• Tidak ada hasil yang ditemukan

UJI HIPOTESIS REGRESI BERGANDA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "UJI HIPOTESIS REGRESI BERGANDA"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

UJI HIPOTESIS

UJI HIPOTESIS

REGRESI BERGANDA

REGRESI BERGANDA

TUJUAN

TUJUAN

Menjelaskan teknik uji hipotesis dalam

Menjelaskan teknik uji hipotesis dalam

regresi berganda (full model dan

regresi berganda (full model dan

(2)

Dalam regresi berganda muncul per(?)an tentang kontribusi bbrp IV untuk memprediksi nilai Y. Tiga per(?)an:

a. An overall test: apakah semua IV (the fitted model) berkontribusi bermakna utk memprediksi Y?;

b. Uji utk adisi satu var.: apakah pe(+) satu IV me(+) secara bermakna utk memprediksi Y lebih besar di-banding tanpa pe(+)an var. baru dlm model?;

c. Uji utk adisi sekelompok var.: apakah pe(+)an atau adisi sekelompok IV akan me(+) secara bermakna utk memprediksi nilai Y dibanding tanpa pe(+)an kelompok var. tsb yg sudah ada di model?

Ke 3 per(?) dijawab dgn uji hipotesis stat. dr masing2

(3)

1. Uji F dlm analisa regresi adalah rasio dari dua

mengestimasi varians. Jika HO salah (not true)

maka estimasi

ˆ

2 2

(4)

Nilai F mendekati 1 jika HO benar (true),

dan >1 bila HO salah (not true). Makin besar nilai F makin besar kemungkinan HO salah (not true)

2. Masing2 uji (test) dpt di interpretasikan sbg

perban-dingan 2 model. Model pertama disebut ‘full model’ atau ‘complete model’ dan model berikutnya adl ‘reduced

model’ (full model dikurangi satu atau lebih IV) Contoh:

Y = 0 + 1X1 + 2X2 + E full model

Y = 0 + 1X1 + E reduced model

Dengan HO: 2=0 ‘the full model’ dikurangi satu

atau lebih IV menjadi ‘reduced model’.

Pengujian HO: 2=0 berarti menguji mana yang lebih baik ‘fit model’ antara kedua model tersebut

2 2

ˆ

(5)

Contoh itu menjelaskan bahwa ‘reduced model’ (X1) mrpk bagian dr IV atau ‘full model’ (X1 & X2)

Di ‘full model’ kita H0: 1=2, di ‘reduced model’: Y=0+1X1+E dgn =1=2 & X=X1+X2

Uji Kemaknaan Regresi Berganda

Kita punya suatu model dengan k-IV: Y=0+1X1+2X2+…….+kXk+E

Maka Null Hypothesis dpt ditulis: Tidak perbedaan bermakna dalam ‘overall regression’ atau

(6)

Merupakan Total Sum of Square dan Error

Sum of Square. F-hitung dibandingkan dgn F

-tabel

=F

k,n-k-1

sesuai dgn

= 0.05.

H

0

ditolak bila F

-hitung

>= F

-tabel

F

-hitung

diperoleh dgn cara lain yaitu

(7)

Dengan sample 12 anak, kita mempunyai k=3

MS-Regr=231.02, MS-Resid=24.40 & r

2

=0.782

maka kita memperoleh:

umumnya ditulis F

3,8,0.95

= 4.07 (p<0.05)

Hasil ini disimpulkan vars HGT, AGE dan AGE

2

secara bersama dpt memprediksi WGT (dgn

(8)

Pelajari tabel-tabel ANOVA berikut Model 1: WGT = 0 + 1HGT + E

Coefficient Standard Error Partial F

0 = 6.190

1 = 1.073 S1=0.242 19.66

Estimated model: WGT=6.190+1.073HGT ANOVA Table

Source

Source dfdf SSSS MSMS FF rr22

Regression

Regression 11 588.92588.92 588.92588.92 19.6719.67 .6630.6630

Residual

Residual 1010 299.33299.33 29.9329.93

Total

(9)

Model 2: WGT = 0 + 2AGE + E

Coefficient Standard Error Partial F

0 = 30.571

1 = 3.643 S2 = 0.955 14.55

Estimated model: WGT = 30.571 + 3.643AGE ANOVA Table

Source

Source dfdf SSSS MSMS FF rr22

Regression

Regression 11 526.39526.39 526.39526.39 14.5514.55 .5926.5926

Residual

Residual 1010 361.86361.86 36.1936.19

Total

(10)

Model 3: WGT = 0 + 3(AGE)2 +E

Coefficient Standard Error Partial F

0 = 45.998

1 = 0.206 S1=0.055 14.03

Estimated model: WGT=45.998 + 0.206 (AGE)2

ANOVA Table

Source

Source dfdf SSSS MSMS FF rr22

Regression

Regression 11 521.93521.93 521.93521.93 14.2514.25 .5876.5876

Residual

Residual 1010 366.32366.32 36.6336.63

Total

(11)

Model 4. WGT = 0 + 1HGT + 2AGE + E

Coefficient Standard Error Partial F

0 = 6.553

1 = 0.722 S1 = 0.261 7.65

2 = 2.050 S2 = 0.937 4.79

Esti’d model: WGT= 6.553 + 0.722HGT+ 2.050AGE ANOVA Table

Source

Source dfdf SSSS MSMS FF rr22

Regression

Regression 22 692.82692.82 346.41346.41 15.9515.95 .78.78

Residual

Residual 99 195.43195.43 21.7121.71

Total

(12)

Model 5. WGT = 0 + 1HGT + 3(AGE)2 + E

Coefficient Standard Error Partial F

0 = 15.118

1 = 0.726 S1 = 0.263 7.62

3 = 0.115 S3 = 0.054 4.54

Esti’d model: WGT = 15.118 + .726HGT + .115(AGE)2

ANOVA Table

Source

Source dfdf SSSS MSMS FF rr22

Regression

Regression 22 689.65689.65 344.82344.82 15.6315.63 .7764.7764

Residual

Residual 88 198.60198.60 22.0722.07 Total

(13)

Model 6: WGT = 0 + 1HGT + 2AGE + 3(AGE)2 + E

Coefficient Standard Error Partial F

0 = 3.438

1 = 0.724 S1 = .277 6.83

2 = 2.777 S2 = 7.427 0.14

3 = -0.042 S3 = 0.422 0.01

E.M. WGT = 3.438 + .724HGT + 2.777AGE - .042(AGE)2

ANOVA Table

Source

Source dfdf SSSS MSMS FF rr22

Regression

Regression 33 693.06693.06 231.02231.02 9.479.47 .7802.7802 Residual

Residual 88 195.19195.19 24.424.4 Total

(14)

Kita sudah mengetahui jawaban dr pertanyaan no.1

perhatikan EM 6.

Menggunakan X1=HGT sbg IV, nilai 588.92 adalah SS Regresi utk model garis lurus; nilai SSE utk model ini adl hanya menambahkan 195.19, 103.90 dan 0.24 secara bersama adl 299.33 dgn dk=10 (8+1+1)

F-stat utk menguji kemaknaan persamaan garis lurus dgn hanya memasuk HGT adl

F=(588.92/1)/(299.33/10)= 19.67 p<0.05

Utk menjawab per(?)an 2 & 3gunakan partial F test.

(15)

Null Hipothesis

Bila kita ingin menguji apakah pe(+)an satu var. X* akan secara bermakna meningkatkan prediksi Y ketika bbrp var. X1, X2,……,Xp sdh dlm model? Maka hipotesanya:

H0: ‘X* tdk me(+) secara bermakna utk

memprediksi Y setelah ada X1, X2,....,Xp dlm model’ d.p.l

H0: * = 0 utk model Y=0+1X1+2X2+…., +pXp+*X*

Ini mrpk prosedur utk membandingkan antara ‘full model’ X1, X2,…….,Xp dan X* sbg IV dgn

‘reduced model’ X1,X2,……,Xp (tanpa X*) karena H0: * = 0 Tujuan analisis ini adl menentukan

(16)

ANOVA Tabel utk WGT dgn HGT, AGE, (AGE)2

Source

Source dfdf SSSS MSMS FF r2r2

X

X11 11 588.92588.92 588.92588.92 19.6719.67 .7802.7802

Regresi X

Regresi X22llXX33 11 103.90103.90 103.90103.90 4.78 4.78

(.05<p<.1)

(.05<p<.1)

X

X33llXX11, X, X22 11 0.240.24 0.240.24 Residual

Residual 88 195.19195.19 24.4024.40

Total

(17)

Uji Partial F Null Hypothesis

Andaikan kita uji apakah pe(+)an X* secara bermakna meningkatkan prediksi Y setelah X1, X2, ….., Xp sudah ada di model. Maka Ho: X* tidak meningkatkan secara bermakna prediksi Y setelah X1, X2, …., Xp ada di model atau Ho: *=0 didalam model y = 0 + 1X1 + 2X2+ …..+ pXp +*X* + E

Dengan perkataan lain kita membandingkan 2 model: Full model X1, X2, ……, Xp dan X* sebagai IV dan

Reduced model X1, X2, ….., Xp Ini

berarti kita menguji model regresi yang paling tepat, apakah pe(+) variabel X* meningkatkan secara

(18)

Prosedur

Uji parsial F utk mengetahui peran X* setelah ada var. X1, X2, ……, Xp didalam model, kita hrs hitung Sum of Square full model X1, X2, ….., Xp, X* dan

Sum of Square reduced model X1, X2, ……, Xp di

ANOVA table:

Regression X*lX1, X2, ……, Xp dan Sum of Square

dihitung: SS dr pe(+) X* setelah ada X1, X2, …, Xp = Regr SS full model: X1, X2,….., Xp, X* - Regr SS

reduced model: X1, X2, …., Xp

(19)

Jadi utk model Y = 0 + 1X + 2X2 dengan H0:2 = 0

SS(X2lX1) = Regr SS (X1,X2) – Regr SS (X1) =

692.82 - 588.92 = 103.90 Utk model Y = 0 + 1X1 + 2X2 + 3X3

SS (X3lX1, X2) = Regr SS(X1,X2,X3) – Regr SS (X1,X2) = 693.06 – 692.82 = 0.24

Simpulan uji hipotesa: ‘penambahan var. X* kedalam model yang sudah ada X1, X2, ….., Xp tidak meningkat-kan secara bermakna utk memprediksi Y atau

F(X*lX1,X2,.,Xp) = pe(+) SS setelah ada X1,X2,., Xp/ MS Resid model dgn var X1,X2,….., Xp, X*

(20)

F(X2lX1) = SS(X2lX1) / MS Residual (X1,X2) = (103.90)/(195.19+0.24)/9 =4.78 dan

F(X3lX1, X2) = SS(X3lX1, X2) / MS Resid (X1, X2, X3) = 0.24 / 24.4 = 0.01

Dari tabel F kita lihat bahwa untuk F1,9,0.90 = 3.36 dan F1,9,0.95 = 5.12 maka hasil uji statistik untuk F(X2lX1) = 4.78 artinya nilai p: 0.05<p<0.1, artinya kita

menolak H0 pada = 0.1 disimpulkan bahwa

pe(+)an var. AGE me(+) nilai utk memprediksi Y pada = 0.1 tidak pada = 0.05

Uji F(X3lX1,X2) = 0.01 p>0.1 kita menerima H0,

(21)

Uji t sebagai alternatif

Cara yang sama sperti uji F parsial adl menggunakan uji t dgn dk = n-k-1. Uji t fokus uji null hipotesa H0: * = 0 * adl nilai koefisien dr X* di model

regresi: Y = 0 + 1X1 + 2X2, ….,+ pXp +*X* untuk menguji H0: 0 = 0 digunakan uji

*

ˆ *

ˆ

S

t

Dalam uji ini kita menolak H0: * = 0 jika

ltl > tn-p-2, 1-a/2 uji dua arah; Ha: * # 0

T > tn-p-2, 1-a uji satu arah; Ha: *>0

(22)

Uji t dua arah memberikan hasil yang sama dengan uji F parsial

Contoh: uji H0: 3 = 0 dalam model Y =0 + 1X1 + 2X2 + 3X3 + E

dari ANOVA table 6 kita akan memperoleh

(23)

SUMBER

DF SS

MS

F

REGRESI

x

1

1

3196

3196 37.5

X

2

|

x

1

1 498

498

5.8

RESIDUAL 27 2301 85.2

Referensi

Dokumen terkait

Lama jaring berada di dalam perairan (perendaman jaring) bukan bersifat ketetapan, karena nelayan tidak pernah menentukan dan menghitung lamanya jaring di dalam perairan

Perkiraan Jumlah dan Persentase Rumah Tangga yang Tidak Pernah Mendapat Manfaat dari Proyek PNPM RESPEK menurut Kabupaten/kota dan Alasannya (Lanjutan 1). Sumber: PNPM

Anggaran berfungsi sebagai pedoman kerja dan memberikan arah serta sekaligus memberikan target-target yang harus dicapai oleh kegiatan perusahaan di waktu yang

Analisis data dari pengisian angket motivasi dan data tes hasil belajar digunakan untuk mengetahui ada atau tidak ada perbedaan motivasi dan hasil belajar kognitif siswa

Yang dimaksud dengan petani kecil ialah pengelola usaha tani (baik modal produktifnya milik sendiri maupun secara menyewa) yang pendapatan keluarganya dalam satu tahun sama atau

Adapun hasil observasi dari anak dan guru selama penelitian pada Siklus I dan Siklus II dalam peningkatan motorik halus melalui alat peraga kertas origami. Dalam

Hasil dari penelitian ini adalah: (1) kesalahan gramatikal yang dibuat oleh siswa dibagi menjadi empat klasifikasi: omission, addition, misinformation, dan

Sehubungan dengan judul yang diangkat yaitu “Kajian Bentuk dan Fungsi Tari Bedana di Sanggar Cantika Laras, Bandar Lampung”, dan dari uraian singkat latar belakang di atas maka