Strategi
Strategi Pembelajaran
Pembelajaran Peningkatan
Peningkatan Kemampuan
Kemampuan Berfikir
Berfikir
A.Pengertian
A.Pengertian
Strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berfikir, model Strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berfikir, model strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berfikir ( SPPKB ) adalah strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berfikir ( SPPKB ) adalah model pembelajaran yang bertumpu kepada pengembangan kemampuan model pembelajaran yang bertumpu kepada pengembangan kemampuan berfikir siswa melalui telaah fakta-fakta atau pengalaman anak sebagai berfikir siswa melalui telaah fakta-fakta atau pengalaman anak sebagai bahan untuk mmemecahkan masalah yang diajukan.
bahan untuk mmemecahkan masalah yang diajukan.
Karakteristik Strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berfikir Karakteristik Strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berfikir
Sebagai strategi pembelajaran yang diarahkan untuk mengembangkan Sebagai strategi pembelajaran yang diarahkan untuk mengembangkan kemampua
kemampuan berfikir,SPPKB memiliki tiga n berfikir,SPPKB memiliki tiga karakteristik :karakteristik : 1.
1. Proses pembelajaran melalui SPPKB menekankan kepada proses mentalProses pembelajaran melalui SPPKB menekankan kepada proses mental siswa secara maksimal.SPPKB bukan model pembelajaran yang hanya siswa secara maksimal.SPPKB bukan model pembelajaran yang hanya menuntut siswa sekedar mendengar dan mencatat, tetapi
menuntut siswa sekedar mendengar dan mencatat, tetapi mengkhendaki aktifitas siswa dalam proses berfikir.
mengkhendaki aktifitas siswa dalam proses berfikir. 2.
2. SPPKB dibangun dalam nuansa dialogis dan proses tanya jawab secaraSPPKB dibangun dalam nuansa dialogis dan proses tanya jawab secara diarahkan untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan berfikir diarahkan untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan berfikir siswa.
siswa. 3.
3. SPPKB adalah model pembelajaran yang menyadarkan kepada dua sisiSPPKB adalah model pembelajaran yang menyadarkan kepada dua sisi proses dan hasil belajar.
proses dan hasil belajar. Proses belajar diarahkan untuk meningkatkanProses belajar diarahkan untuk meningkatkan kemampuan berfikir, sedangkan sisi hasil belajar diarahkan untuk
kemampuan berfikir, sedangkan sisi hasil belajar diarahkan untuk
mengkonstruksi pengetahuan atau penguasa materi pembelajaran baru. mengkonstruksi pengetahuan atau penguasa materi pembelajaran baru.
B. Langkah Langkah Strategi Pembelajaran Peningkatan
B. Langkah Langkah Strategi Pembelajaran Peningkatan
Kemampuan Berfikir
Kemampuan Berfikir
SPPKB menekankan keterlibatan siswa secara penuh dalam belajar. Hal SPPKB menekankan keterlibatan siswa secara penuh dalam belajar. Hal ini sesuai dengan hakikatn SPPKB yang tidak mengharapkan siswa sebagai ini sesuai dengan hakikatn SPPKB yang tidak mengharapkan siswa sebagai objek belajar yang hanya duduk mendengarkan penjelasan guru, kemudian objek belajar yang hanya duduk mendengarkan penjelasan guru, kemudian mencata
mencata yang berhubungan dengan penguasan materi pelajaran danyang berhubungan dengan penguasan materi pelajaran dan mencatat
mencatat untuk dihafalkan. Ada tahap dalam SPPKB, sebagai berikut :untuk dihafalkan. Ada tahap dalam SPPKB, sebagai berikut : 1.
1. Tahap OrientasiTahap Orientasi
Pada tahap ini guru mengkondisikan siswa pada posisi siap untuk Pada tahap ini guru mengkondisikan siswa pada posisi siap untuk melakukan pembelajaran tahap orientasi dilakukan dengan, pertama melakukan pembelajaran tahap orientasi dilakukan dengan, pertama pemjelasan tujuan yang harus dicapai, baik tujuan yang berhubungan pemjelasan tujuan yang harus dicapai, baik tujuan yang berhubungan dengan penguasan materi pelajaran,maupun tujuan yang berhubungan dengan penguasan materi pelajaran,maupun tujuan yang berhubungan dengan proses pembelajaran atau kemampuan berfikir yang harus dengan proses pembelajaran atau kemampuan berfikir yang harus
dimiliki oleh siswa. Kedua,penjelasan proses pembelajaran yang harus dimiliki oleh siswa. Kedua,penjelasan proses pembelajaran yang harus dilakukuan siswa dalam setiap tahapan proses pembelajaran.
dilakukuan siswa dalam setiap tahapan proses pembelajaran. 2.
2. Tahapan PelacakanTahapan Pelacakan
Tahap pelacakan adalah tahapan penjajakan untuk memahami Tahap pelacakan adalah tahapan penjajakan untuk memahami pengalaman dan kemampuan dasar siwa sesui dengan tema atau pokok pengalaman dan kemampuan dasar siwa sesui dengan tema atau pokok persoalan yang dibicarakan. Melalui tahapan inilah guru persoalan yang dibicarakan. Melalui tahapan inilah guru mengembangkan dialog dan tanya jawab untuk mengungkapkan mengembangkan dialog dan tanya jawab untuk mengungkapkan pengalaman apa saja yang telah dimiliki siswa yang dianggap relevan pengalaman apa saja yang telah dimiliki siswa yang dianggap relevan dengan tema yang akan disaji.
dengan tema yang akan disaji. 3.
3. Tahap KonfrontasiTahap Konfrontasi
Tahapn konfrontasi adalah tahapan penyajian persoalan yang harus Tahapn konfrontasi adalah tahapan penyajian persoalan yang harus dipecahkan sesuai dengan tingkat kemampuan dan pengalaman siswa. dipecahkan sesuai dengan tingkat kemampuan dan pengalaman siswa. Untuk merangsang peningkatan kemampuan siswa pada tahap ini, guru Untuk merangsang peningkatan kemampuan siswa pada tahap ini, guru dapat memberikan persoalan-persoalan dilematis yang memerlukan dapat memberikan persoalan-persoalan dilematis yang memerlukan jawaban at
jawaban atau jalan keluau jalan keluar. Persoalan yaar. Persoalan yang diberikanng diberikansesuai densesuai dengan temagan tema atau topik itu tentu saja persoalan yang sesuai dengan kemampuan atau topik itu tentu saja persoalan yang sesuai dengan kemampuan dasar atau pengalaman siswa. Pada tahap ini guru harus dapat dasar atau pengalaman siswa. Pada tahap ini guru harus dapat mengembangkan dialog agar siswa benar-benar memahami persoalan mengembangkan dialog agar siswa benar-benar memahami persoalan yang harus dipecahkan.
yang harus dipecahkan. 4.
4. Tahap InkuiriTahap Inkuiri
Tahap inkuirin adalah tahapan penting dalam strategi peningkatan Tahap inkuirin adalah tahapan penting dalam strategi peningkatan kemampuan berfikir. Pada tahap ini lah siswa belajar berfikir yang kemampuan berfikir. Pada tahap ini lah siswa belajar berfikir yang sesungguhnya. Melalui tahapan inkuiri siswa diajak untuk memecahkan sesungguhnya. Melalui tahapan inkuiri siswa diajak untuk memecahkan persoalah yang dihadapi. Oleh sebab itu guru harus memberikan ruang persoalah yang dihadapi. Oleh sebab itu guru harus memberikan ruang dan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan gagasan dalam dan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan gagasan dalam upaya pemecahahan persoalan.
upaya pemecahahan persoalan. 5.
5. Tahap AkomodasiTahap Akomodasi
Tahap akomodasi adalah tahapan pembentukan pengetahuan baru Tahap akomodasi adalah tahapan pembentukan pengetahuan baru melalui proses penyimpulan. Pada tahap ini siswa dituntut untuk dapat melalui proses penyimpulan. Pada tahap ini siswa dituntut untuk dapat menemukan kata-kata kunci sesuai dengan topik atau tema menemukan kata-kata kunci sesuai dengan topik atau tema pembelajaran. Pada tahap ini melaui dialog guru membimbing agar pembelajaran. Pada tahap ini melaui dialog guru membimbing agar siswa dapat menyimpulkan apa yang mereka temukan dan mereka siswa dapat menyimpulkan apa yang mereka temukan dan mereka pahami dalam topik yang dipermasalahkan.
pahami dalam topik yang dipermasalahkan. 6
6 Tahap transferTahap transfer
Tahap transfer adalah tahapan penyajian malah baruyang sepadan Tahap transfer adalah tahapan penyajian malah baruyang sepadan dalam masalah yang disajikan. Tahap transfer dimaksudkan agar siswa dalam masalah yang disajikan. Tahap transfer dimaksudkan agar siswa mampu mentransfer kemampuan berfikir setiap siswa,untuk mampu mentransfer kemampuan berfikir setiap siswa,untuk
memecahkan masalah-masalah baru. Pada tahap ini guru memberikan memecahkan masalah-masalah baru. Pada tahap ini guru memberikan tugas-tugas yang sesuai dengana topik pembahasan.
tugas-tugas yang sesuai dengana topik pembahasan.
C. Kelebihan Strategi
C. Kelebihan Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan
Pembelajaran Peningkatan Kemampuan
Berfikir
Berfikir
1. SPPKB menempatkan peserta didik sebagai obyek belajar,artinya 1. SPPKB menempatkan peserta didik sebagai obyek belajar,artinya peserta didik berferan aktif dalam proses pembelajaran dengan cara mengali peserta didik berferan aktif dalam proses pembelajaran dengan cara mengali pengalamannya sendiri,sedangkan dalam pembelajaran konvensional peserta pengalamannya sendiri,sedangkan dalam pembelajaran konvensional peserta didik ditempatkan sebagai objek belajar yang berperan sebagi pemberi informasi didik ditempatkan sebagai objek belajar yang berperan sebagi pemberi informasi pasif.
pasif.
2.Dalam SPPKB, pembelajarannya dikaitkan dengan kehidupan nyata 2.Dalam SPPKB, pembelajarannya dikaitkan dengan kehidupan nyata melalui pengalian pengalaman setiap siswa, sedangkan dalam pembelajaran melalui pengalian pengalaman setiap siswa, sedangkan dalam pembelajaran konvensional pembelaja
konvensional pembelajaran bersifat teoritis ran bersifat teoritis dan abstrak.dan abstrak.
3. Dalam SPPKB,Prilaku dibangun atas kesadaran sendiri,sedangkan dalam 3. Dalam SPPKB,Prilaku dibangun atas kesadaran sendiri,sedangkan dalam pembelajaran konvensional prilaku dibangun atas proses kebiasan.
pembelajaran konvensional prilaku dibangun atas proses kebiasan.
4.Dalam SPPKB,kemampuan didasarkan atas penggalian 4.Dalam SPPKB,kemampuan didasarkan atas penggalian pengalaman,sedangkan dalam pembelajaran konvesiaonal kemampuan pengalaman,sedangkan dalam pembelajaran konvesiaonal kemampuan diperolaeh melalui
diperolaeh melalui latihan-latihalatihan-latihan.n.
5.tujuan akhir dari proses pembelajaran melalui proses menghubungkan 5.tujuan akhir dari proses pembelajaran melalui proses menghubungkan antara pengalaman dengan kenyataan,sedangkan dalam pembelajaran antara pengalaman dengan kenyataan,sedangkan dalam pembelajaran konvesiaonal tujuan akhir adalah penguasan materi.
konvesiaonal tujuan akhir adalah penguasan materi.
6.Dalam SPPKB,tindakan atau prilaku dibangun atas kesadaran diri 6.Dalam SPPKB,tindakan atau prilaku dibangun atas kesadaran diri sendiri,misalnya individu individu tidak melakukan prilaku tertentu karena ia sendiri,misalnya individu individu tidak melakukan prilaku tertentu karena ia menyadari bahwa prilaku itu merugikan dan tidak bermanfaat,sedangkan dalam menyadari bahwa prilaku itu merugikan dan tidak bermanfaat,sedangkan dalam pembelajaran konvensional tindakan atau prilaku individu didasarkan oleh faktor pembelajaran konvensional tindakan atau prilaku individu didasarkan oleh faktor luar.
luar.
7.Dalam SPPKB,pengetahuan yang dimiliki setiap individu selalu 7.Dalam SPPKB,pengetahuan yang dimiliki setiap individu selalu berkembang sesuai dengan pengalaman yang dialaminya,oleh sebab itu setiap berkembang sesuai dengan pengalaman yang dialaminya,oleh sebab itu setiap didik bisa terjadi perbedaan dalam memaknai hakikat pengetahuan yang didik bisa terjadi perbedaan dalam memaknai hakikat pengetahuan yang dimilikinya,dalam pembelajaran konvensional hal ini tidak mungkin terjadi. dimilikinya,dalam pembelajaran konvensional hal ini tidak mungkin terjadi. Kebenara yang dimiliki bersifat absolut dan final,oleh karena itu pengetahuan Kebenara yang dimiliki bersifat absolut dan final,oleh karena itu pengetahuan dikonstruksikan oleh orang lain.
dikonstruksikan oleh orang lain.
8.Tujuan yang ingin dicapai oleh SPPKB adalah kemampuan siswa dalam 8.Tujuan yang ingin dicapai oleh SPPKB adalah kemampuan siswa dalam proses berfikir untuk memperoleh pengetahuan,maka kriteria keberhasilan proses berfikir untuk memperoleh pengetahuan,maka kriteria keberhasilan pembelajara
D.Kelemahan Strategi P
D.Kelemahan Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan
embelajaran Peningkatan Kemampuan
Berfikir
Berfikir
1. Siswa tidak dapat yaitu tidak memilki keterampilan,dalam pencapaian 1. Siswa tidak dapat yaitu tidak memilki keterampilan,dalam pencapaian hasil pembelajaran yang optimal.
hasil pembelajaran yang optimal.
2. Dalam SPPKB,pengetahuan yang dimiliki bersifat absolut dan final,oleh 2. Dalam SPPKB,pengetahuan yang dimiliki bersifat absolut dan final,oleh karena itu pengetahuan dikonstruksikan oleh orang lain.
karena itu pengetahuan dikonstruksikan oleh orang lain.
3. keberhasilan ditentukan proses dan hasil belajar,sedangkan 3. keberhasilan ditentukan proses dan hasil belajar,sedangkan pembelajaran konvensional keberhasilan pembelajaran hanya diukur dari tes. pembelajaran konvensional keberhasilan pembelajaran hanya diukur dari tes.
E.Materi
E.Materi
Bilangan berpangkatBilangan berpangkat
1.Pengertian bilangan berpangkat 1.Pengertian bilangan berpangkat
Konsep dasar perpangkatan adalah perkalian berulang sebuah bilangan dengan Konsep dasar perpangkatan adalah perkalian berulang sebuah bilangan dengan bilangan itu sendiri.
bilangan itu sendiri.
6 x 66 x 6 7 x 7 x 77 x 7 x 7 ( -2 ) x ( -2 ) x (-2 ) x ( -2 )( -2 ) x ( -2 ) x (-2 ) x ( -2 )
Perkalian berulang tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk perpangkatan. Perkalian berulang tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk perpangkatan.
Dibaca Arti
Dibaca Arti
Enam pangtkat dua atau enamEnam pangtkat dua atau enam kuadrat
kuadrat
6 x 6 6 x 6
Tujuh Tujuh pangkat pangkat tiga tiga atau atau tujuh tujuh kubik kubik 7 7 x x 7 7 x x 77
Negatif Negatif dua dua pangkat pangkat empat empat ( -2 ( -2 ) ) x x ( ( -2 -2 ) ) x x ( ( -2 -2 )) x ( -2 ) x ( -2 ) a pangkat na pangkat n a x a x ………… x aa x a x ………… x a sebanyak n faktor sebanyak n faktor
Secara umum,perpangkatan dapat ditulis dengan : Secara umum,perpangkatan dapat ditulis dengan :
, dengan a bilangan pokok dan n pangkat ( eksponen ), dengan a bilangan pokok dan n pangkat ( eksponen )
Pada perpangkatan, eksponen atau pangkatnya tidak hanya berupa bilangan bulat Pada perpangkatan, eksponen atau pangkatnya tidak hanya berupa bilangan bulat positif, tetapi juga berupa bilangan bulat negatif,bahkan bilangan pecahan.
positif, tetapi juga berupa bilangan bulat negatif,bahkan bilangan pecahan.
2.Bilangan bulat berpangkat bulat positif 2.Bilangan bulat berpangkat bulat positif Jika a bilangan real dan
Jika a bilangan real dan n bilangan bulat,maka bilangann bilangan bulat,maka bilangan ( dibaca a pangkat n ).( dibaca a pangkat n ). Didefinisikan sebag
Contoh : Contoh : a) a) 2 x 2 x 2 x 2 x 22 x 2 x 2 x 2 x 2 b) b) m x m x m x mm x m x m x m c) c) 77 Penyelesaian Penyelesaian a)
a) Bilangan pokoknya adalah 2 dan pangkatnya adalah 5 jadi,2 x 2 x 2 x 2 xBilangan pokoknya adalah 2 dan pangkatnya adalah 5 jadi,2 x 2 x 2 x 2 x 2=
2=
b)
b) Bilangan pokoknya m dan pangkatnya adalah 4 jadi, m x m x m x m=Bilangan pokoknya m dan pangkatnya adalah 4 jadi, m x m x m x m=
c)
c) Bilangan pokoknya adalah 7 dan pangkatnya adalah 1 jadi, 7=Bilangan pokoknya adalah 7 dan pangkatnya adalah 1 jadi, 7=
3.Bilangan Bulat Berpangkat Negatif 3.Bilangan Bulat Berpangkat Negatif Contoh :
Contoh :
( dibaca tiga pangkat minus dua ) artinya( dibaca tiga pangkat minus dua ) artinya xx
( dibaca 3 pangakat minus empat ) artinya( dibaca 3 pangakat minus empat ) artinya xx xx xx
Untuk menyatakan bilangan bulat yang berpangkat bilangan bulat negatif dapat Untuk menyatakan bilangan bulat yang berpangkat bilangan bulat negatif dapat digunakan rumus berikut.
digunakan rumus berikut.
Contoh : Contoh : == == == == Perumusan Perumusan == dengan a ≠ 0dengan a ≠ 0