• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan Perubahan Organisasi dan Inova (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Penerapan Perubahan Organisasi dan Inova (1)"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

Penerapan Perubahan Organisasi dan Inovasi pada PT. Tosan

Mash Kudus

MAKALAH SEMINAR MANAJEMEN

Oleh

Arrasy Qisthy Subekti 201711550 Yulianti Mulyono Putri 201711549 Ahmad Fernando S.P 201711576 Muhammad Agus Chafid 201711502

Dea Ifada P.S 201511423

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sejak zaman dahulu manusia sudah diberi nama "zoon politicon" (mahluk yang hidup bekelompok). Hal itu mengandung makna bahwa manusia senantiasa menginginkan behubungan dengan orang lain. Dalam hubungan dengan orang lain, manusia beinteraksi dan membentuk organisasi. Pada umumnya dapat dikatakan bahwa organisasi dibentuk oleh manusia yang bertujuan untuk melaksanakan atau mencapai hal-hal tertentu yang tidak mungkin dilaksanakan secara individual, sehingga untuk mencapai tujuan bersama dibutuhkan suatu alat yang bernama organisasi.

Organisasi merupakan elemen yang amat diperlukan didalam kehidupan manusia apalagi dalam kehidupan modern. Organisasi membantu kita melaksanakan hal-hal atau kegiatan-kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan dengan baik sebagai individu. Disamping itu organisasi membantu masyarakat, membantu kelangsungan pengetahuan, dan ilmu pengetahuan. Organisasi merupakan sumber penting aneka macam karir di dalam masyarakat.Organisasi sebagai suatu bentuk dan hubungan yang mempunyai sifat dinamis, dalam arti organisasi itu selalu menyesuaikan dengan perubahan-perubahan yang terjadi.

Dalam organisasi diperlukan elemen-elemen pendukung agar tercapainya tujuan dalam berorganisasi. Salah satu elemen pendukung adalah perubahan organisasi. Perubahan adalah hal yang biasa terjadi dalam sebuah organisasi. Perubahan mengandung makna beralihnya keadaan sebelumnya menjadi keadaan setelahnya. Perubahan dalam organisasi merupakan tindakan beralihnya suatu organisasi dari kondisi yang berlaku saat ini ke kondisi yang akan datang guna meningkatkan efektivitas.

(3)

meningkatkan kinerja dari yang sebelumnya. Banyak hal yang dapat menjadi penyebab sebuah organisasi akan berubah, diantaranya adalah karena perusahaan perlu untuk merespon terhadap lingkungan bisnis yang selalu berubah.

Perubahan organisasi dan pengelolaan perubahan merupakan kajian yang menarik saat ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi mengharuskan organisasi untuk terus menerus melakukan perubahan, organisasi idealnya harus selalu berubah untuk dapat terus bertahan, bukan menjadi pilihan namun menjadi keharusan. Keberhasilan organisasi melakukan perubahan tergantung pada sejauh mana organisasi dapat mengatasi permasalahan yang timbul dari perubahan tersebut.

Perubahan organisasi dicirikan dengan berbagai usaha penyesuaian-penyesuaian disain organisasi di waktu mendatang. Pengelolaan perubahan secara efektif tidak hanya diperlukan bagi kelangsungan hidup organisasi, tetapi juga sebagai tantangan pengembangan. Dalam pengertian lain perubahan organisasi merupakan proses penyesuaian desain organisasi terhadap kondisi lingkungan yang dihadapi. Perubahan dapat bersifat reaktif dan proaktif.Perubahan proaktif adalah perubahan yang diarahkan melalui inovasi structural, kebijakan atau sasaran baru atau perubahan filosofi operasi yang dengan sengaja didesain dan diimplementasikan. Proses reaktif dilakukan melalui pelaksanaan berbagai investasi waktu dan sumber daya lainnya yang berarti untuk mengubah cara-cara operasi organisasi.

Berkembangnya berbagai bentuk kebutuhan masyarakat dan meningkatnya hubungan yang didorong teknologi informasi serta organsasi yang lebih mengglobal menyebabkan semakin meningkatnya perubahan lingkungan yang mendorong kebutuhan penyesuaian organisasi melalui perubahan yang berkesinambungan.

(4)

berbagai penerapan yang dapat digunakan. Inovasi meruipakan sumber sukses dalam ekonomi pasar, hal ini diperkuat oleh lingkungan yang selalu berubah dan penuh persaingan dewasa ini.

PT. Tosan Mash melayani pembuatan berbagai macam product sparepart untuk kebutuhan industri, dengan didukung peralatan dan permesinan yang memadai seperti mesin Bubut, Milling, Grinding, las, dll, product yang dihasilkan oleh Tosan Mash diyakini mempunyai ketahanan yang lebih lama.Perusahaan-perusahaan terkemuka di Indonesia seperti PT. DJARUM, PT HIT (Polytron), PT. PURA, dll juga sudah mempercayakan kebutuhannya kepada Tosan Mash.

Menurunnya kinerja dari pada para karyawan PT. Tosan Mash yang berujung pada pelayanan yang kurang memuaskan sering menjadi factor pemicu dari internal organisasi untuk melakukan perubahan dan factor eksternalnya adalah persaingan bisnis yang semakin ketat.

Permasalahan yang di alami oleh PT.Tosan Mash terjadi di lingkungan internal,yakni menurunnya kinerja dari pada para karyawannya dan harus menyesuaikan dengan kondisi lingkungan yang ada. Sehingga PT. Tosan Mash melakukan perubahan organisasi seperti. Perubahan ini diharapkan mampu memotivasi kembali kinerja karyawan yang sempat menurun dan meningkatkan pelayanan terhadap para pelanggannya.

PT. Tosan Mash juga melayani pembuatan berbagai macam bentuk tangki seperti tangki bahan bakar mesin ukuran 450 liter, dan lain sebagainya atau sesuai dengan permintaan pelanggan. Tangki yang dilengkapi dengan sistem pengamanan dan segel tertentu sehingga meminimalisir kecurangan-kecurangan atau tindak pencurian bahan bakar yang sering dilakukan olehsopir atau oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Dan juga tangki bahan bakar yang dibuat dengan teknologi canggih yang dapat menghasilkan beberapa keunggulan.

1.2 Rumusan Masalah

(5)

3. Aplikasi Perubahan Pada PT. Tosan Mash?

(6)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Perubahan

2.1.1 Change Management for Organization

Perubahan adalah suatu yang sangat sulit untuk dihindari, karena perubahan didorong oleh kekuatan internal dan eksternal organisasi. Walaupun lingkungan suatu organisasi secara terus menerus mengalami perubahan, hal ini perlu adanya penilaian perubahan bagi siklus hidup organisasi. Hal ini berhubungan dan sangat tergantung pada bentuk organisasi.

Perubahan, menurut Lewin, terjadi karena munculnya tekanan-tekanan terhadap organisasi, individu, atau kelompok.Model yang ditemukan oleh Kurt Lewin ini merupakan suatu analisis kekuatan lapangan atau lingkungan internal dan eksternal organisasi.Ia lebih mengedepankan pertanyaan “mengapa” individu, kelompok, atau organisasi melakukan perubahan.

Lewin menawarkan tiga langkah untuk melakukan perubahan organisasi, yaitu: Unfreezing, Changing, dan Refreezing.

a. Unfreezing yaitu suatu langkah penyadaran kepada semua pihak dalam organisasi tentang perluanya perubahan. Unfreezing akan dihadapkan dengan dilema atau disconfirmation, individu atau kelompok menjadi sadar akan kebutuhan untuk perubahan. Dalam langkah pertama ini lebih difokuskan pada individu atau kelompok yang menolak perubahan untuk diberikan pengertian dan harapan akan adanya perubahan yang akan dilaksanakan.

b. Changing yaitu suatu langkah nyata untuk memperkuat kekuatan pendorong (driving force) dan upaya memperlemah kekuatan penolak (resistences). Pada langkah ini diperlukan diagnosa dan model baru perilaku untuk dieksplorasi dan diuji. Pada langkah kedua ini mengandung suatu penawaran pilihan yang lebih jelas bagi kekuatan penolak.

(7)

perlu didukung oleh adanya sistem reward dan dilakukan dengan menggunakan pendekatan kelompok kerja.

2.2 Faktor Perubahan Organisasi 2.2.1 Faktor internal

Faktor internal adalah segala keseluruhan faktor yang ada di dalam organisasi dimana factor tersebut dapat mempengaruhi organisasi dan kegiatan organisasi.Contoh Faktor Internal : Perubahan kebijakan lingkungan, perubahan tujuan, perluasan wilayah operasi tujuan, Volume kegiatan bertambah banyak, Sikap & perilaku dari para anggota organisasi.

2.2.2 Faktor eksternal

Faktor eksternal adalah segala keseluruhan faktor yang ada di luar organisasi yang dapat mempengaruhi organisasi dan kegiatan organisasi. Beberapa factor tersebut antara lain : Politik, Hukum , Kebudayaan, Teknologi, Sumber alam, Demografi dan sebagainya.

2.3 Jenis perubahan dalam organisasi 2.3.1 Perubahan Terencana

perubahan terencana adalah perubahan yang dirancang dan diimplementasikan secara berurutan dan tepat waktu sebagai antisipasi dari peristiwa di masa mendatang.

2.3.2 Perubahan Reaktif :

perubahan reaktif adalah suatu respon bertahap terhadap peristiwa ketika muncul.

2.4 Pengertian Inovasi

Everett M. Rogers, beliau mengemukakan inovasi adalah sebuah gagasan, ide, rencana, praktek atau benda yang diterima dan disadari sebagai sebuah hal yang baru dari seseorang atau kelompok untuk di implementasikan atau diadopsi.

(8)

Meskipun ide tersebut telah lama ada tetapi ini dapat dikatakan suatu inovasi bagi orang yang baru melihat atau merasakannya.

Stephen Robbins, didefinisikan oleh beliau inovasi sebagai sebuah gagasan atau ide baru yang diterapkan untuk memperbaiki suatu produk dan jasa. Dari pengertiannya tersebut Stephen Robbins mempunyai tiga hal yang di fokuskannya:

1. Gagasan atau ide baru yaitu pengolahan pola pikir dalam mengamati fenomena yang sedang terjadi dalam segala bidang termasuk bidang pendidikan, gagasan atau ide baru ini bisa berupa suatu penemuan dari sebuah gagasan pemikiran, ide, sampai dengan kemungkinan gagasan yang mengkristal.

2. Produk & jasa merupakan hasil dari langkah lanjutan adanya gagasan atau ide baru yang di follow up dengan segala kegiatan, kajian, percobaan dan penelitian sehingga dapat melahirkan konsep yang konkret dalam bentuk produk & jasa yang siap di implementasikan dan dikembangkan termasuk dibidang pendidikan.

3. Upaya perbaikan ialah usaha yang sistematis untuk melakukan perbaikan dan melakukan penyempurnaan secara bertahap dan terus menerus hasil inovasi itu dapat terasa manfaatnya.

Perusahaan dapat melakukan inovasi dalam bidang; 1. Inovasi produk (barang, jasa, ide, dan tempat).

2. Inovasi manajemen (proses kerja, proses produksi, keuangan,

(9)

4. Dimulai dari yang kecil 5. Kepemimpinan

2.5.2 Sesuatu yang tidak dilakukan

1. Mencoba untuk menjadi yang pandai

2. Mencoba ingin mengerjakan sesuatu yang banyak 3. Mencoba inovasi untuk masa yang akan datang

2.6 Ciri-Ciri Inovasi

Ciri-ciri dari inovasi adalah sebagai berikut:

1. Khas

Ciri-ciri yang paling utama dari sebiah inovasi adalah khas. Jika inovasi yang dilakukan tidak emmiliki ciri khas dan ide atau gagasan yang dibuat sudah ada maka tidak bisa dikatakan sebgai sebuah inovasi.

2. Baru

Ciri kedua dari sebuah inovasi adalah Baru. Inovasi yang dilakukan haruslah sebuah ide atau gagasan yang baru dan belum pernah ada yang mempublikasikan atau pun di publikasikan sebelumnya.

3. Terencana

Ciri selanjutnya yaitu inovasi yang dibuat sudah terencana. Biasanya inovasi sengaja dibuat dan direncanakna untuk mengembangkan objek-objek tertentu. Jadi inovasi yang dipublikasikan haruslah memiliki perencanaan yang tepat.

4. Tujuan

Sebuah penelitian pastinya memiliki sebuah tujuan dan target. Tujuan dan target inilah yang menjadi salah satu ciri-ciri dari sebuah inovasi. 2.7 Tujuan Inovasi

(10)

1. Untuk meningkatkan kualitas

Umumnya tujuan inovasi yaitu untuk meningkatkan kualitas terhadap produk atau pelayanan yang sudah ada sebelumnya, sehingga bisa di dapatkan keunggulan dan manfaat yang lebih baik lagi.

2. Untuk mengurangi biaya tenaga kerja

Inovasi juga dapat mengurangi biaya tenaga kerja, misalnya saat menproduksi suatu produk sebelumnya menggunakan tenaga manusia tapi dengan berinovasi sekarang banyak di temukan teknologi yang canggih lalu ditemukan-lah mesin-mesin untuk melakukan proses produksi. Dengan mesin-mesin tersebut maka penggunaan tenaga manusia dalam bekerja dalam pekerjaan semakin dikurangi, dengan alasan jika menggunakan mesin akan lebih hemat biaya dan lebih cepat.

3. Untuk menciptakan pasar baru

Dengan berinovasi seseorang dapat membuka atau memulai bisnis yang baru.

4. Untuk memperluas jangkauan produk

Inovasi dapat memperluas jangkauan suatu produk, Itupun jika produk tersebut memang sangat di perlukan oleh konsumen dan tentunya bermanfaat.

5. Untuk mengurangi kerusakan lingkungan hidup

Dengan berinovasi, manusia dapat mengurangi kerusakan lingkungan misalnya jika manusia bisanya menggunakan bahan bakar fosil untuk menyalakan mesin atau lain-lain, maka sekarang sudah banyak yang menggunakan bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan sehingga polusi udara-pun berkurang.

6. Untuk mengganti produk atau pelayanan yang telah ada

(11)

dari produk sebelumnya. Dapat dilihat sekarang misalnya produk kendaraan bermotor, semakin berkembangnya jaman maka mengalami perubahan misalnya membutuhkan konsumsi bahan bakar yang sedikit untuk menempuh jarak tertentu dan semakin ramah lingkungan.

7. Untuk mengurangi konsumsi penggunaan energi

Dengan berinovasi manusia dapat semakin menghemat konsumsi energi. Misalnya seperti pada bola lampu, banyak bola lampu yang mengkonsumsi energi sangat sedikit tapi memiliki manfaat yang lebih baik dari bola lampu yang sebelumnya.

8. Untuk menyesuaikan diri dengan peraturan

Ada kalanya perusahaan berinovasi karena tuntutan suatu peraturan yang ada pada suatu tempat atau negara.

2.9 Manfaat Inovasi

(12)

BAB III

HASIL PENGAMATAN

3.1 Sejarah PT Tosan Mash

Perusahaan Tosan Mash Kudus berdiri pada tahun 1995 oleh bapak Agus Setiawan yang mempunyai usaha produksi dan perdagangan karoseri sebagai produk utamanya. Pada awalnya perusahaan ini merupakan perusahaan perorangan, bermula dari usaha bengkel pengelasan. Seiring dengan pengalaman, pengetahuan yang dimiliki serta pertimbangan prospek usaha karoseri yang cerah bapakAgus setiawan beralih bidang usahanya menjadi bengkel karoseri bak truk.

Pada saat itu, teknologi yang diterapkan masih sederhana, tetapi dengan perkembangan industrinya akhirnya bapak Agus setiawan dapat terus mengembangkan peralatan industrinya. Lokasi awal perusahaan ketika masih berupa bengkel pengelasan berada di lahan yang kecil, tetapi ketika bidang usahanya beralih ke bidang karoseri maka bapak Agus Setiawan memindahkan lokasi usahanya ke lahan yang lebih besar yaitu alan Kudus-Purwodadi KM. 1, Tanjungkarang, Jati, Ketanjung, Kudus, Kabupaten Demak, Jawa Tengah.

Di lokasi barunya ini, yang memiliki luas lahan sekitar 2000 meter, usaha bapak Agus Setiawan memfokuskan kegiatan utamanya pada usaha karoseri. Jenis-jenis kendaraan yang dikaroserikan antara lain truck, minibus, dan sepeda motor. Sedangkan model-model yang menjadi bentuk karoseri antara lain box, 42 43 bak terbuka (pick-up), dump truk dan tangki. Dalam memasarkan produknya, PT tosan Mash Kudus bekerjasama dengan PT Djarum, Polytron dan beberapa perusahaan di Kudus. Perusahaan ini menjalankan produksinya ketika mendapat permintaan atau pesanan dari konsumen.

3.2 Perubahan Oganisasasi yang terjadi pada PT Tosan Mash 3.2.1 Perubahan struktural

(13)

atau pun perombakan yang di lakukan ini tentunya di berlatar belakangi oleh menurunnya kinerja dari karyawan Tosan Mash. Dengan direksi yang baru tentunya akan membawa semangat baru yang mana direktur utamanya dipimpin oleh Agus Setiawan

Berikut adalah sususanan direksi yang baru: 1. Direktur Utama: Agus Setiawan (CEO), 2. Manajer Keuangan: M Awaludin

3. Manajer Enterprise and Whole Sale: Arief Yahya

4. Manajer Human Capital and General Affair: Priyantono Rudito 5. Manajer Information and Technology: Indra Utoyo

6. Manajer Compliance and Risk Management: Ririek Adriansyah 7. Manajer Network and Solution: Rizkan Chandra

8. Manajer Konsumer: Sukardi Silalahi

Sedangkan jajaran direksi PT. Tosan Mash yang lama: 1. Direktur Utama: Agus Setiawan

2. Manajer Keuangan: Sudiro Asno

3. Manajer Enterprise and Whole Sale: Arief Yahya

4. Manajer Human Capital and General Affair: Faisal Syam 5. Manajer Compliance and Risk Management: Prasetio

Pada tahun 2011 PT. Tosan Mash telah melakukan penyesuaian tugas dan fungsi pada beberapa unit strategis yaitu:

1. Mengubah nama Direktorat Solution & Supply menjadi Direktorat Suply & Strategic Portfolio

2. Penambahan fungsi supply management pada Direktorat Compliance & Risk Management

3. Perubahan struktur organisasi Internal Audit yang diselaraskan dengan kebutuhan proses audit secara komprehensif (end to end).

(14)

Pada tahun 2012 PT. Tosan Mash telah melakukan beberapa perubahan menyangkut pembagian tugas dan wewenang Direksi, sebagai berikut:

1. Mengalihkan tugas dan wewenang penanganan bisnis di segmen wholesale dan internasional, dari semula di bawah Direktur Enterprise & Wholesale (“EWS”) menjadi di bawah Direktur Compliance & Risk Management (“CRM”). Dengan demikian Direktur EWS dapat lebih fokus pada pengembangan segmen bisnis enterprise.

2. Menambah tugas dan wewenang Direktur CRM untuk menangani segmen bisnis wholesale , selain tugas dan wewenangnya sebagai Direktur CRM. 3.2.2 Aplikasi perubahan yang terjadi pada PT Tosan Mash

Perubahan organisasi dalam menghadapi persaingan bisnis, PT Tosan Mash melakukan beberapa perubahan secara kontinu . Pergantian pemimpin / Direksi pada PT Tosan Mash ditujukan untuk memberikan semangat baru bagi bawahan dan untuk menciptakan ide-ide baru, inovasi, melalui gaya kepemimpinan yang baru dari pemimpin tersebut.

Tahap perubahan dalam organisasi pada PT Tosan Mash : 1. Pada tahap unfreezing

Dimana keadaan orang akan menjadi siap sedia untuk memperoleh atau mempelajari perilaku baru. Pada perubahan direksi yang terjadi di PT Tosan Mash, karyawan akan dituntut untuk mempelajari hal baru, aturan yang baru, target-target yang telah ditetapan pemimpin baru, serta mempelajari sikap dari pemimpin yang baru dalam mengarahkan bawahannya.

2. Changing

Terjadi jika orang mulai melakukan percobaan dengan perilaku baru. Setelah karyawan PT Tosan Mash melihat, mempelajari sikap pemimpin mereka yang baru, dan penyegaran mengenai gaya kepemimpinan, mereka menjadi termotivasi untuk melakukan apa yang ditargetkan pemimpin PT Tosan Mash yakni meningkatkan pelayanan kepada pelanggan.

3. Refreezing

(15)

3.2.3 Pendekatan penanganan perubahan dalam PT Tosan Mash 1. Program perubahan yang direncanakan.

Melalui RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) PT Tosan Mash, yang agendanya untuk menggantikan direksi-direksi yang lama agar diharapkan mampu

2. Pendekatan proses perubahan reaktif

Manajemen PT Tosan Mash bereaksi atas tanda-tanda bahwa perubahan dibutuhkan, yakn menurunnya kinerja karyawan yang berdampak pada menurunnya pelayanan terhadap pelanggan dan factor persaingan bisnis telekomunikasi yang semakin ketat dan berubah dengan cepat. Manajemen PT Tosan Mash melaksanaan modifikasi, inovasi terhadap Produk.

3. Dari aspek internal organisasi :

Serikat Karyawan (Sekar) PT Tosan Mash menuntut, adanya perombakan direksi PT. Tosan Mash secara menyeluruh melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang akan digelar 11 Mei 2012 . PT. Tosan Mash membutuhkan Direksi baru. Tentunya dengan harapan orang-orang baru ini dapat membawa perusahaan ke arah yang lebih baik.

3.3 Penerapan Inovasi Produk pada PT. Tosan mash

Produk utama yang dihasilkan oleh PT. Toshan Mash merupakan tangki bahan bakar alat berat transporttasi barang yang disediakan untuk beberapa perusahaan yang membutuhkan.

Pada era global dalam menghadapi persaingan bisnis PT. Tosan Mash melakukan inovasi dalam produknya untuk mengurangi ketidak optimalan yang terjadi pada perusahaan yg memesan produk pada PT Tosan Mash. Sehingga perusahaan yg memesan produk pada PT. Tosan Mash dapat mengoptimalkan keuntungan yang didapatkan.

(16)

perusahaan yang memeasn produk tersebut pada PT. Tosan Mash. Sehingga PT. Toshan Mash melakukan inovasi sebagai berikut:

1. Penerapan Segel Tangki Bahan Bakar

PT Tosan Mash menerapkan tekhnologi segel tangki berlogo khusus di dalam ruang kosong tangki bahan bakar, sehingga karywan perusahaan tidak dapat mencuri bahan bakar.

2. Penerapan Sensor

maraknya pencampuran bahan bakar, pencampuran solar dan minyak tanah (sebelum minyak tanah dicabut subsidinya) yg dilakukan karyawan yang tidak bertanggung jawab membuat PT Tosan Mash menciptakan sensor didalam tangki yg terhubung perangkat komputer didalam alat transportasi tersebut, cara kerja sensor tersebut adalah dengan mengecek kadar RON (nilai oktan), kadar normal oktan solar antara 49-53, maka jika kadar oktan dibawah nilai 49 maka sinyal alert akan muncul di dalam layar alat transportasi dan mesin tidak akan menyala.

3. Material Pembuatan Tangki

(17)

diketahui juga akan membuat alat transportasi tersebut terlihat boros tanpa diketahui penyebabnya.

Kejadian ini menyebabkan permintaan produk tangki bahan bakar yg dibuat PT Tosan Mash menurun yang menyebabkan PT Tosan Mash di ambang kebangkrutan. PT Tosan Mash pun melakukan revisi dengan mengganti material pembuatan tangki bahan bakar menggunakan alumunium dengan lapisan nikasail (lapisan anti karat dan panas). setelah beberapa kali percobaan maka dihasilkan produk yg benar benar bertahan lama dengan ketahannan yang jauh melebihi pembuatan tangki bahan bakar menggunakan besi dan baja.

4. Perubahan bentuk tangki bahan bakar

Sejalan dengan berlalunya waktu, PT Tosan Mash masih mendapatkan komplain oleh perusahaan pemesan tangki bahan bakar yang dibuat oleh PT Tosan Mash, komplain akan pencurian bahan bakar masih terjadi. Pencurian bahan bakar tersebut dengan metode shifon sehingga tidak merusak segel yg di buat oleh PT. Tosan Mash, pencurian metode shifon ialah pencurian dengan menggunakan selang kecil yang dimasukan kedalam lubang kecil pengisian tangki bahan bakar.

PT. Toshan Mash melakukan perubahan pada bentuk tangki, perubahan tersebut antara lain penambahan lekukan-lekukan leher angsa pada tangki bahan bakar yg dibuat oleh PT. Toshan Mash, lekukan -lekukan tersebut akan membuat selang kecil tersebut tidak dapat masuk ke tempat pengisian bahan bakar karena teksture selang yang lentur, metode ini ternyata juga membuat tangki terlindungi dari air hujan, karena air hujan merupakan musuh terbesar kendaraan bermotor.

5 . Penambahan Volume Kapasitas

(18)

sekitar 100liter, kapasitas tersebut hanya bisa digunakan sekitar setengah perjalanan antar pulau, sehingga karyawan perusahaan setidaknya harus mengisi sekitar 4 kali pengisian bahan bakar dalam melakukan perjalanan pulang pergi. Modifikasi atau perubahan yg di lakukan PT Toshan Mash adalah merubah kapasitas tangki bahan bakar yg biasanya sekitar 100 liter dimaksimalkan menajadi 450 liter.

(19)

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Melalui perubahan organisasi yang dilakukan PT Tosan Mash memberikan dampak yang positif terhadap kinerja perusahaan. PT Tosan Mash telah berhasil melakukan transformasi organisasi dengan memperhatikan budaya organisasi dan kepuasan kerja dalam meningkatkan kinerja. Meningkatnya kinerja karyawan dapat mempengaruhi tercapainya tujuan dari organisasi tersebut.

(20)

DAFTAR PUSTAKA

Hasibuan, Melayu. 2008. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi, Jakarta : Bumi Aksara

Maulana, Faisal. 2015. Manajemen Prubahan pada PT. Telekom Indonesia. Jurnal Bisnis dan Ekonomi

Referensi

Dokumen terkait

Begini mas, ini yang banyak disalah mengerti oleh masyarakat awam. Menjadi transgender bukanlah sebuah keputusan pribadi. Transgender itu sama halnya seperti manusia

Keberhasilan dalam belajar yang dicapai oleh siswa di sekolah merupakan salah satu ukuran terhadap penguasaan materi pelajaran yang disampaikan. Peran guru dalam menyampaikan

[r]

1) Dewan Pertimbangan Pusat terdiri atas sekurang-kurangnya 7 (tujuh) orang dan sebanyak-banyaknya 9 (sembilan) orang. 2) Dewan Pertimbangan Daerah Provinsi terdiri atas

tingkat Capital Adequacy Ratio (CAR) pada Bank Umum Swasta Nasional. Devisa

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan informasi tentang pengaruh budaya organisasi, komunikasi, kompensasi, dan disiplin kerja terhadap kinerja

“ TASIFETO BARAT DALAM ANGKA 2014 “ merupakan publikasi lanjutan dari publikasi sebelumnya yang diterbitkan secara berkala oleh Koordinator Statistik

Restoran memiliki banyak bukaan yang di dominasi dengan jendela- jendela besar sehingga suasana perbukitannya akan lebih terasa sedangkan kamar memiliki material kaca