perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PENGARUH OWNERSHIP STRUCTURE DAN CORPORATE GOVERNANCE
TERHADAP FINANCIAL PERFORMANCE PERBANKAN
DI BURSA EFEK INDONESIA
SKRIPSI
Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret
Oleh
DHONY MIFTAHUL HUDA
F0308114
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user HALAMAN MOTTO
Dream raises a hope in achieving a success
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan untuk :
- Allah SWT
- Kedua orang tua
- Kakak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan skripsi dengan judul PENGARUH OWNERSHIP STRUCTURE
DAN CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP FINANCIAL
PERFORMANCE PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan dalam mencapai Gelar Sarjana Ekonomi pada Program S1 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret. Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan selesai tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak, untuk itu penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Ravik Karsidi, MS. selaku Rektor Universitas Sebelas Maret.
2. Dr. Wisnu Untoro, MS. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Sebelas Maret.
3. Drs. Santoso Tri Hananto, M.Si., Ak. selaku Ketua Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.
4. M. Syafiqurrahman, SE., MM., Ak. selaku dosen pembimbing yang telah
berkenan meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5. Kedua orang tua dan kakak yang selalu memberikan motivasi dalam meraih
cita-cita.
6. Teman-teman seperjuangan.
7. Dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebut satu per satu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, untuk itu kritik
dan saran yang membangun sangat penulis harapkan. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.
Surakarta, Januari 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
HALAMAN PENGESAHAN... iv
HALAMAN MOTTO ... vi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. ... Land asan Teori ... 7
1. Agency Theory ... 7
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3. Kinerja Keuangan ... 10
B. ... Revie w Penelitian Terdahulu dan Pengembangan Hipotesis ... 11
1. Pengaruh ownership structure terhadap financial performance ... 10
2. Pengaruh board independence terhadap financial performance .. 12
3. Pengaruh audit committee meeting frequency terhadap financial performance ... 12
4. Kerangka Penelitian ... 13
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian ... 14
B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 14
C. Data dan Metode Pengumpulan Data ... 15
D. Definisi dan Pengukuran Variabel ... 15
E. Metode Analisis Data ... 17
1. Pengujian Asumsi Klasik ... 17
a) Pengujian Normalitas ... 17
b) Pengujian Multikolinearitas ... 17
c) Pengujian Autokorelasi ... 18
d) Pengujian Heteroskedastisitas ... 19
2. Pengujian Hipotesis ... 20
a) Pengujian signifikansi-F ... 20
b) Pengujian Signifikansi Parameter Individual (Uji signifikansi-t) ... 21
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user BAB IV PEMBAHASAN
A. Statistik Deskriptif ... 22
B. Pengujian Asumsi Klasik ... 23
1) Uji Normalitas ... 23
2) Uji Multikolinearitas ... 23
3) Uji Autokorelasi ... 24
4) Uji Heteroskedastisitas ... 25
C. Pengujian Koefisien Regresi Simultan (Signifikansi F) ... 26
D. Pengujian Ketepatan Perkiraan (R2) ... 26
E. Pengujian Hipotesis ... 27
BAB V PENUTUP A. Simpulan ... 30
B. Keterbatasan ... 31
C. Saran ... 32
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel IV.1 Hasil Statistik Deskriptif ... 22
Tabel IV.2 Hasil Uji Normalitas Data ... 23
Tabel IV.3 Hasil Uji Multikolinearitas ... 24
Tabel IV.4 Hasil Uji Run Test ... 24
Tabel IV.5 Hasil Uji Signifikansi-F ... 26
Tabel IV.6 Hasil Uji R2 ... 26
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1 Kerangka Penelitian ... 13
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user ABSTRAK
PENGARUH OWNERSHIP STRUCTURE DAN CORPORATE GOVERNANCE
TERHADAP FINANCIAL PERFORMANCE PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA
Dhony Miftahul Huda
F0308114
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris terkait pengaruh ownership structure dan corporate governance terhadap financial performance perbankan di Bursa Efek Indonesia. Untuk tujuan tersebut penelitian ini menggunakan 50 bank di Bursa Efek Indonesia yang dipilih dengan menggunakan purposive sampling.
Dalam pengujian asumsi klasik, hasil pengujian menunjukkan bahwa telah bebas dari asumsi klasik. Dalam pengujian regresi berganda, hasil pengujian menunjukkan bahwa institutional ownership berpengaruh negatif terhadap financial performance perbankan di
Bursa Efek Indonesia. Board independence, board size, dan audit committee meeting
frequency tidak berpengaruh terhadap financial performance perbankan di Bursa Efek Indonesia. Hasil ini membuktikan bahwa hipotesis pertama didukung. Hipotesis kedua, ketiga, dan keempat tidak terdukung.
Penelitian ini dilakukan dengan berbagai keterbatasan, yang menggunakan institutional ownership, board independence, board size, audit committee meeting frequency sebagai variabel independen, selain itu hanya menggunakan periode penelitian selama dua tahun. Penelitian berikutnya dapat menambah variabel independen, memperpanjang periode penelitian, dan dapat menggunakan variabel kontrol.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii ABSTRACT
PENGARUH OWNERSHIP STRUCTURE DAN CORPORATE GOVERNANCE
TERHADAP FINANCIAL PERFORMANCE PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA
Dhony Miftahul Huda
F0308114
This study aims to obtain empirical evidence relating the influence of ownership structure and corporate governance to banking financial performance in the Indonesia Stock Exchange. For the purpose of this study using the 50 banking in Indonesia Stock Exchange selected by using purposive sampling.
In classical assumption testing, test results show that there has been free from classical assumptions. In regression testing, test results show that institutional ownership negative effect to banking financial performance in Indonesia Stock Exchange. Board independence, board size, and audit committee meeting frequency no effect to banking financial performance in Indonesia Stock Exchange. The results indicate that first hypothesis is accepted. Two, three, four hypothesis is not accepted.
The research was conducted with various limitations that the independent variables only institutional ownership, board independence, board size, and the audit committee meeting frequency, in addition, this study uses the period two years of research. Subsequent research can add to the independent variables in the research, extending the study period, and can use the control variables.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1997 mengakibatkan penurunan kondisi perekonomian di Indonesia. Dalam pemulihan krisis di
Indonesia diperlukan penerapan corporate governance yang merupakan
pengelolaan baik dalam sebuah organisasi. Naim (2000) dalam Hastuti (2005) menyatakan bahwa corporate governance mampu memberikan perlindungan
dan jaminan hak kepada pemegang saham. Perhatian utama corporate
governance adalah pentingnya hak pemegang saham untuk memperoleh
informasi dengan benar (akurat), kewajiban perusahaan untuk melakukan
pengungkapan (disclosure) secara akurat tepat pada waktunya, dan transparan mengenai semua hal yang berkaitan dengan kinerja perusahaan dan pemegang
kepentingan (stakeholder).
Struktur kepemilikan pada perusahaan mencerminkan kekuasaan dan pengaruh di antara pemegang saham. Kepemilikan menyebar banyak
ditemukan pada perusahaan di negara Inggris, Amerika Serikat, dan Jepang. Pada kepemilikan menyebar masalah yang timbul adalah perbedaan
kepentingan antara manajemen dan pemegang saham (Jensen dan Meckling, 1976). Kepemilikan terkonsentrasi banyak ditemukan di sebagian besar negara di Asia, khususnya negara berkembang termasuk Indonesia. Pada kepemilikan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
pemegang saham mayoritas dengan pemegang saham minoritas (Fan dan Wong, 2002).
Dalam teori keagenan (agency theory), dijelaskan bahwa hubungan agensi terjadi ketika satu orang atau lebih (principal) mempekerjakan orang
lain (agent) untuk memberikan jasa dan kemudian mendelegasikan wewenang
pengambilan keputusan kepada agent tersebut (Jensen dan Mecking, 1976).
Fama dan Jensen (1983) menyatakan bahwa agency problems disebabkan
karena pengambilan keputusan yang terpisah antara manajemen dan pihak pengawas.
Fuerst dan Sok-Hyon (2000) menyatakan bahwa penelitian Jensen dan Meckling (1976) serta Shleifer dan Vishny (1997), menunjukkan
bahwa pemisahan kepemilikan dan pengelolaan perusahaan mengakibatkan
manajer akan menghamburkan kekayaan pemilik perusahaan. Pemisahan antara pemilik dan manajemen juga mempengaruhi manajemen perusahaan
untuk mengoptimalkan laba, sehingga lebih mengutamakan kepentingan manajemen dengan biaya yang harus ditanggung oleh pemilik perusahaan. Dengan adanya masalah tersebut dapat mempengaruhi kinerja perusahaan.
Ariyoto (2000) dalam Pudjiastuti dan Mardiyah (2007) menyatakan
bahwa konsep corporate governance timbul karena keterbatasan dari teori
keagenan dalam mengatasi masalah keagenan dan dipandang sebagai
kelanjutan dari teori keagenan. Surya dan Yustiavandana (2006) menyatakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
perusahaan. Peningkatan kinerja perusahaan tersebut tidak hanya untuk kepentingan pemegang saham tetapi untuk kepentingan publik.
Bhattacharya dan Graham (2007) menyatakan bahwa kepemilikan institusional mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan.
Filatotchev et al (2005) memperoleh bukti penelitian bahwa anggota dewan komisaris independen berpengaruh terhadap kinerja perusahaan di Taiwan.
Eisenberg et al (1998) menemukan hubungan positif antara board size dan
kinerja perusahaan. Sharma et al (2009) menyatakan bahwa frekuensi rapat komite audit berhubungan dengan besarnya ukuran atau jumlah anggota
komite audit dan kinerja perusahaan.
Penelitian ini merupakan replikasi penelitian Cornett et al (2006) di
Amerika Serikat. Penelitian ini menggunakan variabel independen berupa
institutional ownership, board independence, board size, dan audit committee
meeting frequency. Sampel pada penelitian ini pada bank di Bursa Efek
Indonesia. Dengan alasan bank adalah salah satu institusi yang bergerak dalam sektor keuangan.
Atas dasar paparan di atas, maka peneliti tertarik melakukan sebuah
penelitian dengan judul “PENGARUH OWNERSHIP STRUCTURE DAN
CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP FINANCIAL
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang pengaruh ownership structure dan
corporate governance terhadap financial performance perbankan di Bursa Efek Indonesia, dapat dirumuskan sebagai berikut ini.
1. Adakah pengaruh institutional ownership terhadap financial performance
perbankan di Bursa Efek Indonesia?
2. Adakah pengaruh board independence terhadap financial performance
perbankan di Bursa Efek Indonesia?
3. Adakah pengaruh board size terhadap financial performance perbankan di
Bursa Efek Indonesia?
4. Adakah pengaruh audit committee meeting frequency terhadap financial
performance perbankan di Bursa Efek Indonesia?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian ini dapat dinyatakan sebagai berikut ini.
1. Menguji dan memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh institutional
ownership terhadap financial performance perbankan di Bursa Efek Indonesia.
2. Menguji dan memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh board
independence terhadap financial performance perbankan di Bursa Efek Indonesia.
3. Menguji dan memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh board size
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
4. Menguji dan memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh audit
committee meeting frequency terhadap financial performance perbankan di
Bursa Efek Indonesia.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat seperti berikut ini.
1. Bagi Investor
Hasil penelitian dapat digunakan oleh investor sebagai dasar
pengambilan keputusan investasinya terkait dengan pengaruh ownership
structure dan corporate governance terhadap financial performance perbankan di Bursa Efek Indonesia.
2. Bagi Manajemen
Hasil penelitian dapat digunakan oleh manajemen sebagai dasar
pengambilan keputusan manajemen terkait dengan kinerja keuangan yang dipengaruhi oleh ownership structure dan corporate governance.
3. Bagi Penelitian Berikutnya
Hasil penelitian dapat digunakan sebagai dasar dalam penelitian
berikutnya terkait dengan pengaruh ownership structure dan corporate
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
E. Sistematika Penulisan
Sistematika pelaporan pemulisan dibuat sebagai berikut.
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini akan menjelaskan mengenai latar belakang, perumusan
masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini akan menjelaskan mengenai landasan teori, review
penelitian terdahulu dan pengembangan hipotesis.
BAB III : METODE PENELITIAN
Bab ini akan menjelaskan mengenai desain penelitian, populasi, sampel, metode pengumpulan data, pengukuran variabel, dan metode analisis data.
BAB IV : PEMBAHASAN
Bab ini akan menjelaskan mengenai analisis data penelitian dan
pengujian hipotesis.
BAB V : PENUTUP
Bab ini akan menjelaskan simpulan hasil penelitian,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Jensen dan Meckling (1976) menyatakan bahwa hubungan
keagenan adalah sebuah kontrak antara manajer (agent) dengan investor
(principal). Terjadinya konflik kepentingan antara pemilik dan agen
karena agen bertindak tidak sesuai dengan kepentingan principal, sehingga
memicu biaya keagenan (agency cost). Manajemen memiliki informasi lebih banyak daripada pemilik tentang keadaan perusahaan. Situasi ini menimbulkan peluang bagi manajemen untuk berbuat kecurangan.
Manajer bertanggung jawab secara moral untuk mengoptimalkan keuntungan para pemilik (principal) dengan memperoleh kompensasi
sesuai dengan kontrak.
Agency problem secara garis besar dapat terjadi ketika manajer
membuat sebuah keputusan yang berbeda dari tujuan umum perusahaan
yaitu memaksimalkan kemakmuran pemegang saham. Hal ini dikarenakan manajer ingin mementingkan dirinya sendiri. Eisenhardt (1989)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
masa mendatang (bounded rationality), dan (3) manusia selalu menghindari risiko (risk adverse).
Corporate governance merupakan konsep dasar teori keagenan yang memberikan keyakinan kepada para investor mengenai penerimaan
return atas dana yang telah dinvestasikan. Corporate governance berkaitan
dengan bagaimana para investor yakin bahwa manajer akan memberikan
keuntungan bagi mereka, yakin bahwa manajer tidak akan
menginvestasikan ke dalam proyek yang tidak menguntungkan berkaitan dengan dana yang telah ditanamkan oleh investor, dan berkaitan dengan
bagaimana para investor mengontrol para manajer (Shleifer dan Vishny, 1997).
Corporate governance diharapkan dapat berfungsi untuk menekan atau menurunkan biaya keagenan (agency cost). Menurut Jensen dan
Meckling (1976) ada cara yang dilakukan untuk mengurangi agency cost
yaitu pertama dengan meningkatkan kepemilikan saham perusahaan oleh manajemen dengan demikian manajer merasakan manfaat dari keputusan
yang diambil. Kedua melalui institusional investor sebagai monitoring
agents.
2. Good Corporate Governance (GCG)
Forum for Corporate Governance in Indonesia (FCGI)
menggunakan pengertian dari Cadbury Committee bahwa corporate
governance adalah sistem yang mengendalikan hubungan antara
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
Prinsip dasar penerapan good corporate governance oleh FCGI
(2003) adalah sebagai berikut ini.
a. Fairness (Keadilan)
Prinsip keadilan (fairness) merupakan prinsip perlakuan yang
adil bagi seluruh pemegang saham. Keadilan diartikan sebagai perlakuan yang sama terhadap para pemegang saham, terutama kepada pemegang saham minoritas dan pemegang saham asing dari
kecurangan. Dalam melaksanakan kegiatannya, perusahaan harus memperhatikan kepentingan pemegang saham dan pemangku
kepentingan lainnya berdasarkan asas kewajaran dan kesetaraan. b. Disclosure/Transparancy (Keterbukaan/Transparansi)
Pengungkapan yang akurat dan tepat pada waktunya serta
transparansi atas hal penting bagi kinerja perusahaan, kepemilikan, dan
pemegang kepentingan. Untuk menjaga obyektivitas dalam
menjalankan bisnis, perusahaan harus menyediakan informasi yang material dan relevan sehingga mudah diakses dan dipahami.
c. Accountability (Akuntabilitas)
Menekankan pada pentingnya penciptaan sistem pengawasan yang efektif berdasarkan pembagian kekuasaan antara komisaris,
direksi, dan pemegang saham meliputi monitoring, evaluasi, dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
d. Responsibility (Responsibilitas)
Adanya tanggung jawab pengurus dalam manajemen,
pengawasan manajemen serta pertanggungjawaban kepada perusahaan dan para pemegang saham. Prinsip ini diwujudkan dengan kesadaran
bahwa tanggungjawab merupakan konsekuensi adanya wewenang, menyadari adanya tanggungjawab sosial, menghindari penyalahgunaan wewenang kekuasaan, menjadi profesional, menjunjung etika dan
memelihara bisnis yang sehat.
3. Kinerja Keuangan (Financial Performance)
Pradhono et al (2004) menyatakan bahwa pengukuran kinerja
perusahaan dapat terbagi menjadi tiga pokok utama, yaitu:
a. Pengukuran laba: Earning Per Share (EPS), Return on Asset (ROA),
Return on Net Asset (RONA), Return on Capital Employment (ROCE),
Return on Equity (ROE).
b. Pengukuran Cash Flow: free cash flow, Cash Flow Return on Gross
Investment (CFROI), Total Shareholder Return (TSR) dan Total Business Return (TBR).
c. Pengukuran Nilai: Economic Value Added (EVA), Market Value
Added (MVA), Cash Value Added (CVA) dan Shareholder Value
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
B. Review Penelitian Terdahulu dan Pengembangan Hipotesis
1. Pengaruh ownership structure terhadap financial performance
Xu dan Wang (1999) dalam Hastuti (2005) menyatakan bahwa struktur kepemilikan terbagi dalam beberapa kategori struktur kepemilikan
terkonsentrasi dan menyebar. Secara spesifik kategori struktur kepemilikan meliputi kepemilikan oleh institusi domestik, institusi asing, pemerintah, karyawan, dan individual domestik.
Kepemilikan institusional merupakan proporsi saham yang beredar
oleh institusi lain di luar perusahaan. Cornett et al (2006) menyatakan
bahwa tindakan pengawasan perusahaan oleh pihak investor institusional dapat mendorong manajer untuk memfokuskan perhatiannya terhadap
kinerja perusahaan. Ming et al (2008) menyimpulkan bahwa kepemilikan
insider dan institusional perusahaan di Malaysia tidak mempengaruhi pendapatan saham dan pembagian dividen. Kircmaier dan Grant (2006)
menunjukan bahwa struktur kepemilikan perusahaan berpengaruh terhadap kinerja dan nilai perusahaan. Ujiyantho dan Pramuka (2007) menyatakan bahwa kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, proporsi dewan
komisaris independen dan jumlah dewan komisaris berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba.
Paparan di atas menjadi dasar pengembangan hipotesis pertama dalam penelitian, yaitu seperti berikut ini.
H1 : Institutional ownership berpengaruh terhadap financial performance
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
2. Pengaruh board independence terhadap financial performance
FCGI (2003) menyatakan bahwa dewan komisaris merupakan inti
dari corporate governance untuk menjamin pelaksanaan strategi
perusahaan, mengawasi manajemen dalam mengelola perusahaan, serta
mewajibkan terlaksananya akuntabilitas.
Dechow et al (1996) menemukan hubungan yang signifikan antara
peran dewan komisaris dengan pelaporan keuangan. Song dan Windram
(2000) menyatakan bahwa jumlah komisaris independen yang lebih kecil meningkatkan kualitas pelaporan keuangan dan menurunkan probabilitas
kesalahan dalam pelaporan keuangan. Proporsi anggota independen yang besar, akan memberikan efek pengawasan baik dan dapat membatasi peluang kecurangan pihak manajerial (Fama dan Jensen, 1983). Pudjiastuti
dan Mardiyah (2007) menemukan bahwa peningkatan board size
berpengaruh negatif terhadap kinerja perusahaan.
Paparan di atas menjadi dasar pengembangan hipotesis kedua dan ketiga dalam penelitian, yaitu seperti berikut ini.
H2 : Board independence berpengaruh terhadap financial performance
perbankan di Bursa Efek Indonesia.
H3 : Board size berpengaruh terhadap financial performance perbankan di Bursa Efek Indonesia.
3. Pengaruh audit committee meeting frequency terhadap financial
performance
Klein (2002) menyatakan bahwa komite audit secara internal
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
Beasly dan Salterio (2001) menyatakan bahwa keberadaan komite audit dapat meningkatkan kualitas pelaporan keuangan. Carcello dan Neal
(2003) menyatakan bahwa frekuensi rapat komite audit menghasilkan satu
proses monitoring yang efektif terhadap kegiatan operasional perusahaan
sehingga memungkinkan perusahaan untuk mencapai tingkat kinerja yang lebih baik.
Paparan di atas menjadi dasar pengembangan hipotesis keempat
dalam penelitian, yaitu seperti berikut ini.
H4 : Audit committee meeting frequency berpengaruh terhadap financial
performance perbankan di Bursa Efek Indonesia.
4. Kerangka Penelitian
Kerangka penelitian dapat digambarkan sebagai berikut ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Penelitian ini merupakan pengujian hipotesis (hypothesis testing)
dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh institutional ownership, board
independence, board size, dan audit committee meeting frequency terhadap financial performance perbankan di Bursa Efek Indonesia.
B. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi merupakan kelompok orang kejadian atau peristiwa yang
menjadi perhatian para peneliti untuk diteliti (Sekaran, 2003). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh bank di Bursa Efek
Indonesia pada tahun 2009-2010.
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian atau anggota dari populasi (Sekaran, 2003).
Sampel yang diteliti pada tahun 2009-2010 harus menyediakan data yang dibutuhkan dalam penghitungan, pengukuran dan penilaian variabel.
Penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive
sampling. Metode pengambilan sampel ini menggunakan beberapa kriteria
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
Tabel III.1
Hasil Pengambilan Sampel
Kriteria Sampel Jumlah
1. Bank di BEI pada tahun 2009-2010.
2. Bank yang menerbitkan laporan tahunan yang tidak
mencantumkan informasi dan data yang dibutuhkan dalam penelitian.
54
4
Jumlah sampel 50
Sumber : Indonesia Capital Market Directory (ICMD)
Bank yang dijadikan sampel adalah 50, yang terdiri atas tahun 2009 dan 2010 masing-masing sebanyak 25 bank.
C. Data dan Metode Pengumpulan
Penelitian ini menggunakan data sekunder, yaitu informasi yang
diperoleh dari pihak lain (Sekaran, 2003). Data dalam penelitian ini diperoleh dari data publikasi bank di Bursa Efek Indonesia yang terdiri dari data berikut
ini.
a. Data bank yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun
2009-2010.
b. Laporan tahunan bank pada tahun 2009-2010.
D. Definisi dan Pengukuran Variabel
1. Variabel Dependen
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja keuangan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
karena untuk mengukur kemampuan dalam memperoleh laba. Variabel ini diukur dengan formula seperti berikut ini.
ROE = Laba bersih setelah pajak / Total ekuitas
2. Variabel Independen
a. Institutional Ownership
Beiner et al (2003) dalam Ujiantho dan Pramuka (2007)
menyatakan bahwa Institutional ownership merupakan jumlah
persentase hak suara yang dimiliki oleh institusi. Variabel ini diukur dengan formula seperti berikut ini.
b. Board Independence
Board Independence adalah anggota dewan komisaris yang
tidak terafiliasi dengan manajemen dan bebas dari hubungan bisnis
yang dapat mempengaruhi kemampuan untuk bertindak independen
atau bertindak semata-mata demi kepentingan perusahaan
(Komite Nasional Kebijakan Governance, 2004). Variabel ini diukur
dengan formula seperti berikut ini.
Board independence =
c. Board Size
Beiner et al (2003) dalam Ujiantho dan Pramuka (2007)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
d. Audit Committee Meeting Frequency
Komite audit perlu untuk mengadakan rapat tiga sampai empat
kali setahun (FCGI, 2003). Audit Committee Meeting Frequency
merupakan jumlah rapat komite audit dalam satu periode. Variabel ini
diukur dengan jumlah frekuensi rapat komite audit dalam satu periode
E. Metode Analisis Data
1. Pengujian Asumsi Klasik
a. Pengujian Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi dengan membagi model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali, 2007). Untuk menguji
normalitas, peneliti akan menggunakan uji Kolmogorov Smirnov. Jika
nilai asyimp. sig. lebih besar dari 5% maka data tersebut berdistribusi
normal, jika asyimp. sig. lebih kecil dari 5% maka data tidak
berdistribusi normal.
b. Pengujian Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen)
(Ghozali, 2007). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara independen. Jika variabel independen saling korelasi, maka variabel-variabel ini tidak orthogonal. Variabel orthogonal
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya
multikolinieritas di dalam model, peneliti akan melihat Tolerence dan
Variance Infaltion Factors (VIF) .
Tolerence mengukur variabilitas variabel independen yang
terpilih yang tidak dijelaskan variabel independen lainnya. Jadi nilai
tolerence yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi
(karena VIF = 1/tolerence). Nilai cut off yang umum dipakai untuk
menunjukkan adanya multikolinieritas adalah nilai tolerence < 0.10
atau sama dengan nilai VIF > 10. Bila ternyata dalam model terdapat
multikolinieritas, peneliti akan mengatasi hal tersebut dengan transformasi variabel. Transformasi variabel merupakan salah satu cara mengurangi hubungan linier di antara variabel independen.
Transformasi dapat dilakukan dalam bentuk logaritma natural dan bentuk first difference atau delta (Ghozali, 2007).
c. Pengujian Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t
dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika
terjadi korelasi, maka ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul
karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Hal ini sering ditemukan pada data runtut waktu (time series) karena “gangguan” pada individu atau kelompok yang sama pada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
autokorelasi jarang terjadi karena gangguan pada observasi yang berbeda berasal dari individu atau kelompok yang berbeda. Model
regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi (Ghozali, 2007).
Penelitian ini menggunakan alat statistik berupa run test
dengan kriteria pengujian didasarkan pada nilai asymp. sig. Apabila
nilai asymp. sig. lebih besar dari 5% maka dapat dinyatakan tidak
terdapat autokorelasi dan sebaliknya jika lebih kecil dari 5%, maka terdapat autokorelasi dalam model regresi yang digunakan.
d. Pengujian Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut
homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Kebanyakan data cross section mengandung situasi
heteroskedastisitas karena data ini menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran (kecil, sedang, atau besar) (Ghozali, 2007).
Kriteria pengujiannya adalah seperti berikut ini.
1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan
di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.
2. Pengujian Hipotesis
Hipotesis akan diuji dengan persamaan regresi seperti berikut ini.
Keterangan:
BSIZE = Ukuran dewan komisaris
FREQ = Frekuensi rapat komite audit
εi = = Error term
a. Pengujian signifikansi-F
Uji signifikansi-F digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel
dependen. Kriteria pengujiannya adalah seperti berikut ini.
1) H0 diterima dan Ha ditolak, apabila nilai signifikansi lebih dari nilai
alpha 0,05 berarti variabel independen secara bersama-sama tidak
berpengaruh terhadap variabel dependen atau dapat dikatakan bahwa model regresi tidak signifikan.
2) H0 ditolak dan Ha diterima, yaitu apabila bila nilai signifikansi
kurang dari nilai alpha 0,05 berarti variabel independen secara
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen atau dapat dikatakan bahwa model regresi signifikan.
b. Pengujian Parameter Individual (Uji signifikansi-t)
Uji signifikansi-t digunakan untuk mengetahui apakah variabel
bebas secara parsial mempengaruhi variabel terikat dengan asumsi variabel independen lainnya konstan. Kriteria pengujiannya adalah seperti berikut ini.
1) H0 diterima dan Ha ditolak yaitu apabila bila nilai signifikansi lebih
dari nilai alpha 0,05 berarti variabel independen secara individual
tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.
2) H0 ditolak dan Ha diterima yaitu apabila nilai signifikansi kurang
dari nilai alpha 0,05 berarti variabel independen secara individual
berpengaruh terhadap variabel dependen.
c. Pengujian Ketepatan Perkiraan (Uji R2)
Uji R2 digunakan untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan
model dalam menerangkan variasi variabel independen. Tingkat ketepatan regresi dinyatakan dalam koefisien determinasi majemuk
(R2) yang nilainya antara 0 sampai dengan 1. Nilai yang mendekati 1
berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua
informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel independen. Jika dalam suatu model terdapat lebih dari dua variabel
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Statistik deskriptif digunakan untuk melihat distribusi data yang digunakan sebagai sampel. Statistik deskriptif menggambarkan distribusi data yang terdiri dari nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata dan nilai
standar deviasi. Berikut merupakan statistik deskriptif untuk masing-masing variabel.
Hasil statistik deskriptif menunjukan bahwa rata-rata nilai INSTT adalah 0,7658, nilai minimum adalah 0,01 dan nilai maksimum adalah 1,00. Rata-rata nilai BOARD adalah 0,5572, nilai minimum adalah 0,33 dan nilai
maksimum adalah 1,00. Rata-rata nilai BSIZE adalah 5,2600, nilai minimum adalah 2,00 dan nilai maksimum adalah 9,00. Rata-rata nilai FREQ adalah
13,1200, nilai minimum adalah 2,00 dan nilai maksimum adalah 40,00. Rata-rata nilai FP adalah 0,1480, nilai minimum adalah 0,00 dan nilai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
B. Pengujian Asumsi Klasik
Model regresi dalam penelitian ini dapat digunakan jika model regresi
tersebut tidak menyimpang dari asumsi dasar klasik regresi.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov terhadap residual regresi. Berikut disajikan hasil uji normalitas.
Tabel IV.2
Hasil Uji Normalitas Data
Unstandardized Residual
N 50
Normal Parametersa Mean 0,0000000 Std. Deviation 0,08342131 Most Extreme Differences Absolute 0,098
Positive 0,098
Negative -0,38
Kolmogorov-Smirnov Z 0.695
Asymp. Sig. (2-tailed) 0,720
a. Test distribution is Normal. Sumber: hasil pengolahan data
Hasil pengujian Kolmogorov-Smirnov menunjukan bahwa
asyimp. sig. adalah 0,72 yang lebih besar dari 5%, maka dapat dinyatakan
bahwa seluruh data memiliki sebaran data normal.
2. Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas digunakan untuk mengetahui korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik adalah model yang tidak
terdapat korelasi antara variabel independen atau korelasinya rendah. Keberadaan multikolinearitas diketahui dengan Varians Inflating Factor
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
Tabel IV.3
Hasil Uji Multikolinearitas
Variabel Tolerance VIF Keterangan
INSTT 0,877 1,141 Tidak terdapat multikolinearitas
BOARD 0,769 1,301 Tidak terdapat multikolinearitas
BSIZE 0,635 1,574 Tidak terdapat multikolinearitas
FREQ 0,708 1,413 Tidak terdapat multikolinearitas
Sumber: hasil pengolahan data
Hasil pengujian multikolinearitas menunjukkan bahwa semua variabel independen memiliki nilai tolerance lebih dari 0,1 (10%). Semua
variabel bebas memiliki VIF kurang dari 10, sehingga tidak terjadi gejala multikolinearitas dalam model regresi yang digunakan.
3. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi dalam penelitian ini menggunakan alat uji run test.
Jika asymp. sig. lebih besar dari 5%, maka tidak terjadi gejala
autokorelasi. Jika asymp. sig. lebih kecil dari 5% maka terjadi gejala
autokorelasi. Berikut disajikan hasil uji autokorelasi.
Tabel IV.4 Hasil Uji Run Test
Unstandardized Residual
Test Valuea 0,00018
Cases < Test Value 25
Cases >= Test Value 25
Total Cases 50
Number of Runs 26
Z 0,000
Asymp. Sig. (2-tailed) 1,000 a. Median
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
Hasil pengujian runs test menunjukan bahwa asymp. sig. adalah
1,000 yang lebih besar dari 5%, maka tidak terjadi gejala autokorelasi
dalam model regresi yang digunakan.
4. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Berikut disajikan hasil uji heteroskedastisitas.
Gambar 4.1
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Hasil pengujian heteroskedastisitas menunjukan bahwa titik yang menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Sehingga tidak terjadi heteroskedastisitas dalam model
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
C. Pengujian Koefisien Regresi Simultan (Signifikansi F)
Pengujian koefisien regresi simultan digunakan untuk mengetahui
apakah model regresi dalam penelitian layak sebagai model pengujian data dan hipotesis yang diajukan. Jika sig. lebih kecil dari 0,05, maka dapat
dinyatakan bahwa model penelitian layak untuk digunakan sebagai model pengujian dalam penelitian. Jika sig. lebih besar dari 0,05 maka model tidak layak untuk digunakan sebagai model pengujian dalam penelitian. Berikut
disajikan hasil uji signifikansi F.
Tabel IV.5 Hasil Uji signifikansi-F
F-hitung Sig. Kriteria
Pengujian Keterangan
6.436 0,000 P < 0,05 Signifikan
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Hasil pengujian signifikansi-F (ANOVA) menunjukkan sig. adalah 0,000 yang lebih kecil dari 0,05. Sehingga model regresi yang digunakan dalam penelitian ini layak untuk menjadi model pengujian data dan hipotesis.
D. Pengujian Ketepatan Perkiraan (R2)
Pengujian ketepatan perkiraan digunakan untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen. Berikut
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
Hasil pengujian R2 menunjukan bahwa nilai Adjusted R2 adalah 0,307
yang menunjukkan bahwa 30,7% variasi dari FP yang dapat dijelaskan oleh
institutional ownership (INSTT), board independence (BOARD), board size
(BSIZE), audit committee meeting frequency (FREQ). Sementara itu,
variabilitas DER sebesar 69,3% dapat dijelaskan dengan variabel lain di luar model penelitian.
E. Pengujian Hipotesis
1. Pengujian Hipotesis Pertama.
Pengujian hipotesis pertama dalam penelitian ini untuk mengetahui
pengaruh institutional ownership terhadap financial performance. Berikut
disajikan hasil uji regresi berganda.
Tabel IV.7
Hasil Analisis Regresi Berganda
Koefisien thitung Sign
Konstanta 0,322 3,040 0,004
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Hasil analisis regresi di atas dapat digunakan dalam menyusun persamaan sebagai berikut ini.
FP = 0,322 - 0,236(INSTT) - 0,161(BOARD) + 0,015(BSIZE)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
Tabel IV.7 menunjukan bahwa nilai koefisien
institutional ownership (INSTT) adalah 0,236 dengan tanda koefisien
negatif. Nilai p-value adalah 0,001 yang lebih kecil dari 5%. Sehingga
institutional ownership berpengaruh negatif terhadap financial
performance dan hipotesis pertama dalam penelitian didukung. Penelitian ini bebeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Bhattacharya dan Graham (2007), dan Kircmaier dan Grant (2006).
2. Pengujian Hipotesis Kedua.
Pengujian hipotesis kedua dalam penelitian ini untuk mengetahui
pengaruh board independence terhadap financial performance.
Tabel IV.7 menunjukan bahwa nilai koefisien board independence
(BOARD) adalah 0,161 dengan tanda koefisien negatif. Nilai p-value
adalah 0,140 yang lebih besar dari 5%. Sehingga board independence
tidak berpengaruh terhadap financial performance dan hipotesis kedua
dalam penelitian tidak terdukung. Penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Filatotchev et al (2005).
3. Pengujian Hipotesis Ketiga.
Pengujian hipotesis ketiga dalam penelitian ini untuk mengetahui
pengaruh board size terhadap financial performance. Tabel IV.7
menunjukan bahwa nilai koefisien board size (BSIZE) adalah 0,015
dengan tanda koefisien positif. Nilai p-value adalah 0,078 yang lebih besar
dari 5%. Sehingga board size tidak berpengaruh terhadap financial
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
Penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan Pudjiastuti dan Mardiyah (2007), Eisenberg et al (1998).
4. Pengujian Hipotesis Keempat.
Pengujian hipotesis keempat dalam penelitian ini untuk mengetahui
pengaruh audit committee meeting frequency terhadap financial
performance. Tabel IV.7 menunjukan bahwa nilai koefisien audit
committee meeting frequency (FREQ) adalah 0,001 dengan tanda koefisien
positif. Nilai p-value adalah 0,417 yang lebih besar 5%. Sehingga audit
committee meeting frequency tidak berpengaruh terhadap financial
performance dan hipotesis keempat dalam penelitian ini tidak terdukung.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Hasil analisis data yang telah dilakukan mendasari pengambilan simpulan seperti berikut ini.
1. Variabel institutional ownership berpengaruh negatif terhadap financial
performance perbankan. Sehingga semakin besar institutional ownership
semakin kecil financial performance. Hasil ini membuktikan bahwa
hipotesis pertama dalam penelitian ini diterima atau didukung. Hal ini
dimungkinkan institutional ownership karena belum melaksanakaan tugas
secara efektif untuk monitoring manajemen.
2. Variabel board independence tidak berpengaruh terhadap financial
performance perbankan. Hasil ini membuktikan bahwa hipotesis kedua
dalam penelitian ini ditolak atau tidak terdukung. Hal ini dimungkinkan
karena board independence cenderung hanya formalitas dalam memenuhi
peraturan yang ada. Sebagian besar board independence terdiri dari
pejabat publik atau tokoh masyarakat yang belum memiliki kompetensi atau keahlian sehingga monitoring oleh board independence tidak baik.
3. Variabel board size tidak berpengaruh terhadap financial performance
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
komisaris cenderung hanya formalitas dan tidak aktif dalam memenuhi
peraturan yang ada.
4. Variabel audit committee meeting frequency tidak berpengaruh terhadap
financial performance perbankan. Hasil ini membuktikan bahwa hipotesis
keempat dalam penelitian ini ditolak atau tidak terdukung. Hal ini dimungkinkan karena komite audit belum melaksanakan tugas secara efektif dan tidak mementingkan rapat komite audit. Selain itu komite audit
juga belum memiliki keahlian tentang audit.
B. Keterbatasan
Penelitian dilakukan dengan beberapa keterbatasan yang dapat dinyatakan seperti berikut ini.
1. Penelitian ini menggunakan empat variabel independen yang terdiri dari
institutional ownership, board independence, board size, audit committee
meeting frequency.
2. Penelitian ini menggunakan periode penelitian dua tahun sehingga data
dan observasi yang digunakan sejumlah 50 observasi.
3. Nilai adjusted R2 dalam penelitian ini sebesar 30,7% sehingga
mengindikasikan adanya kemungkinan untuk penambahan variabel lain
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
C. Saran
1. Penelitian berikutnya dapat menambah jumlah variabel independen dalam
penelitan seperti kepemilikan manajerial, kepemilikan keluarga, latar belakang pendidikan dewan komisaris independen, latar belakang
pendidikan dewan komisaris, dan latar belakang pendidikan komite audit sehingga dapat diperoleh hasil penelitian yang lebih mendalam.
2. Penelitian berikutnya dapat memperpanjang periode penelitian sehingga
dapat diperoleh jumlah sampel yang lebih banyak dan hasil penelitian yang lebih baik secara statistik.
3. Penelitian berikutnya dapat menggunakan variabel kontrol seperti ukuran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
DAFTAR PUSTAKA
Beasley, M. dan Salterio, S. 2001. Relation Between Board Characteristics and Voluntary Improvements in Audit Committee Composition and Experience. Contemporary Accounting Research Winter. 18(4): 539-70 Bhattacharya, P.S. dan Graham, M. 2007. Institutional ownership and firm
performance: Evidence from Finland. Working paper, School of Accounting, Economics and Finance, Faculty of Business and Law. Deaking University. Melbourne
Carcello, J.V. dan Neal, T.L. 2003. Audit committee characteristics and auditor
dismissals following new going concern reports. The Accounting Review.
78 (1): 95-117
Cornett, M.M., Marcuss, A.J., Saunders, A. dan Tehranian, H. 2006. Earnings
Management, Corporate Governance, and True Financial Performance.
http://papers.ssrn.com/
Dechow, P.M., Sloan, R.G. dan Sweeney, A.P. 1996. Causes And Consequences Of Earnings Manipulaton: An Analysis Of Firms Subject oEnforcement Actions By The SEC. Contemporary Accounting Research. 13: 1-36
Eisenberg, T., Sundgren, S. dan Wells, M.T. 1998. Larger board size and
decreasing firm value in small firms. Journal of Financial Economics.
48: 35-54
Eisenhardt, K.M. 1989. Agency Theory: An Assessment and Review. Academy of
Management Review
Fama, E.F. dan Jensen, M.C. 1983. Separation of Ownership and Control. Journal of Law and Economics. 26: 301-325
Fan, J.P.H. dan Wong, T.J. 2002. Corporate ownership structure and the informativeness of accounting earnings in East Asia. Journal of Accounting and Economics. 33: 401-425
FCGI. 2003. Seri Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance) Jilid II.
Jakarta: FCGI
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
Fuerst, O. dan Kang, S. 2000. Corporate Governance, Expected Operating
Performance, and Pricing. Paper. Yale School of Management
Ghozali, I. 2007. Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi Keempat.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Gujarati. 2003. Basic Econometrics. Fourth Edition. New York: Mc Graw Hill
Book Company
Hastuti, T.D. 2005. Hubungan antara Good Corporate Governance dan Struktur Kepemilikan dengan Kinerja Keuangan. SNA VIII Solo. 15 – 16 September 2005
Jensen, M.C. dan Meckling, W.H. 1976. Theory of the firm: Managerial behavior,
agency cost and ownership structure. Journal of Financial Economics.
3: 05-360
Kirchmaier, T. dan Grant, J. 2006. Corporate Ownership Structure and
Performance in Europe
Klein, A. 2006. Audit Committee. Boards of Director Characteristics, and Earnings Management. Journal of Accounting and Economics. 33: 375-400
Komite Nasional Kebijakan Governance. 2004. Pedoman Tentang Komisaris
Independen. http://www.governance-indonesia.or.id/main.html
Ming, Chwee, T., Gee dan Sok, C. 2008. The influence of ownership structure on
the corporate performance of Malaysian public listed companies. ASEAN
Economic Bulletin
Pradhono dan Christiawan, Y.J. 2004. Pengaruh Economic Value Added, Residual Income, Earnings dan Arus Kas Operasi terhadap Return yang diterima oleh Pemegang Saham. Jurnal Akuntansi dan Keuangan
Pudjiastuti, W. dan Mardiyah, A.A. 2007. The Influence of Board Structure on Firm Performance. Paper presented on National Accounting Symposium X. Makasar: Unhas Indonesia. July 2007
Sekaran, U. 2003. Research Methods for Business, a Skill Building Approach. 4th
ed. New York: John Wiley dan Sons. Inc
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
Shleifer, A. dan Vishny, R.W. 1997. A Survey of Corporate Governance. Journal of Finance. 52 (2):737-783
Song, J. dan Windram, B. 2000. Benchmarking Audit Committee Effectiveness in the UK. Napier University. Working Pape
Surya, I. dan Yustiavandana, I. 2006. Penerapan Good Corporate Governance
Mengesampingkan Hak-hak Istimewa Demi Kelangsungan Usaha. Jakarta : Kencana