• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor Determinan Akhlak Remaja

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Faktor Determinan Akhlak Remaja"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

FAKTOR DETERMINA

Pola Asuh Orang

Religiusitas Terhadap

(SM

Abstract

The background of the rese with the existence of some phen teenagers morality decreasing nowadays. It can be shown from the like cheating, ditching, ignoring the p clothes that do not cover their bodie violation like drinking alcohol, promiscuity, abortion, or involved in brawl, motorcycle gang, robbery or r of this study is morals and the factor it. The factors are limited to religio internal factors as well as parenting and mass media as external factors data were taken through questionna scale and observation. The data wer analyzed by using the statistical pac science program (spss) for window The Techniques that were used to study include: descriptive analysis analysis.

Keywords: morality of adolesce parenting, peers interaction, mass m and religiosity.

Abstrak

Penelitian ini dilatarbelakang keprihatinan dewasa ini banyak fenomena merosotnya akhlak rem mulai dari yang ringan seper membolos, mengabaikan shalat, atau pakaian yang tidak menutup aurat, berat seperti minum-minuman keras narkoba, pergaulan bebas, aborsi, dalam tindak kejahatan seperti motor, perampokan atau pemerk lingkup penelitian ini adalah akhla faktor-faktor yang mempengaruhinya yang dikaji dibatasi pada faktor relig faktor internal serta faktor pola a teman sebaya, dan media massa eksternal. Data diperoleh melalui k

NAN AKHLAK REMAJA (Studi Tentan

ang Tua, Teman Sebaya, Media Mas

dap Akhlak Siswa Di Sekolah Men

SMA) Negeri 5 Prabumulih)

Suharman

Guru SMA Negeri 5 Prabumulih

E-mail:suharmankowi@gmail.com

research concerns enomenon about g that happen the light violation e prayer, or using dies, to the heavy l, taking drugs, in crimes such as or rape. The scope tors that influence ligiosity factors as ting factors, peers, tors. This research naire, psychology ere obtained and package for social ows version 20.0. to analyze in this is and inferential

scents, style of media expossure,

angi oleh adanya k sekali terjadi emaja. Wujudnya erti menyontek, tau menggunakan rat, hingga yang ras, mengonsumsi rsi, atau terlibat ti tawuran, geng erkosaan. Ruang hlak remaja dan nya. Faktor-faktor eligiusitas sebagai asuh orang tua, sa sebagai faktor i kuisioner, skala

psikologi dan observasi. Dar dianalisis dengan menggunak

Package For Social Scien

versi 20.0. Teknik analisis y penelitian ini meliputi: an analisis inferensial.

Kata Kunci: Akhlak Rema Tua, Teman Sebaya, Media M

Akhlak merupakan pe seorang muslim sejati yang d akidah dan syariah yang ben belum dapat dikatakan s seorang muslim jika ia tidak baik, meskipun ia sangat be ibadah dengan baik. Begitu sehingga Rasulullah SAW be

P

æ

´

R

£

O

æ

R

ã

P

Þ

O

N

Ø

R

PF'N

Ì

P

'

2

Artinya:

Tidak ada

yang lebih berat di

(pada hari Kiamat

yang mulia”

(HR. Ab

Begitu pentingnya a oleh setiap manusia, juga seorang pujangga besar abad Syauqi dalam sebuah puis betapa pentingnya akhlak kelestarian eksistensi sua sesungguhnya suatu bangsa hanya apabila mereka berakh jika akhlak mereka rusak, m akan binasalah bangsa terse akhlak mereka (Ahmad Syauq

tang Pengaruh

assa, Dan

nengah Atas

Dari data yang diperoleh nakan programStatistical

ience (SPSS)forwindows

is yang digunakan dalam analisis deskriptif dan

maja, Pola Asuh Orang ia Massa dan Religiusitas. perwujudan kepribadian dilandasi oleh nilai-nilai benar. Dengan kata lain, sempurna kepribadian ak memiliki akhlak yang beriman dan melakukan itu pentingnya akhlak ini,

bersabda:

P

2

Ê

O

¿î

N

O

þ

M! R N

þ

æ

R

ã

P

Ž

ã

N

P

Ö

O

à

O

Ë

'

ada amal perbuatan

t di dalam timbangan

amat) daripada akhlak

Abu Dawud, 5721). akhlak mulia dimiliki uga digambarkan oleh bad 19 bernama Ahmad uisi yang menunjukkan lak dalam menentukan suatu bangsa, karena sa akan dapat bertahan akhlak mulia, akan tetapi maka lambat tapi pasti, rsebut bersama rusaknya auqi, tt, 166).

(2)

Dewasa ini banyak sekali te merosotnya akhlak remaja. Setiap h dapat dibaca melalui media m pemberitaan tentang kenakalan dan dilakukan oleh remaja. Wujudnya m ringan seperti bertutur kata yang menyontek, membolos, mengabaika menggunakan pakaian yang tidak hingga yang berat seperti minum-m mengonsumsi narkoba, pergaulan atau terlibat dalam tindak kej tawuran, geng motor, perampokan pemerkosaan. Beberapa data menunjukkan kecenderungan keme di kalangan remaja di Indonesia, yaitu 1. Data Kepolisian Resor Kota B

pada tahun 2014 menunjukkan ba dari sekitar 600 remaja kota merupakan pelajar SMP dan bergabung bersama geng motor sudah melakukan 7 sampai kriminalitas.

2. Survei yang dilakukan o Perlindungan Anak Indonesia Kementerian Kesehatan pada menunjukkan bahwa 62,7% rema telah melakukan hubungan seks selanjutnya 20% dari 94.270 pe mengalami hamil di luar nika kelompok usia remaja dan 21 pernah melakukan aborsi. 3. Survei Demografi dan Keseha

(SDKI) pada tahun 2016 menun sebanyak 58% remaja yan kehamilan tidak diinginkan (KT upaya untuk menggugurkan kand 4. Hasil penelitian yang dilakuka

Penelitian Kesehatan Universitas Badan Narkotika Nasional (BNN 2016 menunjukkan bahwa pen pelajar dan mahasiswa yang n berusia remaja mencapai 27,32 pe 5. Hasil survei Badan Narkotika Na

bekerja sama dengan Universitas tahun 2008 menunjukkan bah narkoba di Sumsel menduduki besar, sedangkan penyalahguna kalangan remaja di Sumsel me ketiga di Indonesia.

li terjadi fenomena hari terlihat atau massa berbagai an kejahatan yang a mulai dari yang ang tidak sopan, ikan shalat, atau k menutup aurat, -minuman keras, n bebas, aborsi, kejahatan seperti kan atau bahkan ta berikut ini merosotan akhlak aitu: Besar Bandung bahwa 40 persen a Bandung yang an SMA sudah tor, dan rata-rata i 9 kali tindak oleh Komite sia (KPAI) dan da tahun 2013 maja di Indonesia ks di luar nikah, perempuan yang ikah berasal dari 21% diantaranya ehatan Indonesia nunjukkan bahwa ang mengalami KTD) melakukan ndungannya. ukan oleh Pusat itas Indonesia dan NN) pada tahun engguna narkoba notabene adalah

persen.

Nasional (BNN) tas Indonesia pada bahwa pengguna uki peringkat 10 naan narkoba di menempati urutan

6. Data Komite Perlindun (KPAI) menunjukkan bah terdapat 56 anak/remaja tawuran dan sebanyak 36 korbannya.

Ada beberapa faktor y merosotnya akhlak para re dapat dibagi dalam dua ke faktor internal dan faktor ek yang diungkapkan oleh terbentuk dari dua cara, yai eksternal. Secara internal ya oleh seseorang pada dirin kepribadiannya sejak lahir eksternal adalah tabiat yan karena pengaruh dari lingku 2010, 146). Sejalan dengan Ya’kub juga menyatakan akhlak pada prinsipnya dipen oleh dua faktor utama yaitu f ekstern (Hamzah Ya’qub, 199

Dari dua kelompok diuraikan lagi menjadi bany faktor internal yang dapat remaja adalah religiusitas. B menunjukkan bahwa terdap antara religiusitas dengan terutama perilaku menolong yang diambil adalah bahwa religius lebih suka menolong individu yang non religius (D 611). Hal ini juga didukung yang dilakukan oleh French, muslim Indonesia yang men hubungan yang signifikan ant perilaku pro sosial remaja (Do 2013, 421–430). Karena menolong merupakan salah akhlak, maka dapat dikata tinggi religiusitas seseorang pula akhlaknya. Namun menunjukkan banyak remaja religiusitas yang belum optim dimensi keyakinan, penge (penghayatan), peribadatan, Afiatin, 1998, 58).

Selain faktor internal, dapat mempengaruhi akhlak banyak, salah satunya yang c

ungan Anak Indonesia ahwa selama tahun 2017 ja yang menjadi pelaku 36 anak/remaja menjadi r yang menjadi penyebab remaja. Secara umum, kelompok faktor, yaitu eksternal. Sebagaimana Nata bahwa akhlak yaitu secara internal dan l yaitu sifat yang dibawa irinya sebagai bentuk hir, sedangkan secara ang dimiliki seseorang kungan (Abuddin Nata, gan pandangan tersebut, n bahwa terbentuknya ipengaruhi dan ditentukan tu faktor intern dan faktor

1993, 57).

k faktor tersebut dapat anyak faktor. Salah satu t mempengaruhi akhlak . Banyak penelitian yang dapat hubungan positif n perilaku pro sosial, long. Kesimpulan umum hwa orang-orang yang ng dibandingkan dengan (Doran C. Dkk, tt 597– ng oleh hasil penelitian ch, dkk. terhadap remaja enunjukkan bahwa ada antara religiusitas dengan (Doran C. French dkk, a perilaku pro sosial lah satu bentuk tampilan atakan bahwa semakin ng maka semakin baik un realitas saat ini ja yang memiliki tingkat ptimal, baik dilihat pada ngetahuan, pengalaman n, dan pengamalan (Tina al, faktor eksternal yang lak remaja juga cukup g cukup dominan adalah

(3)

pola asuh orang tua. Banyak hasil p menunjukkan pengaruh pola asu terhadap perilaku remaja. Se menunjukkan bahwa pola asuh yan pengaruh positif pada pembentuka baik adalah pola asuh demokratis. S asuh permisif dan otoriter cenderun negatif. Sejalan dengan itu, hasil p dilakukan oleh Jeong-Ah Ahn & menunjukkan bahwa konsep diri menderita penyakit kronis cenderun karena dipengaruhi oleh pola dibandingkan dengan remaja yang tid penyakit kronis (Jeong-Ah Ahn Dengan demikian, pola asuh yang dite tua juga dapat berpengaruh terhadap Namun sayangnya banyak oran menerapkan pola asuh salah berpatokan pada pengalaman masa la mereka rasakan (Elizabeth B. Hurlo 233).

Faktor eksternal lainnya pengaruhnya terhadap akhlak remaj sebaya. Dalam kehidupan seorang sebaya merupakan kelompok yang s rujukan setelah keluarga dan g Karena sosialisasi melalui teman se sifat informal dan langsung (Dams Banyak penelitian menunjukkan sebaya memiliki peranan yang cuku perkembangan kepribadian remaja. lebih memberikan pengaruh dalam berpakaian, hobi, perkumpulan, kegiatan sosial lainnya. Sayangnya, teman sebaya ini tidak selalu positi bisa negatif (Heri Gunawan, 2014, banyak terjadi bahwa teman sebay terhadap terbentuknya akhlak yan remaja. Hasil penelitian yang dilaku menunjukkan bahwa teman sebay signifikan terhadap timbuln menyimpang remaja, yaitu menyonte korelasi 0,252), membolos (dengan 0,276), bullying (dengan nilai korela menonton video/gambar porno korelasi 0,297) (Luthfi Muzayyin Ka

Selain kedua faktor di perkembangan dan kemajuan tekno dan komunikasi yang serba can

il penelitian yang asuh orang tua Sebagian besar yang memberikan kan akhlak yang tis. Sedangkan pola rung berpengaruh il penelitian yang & Sunhee Lee iri remaja yang rung lebih negatif la asuh negatif g tidak menderita Ahn, 2016, 1-5). diterapkan orang ap akhlak remaja. rang tua yang karena hanya a lalu yang pernah rlock, 2011, 205-ya yang besar aja adalah teman ng remaja, teman g sering dijadikan guru (sekolah). sebaya memiliki msar, 2012. 75). n bahwa teman ukup penting bagi ja. Teman sebaya lam memilih cara , dan kegiatan-ya, pengaruh dari ositif, tetapi juga 4, 251). Saat ini, baya berpengaruh ang buruk pada kukan oleh Kamil aya berpengaruh lnya perilaku ntek (dengan nilai gan nilai korelasi relasi 0,277), dan (dengan nilai Kamil, 2014).

i atas, dengan knologi informasi canggih saat ini

bertambah satu faktor ek mempengaruhi akhlak remaj Berbagai sarana media mas seperti majalah dan surat ka seperti televisi dan film, mau menggunakan sarana interne sajian tontonan yang me mengarahkan perilaku yang nilai-nilai agama dan buday tersebut sangat gencar me terutama anak-anak dan re mengubah pola dan gay Rakhmat, 2001, 9-10). H dilakukan di negara tetangga dan Ismail terhadap remaj keluarga miskin di Daerah Sa menunjukkan bahwa ada hu signifikan antara frekuensi massa dengan akhlak siswa banyak waktu yang digunaka maka semakin rendah akhlak

Tamuri et, 2005, 57-70).

S ini menunjukkan tingginya media massa oleh remaja mu berpengaruh terhadap rendahn Akhlak remaja dan mempengaruhinya penting un kondisi bangsa Indonesia banyak pihak berada pada Faktor-faktor yang diduga k adalah pola asuh orang tua, massa, dan religiusitas remaja ini diharapkan dapat mendet faktor tersebut terhadap hasilnya dapat dijadikan seb pertimbangan, baik dalam p Pemerintah (khususnya Pendidikan dan Kebudayaa Agama), maupun dalam pembinaan akhlak di sekolah Agama Islam dan Kepala S Sekolah Menengah Atas (SM Metodologi Penelitian Jenis Penelitian

Penelitian ini merupak (field research) dengan men kuantitatif. Pada penelitian pengukuran variabel dan pe

eksternal yang dapat aja, yaitu media massa. assa, baik media cetak t kabar, media elektronik aupun mediaonlineyang net, banyak memberikan memberikan kontribusi ng tidak sesuai dengan daya ketimuran. Budaya mempengaruhi perilaku remaja sehingga dapat aya hidup (Jalaluddin Hasil penelitian yang ga Malaysia oleh Tamuri aja yang berasal dari Sabak Bernam Selangor hubungan negatif yang nsi pemanfaatan media iswa. Artinya, semakin akan untuk media massa lak siswa

(Abdul Halim

).

Sementara kondisi saat a frekuensi penggunaan muslim yang tentu dapat ahnya akhlak mereka.

an faktor-faktor yang untuk diteliti, mengingat ia yang disinyalir oleh a kondisi krisis akhlak. kuat mempengaruhinya ua, teman sebaya, media aja itu sendiri. Penelitian deteksi pengaruh akhlak remaja yang sebagai salah satu bahan penyusunan kebijakan bagi Kementerian yaan serta Kementerian penyusunan program lah oleh guru Pendidikan Sekolah, khususnya di MA).

akan penelitian lapangan enggunakan pendekatan n kuantitatif, dilakukan pengujian hipotesis (W.

(4)

Lauwrence Neuman. 2006, 151). Me yang digunakan adalah survei. Singarimbun dan Effendi, penelitian penelitian yang mengambil sam populasi dan menggunakan kuesion pengumpulan data pokok (Masri 1989, 4).

Jenis penelitian yang dilaks bersifat deskriptif dan verifikatif ka deskriptif dilakukan untuk mendapa tentang karakteristik responden variabel-variabel dalam penelitian penelitian verifikatif kausal be mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat (depen pengujian hipotesis yang memaka perhitungan statistik

(Muhammad

63).

Desain penelitiannya adalahc dimana pengumpulan data dari sa dilakukan dalam satu titik w menjelaskan bahwa desain pen

sectional dapat dipakai untuk p bertujuan menganalisis fenomena, sit tingkah laku atau isu-isu tentang s pada satu titik waktu tertentu (Ranjit 8).

Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian ini adalah SMA Negeri 5 Prabumulih yang orang. Sedangkan sampel dalam adalah kelas XI yang berjumlah 149 pemilihan sampel yang digunakan ad

sampling yaitu teknik penentuan s kriteria tertentu. Adapun kriteria y adalahsiswa kelas XI, dengan pertim pada saat pengumpulan data siswa setahun bersekolah dibandingkan ke memudahkan bagi guru PAI dalam mereka.

Variabel Penelitian

Variabel penelitian ini ada terdiri dari tiga variabel bebas

variabel), satu variabel antara

variabel), dan satu variabel terik

variabel). Variabel bebas penelitia pola asuh orang tua, teman sebay

Metode penelitian vei. Menurut litian survei adalah ampel dari satu ioner sebagai alat sri Singarimbun, ilaksanakan adalah kausal. Penelitian apatkan gambaran penelitian dan litian ini. Sedang bertujuan untuk bas (independent) pendent) melalui akai

perhitungan-ad Nazir. 1988,

hcross-sectional, i sampel populasi waktu. Kumar penelitian cross-penelitian yang , situasi, masalah, sebuah populasi njit Kumar, 1996,

lah seluruh siswa g berjumlah 429 m penelitian ini 49 orang. Teknik adalahpurposive n sampel dengan yang digunakan rtimbangan bahwa a kelas XI telah kelas X, sehingga m menilai akhlak a 5 (lima), yang bas (independent tara (intervening terikat (dependent litian ini meliputi: aya, dan terpaan

media massa, variabel antaran dan variabel terikatnya adala antar variabel dapat dilihat pa

Keterangan: X1 = Pola asuh o X2 = Teman seba X3 = Media mass X4 = Religiusitas Y = Akhlak

Teknik dan Instrumen Peng 1. Observasi

Observasi d mengumpulkan data te berdasarkan pengamata Agama Islam. Aspek yan penampilan akhlak sis kedisiplinan, kebersihan, ta santun, hubungan sos Instrumen observasi disia guru PAI tinggal men memberi penilaian pada k dalam rentang 0-100. 2. Kuesioner

Kuesioner d mengumpulkan data ter media massa. Kuesioner y daftar pertanyaan ya terstruktur (structured q

konsep teoritis yang diminta memberi ja pertanyaan-pertanyaan disediakan. Jumlah item item, namun gu penggunaannya disederh nomor pertanyaan karena diuraikan masing-masin pertanyaan.

ranya adalah religiusitas, dalah akhlak. Hubungan t pada Gambar 1. orang tua ebaya assa itas engumpulan Data digunakan untuk tentang akhlak siswa atan guru Pendidikan ang diobservasi meliputi siswa yang meliputi: n, tanggung jawab, sopan sosial, dan kejujuran. isiapkan oleh peneliti dan engisinya dengan cara a kolom yang disediakan

digunakan untuk terkait variabel terpaan r yang digunakan berupa yang disusun secara

questions) berdasarkan g relevan. Responden jawaban berdasarkan pada kolom yang m keseluruhan adalah 17 guna mempermudah erhanakan menjadi 3 na untuk nomor 1 dan 2 sing menjadi 8 butir

(5)

3. Skala Psikologi

Skala psikologi yang digu skala pola asuh, skala interaksi dan skala religiusitas. Skala digunakan untuk mengukur ku remaja dengan orang tuanya, teman sebaya digunakan unt kuantitas dan kualitas interaksi teman sebayanya, dan skala digunakan untuk mengukur kad religius (religious commitment) r agamanya. Penyebaran ketiga sk siswa dijadikan satu paket den yang diberi nama kuesioner pene Uji Validitas dan Reliabilitas Instr

Untuk memastikan bahwa terkumpul dalam penelitian ini ben dan reliabel, maka dilakukan uji reliabilitas terhadap instrumen peng Uji validitas dilakukan untuk men mana instrumen yang digunakan untuk mengukur apa yang akan diu uji reliabilitas dilakukan untuk men mana instrumen pengukur dap

(Sugiyono, 2009, 172-186).

Uji validitas dilakukan me validitas konstruk (construct validity konstruk menentukan validitas ala cara mengkorelasikan antara skor masing-masing item dengan skor total ini merupakan nilai yang penjumlahan semua skor item. Kore item dengan skor totalnya ha berdasarkan ukuran statistik tertentu skor semua item yang disusun berda konsep berkorelasi dengan skor to dapat dikatakan bahwa alat ukur Teknik analisis yang digunakan a

Product-Moment dari Pearson dengan program SPSS. Item dinyata

nilai signifikansinya < 0,05.

Uji reliabilitas dilakukan pendekatan konsistensi internal, y dengan cara mencobakan instrume kemudian dianalisis. Uji relia dilakukan pada masing-masing in item-itemnya telah terbukti valid m uji validitas. Teknik analisis yang di

Cronbach Alpha yang dihitung de

igunakan meliputi ksi teman sebaya, kala pola asuh kualitas interaksi a, skala interaksi untuk mengukur si remaja dengan kala religiusitas kadar keterkaitan t) remaja terhadap skala ini kepada dengan kuesioner

nelitian. strumen

wa data yang benar-benar valid uji validitas dan engumpulan data. engetahui sejauh an dapat dipakai diukur, sedangkan engetahui sejauh dapat dipercaya menggunakan uji

lidity). Uji validitas alat ukur dengan r yang diperoleh or totalnya. Skor g diperoleh dari Korelasi antara skor harus signifikan ntu. Bila ternyata rdasarkan dimensi r totalnya, maka ur tersebut valid. adalah korelasi yang dihitung yatakan valid jika

n menggunakan yaitu dilakukan men sekali saja, liabilitas hanya instrumen yang melalui prosedur digunakan adalah dengan program SPSS. Interpretasi koefisien ini mempedomani kategori yang dikemukakan oleh Guilf

• 0,80 - 1,00 : reliabilitas sa

• 0,60 - 0,80 : reliabilitas tin

• 0,40 - 0,60 : reliabilitas se

• 0,20 - 0,40 : reliabilitas re

• -1,00 - 0,20 : reliabilitas reliabel) (Joy Paul Gulifor Uji validitas dan pengumpulan data dalam pe sebelum data dianalisis.Dala dan reliabilitas hanya dilakuk asuh, skala teman sebaya, kuesioner media massa.

observasi divalidasi dengan melaluiprofessional judgmen Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dianalisis menggunakan pro analisis yang digunakan meliputi dua, yaitu: analisis inferensial. Namun karena an digunakan adalah statistik sebelum dilakukan analisis dahulu dilakukan uji prasyara 1. Analisis Deskriptif

Analisis deksriptif masing-masing variabel, b variabel antara, maupun varia adalah untuk memperoleh g masing-masing variabel pene yang digunakan adalah distr mencari skor rata-rata (me deviasi standar (simpangan minimum dan skor maksimu variabel.

2. Uji Prasyarat Analisis Uji prasyarat analisis penelitian ini meliputi uji multikolineritas, dan uji he normalitas data dilakukan unt data berdistribusi normal (Su normalitas diperlukan karen statistik parametrik memiliki normalitas dalam penelitian Kolmogorov-Smirnov. An

ien reliabilitas penelitian ori koefisien reliabilitas uilford, yaitu:

sangat tinggi tinggi

sedang rendah.

ilitas sangat rendah (tidak liford, 1956, 145).

reliabilitas instrumen penelitian ini dilakukan

Dalam hal ini, uji validitas ukan terhadap skala pola , skala religiusitas, dan . Sedangkan pedoman an analisis rasional dan

ment.

leh dalam penelitian ini program SPSS. Teknik dalam penelitian ini is deskriptif dan analisis analisis inferensial yang istik parametrik, maka lisis inferensial terlebih

arat analisis.

tif dilakukan terhadap baik variabel bebas, ariabel terikat. Tujuannya h gambaran menyeluruh enelitian. Teknik analisis istribusi frekuensi guna

mean), median, modus, gan baku), serta skor mum dari masing-masing

is

sis yang dilakukan pada uji normalitas data, uji heteroskedastisitas. Uji untuk mengetahui apakah (Sudjana, 2005, 466). Uji rena semua perhitungan iki asumsi normalitas. Uji litian ini menggunakan uji Analisisnya dengan

(6)

menggunakan program SPSS denga Sig. dari tabel. Jika nilai signifikan kecil dari 0,05 maka dapat dikatak tidak terdistribusi normal.

Uji Multikolineritas dila mengetahui apakah antara variab yang terdapat dalam model mem yang sempurna/mendekati sempurna korelasinya tinggi. Akibat multikolinieritas adalah tidak kesalahan standarnya tidak terhingg menimbulkan bias dalam estimasi. yang baik adalah jika tidak terjadi variabel. Metode untuk menguji multikolinieritas dapat dilihat Inflation Factor (VIF). Batas nilai VI apabila nilai VIF lebih dari 10 mak terjadi multikolinieritas (Damodar 929).

Uji Heteroskedastisitas dil mengetahui ada atau tidaknya asumsi klasik heteroskedastisitas ketidaksamaan varian dari residua pengamatan pada model regresi. harus terpenuhi dalam model regre adanya gejala heteroskedastisitas. Da ini, uji heterokedastisitas dilakukan uji Glejser. Uji Glejser dilakukan meregresikan antara variabel indep nilai absolut residualnya (ABS_RE signifikansi antara variabel indep absolut residual lebih dari 0,05 mak masalah heteroskedastisitas.

3. Analisis Inferensial

Analisis inferensial dilakukan hipotesis berdasarkan data mengeneralisasi populasi. Sesuai hip inferensial yang digunakan dalam menggunakan analisis jalur (path an bantuan program SPSS. Analisis ja teknik analisis yang digunakan untu hubungan kausal antara dua atau baik secara langsung maupun tidak la Hasil Penelitian Dan Pembahasan Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas

Uji validitas instrumen d ini dilakukan dengan mengkorela

gan melihat nilai ikansi (Sig.) lebih takan bahwa data ilakukan untuk iabel independen emiliki hubungan rna atau koefisien dari adanya tertentu atau gga. Hal ini akan si. Model regresi adi korelasi antar uji ada tidaknya t dari Variance ilai VIF adalah 10, aka disimpulkan r Gujarati. 2003, dilakukan untuk a penyimpangan itas yaitu adanya ual untuk semua i. Prasyarat yang gresi adalah tidak Dalam penelitian an menggunakan kan dengan cara dependen dengan RES). Jika nilai ependen dengan aka tidak terjadi

an untuk menguji sampel guna hipotesis, analisis lam penelitian ini

analysis) dengan jalur merupakan ntuk mempelajari u lebih variabel, k langsung. an ilitas Instrumen dalam penelitian relasikan skor tiap

item dengan skor total s dilakukan dengan me

Product Moment dari Pe SPSS. Hasil uji valid instrumen pengumpulan ini.

a. Skala Pola Asuh

Hasil uji validita asuh orang tua menun item terdapat 7 item valid, yaitu item nom dan 23. Sehingga untu dianalisis untuk u penelitian ini sebanya validitas selengkapny tabel 1.

Tabel 1 Hasil Uji Validitas Sk

No. Item Koefisien Korelasi Signifi 1 0,243 0,00 2 0,058 0,48 3 -0,095 0,24 4 -0,029 0,72 5 0,134 0,10 6 0,324 0,00 7 0,177 0,03 8 0,311 0,00 9 0,174 0,03 10 0,396 0,00 11 0,355 0,00 12 0,201 0,01 13 0,031 0,70 14 0,362 0,00 15 0,353 0,00 16 0,225 0,00 17 0,351 0,00 18 0,246 0,00 19 0,500 0,00 20 0,512 0,00 21 0,253 0,00 22 0,100 0,22 23 0,093 0,25 24 0,221 0,00 25 0,200 0,01

b. Skala Interaksi Teman

Hasil uji valid interaksi dengan teman bahwa dari 18 item

l seluruh item. Analisis menggunakan korelasi Pearson dengan program aliditas masing-masing n data diuraikan berikut

iditas terhadap skala pola unjukkan bahwa dari 25 m yang dinyatakan tidak omor 2, 3, 4, 5, 13, 22, ntuk skala pola asuh yang uji hipotesis dalam nyak 18 item. Hasil uji nya dapat dilihat pada

el 1.

Skala Pola Asuh

ifikansi Validitas ,003 Valid ,483 Tidak valid ,248 Tidak valid ,727 Tidak valid ,104 Tidak valid ,000 Valid ,030 Valid ,000 Valid ,034 Valid ,000 Valid ,000 Valid ,014 Valid ,704 Tidak valid ,000 Valid ,000 Valid ,006 Valid ,000 Valid ,002 Valid ,000 Valid ,000 Valid ,002 Valid ,227 Tidak valid ,258 Tidak valid ,007 Valid ,014 Valid man Sebaya

aliditas terhadap skala an sebaya menunjukkan m terdapat 1 item yang

(7)

dinyatakan tidak valid, yaitu Sehingga untuk skala interaks yang dianalisis untuk uji h penelitian ini sebanyak 17 validitas selengkapnya dapa tabel 2.

Tabel 2. Hasil Uji Validitas Skala Intera

Sebaya No. Item Koefisien Korelasi Signifikansi 1 0,281 0,001 2 0,394 0,000 3 0,246 0,002 4 0,240 0,003 5 0,506 0,000 6 0,369 0,000 7 0,151 0,066 8 0,463 0,000 9 0,351 0,000 10 0,270 0,001 11 0,334 0,000 12 0,382 0,000 13 0,181 0,027 14 0,312 0,000 15 0,379 0,000 16 0,460 0,000 17 0,266 0,001 18 0,237 0,004

c. Kuesioner Terpaan Media Ma

Hasil uji validitas terh terpaan media massa menun dari 17 item terdapat 3 item y tidak valid, yaitu item nomo Sehingga untuk kuesioner massa yang dianalisis untuk dalam penelitian ini sebanyak uji validitas selengkapnya dap tabel 9.

d. Skala Religiusitas

Hasil uji validitas te religiusitas remaja menunjuk 26 item terdapat 2 item ya tidak valid, yaitu item nom Sehingga untuk skala reli dianalisis untuk uji hip penelitian ini sebanyak 24 validitas selengkapnya dapa tabel 10.

itu item nomor 7. aksi teman sebaya i hipotesis dalam 7 item. Hasil uji apat dilihat pada

eraksi Teman nsi Validitas Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Massa terhadap kuesioner nunjukkan bahwa yang dinyatakan mor 2, 7, dan 10. r terpaan media tuk uji hipotesis yak 14 item. Hasil dapat dilihat pada

s terhadap skala ukkan bahwa dari yang dinyatakan omor 1 dan 11. religiusitas yang hipotesis dalam 4 item. Hasil uji apat dilihat pada

Berdasarkan ha dikemukakan di atas, m item yang tidak valid analisis. Dengan de yang dianalisis untuk asuh sebanyak 18 ite skala interaksi teman item, untuk instrum massa sebanyak 14 instrumen skala relig item.

Tabel 3 Hasil Uji Validitas Kuesio Massa No. Item Koefisien Korelasi Signif 1 0,442 0,0 2 0,063 0,4 3 0,258 0,0 4 0,284 0,0 5 0,618 0,0 6 0,240 0,0 7 0,139 0,0 8 0,350 0,0 9 0,629 0,0 10 0,155 0,0 11 0,459 0,0 12 0,402 0,0 13 0,670 0,0 14 0,285 0,0 15 0,257 0,0 16 0,403 0,0 17 0,305 0,0 Tabel 4 Hasil Uji Validitas Sk

No. Item Koefisien Korelasi Signif 1 0,080 0,3 2 0,309 0,0 3 0,402 0,0 4 0,455 0,0 5 0,198 0,0 6 0,292 0,0 7 0,420 0,0 8 0,255 0,0 9 0,474 0,0 10 0,484 0,0 11 0,128 0,1 12 0,288 0,0 13 0,505 0,0 14 0,436 0,0

hasil uji validitas yang s, maka selanjutnya item-lid tidak digunakan dalam demikian, jumlah item tuk instrumen skala pola item, untuk instrumen an sebaya sebanyak 17 umen kuesioner media 14 item, dan untuk eligiusitas sebanyak 24

el 3.

sioner Terpaan Media ssa nifikansi Validitas 0,000 Valid 0,445 Tidak valid 0,001 Valid 0,000 Valid 0,000 Valid 0,003 Valid 0,091 Tidak valid 0,000 Valid 0,000 Valid 0,059 Tidak valid 0,000 Valid 0,000 Valid 0,000 Valid 0,000 Valid 0,002 Valid 0,000 Valid 0,000 Valid el 4. Skala Religiusitas nifikansi Validitas 0,333 Tidak valid 0,000 Valid 0,000 Valid 0,000 Valid 0,016 Valid 0,000 Valid 0,000 Valid 0,002 Valid 0,000 Valid 0,000 Valid 0,121 Tidak valid 0,000 Valid 0,000 Valid 0,000 Valid

(8)

15 0,539 0,000 16 0,596 0,000 17 0,357 0,000 18 0,478 0,000 19 0,538 0,000 20 0,258 0,001 21 0,198 0,016 22 0,495 0,000 23 0,228 0,005 24 0,544 0,000 25 0,487 0,000 26 0,386 0,000 2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan sejauh mana hasil suatu pengu menggunakan suatu instrumen d Suatu instrumen pengumpulan reliabel jika dalam beberapa k terhadap kelompok subjek menunjukkan hasil yang rela reliabilitas instrumen dalam menggunakan metode interna dengan teknikAlpha Cronbachd SPSS.

a. Skala Pola Asuh

Hasil uji reliabilitas te skala pola asuh orang koefisien Alpha Cronbach Dengan demikian, dapat dik reliabilitas skala pola asuh y dalam penelitian ini term sedang. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel 5.

Tabel 5. Hasil Uji Reliabilitas Skala P

Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Ite

.536

b. Skala Interaksi Teman Sebaya

Hasil uji reliabilitas te skala interaksi teman seb koefisien Alpha Cronbach Dengan demikian, dapat dik reliabilitas skala interaksi yang digunakan dalam termasuk kategori sedang

Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid an untuk melihat ngukuran dengan dapat dipercaya. n data dikatakan kali pengukuran k yang sama elatif sama. Uji penelitian ini rnal consistency hdengan program terhadap 18 item tua, diperoleh h sebesar 0,536. dikatakan bahwa h yang digunakan rmasuk kategori ilitas selengkapnya la Pola Asuh ics f Items 18 aya terhadap 17 item ebaya, diperoleh h sebesar 0,501. dikatakan bahwa si teman sebaya penelitian ini ang. Hasil uji

reliabilitas selengkapn tabel 6.

Tabel 6. Hasil Uji Re Interaksi Tema

Reliability St Cronbach's Alpha

.501

c. Kuesioner Terpaan Me

Hasil uji reliab kuesioner terpaan me koefisien Alpha Cro Dengan demikian, da reliabilitas kuesioner yang digunakan d termasuk kategori reliabilitas selengkapn tabel 7. Tabel 7 Hasil Uji Reliabilit

Penggunaan Me

Reliability St Cronbach's Alpha

.566

d. Skala Religiusitas

Hasil uji reliab skala religiusitas, dipe

Cronbach sebesar 0,7 dapat dikatakan bah religiusitas yang digun ini termasuk katego reliabilitas selengkapn tabel 8.

Tabel 8 Hasil Uji Reliabilitas S

Reliability Sta Cronbach's Alpha

.760 Berdasarkan ha dikemukakan di atas, bahwa dari empat in

apnya dapat dilihat pada

Reliabilitas Skala man Sebaya Statistics N of Items 17 Media Massa

liabilitas terhadap 14 item media massa, diperoleh

ronbach sebesar 0,566. dapat dikatakan bahwa er terpaan media massa dalam penelitian ini i sedang. Hasil uji apnya dapat dilihat pada

el 7. ilitas Kuesioner edia Massa Statistics N of Items 66 14

liabilitas terhadap 24 item iperoleh koefisien Alpha 0,760. Dengan demikian, ahwa reliabilitas skala gunakan dalam penelitian tegori tinggi. Hasil uji apnya dapat dilihat pada

el 8.

s Skala Religiusitas

Statistics N of Items

60 24

hasil uji reliabilitas yang s, maka dapat dikatakan instrumen pengumpulan

(9)

data yang digunakan dalam hanya satu instrumen yang benar handal (reliabel), religiusitas. Sedangkan ti lainnya mendekati handal ( skala pola asuh, skala in sebaya, dan kuesioner terpaan Hasil Analisis Deskriptif

1. Pola Asuh Orang Tua

Hasil pengumpulan data p tua dari siswa SMA Negeri dengan menggunakan skala po dianalisis dengan program SPSS, minimum pola asuh adalah maksimumnya adalah 45 selengkapnya data pola asuh o dilihat pada tabel 9.

Berdasarkan hasil ana terhadap data pola asuh di atas, rata-rata skor pola asuh adalah median 30, modus 30, dan d (simpangan baku) sebesar 5 deskriptif data pola asuh orang tu Negeri 5 Prabumulih selengkapn pada tabel 10.

Tabel 9. Data Pola Asuh Orang T

Pola asuh Frequency Percent Valid Perc Valid 18 1 .7 20 1 .7 21 1 .7 22 1 .7 23 3 2.0 24 1 .7 25 5 3.4 26 7 4.7 27 13 8.7 28 10 6.7 29 16 10.7 1 30 17 11.4 1 31 12 8.1 m penelitian ini, g terbukti benar-), yaitu skala tiga instrumen l (reliabel), yaitu interaksi teman aan media massa.

ta pola asuh orang ri 5 Prabumulih pola asuh yang SS, diperoleh skor h 18 dan skor 45. Gambaran orang tua dapat nalisis deskriptif s, maka diperoleh ah sebesar 31,26, deviasi standar 5,004. Statistik g tua siswa SMA pnya dapat dilihat

g Tua Valid ercent Cumulative Percent .7 .7 .7 1.3 .7 2.0 .7 2.7 2.0 4.7 .7 5.4 3.4 8.7 4.7 13.4 8.7 22.1 6.7 28.9 10.7 39.6 11.4 51.0 8.1 59.1 32 9 6 33 10 6 34 9 6 35 4 2 36 2 1 37 6 4 38 5 3 39 7 4 40 1 41 5 3 43 1 45 2 1 Total 149 100 Tabel 10 Statistik Des Data Pola Asuh O

Statistic Pola asuh N Valid Missing Mean Median Mode Std. Deviation Minimum Maximum Selanjutnya dila pola asuh orang tua deng Tinggi (Demokratis) = Standar = 31,26 + 5,004 Rendah (Otoriter) = Mean 31,26 – 5,004 = 26,256. T distribusi frekuensi po berdasarkan interpretasi k Tabel 11 Distribusi Frekuensi Dat

Tua Siswa di SMAN

Pola asu Frequenc y Pe 6.0 6.0 65.1 6.7 6.7 71.8 6.0 6.0 77.9 2.7 2.7 80.5 1.3 1.3 81.9 4.0 4.0 85.9 3.4 3.4 89.3 4.7 4.7 94.0 .7 .7 94.6 3.4 3.4 98.0 .7 .7 98.7 1.3 1.3 100.0 00.0 100.0 l 10. Deskriptif h Orang Tua istics 149 0 31.26 30.00 30 5.004 18 45 dilakukan kategorisasi ngan perhitungan: Batas = Mean + 1 Deviasi 004 = 36,264 dan Batas ean - 1 Deviasi Standar = 6. Tabel 17 menunjukkan pola asuh orang tua i kategori tersebut. l 11.

Data Pola Asuh Orang AN 5 Prabumulih asuh Perce nt Valid Perce nt Cumulati ve Percent

(10)

Vali d Demokrat is 27 18.1 Otoriter 20 13.4 Permisif 102 68.5 Total 149 100.0 1 Tabel 11 menunjukkan siswa, sebanyak 27 orang (18,1% orang tua mereka menerapka demokratis, 20 orang (13,4% orang tua mereka menerapka otoriter, dan 102 orang (68,5% orang tua mereka menerapka permisif. Dalam bentuk grafik, g pola asuh orang tua siswa SMAN disajikan pada gambar 2.

Gambar 2. Pola Asuh Orang Tua S Prabumulih

2. Interaksi dengan Teman Sebaya Hasil pengumpulan data in dengan teman sebaya di SM Prabumulih menggunakan skala sebaya yang dianalisis dengan p diperoleh skor minimum interaks adalah 46 dan skor maksimumn Gambaran selengkapnya data in sebaya dapat dilihat pada tabel 12

Tabel 12. Data Interaksi Teman Se

Interaksi Teman sebay

Frequency Percent Valid Perc 18.1 18.1 13.4 31.5 68.5 100.0 100.0 n bahwa dari 149 ,1%) menyatakan pkan pola asuh 4%) menyatakan pkan pola asuh ,5%) menyatakan pkan pola asuh , gambaran umum AN 5 Prabumulih a Siswa SMAN 5 aya ta interaksi remaja SMA Negeri 5 la interaksi teman n program SPSS, aksi teman sebaya mnya adalah 78. interaksi teman l 12. Sebaya baya Valid ercent Cumulative Percent Valid 46 1 50 1 52 2 1 53 1 54 2 1 55 5 3 56 8 5 57 10 6 58 12 8 59 11 7 60 12 8 61 15 10 62 8 5 63 16 10 64 5 3 65 9 6 66 9 6 67 6 4 68 5 3 69 5 3 70 1 74 2 1 75 1 76 1 78 1 Total 149 100 Berdasarkan has terhadap data interaksi te maka diperoleh rata-rata sebaya adalah sebesar 61, 63, dan deviasi standa sebesar 5,017. Statistik d teman sebaya remaja Prabumulih selengkapny tabel 13.

Tabel 13 Statistik Deskriptif Data Sebaya

Statistic Interaksi Teman sebaya

.7 .7 .7 .7 .7 1.3 1.3 1.3 2.7 .7 .7 3.4 1.3 1.3 4.7 3.4 3.4 8.1 5.4 5.4 13.4 6.7 6.7 20.1 8.1 8.1 28.2 7.4 7.4 35.6 8.1 8.1 43.6 10.1 10.1 53.7 5.4 5.4 59.1 10.7 10.7 69.8 3.4 3.4 73.2 6.0 6.0 79.2 6.0 6.0 85.2 4.0 4.0 89.3 3.4 3.4 92.6 3.4 3.4 96.0 .7 .7 96.6 1.3 1.3 98.0 .7 .7 98.7 .7 .7 99.3 .7 .7 100.0 00.0 100.0

hasil analisis deskriptif i teman sebaya di atas, ata skor interaksi teman 61,55, median 61, modus ndar (simpangan baku) deskriptif data interaksi a di SMA Negeri 5 nya dapat dilihat pada l 13.

Data Interaksi Teman aya

(11)

N Valid Missing Mean Median Mode Std. Deviation Minimum Maximum Selanjutnya dilakukan interaksi teman sebaya denga Batas Tinggi = Mean + 1 Dev 61,55 + 5,017 = 66,567 dan B Mean - 1 Deviasi Standar = 61 56,533. Tabel 20 menunjuk frekuensi data interaksi te berdasarkan interpretasi kategori

Tabel 14. Distribusi Frekuensi Data Inter Sebaya Remaja yang Menjadi Sisw

Prabumulih

Interaksi Teman sebay

Frequenc y Percen t Va Per t Vali d Renda h 20 13.4 1 Sedan g 107 71.8 7 Tinggi 22 14.8 1 Total 149 100.0 10 Tabel 14 menunjukkan siswa, sebanyak 20 orang (13,4% interaksi yang terjalin dengan dalam kategori rendah, 107 menyatakan interaksi dengan dalam kategori sedang, dan 22 menyatakan interaksi dengan dalam kategori tinggi. Dalam gambaran umum interaksi teman SMAN 5 Prabumulih disajikan pa

149 0 61.55 61.00 63 5.017 46 78 kan kategorisasi gan perhitungan: Deviasi Standar = Batas Rendah = 61,55 – 5,017 = jukkan distribusi teman sebaya ori tersebut. teraksi Teman iswa di SMAN 5 baya Valid ercen t Cumulativ e Percent 13.4 13.4 71.8 85.2 14.8 100.0 100.0 n bahwa dari 149 ,4%) menyatakan an teman sebaya orang (71,8%) n teman sebaya 22 orang (14,8%) n teman sebaya m bentuk grafik, an sebaya siswa pada gambar 3.

Gambar 3. Interaksi Tema Prabumu

3. Terpaan Media Massa Hasil pengumpula massa remaja yang menja 5 Prabumulih dengan terpaan media massa ya program SPSS, diperoleh media massa adalah 10 d adalah 47. Gambaran sele media massa dapat dilihat

Tabel 15 Data Terpaan Me Media Mass Frequency Perce Valid 10 1 14 1 15 3 2 16 5 3 17 8 5 18 7 4 19 5 3 20 6 4 21 8 5 22 12 8 23 5 3 24 11 7 25 10 6 26 8 5 27 8 5 28 11 7 29 7 4 30 8 5 31 4 2 an Sebaya di SMAN 5 mulih

ulan data terpaan media njadi siswa SMA Negeri n menggunakan skala yang dianalisis dengan leh skor minimum terpaan dan skor maksimumnya elengkapnya data terpaan ilihat pada tabel 15.

l 15. Media Massa assa (X3) cent Valid Percent Cumulative Percent .7 .7 .7 .7 .7 1.3 2.0 2.0 3.4 3.4 3.4 6.7 5.4 5.4 12.1 4.7 4.7 16.8 3.4 3.4 20.1 4.0 4.0 24.2 5.4 5.4 29.5 8.1 8.1 37.6 3.4 3.4 40.9 7.4 7.4 48.3 6.7 6.7 55.0 5.4 5.4 60.4 5.4 5.4 65.8 7.4 7.4 73.2 4.7 4.7 77.9 5.4 5.4 83.2 2.7 2.7 85.9

(12)

32 6 4.0 33 3 2.0 34 4 2.7 35 3 2.0 36 2 1.3 38 2 1.3 47 1 .7 Total 149 100.0 10 Berdasarkan hasil analis terhadap data terpaan media m diperoleh rata-rata skor terpaan adalah sebesar 24,92, median 25, deviasi standar (simpangan baku) Statistik deskriptif data terpaan remaja yang menjadi siswa S Prabumulih selengkapnya dapa tabel 16.

Tabel 16. Statistik Deskriptif Data Terpaan

Statistics Terpaan Media massa

N Valid Missing Mean Median Mode Std. Deviation Minimum Maximum Selanjutnya dilakukan terpaan media massa dengan per Tinggi = Mean + 1 Deviasi Stan 5,968 = 30,888 dan Batas Rend Deviasi Standar = 24,92 – 5, Tabel 22 menunjukkan distribusi terpaan media massa berdasark kategori tersebut.

Tabel 17. Distribusi Frekuensi Data Terp Massa Remaja yang Menjadi Sis

Prabumulih Terpaan Media mass

4.0 89.9 2.0 91.9 2.7 94.6 2.0 96.6 1.3 98.0 1.3 99.3 .7 100.0 100.0 nalisis deskriptif a massa di atas, aan media massa 25, modus 22, dan ku) sebesar 5,968. aan media massa SMA Negeri 5 pat dilihat pada

an Media Massa 149 0 24.92 25.00 22 5.968 10 47 kan kategorisasi erhitungan: Batas tandar = 24,92 + ndah = Mean - 1 5,968 = 18,952. usi frekuensi data arkan interpretasi erpaan Media i Siswa SMAN 5 assa Frequenc y Perc t Vali d Renda h 25 1 Sedan g 99 6 Tinggi 25 1 Total 149 10 Tabel 22 menunj siswa, sebanyak 25 orang terpaan media massa dala orang (66,4%) mendap massa dalam kategori s (16,8%) mendapatkan te dalam kategori tinggi. Da gambaran umum terpaan yang menjadi siswa S disajikan pada gambar 4. Gambar 4. Terpaan Media

Menjadi Siswa SMAN

4. Religiusitas Remaja Hasil pengumpula remaja yang menjadi sis Prabumulih dengan religiusitas dan dianalis SPSS, diperoleh skor adalah 72 dan skor maks Gambaran selengkapnya d dapat dilihat pada tabel 18 Berdasarkan hasil terhadap data religiusita skor religiusitas remaja median 94, modus 94, (simpangan baku) sebe deskriptif data religiusitas ercen t Valid Percen t Cumulativ e Percent 16.8 16.8 16.8 66.4 66.4 83.2 16.8 16.8 100.0 100.0 100.0

unjukkan bahwa dari 149 ng (16,8%) mendapatkan alam kategori rendah, 99 apatkan terpaan media i sedang, dan 25 orang terpaan media massa i. Dalam bentuk grafik, an media massa remaja SMAN 5 Prabumulih 4.

dia Massa Remaja yang AN 5 Prabumulih

pulan data religiusitas siswa di SMA Negeri 5 menggunakan skala alisis dengan program r minimum religiusitas aksimumnya adalah 113. a data religiusitas remaja

18.

asil analisis deskriptif itas, diperoleh rata-rata ja adalah sebesar 93,74, 4, dan deviasi standar ebesar 7,990. Statistik itas remaja yang menjadi

(13)

siswa SMA Negeri 5 Prabumulih dapat dilihat pada tabel 19.

Tabel 18. Data Religiusitas Rema

Religiusitas (X4) Frequency Percent Valid Perc Valid 72 1 .7 73 1 .7 74 1 .7 75 1 .7 76 1 .7 78 1 .7 79 1 .7 80 2 1.3 82 4 2.7 84 2 1.3 85 6 4.0 86 6 4.0 87 6 4.0 88 7 4.7 89 5 3.4 90 5 3.4 91 2 1.3 92 8 5.4 93 7 4.7 94 10 6.7 95 8 5.4 96 8 5.4 97 8 5.4 98 8 5.4 99 1 .7 100 10 6.7 101 5 3.4 102 5 3.4 103 6 4.0 104 1 .7 105 4 2.7 106 1 .7 ulih selengkapnya maja ) Valid ercent Cumulative Percent .7 .7 .7 1.3 .7 2.0 .7 2.7 .7 3.4 .7 4.0 .7 4.7 1.3 6.0 2.7 8.7 1.3 10.1 4.0 14.1 4.0 18.1 4.0 22.1 4.7 26.8 3.4 30.2 3.4 33.6 1.3 34.9 5.4 40.3 4.7 45.0 6.7 51.7 5.4 57.0 5.4 62.4 5.4 67.8 5.4 73.2 .7 73.8 6.7 80.5 3.4 83.9 3.4 87.2 4.0 91.3 .7 91.9 2.7 94.6 .7 95.3 108 2 1 109 3 2 111 1 113 1 Total 149 100 Tabel 19 Statistik Deskriptif Data

Statistic Religiusitas N Valid Missing Mean Median Mode Std. Deviation Minimum Maximum

a. Multiple modes exist. The shown

Selanjutnya dila religiusitas remaja deng Tinggi = Mean + 1 Devia 7,990 = 101,73 dan Bata Deviasi Standar = 93,74 – 25 menunjukkan distrib religiusitas remaja ber kategori tersebut.

Tabel 20 Dsitribusi Frekuensi Data

yang Menjadi Siswa di SM

Religiusit Frequenc y Perc t Vali d Renda h 21 1 Sedan g 104 6 Tinggi 24 1 Total 149 10 1.3 1.3 96.6 2.0 2.0 98.7 .7 .7 99.3 .7 .7 100.0 00.0 100.0 l 19. ta Religiusitas Remaja istics 149 0 93.74 94.00 94a 7.990 72 113 he smallest value is dilakukan kategorisasi ngan perhitungan: Batas Deviasi Standar = 93,74 + atas Rendah = Mean - 1 4 – 7,990 = 85,75. Tabel istribusi frekuensi data berdasarkan interpretasi l 20. ta Religiusitas Remaja i SMAN 5 Prabumulih iusitas ercen t Valid Percen t Cumulativ e Percent 14.1 14.1 14.1 69.8 69.8 83.9 16.1 16.1 100.0 100.0 100.0

(14)

Tabel 20 menunjukkan remaja, sebanyak 21 orang (14 religiusitas dalam kategori rend (69,8%) memiliki religiusitas d sedang, dan 24 orang (16, religiusitas dalam kategori tinggi. grafik, gambaran umum religiusita menjadi siswa SMAN 5 Prabum pada gambar 5.

Gambar 5. Religiusitas Siswa Prabumulih

5. Akhlak Remaja

Hasil pengumpulan data yang menjadi siswa SMA Neger berdasarkan hasil observasi gu Agama Islam (PAI) yang dia program SPSS, diperoleh nilai m siswa adalah 57 dan nilai maksim 84. Gambaran selengkapnya da remaja dapat dilihat pada tabel 21

Tabel 21. Data Nilai Akhlak

Akhlak (Y) Frequency Percent Valid Perc Valid 57 1 .7 58 1 .7 59 2 1.3 60 2 1.3 62 4 2.7 63 1 .7 64 3 2.0 65 4 2.7 66 3 2.0 67 1 .7 n bahwa dari 149 (14,1%) memiliki endah, 104 orang s dalam kategori 6,1%) memiliki ggi. Dalam bentuk usitas remaja yang bumulih disajikan wa SMAN 5 ta akhlak remaja geri 5 Prabumulih guru Pendidikan dianalisis dengan i minimum akhlak simumnya adalah data nilai akhlak l 21. lak Remaja Valid ercent Cumulative Percent .7 .7 .7 1.3 1.3 2.7 1.3 4.0 2.7 6.7 .7 7.4 2.0 9.4 2.7 12.1 2.0 14.1 .7 14.8 68 1 69 1 70 4 2 71 7 4 72 7 4 73 7 4 74 8 5 75 6 4 76 10 6 77 10 6 78 17 11 79 24 16 80 14 9 81 7 4 82 3 2 84 1 Total 149 100 Berdasarkan hasil terhadap data akhlak siswa rata nilai akhlak siswa a median 77, modus 79, (simpangan baku) sebe deskriptif data nilai akhlak Prabumulih selengkapnya d 22.

Tabel 22. Statistik Data Nilai Akhla

Statistic Akhlak siswa N Valid Missing Mean Median Mode Std. Deviation Minimum Maximum Selanjutnya dila akhlak siswa dengan perh = Mean + 1 Deviasi Stan 80,601 dan Batas Rendah Standar = 74,64 – 5,961 .7 .7 15.4 .7 .7 16.1 2.7 2.7 18.8 4.7 4.7 23.5 4.7 4.7 28.2 4.7 4.7 32.9 5.4 5.4 38.3 4.0 4.0 42.3 6.7 6.7 49.0 6.7 6.7 55.7 11.4 11.4 67.1 16.1 16.1 83.2 9.4 9.4 92.6 4.7 4.7 97.3 2.0 2.0 99.3 .7 .7 100.0 00.0 100.0

sil analisis deskriptif a di atas, diperoleh adalah sebesar 74,64, 9, dan deviasi standar besar 5,961. Statistik lak siswa SMA Negeri 5 a dapat dilihat pada tabel

istik Deskriptif Akhlak Siswa istics 149 0 74.64 77 79 5.961 57 84 dilakukan kategorisasi erhitungan: Batas Tinggi tandar = 74,64 + 5,961 = dah = Mean - 1 Deviasi 961 = 68,679. Tabel 28

(15)

menunjukkan distribusi frekue akhlak siswa berdasarkan interp tersebut.

Tabel 23. Distribusi Frekuensi Data Akhlak Siswa di SMAN 5 P

Akhlak siswa Frequenc y Percen t Valid Perc t Vali d Baik 10 6.7 Buruk 24 16.1 1 Cuku p baik 115 77.2 7 Total 149 100.0 10 Tabel 23 menunjukkan siswa, sebanyak 10 orang (6,7% PAI memiliki akhlak dalam ka orang (16,1%) dinilai memiliki kategori buruk, dan 115 orang memiliki akhlak dalam katego Dalam bentuk grafik, gambaran siswa SMAN 5 Prabumulih gambar 6.

Gambar 6. Akhlak Siswa SMAN 5

Hasil Uji Prasyarat Analisis 1. Uji Normalitas

Uji normalitas data dalam dilakukan untuk mengetahui apa dianalisis berdistribusi nornal. dalam penelitian ini dilakukan m Kolmogorov Smirnov dengan p Hasil uji normalitas data pola a interaksi teman sebaya, terpaan religiusitas, dan akhlak siswa da ini menunjukkan bahwa semua d secara normal. Hasil uj selengkapnya dapat dilihat pada ta

uensi data nilai erpretasi kategori nsi N 5 Prabumulih Valid ercen t Cumulativ e Percent 6.7 6.7 16.1 22.8 77.2 100.0 100.0 an bahwa dari 149 ,7%) dinilai guru kategori baik, 24 iki akhlak dalam g (77,2%) dinilai gori cukup baik. ran umum akhlak h disajikan pada

AN 5 Prabumulih

lam penelitian ini apakah data yang l. Uji normalitas menggunakan uji n program SPSS. a asuh orang tua, an media massa, dalam penelitian a data terdistribusi uji normalitas a tabel 24. Tabel 24 Hasil Uji Norma One-Sample Kolmogor Pol a asu h Tem an seba ya N 149 149 Normal Paramete rsa,,b Mean 31. 26 61.5 5 Std. Deviati on 5.0 04 5.01 7 Most Extreme Differenc es Absolu te .11 1 .084 Positiv e .11 1 .084 Negati ve -.06 3 -.054 Kolmogorov-Smirnov Z 1.3 54 1.02 9 Asymp. Sig. (2-tailed) .05 1 .240 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. 2. Uji Multikolineritas

Uji multikolinerita mengetahui apakah an (independent) tidak sali multikolinieritas dalam p dengan melihat nilai ko variabel bebas (independe diperoleh koefisien korela masih berada di bawah 0, model regresi dalam pene permasalahan multikolin multikolinieritas sele digambarkan pada tabel 3

Tabel 25 Hasil Uji Multik

Coefficient Cor Model Relig as rem 1 Correlatio ns Religiusit as remaja 1 l 24. malitas Data orov-Smirnov Test m n ba a Medi a mass a Religius itas remaja Akhl ak remaj a 49 149 149 149 .5 5 17.61 40 94.25 74.58 61 01 7 5.860 48 8.324 5.958 40 84 .048 .079 .147 84 .044 .053 .114 -54 -.048 -.079 -.147 02 9 .591 .961 1.797 40 .876 .315 .003 al.

eritas bertujuan untuk antar variabel bebas saling berkorelasi. Uji penelitian ini dilakukan koefisien korelasi antar ndent). Hasil perhitungan elasi antar variabel bebas 0,90. Dengan demikian, enelitian ini terbebas dari olinieritas. Hasil uji elengkapnya seperti l 30. l 25. ltikolinieritas Correlationsa ligiusit remaja Medi a mass a Pola asuh Tema n sebay a 1.000 -.033 -.090 -.083

(16)

Media massa -.033 1 Pola asuh -.090 -.0 Teman sebaya -.083 .1 Covarianc es Religiusit as remaja .004 .0 Media massa .000 .0 Pola asuh .000 .0 Teman sebaya .000 .0 a. Dependent Variable: Akhlak rema 3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dila tujuan untuk mengetahui ketidaksamaan varian dari residu data. Uji heteroskedastisitas dalam dilakukan dengan menggunaka dengan program SPSS. Hasilnya bahwa pada semua variabel beba diperoleh nilai signifikansi ( Dengan demikian, tidak te heterokedastisitas. Hasil uji hete selengkapnya dapat dilihat pada ta

Tabel 26. Hasil Uji Heteroskedastis

Coefficientsa Model Unstandar dized Coefficient s Standard ized Coeffici ents t B Std. Error Beta 1 (Consta nt) 4.42 8 5.196 .8 52 Pola asuh .035 .061 .049 .5 81 Teman sebaya -.012 .061 -.017 -.2 03 Media massa -.014 .052 -.023 -.2 68 1.00 0 -.049 .114 -.049 1.00 0 -.049 .114 -.049 1.000 .000 .000 .000 .007 .000 .001 .000 .010 .000 .001 .000 .010 maja dilakukan dengan i apakah ada idual untuk semua alam penelitian ini kan Uji Glejser nya menunjukkan bas (independent) (Sig.) > 0,05. terjadi gejala eteroskedastisitas a tabel 26. stisitas t Si g. Collinearit y Statistics Tolera nce VI F .8 2 .3 96 .5 1 .5 62 .987 1.0 14 -.2 3 .8 40 .978 1.0 22 -.2 8 .7 89 .984 1.0 16 Religius itas .001 .037 .0 a. Dependent Variable: RES2 Hasil Analisis Inferensial

Analisis inferensial dila hipotesis. Analisis inferens dalam penelitian ini mengg (path analysis) dengan prog struktural yang digunakan da yaitu struktural 1 dan struktur 1. Struktural 1

Struktural 1 ini langsung variabel pola teman sebaya (X2), me religiusitas remaja (X4) te remaja (Y). Hipotesis hipotesis 1 yang berbunyi: teman sebaya, media m baik secara simultan m mempunyai pengaruh lan terhadap akhlak remaja yang diuji adalah:

a. Ho: γy1≤ 0 H1: γy1> 0 b. Ho: βy2≤ 0 H1: βy2> 0 c. Ho: βy3≤ 0 H1: βy3> 0 d. Ho: βy4≤ 0 H1: βy4> 0 Hasil analisis koefi diperoleh nilai korelasi va tua (X1), teman sebaya (X dan religiusitas (X4) de remaja (Y) sebesar 0,25 hubungan positif antara teman sebaya, media m secara bersama-sama den SMAN 5 Prabumulih. Na hubungannya lemah karen 0,20 – 0,40. Selanjutnya, determinasi diperoleh nila Hal ini menunjukkan variabilitas akhlak remaja oleh pola asuh orang tu (X2), media massa (X3), Dengan demikian, dap secara simultan pengaruh

.003 .0 39 .9 69 .984 1.0 17 S2 l

dilakukan untuk menguji ensial yang digunakan ggunakan analisis jalur rogram SPSS. Ada dua dalam analisis jalur ini, tural 2.

ini menguji pengaruh la asuh orang tua (X1), media massa (X3), dan terhadap variabel akhlak is yang diuji adalah yi: “Pola asuh orang tua, massa, dan religiusitas maupun secara parsial langsung yang signifikan aja”. Hipotesis statistik

efisien korelasi simultan, i variabel pola asuh orang (X2), media massa (X3), dengan variabel akhlak 258. Ini berarti terdapat ra pola asuh orang tua, massa, dan religiusitas dengan akhlak remaja di Namun derajat kekuatan rena berada pada rentang a, hasil analisis koefisien nilai R2 sebesar 0,066. bahwa sebesar 6,6% aja (Y) dapat dijelaskan tua (X1), teman sebaya ), dan religiusitas (X4). apat dikatakan bahwa ruh langsung pola asuh

(17)

orang tua, teman sebaya, med religiusitas terhadap akhlak sebesar 6,6%, sedangkan s dipengaruhi oleh faktor lain di lu tidak diteliti. Hasil analisis koe dan koefisien determinasi (R2) dapat dilihat pada tabel 27.

Tabel 27. Model Summary Korelasi Simulta

Teman Sebaya, Media Massa, da Terhadap Akhlak Rem Model Summary Model R R Square Adjusted R Square 1 .258a .066 .04

a. Predictors: (Constant), Religiusitas Massa (X3), Teman Sebaya (X2), Po

Untuk melihat signifik variabel pola asuh orang tua (X1) (X2), media massa (X3), dan re secara bersama-sama terhadap v remaja (Y), pada uji F (Anova) d F = 2,561; df1 = 4; df2 = 144, p-v 0,05, sehingga Hoditolak. Ini be orang tua, teman sebaya, med religiusitas secara bersama-sam pengaruh langsung yang signi akhlak remaja (Y). Hasil Anova dapat dilihat pada tabel 28.

Tabel 28. Hasil Anova (Uji F) Pola Asuh, Te Media Massa, dan Religiusitas Ter

Remaja ANOVAb Model Sum of Squares df Mea Squa 1 Regression 349.266 4 87.3 Residual 4909.163 144 34.0 Total 5258.430 148 a. Predictors: (Constant), Religiusitas Massa (X3), Teman Sebaya (X2), Po b. Dependent Variable: Akhlak (Y)

Untuk melihat pengaruh variabel pola asuh orang tua (X1) (X2), media massa (X3), dan re

edia massa, dan remaja hanya sisanya 93,4% i luar model yang koefisien korelasi R2) selengkapnya

ultan Pola Asuh, dan Religiusitas Remaja y d R re Std. Error of the Estimate .040 5.839 itas (X4), Media Pola Asuh (X1) fikansi pengaruh X1), teman sebaya religiusitas (X4) p variabel akhlak a) diperoleh harga p-value = 0,041 < berarti, pola asuh edia massa, dan ama mempunyai gnifikan terhadap ova selengkapnya , Teman Sebaya, erhadap Akhlak ean uare F Sig. 7.317 2.561 .041a 4.091 itas (X4), Media Pola Asuh (X1) ) uh secara parsial X1), teman sebaya religiusitas (X4)

terhadap variabel akhla analisis koefisien jalur p diperoleh berturut-turut: a. ρy1= -0,037; to= -0,45

0,325 > 0,05, sehin berarti, tidak terdapa yang signifikan variab (X1) terhadap variabe Besaran pengaruh lan terhadap akhlak rema 3,7%. Artinya baik bu hanya mampu dipeng sebesar 3,7% sedan dipengaruhi faktor lain b. ρy2= -0,103; to= -1,27 0,103 > 0,05, sehin berarti, tidak terdapa yang signifikan variab terhadap variabel Besaran pengaruh lan (X2) terhadap akhlak sebesar 10,3%. Artin akhlak remaja mam teman sebaya sebes sisanya 89,7% dipenga c. ρy3= -0,028; to= -0,34 0,365 > 0,05, sehin berarti, tidak terdapa yang signifikan varia terhadap variabel Besaran pengaruh la (X3) terhadap akhlak sebesar 2,8%. Artin akhlak remaja hanya oleh media massa seb sisanya 97,2% dipenga d. ρy4= 0,239; to= 2,958 0,002 < 0,05, sehin berarti, terdapat pen signifikan variabel reli variabel akhlak re pengaruh langsung reli akhlak remaja (Y) a Artinya baik buruk mampu dipengaruhi o 23,9% sedangkan dipengaruhi faktor lain

Dari analisis di secara parsial hanya var

hlak remaja (Y), hasil r pada tabel Coefficients t:

,454; p-value = 0,650/2 = ingga Ho diterima. Ini apat pengaruh langsung iabel pola asuh orang tua iabel akhlak remaja (Y). langsung pola asuh (X1) maja (Y) hanya sebesar buruknya akhlak remaja engaruhi oleh pola asuh angkan sisanya 96,3% lain.

,272; p-value = 0,205/2 = ingga Ho diterima. Ini apat pengaruh langsung riabel teman sebaya (X2) l akhlak remaja (Y). langsung teman sebaya lak remaja (Y) adalah rtinya baik buruknya ampu dipengaruhi oleh esar 10,3% sedangkan ngaruhi faktor lain. ,347; p-value = 0,729/2 =

ingga Ho diterima. Ini apat pengaruh langsung riabel media massa (X3) l akhlak remaja (Y). langsung media massa lak remaja (Y) hanya tinya tinggi rendahnya ya mampu dipengaruhi sebesar 2,8% sedangkan ngaruhi faktor lain. 958; p-value = 0,004/2 = hingga Ho ditolak. Ini engaruh langsung yang religiusitas (X4) terhadap remaja (Y). Besaran religiusitas (X4) terhadap adalah sebesar 23,9%. ruknya akhlak remaja i oleh religiusitas sebesar an sisanya 76,1% lain.

di atas, terlihat bahwa variabel religiusitas (X4)

(18)

yang mempunyai pengaruh la signifikan terhadap variabel akhla Sedangkan variabel pola asuh o teman sebaya (X2), dan media m mempunyai pengaruh langsung y terhadap variabel akhlak rema analisis koefisien jalur seleng dilihat pada tabel 29.

Tabel 29. Hasil Analisis Koefisien Jalur Pe

Asuh, Teman Sebaya, Media M Religiusitas Terhadap Akhlak

Coefficientsa Model Unstandardize d Coefficients Standar d Coeffic s B Std. Error Beta 1 (Constant) 67.512 8.622 Pola Asuh (X1) -.044 .097 -Teman Sebaya (X2) -.123 .096 -Media Massa (X3) -.028 .081 -Religiusita s (X4) .179 .060 a. Dependent Variable: Akhlak (Y) 2. Struktural 2

Struktural 2 menguji p langsung variabel pola asuh o teman sebaya (X2), dan media terhadap variabel akhlak re religiusitasnya (X4). Hipotesis ya hipotesis 2 yang berbunyi:“ “Po tua, teman sebaya, dan media ma simultan maupun secara parsia pengaruh tidak langsung ya terhadap akhlak remaja melalui r Hipotesis statistik yang diuji adala a. Ho: γ41≤ 0

H1: γ41> 0 b. Ho: β42≤ 0

langsung yang khlak remaja (Y). h orang tua (X1), massa (X3) tidak g yang signifikan maja (Y). Hasil engkapnya dapat Pengaruh Pola ia Massa, dan lak Remaja dardize d fficient s T Sig. eta 7.83 0 .00 0 -.037 -.454 .65 0 -.103 -1.27 2 .20 5 -.028 -.347 .72 9 .239 2.95 8 .00 4 ) i pengaruh tidak orang tua (X1), edia massa (X3) remaja melalui yang diuji adalah “Pola asuh orang massa baik secara rsial mempunyai yang signifikan i religiusitasnya”. dalah: H1: β42> 0 c. Ho: β43≤ 0 H1: β43> 0

Hasil analisis koefi diperoleh nilai korelasi va tua (X1), teman sebaya ( (X3) dengan variabel re sebesar 0,100. Ini berar positif antara pola asuh or dan media massa secara religiusitas remaja di S namun nilai tersebut berad Dengan demikian, hubungannya sangat lem analisis koefisien determin sebesar 0,010. Hal ini hanya sebesar 1% variab yang dapat dijelaskan ole (X1), teman sebaya (X2), Dengan demikian, dap secara simultan pengaruh teman sebaya, dan me religiusitas remaja h sedangkan sisanya 99% d lain di luar model yang analisis koefisien korela determinasi (R2) seleng pada tabel 30.

Tabel 30 Model Summary Korelasi

Teman Sebaya, dan Media Religiusitas Re Model Sum Model R R Square Ad S 1 .100a .010

a. Predictors: (Constant), Med Asuh (X1), Teman Sebaya (X2

Untuk melihat s variabel pola asuh orang tu (X2), dan media massa sama terhadap variabel re pada uji F (Anova) diper df1 = 3; df2 = 145, p-v sehingga Ho diterima. I orang tua, teman sebay secara bersama-sama

efisien korelasi simultan, i variabel pola asuh orang a (X2), dan media massa religiusitas remaja (X4) rarti terdapat hubungan orang tua, teman sebaya, ra bersama-sama dengan i SMAN 5 Prabumulih, rada pada kisaran ≤ 0,20. derajat kekuatan lemah. Selanjutnya, hasil minasi diperoleh nilai R2 ini menunjukkan bahwa iabilitas religiusitas (X4) oleh pola asuh orang tua ), dan media massa (X3). apat dikatakan bahwa ruh pola asuh orang tua, media massa terhadap hanya sebesar 1%, dipengaruhi oleh faktor ang tidak diteliti. Hasil elasi (R) dan koefisien ngkapnya dapat dilihat

l 30.

si Simultan Pola Asuh, edia Massa Terhadap s Remaja mmary Adjusted R Square Std. Error of the Estimate -.010 8.032 edia Massa (X3), Pola (X2)

t signifikansi pengaruh g tua (X1), teman sebaya sa (X3) secara bersama-l rebersama-ligiusitas remaja (X4), iperoleh harga F = 0,491; p-value = 0,689 > 0,05, . Ini berarti, pola asuh aya, dan media massa a tidak mempunyai

(19)

pengaruh tidak langsung ya terhadap akhlak remaja melalui Hasil Anova selengkapnya dap tabel 31.

Tabel 31. Hasil Anova (Uji F) Pola Asuh, Te dan Media Massa Terhadap Religiu

ANOVAb Model Sum of Squares Df Mea Squa 1 Regression 94.957 3 31.6 Residual 9353.352 145 64.5 Total 9448.309 148 a. Predictors: (Constant), Media Mas Asuh (X1), Teman Sebaya (X2) b. Dependent Variable: Religiusitas (

Selanjutnya untuk meli secara parsial variabel pola asuh teman sebaya (X2), dan media terhadap variabel religiusitas (X4 koefisien jalur pada tabelCoeffic

berturut-turut:

a. ρ41= 0,090; to= 1,083; p-valu 0,141 > 0,05, sehingga H berarti, tidak terdapat peng yang signifikan pola asuh religiusitas remaja (X4). Bes langsung pola asuh (X1) terha remaja (X4) adalah sebesar tinggi rendahnya religiusitas mampu dipengaruhi oleh pola 9% sedangkan sisanya 91% faktor lain.

b. ρ42= 0,031; to= 0,376; p-valu 0,354 > 0,05, sehingga H berarti, tidak terdapat peng yang signifikan teman sebaya religiusitas remaja (X4). Bes langsung teman sebaya religiusitas remaja (X4) adalah Artinya tinggi rendahnya reli hanya mampu dipengaruhi sebaya sebesar 3,1% seda 96,9% dipengaruhi faktor lain c. ρ43= 0,023; to= 0,276; p-valu

0,392 > 0,05, sehingga H berarti, tidak terdapat peng

yang signifikan ui religiusitasnya. apat dilihat pada

, Teman Sebaya, ligiusitas Remaja ean quare F Sig. 1.652 .491 .689a 4.506 assa (X3), Pola itas (X4) elihat pengaruh uh orang tua (X1), edia massa (X3) (X4), hasil analisis fficientsdiperoleh value = 0,281/2 = Ho diterima. Ini ngaruh langsung h (X1) terhadap Besaran pengaruh rhadap religiusitas sar 9%. Artinya itas remaja hanya pola asuh sebesar 91% dipengaruhi value = 0,708/2 = Ho diterima. Ini ngaruh langsung aya (X2) terhadap Besaran pengaruh (X2) terhadap alah sebesar 3,1%. religiusitas remaja uhi oleh teman dangkan sisanya lain.

value = 0,783/2 = Ho diterima. Ini ngaruh langsung

yang signifikan media religiusitas remaja (X langsung media m religiusitas remaja (X4 Artinya tinggi rendahn hanya mampu dipenga sebesar 2,3% sedan dipengaruhi faktor lain

Dari analisis di secara parsial variabel po teman sebaya (X2), dan m satupun yang mempun langsung yang signifik remaja melalui religius analisis koefisien jalur dilihat pada tabel 32.

Tabel 32 Hasil Analisis Koefisien J

Asuh, Teman Sebaya, d Terhadap Religius Coefficien Model Unstandardize d Coefficients B Std. Error 1 (Constant ) 85.43 0 9.504 Pola Asuh (X1) .143 .133 Teman Sebaya (X2) .050 .132 Media Massa (X3) .031 .111

a. Dependent Variable: Religi Dilihat dari hasil a struktural 1 maupun stru pengaruh-pengaruh yan digambarkan melalui yaitu:

Y= ρ yX4+ Є2atau

dia massa (X3) terhadap (X4). Besaran pengaruh massa (X3) terhadap (X4) adalah sebesar 2,3%. ahnya religiusitas remaja garuhi oleh media massa angkan sisanya 97,7% lain.

di atas, terlihat bahwa pola asuh orang tua (X1), media massa (X3) tidak unyai pengaruh tidak ifikan terhadap akhlak iusitasnya (X4). Hasil lur selengkapnya dapat

l 32.

n Jalur Pengaruh Pola a, dan Media Massa

iusitas Remaja ientsa Standardize d Coefficients t Sig. Beta 8.98 9 .00 0 .090 1.08 3 .28 1 .031 .376 .70 8 .023 .276 .78 3 ligiusitas (X4)

il analisis jalur baik pada truktural 2 di atas, maka yang dibentuk dapat i persamaan struktural

(20)

Secara keseluruhan, inferensial untuk menguji hip penelitian ini diringkas pada tabe Tabel 33. Ringkasan Hasil Analis

Model Koefisien Jalur thitung Struktural 1 (X1X2X3X4ke Y) X1terhadap Y (ρ y1) -0,037 -0,454 X2terhadap Y (ρ y2) -0,103 -1,272 X3terhadap Y (ρ y3) -0,028 -0,347 X4terhadap Y (ρ y4) 0,239 2,958 Struktural 2 (X1X2X3ke Y melalui X1terhadap X4(ρ41) 0,090 1,083 X2terhadap X4(ρ42) 0,031 0,376 X3terhadap X4(ρ43) 0,023 0,276 Berdasarkan hasil analisis diperoleh diagram jalur empiris penelitian ini sebagaimana ya gambar berikut ini:

Pembahasan

Gambaran Pola Asuh Orang T Teman Sebaya, Terpaan M Religiusitas, dan Akhlak Remaja di Prabumulih

Dilihat dari pola asuh yang di tua terhadap siswa SMAN 5 Prabum besar (102 orang 68,5%) siswa men orang tua mereka menerapkan pola Ini berarti bahwa dalam ber memperlakukan anak-anaknya, cenderung memberikan kelonggara luasnya kepada anak untuk berp dengan keinginan sendiri, orang tua sedikit batasan dan cenderung me

hasil analisis hipotesis dalam bel 33. alisis Inferensial g p-value R2 4 0,650 0,066 2 0,205 7 0,729 8 0,004 lui X4) 3 0,281 0,010 6 0,708 6 0,783

lisis pada tabel 33, iris untuk model yang dijelaskan Tua, Interaksi Media Massa, di SMA Negeri 5 diterapkan orang bumulih, sebagian enyatakan bahwa ola asuh permisif. erinteraksi atau , orang tua aran yang seluas-erperilaku sesuai tua hanya memberi membiarkan saja,

meski saat anak melakukan Hurlock, pola asuh ini dap menjadi orang yang sul mementingkan dirinya send orangtua yang terlalu lon

Hurlock, tt, 204).

Dilihat dari tingkat in teman sebaya di SMAN 5 besar (107 orang atau 71,8 dengan teman sebaya dalam berarti bahwa interaksi langs teman-teman seusianya bisa tinggi, mereka mungkin m dengan teman sebayanya n pertentangan tetap mungkin mereka mungkin mencon sebayanya namun proses p tetap dilakukan. Secara teoritis ini dapat meminimalisir peng yang mungkin ditimbulkan d teman sebaya, seperti penyala menipu, dan mencuri

(Damsa

Dilihat dari tingkat pada siswa SMAN 5 Prabu (99 orang atau 66,4%) siswa media massa dalam katego bahwa dilihat dari tingkat atensi penggunaan media m masih relatif wajar. Penggun tidak terlalu berlebihan, meminimalisir dampak nega seperti melakukan kekerasan lainnya

(Robert A. Baron, t

Dilihat dari tingkat relig 5 Prabumulih, sebagian be 69,8%) siswa memiliki relig sedang. Ini berarti bahwa keyakinan (akidah), pengal dan peribadatan, para siswa religiusitas yang cukup, me beriman sesuai rukun iman, merasa berdosa saat melaku terkadang mereka memiliki k terhadap qadha dan qadar, tid sholat dan puasa sunnah, merasakan khusuk ketika me teoritis, belum maksima religiusitas memungkinkan memiliki kontrol moral y

kan kesalahan. Menurut apat menyebabkan anak sulit dibimbing, lebih ndiri, karena pola asuh longgar

(Elizabeth B.

t interaksi siswa dengan 5 Prabumulih, sebagian ,8%) siswa berinteraksi lam kategori sedang. Ini gsung para siswa dengan isa dikatakan tidak terlalu melakukan kerja sama namun persaingan dan kin terjadi. Di sisi lain, ontoh perilaku teman s persesuaian/akomodasi oritis, interaksi semacam engaruh-pengaruh negatif n dari pergaulan dengan yalahgunaan obat-obatan,

sar, tt, 75).

t terpaan media massa bumulih, sebagian besar wa mendapatkan terpaan gori sedang. Ini berarti t frekuensi, durasi, dan massa oleh para siswa unaan media massa yang , secara teoritis dapat gatif penggunaan media, san dan perilaku negatif

on, tt, 825-832).

religiusitas siswa SMAN besar (104 orang atau ligiusitas dalam kategori a dilihat dari dimensi galaman (penghayatan), wa menunjukkan tingkat meski mereka mengaku n, melakukan sholat, dan kukan kesalahan, namun i keyakinan yang lemah tidak terbiasa melakukan h, serta sangat jarang melakukan sholat. Secara malnya perkembangan an para remaja tidak l yang baik. Menurut

(21)

Jalaluddin, salah satu titik tolak moral pada remaja adalah

(Jalaluddin, tt, 74).

sedangkan sendiri timbul karena jiwa ka religiusitas yang dimiliki.

Dilihat dari akhlak siswa Prabumulih, sebagian besar (115 ora siswa dinilai oleh guru PAI me akhlak dalam kategori cukup baik. In dalam hal kedisiplinan, kebersih jawab, sopan santun, hubungan kejujuran yang menjadi indikator p dalam penelitian ini, guru menilai pa secara maksimal menunjukkan akh sesuai tuntunan agama Islam. Secara terbagi dua macam, yaitu akhlak ba dan akhlak tercela (madzmuma demikian, belum terbentuknya akh secara sempurna menunjukkan terdapat perbuatan kurang baik dila Jika hal ini dibiarkan tanpa pembina kelamaan dapat merusak ke menjatuhkan martabat mereka se

(Rosihan Anwar, tt, 121).

Pengaruh Langsung Pola Asuh Teman Sebaya, Media Massa, da Terhadap Akhlak Remaja

Pengaruh langsung pola as teman sebaya, media massa, dan relig simultan terhadap akhlak remaja pad dilihat dari hasil uji F pada struktur diperoleh harga F sebesar 2,561 d sebesar 0,041. Harga F yang positif bahwa adanya pengaruh langsung ya asuh, teman sebaya, media massa, secara simultan terhadap akhlak rem semakin demokratis pola asuh ya orang tua, semakin tinggi interaksi sebaya, semakin tinggi terpaan me semakin tinggi religiusitas remaja baik akhlaknya. Selain itu, nilai p menunjukkan bahwa pengaruh terse sehingga Ho ditolak. Dengan demik teman sebaya, media massa, dan relig simultan mempunyai pengaruh la signifikan terhadap akhlak remaja. koefisien determinasi diperoleh nila 0,066. Ini berarti baik buruknya mampu dipengaruhi secara langsu

k perkembangan rasa berdosa, an rasa berdosa kagamaan atau iswa SMAN 5 orang atau 77,2%) mereka memiliki . Ini berarti bahwa rsihan, tanggung gan sosial, dan r penilaian akhlak i para siswa belum akhlakul karimah ara teoritis, akhlak baik (mahmudah)

mumah). Dengan khlak mahmudah bahwa masih dilakukan siswa. inaan, maka lama keimanan dan sebagai manusia

uh Orang Tua, dan Religiusitas asuh orang tua, religiusitas secara pada analisis jalur tural 1. Hasilnya, 1 dengan p-value sitif menunjukkan yang positif pola a, dan religiusitas remaja. Ini berarti yang diterapkan ksi dengan teman media massa, dan ja maka semakin i p-value < 0,05 rsebut signifikan, ikian, pola asuh, religiusitas secara langsung yang ja. Hasil analisis nilai R2 sebesar a akhlak remaja gsung oleh pola

asuh, teman sebaya, media m sebesar 6,6%.

Hasil penelitian i pandangan sebagian ahli yan secara umum akhlak dip kelompok faktor, yaitu fakto eksternal. Sebagaimana yan Abudin Nata bahwa akhlak te yaitu secara internal dan eks

146).

Namun bila dirinci le faktor yang dapat mempenga diantaranya adalah faktor p teman sebaya, media mas Kesemua faktor tersebut bersinergi dalam proses p karimah.

Hasil penelitian ini jug penelitian sebelumnya yang pengaruh faktor-faktor terse remaja. Penelitian Soetjin bahwa teman sebaya d berpengaruh langsung terha pranikah pada remaja, sedan tua-remaja dan religiusitas dan tidak langsung. membuktikan bahwa kece remaja dipengaruhi secara sig dan media massa. Peneliti Agustin menemukan bahwa keluarga, dan teman sebaya yang bermakna dengan penya Namun secara pa menunjukkan kondisi yang empat variabel yang diduga remaja (pola asuh, teman seb religiusitas), hanya religiusit pengaruh langsung yang p terhadap akhlak remaja. Ini religiusitas remaja maka akhlaknya. Hasil analis menunjukkan bahwa besaran sebesar 23,9%.

Besar

Gambar

Tabel 1 Hasil Uji Validitas Sk
Tabel 2. Hasil Uji Validitas Skala Intera
Tabel 5. Hasil Uji Reliabilitas Skala P
Tabel 9. Data Pola Asuh Orang T
+7

Referensi

Dokumen terkait

(pahit) yang anda rasakan pada masing-masing sampel dengan memberikan skor 1 sampai 5 (1=sangat bisa diterima, 2=bisa diterima, 3=cukup bisa diterima, 4=tidak bisa diterima,

Melakukan penelitian terlebih dahulu tentang bagaimana fasilitas transportasi yang tersedia atau yang akan dapat digunakan untuk membawa wisatawan ke daerah tujuan

Faktor keluarga yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pengaruh pihak-pihak yang memiliki hubungan darah secara langsung serta kerabat dekat terhadap status anak

Penelitian ini bermaksud memperoleh sebuah bukti empiris tentang peningkatan kemampuan berpikir matematis siswa SD kelas III melalui pembelajaran matematika

Perumusan masalahan yang akan diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana kinerja perusahaan jika diukur dengan metode Balanced Scorecard (BSC) melalui empat

kategori (0,800 – 1,000), maka instrumen yang berjumlah 20 butir pernyataan inilah yang akan digunakan sebagai instrumen final untuk mengukur variabel.

Dalam penelitian ini, dalam menvalidasin hasil data yang diperoleh maka peneliti menggunakan tekhnik triangulasi sumber, artinya informasi atau yang didapat dari berbagai

Diawali dengan Pop Star di Trans TV, kemudian disusul oleh Akademi Fantasi Indosiar yang juga merupakan lisensi internasional dari acara La Academia, Bakal Beken