• Tidak ada hasil yang ditemukan

inilah 10 Soft Skill yang Harus Dipelaja

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "inilah 10 Soft Skill yang Harus Dipelaja"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

inilah 10 Soft Skill yang Harus Dipelajari

Perawat

Selain mempelajari berbagai macam ilmu pengetahuan dan beragam keterampilan klinis, sebagai seorang calon perawat kita pun dibekali keterampilan lain yang sering kita sebut dengan soft skill.

Namun sadarkah bahwa ternyata ilmu serta keterampilan yang kita dapat di bangku kuliah keperawatan selain berguna ketika menghadapi pasien juga bermanfaat bagi kehidupan pribadi kita.

Berikut beberapa soft skill yang harus dipelajari oleh seorang perawat yang juga berguna dalam kehidupan sehari-hari:

1. Miliki Visi Hidup yang Jelas

Tidak diam atau terus melakukan sesuatu memang penting, namun adakalanya kita butuh untuk berhenti sejenak. Untuk menjadi seorang perawat sukses, kita perlu memiliki visi hidup yang jelas.

Ambil waktu sejenak untuk berpikir dan menyusun rencana, tujuan, serta impian yang ingin kita wujudkan. Visi inilah yang akan membantu kita dalam melalui setiap tahapan hidup serta karir kita.

2. Fokus dalam Mengejar Impian

Setelah mengetahui apa yang kita inginkan, fokuslah untuk mewujudkannya. Kejar apa yang menjadi impian kita, alih-alih hanya berkutat terhadap hal yang tidak kita suka dan

mengeluhkannya setiap hari.

Ini akan membantu kita menggeluti serta menikmati bidang keperawatan yang paling sesuai untuk kita, yang berarti pula kita akan lebih menikmati hidup dan kehidupan ini.

3. Kenali Potensi Diri

Kesuksesan berawal dari bagaimana kita bisa mengenali potensi unik diri kita dan

mengembangkannya. Kenalilah kepribadian, bakat, kemampuan khusus, atau keahlian unik yang kita miliki.

(2)

4. Lebih Banyak Mendengar

Kita dibekali dengan dua telinga dan satu mulut. Oleh karenanya, ada pepatah yang mengatakan bahwa lebih banyak mendengar lebih baik daripada banyak bicara.

Selain membuat orang lain merasa dihargai, mendengar akan membuat kita menemukan banyak hal yang bisa kita cerap dan pelajari. Jadi, luangkan waktu sejenak untuk mendengarkan pasien maupun orang lain.

5. Berpikir Positif

Dunia kesehatan pada umumnya memang cukup keras, begitu pula dengan keperawatan. Adakalanya kita akan mempertanyakan diri sendiri mengapa kita terjun ke dalam profesi ini.

Setiap hari, untuk mengatasi hal tersebut, temukan sesuatu yang positif dan menurut kita

berharga di tempat kerja. Semakin kita bersyukur atas banyak hal yang kita dapat, akan membuat hidup kita menjadi bahagia.

6. Belajar dari Kesalahan

Di bangku kuliah keperawatan, kita diajarkan untuk menjadi sempurna. Hal ini tentu bukan tanpa alasan, karena yang kita hadapi nantinya akan menyangkut kesehatan serta keselamatan manusia lain.

Berbagai macam tugas kuliah dan ujian terkadang membuat kita seolah mendapat beban yang cukup besar. Di kehidupan nyata pun kita akan menemukan berbagai macam masalah serta gangguan.

Oleh karenanya, luangkan waktu serta biarkan diri belajar dari kesalahan yang mungkin kita perbuat dari berbagai tantangan yang kita hadapi.

7. Nikmati Hidup

Sebagai seorang perawat, pekerjaan memang penting. Namun keluarga, teman, hobi, dan komunitas juga merupakan bagian kehidupan kita yang tidak boleh diabaikan.

Cari hal yang disuka dan ingin kita lakukan selain pekerjaan. Buatlah jadwal untuk menekuni hobi, rekreasi bersama keluarga, atau sekedar meluangkan waktu untuk diri sendiri.

(3)

8. Percaya Naluri

Naluri sering disebut sebagai ‘otak kedua’ kita. Sehingga beralasan saat kita merasa tidak nyaman ketika tahu ada sesuatu yang buruk terjadi. Ikuti naluri kita, karena naluri seorang perawat biasanya nyata.

Bila angka atau data tidak menunjukkan sesuatu yang aneh, dengarkan apa yang mungkin disampaikan pasien serta ikuti naluri kita.

9. Ingatlah untuk Tetap Bernapas

Pada hari kerja yang sibuk dan kacau, terkadang rasa lelah dan lapar dapat memicu amarah kita. Bila mengemuka diri dalam kondisi demikian, ada baiknya kita luangkan waktu untuk berhenti sejenak dan bernapas.

Tarik napas dalam dan hembuskan secara perlahan untuk memberikan oksigen segar kepada otak kita. Semakin dapat melakukan dengan baik teknik relaksasi ini, kita akan merasa lebih jernih dalam berpikir dan bertindak.

10. Merawat Diri Sendiri sebelum Merawat Orang Lain

Ketika kita sedang kacau atau tidak bersemangat, maka pasien pun akan ikut merasakannya bahkan turut menderita karenanya.

Bila kita ingin menjadi perawat lebih produktif dan memberikan asuhan keperawatan yang terbaik, hal pertama yang harus dilakukan adalah merawat serta memperhatikan kebutuhan diri kita terlebih dahulu.

Ini bukanlah tidakan egois, justru bila kondisi kita prima maka perawatan yang akan kita berikan pada pasien pun menjadi lebih efisien serta berkualitas. [IO]

(4)

KEMAMPUAN SOFT SKILL PERAWAT, SEBERAPA PENTINGKAH

Dalam pelaksanaan tugas praktik keperawatan, perawat dituntut memiliki kemampuan melakukan tugas pekerjaan yang dilandasi dengan ilmu pengetahuan, keterampilan/ keahlian dan dukungan sikap kerja. Penguasan ilmu pengetahuan, teknologi dan

keterampilan/keahlian teknis keperawatan disebut sebagai Hard Skill

Dukungan sikap kerja ditunjukan melalui kemampuan perawat melakukan suatu interaksi yang positif dengan pasien, keluarga pasien maupun dengan anggota tim kesehatan lainnya. Sikap kerja ini disebutkan sebagai soft skill.

Soft Skill merupakan keterampilan diluar keterampilan teknis dan akademis, dan lebih mengutamakan keterampilan intra dan inter personal. Keterampilan intra personal mencakup kesadaran diri (kepercayaan diri, penilaian diri, sifat dan preferensi, serta kesadaran emosi) dan keterampilan diri (peningkatan diri, pengendalian diri, manajemen sumber daya, perilaku pro aktif). Sedangkan keterampilan inter personal mencakup kesadaran sosial (kesadaran politik, memanfaatkan keberagaman, berorientasi pelayanan) dan keterampilan sosial (kepemimpinan, pengaruh positif, komunikasi, kooperatif, kerja sama tim dan sinergi). Soft Skill mutlak harus dimiliki oleh manusia sebagai modal untuk mengarungi berbagai bidang kehidupan seperti pekerjaan, rumah tangga, organisasi masyarakat dan lain-lain.

Dalam domain penilaian /uji kompetensim perawat, kemampuan soft skill masuk kategori pengetahuan afektif (konatif) menggambarkan bagaimana cara seseorang bersikap yang

melibatkan emosi dan kemampuan empati untuk mengaplikasikan nilai-nilai profesional dalam praktik keperawatan. Meskipun presentasi penilaian domain pengetahuan afektif berkisar 5-10%, akan sangat berdampak terhadap kualitas asuhan keperawatan dan berpengaruh kuat dalam kinerja pelayanan dalam tim.

Ketika dalam praktek asuhan keperawatan seorang perawat mampu menunjukan kemampuan soft skill yang baik akan menciptakan pengalaman positif bagi pasien dan mendukung proses penyembuhan lebih optimal.

Kemampuan Soft Skill yang dibutuhkan dalam praktik pelayanan keperawatan antara lain : -Tanggung jawab (dalam kegiatan bekerja),

-Disiplin dalam bekerja (tepat waktu)

-Inisiatif kerja (mengambil tindakan untuk mencapai tujuan bersama sebelum diminta), -Beretika dengan menghargai orang lain yang sedang berbicara,

-Peduli/ peka terhadap kebutuhan pasien/ tim kerja

-Bekerjasama dalam suatu tim dengan cara melakukan suatu tugas bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama

-Menghindari perilaku yang tidak jujur (memiliki integritas)

-Untuk seorang leader keperawatan kemampuan soft skill yang dibutuhkan adalah : -Kemampuan manajerial (mengelola organisasi, kelompok)

-Kemampuan mengelola atau memimpin untuk membuat keputusan dengan berpegang pada visi dan misi rumah sakit,

(5)

pekerjaan),

-Keuletan untuk tidak mudah menyerah serta berani menanggung resiko dan tantangan,

-Salesmanship dengan cara komunikasi baik antara klien serta mau menerima kritikan dengan berbagai customer yang bervariasi,

-Stress tolerance (mampu menghadapi stress). -Kemampuan interaksi sosial.

Mari menjadi perawat yang handal dengan membangun dan meningkatkan kemampuan soft skill dalam dunia kerja keperawatan.

Soft Skill bukanlah sesuatu yang stagnan. Keterampilan ini dapat diasah dan ditingkatkan seiring dengan bertambahnya pengalaman seseorang. Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan soft skill, yaitu dengan Learning by doing.

(6)

Analisis Tingkat

instalasi rawat jalan, instalasi rawat inap dan unit gawat darurat adalah baik. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata keseluruhan

softskills

baik menurut diri sendiri, rekan

perawat, rekan dokter, dan atasan yang bernilai di antara 2,51 sampai 3,25. Sama halnya dengan

softskills pada dokter, softskills

yang memiliki nilai tertinggi pada perawat adalah

softskills

etika. Akan tetapi, berbeda dengan softskills

dokter yang memiliki softskills

buruk, softskills

perawat tidak ada yang berada dalam kategori buruk. Etika bagi perawat merupakan suatu pedoman yang digunakan dalam pemecahan masalah atau pengambilan keputusan etis baik dalam area praktik, pendidikan,

administrasi maupun penelitian. Etika merupakan peraturan dan prinsip bagi perbuatan yang benar. Etika memberi keputusan tentang tindakan yang diharapkan benar, tepat atau bermoral. Etika keperawatan merujuk pada standar etik yang menentukan dan menuntun perawat dalam praktek sehari-hari, yaitu jujur terhadap pasien, menghargai pasien, dan beradvokasi atas nama pasien (Makhfudli, 2009).

Pada Softskills

perawat di Rawat Jalan secara

keseluruhan mempunyai nilai dalam kategori baik dan nggi pada nilai Etika dan kejujuran, walaupun beberapa Softskill

Perawat ada yang memperoleh nilai rendah namun masih dalam kategori baik yaitu tactical

(7)

oleh Organized , dan

Regulasi Emosi .

Pada Instalasi Rawat Jalan Pasien datang secara berkesinambungan, dan memperoleh layanan dari perawat hanya sementara waktu, dengan demikian ada beberapa s

oftskills

saja yang dapat terlihat secara

langsung maupun yang dirasakan oleh pasien, sehingga dengan hasil nilai s

oft skills

untuk Etika yang cukup tinggi

sudah dapat dikatakan sebagai nilai tambah dari Perawat yang bertugas di Instalasi Rawat Jalan, sedangkan pada nilai yang rendah seperti

Tactical

adalah sikap perawat

dalam melakukan tugas selalu dengan kecermatan untuk menyukseskan strategi yang telah dibuat dalam melayani pasien khususnya di Instalasi Rawat Jalan, dari definisi operasional tersebut dengan kegiatan yang perawat lakukan di Poli tempat mereka bertugas, softskills

ini memang tidak selalu bisa dilakukan dengan baik, mengingat jumlah kunjungan pasien yang cukup tinggi terkadang membuat strategi apa yang direncanakan oleh Perawat di Poli tidak dapat dilakukan. Demikian juga dengan

Softskills Organized

tidak akan dapat dilaksanakan

secara rutin, sehingga kegiatan pelayanan kesehatan akan berjalan seperti biasa dengan tujuan semua pasien dapat dilayani dengan baik.

Softskills

Regulasi Emosi seharusnya

(8)

Manfaat Soft Skills dan Artinya bagi Anda

oft Skills jika diartikan secara harfiah akan tampak rancu, yaitu “Ketrampilan Lunak”, dan karenanya istilah Soft Skills sudah common (umum) dijadikan ungkapan sehari-sehari tidak lagi diartikan harfiah, sedangkan lawan katanya adalah Hard Skills (Ketrampilan Keras). Hard Skill dapat diistilahkan dengan Ketrampilan Teknis atau Technical Skills. Soft Skills dan Hard Skills adalah 2 hal yang saling melengkapi bagi seseorang dalam menggapai prestasi dan kinerja gemilang. Berikut ini kita akan membahas manfaat soft skills bagi perkembangan individu dalam berkarya.

Apakah Manfaat Soft Skills dan Artinya dalam pengembangan karir dan diri Anda?

Setiap jenis pekerjaan akan selalu memerlukan sebuah ketrampilan sehingga dapat membantu Anda mengerjakannya, mencapai target yang ditetapkan dan meraih tujuan akhir yang dicanangkan. Sebagai contoh, seorang fotografer tentunya perlu paham berbagai jenis lensa kamera, jenis lampu, tata cahaya dan lainnya. Atau seorang guru perlu tahu cara membaca sebuah formula matematika dan mengerti cara mempraktekkannya. Dan masih banyak lagi contoh pekerjaan lain, yang pastinya harus disertai ketrampilan yang terikat dalam pekerjaan tersebut. Ketrampilan ini dikenal dengan Ketrampilan Teknis (Hard Skills) yang untuk memperolehnya Anda perlu belajar dan berlatih dalam program pendidikan khusus.

Dan selanjutnya dalam perkembangan berbagai jenis pekerjaan yang melibatkan banyak orang dengan kemampuan dan ketrampilan yang berbeda-beda, maka Anda akan ditunjang dengan ketrampilan lain yang dikenal dengan sebutan Soft Skills (Ketrampilan Non Teknis), sebuah ketrampilan yang sangat terkait dengan sikap dan perilaku Anda menghadapi orang lain untuk membantu pekerjaan Anda. Manfaat Soft Skills dalam pekerjaan sangat menunjang performa Anda baik sebagai individu pun sebagai Leader (khususnya)

Apakah Soft Skills itu?

Soft Skills adalah sikap, perilaku atau karakter individu yang ada dalam diri masing-masing. Lebih condongnya pengertian soft skills adalah sikap dan kebiasaan Anda dalam berinteraksi dengan orang lain. Soft skills tidak terlihat kasat mata dibandingkan kemampuan teknis, dan untuk memperolehnya Anda tidak serta merta harus mengikuti sebuah kelas pelatihan. Anda dapat memperoleh manfaat soft skills melalui pengalaman disekolah, pengalaman hidup dan masa lalu, atau pengalaman dalam dunia kerja yang tengah dilakoni. Pengalaman tersebut merupakan sebuah pembelajaran sangat berharga sehingga Anda dapat menjalani peran sebagai seorang professional yang tidak hanya handal dalam urusan teknis, namun sangat lihai berhubungan dengan orang lain.

Contoh Soft Skills

(9)

Seseorang dengan komunikasi yang baik mempunyai kemampuan dalam mengolah informasi baik lisan ataupun tulisan secara akurat. Selain itu mereka dengan ketrampilan komunikasi mampu memberikan informasi sebaliknya secara tepat dan akurat, dan dapat diterima serta dicerna dengan mudah oleh orang lain.

2. Interpersonal Skills

Interpersonal Skills adalah kemampuan dalam berhubungan baik kepada lawan bicara atau orang lain. Anda adalah seorang pendengar yang baik, dan tidak mudah menghakimi orang lain, suka berbagi ide dan masukan. Sebagai seorang yang mempunyai interpersonal skills Anda akan menjadi partner yang selalu sedia manakala rekan kerja membutuhkan Anda. Manfaat Soft Skills Interpersonal Skill ini adalah salah satu parameter terpenting dalam membangun jejaring kerja Anda.

3. Problem Solving & Critical Thinking

Ketrampilan ini adalah kemampuan dalam menganalisa dan mengidentifikasikan sebuah masalah serta memberikan berbagai kemungkinan penyelesaiannya (solusi). Menggunakan nalar yang logis adalah kemampuan dalam Problem Solving, sehingga pendekatan masalah akan mudah terselesaikan secara efektif dan efisien.

4. Active Listening

Kemampuan mengelola diri sendiri untuk mau mendengarkan orang lain dan mengambil manfaat dari pendapat atau masukan lawan bicara. Melakukan interupsi hanya jika memang harus dilakukan, bukan sekedar ingin tampak bersuara atau tampak aktif. Mendengarkan adalah kemampuan non teknis yang cukup krusial untuk memperoleh informasi lengkap agar tidak salah persepsi.

5. Active Learning

Mau menambah ilmu dan wawasan terlebih jika terkait dengan pekerjaanya. Aktif membaca dan belajar hal baru yang bermanfaat bagi pengembangan diri dan karir Anda merupakan salah satu soft skills yang patut dilatih.

6. Organizational Skills

Mampu melakukan pendekatan yang sistematis dalam pembagian tugas dan wewenang kepada setiap individu yang terlibat. Organizational Skills merupakan kemampuan Anda melihat the right man at the right place.

7. Time Management Skills

(10)

8. Team Player

Kemampuan Anda dalam bekerja sama orang lain, saling mendukung dan saling memperkuat, sehingga akan terjadi sinergi dan hasil maksimal. Mau bekerja sama dengan siapapun, mampu menjadi pemimpin dan sekaligus menjadi pengikut sebagaimana situasi yang ada. Berbagi tanggungjawab dengan anggota tim, dan menerima apresiasi saat sukses atau tanggungjawab saat gagal.

9. Professionalism

Profesional adalah karakter yang sulit didefinisikan, namun sangat mudah terlihat manakala Anda tidak menjalankannya. Seorang yang rajin datang pagi ke kantor dan pulang sore sesuai aturan jam kerja sudah memenuhi kriteria professional, namun jika dalam pekerjaannya dia tidak pernah memenuhi deadline, timeline atau target, maka bisa jadi dia tidak professional. Professional dapat bersifat subyektif tergantung sejauh mana ekspektasi masing-masing, antara bawahan dan atasan. Tetapi secara umum dapat didefinisikan bahwa professional adalah orang yang selalu tepat waktu, sopan dan santun, menyenangkan, berpakaian formal dan pantas serta bertanggung jawab dengan tugas dan kewajibannya.

10. Flexibility & Adaptability

Kemampuan beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan. Lingkungan kerja saat ini atau pun lingkungan kerja baru. Reaksi dan respon Anda terhadap sekitar menjadi poin penting dalam pengembangan karir dan diri Anda. Manfaat Soft Skills Keluwesan dan Adaptasi membuat Anda semakin mudah berkomunikasi dengan rekan kerja atau atasan, sehingga mudah pula menerima tantangan dan tanggung jawab kerja.

(11)

Ini Dia 5 Cara Untuk Meningkatkan Soft

Skill

[ISIGOOD] Buat kamu para mahasiswa selain akademik, soft skill tak kalah penting. Sebab, seseorang mampu dinilai dan dilihat kapabilitasnya melalui soft skill. Untuk itu, tak heran jika seseorang yang memiliki ketrampilan dan softskill yang memadai lebih bernilai dibandingkan dengan yang tidak. Baik yang memiliki capaian akademik tinggi ataupun tidak.

Pastinya kamu telah banyak mendengar cerita kesuksesan karir ataupun usaha seseorang yang sama sekali tidak berpendidikan kan? Ini menunjukkan, meskipun kita seorang mahasiswa yang unggul di bidang akademik sama sekali kita tak boleh menutup mata dari pentingnya sebuah soft skill. Tentunya, kamu akan jauh lebih bernilai jika telah menyandang kesuksesan di bidang akademik maupun softskill. Jika sanggup meraih keduanya, maka dipastikan bahwa kamu memiliki nilai lebih. Yakni di bidang akademik dan ketrampilan sekaligus.

Nah, keterangan diatas menunjukkan bahwa sudah semestinya buat kamu mahasiswa sangat perlu meningkatkan softskill sejak dini. Sebab jika tidak, maka kamu hanya akan menjadi mahasiswa yang begitu-begitu saja. So, simak 5 cara berikut yang dapat meningkatkan soft skillmu!

Bergabung dalam sebuah organisasi

Jika kamu belum pernah mencoba berorganisasi, maka cobalah bergabung. Organisasi apapun yang kamu sukai. Misalnya organisasi yang mewadahi kegemaranmu. Nah, dari organisasi itu kamu akan belajar banyak hal berkenaan dengan interaksi dengan orang lain. Bukan hanya itu, selain dapat menghargai perbedaan dan pendapat orang lain kamu juga akan menjadi pribadi yang lebih bijak.

Mintalah penilaian seseorang terdekatmu

tentang dirimu

Tidak ada salahnya kamu meminta seseorang yang dekat denganmu untuk menilai

(12)

Berlatih menerima dan memberi kritik yang

positif

Alangkah bijak jika kamu selalu berpikir positif atas masukan dan kritik membangun dari orang lain. Kita harus memahami, bahwa sikap kita berbeda dan tentunya penilaian orang lainpun berbeda. Dalam kehidupan, kamu harus berusaha tetap memandangnya dari sudut pandang positif. Sebab, kamu hanya akan merugi jika selalu memandang kritik sebagai suatu cacian dan hinaan. Jangan pernah merasa rendah diri dengan kritik yang ada. Perubahan menuju ke arah yang lebih baik memang memerlukan proses.

Nah, selain berusaha menerima kritik kamu juga harus berhati-hati dalam menilai seseorang. Artinya, kritik harus disampaikan secara baik, positif dan membangun. Jangan pernah kamu memberikan kritik pada seseorang secara “nyinyir” dan menyakitkan hati. Itu justru akan membuatmu terkucil dari pergaulan.

Belajar menghargai dan mendengarkan

orang lain

Seseorang yang ingin meningkatkan softskill harus bisa menghargai orang lain. Dia harus berusaha untuk terus belajar melihat secara multi dimensi. Tak boleh berpikir bahwa hanya kamulah yang paling benar. Kamu juga harus berlatih menjadi pendengar yang baik. Jangan hanya ingin didengarkan saja, namun komunikasi yang timbal balik harus diupayakan.

Berkomunikasi dengan baik, jelas dan benar

tika dalam berkomunikasi adalah yang utama. Pengendalian lisanmu akan berujung pada

pengendalian sikapmu. Untuk itu, mulailah segala sesuatunya dengan komunikasi yang baik. Selain baik, kejelasan dan kebenaran omonganmu juga diutamakan. Jika sudah demikian, maka semakin lama berkomunikasi akan membuatmu terbiasa dan akan bertransformasi menjadi sebuah karakter yang melekat.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pemaparan yang telah diuraikan maka peneliti mengambil judul penelitian “Pengaruh Produk Wisata, dan Word Of Mouth Terhadap Keputusan Berkunjung dengan

“PENGARUH PROMOSI PENJUALAN, CITRA MEREK DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR HONDA SCOOPY.. Skripsi ini merupakan salah satu syarat

e-speaking terdiri dari perintah suara membuka program, menutup program, dan perintah suara mendikte kata dalam microsoft word, yang dapat dilakukan pada menu command, menu

Berdarkan tabel dapat diketahui bahwa strategi yang dilakukan oleh pedagang apabila suatu saat dagangan mereka sepi pembeli adalah meningkatkan kualitas

Menurut Manuaba (2008; h.389) disebutkan perdarahan terjadi karena gangguan hormon, gangguan kehamilan, gangguan KB, penyakit kandungan dan keganasan genetalia. 55)

Menurut Sutarto Hadi (2009:29), standard workshop PMRI yaitu (1) Kegiatan workshop berorientasi pada proses yang memudahkan peserta

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan suatu penelitian yang akar permasalahannya muncul di kelas dan dirasakan langsung oleh guru yang bersangkutan, sehingga

Kemudian usaha kedua yaitu merencanakan kampanye diawali dengan menyusun tujuan dari kampanye Counting Down ini yaitu: untuk menberikan informasi kepada