• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perkembangan Aksara dalam Peradaban Bara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Perkembangan Aksara dalam Peradaban Bara"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PERKEMBANGAN AKSARA DALAM PERADABAN BARAT KUNO

OLEH: EROS GUSTI INTAN NURUL QOLBI

VIRZANIRA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH KELAS B

JURUSAN SEJARAH FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

(2)

Abstrak

Peradaban manusia merupakan mesin pencetak kebudayaan dengan kemampuan dan instingnya dalam bertahan hidup. Manusia juga sebagai makhluk yang mempunyai akal dibandingkan hewan ataupun tumbuhan. Dengan akalnya, manusia menciptakan alat dalam membantu mereka mempermudah melakukan sesuatu demi kelangsungan hidupnya. Dengan

akalnya pula, manusia berkomunikasi bukan hanya menggunakan bahasa tubuh, namun menciptakan alat sebagai penyalur ide atau gagasannya. Dalam Sejarah peradaban manusia yang maju, salah satunya adalah ditemukannya aksara. Dalam tulisan ini, akan dibahas asal

mula aksara tersebut hingga peran aksara dalam kehidupan manusia.

BAB I

PENDAHULUAN

Sejarah perkembangan tulisan adalah salah satu sejarah terpenting dalam perkembangan peradaban manusia. Tanpa tulisan, maka manusia tidak dapat menuangkan ide-idenya. Tanpa tulisan, manusia bahkan tidak dapat berkembang banyak dalam bidang sains.

Aksara atau huruf adalah lambang bunyi1. Bunyi yang dimaksud adalah

bunyi-bunyian yang mampu di produksi oleh mulut manusia. Aksara tentunya mulai berkembang setelah manusia menemukan bahasa sebagai alat komunikasi. Menurut Van Doren, selama berabad-abad , kegunaan paling utama dalam menulis adalah untuk keperluan akuntansi2.

Peradaban barat kuno adalah peradaban awal (selain Cina) yang berdiri di dunia seperti Mesir, Mesopotamia, dan Yunani. Peradaban yang paling muda mungkin adalah Aztec dan Inca yang terletak di peradaban Mesoamerica, yang sekarang ini kita kenal dengan Amerika Tengah.

Aksara pertama kali berkembang di peradaban Barat khususnya di Mesir. Tulisan yang muncul pertama kali bukanlah huruf alphabet. Di Mesir misalnya, yang memulai

1Ensiklopedi Indonesia jilid 6, p. 133

(3)

perkembangan aksara nya dengan huruf Hieroglyph. Huruf ini merupakan kumpulan dari simbol atau gambar yang memiliki arti tersendiri.

Tulisan ini berusaha fokus kepada perkembangan aksara di peradaban Barat, karena wilayah inilah yang dianggap berhasil mengembangkan aksara hingga ke tahap sekarang. Berbeda dengan aksara di Cina, yang walaupun mengagumkan, tapi terlalu kompleks dan tidak dapat digunakan secara universal.

Ketika membicarakan sejarah aksara, beberapa pertanyaan muncul. Apa yang membuat manusia sadar bahwa mereka perlu menyimbolkan apa yang ada di pikirannya? Pemikiran seperti ini tentunya bukan pemikiran yang datang secara tiba-tiba. Bukan pemikiran yang datang sebagai ilham.

Disamping itu, mengapa huruf alphabet pada akhirnya hanya berkembang di barat? Padahal, orang Cina lebih dahulu menemukan huruf. Tidak seperti alphabet pertama yang hanya memiliki huruf konsonan, Cina memiliki caranya sendiri untuk menuliskan huruf vokal. Namun pada akhirnya huruf alphabet berhasil dikembangkan pertama kali di peradaban Barat.

(4)

BAB II

PEMBAHASAN

Awal Mula Tulisan

Pada mulanya, manusia berkomunikasi lebih banyak menggunakan gerakan tubuh, mimik dan bahasa tubuh untuk memberi pesan kepada individu lain. Namun, dengan bertambahnya kebutuhan dan karena manusia belajar dari pengalaman, mereka mulai beralih dan mengenalkan buah pikirannya melalui lukisan-lukisan yang mereka buat di dinding gua sebagai sarananya. Hal ini ditemukan di zaman Paleolitik atas. Lukisan tersebut berupa lukisan tangan, coret-coretan abstrak, hingga lukisan hewan-hewan liar. Meskipun begitu, lukisan-lukisan tersebut hanya dimaksudkan untuk kebutuhan praktis, yakni sebagai strategi untuk berburu, khususnya lukisan hewan liar. Selain itu lukisan-lukisan ini sebagian besar juga hanya berperan sebagai karya seni yang memiliki makna abstrak daripada sebuah catatan atau sesuatu untuk melatih pikiran.

Di samping itu, selain sebagai strategi berburu ataupun karya seni, manusia mengembangkan lagi fungsi lukisan-lukisan tersebut menjadi suatu ‘alat penyalur gagasan’ untuk mempermudah interaksi antar individu. Sarananya pun tidak hanya di gua saja. Mereka mulai melukis di benda-benda seperti tanah liat, batu sampai kulit binatang.

Setelah lukisan-lukisan, penulisan mulai berkembang di zaman Neolitik akhir. Hal yang berkembang bukan hanya bentuknya namun juga fungsinya. Yang awalnya hanya berbentuk lukisan, tulisan mulai berkembang menjadi simbol yang memiliki arti-arti dan bertujuan untuk menyampaikan maksud tertentu. Simbol-simbol ini bukan hanya sebagai strategi, namun sebagai simbol dari segala nya. Simbol dari benda maupun kata kerja. Hal ini nanti nya akan terus berkembang hingga ditemukannya huruf alphabet. Perihal ini akan dijelaskan lebih lanjut di subbab berikutnya.

(5)

Setelah zaman paleolitik, terdapat zaman baru bernama zaman neolitik. Bila kita ingat kembali, zaman neolitik disebut juga sebagai revolusi neolitik. Revolusi yang dimaksud adalah perubahan cara hidup manusia mulai dari cara mengumpulkan makanan hingga cara berteduh. Pada zaman ini manusia yang awalnya nomaden mulai menetap karena bertani. Manusia tidak lagi hidup sendiri-sendiri. Mereka mulai hidup berkelompok dan mulai mengenal adanya suku-suku. Perubahan ini menyebabkan perkembangan aksara pula. Di zaman ini, simbol-simbol digunakan sebagai keperluan sensus dan juga catatan agrikultur.

Setelah revolusi neolitik, dikenal pula revolusi lain yang disebut Urban Revolution. Yang terjadi dalam revolusi ini adalah munculnya peradaban di beberapa wilayah di dunia dalam waktu yang hampir bersamaan. Otomatis struktur sosial pun berkembang semakin kompleks. Hal ini, lagi-lagi menyebabkan bertambahnya fungsi aksara. Tidak semua manusia dapat membaca dan menulis saat itu, apalagi simbol-simbol aksara sendiri, secara teknis, telah berkembang semakin kompleks. Hanya orang-orang tertentu yang dapat membaca dan menulis misalnya para pendeta atau juru tulis. Menurut Van Doren, pengetahuan dalam baca-tulis adalah cara untuk mendapatkan kemakmuran dan kekuasaaan di antara orang-orang Sumeria, Akkadia, Babilonia, dan Assiria (Peradaban Mesopotamia) 3.

Dalam peradaban Yunani, aksara memiliki peran yang sangat penting. Sebaliknya, Yunani pun memiliki peran penting dalam perkembangan aksara, tepatnya dalam perkembangan huruf alphabet. Peradaban Yunani kuno terkenal sebagai tempat lahirnya para filsuf-filsuf awal. Memang, tidak semua filsuf menuliskan ajaran atau pemikirannya, misalnya Socrates. Namun, kita dapat mengenal dan mempelajari ajaran-ajaran filsuf-filsuf ini karena sebagian besar dari mereka menuliskannya.

Tujuan manusia menulis dari masa ke masa memang berubah-ubah. Namun bila kita perhatikan lebih seksama, tujuan utama, hal yang paling inti dari menulis adalah sebagai

reminder atau pengingat. Manusia tidak dapat lagi mengandalkan ingatan mereka sedangkan kebutuhan manusia semakin kompleks. Memindahkan pengetahuan kepada individu lain tak cukup lagi menggunakan tradisi lisan. Karena itulah manusia mulai menulis. Hanya dengan menyalurkan bahasanya ke bentuk tulisan, manusia dapat melampaui batas temporal dan spasial4.

3Ibid, p.10

(6)

Perkembangan Huruf

Perkembangan aksara dibagi menjadi dua bagian. Yang pertama yakni tulisan pra-alphabet. Aksara dalam masa pra-alphabet ini masih berupa tulisan gambar sampai dengan alphabet pertama yang muncul, tetapi belum sempurna.

Pada zaman paleolitik, pra-alphabet yang berkembang disebut Iconografi. Iconografi ini, seperti yang dijelaskan di subbab sebelumnya, merupakan tulisan gambar yang ditemukan di gua-gua tempat tinggal pada masa Paleolitikum Atas. Hal-hal yang digambarkan oleh lukisan-lukisan ini lebih menceritakan kehidupan sehari-hari mereka seperti berburu.

Di akhir zaman Neolitik, lukisan-lukisan ini (Iconografi) bertransformasi menjadi berbagai simbol-simbol unik dengan karakteristiknya sendiri. Simbol-simbol ini disebut Piktografi. Transformasi tersebut merupakan awal mula aksara yang sebenarnya5. Piktografi

pertama kali ada di Mesopotamia dan Mesir pada akhir abad ke-4 sebelum masehi. Kedua peradaban ini selain menciptakan sistem irigasi yang handal dalam pemanfaatan banjir tahunan di sungai Eufrat-Tigris dan Nil, tetapi hasil dari surplus irigrasi tersebut meningkatkan kemakmuran dan angka populasi sehingga otomatis mempengaruhi teknik komunikasi yang juga membutuhkan peningkatan. Disinilah aksara memiliki peran sebagai sarana catat-mencatat, salah satunya dalam sensus penduduk. Kelebihan dari piktografi ini, simbol-simbol telah berupa bentuk objek fisik, bentuk tubuh ataupun kombinasi keduanya dan sudah mulai dimengerti, namun makna dari simbol tersebut mempunyai arti yang luas dan bersifat representatif.

Perkembangan selanjutnya dari piktografi yakni ideografik yang merupakan simbol-simbol hasil penyempurnaan piktografi. Dalam ideografik, simbol-simbol tidak hanya menggambarkan objek fisik saja yang bersifat representatif atau mewakili maksud si penulis, tetapi sudah berupa simbol penggambungan ide si penulis dengan objek fisik tertentu. Ide-ide yang terkandung dalam simbol tersebut secara umum bisa dimengerti oleh pembaca, namun penulisan simbol ini dikhususkan bagi para ahli kitab (pendeta) yang bisa membaca makna dari simbol-simbol tersebut. Disini terlihat bahwa fungsi dari askara tersebut lebih mengarah ke unsur religi. Sebagai contoh, peradaban Sumeria di Mesopotamia pada tahun 3000 sebelum masehi, yang mencatat hasil pertanian oleh para petani untuk dipersembahkan kepada dewa di kuil-kuil yang mereka anggap suci6.

Perkembangan aksara mulai mengarah kepada aspek religi dan perannya sebagai simbol-simbol suci untuk ‘mengenang’ para agamawan maupun tokoh penting di masyarakat.

(7)

Di Mesir, aksara tersebut di kenal dengan nama Hieroglyphs (Etimologi : tulisan suci) yang terdapat pada kuil-kuil dan makam suci sejak raja pertama Pharaoh sekitar 3000 tahun sebelum masehi. Tulisan ini merupakan pengaruh dari tulisan Mesopotamia dan fungsinya pun juga sebagai lambang-lambang suci. Dengan kata lain, walaupun penggunaan aksara sebagai ‘reminder’, namun ditujukan sebagai mengenang tokoh-tokoh penting saja, bukan sebagai penghasil informasi.

Tahap kedua dari perkembangan aksara di Peradaban Barat yakni huruf alphabet. Menurut Van Doren, Alphabet diperkirakan muncul pertama kali di Mesopotamia pada sekitar pertengahan milenium ke 2 SM, tetapi bangsa Fenisia (Phoenicia) lah yang berhak mendapat penghargaan sebagai bangsa pertama yang mengembangkan huruf alphabet7.

Bangsa Fenisia mengembangkan alphabet ini untuk keperluan ekonominya, barter. Ketika tulisan masih berupa Ideogram, yang di Mesopotamia disebut cuneiform, pembaca tulisan haruslah mengerti bahasa dari tulisan itu. Ini berarti Ideogram tidak bersifat universal sedangkan Bangsa Fenisia melakukan barter hingga keluar Mesopotamia. Itulah mengapa mereka mulai mengembangkan alphabet, yang dapat di gunakan tanpa harus merujuk kepada satu bahasa tertentu.

Meski begitu, alphabet pertama ini belumlah sempurna. Huruf alphabet yang dikembangkan oleh bangsa Fenisia hanya memiliki huruf konsonan tanpa huruf vokal sehingga arti dari sebuah tulisan menjadi ambigu. Maka, bangsa Yunani mengembangkan alphabet Fenisia dan menambahkan huruf vokal kedalamnya.

Bangsa Yunani, dianggap ‘meminjam’ huruf alphabet Fenisia karena alphabet Yunani memang sangat mirip dengan huruf Semitic itu. Waktu persis dari peminjaman ini belum dapat ditentukan. Namun kontak langsung antara kedua bangsa ini terjadi pada abad 12-8 SM. Alphabet Yunani lah yang menjadi cikal bakal dari huruf Latin dan juga Silirik hingga akhirnya sampai ke alphabet yang manusia gunakan sekarang.

Pertanyaan penting dari subbab ini adalah, mengapa peradaban Barat? Mengapa alphabet, sebagai huruf yang sekarang digunakan secara universal, berkembang pertama kali di Barat? Bangsa Cina juga berhasil menemukan huruf dan bahkan menemukan cara agar hurufnya mengandung huruf vokal dan bukan hanya konsonan. Mengapa justru huruf alphabet yang digunakan secara universal?

Seperti yang telah disinggung dalam pendahuluan. Huruf, pertama kali di diciptakan di Cina pada abad 15 SM lalu menyusul di Mesopotamia kemudian Yunani pada abad ke-8 SM. Namun aksara Cina rupanya menjadi universal seperti aksara Yunani yang justru diciptakan jauh setelah aksara China berkembang.

(8)

Sebenarnya transformasi aksara Cina tidak jauh berbeda dengan transformasi alphabet. Pada zaman pra-aksara, pictogram Cina masih berupa karakter gambar yang memiliki satu makna. Kemudian aksara ini distandarisasi, disederhanakan, dan bergaya agar mempermudah mereka dalam menulis. Kemudian karakter-karakter ini bertransformasi kembali di zaman ideogramic menjadi penggabungan dari dua huruf yang memiliki arti ketiga. Transformasi terus terjadi, hingga menjadi aksara yang sekarang di gunakan di Cina.

Disamping itu, aksara Cina memang memiliki keunikan sendiri. Setiap hurufnya, jika di gabungkan dapat menciptakan makna yang baru. Aksara Cina juga tidak pernah mengalami penyederhanaan fonetik atau secara silabik seperti Mesir kuno, Sumeria dan Babilonia.

Selain itu, alphabet jauh lebih sederhana dari pada aksara Cina. Apalagi jika mengingat jumlah aksara China yang pda abad ke 9 SM saja sudah mencapai 5000 karakter. Tentu bangsa lain kesulitan untuk memahaminya. Itulah mangapa alphabet lebih bersifat universal dibanding aksara Cina.

Peran Tulisan dalam Perkembangan Sains dan Teknologi

Pada awalnya, di zaman paleolitikum, aksara digunakan sebagai sarana pengekspresian diri. Kemudian fungsi dari aksara semakin berkembang mengikuti perkembangan manusia. Dalam peradaban awal, aksara digunakan dalam bidang ekonomi, sosial, dan politik. Dalam bidang ekonomi, aksara digunakan untuk mencatat pertukaran barang atau perdangangan yang telah dilakukan. Sedangkan dalam bidang sosial, aksara digunakan untuk mencatat sensus penduduk yang perlu dilakukan karena semakin banyaknya populasi dalam suatu wilayah, tepatnya suatu peradaban. Yang terakhir, dalam bidang politik, aksara digunakan sebagai alat kekuasaan. Hanya orang-orang tertentu yang menguasai baca-tulis sehingga hanya orang-orang inilah yang dapat memegang kuasa.

Namun, disamping itu semua, apa sebenarnya peran aksara dalam bidang sains dan teknologi? Pengertian teknologi itu sendiri menurut Wikipedia yakni:

The word technology refers to the making, modification, usage, and knowledge of tools, machines, techniques, crafts, systems, and methods of organization, in order to solve a problem, improve a preexisting solution to a problem, achieve a goal, handle an applied input/output relation or perform a specific function.”8

(9)

Secara garis besar, definisi teknologi adalah pembuatan, modifikasi, penggunaan, dan pengetahuan mengenai alat, mesin, teknik, kerajinan tangan, sistem, dan metode organisasi yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah, mengembangkan solusi yang sudah ada, dan mencapai tujuan tertentu. Pendeknya, teknologi merupakan segala alat atau teknik yang dapat mempermudah kelangsungan hidup manusia.

Tulisan atau aksara, yang sudah dijelaskan dalam subbab pertama, memiliki tujuan sebagai pengingat. Ini berarti bahwa aksara berhasil mempermudah manusia dalam mengingat sesuatu. Aksara atau tulisan itu sendiri merupakan teknologi.

Disamping itu, aksara, khususnya mulai pada peradaban Yunani kuno, mulai digunakan sebagai sarana mencatat pengetahuan. Para filsuf-filsuf yang ada saat itu, menuliskan pemikiran dan ajaran-ajaran mereka. Karena itulah kita dapat mengetahui dan memahami sejarah pemikiran di Yunani.

(10)

BAB III

KESIMPULAN

Perkembangan aksara adalah salah satu hal terpenting dalam sejarah manusia, setelah ditemukannya api dan bahasa. Perkembangan yang terjadi pada aksara bukan semata-mata hanya karena waktu. Perkembangan aksara terjadi seiring dengan perkembangan manusia dan kebutuhannya yang semakin kompleks.

Pada awalnya, manusia terbiasa menyampaikan informasi dengan menggunakan tradisi lisan. Namun, karena kebutuhan yang semakin kompleks itu, manusia tidak dapat lagi terus menerus mengandalkan ingatannya. Terlalu banyak informasi yang harus dicerna dan diingat. Maka dimulailah tradisi menulis. Tujuan utama aksara yakni reminder.

Teknologi menulis terus berubah dari zaman ke zaman. Pada zaman Paleolitikum, hanya ditemukan lukisan-lukisan. Memang abstrak, namun tentunya menyampaikan sesuatu. Lukisan-lukisan lalu berkembang menjadi simbol dan simbol berkembang menjadi alphabet. Alphabet yang menjadi aksara universal, berkembang pertama kali di Peradaban Barat. Mengapa di Barat? Mengapa bukan di Cina yang menemukan huruf lebih dulu?

Huruf Cina memang mengagumkan. Namun seperti kata McClellan dibukunya, karena kompleksitasnya, dan karena aksara Cina mengadung elemen-elemen fonetis dan piktografis, aksara Cina tidaklah mudah dikuasai, baik dulu maupun sekarang.9 Terlebih lagi

aksara Cina memiliki lebih dari 5000 karakter pada abad ke-9 SM.

Disamping itu orang Cina menganggap bahwa aksara Cina berhubungan dengan keselarasan, seperti ajaran Yin dan Yang nya. Hal ini berkaitan dengan unsur-unsur kepercayaan, karena itu tak ada aksara lain yang dikembangkan di Cina. Berbeda dengan peradaban Barat yang menggunakan aksara lebih kepada kegunaan praktisnya.

Dari zaman paleolitikum hingga masa kini, aksara memiliki peran dalam bidang Sains dan Teknologi. Aksara digunakan untuk mempermudah kehidupan manusia, karena itu aksara merupakan teknologi. Terlepas itu semua, aksara juga membantu perkembangan Sains. Tanpa

(11)
(12)

Daftar Pustaka

Bernal, J.D. Science in History. (1954). England: Penguin Books

Doren, Charles Van. A History of Knowledge. (1991).New York: Ballantine Books

Ensiklopedi Indonesia jilid 6. (1984). Jakarta; Ichtiar Baru

Humphrey, John Williams. Ancient Technology. (2006). Westport: Greenwood Press

McClellan, James E., Dorn Harold. Science and Technology in World History; An Introduction. (2006). Baltimore: The JohnHopkins University Press

Sumber Internet:

Wikipedia. Technolgy. http://en.wikipedia.org/wiki/Technology. Diakses tanggal 18 Juni 2013 Wikipedia. Chinese characters. http://en.wikipedia.org/wiki/Chinese_script#Pictograms. Diakses tanggal 18 Juni 2013

Referensi

Dokumen terkait

Secara definitif dapat dikatakan bahwa marketing mix adalah kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari suatu sistem pemasaran

Strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berfikir, model Strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berfikir, model strategi pembelajaran peningkatan kemampuan

Baca petikan di bawah, kemudian jawab soalan-soalan yang berikutnya. Program ini dijalankan bertujuan untuk memberikan pengalaman berniaga kepada ahli kelab. Sebanyak

Pada siklus kedua ketiga puluh tiga orang guru tersebut mencantumkan bahan pembelajaran dalam Rencana penilaian prosesnya meliputi ruang lingkupnya, kesesuaian

Meskipun pada umumnya pembangunan dan pengoperasian reaktor nuklir harus mengikuti proses perizinan lima tahap (Multi-step licensing) dan mengajukan izin untuk setiap

Wadah kaleng pada awalnya terbuat dari plat timah ( tin plate ) yang terdiri dari :lembaran dasar baja dilapisi timah putih (Sn) dengan cara pencelupan dalam timah

b. Telah menjalin kerjasama dengan institusi di Indonesia yang secara langsung telah mendukung keberhasilan pelestarian nilai-nilai dan seni tradisi Indonesia; c.

Konsultan harus bekerjasama sepenuhnya dengan pengguna anggaran/pejabat pembuat komitmen dalam melakukan pengawasan teknis / supervisI teknis atas pelaksanaan pekerjaan