• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Antara Kepercayaan Konsumen Dengan Kepuasan Konsumen Mahasiswa Fakultas Psikologi Pengguna Smartphone Iphone Di Universitas Muhammadiyah Surakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Hubungan Antara Kepercayaan Konsumen Dengan Kepuasan Konsumen Mahasiswa Fakultas Psikologi Pengguna Smartphone Iphone Di Universitas Muhammadiyah Surakarta"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

1

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN KONSUMEN DENGAN KEPUASAN KONSUMEN MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI

PENGGUNA SMARTPHONE IPHONE DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Psikologi Fakultas Psikologi

Oleh:

REZHA RESTYA KUSUMA F 100 124 028

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

(2)

HALAMAN PERSETUJUAN

HI]BI]NGAN ANTARA KEPERCAYAAN KONSUMEN DENGA\ KEPUASAN KONSUMEN MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI

PENGGUNA SMARTPHONE IPHONE DI UNIVERSITAS

MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PUBLIKASI

ILMIAH

OIeh:

REZHA RESTYA KUSUNIA

F100124028

Telah diperiksa dar disetujui untuk diuji oleh:

S usatyo Yurvono S.Psi. M.Si..Psi.

Psqb|mbing

(3)
(4)

iii   

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pusataka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya diatas, maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.

(5)

1

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN KONSUMEN DENGAN KEPUASAN KONSUMEN MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI

PENGGUNA SMARTPHONE IPHONE DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kepercayaan konsumen dengan kepuasan konsumen pengguna smartphone iPhone. Hipotesis dalam penelitian ini yaitu ada hubungan positif antara kepercayaan konsumen dengan kepuasan Mahasiswa Fakultas Psikologi pengguna smartphone iPhone di Universitas Muhammadiyah Surakarta. Subyek penelitian ini adalah 154 mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta yang menggunakan produk smartphone iPhone. Metode pengambilan data yang dipakai dalam penelitian ini adalah menggunakan skala kepuasan konsumen dan skala kepercayaan konsumen. Metode menggunakan pendekatan kuantitatif dengan alat ukur skala kepuasan konsumen dan kepuasan konsumen. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi Non-Parametrik dari Spearman dengan menggunakan bantuan program SPSS 16 For Windows. Berdasarkan hasil dari analisiis data, diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,371 signifikansi 0,000; (p < 0,001) yang artinya ada hubungan yang positif atau signifikan antara kepercayaan konsumen dengan kepuasan konsumen pengguna

smartphone iPhone. Sumbangan efektif atau peranan kepercayaan konsumen

terhadap kepuasan konsumen sebesar 13,8%, sisanya 86,2% dipengaruhi oleh faktor lain. Variabel kepercayaan konsumen memiliki rerata empirik sebesar 70,31 sehingga memiliki kategori yang tergolong tinggi, dan sedangkan variabel kepercayaan konsumen pengguna smartphone iPhone memiliki rerata empirik 64,66 sehingga memiliki kategori yang tergolong sedang.

Kata kunci: kepercayaan, kepuasan, smartphone iPhone ABSTRACT

This study aims to determine the relationship between consumer confidence with consumer satisfaction iPhone smartphone users. The hypothesis in this study is "There is a positive relationship between consumer confidence with satisfaction Student Faculty of Psychology iPhone smartphone users at the University of Muhammadiyah Surakarta". The subject of this research is 154 students of Faculty of Psychology University of Muhammadiyah Surakarta using iPhone smartphone product. The data collection method used in this research is using the scale of customer satisfaction and consumer trust scale. Method using quantitative approach with measuring scale of consumer satisfaction and consumer satisfaction. Data analysis technique used in this research is Non-Parametric correlation of Spearman by using SPSS 16 For Windows program. Based on the result from data analisys, obtained correlation coefficient of 0.371 significance 0,000; (P <0.001) which means there is a positive or significant relationship

(6)

2

between consumer confidence with consumer satisfaction iPhone smartphone users. Effective contribution or the role of consumer confidence in consumer satisfaction of 13.8%, the remaining 86.2% influenced by other factors. The consumer confidence variable has empirical average of 70.31 so it has a category that is high, and while consumer confidence variable of iPhone smartphone user has empirical average 64,66 so it has category which is classified as being.

Keyword : consumer trust, consumer satisfaction, smartphone iPhone 1. PENDAHULUAN

Di era globalisasi dan modernisasi seperti saat ini, kita sebagai manusia tidak dapat menolak dari segala perkembangan teknologi dan informasi yang semakin berkembang pesat dari tahun ke tahun, sebab terdapat berbagai macam penemuan produk dibidang teknologi informasi dan komunikasi, salah satu perkembangan terbaru produk di bidang informasi dan komunikasi yaitu smartphone.

Smartphone adalah telepon yang menyatukan kemampuan-kemampuan

terdepan ini merupakan bentuk kemampuan dari Wireless Mobile Device (WMD) yang dapat berfungsi seperti sebuah komputer dengan menawarkan fitur-fitur seperti Personal Digital Assistant (PDA), akses internet, email, dan Global

Positioning System (GPS). Smartphone juga memiliki fungsi-fungsi lainnya

seperti kamera, video, MP3 players, sama seperti telepon biasa. Dengan kata lain,

smartphone dapat dikategorikan sebagai mini-komputer yang memiliki banyak

fungsi dan penggunanya dapat menggunakannya kapanpun dan dimanapun Backer (dalam Barakati, 2013).

Melihat fenomena seperti ini, akhirnya banyak produsen yang memanfaatkan peluang pada bidang telekomunikasi, yang salah satunya adalah merk Apple yang meluncurkan produk smartphone yang diberi nama iPhone. Produk tersebut menjadi perhatian konsumen dikarenakan keunggulannya dan berbeda dengan produk lainnya yaitu dari segi desain, merek, tampilan menu, pilihan model, layar sentuh, baterai, dan kamera. Keunggulan dan perbedaan tersebut tidaklah dimiliki oleh handphone merek lainnya, sehingga ciri khasnya atau diferensiasi produk tersebut hanya dimiliki oleh merek iPhone. Berbagai macam strategi yang telah dilakukan oleh iPhone diharapkan mampu mempunyai

(7)

3

diferensiasi produk sehingga mampu memimpin pasar teknologi di Indonesia dan pada akhirnya diharapkan diferensiasi produk ini dapat mempengaruhi konsumen dalam kepuasan pelanggan.

Peneliti juga melakukan survei awal terhadap 20 responden mahasiswa semester 2011-2016 pada tanggal 29 September 2016 yang dilakukan di Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Tujuan dari survei awal ini yaitu untuk mengetahui apakah responden memiliki dalam system kinerja seperti apa responden puas dalam menggunakan iPhone, lalu untuk mengetahui apa ada keinginan responden untuk mengganti atau meng-update iPhone dengan tipe yang lebih canggih dan terbaru, apa iPhone memiliki reputasi yang bagus dimasyarakat sehingga iPhone merupakan produk yang dapat dipercaya responden. Dari pertanyaan pertama diketahui bahwa 100% responden menggunakan iPhone guna membantu kesehariannya. Jawaban dari pertanyaan lainnya dapat dilihat pada table berikut:

Tabel 1.

Hasil Survei Awal pada Mahasiswa semester 2011-2016 Fakultas Psikologi Univeritas Muhammadiyah Surakarta

Pertanyaan Keterangan Jumlah Persentase

Kepuasan Responden

Puas dengan kualitas yang dimiliki iPhone

19 95%

Sistem kinerja yang membuat responden puas

19 95%

Minat Pembelian Ulang

Keinginan mengganti atau meng-update iPhone yang lebih canggih

17 85%

Dari data awal yang telah dilakukan tersebut dapat diketahui bahwa iPhone merupakan smartphone yang memiliki reputasi yang baik dikalangan masyarakat, sehingga iPhone dijadikan produk yang kompeten dibanding dengan

smartphone yang ada dipasaran lainnya. Hanya ada 5% responden yang merasa

(8)

4

kualitas yang dimiliki iPhone. Pada sistem kerja dan fitur-fitur yang dimiliki iPhone sendiri mendapatkan respon positif sebesar 95%, dan 5% lainnya kurang puas terhadap kualitas kinerja yang dimiliki iPhone. Kemudian sebagian besar responden memiliki keinginan untuk mengganti atau meng-update iPhone yang teranyar dan lebih canggih guna membantu keseharian responden dengan presentase sebesar 85%, dan 15% lainnya memilih untuk menggunakan

smartphone lain.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa iPhone merupakan produk

smartphone yang mempunyai diferensiasi produk berkompeten dibanding merek

smartphone yang ada dipasaran, karena hal ini iPhone memiliki reputasi yang baik

dari segi kualitas kinerja maupun kualitas fitur yang dimiliki iPhone.

Menurut Oliver (dalam Peter dan Olson, 1996) kepuasan konsumen adalah sebuah rangkuman kondisi dari kondisi psikologis yang dhasilkan ketika emosi yang mengelilingi harapan cocok atau tidak cocok dan dilipatgandakan oleh perasaan-perasaan yang terbentuk mengenai pengalaman pengkonsumsian. Menurut Gaspersz (1977) tujuan utama dari konsumen dalam mengkonsumsi suatu produk yang dijual dipasar adalah untuk memaksimumkan kepuasan total

(total satisfaction). Para ahli ekonomi menyebut kepuasan total ini sebagai utilitas

total (total utility) dari konsumen yang diperoleh konsumen ketika mengkonsumsi produk itu dapat didefinisikan sebagai kepuasan total yang diperoleh dari sejumlah item per periode waktu. Sehingga fungsi utilitas total (total utility

function) menunjukan hubungan antara kepuasan total yang diterima melalui

konsumsi produk dan tingkat konsumsi dari konsumen itu. Untuk mengetahui masalah kepuasan konsumen terlebih dahulu harus didapati pengertian arti kepuasan itu sendiri.

Kepuasan konsumen merupakan hasil dari keberhasilan penyedia produk dalam memenuhi harapan konsumen dan secara defenitif mempengaruhi perubahan sikap, pembelian ulang dan loyalitas. Konsumen yang puas cenderung menjadi konsumen yang loyal, dan konsumen yang puas akan melakukan pembelian ulang. Kepuasan konsumen akan mempengaruhi kepercayaan konsumen dalam hubungan pertukaran industri. Kepercayaan terhadap merek

(9)

5

memiliki peran yang penting untuk menciptakan hubungan dengan pelanggannya. Kepercayaan merek didasarkan pada pengalaman mereka dengan merek tersebut. Pengalaman dengan merek akan menjadi sumber bagi konsumen untuk terciptanya rasa percaya pada merek dan pengalaman ini akan mempengaruhi evaluasi konsumen dalam konsumsi, penggunaan atau kepuasan secara langsung dan kontak tidak langsung dengan merek Costabile (dalam Sunarto 2004:7).

Penelitian yang berasal dari ahli Kotler (2005) yang mengemukakan pendapat tentang aspek-aspek kepuasan konsumen, meliputi : a) Expectation (harapan) hal yang mempengaruhi kepuasan konsumen diawali pada tahap sebelum pembelian, yaitu ketika konsumen menyusun harapan tentang apa yang akan diterima dari produk atau produk.; b) Perfomance (kinerja) selama kegiatan konsumsi, konsumen merasakan kinerja dan manfaat dari produk secara actual dilihat dari dimensi kepentingan konsumen; c) Comparisme (kesesuaian) setelah mengkonsumsi, baik harapan sebelum pembelian dan persepsi kinerja actual dibandingkan oleh konsumen; d) Confirmation atau Disconfirmation (penegasan) penegasan dari harapan konsumen, apakah harapan pra-pembelian dengan persepsi pembelian sama atau tidak; e) Discrepancy (ketidak-sesuaian) jika tingkat kinerja tidak sama, pengakuan ketidak-samaan menentukan perbedaan satu sama lain. Diskonfirmasi yang negatif menentukan kinerja yang actual ada dibawah tingkat harapan maka semakin besar ketidak-puasan konsumen.

Faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen salah satunya adalah kepercayaan, Putra (2013) mengatakan bahwa pengembangan kepercayaan merupakan faktor penting yang memiliki kontribusi besar pada keseluruhan kepuasan konsumen karena adanya hubungan pemasaran. Kepercayaan juga merupakan faktor penentu kepuasan konsumen dan perilaku pembelian ulang.

Kepercayaan didefinisikan sebagai harapan dari para pihak dalam transaksi dan risiko yang terkait dengan asumsi dan bertindak seperti harapan Deutsch (dalam Lau & Lee, 1999) individu memiliki kepercayaan pada terjadinya peristiwa jika dia mengharapkan kejadian. Kepercayaan adalah batang kesediaan dari pengertian pihak lain berdasarkan pengalaman masa lalu. Ini juga melibatkan harapan bahwa pihak lain akan menyebabkan hasil yang positif. Meskipun

(10)

6

kemungkinan bahwa tindakan dapat menyebabkan hasil yang negatif Worchel (dalam Lau & Lee, 1999).

Menurut Mayer, dkk (dalam Susanti dan Hadi, 2013) mendefinisikan kepercayaan sebagai kesediaan satu pihak untuk mempercayai pihak yang didasarkan pada harapan, bahwa pihak lain tersebut akan melakukan tindakan tertentu yang penting bagi pihak yang memercayai. Gefen, (2000) mengatakan bahwa kepercayaan dalam arti luas, adalah kepercayaan orang yang memiliki harapan yang dapat menguntungkan pada orang lain yang akan melakukan, berbasis, dalam banyak kasus, pada interaksi sebelumnya.

Menurut McKnight, Kacmar, dan Choudry (2002), kepercayaan dibangun antara pihak-pihak yang belum saling mengenal baik dalam interaksi maupun proses transkasi. McKnight et al (2002) menyatakan bahwa ada dua dimensi kepercayaan konsumen, yaitu: 1) Trusting Belief adalah sejauh mana seseorang percaya dan merasa yakin terhadap orang lain dalam suatu situasi. Trusting belief adalah persepsi pihak yang percaya (konsumen) terhadap pihak yang dipercaya (penjual produk) yang mana penjual memiliki karakteristik yang akan menguntungkan konsumen. McKnight et al (2002) menyatakan bahwa ada tiga elemen yang membangun trusting belief, yaitu benevolence, integrity,

competence. a) Benevolence (niatbaik) berarti seberapa besar seseorang percaya

kepada penjual untuk berperilaku baik kepada konsumen. Benevolence merupakan kesediaan penjual untuk melayani kepentingan konsumen; b) Integrity (integritas) adalah seberapa besar keyakinan seseorang terhadap kejujuran penjual untuk menjaga dan memenuhi kesepakatan yang telah dibuat kepada konsumen; c)

Competence (kompetensi) adalah keyakinan seseorang terhadap kemampuan yang

dimiliki penjual untuk membantu konsumen dalam melakukan sesuatu sesuai dengan yang dibutuhkan konsumen tersebut. Esensi dari kompetensi adalah seberapa besar keberhasilan penjual untuk menghasilkan hal yang diinginkan oleh konsumen. Inti dari kompetensi adalah kemampuan penjual untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

2) Trusting intention adalah suatu hal yang disengaja dimana seseorang

(11)

7

mengarah langsung kepada orang lain. Trusting intention didasarkan pada kepercayaan kognitif seseorang kepada orang lain. McKnight et al (2002) menyatakan bahwa ada dua elemen yang membangun trusting intention yaitu

willingness to depend dan subjective probability of depending. a) Willingness to

depend kesediaan konsumen untuk bergantung kepada penjual berupa penerimaan

resiko atau konsekuensi negatif yang mungkin terjadi; b) Subjective probability of

depending adalah kesediaan konsumen secara subjektif berupa pemberian

informasi pribadi kepada penjual, melakukan transaksi, serta bersedia untuk mengikuti saran atau permintaan dari penjual.

Costabile (1998) seperti dikutip Ferrinadewi (2005) menyatakan bahwa, proses terciptanya kepercayaan terhadap merek didasarkan pada pengalaman mereka dengan merek tersebut. Pengalaman menjadi sumber bagi konsumen untuk terciptanya rasa percaya pada merek. Pengalaman ini akan mempengaruhi evaluasi konsumen dalam konsumsi, penggunaan atau kepuasan secara langsung dan kontak tidak langsung dengan merek.

Berdasarkan pemaparan di atas, maka tujuan penelitian yang ingin dicapai yaitu untuk mengetahui: 1) Hubungan antara Kepercayaan Konsumen dengan Kepuasan Pengguna Smartphone iPhone pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta. 2) Sumbangan Efektif Kepercayaan Konsumen terhadap Kepuasan Pengguna Smartphone iPhone pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta. 3) Tingkat Kepuasan Pengguna Smartphone iPhone pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta. 4) Tingkat Kepercayaan Pengguna Smartphone iPhone pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Tinjauan pustaka yang telah diuraikan di atas, maka hipotesis yang akan dikembangkan dalam penelitian ini adalah: ”Ada hubungan positif antara kepercayaan konsumen dengan kepuasan Mahasiswa Fakultas Psikologi pengguna

smartphone iPhone di Universitas Muhammadiyah Surakarta”. Hubungan positif

(12)

8

kepuasan pengguna smartphone iPhone. Sebaliknya, semakin rendah kepercayaan konsumen maka makin rendah pula kepuasan pengguna smartphone iPhone.

2. METODE

Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Subyek yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berjumlah 154 mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta pengguna smartphone iPhone. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan incidental sampling atau secara kebetulan ditemu dengan tidak menggunakan janji atau perencanaan lain terhadap calon subyek, bila memenuhi kriteria maka dapat dijadikan sumber data peneliti yaitu mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta yang menggunakan smartphone iPhone. Metode dalam pengumpulan data menggunakan skala kepercayaan konsumen dengan menggunakan aspek dari Mc Knight (2000) dan kepuasan konsumen menggunakan aspek dari Kotler (2005).

Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan Koefisien Validitas Isi – Aiken’s V. Aiken (1985) merumuskan formula Aiken’s V untuk menghitung

content-validity coefficient diperoleh dari hasil penilaian dari panel ahli sebanyak

3 dosen. Nilai validitas kurang dari 0,8 dinyatakan tidak valid atau gugur, serta tidak digunakan dalam penelitian. Sedangkan untuk uji reliabilitas ini dilakukan dengan melihat nilai Cronbach’s Alpha, jika Cronbach’s Alpha (α) yang diyatakan dalam koefisien reliabel atau lebih besar dari 0,6 maka jawaban konsumen dikatakan reliabel sehingga data tersebut layak untuk digunakan dalam penelitian selanjutnya.

Sebelum melakukan analisis data, peneliti menguji asumsi data penelitian Pada perhitungan Kolmogorov-Smirnov untuk variabel kepuasan menghasilkan nilai uji statistik Z sebesar 1,401 dengan signifikansi atau p sebesar 0,039. Nilai p < 0,05 berarti bahwa data variabel kepuasan dapat dinyatakan tidak berdistribusi normal. Adapun perhitungan Kolmogorov-Smirnov untuk variabel kepercayaan menghasilkan nilai uji statistik Z sebesar 1,458 dengan signifikansi atau p sebesar 0,029. Nilai p < 0,05 berarti bahwa data variabel kepercayaan juga dinyatakan

(13)

9

tidak berdistribusi normal. Oleh karena kedua variabel penelitian dinyatakan tidak berdistribusi normal maka dapat disimpulkan bahwa data penelitian tidak memenuhi asumsi normalitas. Karena hasil uji normalitas tidak berdistribusi normal maka peneliti menggunakan uji non-parametric.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1Hasil

Uji hipotesis berdasarkan hasil perhitungan teknik analisis Non-parametrik dari Spearman’s diperoleh nilai koefisien korelasi (rxy) sebesar 0,371 signifikansi (p) = 0,000 (p < 0,01) yang artinya ada hubungan yang positif atau signifikan antara kepuasan dengan kepercayaan mahasiswa Fakultas Psikologi pengguna

smartphone iPhone di Universitas Muhammadiyah Surakarta. Seemakin tinggi

kepercayaan konsumen maka semakin tinggi pula rasa kepuasan konsumen pengguna iPhone. Sebaliknya, semakin rendah keprcayaan konsumen maka semakin rendah pula rasa kepuasan konsumen pengguna iPhone. Sehingga hipotesis yang diajukan oleh peneliti dapat diterima.

Berdasarkan kategori skala kepercayaan konsumen yang diketahui bahwa terdapat 90,25% (139 orang) yang memiliki kepercayaan konsumen yang tinggi. Sedangkan 72,1% (111 orang) yang memiliki kepuasan konsumen yang sedang. Hal ini menujukan bahwa variabel kepercayaan konsumen termasuk dalam kategori yang tinggi.

3.2Pembahasan

Kepercayaan seseorang terhadap suatu hal tidak diragukan lagi berhubungan dengan pengalaman positif atau kepuasan orang tersebut akan obyek yang dimaksud. Hanya saja arah kausalitas atau sebab akibat yang menghubungkan kedua aspek psikologis tersebut masih belum terdefinisikan secara pasti. Konsep ini terutama terimplikasi dalam masalah pemilihan dan penggunaan suatu produk tertentu. Hal inilah yang menjadi dasar dilakukannya studi empirik oleh peneliti untuk membuktikan adanya hubungan antara kepercayaan dengan kepuasan konsumen pengguna smartphone iPhone dengan

(14)

10

subyek penelitian para mahasiswa Fakultas Psikologi di Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Hasil penelitian secara deskriptif menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan responden terhadap smartphone iPhone termasuk relatif tinggi. Hal ini diperkuat dengan teori dari Costabile (dalam Lubis, 2011) yang mendefinisikan bahwa kepercayaan (trust) sebagai tanggapan terhadap keterhandalan dari sudut pandang pelanggan yang didasarkan pada pengalaman, atau mengarah pada tahapan transaksi atau interaksi yang dicirikan oleh terpenuhinya harapan kinerja produk dan tercapainya kepuasan. Kepercayaan yang tinggi tercermin dalam bentuk keyakinan responden terhadap smartphone iPhone yang digunakan, hal tersebut sesuai dalam aspek McKnight et al (2002) keyakinan terhadap perilaku baik penjual dalam melayani konsumen

(benevolence), keyakinan terhadap kejujuran produsen untuk menjaga kualitas dan

memenuhi keinginan konsumen (intergrity), keyakinan terhadap kemampuan

smartphone iPhone yang digunakan dapat memenuhi kebutuhan, dan keyakinan

terhadap kemampuan smartphone iPhone yang dapat berkompetisi di pasaran

(competence) . Mowen dan Minor (dalam Bahrudin dan Zuhro, 2015) juga

menyatakan bahwa kepercayaan merupakan pengetahuan kognitif kita tentang sebuah objek, maka sikap merupakan tanggapan perasaan atau afektif yang kita miliki tentang objek. Pertama-tama konsumen membentuk kepercayaan terhadap sebuah produk kemudian mengembangkan sikap. Jika sikap menjadi positif maka akan terjadi kesetiaan merek. Kepercayaan menurut Ballester dan Alleman (dalam Ferrinadewi, 2005) merupakan variabel kunci dalam mengembangkan keinginan konsumen akan produk yang tahan lama untuk mempertahankan hubungan jangka panjang, dalam hal ini hubungan konsumen dengan brand dari suatu perusahaan tertentu.

Hampir senada dengan deskripsi mengenai tingkat kepercayaan, hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kepuasan responden terhadap smartphone iPhone termasuk sedang dibandingkan tingkat kepercayaan mereka. Namun dari hasil yang diperoleh dapat dikatakan bahwa kinerja yang dihasilkan oleh

(15)

11

harapan yang awalnya telah ditetapkan sebelum menggunakan produk tersebut. Oliver (dalam Titis, 2014) menyatakan bahwa kepuasan pelanggan adalah respon pelanggan untuk pemenuhan kebutuhan mereka. Artinya, penilaian terhadap bentuk khas dari produk, dalam hal memberikan tingkat kenyamanan yang terkait dengan pemenuhan kebutuhan, mungkin di bawah harapan pemenuhan memenuhi kebutuhan pelanggan atau melebihi harapan pelanggan hal ini pula sesuai dengan aspek expectation (harapan) dari Kotler (2005). Ketika kinerja produk sama / melebihi harapan pelanggan, maka pelanggan akan puas / sangat puas hal ini masuk dalam aspek comparisme (kesesuaian). Tetapi jika kinerja produk tidak memenuhi harapan pelanggan, maka pelanggan tidak puas hal ini sesuai dengan aspek discrepancy (ketidak-sesuaian). Eggert A. & Ulaga (dalam Ahmed, 2014) mengemukakan bahwa berbagai studi telah menunjukkan bahwa kesetiaan pelanggan dipengaruhi oleh kepuasan yang melalui tingkat kepuasan kita bisa meramal niat pembelian dan perilaku konsumen terhadap merek produk.

Hasil pengujian hipotesis dalam penelitian ini telah memberikan bukti empirik mengenai adanya hubungan positif antara kepercayaan dengan kepuasan konsumen pengguna smartphone iPhone. Mengacu pada teori yang dikemukakan Costabile (dalam Sunarto, 2004), bentuk kausalitas hubungan antara dua variabel tersebut adalah kepuasan sebagai faktor pembentuk kepercayaan. Costabile menyatakan bahwa kepuasan konsumen merupakan hasil dari keberhasilan penyedia produk dalam memenuhi harapan konsumen dan secara definitif mempengaruhi perubahan sikap, pembelian ulang dan loyalitas. Konsumen yang puas cenderung menjadi konsumen yang loyal, dan konsumen yang puas akan melakukan pembelian ulang. Hal senada juga dikemukakan oleh Bahrudin (2015) bahwa pengalaman yang mampu membuat sikap positif terhadap konsumen, akan menimbulkan rasa puas atau kepuasan pelanggan, di samping itu untuk perasaan positif yang dibangun terhadap produk akan membangun kepercayaan. Proposisi yang ditunjukkan dalam Djati (2005) juga menegaskan hal tersebut yaitu bahwa kepercayaan terbentuk dari kepuasan pelanggan yang kemudian menjadi indikasi awal terbentuknya kesetiaan pelanggan.

(16)

12

Penelitian ini secara matematis memperkirakan besarnya kontribusi pengaruh kepuasan terhadap kepercayaan pengguna smartphone iPhone sebesar 13,8%. Mengingat variabel psikologis umumnya terbentuk oleh multifaktor yang biasanya tidak memiliki batasan yang pasti, maka kontribusi sebesar itu menunjukkan cukup tingginya determinasi kepuasan dalam membentuk kepercayaan konsumen. Adapun kontribusi sisa sebesar 86,2% berarti berasal dari faktor-faktor lain di luar kepuasan seperti harga produk, kualitas produk, reputasi produk, bentuk produk, keandalan produk yang sesuai dengan apa yang dijanjikan, jaminan atau garansi dan kualitas komunikasi antar penjual.

Oleh karena itu perlu terus dilakukan studi lebih lanjut untuk menggali faktor-faktor tersebut terutama yang memiliki kekuatan deterministik tinggi terhadap kepercayaan.

4. PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian terhadap mahasiswa Fakultas Psikologi pengguna smartphone iPhone di Universitas Muhammadiyah Surakarta dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1) Ada hubungan positif antara kepuasan dengan kepercayaan mahasiswa pengguna smartphone iPhone. 2) Tingkat kepuasan mahasiswa pengguna smartphone iPhone termasuk tinggi. 3) Tingkat kepercayaan mahasiswa pengguna smartphone iPhone termasuk tinggi. 4) Kontribusi pengaruh kepuasan terhadap kepercayaan cukup besar yaitu 13,8%.

Adapun saran dari peneliti, antara lain: 1) Bagi produsen smartphone iPhone, bagi produsen diharapkan untuk dapat meningkatkan kualitas produk yang memiliki kualitas mutu lebih baik dari yang sebelumnya. selain itu faktor-faktor yang dapat dipertimbangkan lebih lanjut khususnya yang berkaitan dengan harga produk, bentuk produk, keandalan produk yang sesuai dengan apa yang dijanjikan, jaminan atau garansi dan kualitas komunikasi antar penjual dengan pembeli agar konsumen pun tidak berpindah keproduk lain. 2) Bagi pengguna

smartphone iPhone sekiranya penelitian ini dapat mewakili dan membantu untuk

mempertimbangkan dalam kepercayaan konsumen berserta kepuasan pengguna iPhone dikalangan masyarakat. Adapun faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan,

(17)

13

antara lain harga produk, kualitas produk dan reputasi produk. 3) Untuk penelitian selanjutnya disarankan dapat dijadikan sebagai kajian dalam pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang Psikologi serta dapat memberikan kontribusi teoritis mengenai hubungan antara kepercayaan konsumen dengan kepuasan pengguna iPhone. Penelitian lebih lanjut juga perlu terus dilakukan untuk menggali faktor-faktor lain selain kepuasan yang dapat mempengaruhi kepercayaan konsumen terutama dalam perluasan populasi penenlitian.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadinejad, B., Karampour, A., & Nazari, Y. (2014). A Survey On Interactive Effect Of Brand Image and Perceived Quality Of Service On Each Other; (Case Study: Etka Chain Stores). Journal of Business and Management

Review, 3 (8). Hal 217-224. Diunduh dari http://Proquest.com.

Anastuti, K. U., Arifin, Z., & Wilopo. (2014). Pengaruh Diferensiasi Produk Terhadap Kepuasan Pelanggan (Survei pada Mahasiswa Pengguna iPhone di Universitas Brawijaya Malang). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), 7 (1). Diunduh dari http://administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id.

Bahrudin, M., Zuhro, S. (2015). Pengaruh Kepercayaan Dan Kepuasan Pelanggan Terhadap Loyalitas Pelanggan.Jurnal Bisnis dan Manajemen Islam. Vol. 3, No.1.

Barakati, D.P. (2013). Dampak Penggunaan Smartphone Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris (Persepsi Mahasiswa). (Skripsi, Fakultas Sastra Universitas Sam Ratulangi.).

Birgelen, Marcel Van, Ko de Ruyter dan Wetzels,M. (2000).“The Impact of Incomplete Information on the Use of Marketing Research Intelligence in International Service Settings”. Journal of Service Research. Vol. 2, No. 4. Diunduh dari http://journals.sagepub.com.

Cronin Jr,J.J. & Taylor, S.A. (1992). “Measuring Service Quality: a Rexamination and Extension”. Journal of Marketing. Vol. 56, No. 3. Diunduh dari

http://www.jstor.org/.

Dewi, Titis Shinta. (2005). Analisis Penentuan Posisi Merek Mobil Jenis Cry Car Berdasarkan Persepsi dan Preferensi Konsumen di Kota Malang. Jurnal Ekonomi dan Manajemen.

(18)

14

Ferrinadewi, Erna & S.Pantja Djati (2004). Upaya Mencapai Loyalitas Konsumen dalam Perspektif Sumber Daya Manusia. Jurnal Kewirausahaan dan

Manajemen. Vol.6 No.1, pp.15-26.

Gaspersz, Vincent. (1997). Manajemen Kualitas dalam Industri Jasa. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka.

Gefen, D. (2000). E-commerce: The Role of Familiarity and Trust. Omega 28(5) 725– 737.

Kabiri, Fateme. (2013). Effective Factors on Consumer Loyalty and Satisfaction. Kuwait Chapter of Arabian. Journal of Business and

Management Review. Vol. 2, No.10; June.

Kotler, Philip. (2005). Manajemen Pemasaran. Diterjemahkan oleh: Drs. Benyamin Molan, Jilid 2, Edisi Kesebelas. Jakarta: Penerbit Index.

Lau, G.T. dan Lee, S.H. (1999). “Consumers’ Trust in a Brand and the Link to Brand Loyalty”. Journal of Market Focused Management. Vol. 4, No. 2. Lubis, Dharmawan. (2011). Pengaruh Brand Characteristic Terhadap

Kepercayaan Dan Niat Beli Konsumen Serta Dampaknya Pada Loyalitas Konsumen. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis. Vol. 5. No. 1.

Lupiyoadi, Rambat dan Hamdani, A. (2001). Manajemen Pemasaran Jasa. Salemba Empat. Jakarta.

Mcknight, D. H., V. Choudury., & C. J. Kacmar. (2002). Developing And Validating Trust Measure for E-Commerce: An Integrative Typology.

Informatin System Research. 13(3), hal334-59.

Moorman, C., Zaltman, G., & Deshpande, R. (1992). Relationships between providers and users of market research: the dynamics of trust within and between organization. Journal of Marketing Vol. 29, No. 3, pp. 314-328. Peter dan Olson. (1996). Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran. D.

Sihombing (penerjemah). Consumen Behavior. Gelora Aksara Pratama. Jakarta

Rangkuti, Freddy. (2006). Measurung Customer Satisfaction. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama.

(19)

15

Saleem, Asma., Abdul Ghafar, Muhammad Ibrahim, Muhammad Yousuf and Naveed Ahmed. (2015). Product Perceived Quality and Purchase Intention with Consumer Satisfaction. Global Journal of Management and Business

Research: E Marketing. Vol. 15 No. 1, 2015. ISSN Online 2249-4588 &

ISSN Print 0975-5853.

Sunarto. (2004). Prinsip – Prinsip Pemasaran. Yogyakarta: Amus.

Susanti, Vivi.,Hadi, Cholichul,. M.Si. (2013). “Kepercayaan Konsumen dalam Melakukan Pembelian Gadgetsecara Online”. (Skripsi Fakultas Psikologi Universitas Airlangga Surabaya).

Yola, Melfa dan Duwi Budianto. (2013). Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Pelayanan Dan Harga Produk Pada Supermarket Dengan Menggunakan Metode Importance Performance Analysis (IPA). Jurnal

Optimasi Sistem Industri. Vol. 12, No. 12, hlm. 301-309. ISSN 2088-

4842. .

Referensi

Dokumen terkait

 Bonus demografi di suatu daerah ditandai dengan terus meningkatnya jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun) dan pada saat bersamaan jumlah penduduk usia belum produktif (0-

Telah dilakukan penelitian mengenai hubungan antara kadar kalsium, fosfor dan produk kalsium fosfor serum dengan skor pruritus pada 90 pasien yang menjalani hemodialisis

Hasil dari penelitian dengan analisis data menggunakan t-test menunjukkan p&lt;0.05 yang artinya adalah terdapat pengaruh antara latihan imageri dengan keterampilan

Salah satu metode pembelajaran yang dapat membuat siswa lebih aktif adalah metode cooperative learning tipe cooperative script, di mana cooperative learning adalah suatu

Padahal mereka sudah tahu mengenai peraturan serta konsekuensi apabila melanggar.Mereka juga enggan untuk mencari informasi mengenai safety riding apabila informasi yang ada

Alhamdulillahirobbil alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya selama pelaksanaan penyusunan skripsi

[r]

Makna yang diperoleh dari judul tersebut adalah pemanfaatan potensi bantaran sungai dan TSTJ sebagai sebuah ruang yang memiliki fungsi sebagai Rekreasi Taman Air, yaitu