• Tidak ada hasil yang ditemukan

1 PENGARUH MODIFIKASI PEMBELAJARAN TERHADAPKEMAMPUAN SERVIS BAWAH VOLI SISWA KELAS VII SMPN 10 PONTINAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "1 PENGARUH MODIFIKASI PEMBELAJARAN TERHADAPKEMAMPUAN SERVIS BAWAH VOLI SISWA KELAS VII SMPN 10 PONTINAK"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENGARUH MODIFIKASI PEMBELAJARAN TERHADAPKEMAMPUAN

SERVIS BAWAH VOLI SISWA KELAS VII SMPN 10 PONTINAK

Hariyanto, Andika Triansyah, Uray Gustian

Program Studi Pendidikan Jasmani FKIP Untan Pontianak

Email:antopelang7@gmail.com

This study aimed to determine the effect of learning modification to the ability of service under volley ball on the student of class VII SMPN 10 Pontianak. The stuudy research used experimental method with pre-experimetal design. Sample 30 students. Data analysis was done by using t-test analysis. The result initial test of 9,63 and the average final test of 13,9 (increased by 4,27). Furthemore, based on the analysis of test the effect of hypothesis withdrawal value of T arithmetic that is equal to 25,15 with see statistics table where the degrees of freedom DK=(N-1) is 30-1=29 of 2, 05954. Thus the value of T aritmetic 25,15 is greater then the value of t-table= 2,05. It means that the hypothesis is received there is the effect of learning modification on the ability of service under volley ball on the students of class VII SMPN 10 Pontianak. The persentage increase is equal to 42,58 %. Based on these result it can be conclude that the modification of learning has a positive influence on service ability under the volley ball.

Key Word: learning Modification, under service volley ball

PENDAHULUAN

Bola voli adalah olahraga beregu yang dapat dimainkan oleh anak-anak, remaja, dewasa maupun orang tua. Bola voli merupakan permainan yang cukup menarik untuk dilihat, sederhana namun mempunyai berbagi unsur yang baik sabagai suatu cabang olahraga permainan beregu, karena permainan ini dituntut adanya taraf kebugaran jasmani yang tinggi, rasa sportfitas yang tinggi, kerja sma yang baik dan disiplin yang tinggi. Menurut Nuril (2007: 20) “permainan bola voli merupakan suatu permainan yang kompleks yang tidak mudah untuk dilakukan oleh setiap orang. Diperlukan pengetahuan tentang teknik – teknik dasar dan teknik – teknik lanjutan untuk dapat bermain bola voli secara efektif. Teknik – teknik tersebut meliputi servis, passing, smash dan sebagainya.

Menurut Nuril (2007: 20) “servis adalah pukulan bola yang dilakukan dari belakang garis akhir lapangan permainan

(2)

2 berdirinya si pemukul hendaknya disesuaikan dengan kondisi masing – masing si pemukul. Akan lebih efektif kalau kita dapat memukul bola dengan keras dan menukik ke bawah atau bergelombang. Pelaksanaan : pukul bola didepan atas depan kepala, pengenaan tangan pada bola adalah telapak tangan, dan pergelangan tangan harus diregangkan, teruskan perpindahan berat badan ke depan baik diam di tempat maupun dengan melangkahkan kaki ke depan.

Berdasarkan dari observasi selama melaksanakan Program Pembelajaran Lapangan (PPL) khususnya dalam pembelajaran bola voli dikelas VII SMPN 10 Pontianak, menemukan sebagian besar siswa kurang memahami dalam melakukan teknik dasar servis. Dikatakan kurang memahami karena siswa terlihat kurang tepat dalam melakukan servis bawah sehingga bola tidak terarah dan sering keluar lapangan terutama bagi siswa putri, kurangnya kekuatan tangan dalam melakukan servis bawah sehingga bola tidak melewati net. Dalam melakukan gerakan sikap servis pada waktu hendak memukul bola siswa selalu ragu – ragu dan salah dalam melakukan, lengan siswa kurang terayun sehingga daya kekuatanpun berkurang, lemparan bola kurang baik sehingga bola kurang terkontrol, dan kurangnya memperhatikan bola. Selain itu masih banyak siswa yang belum bisa menacapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) mata pelajaran Pendidikan Jasmani, olahraga dan kesehatan, yaitu 70. Nilai rata – rata hasil belajar siswa kelas VII pada Pendidikan Jasmani, olahraga dan kesehatan SMPN 10 Pontianak, khususnya pembelajaran bola voli hanya mencapai 60%.

Pelaksanaan pembelajaran bola voli yang berlangsung di SMPN 10 Pontianak, guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan melaksanakan pembelajaran bola voli dengan praktek langsung tanpa pemantapan dalam teknik servis bawah, sehingga siswa sering mengalami kesulitan dalam melakukan servis terutama bagi

siswa putri. Ditinjau dari postur tubuh dan motivasi siswa kelas VII SMPN 10 Pontianak tersebut sangat diharapkan untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan mencapai prestasi. Dan guru yang mengajar sudah memenuhi persyaratan sebagai tenaga pendidik yaitu lulusan sarjana pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan yang cukup berpengalaman. Hal ini sudah sangat membantu siswa dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan di SMPN 10 Pontianak.Dari permasalahan tersebut menunjukkan bahwa proses pembelajaran bola voli pada siswa kelas VII SMPN 10 Pontianak menjadi kurang efektif, siswa kurang memahami teknik dasar servis bawah dan kurang mengontrol arah bola dalam pembelajaran. Hal ini merupakan suatu tantangan bagi guru dalam mengajarkan tentang teknik dasar bola voli yatitu servis bawah. Berdasarkan hasil tersebut dilakukan usaha guna menigkatkan hasil pembelajaran bola voli SMPN 10 Pontianak, salah satu cara yang dapat digunakan adalah dengan memodifikasi proses pembelajaran. Hal ini didasari bahwa esensi atau point penting memodifikasi aktivitas pembelajaran adalah guru dapat menganalisis sekaligus mengembangkan materi pelajaran dengan cara meruntukannya dalam bentuk aktifitas belajar yang potensial sehingga

memperlancar siswa dalam

belajarnya.Menurut Rusman (2012: 323-326) bahwa pembelajaran yang dimaksud adalah pembelajaran partisipatif, aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Dengan demikian untuk meningkatkan kemampuan servis bawah dalam pembelajaran bola voli perlu digunakan model pembelajaran bola voli yang meningkatkan pembelajaran servis bawah. Menurut Samsudin (2008: 58) “esensi modifikasi adalah menganilisis sekaligus mengembangkan materi pelajaran dengan cara meruntukannya dalam bentuk aktifitas belajar yang potensial sehingga memperlancar siswa dalam belajarnya”. Sedangkan menurut Udin S. Winataputra,

dkk (2007: 1.18), “pembelajaran

(3)

3 menganalisasi, memfasilitasi, dan meningkatkan intensitas dan kualitas belajar pada diri peserta didik.Adapun modifikasi pembelajaran yang akan digunakan yaitu melakukan servis bawah sebanyak 3 kali dari garis batas serang dan dilambungkan ke belakang garis servis tempat lawan dengan menggunakan net, dan fase latihan dapat dipersulit dengan menjauhkan base linenyasepanjang 4 meter ke belakang dengan tujuan untuk melatih pemantapan teknik dasar dan kekuatan tangan. Kemudian latihan sootingbola dengan servis bawah ke arah jaring bola basket, sebanyak 3 kali dari garis batas serang dan dilambungkan ke arah jaring basket dengan rintangan net dan fase latihan dapat dipersulit dengan menjauhkan baselinenya sepanjang 4 meter kebelakang dengan tujuan untuk melatih kecermatan dan sasaran dalam mengontrol bola.

Modifikasi pembelajaran dalam pembelajaran bola voliagar siswa juga memiliki motivasi serta minat dalam pembelajaran dan mengembangkan kemampuan teknik dasar servis bawah, pola gerak serta perkembangan tubuhnya. Oleh karena itu, diharapkan kepada pendidik khususnya dalam pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan dapat meningkatkan hasil belajar siswa melalui moifikasi pembelajaran dalam pembelajaran agar siswa bersemangat, aktif dan percaya diri serta mendapat hasil yang diharapkan dalam mengikuti proses pembelajaran.

“Pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan bertujuan untuk mengarahkan siswa agar dapat beraktifitas olahraga, sehingga tercipta generasi yang

sehat dan kuat” (Retno Intan Sari, Fatimah,

dkk 2010: 4). Maksudnya adalah untuk mencapai tujuan pengarahan, siswa belajar dan dididik melalui gerak, selain itu siswa diajarkan untuk bergerak guna membantu proses pertumbuhan dan perkembangannya. Dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan lebih banyak belajar keterampilan gerak dari pada teori. Siswa tidak hanya

mendengarkan dan menyerap materi yang disampaikan oleh guru, tetapi siswa ikut terlibat langsung dalam proses pembelajaran. Dari proses pembelajaran tersebut siswa dapat menghasilkan suatu perubahan bertahap dalam dirinya, baik dalam bidang pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Agar tujuan pendidikan nasional dapat tercapai dengan maksimal, banyak faktor yang harus diperhatikan, salah satunya adalah keberhasilan sebuah pembelajaran. Keberhasilan sebuah pembelajaran merupakan titik awal untuk menuju tercapainya tujuan pendidikan nasional. Keberhasilan dalam sebuah pembelajaran bisa dilihat dari hasil belajar yang diperoleh siswa dari setiap mata pembelajaran yang ditempuh sesuai dengan jenjang pendidikannya. Dari beberapa mata pembelajaran yang ada di sekolah menengah pertama, sangat diharapkan nilai Pendidikan Jasmani, olahraga dan kesehatan dapat diperoleh siswa dengan maksimal. Menurut Simanjuntak, dkk (2008: 1.3) “Pendidikan jasmani yang merupakan bagian pendidikan keseluruhan pada hakekatnya adalah proses pendidikan yang melibatkan interaksi antara anak didik dengan lingkungan yang dikelola melalui aktifitas jasmani secara sistematik untuk meningkatkan keterampilan motorik dan nilai – nilai fungsional yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan sosial. “Maksudnya adalah untuk mencapai tujuan pengajaran, siswa belajar dan dididik melalui gerak, selain itu siswa diajarkan untuk bergerak guna membantu proses pertumbuhan dan perkembangannya.

(4)

4 meliputi: (1) ukuran, berat atau bentuk peralatan yang dipergunakan, (2) lapangan permainan, (3) waktu bermain atau lamanya permainan, (4) peraturan permainan, dan (5) jumlah pemain. Sedangkan menurut Sanjaya (2011: 26) “pembelajaran dapat diartikan sebagai proses kerja sama antara guru dan siswa dalam memanfaatkan segala potensi dan sumber yang ada baik potensi yang bersumber dari dalam diri siswa itu sendiri seperti minat, bakat dan kemampuan dasar yang dimiliki”. Suatu proses kerja sama, pembelajaran tidak hanya menitikberatkan pada kegiatan guru atau kegiatan siswa saja, akan tetapi guru dan siswa secara bersama – sama berusaha mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Dengan demikian, kesadaran dan keterpahaman guru dan siswa akan tujuan yang harus dicapai dalam proses pembelajaran merupakan syarat mutlak yang tidak bisa ditawar, sehingga dalam prosesnya, guru dan siswa mengarah pada tujuan yang sama. Aktivitas pembelajaran yang dilakukan seseorang berpegaruh terhadap suatu perubahan, baik perubahan secara anatomis, fisiologis, bikimia dan kejiwaan. Untuk terjadinya perubahan tersebut ke arah yang lebih baik, maka pembelajaran yang dilakukan oleh seseorang harus efektif, efesien dan berkualitas.

Berkaitan dengan bentuk – bentuk modifikasi pembelajaran tersebut, pembelajaran yang relevan untuk kemampuan servis bawah permainan bola voli adalah pembelajaran untuk ketetapan dalam perkenaan bola dan mengontrol arah bola. Bentuk modifikasi pembelajaran, yang akan digunakan untuk kemampuan servis bawah pada permainan bola voli adalah 1) shooting bola dengan servis bawah kearah jaring bola basket. 2) shooting bola dengan rintangan net. Dimana modifikasi pembelajaran dalam penelitian ini yaitu perpaduan antara teknik dasar permainan bola voli ke dalam permainan bola basket.Populasi merupakan

objek atau subjek yang memiliki karakteristik tertentu berkaitan dengan masalah penelitian sehingga subjek dari sebuah penelitian tersebut dapat dipelajari dan diambil kesimpulan berdasarkan tujuan penelitian. Adapun populasi dalam penelitian ini mengambil seluruh siswa kelas VII SMPN 10 Pontianak yang berjumlah 240 orang.

Adapun pertimbangan tertentu dalam menentukan sampel dalam penelitian ini adalah melakukan observasi servis bawah bola voli untuk masing – masing kelas dan menentukan kelas dengan tingkat kesalahan yang besar serta memilih kelas yang nilai KKM nya terendah. Berdasarkan pendapat terebut maka yang akan menjadi sampel penelitian ini adalah siswa kelas VII C SMPN 10 Pontianak, yaitu berjumlah 30 siswa.

Adapun alat dan bahan yang digunakan adalah: 1). Lapangan : untuk uji tes praktik. 2). Peluit : peluit digunakan

untuk mempermudah dalam

pengorganisasian siswa. 3). Perlengkapan bola voli : digunakan sebagai media pelaksanaa tes. 4). Kamera : kamera digunakan untuk dokumentasi serta membantu dalam evaluasi gerak uji praktik siswa. 5). Rubrik penilaian alat tulis : Adapun yang dimaksud rubrik penilaian dalam penelitian ini adalah kisi – kisi tentang teknik dalam permainan bola voli, dan alat tulis digunakan untuk mencatat METODE PENELITIAN

(5)

5 hasil yang dicapai dalam pelaksanaan uji tes.Teknik pengumpulan data ini dilakukan dengan menggunakan tes performance (keterampilan), dispesifikasikan dengan servis bawah permainan bola voli yang digunakan untuk mengetahui hasil kemampuan servis bawah sebelum dan sesudah diberikan modifikasi latihan. Tes dilakukan oleh seluruh siswa kelas VII C SMPN 10 Pontianak disesuaikan dengan rubrik penilaian yang telah disediakan sebagai tolak ukur sebuah keberhasilan dalam melakukan gerak servis bawah dalam permainan bola voli.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan memberikan tes performance (keterampilan), dispesifikasikan dengan tes servis bawah permainan bola voli yang digunakan untuk mengetahui hasil kemampuan servis bawah sebelum dan sesudah diberikan modifikasi latihan pada masing – masing sampel.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.

HASIL PENELITIAN

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMPN 10 Pontianak yang berjumlah 30 orang. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk melihat kemampuan servis bawah bola voli pada siswa kelas VII SMPN 10 Pontianak.Proses pengolahan data hasil penelitian berdasarkan hasil tes yang telah dilakukan terhadap hasil belajar yang dimiliki siswa dengan analisis uji pengaruh. Hasil analisis data dibandingkan dan diambil kesimpulan untuk mengetahui hasil penelitian sebagai jawaban dari masalah dalam penelitian. Berdasarkan hasil penelitian, adapun data penelitian yang diperoleh adalah sebagai berikut.

Tabel 1Deskriptif Data Hasil Penelitian

Uraian Rata-rata Thitung d.b Ttabel Taraf Signifikan

Pre test 9,63

25,15 29 2,05954 5%

Post test 13,9

Berikut ini adalah gambaran hasil pengolahan data yang telah diolah dari hasil penelitian yang telah dilakukan baik tes

awal (pre test) maupun tes akhir (post test).Adapun deskripsi data hasil pre test dapat dilihat pada tabel 3 sebagai berikut: Tabel 2Deskriptif Data Pre test

Rata-rata Skor Terendah Skor Tertinggi Standar Deviasi

9,63 8 12 1,37

Adapun deskripsi data penelitian berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan hasil belajar siswa yang terdiri dari 30 sampel maka diperoleh hasil untuk rata-rata 9,63;

skor terendah 8, skor tertinggi 12, dengan standar deviasi adalah 1,37.

Adapun deskripsi data hasil post test dapat dilihat pada tabel 4.3 sebagai berikut: Tabel 3. Deskriptif Data Post test

Rata-rata Skor Terendah Skor Tertinggi Standar Deviasi

13,9 11 16 1,58

Adapun deskripsi data penelitian berdasarkan tabel 4 menunjukan hasil

(6)

6

0 5 10 15

Tes awal (pretest) Tes akhir (posttest) 9,63

13,9

skor terendah 11, skor tertinggi 16, dengan standar deviasi 1,58.Berdasarkan hasil analisis data pre test dan post test pada tabel 4.2 dan tabel 4.3, maka didapat hasil rata-rata hasil belajar servis bawah bola

volipada pre test adalah 9,63 sedangkan pada hasil post test adalah 13,9. Adapun grafik histogram hasil rata-rata pre test dan post test dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1 Grafik histogram hasil rata-rata pre test dan post test hasil test kemampuan servis bawah bola voli pada siswa kelas VII SMPN 10 Pontianak.

Kegiatan dalam melakukan analisis data penelitian adalah untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Adapun pengujian analisis data dilakukan dengan:Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui

normal atau tidaknya sebuah data dalam penelitian. Uji normalitas dilakukan dengan rumus Chi-kuadrat. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan didapat hasil data pada tabel 5 sebagai berikut:

Tabel 4Hasil Uji normalitas Data Pre test dan Posttest kemampuan servis bawah.

Indikator Signifikan Keterangan

Pre test 8,09 <13,3 Normal

Post test 11,18<15,1 Normal

Perhitungan ditemukan Chi-kuadrat hitung pre test= 8,09 dan Chi-kuadrat post test= 11,18; selanjutnya dibandingkan dengan chi-kuadrat tabel dengan dk (derajat kebebasan) pre test = 5-1= 4 dan chi-kuadrat tabel dengan dk (derajat kebebasan) post test= 6-1= 5. Berdasarkan tabel chi-kuadrat (x2), dapat diketahui bahwa apabila

masing-masing dk= 4 dan kesalahan 1% maka harga chi-kuadrat tabel=13,3; dan

dk=6 dan kesalahan 1%, maka chi-kuadrat tabel = 15,1. Karena chi-kuadrat hitung menggunakan rumus X2

hitung <Xtabel ( untuk

pre test 8,09 lebih kecil dari harga chi-kuadrat tabel (13,3) dan chi-chi-kuadrat hitung untuk post test 11,18 lebih kecil dari harga chi-kuadrat tabel (15,1), maka distribusi data statistik 30 siswa tersebut dapat dinyatakan normal.

Tabel 5Hasil Uji Homogenitas

Signifikan Keterangan

1,32 < 1,84 Homogen

Harga F hitung = 1,32 dibanding dengan harga F tabel = 1,84 dengan dk

pembilang sama, kebetulan jumlah n1 dan

(7)

7 penyebut sama). Berdasarkan F tabel, maka harga F hitung lebih kecil dari F tabel (1,32 < 1,84) untuk F tabel 1%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa varian data yang akan dianalisis homogen.

Uji pengaruh dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari modifikasi pembelajaran terhadap kemampuan servis bawah bola voli pada siswa kelas VII SMPN 10 Pontianak. Pengujian pengaruh dalam penelitian ini menggunakan uji-t dapat dilihat pada tabel 4.1. Berdasarkan data pada tabel 2, maka didapat nilai thitung yaitu sebesar 25,15.

Dengan melihat tabel statistik dimana pada derajat kebebasan dk = (N-1) adalah 30 – 1 = 29 dan pada taraf signifikansi 5% diperoleh nilai ttabel sebesar 2,04523.

Dengan demikan nilai dari thitung = 25,15

lebih besar dari nilai ttabel = 2,04523, artinya

hipotesis diterima dan terdapat pengaruh modifikasi pembelajaran terhadap kemampuan servis bawah bola voli pada siswa kelas VII SMPN 10 Pontianak. Adapun persentase peningkatan adalah sebesar 42,58%.

PEMBAHASAN

Pembahasan penelitian ini merupakan penelitian eksperimen tentang pengaruh modifikasi pembelajaran terhadap kemampuan servis bawah bola voli pada siswa kelas VII SMPN 10 Pontianak. Penelitian dilakukan dengan menganalisis uji pengaruh antara tes awal dan tes akhir untuk mengetahui uji peningkatan hasil belajar yang telah dilakukan siswa.Penelitian dilakukan pada tanggal 10 Oktober 2017 sampai dengan tanggal 28 Oktober 2017 di SMPN 10 Pontianak, Kecamatan Pontianak Timur. Subjek penelitian merupakan siswa kelas VII yang telah dipilih peneliti berdasarkan teknik pemilihan sampel yaitu teknik sampling purposive. Tahapan yang dilakukan dalam proses penelitian ini adalah peneliti melakukan tes awal (pretest) kemampuan servis bawah bola voli siswa. Tujuannya adalah untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa terhadap gerakan servis

(8)

8 point, 4 orang mendapat 13 point, 9 orang mendapat 14 point, 3 orang mendapat 15 point, dan 7 orang mendapat 16 point. Berdasarkan hasil pengambilan data baik tes awal maupun tes akhir penelitian, didapat bahwa pada tes awal sebelum diberikan perlakukan melalui pembelajaran, rata-rata hasil kemampuan servis bawah pada siswa kelas VII SMPN 10 Pontianak, yaitu 9,63, setelah diberikan perlakukan, peneliti mengambil tes akhir yaitu, dengan rata-rata 13,9. Selanjutnya, berdasarkan analisis uji pengaruh penarikan hipotesis nilai thitung = 25,15 lebih besar dari ttabel =

2,04523. Artinya hipotesis diterima dan terdapat pengaruh modifikasi pembelajaran terhadap kemampuan servis bawah bola volipada siswa kelas VII SMP N 10 Pontianak dengan persentase peningkatan sebesar 42,58%.

Persentasi peningkatan sebesar 42,58% merupakan sebuah hasil yang dianggap peneliti dalam tahap sedang, mempertimbangkan dari jumlah pertemuan dalam proses penelitian dikarenakan ini adalah penelitian pendidikan, sehingga penelitian dilaksanakan berdasarkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang digunakan sesuai kurikulum yang diterapkan di Sekolah. Selain itu, penilaian penjaskes tidak hanya memfokuskan pada nilai praktik saja seperti yang telah dibahas pada BAB I bahwa pembelajaran penjaskes dinilai dari 3 aspek yaitu aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotor.Namun, pada saat penelitian berlangsung ada beberapa faktor yang membuat penelitian tidak berjalan dengan mulus, antaranya faktor eksternal yaitu faktor penghambat yang datang dari luar rangkaian pelaksanaan penelitian dan faktor internal yaitu faktor penghambat di dalam proses pelaksanaan penelitian.

Penelitian yang dilakukan menunjukan adanya peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran servis bawah bola voli. Adapun faktor yang menyebabkan terjadinya peningkatan sesuai dengan pengamatan pada proses penelitian adalah: 1). Siswa memiliki banyak kesempatan

dalam memegang atau melakukan servis bawah bola voli. 2). Dengan adanya modifikasi dalam pembelajaran, siswa tidak merasa takut dalam melakukan servis bawah bola voli. 3). Adanya dukungan dan motivasi oleh guru dan rekan sesama siswa dapat memacu kemampuan dalam diri siswa untuk melakukan servis bawah permainan bola voli.

KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN

Kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan yaitu berdasarkan hasil rekapitulasi data, baik tes awal maupun tes akhir sebagai hasil dari penelitian. Maka didapat bahwa pada tes awal sebelum diberi perlakuan modifikasi pembelajaran, rata-rata hasil servis bawah pada siswa-siswi

terdapat pengaruh Modifikasi pembelajaran terhadap kemampuan servis bawah bola voli pada siswa kelas VII SMPN 10 Pontianak. Adapun persentase peningkatan adalah sebesar 42,58%.

SARAN

(9)

9 yang tinggi terhadap lingkungan sekitar. Misalnya, rasa tolong-menolong, solidaritas yang tinggi dan saling menghargai sesama teman. Hal tersebut merupakan sikap positif yang bisa ditimbulkan saat mereka berada dilingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat.Pencapaian baik siswa merupakan kebanggaan tersendiri seorang guru, oleh karena itu hendaknya guru lebih kreatif dan inovatif dalam proses pembelajaran serta memanfaatkan sumber belajar yang ada dengan baik dan benar. DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Nuril (2007). Panduan Olahraga Bola Voli. Surakarta: Era Pustaka Utama.

Fatimah, Retno, Intan, Sari; Iwan, Setiawan; Hamdiah; dan Budhi, Trisyanto. (2010).Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan SD/MI

umtuk kelas II. Jakarta: Pusat Pembukuan Kementerian Pendidikan Nasional.

Samsudin. (2008). Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan SMA/MA. Jakarta: PT. Fajar Interpratam.

Sanjaya, Wina (2011). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana. Simanjuntak, Victor, G Kaswari, dan

Supriatna, Eka. (2008). Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta: Dirjen. Pendidikan Tinggi Departmen Pendidikan Nasional.

Sugiyono (2010). Statistika Untuk Penilitian. Bandung: Alfabeta.

Gambar

Tabel 3. Deskriptif Data Post test
tabel 4.2 dan tabel 4.3, maka didapat hasil

Referensi

Dokumen terkait

Kategori potensi Sumber Daya Budaya Tak Benda yang dapat dilindungi oleh Hukum KI meliputi ekspresi verbal tekstual, seperti karya sastra tradisi lisan maupun yang tertulis

Ekstrak daun Premna serratifolia Linn dapat menginhibasi α -glucosidase secara in vitro pada konsentrasi 2% dengan persentase sebesar 91,03%.. Ekstrak daun Premna

Terdapat kecenderungan dimana se- makin tinggi umur anak, khususnya umur 6 bu- lan ke atas, penyimpangan status gizi anak ter- hadap baku status gizi WHO-NCHS semakin me- lebar

Fase pertama menentukan batasan lingkungan sistem dari sistem manajemen gudang PT MPM dan mengklasifikasi setiap permasalahan dengan menggunakan framework PIECES

Then we prove some regularity results, in the sense of Sobolev or H¨older spaces (see Theorems 5, 6), when the coefficients are more regular, as well as the generalization of all

 Tuntutan : Upah tidak dibayar selama 5 bulan, Upah dibawah UMK Kota Bekasi dan Uang Service tidak dibayar selama 10 Bulan.. Indonesia

Penelitian ini menunjukkan bahwa kenaikan berat badan dan indeks massa tubuh pada akseptor implan lebih besar dibanding akseptor DMPA kemungkinan disebabkan karena sifat

Peneliti sebelumnya Luciana Spica Almilia dan Anton Wahyu Utomo (2006) meneliti faktor yang mempengaruhi tingkat suku bunga deposito satu bulan, tiga bulan, enam bulan dan dua