• Tidak ada hasil yang ditemukan

COST ACCOUNTING MATERI-9 BIAYA Bahan baku

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "COST ACCOUNTING MATERI-9 BIAYA Bahan baku"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

COST ACCOUNTING

MATERI-9

BIAYA BAHAN BAKU

(2)

PENGERTIAN BAHAN BAKU

Adalah bahan yang

membentuk bagian

menyeluruh dari produk

jadi. Bahan baku dapat

diperoleh dari pembelian lokal,

(3)

LANGKAH-LANGKAH & DOKUMEN

PEMBELIAN DAN PENGGUNAAN BAHAN

BAKU

1. Menentukan rute atau urutan operasi untuk

setiap produk dan menetapkan daftar bahan

baku yang diperlukan (bill of materials).

2. Anggaran produksi (production budget)

rencana utama dimana rincian kebutuhan

bahan baku dikembangkan.

3. Bukti permintaan pembelian (Purchase

Requisition)  informasi jumlah dan jenis

bahan baku yang dibutuhkan.

4. Pesanan pembelian (Purchase Order)

kontrak atas jumlah yang harus dikirimkan.

1. Menentukan rute atau urutan operasi untuk

setiap produk dan menetapkan daftar bahan

baku yang diperlukan (bill of materials).

2. Anggaran produksi (production budget)

rencana utama dimana rincian kebutuhan

bahan baku dikembangkan.

3. Bukti permintaan pembelian (Purchase

Requisition)  informasi jumlah dan jenis

bahan baku yang dibutuhkan.

4. Pesanan pembelian (Purchase Order)

(4)

5. Laporan Penerimaan (Receiving Report)

mengesahkan jumlah yang diterima dan mungkin juga melaporkan hasil pemeriksaan dan pengujian mutu.

6. Bukti permintaan bahan baku (material

requisition) memberikan wewenang bagi gudang untuk mengirimkan jenis dan jumlah tertentu dari bahan baku ke departemen tertentu pada waktu tertentu.

7. Kartu catatan bahan baku (material record

card) mencatat setiap penerimaan dan pengeluaran dari setiap jenis bahan baku dan berguna sebagai catatan persediaan perpetual.

5. Laporan Penerimaan (Receiving Report) mengesahkan jumlah yang diterima dan mungkin juga melaporkan hasil pemeriksaan dan pengujian mutu.

6. Bukti permintaan bahan baku (material

requisition) memberikan wewenang bagi gudang untuk mengirimkan jenis dan jumlah tertentu dari bahan baku ke departemen tertentu pada waktu tertentu.

7. Kartu catatan bahan baku (material record

(5)

PEMBELIAN BAHAN BAKU

Kegiatan yang dilakukan di Departemen Pembelian: 1. Menerima Purchase Requisition atas bahan

baku, perlengkapan dan peralatan.

2. Menyimpan informasi sumber pasokan, harga, jadwal pengapalan serta pengantaran.

3. Membuat dan menempatkan Purchase Order

4. Mengatur pelaporan di antara departemen pembelian, departemen penerimaan dan departemen akuntansi.

Kegiatan yang dilakukan di Departemen Pembelian:

1. Menerima Purchase Requisition atas bahan

baku, perlengkapan dan peralatan.

2. Menyimpan informasi sumber pasokan, harga,

jadwal pengapalan serta pengantaran.

3. Membuat dan menempatkan Purchase Order

4. Mengatur pelaporan di antara departemen

pembelian, departemen penerimaan dan departemen akuntansi.

(6)

PENERIMAAN BAHAN BAKU

Kegiatan yang dilakukan:

1. Membongkar bahan baku yang masuk

2. Membandingkan jumlah yang diterima dengan

daftar perusahaan perkapalan (shipper’s packing list)

3. Mecocokkan bahan baku yang diterima dengan

deskripsi dalam Purchase Order

4. Membuat Receiving Report

Kegiatan yang dilakukan:

1. Membongkar bahan baku yang masuk

2. Membandingkan jumlah yang diterima dengan

daftar perusahaan perkapalan (shipper’s packing list)

3. Mecocokkan bahan baku yang diterima dengan

deskripsi dalam Purchase Order

4. Membuat Receiving Report

(7)

5. Memberitahukan ke departemen

pembelian jika menemukan perbedaan

6. Mengatur pemeriksaan apabila

diperlukan

7. Memberitahukan jika terjadi kerusakan

bahan baku selama dalam perjalanan.

8. Mengirimkan bahan baku yang

diterima ke lokasi yang sesuai.

5. Memberitahukan ke departemen

pembelian jika menemukan perbedaan

6. Mengatur pemeriksaan apabila

diperlukan

7. Memberitahukan jika terjadi kerusakan

bahan baku selama dalam perjalanan.

8. Mengirimkan bahan baku yang

(8)

PERSETUJUAN FAKTUR & PEMROSESAN DATA

Persetujuan faktur penting dalam pengendalian bahan baku, karena proses tersebut memverifkasi bahwa barang telah diterima sesuai dengan

(9)

Sesuai

Laporan Penerimaan (receiving

report), pesanan pembelian

(Purchase Order) dan Faktur dibandingkan dalam hal: jenis bahan baku, jumlah, harga, discount, persyaratan kredit, instruksi pengiriman dan persyaratan lainnya

Data voucher di jurnal, diposting ke buku pembantu dan dimasukkan ke jurnal

pembayaran kas sesuai

dengan tanggal jatuh tempo pembayaran

Dibuat voucher

(10)

BIAYA PEROLEHAN BAHAN

BAKU

 Harga yang tercantum dalam faktur

pemasok dan beban transportasi adalah biaya pembelian barang yang paling

jelas terlihat.

 Biaya yang tidak terlalu jelas terlihat

dapat disebut biaya akuisisi.

Biaya Akuisisi adalah biaya untuk melakukan fungsi pembelian, penerimaan, pembongkaran, pemeriksaan,

(11)

 Bahan Baku biasanya dibukukan sesuai dengan

harga faktur yang dibayarkan ke pemasok.

 Biaya akuisisi dan penyesuaian harga diperlakukan

sebagai overhead pabrik.

 Diskon pembelian  diperlakukan sebagai

pengurang harga.

 Beban angkut pembelian :

 Alternatif 1: Beban angkut pembelian dimasukkan ke

akun Bahan Baku di buku besar  ditambahkan secara proporsional ke setiap catatan pembantu bahan baku dari setiap item. Alokasi dapat didasarkan pada:

1. Perbandingan kuantitas tiap jenis bahan baku yang dibeli. 2. Perbandingan harga faktur tiap jenis bahan baku yang

dibeli.

3. Beban angkut diperhitungkan dalam harga pokok bahan

baku yang dibeli berdasarkan tarif yang ditentukan di muka.

 Bahan Baku biasanya dibukukan sesuai dengan

harga faktur yang dibayarkan ke pemasok.

 Biaya akuisisi dan penyesuaian harga diperlakukan

sebagai overhead pabrik.

 Diskon pembelian  diperlakukan sebagai

pengurang harga.

 Beban angkut pembelian :

 Alternatif 1: Beban angkut pembelian dimasukkan ke

akun Bahan Baku di buku besar  ditambahkan secara proporsional ke setiap catatan pembantu bahan baku dari setiap item. Alokasi dapat didasarkan pada:

1. Perbandingan kuantitas tiap jenis bahan baku yang dibeli. 2. Perbandingan harga faktur tiap jenis bahan baku yang

dibeli.

3. Beban angkut diperhitungkan dalam harga pokok bahan

(12)

 Alternatif 2 : Membebankan semua beban angkut

pembelian ke Akun Beban Angkut Pembelian dan mencatat hanya harga faktur sebagai biaya bahan baku.

 Alternatif 3 : Memasukkan semua beban angkut

pembelian di periode tersebut dalam menghitung tarif overhead pabrik untuk periode itu  menjadi akun buku pembantu dari pengendali overhead pabrik.

 Biaya akuisisi yang dibebankan  jika dalam biaya

bahan baku akan dimasukkan biaya akuisisi, maka suatu tarif pembebanan tertentu dapat dikenakan ke setiap faktur dan setiap item. Untuk itu dapat

pembelian di periode tersebut dalam menghitung tarif overhead pabrik untuk periode itu  menjadi akun buku pembantu dari pengendali overhead pabrik.

 Biaya akuisisi yang dibebankan  jika dalam biaya

(13)

PENYIMPANAN BAHAN BAKU

 Bahan baku dan satu salinan laporan

penerimaan (receiving report) dikirimkan ke bagian gudang dari departemen

penerimaan atau departemen

pemeriksaan.

 Petugas gudang bertanggung jawab

untuk mengamankan dan menyimpan bahan baku serta memastikan bahwa semua bahan baku yang dikeluarkan dari gudang sesuai dengan bukti permintaan bahan baku yang bersangkutan.

 Bahan baku dan satu salinan laporan

penerimaan (receiving report) dikirimkan ke bagian gudang dari departemen

penerimaan atau departemen

pemeriksaan.

 Petugas gudang bertanggung jawab

(14)

PENGELUARAN BAHAN

BAKU

 Bukti Permintaan Bahan Baku  memberikan otorisasi

bagi petugas gudang untuk mengeluarkan bahan baku.

 Semua penarikan bahan baku menghasilkan jurnal

ikhtisar yang mengkredit Bahan Baku dan mendebit Barang Dalam Proses, Pengendali Overhead Pabrik, Beban Pemasaran atau Beban Administratif.

 Daftar bahan baku yang diperlukan (Bill of

Materials-BOM):

 memuat daftar dari semua bahan baku yang diperlukan

untuk suatu pesanan atau production run tertentu.

 Berfungsi sebagai salinan induk dari bukti permintaan

bahan baku untuk produk tersebut.

 Bukti Permintaan Bahan Baku  memberikan otorisasi

bagi petugas gudang untuk mengeluarkan bahan baku.

 Semua penarikan bahan baku menghasilkan jurnal

ikhtisar yang mengkredit Bahan Baku dan mendebit Barang Dalam Proses, Pengendali Overhead Pabrik, Beban Pemasaran atau Beban Administratif.

 Daftar bahan baku yang diperlukan (Bill of

Materials-BOM):

 memuat daftar dari semua bahan baku yang diperlukan untuk suatu pesanan atau production run tertentu.

(15)
(16)

KUANTITAS PEMESANAN EKONOMIS

(ECONOMIC ORDER QUANTITY-EOQ)

 Adalah jumlah persediaan yang dipesan

pada suatu waktu yang meminimalkan biaya persediaan tahunan..

 Jumlah optimum yang dipesan pada

suatu waktu tertentu ditentukan dengan cara menyeimbangkan dua faktor:

 Biaya pemilikan (penyimpanan bahan baku)  Biaya perolehan (pemesanan bahan baku)

 Adalah jumlah persediaan yang dipesan

pada suatu waktu yang meminimalkan biaya persediaan tahunan..

 Jumlah optimum yang dipesan pada

suatu waktu tertentu ditentukan dengan cara menyeimbangkan dua faktor:

(17)

 Rumus EOQ:

EOQ =

Contoh:

Asumsi kebutuhan pertahun = 2.400 unit, biaya per unit $ 0,75, biaya pemesanan =$20 per pesanan, persentase biaya penyimpanan adalah 20%,

maka EOQ adalah:

EOQ =

 Rumus EOQ:

EOQ =

Contoh:

Asumsi kebutuhan pertahun = 2.400 unit, biaya per unit $ 0,75, biaya pemesanan =$20 per pesanan, persentase biaya penyimpanan adalah 20%,

maka EOQ adalah:

EOQ =

2 x jumlah yang diperlukan per tahun x biaya perpesanan

Biaya perunit bahan baku x persentase biaya penyimpanan

2 x 2.400 x $20

$0,75 x 20%

(18)

MENENTUKAN WAKTU PEMESANAN

 Waktu pemesanan dikendalikan oleh tiga faktor:

 Waktu yang diperlukan untuk pengiriman  Tingkat penggunaan persediaan

 Jumlah persediaan pengaman

 Menentukan titik pemesanan akan relatif lebih sederhana apabila tersedia prediksi yang tepat untuk tingkat penggunaan dan waktu tunggu (lead time).

 Lead time  interval waktu antara saat pemesanan dilakukan dengan saat bahan baku tersedia di pabrik untuk produksi.

 Waktu pemesanan dikendalikan oleh tiga faktor:

 Waktu yang diperlukan untuk pengiriman  Tingkat penggunaan persediaan

 Jumlah persediaan pengaman

 Menentukan titik pemesanan akan relatif lebih

sederhana apabila tersedia prediksi yang tepat untuk tingkat penggunaan dan waktu tunggu (lead time).

 Lead time  interval waktu antara saat

(19)

 Tiga kondisi akibat variasi dari kedua faktor

tersebut:

 Jika waktu tunggu atau tingkat penggunaan

selama periode pemesanan di bawah perkiraan, maka bahan baku yang baru tiba sebelum persediaan yang ada habis digunakan, sehingga menambah biaya penyimpanan bahan baku.

 Jika waktu tunggu atau tingkat penggunaan di

atas perkiraan, maka akan terjadi kehabisan persediaan beserta biaya-biayanya, termasuk kehilangan pelanggan.

 Jika waktu tunggu dan tingkat penggunaan

rata-rata atau normal digunakan untuk menentukan titik pemesanan, kehabisan persediaan bisa diperkirakan akan terjadi pada setiap pesanan.

 Tiga kondisi akibat variasi dari kedua faktor

tersebut:

 Jika waktu tunggu atau tingkat penggunaan

selama periode pemesanan di bawah perkiraan, maka bahan baku yang baru tiba sebelum persediaan yang ada habis digunakan, sehingga menambah biaya penyimpanan bahan baku.

 Jika waktu tunggu atau tingkat penggunaan di

atas perkiraan, maka akan terjadi kehabisan persediaan beserta biaya-biayanya, termasuk kehilangan pelanggan.

 Jika waktu tunggu dan tingkat penggunaan

(20)

 Persediaan pengaman merupakan proteksi

dengan tingkat biaya yang paling rendah guna mengatasi kehabisan persediaan.

 Jumlah persediaan pengaman yang optimum

adalah jumlah yang menghasilkan total biaya akibat kehabisan persediaan plus biaya penyimpanan persediaan pengaman yang paling kecil.

 Biaya penyimpanan dihitung dengan cara

yang sama seperti EOQ.

 Total biaya kehabisan persediaan bergantung

pada frekuensi terjadinya dan biaya dari setiap kehabisan persediaan.

 Persediaan pengaman merupakan proteksi

dengan tingkat biaya yang paling rendah guna mengatasi kehabisan persediaan.

 Jumlah persediaan pengaman yang optimum

adalah jumlah yang menghasilkan total biaya akibat kehabisan persediaan plus biaya penyimpanan persediaan pengaman yang paling kecil.

 Biaya penyimpanan dihitung dengan cara

yang sama seperti EOQ.

 Total biaya kehabisan persediaan bergantung

(21)

 Contoh:

asumsikan suatu perusahaan menggunakan satu item yang dipesan 10 kali per tahun. Biaya dari satu kali kehabisan persediaan adalah sebesar

$30, biaya penyimpanan sebesar $0,50 per tahun per unit, dan probabilitas terjadinya kehabisan

persediaan diestimasikan untuk berbagai tingkat persediaan pengaman:

 Contoh:

asumsikan suatu perusahaan menggunakan satu item yang dipesan 10 kali per tahun. Biaya dari satu kali kehabisan persediaan adalah sebesar

$30, biaya penyimpanan sebesar $0,50 per tahun per unit, dan probabilitas terjadinya kehabisan

persediaan diestimasikan untuk berbagai tingkat persediaan pengaman:

Persediaan pengaman (dalam unit)

Probabilitas kehabisan persediaan

0 40%

50 20%

100 10%

(22)

 Total biaya penyimpanan dan total biaya

kehabisan persediaan pada setiap tingkat persediaan pengaman adalah sbb:

(23)

 Pada contoh tersebut, tingkat persediaan

pengaman yang optimum adalah 100 unit, karena pada tingkat ini total biaya kehabisan persediaan dan biaya

penyimpanan diminimalkan.

 Pada contoh tersebut, tingkat persediaan

pengaman yang optimum adalah 100 unit, karena pada tingkat ini total biaya kehabisan persediaan dan biaya

(24)

TITIK PEMESANAN

 Titik pemesanan (order print) dicapai bila

jumlah yang tersedia sama dengan kebutuhan yang diperkirakan, yaitu:

saat jumlah persediaan yang tersedia dan jumlah persediaan yang akan

diterima = jumlah persediaan yang

akan digunakan selama waktu tunggu dan jumlah persediaan pengaman.

 Titik pemesanan (order print) dicapai bila

jumlah yang tersedia sama dengan kebutuhan yang diperkirakan, yaitu:

saat jumlah persediaan yang tersedia dan jumlah persediaan yang akan

diterima = jumlah persediaan yang

(25)

PENGENDALIAN BAHAN

BAKU

 Pengendalian bahan baku harus memenuhi

dua kebutuhan yang saling berlawanan yaitu:

 Menjaga persediaan dalam jumlah dan variasi

yang memadai guna beroperasi secara efsien.

 Menjaga tingkat persediaan yang menguntungkan

secara fnansial.

 Tujuan dasar pengendalian bahan baku:

kemampuan untuk melakukan pemesanan pada waktu yang sesuai dengan sumber terbaik untuk memperoleh jumlah yang tepat pada harga dan kualitas yang tepat.

 Pengendalian bahan baku harus memenuhi

dua kebutuhan yang saling berlawanan yaitu:

 Menjaga persediaan dalam jumlah dan variasi

yang memadai guna beroperasi secara efsien.

 Menjaga tingkat persediaan yang menguntungkan

secara fnansial.

 Tujuan dasar pengendalian bahan baku:

(26)

Metode pengendalian bahan baku :

1. Metode siklus pesanan (order cycling method) 

memeriksa secara periodik status jumlah bahan baku yang tersedia untuk setiap item atau kelas.

2. Metode minimum-maksimum (min-max method) 

didasarkan pada pernyataan bahwa jumlah dari sebagian besar item persediaan berada pada kisaran batas tertentu. Jumlah maksimum untuk setiap item ditetapkan. Tingkat minimum sudah memasukkan margin pengaman yang diperlukan untuk mencegah terjadinya kehabisan persediaan selama siklus pemesanan kembali. Tingkat minimum menentukan titik pemesanan kembali, dan jumlah pesanan sama dengan selisih antara tingkat maksimum dengan tingkat minimum.

3. Metode just in time  flosof yang dipusatkan pada

pengurangan biaya melalui eliminasi persediaan. Metode pengendalian bahan baku :

1. Metode siklus pesanan (order cycling method) 

memeriksa secara periodik status jumlah bahan baku yang tersedia untuk setiap item atau kelas.

2. Metode minimum-maksimum (min-max method) 

didasarkan pada pernyataan bahwa jumlah dari sebagian besar item persediaan berada pada kisaran batas tertentu. Jumlah maksimum untuk setiap item ditetapkan. Tingkat minimum sudah memasukkan margin pengaman yang diperlukan untuk mencegah terjadinya kehabisan persediaan selama siklus pemesanan kembali. Tingkat minimum menentukan titik pemesanan kembali, dan jumlah pesanan sama dengan selisih antara tingkat maksimum dengan tingkat minimum.

(27)

METODE PERHITUNGAN BIAYA PERSEDIAAN

 Metode yang paling umum digunakan

untuk menghitung biaya persediaan adalah:

1. Metode masuk pertama keluar pertama

( First in, frst out/ FIFO).

2. Metode rata-Rata Tertimbang.

3. Metode masuk pertama, keluar terakhir

(Last in , frst out/ LIFO).

 Metode yang paling umum digunakan

untuk menghitung biaya persediaan adalah:

1. Metode masuk pertama keluar pertama

( First in, frst out/ FIFO).

2. Metode rata-Rata Tertimbang.

3. Metode masuk pertama, keluar terakhir

(28)

METODE FIRST IN FIRST

OUT (FIFO)

 Metode FIFO membebankan biaya bahan

baku sesuai dengan harga persediaan tertua yang ada di gudang.

 Metode FIFO mudah diterapkan jika

hanya ada beberapa penerimaan bahan baku yang berbeda di catatan bahan baku pada suatu saat

 Metode FIFO membebankan biaya bahan

baku sesuai dengan harga persediaan tertua yang ada di gudang.

 Metode FIFO mudah diterapkan jika

(29)

Perhitungan biaya persediaan dengan metode FIFO

Perhitungan biaya persediaan dengan metode FIFO

(30)

METODE BIAYA RATA-RATA TERTIMBANG

 Metode rata-rata tertimbang mengasumsikan

bahwa biaya dari setiap pengeluaran bahan baku merupakan bauran dari semua biaya pengiriman yang ada di gudang pada saat pengeluaran tersebut terjadi.

 Metode biaya rata-rata tertimbang membagi

total biaya dari semua bahan baku dari kelas tertentu dengan jumlah unit yang tersedia untuk menemukan biaya rata-ratanya.

 Metode rata-rata tertimbang mengasumsikan

bahwa biaya dari setiap pengeluaran bahan baku merupakan bauran dari semua biaya pengiriman yang ada di gudang pada saat pengeluaran tersebut terjadi.

 Metode biaya rata-rata tertimbang membagi

(31)

Perhitungan biaya persediaan dengan metode Biaya Rata-Rata Tertimbang catatan: 25 Feb : 100 unit retur ke gudang

Tanggal

Diterima Dikeluarkan Persediaan

Perhitungan biaya persediaan dengan metode Biaya Rata-Rata Tertimbang

Jumlah Biaya per catatan: 25 Feb : 100 unit retur ke gudang

Tanggal

(32)

 Bahan baku dikeluarkan sesuai dengan

harga rata-rata sampai pembelian

berikutnya dicatat, pada waktu tersebut biaya rata-rata baru akan dihitung.

 Beberapa perusahaan menentukan

rata-rata biaya untuk setiap jenis bahan baku di akhir setiap bulan dan menggunakan biaya rata-rata ini untuk seluruh

pengeluaran di bulan berikutnya.

 Bahan baku dikeluarkan sesuai dengan

harga rata-rata sampai pembelian

berikutnya dicatat, pada waktu tersebut biaya rata-rata baru akan dihitung.

 Beberapa perusahaan menentukan

rata-rata biaya untuk setiap jenis bahan baku di akhir setiap bulan dan menggunakan biaya rata-rata ini untuk seluruh

(33)

METODE LAST IN FIRST OUT

(LIFO)

 Metode LIFO membebankan biaya dari

pembelian yang paling terakhir dalam persediaan ke setiap batch bahan baku yang dikeluarkan ke produksi.

 Tujuannya adalah untuk membebankan

biaya dari pembelian terakhir dan membiarkan biaya yang paling tua di akun persediaan.

 Metode LIFO membebankan biaya dari

pembelian yang paling terakhir dalam persediaan ke setiap batch bahan baku yang dikeluarkan ke produksi.

 Tujuannya adalah untuk membebankan

(34)

Perhitungan biaya persediaan dengan metode LIFO Perhitungan biaya persediaan dengan metode LIFO

(35)

PERBANDINGAN ANTAR METODE

PERHITUNGAN BIAYA

Dalam periode dimana harga-harga naik, metode FIFO menghasilkan biaya yang terendah untuk pengeluaran

bahan baku, metode LIFO

menghasilkan biaya yang paling tinggi dan metode biaya rata-rata tertimbang menghasilkan biaya yang besarnya berada di

(36)

Dalam periode dimana harga-harga turun, FIFO

membebankan biaya tertinggi, LIFO membebankan biaya

terendah dan biaya yang

dibebankan oleh metode biaya rata-rata tertimbang berada di

Referensi

Dokumen terkait

Dengan melihat nilai tambah yang dihasilkan untuk per kilogram bahan baku kedelai dan tempe yang digunakan dalam agroindustri keripik tempe, jika pengusaha ingin

Berdasarkan hasil penelitian di atas, perilaku kader KAMMI dari aspek Nafi’un Lighoirihi (bermanfaat bagi orang lain) apabila dilihat dalam tabel di atas maka

Indikator jelek dari trust yaitu di indikator “resposif”, jika indikator tersebut itu terus meningkat maka perusahaan akan meningkatkan costumer loyalty

Sistem konversi gelombang laut tipe owe, seperti yang telah diuraikan sebelumnya adalah sistem yang terdiri dari dua bagian utama yaitu ruang udara berupa kolom

memperlihatkan dua contoh gambar benda yang menggunakan energi bahan bakar, bensin dan minyak tanah. Kemudian guru bertanya apakah kedua benda tersebut ada perbedaan?.

Dengan demikian, orientasi penelitian ini adalah untuk: (a) membuktikan apakah ada pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pedagang berdasarkan dimensi

Sekitar 16 sampai 20 persen responden dari setiap kelompok sasaran menyatakan tidak mengetahui cara yang tepat, sementara sisanya memberikan jawaban yang salah (lihat Gambar

Dibawah sinar cahaya yang remang-remang atau dalam kondisi gelap, sebuah lampu (berupa LED) harus dipasang dibelakang layar tampilan. LCD yang digunakan adalah jenis