MAKALAH
KONSUMERISME SEBAGAI DAMPAK PERUBAHAN SOSIAL
DISUSUN OLEH:
ST. HUSNUL KHATIMAH E131 14009
ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
“Makalah ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua kutipan dan rujukan telah saya sebutkan sumbernya secara benar”
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusunan makalah berjudul “Konsumerisme Sebagai Dampak Perubahan Sosial“ ini dapat rampung dalam waktu yang telah ditentukan.
Pada kesempatan ini, tak lupa penulis mengucapkan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyususnan makalah ini, baik secara moril maupun materil.
Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, untuk itu saran dan kritik yang konstruktif sangat penulis harapkan demi pembelajaran penulis kedepannya.
Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Makassar, Desember 2014
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……….i
DAFTAR ISI………...ii
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang……….1
B. Rumusan Masalah………1
C. Tujuan Penulisan………..1
BAB I dengan masyarakat, masyarakat dapat mengalami perubahan baik dalam struktur, fungsi maupun pola-pola hubungan yang terjalin didalamnya. Perubahan tersebut dikenal sebagai perubahan sosial.
Setiap perubahan pasti menimbulkan dampak bagi kehidupan masyarakat, baik positif maupun negatif. Salah satu contoh perubahan sosial dengan dampakyang paling berpengaruh yaitu revolusi industri yang dimulai di Inggris pada tahun 1712.
Revolusi industri telah membawa perubahan yang besar dalam sejarah dunia, baik dari segi sosial ekonomi, bdaya, maupun pilitik. Contoh perubahan dalam bidang sosial ekonomi yaitu terjadinya perubahan struktur sosial dan diterapkannya sistem ekonomi modern. Dalam makalah ini penulis secara khusus membahas mengenai salah satu dampak negatif dalam aspek sosial ekonomi yang timbul akibat revolusi industri.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang diangkat dalam makalah ini yaitu: 1. Bagaimana defenisi perubahan sosial?
2. Bagaimana contoh perubahan sosial?
3. Bagaimana proses munculnya fenomena konsumerisme sebagai dampak perubahan sosial?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui defensi perubahan sosial. 2. Untuk mengetahui contoh perubahan sosial.
BAB II PEMBAHASAN
A. Defenisi Perubahan Sosial
Menurut pendapat Kingsley Davis yang dikutip oleh Soerjono Soekanto1, perubahan sosial diartikan sebagai perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat.
B. Contoh Perubahan sosial
Salah satu contoh perubahan sosial yaitu revolusi industri di Inggris. Revolusi industri merupakan perubahan sosial yang berlangsung cepat dan menyangkut aspek-aspek kehidupan yang paling mendasar, meliputi aspek sosial, ekonomi, poltik dan pemerintahan.
Revolusi industri dimulai pada akhir abad XVII ketika tempat produksi berpindah dari rumah ke pabrik dan dari buatan manusia ke penggunaan tenaga mesin2. Penemuan mesin uap menjadi awal ditemukannya berbagai teknologi berbasis mesin yang lebih efisien dibanding teknologi konvensional yang menggunakan tenaga manusia.
Revolusi industri telah menyebabkan perubahan drastis dalam sistem produksi dan membuka jalan bagi ekonomi modern3. Perubahan alat produksi telah menambah efisiensi dalam proses produksi barang sehingga kuantitas barang yang dihasilkan meningkat drastis. Pada dekade 1918-an terjadi kelebihan produksi (over production) karena produk-produk yang dihasilkan oleh industri-industri di Eropa barat khususnya Inggris melebihi kapasitas permintaan masyarakat lokal. Hal inilah yang mendorong terciptanya pasar global. Barang-barang yang tidak dapat dipasarkan di dalam negeri kemudian diekspor untuk mencari pasar baru.
1 Sorjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, cetakan ke-43, (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), hlm. 262.
2 Elbert W. Stewart, Sociology: The Human Science, (USA: Mc Graw-Hill Book Company, 1981), hlm. 454
Bersamaan dengan perubahan dalam sistem produksi, juga terjadi perubahan dalam struktur sosial masyarakat. Perubahan kelas sosial beralih dari sistem aristokrasi dan kepemilikan tanah menjadi kelas-kelas kepemilikan yang baru, yaitu kepemilikan modal (capital) atau factor-faktor produksi. Kelas sosial tidak lagi didasarkan pada status kebangsawanan ataupun kepemilikan lahan, tetapi bardasarkan kelas-kelas fungsional dalam masyarakat. Revolusi industri juga telah menciptakan kelas sosial baru, yaitu kaum urban proletariat4. Mereka adalah para petani yang telah kehilangan lahan pertaniannya karena dikonversi menjadi industri. Mereka kemudian pindah ke kota dan menjadi buruh di pabrik-pabrik ataupun menganggur. Selain munculnya kaum urban, juga tercipta kelas kapitalis, yaitu para pemilik factor-faktor produksi. Dengan munculnya kelas kapitalis, peran pemerintah dalam sistem perekonomian semakin berkurang. Perkonomian yang sebelumnya dikendalikan oleh pemerintah beralih ke sistem kapitalis liberal, dengan menyerahkan pembentukan harga kepada pasar.
Dalam perkembangan selanjutnya, sistem kapitalis liberal telah diterapkan hampir di semua negara dan kapitalis menjadi pengendali utama perekonomian karena perekonomian suatu negara bergantung dari keberadaan korporasi-korporasi tersebut, baik dari pajak maupun pemenuhan kebutuhan masyarakat.
C. Konsumerisme Sebagai Dampak Perubahan Sosial.
Salah satu akibat dari revolusi industri yaitu terciptanya pasar global atau perdagangan internasional. Agar dapat memperoleh pasar yang lebih luas dan memastikan produknya tetap dikonsumsi, setiap industri menerapkan strategi penmasaran. Strategi pemasaran tersebut secara garis