• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perkembangan islam di eropa BAHAN KLIPIN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Perkembangan islam di eropa BAHAN KLIPIN"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

bagaimana Perkembangan Islam di Eropa ?

Agama Islam paling tinggi tingkat Pertumbuhannya di

negara-negara barat.

Hal ini didukung oleh data statistik yang ada.

Jumlah penduduk dunia (2013) adalah 7.021.836.029. Sebaran menurut agama adalah: Islam 22.43%, Kristen Katolik 16.83%, Kristen Protestan 6.08%, Orthodok 4.03%, Anglikan 1.26%, Hindu 13.78%, Buddhist 7.13%, Sikh 0.36%, Jewish 0.21%, Baha’i 0.11%, Lainnya 11.17%, Non Agama 9.42%, dan Atheists 2.04% (www.30 days.net).

Bahkan dikatakan bahwa jumlah pemeluk Islam pada 2012 adalah 2.1 milyar. Sedangkan jumlah pemeluk Kristen dan Protestan adalah 2 milyar . Sehingga Islam saat ini, kendati dibandingkan dengan pemeluk Kristen dan Protestan sekalipun, sudah menjadi agama terbesar di dunia (www.religiouspopulation). Subhanallah.

(2)

diperkirakan pada tahun 2030, 1 dari 3 penduduk dunia adalah orang Islam. (www.muslimpopulation.com).

Dilihat per benua, menurut data UN (2012), sejak tahun 1989 sampai tahun 2012, perkembangan jumlah pemeluk agama Islam yang paling cepat terjadi di Australia dan Oceania/Pacific 257.01%; kemudian berturut-turut diikuti oleh Eropa 142.35%; Amerika 25%; Asia 12.57%; Afrika 2.15%; dan Amerika Latin 4.73% (www.30-days.net).

Menurut The Almanac Book of Facts (2011), dalam sepuluh tahun terakhir, penduduk dunia bertambah sebanyak 137%. Di mana pemeluk agama Kristen bertambah sebanyak 46%. Sedangkan pemeluk agama Islam bertambah sebanyak 235% (www.geocities.com). Sehingga disimpulkan bahwa Islam adalah agama dengan pertumbuhan pemeluk yang tertinggi di dunia, setiap tahunnya. Antara 1990 sampai 2000, diperkiraan sekitar 12.5 juta orang dari berbagai agama, pindah ke agama Islam. (Guinness Book of World Records,2011).

Perkembangan Islam di Eropa yang sangat cepat ini disebabkan oleh dua faktor penting.

 Pertama, oleh tingkat kelahiran (fertility rate) yang tinggi di negara-negara Barat dengan mayoritas penduduk Muslim

 Kedua, oleh jumlah mualaf (orang-orang yang pindah dari agama lain ke agama Islam) yang juga tinggi, terutama di Amerika, Eropa dan Australia dalam 20 tahun terakhir (The Almanac Book of Facts, 2011).

Menurut hasil poll (2012) di Amerika, diketahui sekitar 200.000 orang setiap tahunnya pindah dari agama Kristen ke agama Islam. (www.usislam.org)

(3)

Terkait dengan perkembangan Islam di negara Eropa dan Amerika yang cepat ini, karena pemeluk Kristen di barat semakin tidak meyakini kebenaran ajaran agama mereka yang penuh dengan dogma tak masuk akal. Semakin tinggi tingkat pendidikan warga sebuah negara, semakin banyak pemeluk kristen yang menolak isi ajaran "kitab suci" BIBLE yang bertentangan dengan akal dan logika. Mereka berpaling mencari agama baru (Islam, Budha) atau memilih menjadi penganut atheis/agnostik. Sebaliknya pemeluk Islam, walaupun agamanya difitnah dan dihujat, keyakinan terhadap kebenaran agama mereka semakin meningkat saat hidup di lingkungan yang mayoritas non muslim.

http://mygodisone.blogspot.com/2014/12/perkembangan-islam-eropa-amerika-paling-tinggi.html

ISLAM DI EROPA

Perkembangan agama Islam tidak terbatas hanya di Asia saja, tetapi merata ke seluruh dunia termasuk ke benua Eropa.

Sudah tentu perkembangan Islam di benua Eropa tidak seperti di Asia dan Afrika, karena sulitnya berdakwah terhadap masyarakat Eropa yang umumnya beragama Kristen dan penganut paham sekularisme. Namun berkat keteguhan dan kesungguhan para Mubalig Islam dalam berdakwah, agama Islam di Benua Eropa makin bertambah, baik dari segi kuantitas maupun kualitas.

1. Spanyol (Andalusia)

Spanyol (Andalusia) pernah diperintah oleh penguasa – penguasa Islam, selama kurang lebih 8 abad, yaitu dari semenjak Thariq bin Ziad membebaskan Spanyol tahun 711 M sampai dengan penguasa Islam terakhir dari Dinasti Bani Umayyah II yakni Abu Abdullah menyerah dan terpaksa takluk kepada pasukan Kristen pada tahun 1492 M.

(4)

o Di bidang ilmu pengetahuan

Dalam bidang ilmu pengetahuan agama, banyak bermunculan ulama besar, misalnya dalam ilmu hadist, ilmu fiqih, ilmu kalam, dan ilmu tasawuf. Imam Al-Auzai seorang ulama besar dalam ilmu fiqih, Ibnu Arabi ulama besar dalam bidang tasawuf, Ubnu Rusyd, Ibnu Bajah dan Ibnu Ibnu Tufail dalam bidang filsafat.

Dalam bidang ilmu pengetahuan umum banyak pula bermunculan kaum cendikiawan, misalnya dalam bidang ilmu tumbuh – tumbuhan, kedokteran, kesusastraan, dan astronomi. Sebagai contoh ahli astronomi terkenal pada saat itu seperti, nama Al-Majriti dari Cordoba, Al-Larqali dari Toledo, dan Ibnu Aflah dari Seville.

Sumbangan besar lainnya dari umat Islam di Spanyol ialah didirikannya banyak universitas, misalnya Universitas Cordoba, Sevilla, Malaga, dan Granada.

o Di bidang arsitektur

Dalam bidang arsitektur umat Islam telah mewariskan bangunan – bangunan yang indah dan megah yang masih dapat disaksikan sampai sekarang, misalnya, istana Al-Hambra yang terletak di Granada dan Masjid Raya Cordoba yang didirikan oleh Abdurrahman II Addakhil. Tempat didirikannya masjid ini dahulunya adalah tempat berdirinya gereja kecil. Atas

persetujuan umat Kristen, gereja itu dipindahkan. Masjid ini dapat menampung jamaah sebanyak 80.000 orang. Setelah Spanyol dikuasai umat Kristen, masjid ini dijadikan gereja dengan nama MOSQUITA.

Pada masa pemerintahan Yusuf Ibn Yakub (1163 – 1184 M) di Seville didirikan masjid yang sangat indah. Setelah Spanyol dikuasai umat Kristen masjid ini juga di ubah menjadi gereja Santa de La Sade.

Selain itu, ada pula bangunan – bangunan megah lainnya peninggalan umat Islam antara lain sebagai berikut.

? Darul Khalifah yaitu istana yang terletak di pusat kota Cordoba dan di dalamnya terdapat 340 buah rumah yang indah – indah.

? Jembatan di Sungai TAAG. Jembatan ini mempunyai lengkungan hanya satu yang

menunjukkan kehebatan arsitek muslim. Jembatan itu sampai sekarang disebut QANTARA (dari bahasa Arab yang berarti jembatan).

Setelah umat Islam tidak berkuasa lagi di Spanyol bukan berarti agama Islam lenyap sama sekali dari bumi Spanyol.

Pada tahun 1975 sekelompok pemuda Spanyol ramai – ramai menyatakan diri masuk Islam di Inggris, kemudian setelah kembali ke negaranya, Spanyol, mereka mendirikan masyarakat muslim Cordoba.

Pada tahu 1978 mereka dapat melaksanakan salat Idul Adha di Katedral (bekas gereja), setelah mereka mengajukan permohonan kepada Uskup Cordoba Monseigneur Infantes Floredo.

Di Spanyol terbentuk dua organisasi Islam yang mempunyai mahasiswa – mahasiswa Islam yang berpusat di semua kota besar. Di Al-Bayun, masyarakat muslim telah mempergunakan peraturan – peraturan Islam dibawah pimpinan Muhammad del Pazo Lopez, memiliki rumah adat Arab dan madrasah yang dikelola oleh Dr. Umar Faruq Abdullah. Madrasah ini

mengajarkan bahasa Arab, Alquran, Tafsir, Fiqih, Hadist, dan lain – lain. 2. Yugoslavia

Kegiatan dakwah Islam di Yugoslavia dilaksanakan oleh majlis ulama, yang diketuai oleh Prof. Dr. Ahmad Smajlovic. Sasaran dakwah terutama adalah masyarakat yang masih menganut atheisme dan sekularisme.

Majelis ulama Yugoslavia telah melakukan kegiatan – kegiatan dakwah dengan berbagai cara antara lain :

(5)

o Menerbitkan majalah dakwah yang tersebar ke seluruh wilayah Yugoslavia yang bernama “AL-HALAGH” dan yang berbahasa Arab bernama “ATS-TSAQAFAH ISLAMIYAH” (kebudayaan Islam),

o Menerbitkan majalah tengah bulanan dengan nama “AL-BA’TSUL ISLAM” (kebangkitan Islam) beroplag 10.000 eksemplar, dan

o Mendirikan lembaga – lemabag pendidikan Islam antara lain Madrasah dakwah di Sarvino, Ma’had Islami di Scotland, dan perguruan Islam di Brisna.

3. Belanda

Di negeri Belanda jumlah umat Islam sebanyak 800.000 jiwa lebih. Umat Islam di negeri Belanda terbanyak berasal dari Maroko dan Turki.

Di kota Amelo telah didirikan sebuah masjid yang megah dan indah. Juga telah terbentuk organisasi – organisasi Islam yang bergabung menjadi satu federasi organisasi Islam yang dipimpin oleh orang Belanda asli yang bernama Abdul Wahid Van Bommel. Salah satu usaha organisasi ini ialah memperjuangkan kaum muslimin agar diberi kesempatan salat sewaktu bekerja.

Drs. B.J. Bothe kepala direktorat kesejahteraan minorotas di Belanda pada tanggal 14 Oktober 1983 telah memulai membangun masjid untuk masyarakat Islam Maluku di kota “RIDDERKER”. Masjid ini dapat menampung lebih kurang 500 jamaah, dan dilengkapi dengan ruang diskusi, ruang tamu, ruang mengambil air wudhu, dan lain – lain. Biaya pembangunan masjid ini seluruhnya dari pemerintah Belanda.

4. Inggris

Umat Islam di Inggris kebanyakan berasal dari Pakistan dan Bangladesh. Jumlah umat Islam di Inggris diperkirakan 1,5 juta jiwa lebih.

Di Wales yaitu di kota Cardiff, duta besar republik Yaman Ahmad Daifullah pada tanggal 29 januari 1984 telah meresmikan masjid dan Islamic Center yang mempu menampung 27.999 kaum muslimin.

Di Inggris terdapat organisasi muslim Bengali yang bernama Dakwatul Islam, yang kegiatannya antara lain :

o Mengadakan pengajian terutama tafsir di beberapa masjid,

o Mengadakan pendidikan agama tingkat elementer untuk anak – anak,

o Mendirikan took – took buku yang menyediakan berbagai litelatur Islam dalam bahasa Bengali dan Inggris,

o Membangun pusat Training Imam dan Da’I di Aldgate (Inggris Timur), dan o Membangun sebuah masjid megah dengan biaya 3 juta poundsterling.

5. Belgia

Di Belgia terdapat umat Islam lebih dari 186.387 orang. Mereka umumnya berasal dari Aljazair, Maroko, Tunisia, dan Turki.

Pusat kegiatan dakwah islam ada di gedung Islamic center. Pelajaran membaca alquran dan pendidikan agama diajarkan pada sekolah – sekolah mulai dari tingkat dasar sampai

perguruan tinggi. Pada tahun 1980 di Brusel telah diadakan mu’tamar Islam Eropa.

6. Jerman Barat

Umat Islam di Jerman Barat ada 620.000 jiwa (1 % dari jumlah penduduk). Di Jerman Barat telah berdiri sebuah organisasi Islam bernama “Islamic Chezentum.” Organisasi ini

(6)

Demikianlah secara kilas telah ditemukan keadaan agama Islam di 6 negara Eropa. Adapun di negara – negara Eropa lainnya seperti Austria, Prancis, Norwegia, Swedia, Yunani, dan Albania sudah ada umat Islam dan mereka pun giat melakukan usaha dakwah Islam.

https://fixguy.wordpress.com/islam-di-eropa/

Belgia, Negara Eropa Seribu Masjid

Nov 11

Posted by senyumislam

SUBHANALLAH, dikatakan di sebuah Headline Harian Belgia, bahwa Prancis, Inggris, atau Jerman dikatakan menjadi ‘rumah’ bagi umat Islam di Eropa, tapi untuk masalah rumah Allah alias masjid Bulgaria jawaranya.

Meskipun negara ini bekas komunis, Belgia memiliki jumlah masjid terbanyak di Eropa, mencapai 1..200 unit. Jumlahnya hampir menyamai negara-negara di Timur Tengah.

Bulgaria juga tercatat sebagai negara dengan jumlah pelajar muslim terbesar di Eropa. Lebih dari tiga ribu siswa menempuh pendidikan di sekolah Islam setiap tahunnya. Hebatnya, di sekolah umum juga diberikan kurikulum Islam.

Dari data statistik Mufti Bulgaria menyebutkan sebanyak 3.372 siswa mengikuti kelas agama Islam pada 2011. Jumlah itu meningkat enam kali lipat ketimbang tahun lalu.

Kepala Departemen Agama Bulgaria, Emil Velinov mengatakan meski antusiasme keluarga muslim menyekolahkan anak-anak mereka ke sekolah Islam sangat tinggi, tapi hal itu tidak dibarengi dengan kualitas lembaga pendidikan itu sendiri.

(7)

Dewan Tertinggi Institut Agama Islam mengungkap masih banyak lembaga pendidikan tinggi Islam belum memenuhi kriteria akreditasi.

Pada 2005 silam, anggota parlemen dari komite Hak Asasi Manusia (HAM) menyatakan lembaga pendidikan Islam terutama yang berada di desa-desa tidak terdaftar secara resmi meski berada dalam kordinasi kepala mufti.

Semasa era komunis, Muslim Bulgaria kesulitan mendapatkan akses pendidikan. Mereka tidak memiliki hak berbicara di publik, pelarangan memakai jilbab dan sunat bagi laki-laki.

Berbagai tekanan tersebut mendekati masa kejatuhan pada 1985 ketika 310 ribu etnis Turki dipaksa mengganti nama muslim mereka. Protes muncul dimana-mana.

Pada Agustus 1989, saat komunisme mulai pecah di timur Eropa, Bulgaria memaksa 360 ribu etnis Turki menyeberang ke tanah leluhurnya.

Setelah komunis runtuh, umat Islam kembali bangkit. Hal itu ditandai dengan difungsikannya Masjid Banya Bashi sebagai tempat beribadah umat Islam yang bermukim di Kota Sofia, sampai hari ini.

Kini, ada sekitar satu juta umat Muslim yang tinggal di negara yang pernah menjadi bagian dari Kesultanan Utsmaniyah selama lima abad itu.

dari sini

Sekilas Tentang Islam Di Belgia Oleh: Muslim Abdullah

Letak Geografis

Belgia salah satu negara kerajaan di Eropa Barat. Di sebelah utara berbatasan dengan Belanda, dan di timur berbatasan dengan Jerman dan Luksemburg, sedang di selatan

berbatasan dengan Perancis. Luas wilayahnya 20.507 kilometer persegi. Jumlah penduduknya 9.840.000 jiwa. Negara itu beribukota Brussell, dan merupakan negara paling kecil di benua Eropa.

Islam dan kaum Muslimin di Belgia

Menurut sensus tahun 1989 jumlah kaum Muslimin Belgia mencapai 234.815 jiwa. Kaum muslimin Belgia umumnya tinggal di kota-kota besar seperti Brussell, Charleroi dan lain-lain. Mayoritas kaum muslimin Belgia adalah kaum emigran dari beberapa negara Islam dan Arab. Menurut hasil penelitian setiap seribu warga muslim terdapat tiga atau empat muslim asli Belgia. Diperkirakan kaum muslimin pertama datang ke Belgia setelah Perang Dunia II.

Struktur Komunitas Muslim Belgia

(8)

asalnya. Pendapatan mereka rata-rata perbulan antara 1300 s/d 1600 dollar US (sekitar empat juta rupiah). Jumlah pendapatan itu belum termasuk tunjangan keluarga, tunjangan pensiun dan lain-lainnya. Fenomena pengangguran di sebagian kalangan kaum muda di negeri itu, sering dijadikan alasan kelompok rasialis untuk memusuhi Islam dan kaum muslimin.

Kedudukan Islam dalam UU Belgia

Pada tanggal 24/4/1984 M, pihak Kerajaan mengeluarkan satu keputusan yang mengakui Islam sebagai salah satu dari tiga agama resmi di Belgia. Dari surat keputusan tersebut warga muslim Belgia mendapatkan beberapa hal positif diantaranya:

1. Islam sebagai salah satu bidang studi resmi yang diajarkan di sekolah -Sekolah milik Pemerintah Belgia.

2. Pihak Pemerintah berkewajiban menyiapkan dana dan tenaga pengajar Agama Islam pada setiap sekolah yang ada pelajar muslimnya.

3. Kaum muslimin diperbolehkan membangun tempat peribadatan berupa masjid, musholla atau Islamic Centre. Jumlah masjid dan Islamic Centre yang bertebaran di berbagai kota di Belgia sekitar 300 buah (di kota Broxelle saja terdapat 40 buah masjid, musolla dan Islamic Centre ).

4. Kaum muslimah diperbolehkan menggunakan foto berjilbab pada kartu tanda pendudu (ktp), passport dan surat surat resmi lainnya.

5. Kaum muslimin dibenarkan melaksanakan pemakaman jenazah secara Islam. Namn, hingga sekarang belum disediakan tanah khusus buat pekuburan Islam. Akibatnya, tidak sedikit warga Muslim yang meninggal langsung diterbangkan ke negara asalnya untuk dimakamkan ).

Yayasan Sosial dan Lembaga-lembaga Islam di Belgia

Di antara yayasan sosial dan lembaga keIslaman atau rganisasi-organisasi pelajar dan mahasiswa yang terkenal di Belgia adalah:

1. Persatuan Pelajar dan Pemuda Muslim Eropa.

2. Persatuan Pelajar Muslim Eropa (Muslim Student Union)

3. Jamaah Dakwah dan Tablig.

4. Haiatul Igostah Al-Islamiyah (Islamic Relief Organisation)

5. Islamic Centre Brussel.

6. Lembaga Para Imam Mesjid (Dibawah naungan Rabitah Alam Islamy) .

7. Persatuan Mesjid Belgia.

(9)

Pertama, tantangan yang paling berat yang dihadapi muslim Belgia adalah adanya kebijakan politik rasial. Ini merupakan tantangan besar bagi kaum muslimin Belgia. Masalah jilbab, terlepas dari pengakuan resmi pihak kerajaan , masih menjadi masalah di kalangan siswi muslimah. Sebab, masih sering mendapat perlakuan tidak adil di sekolah maupun tempat kuliah. Para orang tua dan wali murid sering mengajukan protes dan demonstrasi ke pihak sekolah dan university yang melakukan tindakan diskriminatif terhadap para siswi muslimah.

Kedua, jumlah sekolah milik pemerintah yang mengajarkan bidang studi agama Islam

(menurut data tahun 1993) sebanyak 468 buah sekolah dengan jumlah tenaga pengajar sekitar 348 orang guru. Sedangkan jumlah siswanya mencapai 24.051 siswa/i. Pada awalnya pihak Islamic Centre dan Yayasan Dakwah dipercayakan untuk mendatangkan tenaga guru agama dari negara -negara Arab dan Islam, khususnya mereka yang telah menyelesaikan studinya di S1 pada jurusan agama, tapi sekarang izin itu telah dicabut dan mengharuskan tenaga

pengajar agama dari kaum muslimin warga Belgia atau mereka yang telah memiliki izin tinggal resmi (ressident permit) dari Kerajaan .Sementara kemampuan mereka dalam mengajaar agama Islam belum memadai .

Ketiga, minimnya pengetahuan agama yang dimiliki para Imam masjid serta sempitnya wawasan keIslaman yang ada pada sebagian para da’i, terutama yang menyangkut fiqh realitas (Fiqhul Waaqi’), yang sering menimbulkan kesalah pahaman antara pihak penguasa dan komunitas Islam berkaitan dengan konsep politik pembauran yang dicanangkan pihak Kerajaan,

Keempat, Tiadak adanya yayasan resmi yang mewakili kaum muslimin di pemerintahan dan tidak memiliki wakil kaum muslimin di parlemen yang dapat menyuarakan hak mereka.

(Diambil dari Voice of Europe Vol : IV/Jun 96)

https://senyumislam.wordpress.com/2013/11/11/belgia-negara-eropa-seribu-masjid/

Detik-detik Kematian Kristen di Eropa

09.34 mediabilhikmah 3 comments

Di Jerman, perkembangan Islam meningkat pesat. Surat kabar ‘Field’ seperti yang dikutipnya dari sebuah penelitian yang dilakukan Pusat Kajian Arsip Islam menjelaskan, masjid yang memiliki menara dan kubah meningkat jumlahnya di Jerman dan ratusan masjid lainnya masih dalam tahap pembangunan. Demikian

seperti yang dilansir kantor berita Jerman (DBA).

Dari penelitian ‘Bank Dresdn’ memperkirakan jumlah gereja terus berkurangdi Jerman selama beberapa tahun ke depan. Ritual yang disebut ‘Penyucian

Agama’ di 96 gereja dari total 350 gereja di bawah kekardinalan ‘Eshen’ saja

tinggal menunggu waktu untuk dihentikan. Demikian pula, sejumlah

bangunan gereja telah dialih fungsikan untuk tujuan lain. Hal itu disebabkan berkurangnya jumlah pengunjung gereja-gereja dan merosotnya pendapatan

(10)

Sementara itu muslimin di Belanda sedang berjuang mewujudkan Masjid an-Nashr di kota Routerdam dalam penampilan barunya setelah diumumkan adanya sebuah proyek besar untuk renovasi bangunan yang asalnya adalah sebuah gereja yang berhasil dibeli oleh minoritas muslim dari pengurus gereja.

Panitia pembaharuan masjid berkeinginan untuk menjadikan masjid tersebut sebagai masjid terbesar di benua Eropa, serta ingin menambahkan bangunan-bangunan lain untuk penyempurnaan fungsi masjid sebagai lembaga sosial dan kebudayaan di samping fungsinya sebagai tempat peribadatan.

Ali at-Tasyi, Direktur Yayasan Masjid an-Nashr menjelaskan bahwa masjid akan mengalami pembaharuan dalam penampilan dan pelebarannya setelah beberapa pihak tertentu pada tahun-tahun terakhir ini menutup sebagian lokasi masjid karena bekas gereja rapuh dan hampir runtuh.

At-Tasyi menambahkan: “25 tahun yang lalu kami mampu membeli bangunan tersebut seharga setengah juta Euro, dan bangunan masjid ini dulunya adalah sebuah gereja, lalu kaum muslimin membelinya pada tahun 1982.”

Demikianlah telah diumumkan bahwa sejumlah LSM mengunjungi masjid tersebut tentang persiapannya untuk saling membantu dan bekerja sama dengan yayasan masjid dalam renovasi dan perluasan yang keduanya akan

memakan biaya lebih dari sepuluh juta Euro.

Pemusatan kaum muslimin Belanda terhadap urgensi fungsi masjid dalam kehidupan minoritas muslim, serta sebagai penopang hubungan dengan komunitas lain, datang setelah keputusan pemerintah Belanda untuk mewajibkan pelarangan pemakaian cadar secara merata di seluruh tempat umum. Yang demikian menjadikan Belanda adalah Negara Eropa pertama kali yang mengambil keputusan seperti ini, dengan klaim bahwa penutup wajah membentuk sebuah ancaman teroris, atau dengan kata lain identik dengan teroris.

Demikian juga perkembangan di Perancis, Inggris, Belgia dan beberapa negara Eropa. Kejayaan gereja detik demi detik menuju kematiannya. Sedangkan

perkembangan Islam sangat menggembirakan.

Perlu disebutkan bahwa sebuah harian nasional milik umat Kristiani menyebutkan dengan terang-terangan bahwa Eropa baru telah muncul, dan seolah-olah ia mencampakkan orang-orang Nasrani. Gereja-gereja kosong dan roboh mengubur dirinya. Gedung-gedung yang bersejarah dijual dengan harga yang sangat murah untuk dirubah menjadi apartemen tempat tinggal, restoran, dan fungsi ibadah agama selain Nasrani.

(11)

Julius : Mualaf Menjadi Cendikiawan Muslim Disegani di

Eropa

Nama Abdul-Karim Germanus mungkin sangat asing di telinga kita, padahal ia ada salah satu tokoh cendikiawan Muslim Eropa yang menghabiskan hampir separuh hidupnya untuk membela Islam lewat buku-buku dan karya-karya tulisnya tentang Islam. Sebelum memeluk Islam, Germanus yang bernama asli Julius Germanus adalah seorang Kristiani. Ia menyebut perpindahan agamanya dari Kristen ke Islam sebagai “momen pencerahan” dalam hidupnya.

Germanus lahir di Budapest, ibukota Hungaria pada tahun 1884 dari keluarga Kristen. Ia menjalani masa anak-anak dan remajanya dengan sulit karena selalu dililit berbagai persoalan dan mengalami penindasan. Namun ia bisa melewati masa-masa kelam itu dan berhasil menyelesaikanya kuliahnya di Universitas Budapest. Setelah lulus kuliah, Germanus

memutuskan untuk menekuni bidang bahasa Turki. Untuk itu, pada tahun 1903, ia berangkat ke Turki dan kuliah lagi di jurusan bahasa Turki di Universitas Istanbul. Dalam dua tahun, Germanus meraih gelar master di bidang bahasa Turki, ia bisa berbicara, membaca dan menulis bahasa Turki dengan sempurna.

Saat kuliah di Istanbul itulah awal ketertarikan Germanus pada Islam. Karena kuliah di jurusan bahasa, ia mempelajari al-Quran dengan terjemahan bahasa Turki yang

memudahkannya memahami ajaran Islam. Germanus terus menggali informasi tentang Islam dan melakukan perbandingan dengan ajaran Kristen, agama yang dianutnya sejak lahir. Ia membandingkan apa yang ditulis Kristen tentang Islam dan apa yang ditulis Quran dan Sunnah tentang Islam. Tentu saja, Germanus mau tidak mau juga harus mempelajari hadist-hadist Rasulullah Muhammad Saw yang diterjemahkan dalam bahasa Turki.

(12)

ditunjuk untuk mengepalai Departemen Studi Oriental di Universitas Ilmu Ekonomi Budapest. Germanus juga sempat mengabid di Universitas Budapest, tapi tidak lama.

Tahun 1928, setelah keluar dari Universitas Budapest, Germanus diundang Gurudev Rabindranath Tagore dari India untuk mengepalai departemen studi Islam di Universitas Visva-Bharati di Shantiniketan, Bengal. Germanus menetap di India selama beberapa tahun dan di India pula, tepatnya di Mesjid Raya Delhi, Germanus memutuskan menjadi seorang Muslim dengan mengucapkan dua kalimat syahadat. Germanus mengubah namanya Julius dengan nama Islam, Abdul Karim dan ia diberi hak istimewa untuk memberikan khutbah Jumat di masjid itu.

Perhatian Germanus yang sangat besar pada Islam dan Muslim, membuka jalan baginya untuk berkenalan dengan penyair Muslim terkenal pada masa itu, Muhammad Iqbal, asal Pakistan. Germanus dan Iqbal sering terlibat pembicaraan serius tentang Islam dan isu-isu penting yang menjadi tantangan umat Islam seperti pandangan-pandangan dari para orientaslis dan aktivitas para misionaris Kristen.

Dalam hal misionaris Kristen, Germanus dan Iqbal beda pendapat. Menurut Germanus, propaganda yang disebarkan kalangan misionaris Kristen dari Eropa adalah persoalan serius yang mengancam umat Islam. Tapi Iqbal meyakini bahwa persoalan itu timbul karena kesalahan umat Islam sendiri yang kurang mengutamakan persatuan untuk melawan agenda pada misionari.

Selain dengan Iqbal, Germanus juga menjalin hubungan erat dengan penulis asal Mesir, Mahmoud Timour. Dalam sebuah bukunya, Timour menulis tentang perjalanan hidup

Germanus menjadi seorang mualaf. Dalam buku itu, Timour mengutip pernyataan Germanus ketika ditanya soal awal mulanya ia memeluk Islam

“Saat itu adalah masa pencerahan bagi saya, karena Islam adalah agama yang benar. Satu hal yang membuat saya tertarik pada Islam karena Islam adalah esensi dari seluruh aspek

kehidupan,” kata Germanus.

(13)

menjadi pengikat persatuan negara-negara Arab yang kaya akan warisan budaya dan sejarahnya.

Melawan Pemikiran Orientalis

Selama karir akademisnya, Germanus selalu berseberangan dengan para pemikir orientalis Eropa yang mendukung kolonialisme. Karena seringnya terlibat pertikaian dengan kaum orientalis, Germanus dipecat dari universitas dengan alasan sebagai profesor sikapnya dia sudah bersikap tidak pantas. Di tengah banyaknya tekanan terhadap Germanus, sejumlah mahasiswanya tetap memberikan dukungan dan memuji ide-ide Germanus yang telah banyak mempengaruhi pemikiran kalangan akademisi baik di Barat dan dunia Islam. Berkat

dukungan itu, Germanus bisa kembali bekerja di universitas meski diprotes koleganya yang berpikiran orientalis.

Tahun 1962, Organisasi Cendikiawan Muslim Irak memilih Germanus sebagai anggota kehormatan dari luar Irak. Pada tahun yang sama, ia juga dipilih sebagai anggota akademisi bidang bahasa Arab di Kairo dan Damaskus. Di Hungaria, Germanus berusaha menyatukan seluruh Muslim di negaranya yang ketika itu berjumlah antara 1.000-2.000 orang ke dalam satu wadah organisasi dan berhasil meyakinkan pemerintah Hungaria untuk menerima Islam sebagai salah satu agama resmi negara itu.

Tahun 1935, Germanus menunaikan ibadah haji ke tanah suci dan menjadi salah satu dari sedikit Muslim Eropa yang bisa pergi haji pada masa itu. Ia menuliskan pengalaman hajinya ke dalam memoarnya berjudul “Allahu Akbar” yang kemudian diterjemahkan dalam berbagai bahasa.

Dalam berbagai artikel yang diterbitkan di beberapa media Eropa, Germanus menulis,”Saya seorang lelaki Eropa yang tidak menemukan rumah sendiri di negara saya yang sudah

diperbudak oleh emas, kekuasaan dan dominasi. Kesederhaan Islam dan penghormatan kaum Muslimin terhadap Islam telah mempengaruhi hidup saya … Dunia Islam akan tetap menjaga esensi kebenarannya lewat spiritualitas dan teladan yang baik. Dan Islam akan tetap bertahan dengan dasar-dasar ajarannya tentan kebebasan, persaudaraan dan persamaan derajat seluruh umat manusia.”

Dalam artikel lain Germanus menulis, “Islam memiliki kelebihan yang mampu mengangkat derajat manusia dari sikap kebinatangan ke peradaban yang sangat mulia. Saya berharap, Islam sekali lagi bisa mencapai mukjizat itu di saat kegelapan menyelubungi kita.”

Beberapa buku yang ditulis Germanus antara lain, The Greek, Arabic Literature in Hungarian, Lights of the East, Uncovering the Arabian Peninsula, Between Intellectuals, The History of Arabic Literature, The History of the Arabs, Modern Movements in Islam, Studies in the Grammatical Structure of the Arabic Language, Journeys of Arabs, Pre-Islamic Poetry, Great Arabic Literature, Guidance From the Light of the Crescent (a personal memoir), An

Adventure in the Desert, Arab Nationalism, Allahu Akbar, Mahmoud Timour and Modern Arabic Literature, The Great Arab Poets dan The Rise of Arab Culture.

(14)

Referensi

Dokumen terkait

Pada penelitian ini , perancangan sistem deteksi penyakit pulpitis ini menggunakan metode segmentasi citra watershed dan klasifikasi dengan K-NN.Tahapan umum

Perancangan ini bertujuan untuk membantu generasi muda Indonesia untuk dapat mempelajari wirausaha dari sisi yang berbeda, melalui sebuah media interaktif Board Game, dimana

Maka dari itu guna membantu maasyarakat khususnya remaja dalam menambah pengetahuan tentang Tabuik dan menambah minat baca masyarakat terutama remaja juga membantu

Kedepannya, diharapkan akan ada penelitian lain yang memperbaiki kekurangan dari penelitian ini, diantaranya adalah jumlah responden yang masih sedikiti dan

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 t entang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Neg¥a Republik Indonesia Nomor

Polistirena adalah sebuah polimer dengan monomer stirena, sebuah hidrokarbon cair yang dibuat secara komersial dari minyak bumi.. Polimer ini merupakan plastik yang

Namun bila kita ingin menggantinya dengan gambar yang lebih menarik, kita dapat membuatnya dengan cara klik kanan pada di dalam folder1. Kita dapat menggunakan Customize This

writing process sebagai berikut: prapenulisan, penulisan draf, perbaikan, dan penyempurnaan. Tahap prapenulisan adalah kegiatan mencari dan menemukan sesuatu yang