• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KLIPING DALAM ARTIKEL SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA KELAS XI-A SMA NEGERI 5 BAUBAU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH KLIPING DALAM ARTIKEL SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA KELAS XI-A SMA NEGERI 5 BAUBAU"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

9

JURNAL IDRUS QAIMUDDIN, VOL.2, No. 1, JANUARI-JUNI 2020

PENGARUH KLIPING DALAM ARTIKEL SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA TERHADAP

MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA KELAS XI-A SMA NEGERI 5 BAUBAU

Kamasiah, Lanry Febrianty M. Nunsi, Wahyuni Hasbul STAI YPIQ Baubau

kamasiah302@gmail.com, lanrifebrianty1986@gmail.com, wahyunihasbul90@gmail.com

Abstrak

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kliping dalam artikel sebagai media pembelajaran Bahasa indonesia terhadap motivasi belajar siswa kelas XIa SMA Negeri 5 Baubau. Metode dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif Penggunaan kliping dalam artikel sebagai media pembelajaran Bahasa Indonesia terhadap motivasi belajar siswa. Berdasarkan analisis dan interpretasi yang telah dilakukan, maka penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan yaitu nilai koefisien pengaruh antara hasil penelitian pengaruh kliping dalam artikel sebagai media pembelajaran bahasa Indonesia terhadap motivasi belajar siswa sebesar 0,605. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh angka indeks korelasi sebesar 0,605, kemudian angka ini di interpretasikan pada interpretasi secara sederhana angka indeks korelasi yang diperoleh ternyata terletak antara 0,40 . 0,70 dengan ini berarti terdapat korelasi yang positif yang signifikan antara variabel X (penggunaan kliping dalam artikel sebagai media pembelajaran bahasa Indonesia) dengan variabel Y (motivasi belajar siswa).

Kata Kunci: Kliping, Media Pembelajaran, Motivasi Belajar

A.PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan batu pijakan untuk mencapai suatu negara dan bangsa yang berkualitas baik itu di lihat dari aspek psikomotorik, afektif serta kognitif yang dimiliki oleh individu dalam suatu kelompok atau masyarakat. Sehingga diperlukan suatu pendidikan yang mengairahkan dan menarik perhatian suatu individu agar dapat mengembangkan ketiga aspek tersebut agar tercapainya kualitas dari suatu bangsa dan negara.

Di Indonesia sendiri, pendidikan mengalami berbagai macam perubahan yang dapat dilihat dari kurikulum yang argumentasinya lebih kepada kurikulum tersebut perlu diganti karena tidak sesuai dengan zaman atau era yang sedang terjadi sehingga diperlukan suatu pembaharuan. Selain itu, Pendidikan di era- modern di tuntut dengan suatu hal yang baru, hal ini di karenakan dalam pengajaran suatu pembelajaran di suatu sekolah secara khusus berbeda-beda tergantung dari materi, media dan metode yang digunakan. Pengajaran yang konvensional saat ini membuat siswa merasa jenuh akan proses pembelajaran sehingga diperlukan suatu pembelajaran yang menarik perhatian siswa khususnya pada pendidikan di sekolah. Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa negara ia berfungsi sebagai bahasa pengantar di lembaga-lembaga pendidikan, sebagai pengembang kebudayaan, sebagai pengembang ilmu pengetahuan dan teknologi, serta sebagai alat perhubungan dalam kepentingan pemerintahan dan kenegaraan. (Slamet, 2008: 5).

Pengajaran bahasa Indonesia bertujuan untuk mengembangkan kemampuan menggunakan bahasa Indonesia dalam segala fungsinya, yaitu sebagai sarana komunikasi, sarana, berpikir/bernalar, sarana persatuan, dan sarana kebudayaan. Kemudian pembelajaran Bahasa Indonesia juga mempunyai sasaran, “Sasaran

(2)

10

JURNAL IDRUS QAIMUDDIN, VOL.2, No. 1, JANUARI-JUNI 2020

pembinaan bahasa Indonesia bagi siswa SMA ialah (1) agar siswa memiliki kemampuan berbahasa Indonesia yang baik dan benar, (2) dapat menghayati bahasa dan sastra Indonesia”. (Sabarti, 2011: 10-11).

Sehubungan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaat hasil-hasil teknologi dalam proses belajar. Para pendidik dituntut agar mampu menggunakan media yang dapat disediakan oleh sekolah dan tidak tertutup kemungkinan bahwa media tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Berbagai macam media pembelajaran merupakan salah satu faktor penunjang yang penting dalam proses peningkatan belajar. Ada dua unsur yang amat penting dalam pembelajaran yaitu metode mengajar dan media pengajaran.Perkembangan teknologi juga sangat berperan penting dalam proses pembelajaran serta penggunaan alat bantu sangat membantu aktivitas proses belajar mengajar di kelas terutama peningkatan prestasi belajar siswa atau mahasiswa. Penggunaan media pengajaran turut menentukan keberhasilan dan meningkatkan kualitas pembelajaran. Media memiliki kekuatan positif yang mampu membuat proses pembelajaran lebih kreatif dan dinamis.

Saat ini peran media sangat dibutuhkan dalam proses pembelajaran, media bukan hanya sekedar alat bantu tetapi sudah merupakan bagian yang integral dalam sistem pendidikan dan pembelajaran. Untuk itu para guru dituntut agar mampu menggunakan alat-alat yang dapat disediakan oleh sekolah, dan tidak tertutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Salah satu media pembelajaran dalam pendidikan internal adalah membuat kliping, untuk meningkatkan motivasi belajar siswa, sehingga menumbuhkan pengetahuan visualisasi dengan mengutamakan kualitas suatu proses pembelajaran. Pembelajaran Bahasa Indonesia, Masyarakat dan dunia Pendidikan menganggap semua tulisan di media cetak (koran, majalah, tabloid, buletin, jurnal, dan news letter) sebagai artikel. Dalam dunia jurnalistik, biasanya artikel hanya menyangkut satu pokok permasalahan dengan sudut pandang hanya dari satu disiplin ilmu. Tehnik penulisan artikel di dunia jurnalistik lazimnya menggunakan tehnik deduktif - induktif atau sebaliknya (Soesono, 2010: 45).

Selain menganggap semua tulisan di media cetak sebagai artikel, biasanya masyarakat juga tidak bisa membedakan antara artikel, opini, dan kolom. Padahal ketiga jenis tulisan tersebut berbeda. Opini biasanya lebih mengutamakan pendapat pribadi (buah pikiran) si penulis. Sementara kolom adalah artikel, opini, esai atau tulisan lain oleh penulis tetap, yang diberi ruang (rubrik) yang tetap pula. Untuk mengetahui lebih dalam tentang arti artikel, berikut ini adalah beberapa definisi dan pengertian dari artikel. Artikel adalah karya tulis lengkap di majalah atau surat kabar. Artikel dalam surat kabar biasanya membahas suatu hal secara terperinci.

Rendahnya motivasi di dalam pembelajaran ini mengindikasikan rendahnya pembelajaran Bahasa Indonesia dalam materi Kliping dalam Artikel yang membuat siswa merasa kurang tertarik dan menyebabkan kurangnya motivasi belajar siswa untuk melakukan pembelajaran di dalam kelas. Merosotnya motivasi untuk belajar dikalangan siswa sehingga hal inilah yang menimbulkan permasalahan dikalangan guru seperti timbulnya rasa malas dan keinginan tidak mau belajar, tidak ada komitmen untuk mengerjakan tugas dan hasil belajar siswa menurun, semua ini disebabkan karena tidak adanya motivasi belajar pada diri siswa sehingga muncullah rasa acuh yang membuat siswa malas untuk belajar. Berdasarkan masalah yang ada pada Siswa Kelas XIa SMA Negeri 5 Baubau tersebut yaitu rendahnya motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia maka sebagai seorang guru haruslah mampu mengatasinya dengan cara menciptakan suasana belajar yang kondusif, aktif dan efisien dan menyenangkan sehinga terciptalah prestasi dalam peserta didik tentunya

(3)

11

JURNAL IDRUS QAIMUDDIN, VOL.2, No. 1, JANUARI-JUNI 2020

dengan menggunakan pemberian pembelajaran yang tepat, sehingga tujuan pembelajaran terealisasi dengan baik

1. Kliping

Pada dasarnya kata clipping (bahasa inggris) berarti guntingan atau potongan. Kata clipping berubah menjadi kliping dalam bahasa Indonesia dengan sedikit mengalami perluasan makna. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Basiran, 2009: 134). Istilah kliping dijelaskan sebagai guntingan artikel, karya tulis atau berita yang dianggap penting dari surat kabar atau majalah untuk disimpan atau di dokumentasikan. Jadi, satu artikel pun dapat disebut sebagai kliping. Istilah yang berupa verba mengkliping berarti menggunting beberapa artikel dari koran/majalah. Hasilnya bahwa guntingan-guntingan artikel tersebut disebut guntingan pers. Guntingan pers dapat dilekatkan pada kertas tulis lalu dijilid dengan rapi. Barung (2007: 34-36) berpendapat bahwa menguraikan bahwa manfaat kliping ditinjau dari dua aspek yaitu :

a. Manfaat Kliping dari segi Proses

Dilihat dari segi prosesnya, kegiatan pengklipingan mempunyai beberapa manfaat yang antara lain seperti berikut:

1) Pada dasarnya prosedur pengklipingan dimulai dari kegiatan membaca artikel atau membaca berita. Dengan demikian, sebenarnya pengklipingan dapat menumbuhkan sekaligus meningkatkan minat baca. 2) Seperti telah disinggung di atas bahwa pengklipingan tidak lepas sama sekali dari kegiatan membaca. Bila rajin membaca sejumlah artikel/berita, para pelajar tentu menemukan hal-hal baru entah yang berkaitan dengan bahan pelajaran ataupun hal-hal baru sama sekali. Ini implikasinya, pengklipingan dapat memperluas pengetahuan para pelajar atau siapapun yang menyusun kliping.

3) Biasanya penyusunan kliping diluar jam sekolah. Dalam kaitan ini, pengklipingan dapat “mendidik” para pelajar untuk memanfaatkan waktu senggang.

4) Pengklipingan juga dapat dijadikan sebagai menyalurkan hobi. b. Manfaat kliping dari segi hasil.

Doyin (2002: 34-35) berpendapat bahwa bila ditinjau dari segi hasilnya, setelah guntingan pers itu dijilid seperti buku, pengklipingan memperhatikan beberapa manfaat seperti berikut:

1) Pengklipingan dapat membantu mendokumentasikan artikel-artikel ilmiah atau berita penting yang besar kemungkinan akan diperlukan sewaktu- waktu.

2) Pengklipingan dapat menambah bahan bacaan ilmiah yang aktual di perpustakaan. Implikasinya, secara tidak langsung si penyusun membantu sesame yang tidak berlangganan Koran di rumah atau membantu orang- orang yang belum pernah membaca artikel/berita itu pada saat penerbitannya.

3) Guntingan pers dapat dimanfaatkan sebagai sumber data atau bahan acuan untuik menyelesaikan tugas-tugas atau PR anak didik.

4) Pengklipingan dijadikan sebagai media pengajaran, dan juga sebagai bahan untuk menambah bacaan ilmiah agar kaum pendidik tidak ketinggalan informasi.

(4)

12

JURNAL IDRUS QAIMUDDIN, VOL.2, No. 1, JANUARI-JUNI 2020

2. Peran Media Pembelajaran Bahasa

Pembelajaran bahasa kedua merupakan suatu proses interaksi peserta didik dengan guru sebagai pendidik dan sumber belajar dalam lingkungan belajar bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua. Menurut Hamalik (2001: 21), peran media dalam proses interaksi tersebut antara lain:

a. Memperjelas penyajian konsep dan mengurangi verbalitas.

b. Memperdalam pemahaman peserta didik terhadap bahan ajar atau sumber belajar. c. Memperagakan pengertian yang abstrak kepada pengertian yang konkret.

d. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera manusia.

e. Mengatasi perbedaan karakteristik siswa (peserta didik) yang diakibatkan oleh pengalaman maupun lingkungan yang berbeda.

3. Artikel Sebagai Media Pembelajaran

Menulis artikel bukan hanya pekerjaan seorang wartawan ataupun copy writer saja. Namun, terkadang siswa ataupun mahasiswa sekalipun bisa mendapat tugas untuk menulis sebuah artikel. Artikel yang baik adalah artikel yang berbobot. Dalam artian, artikel yang memiliki isi yang bermutu, informatif serta mudah dicerna oleh para pembacanya. Walaupun terlihat sangat simple dan mudah, tidak sedikit dari kita yang menemui kesulitan saat akan menulis artikel. Dengan berbagai alasan, mulai dari tidak ada ide, tidak memahami pokok pikiran dari hal yang akan ditulis, dan alasan-alasan yang lain hingga mengakibatkan sebuah artikel menjadi tidak berbobot.

Pembuatan artikel bertujuan untuk menyampaikan gagasan dan fakta yang dapat meyakinkan, mendidik, dan menghibur. Ketika membaca berita yang ada di koran maupun majalah, banyak di antara kita yang menganggap bahwa berita tersebut adalah salah satu bentuk penulisan artikel yang dibuat untuk menyampaikan suatu berita. Bahkan, tulisan-tulisan yang ada di internet baik yang dituliskan di website atau blog dianggap salah satu bentuk penulisan artikel. Padahal, tidak semua bentuk penulisan berita tersebut merupakan bentuk artikel. Namun ternyata dari penulis-penulis yang sudah terbiasa menulis artikel pun masih banyak yang belum mengetahui dengan baik dan benar.

Arief (2006: 45) berpendapat bahwa sumber belajar dapat digolongkan dalam beberapa jenis, yaitu: 1) Jenis orang (people), 2) Pesan atau informasi (message), 3) Jenis bahan (materials), ke dalam jenis ini sering disebut perangkat lunas (software) yang di dalamnya terkandung pesan-pesan yang perlu disajikan dengan alat bantu atau tanpa alat bantu, misalnya: modul, majalah, OHP, compact disk (CD) program atau data, Alat (device) atau hardware yang menyajikan pesan, misalnya: projector film, video, TV, Komputer, dan lain-lain.

Perkembangan teknologi dan informasi juga semakin mengembangkan bentuk dan variasi media pembelajaran. Menurut Thomson (dalam Nugroho, 2011: 33) Artikel yang digunakan dalam pembelajaran dapat memberikan manfaat, yakni saat digunakan Artikel meningkatkan motivasi pembelajaran. Para siswa akan menikmati Artikel ini dan komputer memberikan tantangan di samping komputer menampilkan perpaduan antarteks, gambar, animasi gerak, dan suara secara bersamaan maupun bergantian.

4. Pengertian Motivasi Belajar

(5)

13

JURNAL IDRUS QAIMUDDIN, VOL.2, No. 1, JANUARI-JUNI 2020

(move). Motivasi menjelaskan apa yang membuat orang melakukan sesuatu, membuat mereka tetap melakukannya, dan membantu mereka dalam menyelesaikan tugas-tugas. Hal ini berarti bahwa konsep motivasi digunakan untuk menjelaskan keinginan berperilaku, arah perilaku (pilihan), intensitas perilaku (usaha, berkelanjutan), dan penyelesaian atau prestasi yang sesungguhnya (Pintrich, 2002; 45).

Paulina, (2001: 184) motivasi adalah sesuatu yang mendorong dan mengalahkan individu untuk melakukan sesuatu. Menurut Hamzah, (2008:406) motivasi adalah dorongan (baik sadar Atau tidak) untuk melakukan sesuatu dengan tujuan tertentu. Sedangkan Sardiman (2008: 75) mendefinisikan motivasi sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai.

Suprijono (2009: 163) berpendapat bahwa motivasi adalah perubahan dalam diri atau pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Motivasi dapat ditinjau dari dua sifat, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah keinginan bertindak yang disebabkan pendorong dari dalam individu, sedangkan motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang keberadaannya karena pengaruh dari luar individu. Tingkah laku yang terjadi dipengaruhi oleh lingkungan.

Thursan Hakim (2000) berpendapat yang dikutip Gora dan Sunarto (2010: 16), belajar adalah suatu proses perubahan-perubahan didalam manusia, ditampakan dalam bentuk peningkatan kualitan dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir dan lain-lain. Jadi dalam kegiatan belajar terjadinya adanya suatu usaha yang menghasilkan perubahan-perubahan itu dapat diamati secara langsung maupun tidak langsung. Motivasi belajar adalah proses yang memberi semangat belajar, arah, dan kegigihan perilaku. Artinya, perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang penuh energi, terarah dan bertahan lama.

B. METODE PENELITIAN

Metode dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif Penggunaan kliping dalam artikel sebagai media pembelajaran Bahasa Indonesia terhadap motivasi belajar siswa. Selanjutnya digunakan rancangan kuantitatif karena data dan penilaian tentang Penggunaan kliping dalam artikel sebagai media pembelajaran Bahasa Indonesia terhadap motivasi belajar siswa dalam pendeskripsiannya menggunakan statistik deskriptif, yakni berupa rata-rata hitung dan persentase. Dilihat dari jenisnya penelitian ini termasuk penelitian lapangan. Di katakan penelitian lapangan (responden) dan peneliti terlibat langsung dalam pengambilan data. Populasi penelitian ini adalah siswa Kelas XIa SMA Negeri 5 Baubau yang terdiri atas 25 siswa, yaitu 15 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan. Karena jumlah populasi kurang dari 100 orang, maka yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah 25 siswa.

Untuk analisa data, penulis menggunakan analisa data distribusi frekuensi, sedangkan pengaruh penggunaan kliping dalam artikel terhadap motivasi belajar siswa, penulis menggunakan analisa statistik dengan rumus Product Momet. Salah satu teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan angket yang disebarkan pada responden berdasarkan sampel. Kemudian data yang diperoleh diolah dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dengan menggunakan rumus:

(6)

14

JURNAL IDRUS QAIMUDDIN, VOL.2, No. 1, JANUARI-JUNI 2020

P = x 100 % N

P : Persentase yang dicari

F : Frekuensi (Analisis Jawaban)

N : Number of cases (Jumlah Responden)

C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Data Hasil Penilaian Penggunaan Kliping dalam Artikel

Hasil penelitian tentang pembelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan kliping dalam artikel pada siswa Kelas XIa SMA Negeri 5 Baubau. Di bawah ini akan di uraikan secara berikut:

Tabel 4.1. Hasil Penilaian Penggunaan Kliping dalam Artikel

Alternatif Frekuensi Persentase

Sangat Kurang Kurang Cukup Bagus Sangat Bagus 2 6 8 5 4 8 % 24 % 32 % 20 % 16 % Jumlah 25 100 %

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa siswa sebanyak 2 responden atau 8 % sangat kurang dalam pembelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan kliping dalam artikel, selanjutnya siswa sebanyak 6 responden atau 24 % kurang dalam pembelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan kliping dalam artikel, siswa sebanyak 8 responden atau 32 % cukup dalam pembelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan kliping dalam artikel, responden sebanyak 5 orang atau 20 % bagus dalam pembelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan kliping dalam artikel, sedangkan 4 siswa atau 16 % sangat bagus dalam pembelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan kliping dalam artikel.

Berdasarkan tabel persentase dan frekuensi setiap aspek penilaian di atas, maka peneliti menjelaskan tabulasi deskriptif nilai siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan kliping dalam artikel. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.2 dibawah ini:

(7)

15

JURNAL IDRUS QAIMUDDIN, VOL.2, No. 1, JANUARI-JUNI 2020

Tabel 4.2. Penilaian pembelajaran bahasa Indonesia dengan Menggunakan Kliping dalam Artikel

No No. Responden Skor

1 01 60 2 02 60 3 03 60 4 04 65 5 05 50 6 06 60 7 07 60 8 08 65 9 09 60 10 10 65 11 11 50 12 12 60 13 13 60 14 14 58 15 15 55 16 16 55 17 17 65 18 18 65 19 19 65 20 20 65 21 21 60 22 22 65 23 23 60 24 24 65 25 25 50 Jumlah 1503

Sumber : Hasil Penilaian pembelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan kliping dalam artikel

Berdasarkan hasil tabulase, dapat diketahui bahwa nilai rata-rata siswa yaitu 60 dari bobot skor sebanyak 1503 dalam Penilaian pembelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan kliping dalam artikel dengan kategori cukup. Selanjutnya penilaian terhadap motivasi belajar siswa dapat dilihat tabel di bawah ini:

(8)

16

JURNAL IDRUS QAIMUDDIN, VOL.2, No. 1, JANUARI-JUNI 2020

Tabel 4.3. Penilaian Motivasi Belajar Siswa

No No. Responden Skor

1 01 65 2 02 66 3 03 71 4 04 64 5 05 61 6 06 67 7 07 71 8 08 71 9 09 70 10 10 69 11 11 70 12 12 69 13 13 69 14 14 62 15 15 65 16 16 62 17 17 74 18 18 67 19 19 70 20 20 75 21 21 67 22 22 68 23 23 69 24 24 75 25 25 60 Jumlah 1697

(9)

17

JURNAL IDRUS QAIMUDDIN, VOL.2, No. 1, JANUARI-JUNI 2020

Berdasarkan hasil tabulase, dapat diketahui bahwa nilai rata-rata siswa yaitu 67 dari bobot skor sebanyak 1697 dalam Penilaian motivasi belajar siswa dengan kategori cukup. Selanjutnya menentukan nilai variabel X dan Y dapat dilihat pada tabel di bawah ini yang menunjukkan Penilaian pembelajaran bahasa Indonesia dengan Menggunakan Kliping dalam Artikel (X) dan Motivasi Belajar siswa (Y), adalah sebagai berikut:

Tabel 4.4 Penggunaan Kliping dalam Artikel (X) dan Motivasi Belajar siswa (Y)

No No. Responden

Penggunaan Kliping

dalam Artikel (X) Motivasi Belajar siswa (Y) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 60 60 60 65 50 60 60 65 60 65 50 60 60 58 55 55 65 65 65 66 71 64 61 67 71 71 70 69 70 69 69 62 65 62 74 67 19 19 65 70 20 20 65 75 21 21 60 67 22 22 65 68 23 23 60 69 24 24 65 75 25 25 50 60 Jumlah 1503 1697

(10)

18

JURNAL IDRUS QAIMUDDIN, VOL.2, No. 1, JANUARI-JUNI 2020

Data: Hasil Instrumen Kuesioner dan tes

Dari data tabel di atas jumlah total dari skor pembelajaran bahasa Indonesia terhadap Penggunakan Kliping dalam Artikel adalah 1503 sehingga rata-rata nilainya adalah:

X 1503 Mx = = = 60,12

N25

Mx = Rata-rata nilai tes ∑X = Jumlah total dari nilai tes N = Jumlah siswa

Sedangkan jumlah total dari nilai prestasi belajar adalah 1697, sehingga rata-rata nilai motivasi belajar dapat dihitung sebagai berikut:

X 1697

Mx = = = 67,88

N 25

My = Rata-rata nilai motivasi belajar ∑Y = Jumlah total dari nilai motivasi belajar N = Jumlah siswa

Jadi rata-rata skor psikologi dalam kajian premanisme adalah 60,12 dan rata-rata nilai prestasi belajar adalah 67,88. Untuk mengetahui apakah ada hubungan yang positif antara Penggunaan Kliping dalam Artikel (variabel X) dengan motivasi belajar siswa (variabel Y), maka penulis menggunakan rumus .Product Moment. dengan memasukkan data-data yang diperoleh ke dalam tabel yaitu:

(11)

19

JURNAL IDRUS QAIMUDDIN, VOL.2, No. 1, JANUARI-JUNI 2020

Tabel 4.5. Jumlah Nilai dari Variabel (X) dan (Y)

No X Y XY 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 60 60 60 65 50 60 60 65 60 65 50 60 60 58 55 55 65 65 65 65 65 66 71 64 61 67 71 71 70 69 70 69 69 62 65 62 74 67 70 75 3600 3600 3600 4225 2500 3600 3600 4225 3600 4225 2500 3600 3600 3364 3025 3025 4225 4225 4225 4225 4225 4356 5041 4096 3721 4489 5041 5041 4900 4761 4900 4761 4761 3844 4225 3844 5476 4489 4900 5625 3900 3960 4260 4160 3050 4020 4260 4615 4200 4485 3500 4140 4140 3596 3575 3410 4810 4355 4550 4875 21 22 23 24 25 60 65 60 65 50 67 68 69 75 60 3600 4225 3600 4225 2500 4489 4624 4761 5625 3600 4020 4420 4140 4875 3600 N = 25 1503 1697 90936 115595 102316

(12)

20

JURNAL IDRUS QAIMUDDIN, VOL.2, No. 1, JANUARI-JUNI 2020

N ∑XY- (∑X) (∑Y) rxy = 25. 102316 – (1503) (1697) = [25. 90936² - (1503 )] [25.115595² - (1697)] 2557900 - 2550591 = (2273475)- (259009) x (2889875)- (2879809) 7309 = 7309 = 12067,094 = 0,605

2. Pembahasan Hasil Penilaian Penggunaan Kliping dalam Artikel

Dari perhitungan di atas ternyata angka nilai koefisien pengaruh antara hasil penelitian pengaruh kliping dalam artikel sebagai media pembelajaran bahasa Indonesia terhadap motivasi belajar siswa sebesar 0,605. Selanjutnya untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang positif atau tidak, maka r hasil perhitungan dibandingkan dengan .r. tabel.

Seperti telah dikemukakan pada bab terdahulu dalam memberikan interpreasi terhadap rxy atau ro dapat ditempuh dengan cara, Interpretasi secara sederhana yaitu: Dari perhitungan di atas, telah diperoleh rxy sebesar 0,605. Jika diperhatikan, maka Angka Indeks pengaruh yang telah diperoleh tidak bertanda negatif. Ini berarti pengaruh antara variabel X ( penggunaan kliping dalam artikel sebagai media pembelajaran bahasa Indonesia) dengan variabel Y (motivasi belajar siswa) terdapat pengaruh yang searah; dengan istilah lain: terdapat pengaruh yang positif diantara kedua variabel tersebut. Apabila dilihat besarnya rxy yang diperoleh ini, yaitu: 0,605 ternyata terletak antara 0,40 . 0,70. dapat dinyatakan bahwa korelasi antara variabel X dan variabel Y ialah pengaruh yang tergolong sedang atau cukup. Dengan demikian secara sederhana dapat penulis berikan interpretasi terhadap rxy tersebut, yaitu bahwa terdapat pengaruh positif yang signifikan antara variabel X (penggunaan kliping dalam artikel sebagai media pembelajaran bahasa Indonesia) dengan variabel Y (motivasi belajar siswa).

[N ∑X² - (∑X)²] [N ∑Y² - (∑Y)²]

(13)

21

JURNAL IDRUS QAIMUDDIN, VOL.2, No. 1, JANUARI-JUNI 2020

D.PENUTUP 1. Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan interpretasi yang telah dilakukan, maka penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan yaitu nilai koefisien pengaruh antara hasil penelitian pengaruh kliping dalam artikel sebagai media pembelajaran bahasa Indonesia terhadap motivasi belajar siswa sebesar 0,605. Selanjutnya untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang positif atau tidak, maka r hasil perhitungan dibandingkan dengan .r. tabel. Sedangkan motivasi belajar siswa yang diambil dari nilai rata-rata raport siswa menunjukkan sembilan orang siswa mempunyai nilai baik dengan nilai rata-rata masing-masing adalah 70, 71, 74, 75. Enam belas orang siswa mempunyai nilai cukup dengan nilai rata-rata masing-masing adalah 60, 61, 62, 64, 65, 66, 67, 68, 69. jumlah nilai rata-rata keseluruhan adalah 67,88. ini menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa rata- rata. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh angka indeks korelasi sebesar 0,605, kemudian angka ini di interpretasikan pada interpretasi secara sederhana angka indeks korelasi yang diperoleh ternyata terletak antara 0,40 . 0,70 dengan ini berarti terdapat korelasi yang positif yang signifikan antara variabel X (penggunaan kliping dalam artikel sebagai media pembelajaran bahasa Indonesia) dengan variabel Y (motivasi belajar siswa).

2. Saran

a. Untuk para orang tua hendaklah menyadari bahwa keluarga merupakan lembaga pertama dalam kehidupan anak, tempat ia belajar dan menyatakan diri sebagai makhluk sosial. Keluarga memberikan dasar pembentukan tingkah laku, watak, moral dan pendidikan pada anak. Pengalaman interaksi di dalam keluarga akan menentukan pula pola tingkah laku anak terhadap premanisme dalam masyarakat. Walaupun anak telah di masukkan ke sekolah, namun bukan berarti peran orang tua dalam mendidik anak hilang. Bahkan cara orang tua dalam mendidik anak-anaknya itu sangat berhubungan dengan prestasi belajar yang akan dicapai siswa.

b. Untuk para guru, karena sekolah merupakan lembaga pendidikan setelah keluarga hendaklah memperhatikan perkembangan siswa terutama yang mempunyai pestasi rendah atau mempunyai kesulitan dalam belajar.

c. Untuk para siswa janganlah merasa takut untuk berkomunikasi, baik dengan orang tua maupun guru, serta selalu mengkaji dan mewaspadai aksi premanisme diSekolah. Karena para pendidiklah yang akan membimbing anak didik mereka menuju kedewasaan. Yang lebih terpenting berusahalah terus untuk dapat berprestasi.

(14)

22

JURNAL IDRUS QAIMUDDIN, VOL.2, No. 1, JANUARI-JUNI 2020

DAFTAR PUSTAKA

Arief, Sardiman. 2006. 1001 Meniti Sumber Bahan Ajar. Jakarta: Akademi Pressindo. Arikunto, S. 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Bumi Aksara

Barung, Kanis. 2007. Teaching The Chill to Read. New Yoak: Macmilan Company.

Basiran, Mokh. 2009. Apakah yang Dituntut GBPP Bahasa Indonesia Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Yogyakarta: Depdikbud.

Doyin, mukh.dkk.2002.Bahasa Indonesia dalam penulisan karya ilmiah. Semarang: Nusa Budaya.

Gora, Winastwan dan Sunarto. 2010. Pakematik. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Hamalik. 2001. Media Pembelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Bumi Angkasa. Hamzah, Uno B. 2008. Motivasi Siswa dalam Pengajaran Jakarta: Gramedia Widiasarana, Cet. II.

John W, Santrock. 2007. Perkembangan Anak. Jilid 1 Edisi kesebelas. Jakarta : PT. Erlangga.

Moleong, J.L. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Nugroho, S, Juhana. 2011. Dokumentasi dan Perpustakaan, Bandung: CV Armico; cet. III. Pannen, Paulina. 2001. Kontruktivisme dalam Pembelajaran. Jakarta: Depdiknas

Pintrich, Paul R. 2002. Motivation in Education : Theory,Research, and Applications-2nd . Upper Saddle River. New Jersey : Merril Prentice Hall.

Sabarti, Ahmad. 2011. Strategi Belajar-Mengajar dan Micro Teaching. Jakarta: Quantum Teaching

Saepudian, Asep. 2011. Implementasi Model Pembelajaran Berabasis Masalah untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Ranah Kognitif, Ranah Afektif dan Ranah Psikomotor) pada Siswa Kelas XI SMA Negeri Bandung. Skripsi FMIPA UPI. Sardiman. 2008. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada.

Slamet, Dewa Ketut, 2008. Pengantar Pelaksanaan Program (Bimbingan dan Konseling di Sekolah). Jakarta: Penerbit Rineka Cipta

Soesono, Kalimun. 2010. Penggunaan Kliping Pengajaran Bahasa Indonesia. Makalah disajikan dalam Konferensi Internasional Pengajaran Bahasa Indonesia sebagai media Bahasa. Salatiga: Univeristas Kristen Satya Wacana.

Spradley, P J. 2007. Metode Etnografi. Yogyakarta: Tiara Wacana Sugiyono. 2002. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: CV Alfabeta.

(15)

23

JURNAL IDRUS QAIMUDDIN, VOL.2, No. 1, JANUARI-JUNI 2020

Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Gambar

Tabel 4.1. Hasil Penilaian Penggunaan Kliping dalam Artikel
Tabel 4.2. Penilaian pembelajaran bahasa Indonesia  dengan Menggunakan Kliping dalam Artikel
Tabel 4.4 Penggunaan Kliping dalam Artikel (X) dan  Motivasi Belajar siswa (Y)
Tabel 4.5. Jumlah Nilai dari Variabel (X) dan (Y)

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penulisan ini adalah mendapatkan matching maksimal pada graf bipartit berbobot, menentukan kompleksitas running time algoritma Kuhn Munkres, dan

Alasan Pelawan Mengajukan Perlawanan Pihak Ketiga (Derden Verzet) Terhadap Sita Eksekutorial Dalam Perkara Perdata di Pengadilan Negeri Surakarta ... Pertimbangan Hakim

Akibat posisi dari daun pintu yang miring (membentuk sudut dengan garis khayal awal saat pintu tertutup) maka terjadi perubahan kedalaman. Perubahan dari kedalaman ini

Pada simpulan hasil belajar siswa dalam melakukan gerak dasar guling depan. melalui permainan sundul bola di matras mengalami

Dengan demikian dapat diartikan bahwa variabel bebas (inovasi produk, kualitas produk, dan ekuitas merek) dapat menjelaskan keputusan pembelian konsumen alat peraga

Dinamika Perubahan Psikologis Kompetensi Hidup Damai Pasca Intervensi Layanan Bimbingan berbasis Cultivating

[r]

Masyarakat/Pihak Ketiga (Pengadaan Ternak Sapi Bali Jantan dan Ternak Sapi Bali Betina) Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Muara Enim Tahun Anggaran 2016.. AGRO