberries dan jagung merah. Kandungan nutrisi ubi jalar ungu lebih tinggi bila dibandingkan ubi jalar varietas lain, terutama

kandungan lisin, Cu, Mg, K, Zn rata-rata 20% (Yusuwah, 2011). Manfaat Ubi Jalar Ungu

Antosianin ubi jalar juga memiliki fungsi fisiologis misalnya antioksidan,

antikanker, antibakteri, perlindungan terhadap kerusakan hati, penyakit jantung,

(5)

aktif yaitu selenium dan iodine yang 20 kali lebih tinggi dari jenis ubi lainnya.

Ubi jalar ungu memiliki aktivitas antioksidan dan anti bakteri 2,5 dan 3,2 kali

lebih tinggi dari pada beberapa varietas blueberry Ubi jalar ungu juga baik untuk mendorong kelancaran peredaran darah (Masudi, 2010).

Kandungan mineralnya dalam ubi jalar seperti fosfor, kalsium, mangan,

zat besi dan serat yang larut untuk menyerap kelebihan lemak/kolesterol dalam

darah. Selain itu untuk ubi jalar ungu memiliki kelebihan yaitu kandungan

antosianin yang merupakan salah satu senyawa antioksidan selain betakaroten

(Apriliyanti, 2010).

Minuman Probiotik

Probiotik yang berasal dari kata probios yang berarti kehidupan adalah pangan yang mengandung mikroorganisme hidup yang secara aktif meningkatkan

kesehatan dengan cara memperbaiki keseimbangan flora usus jika dikonsumsi

dalam keadaan hidup dalam jumlah yang memadai. Probiotik yang efektif

sebaiknya memenuhi beberapa kriteria sebagai berikut: tidak patogenik dan tidak

toksik, mengandung sejumlah besar sel hidup, mampu bertahan dan melakukan

kegiatan metabolisme dalam usus, tetap hidup selama penyimpanan dan waktu

digunakan, mempunyai sifat sensori yang tinggi (Dania, dkk., 2006).

Yoghurt merupakan produk susu fermentasi berbentuk semi solid yang

dihasilkan melalui proses fermentasi susu dengan menggunakan bakteri asam

laktat. Melalui perubahan kimiawi yang terjadi selama proses fermentasi

dihasilkan suatu produk yang mempunyai tekstur, flavor dan rasa yang khas.

Selain itu juga mengandung nilai nutrisi yang lebih baik dibandingkan dengan

(6)

yang menguntungkan bagi konsumen ditinjau dari aspek nutrisi dan kesehatan

juga menambah jenis yoghurt, terutama dalam hal penggunaan kultur starter

(Hidayat, dkk., 2006).

Dalam pembuatan minuman probiotik dengan bahan baku susu, komponen

susu yang paling berperan adalah laktosa dan kasein. Laktosa merupakan

karbohidrat utama dalam susu yang digunakan oleh kultur starter Lactobacillus bulgaricus dan Strptococcus thermophillus sebagai sumber energi dan karbon selama pertumbuhan biakan. Laktosa dihidrolisis menjadi asam laktat oleh enzim

laktat dehidrogenase yang dihasilkan oleh kedua bakteri tersebut. Asam laktat yang dihasilkan menyebabkan pH susu menurun. Jika pH susu menjadi sekitar

4,6, kasein susu akan terkoagulasi (menggumpal). Selain berperan dalam

pembentukan gel, asam laktat juga memberikan ketajaman rasa, rasa asam dan

menimbulkan aroma khas pada minuman probiotik seperti yoghurt

(Koswara, 1992).

Fermentasi susu menjadi yoghurt dilakukan dengan bantuan bakteri asam

laktat yaitu Lactobacilus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus. L. bulgaricus adalah bakteri gram positif berbentuk batang dan tidak membentuk

endospora. Dalam susu, L. bulgaricus akan mengubah laktosa menjadi asam laktat. Bakteri asam laktat bersifat termodurik dan homofermentatif, dengan suhu

optimum untuk pertumbuhannya sekitar 45oC. Kondisi optimum untuk

pertumbuhannya adalah sedikit asam atau sekitar pH 5,5. S. Thermophilus adalah

bakteri gram positif berbentuk bulat, sering pertumbuhanya berbentuk rantai.

Bakteri ini dapat diklasifikasikan sebagai bakteri homofermentatif dan termodurik

(7)

Tabel 2. Syarat mutu yoghurt (SNI Yoghurt 2981)

* sesuai dengan Pasal 2 (istilah dan definisi) Sumber: Badan Standardisasi Nasional (2009)

Faktor yang Mempengaruhi Mutu Minuman Probiotik

Menurut Elisabeth (2003), selama penyimpanan yoghurt, jumlah bakteri

asam laktat dan viskositas meningkat sampai waktu tertentu kemudian mengalami

(8)

selama penyimpanan. Temperatur sebagai suhu inkubasi berpengaruh terhadap

warna, tekstur yoghurt sedangkan pada rasa tidak berpengaruh. Bahan dasar

yoghurt berpengaruh terhadap warna, tekstur, rasa yoghurt. Ada interaksi yang

nyata antara temperatur dan jenis susu yang digunakan dan hasil yang paling baik

diperoleh pada temperatur 44°C (Ginting dan Pasaribu, 2005). Bahan Tambahan yang Digunakan

Susu

Susu adalah suatu sekresi yang komposisinya sangat berbeda dari

komposisi darah yang merupakan asal susu. Misalnya lemak susu, kasein, laktosa

yang disintesa oleh alveoli dalam ambing, tidak terdapat di tempat lain mana pun

dalam tubuh sapi. pH susu segar berada di antara pH 6,6-6,7 dan bila terjadi cukup

banyak pengasaman oleh aktivitas bakteri, angka-angka ini akan menurun secara

nyata (Buckle, dkk., 1985).

Berbagai komponen yang menyusun air susu seperti karbondioksida,

berbagai protein, senyawa posfat, sitrat dan berbagai komponen lain dapat

bertindak sebagai buffer. Hal ini perlu mendapatkan perhatian bila kita ingin

menunjukkan perubahan keasaman misalnya yang disebabkan karena kerusakan

mikrobiologi. Keasaman titrasi air susu yang berasal dari berbagai jenis sapi telah

dilaporkan berkisar antara 0,08-0,24 % bila dihitung sebagai asam laktat.

Viskositas susu dapat diukur secara absolut maupun relatif. Beberapa faktor yang

mempengaruhi viskositas air susu adalah konsentrasi dan keadaan protein,

konsentrasi dan keadaan lemak, suhu dan lamanya air susu telah disimpan

(9)

Gula

Gula adalah suatu istilah umum yang sering diartikan bagi setiap

karbohidrat yang digunakan sebagai pemanis, tetapi dalam industri pangan

biasanya digunakan untuk menyatakan sukrosa, gula yang diperoleh dari bit atau

tebu. Penambahan gula pada produk bukan saja untuk menghasilkan rasa manis

meskipun sifat ini sangatlah penting. Jadi, gula bersifat untuk menyempurnakan

rasa asam, cita rasa, juga memberikan kekentalan. (Buckle, dkk., 1985).

Sukrosa atau sakarosa dinamakan juga gula tebu atau gula bit. Secara

komersial gula pasir yang 99 % terdiri atas sukrosa dibuat dari kedua macam

bahan makanan tersebut melalui proses penyulingan dan kristalisasi. Bila

dicernakan atau dihidrolisis, sukrosa pecah menjadi satu unit glukosa dan satu unit

fruktosa (Almatsier, 2004).

Gula disamping sebagai sumber rasa (manis) juga merupakan sebagai

sumber energi yang baik untuk mikroorganisme. Semakin besar jumlah gula

ditambahkan maka substrat yang tersedia bagi mikroba semakin banyak dan

pertumbuhannya semakin banyak dan cepat sehingga aktivitas mendegradasi

laktosa dan bahan organik lainnya menjadi asam organik semakin tinggi pula

(Scribd, 2011).

Penambahan gula juga berpengaruh pada kekentalan gel yang terbentuk.

Gula akan meningkatkan kekentalan, hal ini disebabkan gula akan mengikat air,

sehingga pembengkakan butir-butir pati terjadi lebih lambat, akibatnya suhu

gelatinisasi lebih tinggi. Adanya gula akan menyebabkan gel lebih tahan terhadap

(10)

Sari ubi jalar ungu

Ubi jalar ungu biasa disebut Ipomoea batatas blackie karena memiliki kulit dan daging, umbi yang berwarna ungu mengandung pigmen antosianin yang

lebih tinggi daripada ubi jalar jenis lain. Pigmennya lebih stabil bila dibandingkan

antosianin dari sumber lain seperti kubis merah, elderberries, blueberries, dan jagung. Kandungan antosianin yang tinggi pada ubi jalar ungu serta mempunyai

stabilitas yang tinggi dibanding antosianin dari sumber lain, membuat tanaman ini

sebagai pilihan yang lebih sehat dan sebagai alternatif pewarna alami. Beberapa

industri pewarna dan minuman berkarbonat menggunakan ubi ungu sebagai bahan

mentah penghasil antosianin. Begitu juga industri ice cream, minuman beralkohol, pie dan roti. Ubi jalar ungu juga telah dikembangkan dalam bentuk produk es krim, sirup dan anggur asam (Masudi, 2010).

Gelatin

Gelatin dapat diperoleh dari kolagen yang dapat dijumpai pada kulit dan

tulang belulang dan kasein tulang. Gelatin umumnya tidak larut dalam air dingin,

tetapi kelarutannya naik pada suhu di atas 45oC, kecuali bubuk gelatin yang

diperoleh dengan spray drying. Gel gelatin melebur pada suhu 25-28oC tergantung pada kandungan padatan dalam larutan. Gelatin digunakan luas dalam

industri pangan untuk pembuatan kristal jeli, pudding yang dibungkus, es krim, sosis dan dalam pengalengan makanan. Gelatin juga dapat digunakan dalam

penjernihan minuman hasil fermentasi (Cahyadi, 2009).

Gelatin adalah protein yang diperoleh dari jaringan kolagen hewan yang

(11)

umumnya diproduksi dari kulit dan tulang sapi atau babi. Gelatin digunakan pada

industri makanan, farmasi, obat-obatan, dan industri lainnya. Penggunaan di

bidang pangan diantaranya untuk produk permen, coklat, hasil olah susu, es krim

dan produk daging. Gelatin juga digunakan dalam produk kosmetik, tablet,

kapsul, perekat (lem), pelapis kertas dan pembuatan film untuk fotografi. Dalam

produk-produk pangan gelatin terutama karena kemampuannya sebagai penstabil

dan pengemulsi produk-produk pangan. Sebagai pengemulsi artinya gelatin dapat

membuat atau mencampur minyak dan air menjadi campuran yang merata.

Sebagai penstabil, artinya campuran tersebut stabil atau tidak pecah selama

penyimpanan (Ayo Bertani, 2009).

Gelatin disebut miracle food. Hal ini disebabkan karena gelatin memiliki fungsi yang masih sulit digantikan dalam industri pangan maupun obat-obatan.

Salah satu keunggulan yang paling terkenal adalah bisa memiliki sifat melting in the mouth. Ini sifat yang paling disukai oleh hampir semua pengusaha industri pangan (Halalguide, 2010).

Pembuatan Starter Yoghurt

Kultur yoghurt mempunyai peranan yang penting dalam proses asidifikasi

dan fermentasi susu. Kualitas hasil akhir yoghurt sangat dipengaruhi oleh

komposisi dan preparasi kultur starter. Komposisi starter harus terdiri dari bakteri

thermofilik dan mesofilik. Yang umum digunakan adalah Lactobacillus Bulgaricus dengan suhu optimum 42-45oC dan Streptococcus thermophillus dengan suhu optimum 38-42oC. Perbandingan jumlah starter biasanya 1:1 sampai

(12)

Tahap pemanasan pada pembuatan yoghurt akan membunuh organisme

pencemar, menurunkan potensi redoks campuran tersebut dan menghasilkan

faktor-faktor dan kondisi yang menguntungkan untuk perkembangan bakteri yang

dimasukkan sebagai inokular. Pemanasan juga menyebabkan denaturasi sifat

protein whey dan perubahan menjadi kasein yang memberi konsistensi yang lebih baik dan lebih seragam pada produk akhir (Buckle, dkk., 1985).

Untuk pembuatan yoghurt maupun soyghurt maka harus ditambahkan

sumber gula terlebih dahulu ke dalam susu sebelum diinokulasi. Sumber-sumber

gula yang dapat ditambahkan adalah sukrosa (gula pasir), glukosa, laktosa,

fruktosa atau dengan penambahan susu skim sebagai sumber laktosa sebanyak 4%

(Koswara, 1992).

Pada persiapan biakan untuk produk susu, terlebih dahulu dipilih dan

dipersiapkan starter yang spesifik. Umumnya susu dipasteurusasi kemudian starter

ditambahkan dalam susu sesuai dengan waktu inokulasi dan waktu yang

dibutuhkan untuk pertumbuhan bakteri dalam susu yang difermentasi. Kemudian

susu diaduk dan setelah dingin lalu dibiarkan dalam inokulasi maka bakteri akan

tumbuh (Mehas and Rodgers, 1997).

Pembuatan Sari Ubi Jalar Ungu

Adapun proses pembuatan sari ubi jalar ungu yaitu :

Dipotong ubi jalar yang sudah dikupas dan dicuci kemudian dipotong

kecil-kecil untuk memudahkan dalam penghancuran. Dilakukan menggunakan

blender untuk mendapatkan sari ubi jalar dengan perbandingan ubi jalar : air = 1 :

2 agar mempermudah penyaringan. Dilakukan pemanasan dengan tujuan

(13)

terdapat dalam bahan baku dan untuk memberikan lingkungan yang steril dan

kondusif untuk pertumbuhan kultur starter (Hidayat, dkk, 2006). Penyaringan

dilakukan menggunakan kain saring untuk memisahkan ampas dengan sarinya.

Sari yang sudah didapatkan diendapkan menggunakan sentrifugator yang dapat memisahkan pati, supaya tidak merusak kualitas minuman probiotik yang

dihasilkan, sehingga didapatkan filtrat/ sari yang jernih (Wordpress, 2009).

Pembuatan Minuman Probiotik Sari Ubi Jalar Ungu Pemanasan sari ubi jalar ungu

Sari ubi jalar ungu yang dihasilkan melalui proses pengendapan

dipanaskan pada suhu sekitar 70oC selama 30 menit. Suhu jangan terlalu tinggi

agar antosianin yang ada pada ubi jalar tidak banyak yang rusak akibat adanya

pemanasan (Dania, 2006).

Jumlah panas yang diberikan dalam proses pengolahan pangan tidak boleh

lebih dari jumlah minimal panas yang dibutuhkan untuk membunuh mikroba yang

dimaksud. Dalam proses pemanasan ada hubungan antara panas dan waktu, yaitu

jika suhu yang digunakan rendah maka waktu pemanasan harus lebih lama,

sedangkan jika suhu tinggi maka waktu pemanasan singkat (Winarno, dkk., 1984).

Penambahan gelatin

Gelatin biasanya digunakan dalam konsentrasi yang relatif rendah dalam air

atau alkohol untuk menghasilkan manisan, marsmelow dan makanan pencuci mulut. Alasan utama dalam penggunaannya di dalam industri makanan karena

dapat memberikan kualitas yang tinggi dengan solusi mencairkan gel dengan cara

(14)

yang tinggi dapat memberikan tekstur yang sangat disukai, dan sebagai pelarut

yang sangat efektif (Phlips and Williams, 2000).

Pencampuran susu dan gula

Pada proses ini ditambahkan bahan tambahan seperti susu skim ke dalam

sari ubi jalar oranye sebagai tambahan nutrisi bagi Bifidobacterium bifidum dan untuk menambah total padatan, membentuk tekstur yang bagus, membentuk

aroma dan cita rasa, serta memperbaiki kualitas akhir produk probiotik yang

dihasilkan. Pencampuran bertujuan agar bahan-bahan dapat larut dengan baik dan

tidak menggumpal sehingga dapat memperbaiki kualitas akhir dan kenampakan

produk (Wordpress, 2009).

Homogenisasi campuran bahan-bahan setelah pasteurisasi sangat

diperlukan untuk mendapatkan campuran yang betul-betul homogen sehingga

tidak dapat terjadi pemisahan cream selama inkubasi dan penyimpanan. Juga untuk memperoleh konsistensi yang stabil. Homogenisasi juga dapat

meningkatkan partikel-partikel kasein sehingga dapat memperbaiki konsistensi gel

selama proses koagulasi (Hidayat, dkk., 2006).

Pendinginan

Pendinginan dilakukan pada suhu ruang sampai suhu produk mencapai

±40°C agar sesuai untuk pertumbuhan Bifidobacterium bifidum. Pendinginan dapat dilakukan dengan cara meletakkan wadah berisi bahan ke dalam air dingin

untuk mempercepat proses pendinginan atau dapat dilakukan dengan memperluas

permukaan wadah bahan (Wordpress, 2009).

(15)

Pada pembuatan minuman probiotik, tambahkan starter atau bibit

Lactobacillus casei sebanyak 2 % (2 ml bibit per 100 ml prebiotik. Tarik udara yang ada dengan spet atau suntikan untuk membuat suasana anaerob (tanpa

udara) agar bakteri probiotik tumbuh dengan baik (Dania, 2006).

Pada proses pembuatan yoghurt, pencampuran starter Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermpphillus biasanya ditambahkan dalam susu yang telah dipasteurisasi. Lactobaciluus acidophilus atau yang lain dapat juga ditambahkan sebagai starter (Bennion andScheule, 2004).

Inkubasi

Inkubasi dapat dilakukan pada suhu 37oC selama 3 hari. Jika tidak ada alat

untuk suhu tersebut maka dapat dilakukan pada suhu kamar. Jika bibit yang

digunakan adalah yoghurt yang dijual di toko maka inkubasi pada suhu 40oC

selama 3-5 jam atau selama 1 hari pada suhu kamar (Hidayat, dkk., 2006).

Proses fermentasi merupakan kunci keberhasilan dari produksi yoghurt

karena karakteristik produk akhir terbentuk selama proses fermentasi berlangsung.

Pada umumnya fermentasi dilakukan pada suhu 40-45oC selama 2,5-3 jam, namun

suhu dan waktu fermentasi bisa berubah tergantung pada jenis bakteri pada kultur

starter yang digunakan (Dania, 2006).

Inkubasi bertujuan untuk memberikan kondisi yang sesuai dengan kondisi

pertumbuhan bakteri. Inkubasi dilakukan pada suhu 43oC selama 4 – 6 jam.

Kriteria selesainya pemeraman sebenarnya lebih baik mengacu bila keasaman

sudah mencapai 0,85 – 0,95% atau pH 4 – 4,5 sebagai asam laktat. Selama

pemeraman akan timbul senyawa-senyawa asam laktat, asetaldehida, diasetil,

(16)

bakteri-bakteri starter. Senyawa-senyawa tersebut akan memberikan cita rasa

spesifik pada yoghurt (Luthana, 2008)

Penelitian Sebelumnya

Menurut penelitian dari Sylvia Wati Theresia Hutabarat (2006), lama

penyimpanan memberi pengaruh sangat nyata terhadap kadar vitamin C, total

asam, kadar protein, waktu viabilitas dan nilai organoleptik. Semakin lama

penyimpanan maka kadar vitamin C, kadar protein dan nilai organoleptik akan

semakin menurun, sedangkan total asam dan viabilitas akan semakin meningkat

(Hutabarat, 2006).

Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Estu (2005), tentang pembuatan

minuman kesehatan ubi jalar ungu dengan starter yoghurt (Lactobacillus Bulgaricus dan Streptococcus Thermophillus) menunjukkan bahwa perlakuan terbaik terdapat pada perlakuan konsentrasi susu skim 12% dan lama fermentasi

12 jam dengan karakteristik total asam 0,6077% pH 4,875, total gula 17,7033%,

antosianin 101,863 mg/1000ml, total bakteri asam laktat (BAL) 8,789 log

CFU/ml, warna merah 14,133. Sedangkan pada penelitian ini dilakukan

pembuatan minuman probiotik sinbiotik ubi jalar ungu menggunakan starter

Gambar

Tabel . 1 Komposisi kimia ubi jalar ungu (per 100g bahan).
Tabel 2. Syarat mutu yoghurt (SNI Yoghurt 2981)

Referensi

Dokumen terkait

Kemudian oleh tersangka GY, lanjut Kapolres, korban disarankan untuk menghubungi nomor yang ada dalam stiker yang tertera pada mesin ATM.. Menurut GY, itu adalah nomor pusat

Berdasarkan nilai rata-rata daya serap klasikal dan ketuntasan belajar klasikal pada kegiatan pembelajaran siklus II, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

Ini dapat dipahami mengingat proses memainkan game WordSlider ini dapat mendorong pola berpikir pemain untuk memikirkan bagaimana cara menemukan kata yang tersembunyi di antara huruf

Paket pengadaan ini terbuka untuk penyedia barang/jasa yang memenuhi persyaratan mempunyai kualifikasi Kecil dan klasifikasi Bangunan- bangunan komersial baik

(2) Untuk Badan Hukum : Salinan akte pendirian +1 lembar fotokopi, keterangan domisili, surat kuasa bermaterai cukup dan ditandatangani oleh Pimpinan serta dibubuhi cap

Dalam hal ini, solusi dari adanya masalah-masalah baru yang bermunculan, dengan membuat suatu aplikasi pemutar audio, yang dalam pembuatannya mendukung adanya

BAZNAS Kabupaten Trenggalek, GERTAK, dan Dinas Sosial yang dapat. mendukung penelitian ini, seperti data-data penerimaan dan

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan rantai nilai cabai merah di Kabupaten Bangka Tengah, menghitung besarnya marjin pemasaran, farmer’s share, rasio keuntungan dan