• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pandangan Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama Kota Malang terhadap fatwa MUI no.11 tahun 2012 tentang kedudukan anak hasil zina dan perlakuan terhadapnya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pandangan Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama Kota Malang terhadap fatwa MUI no.11 tahun 2012 tentang kedudukan anak hasil zina dan perlakuan terhadapnya"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

PANDANGAN MUHAMMADIYAH DAN NAHDLATUL ULAMA KOTA MALANG TERHADAP FATWA MUI NO.11 TAHUN 2012 TENTANG KEDUDUKAN ANAK HASIL ZINA DAN PERLAKUAN TERHADAPNYA

SKRIPSI

Oleh Najma Fairus NIM 10210060

JURUSAN AL-AHWAL AL-SYAKHSHIYYAH FAKULTAS SYARIAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

(2)

PANDANGAN MUHAMMADIYAH DAN NAHDLATUL ULAMA KOTA MALANG TERHADAP FATWA MUI NO.11 TAHUN 2012 TENTANG KEDUDUKAN ANAK HASIL ZINA DAN PERLAKUAN TERHADAPNYA

SKRIPSI

Oleh Najma Fairus NIM 10210060

JURUSAN AL-AHWAL AL-SYAKHSHIYYAH FAKULTAS SYARIAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

(3)

iii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Demi Allah,

Dengan kesadaran dan rasa tanggung jawab terhadap pengembangan kelimuan, Penulis menyatakan bahwa skripsi dengan judul:

PANDANGAN MUHAMMADIYAH DAN NAHDLATUL ULAMA KOTA MALANG TERHADAP FATWA MUI NO.11 TAHUN 2012 TENTANG KEDUDUKAN ANAK HASIL ZINA DAN PERLAKUAN TERHADAPNYA

Benar-benar merupakan karya ilmiah yang disusun sendiri, bukan duplikat atau memindah data milik orang lain, kecuali disebutkan referensinya secara benar. Jika di kemudian hari terbukti disusun orang lain, ada penjiplakan, duplikasi, atau memindah data orang lain, baik secara keseluruhan atau sebagian, maka skripsi dan gelar sarjana yang saya peroleh karenanya, batal demi hukum.

Malang, 26 September 2014 Penulis

Najma Fairus NIM 10210060

(4)

HALAMAN PERSETUJUAN

Setelah membaca dan mengoreksi skripsi saudari Najma Fairus NIM 10210060, Jurusan Al-Ahwal Al-Syakhshiyyah, Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang dengan Judul:

PANDANGAN MUHAMMADIYAH DAN NAHDLATUL ULAMA KOTA MALANG TERHADAP FATWA MUI NO.11 TAHUN 2012 TENTANG KEDUDUKAN ANAK HASIL ZINA DAN PERLAKUAN TERHADAPNYA

Maka pembimbing menyatakan bahwa skripsi tersebut telah memenuhi syarat-syarat ilmiah untuk diajukan dan diuji pada Majelis Dewan Penguji.

Mengetahui Malang, 26 September 2014

Ketua Jurusan Dosen Pembimbing,

Al-Ahwal Al-Syakhshiyyah,

Dr. Sudirman, M.A. Dr. Hj Mufidah, Ch, M.Ag.

(5)

v

PENGESAHAN SKRIPSI

Dewan penguji skripsi saudara Najma Fairus, NIM 10210060, mahasiswa Fakultas Syariah angkatan 2010, dengan judul:

PANDANGAN MUHAMMADIYAH DAN NAHDLATUL ULAMA KOTA MALANG TERHADAP FATWA MUI NO.11 TAHUN 2012 TENTANG KEDUDUKAN ANAK HASIL ZINA DAN PERLAKUAN TERHADAPNYA

Dewan Penguji: 1. Jamilah, M.A. (...) NIP 197901242009012007 Ketua 2. Dr. Hj Mufidah, Ch, M.Ag. (...) NIP 196009101989032001 Sekretaris 3. Dr. H. Mujaid Kumkelo, M.H. (...) NIP 197408192000031001 Penguji utama

Malang, 26 September 2014 Mengetahui

Dekan,

Dr. H. Roibin, M.H.I. NIP 196812181999031002

(6)

MOTTO

ًُْل

َشْ١َغَأ

ٌٍِّٗا

ِٟغْثَأ

ًبّثَس

ََُٛ٘ٚ

ُةَس

ًُِو

ٍءَْٟش

َلاَٚ

ُتِغْىَر

ًُُو

ٍظْفَٔ

َلاِإ

بَْٙ١ٍََػ

َلاَٚ

ُسِضَر

ٌحَسِصاَٚ

َسْصِٚ

َٜشْخُأ

َُُص

ٌَِٝإ

ُُىِثَس

ُُْىُؼِعْشَِ

ُُىُئِجَُٕ١َف

بَِّث

ُُْزُٕو

ِٗ١ِف

َُْٛفٍَِزْخَر

-ٔ٦١

-

Katakanlah (Muhammad), “Apakah (patut) aku mencari tuhan selain

Allah, padahal Dia-lah Tuhan bagi segala sesuatu. Setiap perbuatan

dosa seseorang, dirinya sendiri yang bertanggung jawab. Dan

seseorang tidak akan memikul beban dosa orang lain. Kemudian

kepada Tuhanmulah kamu kembali, dan akan diberitahukan-Nya

kepadamu apa yang dahulu kamu perselisihkan.”

(QS. Al-An‟am: 164)

(7)

vii

PRAKATA

Alhamdulillahirabbil’alamin atas segala nikmat iman, Islam, kesempatan, serta kekuatan yang telah diberikan Allah swt sehingga Penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Pandangan Muhammadiyah Dan Nahdlatul Ulama Kota Malang Terhadap Fatwa Mui No.11 Tahun 2012

Tentang Kedudukan Anak Hasil Zina Dan Perlakuan Terhadapnya. Shalawat

beriring salam untuk tuntunan dan suri tauladan Rasulullah saw beserta keluarga dan sahabat beliau yang senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai Islam yang sampai saat ini dapat dinikmati oleh seluruh manusia di penjuru dunia. Dan semoga kita tergolong orang-orang yang dapat merasakan dan mensyukuri nikmatnya iman dan di akhirat kelak mendapatkan syafaat dari beliau. Aamiin.

Dengan segala daya dan upaya serta bantuan, doa, bimbingan maupun pengarahan dan hasil diskusi dengan berbagai pihak dalam proses penulisan skripsi ini, maka dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan ucapan terima kasih, Jazakumullah khairon katsiron, kepada :

1. Prof. Mudjia Rahardjo, M.Si., selaku Rektor Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

2. Dr. H. Roibin, M.H.I., selaku Dekan Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

3. Dr. Sudirman, M.A., selaku Ketua Jurusan Al-Ahwal Al-Syakhshiyyah Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

(8)

4. Dr. Dra. Hj. Tutik Hamidah, M.Ag., selaku Dosen wali penulis. Terima kasih penulis haturkan atas waktu yang telah diluangkan untuk bimbingan, arahan, serta motivasi selama penulis menempuh perkuliahan.

5. Dr. Hj Mufidah, Ch, M.Ag., selaku Dosen Pembimbing skripsi. Terima kasih penulis haturkan atas banyaknya waktu yang telah diluangkan untuk konsultasi, diskusi, bimbingan dan arahan dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini. Semoga setiap pahala ilmu yang sekiranya diperoleh dari karya sederhana ini, juga menjadi amal jariyah bagi beliau. Aamiin.

6. Segenap Dosen Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang yang telah bersedia memberikan pengajaran, mendidik, membimbing serta mengamalkan ilmunya dengan ikhlas. Semoga Allah swt menjadikan ilmu yang telah diberikan sebagai modal mulia di akhirat nanti dan melimpahkan pahala yang sepadan kepada beliau semua.

7. Staf dan karyawan Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Terima kasih penulis ucapkan atas partisipasi maupun kemudahan-kemudahan yang diberikan dalam penyelesaian skripsi ini.

8. Para informan yang telah bersedia meluangkan waktu dan memberikan informasi yang sangat penting demi kelanjutan penelitian ini. Jazakumullah khairon katsiron.

9. Orang tua penulis sendiri, M. Syahdan AF dan Rukiyati, atas doa, nasihat, perhatian dan semangat yang telah diberikan baik selama penulis kuliah, maupun selama penulisan skripsi ini diselesaikan.

(9)

ix

10. Saudara-saudara penulis, Faiqatul Himmah dan Hafidha Tsalats. Terima kasih atas doa dan semangatnya.

11. Terima kasih teman-teman terbaik penulis, Akma, mbak Izza, Iik, kak Roos, Rina, bunda Maria dan masih banyak lagi yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

12. Segenap teman-teman angkatan AS 2010 dan teman-teman Kos Hj Sirat. Terima kasih penulis haturkan atas segala doa, dukungan, semangatnya serta kesediaan meluangkan waktu untuk menjadi teman diskusi bahkan pengoreksi bagi karya sederhana ini.

13. Segenap pihak yang membantu menyelesaikan penulisan dan penelitian skripsi ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

Semoga skripsi ini bisa bermanfaat bagi semua pembaca. Penulis menyadari bahwa karya sederhana ini masih jauh dari sempurna karena keterbatasan pengetahuan, kemampuan, wawasan dan pengalaman penulis. Oleh karena itu, penulis sangat mengharap kritik dan saran dari semua pihak demi kesempurnaan skripsi ini.

Malang, 26 September 2014 Penulis,

Najma Fairus

(10)

TRANSLITERASI

A. Umum

Transliterasi adalah pemindahalihan tulisan Arab ke dalam tulisan Indonesia (Latin), bukan terjemahan bahsa Arab ke dalam bahasa Indonesia.

B. Konsonan

ا = tidak dilambangkan ض = dl

ة = b ط = th

د = t ظ = dh

س = tsa ع = „ (koma menghadap keatas)

ط = j ؽ = gh ػ = h ف = f خ = kh ق = q د = d ن = k ر = dz ي = l س = r َ = m ص = z ْ = n ط = s ٚ = w ػ = sy ٖ = h ص = sh ٞ = y

Hamzah (ء) yang sering dilambangkan dengan alif, apabila terletak di awal kata maka dalam transliterasinya mengikuti vokalnya, tidak dilambangkan, namun apabila terletak di tengah atau akhir kata, maka dilambangkan dengan tanda koma di atas (‟), berbalik dengan koma („) untuk pengganti lambang “ع”.

(11)

xi

C. Kata Sandang dan Lafadh al-Jalâlah

Kata sandang berupa “al” (يا) ditulis dengan huruf kecil, kecuali terletask di awal kalimat, sedangkan “al” dalam lafadh jalalâh yang berada di tengah-tengah kalimat yang disandarkan (idhafah) maka dihalangkan. Perhatikan contoh-contoh berikut ini :

1. Al-Imâm al-Bukhâriy mengatakan ...

2. Al-Bukhâriy dalam muqaddimah kitabnya menjelaskan ... 3. Masyâ’ Allah kânâ wa mâlam yasyâ lam yakun

4. Billâh ‘azza wa jalla

D. Nama dan Kata Arab Terindonesiakan

Pada prinsipnya setiap kata yang berasal dari bahasa Arab harus ditulis dengan menggunakan sistem transliterasi. Apabila kata tersebut merupakan nama Arab dari orang Indonesia atau bahasa Aran yang sudah terindonesiakan, tidak perlu ditulis dengan menggunakan sistem transliterasi. Perhatikan contoh berikut : “... Abdurrahman Wahid, mantan Presiden RI keempat, dan Amin Rais, mantan Ketua MPR pada masa yang sama, telah melakukan kesepakatan untuk menghapuskan nepotisme, kolusi dan korupsi dari muka bumi Indonesia, dengan salah satu caranya melalui pengintensifan salat di berbagai kantor pemerintahan, namun ...”

Perhatikan penulisan nama “Abdurrahman Wahid”, “Amin Rais” dan kata “salat” ditulis dengan menggunakan tata cara penulisan bahasa Indonesia yang disesuaikan dengan penulisan namanya. Kata-kata tersebut sekalipun berasal dari bahasa Arab, namun ia berupa nama dari orang Indonesia dan terindonesiakan, untuk itu tidak ditulis dengan cara “Abd al-RahmÂn Wahîd”, “Amîn Raîs”, dan bukan ditulis dengan “shalât”

(12)

ABSTRAK

Najma Fairus, NIM 10210060, 2014. Pandangan Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama Kota Malang Terhadap Fatwa Mui No.11 Tahun 2012 Tentang Kedudukan Anak Hasil Zina Dan

Perlakuan Terhadapnya. Skripsi. Jurusan Ahwal

al-Syakhshiyyah, Fakultas Syariah, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Pembimbing: Dr. Hj Mufidah, Ch, M.Ag.

Kata Kunci: Pandangan Ulama, Fatwa, Anak Zina

Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwanya tentang anak hasil zina yang mengatakan bahwa anak hasil zina tidak mempunyai hubungan nasab dengan lelaki yang menyebabkan kelahirannya, hal ini dilatar belakangi oleh putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang dianggap bertolak belakang dengan syariat Islam, putusan tersebut mengatakan bahwa anak di luar nikah mempunyai hubungan perdata dengan ayah biologisnya asal dibuktikan dengan ilmu pengetahuan. Namun, menurut Mohammad Mahfud M.D putusan MK tersebut tidak bertentangan dengan fatwa MUI maupun syariat Islam karena kata nasab dan perdata pada kedua putusan itu tidaklah sama. Berangkat dari permasalah ini, penulis mengadakan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui pendapat ulama kota Malang mengenai fatwa MUI no 11 tahun 2012, dan untuk mengetahui pendapat ulama kota Malang mengenai perlakuan hukum terhadap anak hasil zina.

Penelitian ini dilakukan di kota Malang dan jenis penelitiannya adalah empiris, dengan perolehan data yang bersifat deskriptif kualitatif, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan fenomenologi. Sebagian besar data diperoleh dari data primer, yang dikumpulkan langsung dari informan dengan cara wawancara kepada para ulama yang telah ditunjuk sebelumnya. Kemudian, didukung dengan sumber data sekunder dalam menganalisis hasil penelitiannya.

Dari hasil penelitian tersebut maka diperoleh kesimpulan bahwa, pertama pada umumnya para ulama sepakat bahwa putusan MK dan fatwa MUI memiliki tujuan yang sama dan tidak saling bertentangan. Kedua mereka juga sepakat dengan adanya uji materi yang dilakukan MK, karena dengan demikian laki-laki yang menyebabkan lahirnya anak hasil zina tidak lari dari tanggung jawab. Namun, salah satu ulama tidak sepakat jika putusan MK ini diaplikasikan pada anak hasil zina karena latar belakang putusan tersebut bukan tentang anak hasil zina melainkan anak dari pernikahan sirri.

(13)

xiii

ABSTRACT

Najma Fairus, SN 10210060, 2014. The opinion of Muhammadiyyah and Nahdlatul Ulama’ of Malang city toward Indonesian Islamic scholar Council’s (MUI) fatwa No. 11, 2012 about the position and the treatment of adultery children. Thesis. Ahwal al-Syakhshiyyah Department, Syaria Faculty, Maulana Malik Ibrahim State Islamic University of Malang. Advisor: Dr. Hj Mufidah, Ch, M.Ag.

Keyword: Islamic scholar‟s opinion, Fatwa, Adultery children

Indonesian Islamic scholar Council (MUI) issued a fatwa about adultery children which do not have a descent relationship to man who caused the pregnancy. This case is motivated by the Constitutional Court‟s (MK) decision which is considered contrary to Islamic law. The decision stated that adultery children have a civil relationship to their own biological father through scientific evidence. However, according to Mohammad Mahfud M.D that Constitutional Court‟s (MK) decision does not contrast to Indonesian Islamic scholar Council‟s (MUI) fatwa and Islamic law because the word of “lineage” and “civil” are not similar to both of decisions. Related to this phenomenon, the researcher conducts this research to know the opinion of Islamic scholar in Malang city of Indonesian Islamic scholar Council‟s (MUI) fatwa about the law toward adultery children no. 11, 2012 and to know the argument of Islamic scholar of Malang city about the treatment of law to them.

This research is committed in Malang city using empirical method and the data collection is descriptive qualitative, whereas the approach of this research is phenomenological. Most of the data are acquired from primary data which is collected from informant through direct interview to Islamic scholar who had been appointed previously. Moreover, it is supported by secondary data source within analyzing the result of research.

Therefore, the result of this research delivers some conclusions; first, several of Islamic scholars agree that Constitutional Court‟s (MK) decision and Indonesian Islamic scholar Council‟s (MUI) fatwa have similar purpose, generally. Second, they also agree with the conduction of material test which is committed by Constitutional Court (MK). Hence, men who cause adultery children do not escape from their responsibility. Nevertheless, one of Islamic scholars does not agree with the application of Constitutional Court‟s (MK) decision to adultery children, because the background of that decision is not about adultery children but it is children of unregistered marriage.

(14)

ثحبلا صخلم

,صٚش١ف ُغٔ

ٕٔٓٔٓٓ٦ٓ

,

ٕٓٔ١

ٜٛزف ٟف ءبٍّؼٌا خضحٔ ٚ خ٠ذّحٌّا دبّظٌّٕا ٞأس ,

ُلس ٟغ١ٔٚذٔلإا ءبٍّؼٌا ظٍغِ

ٔٔ

,

خٕع

ٕٕٓٔ

خٍِبؼِ ٚ بٔضٌا ذٌٚ فلِٛ ٓػ

بٔلاِٛ خؼِبغث خؼ٠ششٌا خ١ٍو ٟف خ١صخشٌا ياٛحلأا ُغمث .ٝؼِبع شحث .ٗ١ٍػ

.ظٔلابّث خ١ِٛىحٌا خ١ِلاعلإا ُ١٘اشثإ هٌبِ

فِ خعبحٌا :خفششٌّا

حذ

Ch

حش١زغعبٌّا

ةيسيئرلا ةملكلا

.بٔضٌاذٌٚ ,ٜٛزف ,ءبٍّؼٌا ٞأس :

خللاػ ٌٗ بٔضٌاذٌٌٛ ظ١ٌ ْأ بٔضٌا ذٌٚ ٓػ ُ٘اٛزف ٟغ١ٔٚذٔلإا ءبٍّؼٌا ظٍغِ سذصأ

خ٠سٛزعذٌا خّىحٌّا ِٓ ساشمٌا خ١فٍخ ٟف يبحٌا از٘ٚ ,ٗردلاٚ ٍٝػ تجغ٠ ٞزٌا ًعشث تصٌٕا

ٌٗ خ١عٚضٌا طبثس طسبخ ذٌٚ ْأ ٍُىز٠ ساشمٌا هٌار ,خ١ِلاعلإا خؼ٠ششٌا ظىػ ٍٝػ شجزؼ٠ ٞزٌا

غِ خ١ٔذٌّا خللاػ

ِٓ ساشل ْأ .د .َ ظٛفحِ ذّحِ ٜأس ٓىٌ .ٍُؼث ذزجصأ ارإ خ١عٌٛٛ١جٌا ةلأا

ْلأ خ١ِلاعلإا خؼ٠ششٌا ٚأ ٟغ١ٜٚذٔلإا ءبٍّؼٌا ظٍغِ ِٓ ٜٛزفث فٌبخرلا خ٠سٛزعذٌا ظٍغِ

خضحبجٌا ذضحث ,خٍىشٌّا ٖز٘ ِٓ أذث .ٗغفٔ ٛ٘ ظ١ٌ بّ٘ ساشل ٍٝػ خٕ٠ذٌّاٚ تصٔ خٍّو

ِ خٕ٠ذِ ٟف ءبٍّؼٌا ٞأس ف٠شؼزٌ

ُلس ٟغ١ٔٚذٔلإا ءبٍّؼٌا ظٍغِ ِٓ ٜٛزف ٓػ ظٔلاب

ٔٔ

,

خٕع

ٕٕٓٔ

.بٔضٌاذٌٚ غِ ُىحٌا خٍِبؼِ ٓػ ظٔلابِ خٕ٠ذٌّا ٟف ءبٍّؼٌا ٜأس ف٠شؼزٌ ٚ ,

يٛصح غِ ٟج٠شغزٌا شحجٌا ٛٙضحجٌا از٘ عٛٔٚ ظٔلابِ خٕ٠ذٌّا ٟف ذمؼ٠ شحجٌا از٘

ِٓ حششبجِ ذؼُّع ٝزٌا ٝعبعلأا دبٔب١جٌا ٍٝػ ًصح دبٔب١جٌا

ك٠شط ٓػ ٓ٠شجخٌّا

ظئبزٔ ً١ٍحر خ٠ٚبٕضٌا دبٔب١جٌا سذصِ غِ ذّػس ,ُص .بمثبع ٓ١ػ ذل ٓ٠زٌا ءبٍّؼٌا غِ دلاثبمٌّا

.سٛحجٌا

:ظضٕزغ١ف ظئبزٌٕا هٌار ِٓ

,لاٚأ

خ٠سٛزعذٌا خّىحٌّا ِٓ ساشل ْٛمفز٠ ءبٍّؼٌا ُظؼِ ْأ

.خضسبؼزِ اٛغ١ٌٚ ضشؼٌا ظفٔ ٌُٙ

,ب١ٔبص

داٌّٛا سبجزخإث ْٛمفز٠ ُ٘

,خ٠سٛزعذٌا خّىحٌّا ِٓ

ِٓ ساشل ْأ كفز٠ ءبٍّؼٌا ذحأ ٓىٌ .ٌٗٛئغِ ِٓ ةشٙ٠ لا بٔضٌاذٌٚ حدلاٛث تجغ٠ ٜزٌا ًعشٌبف

ػبىٌٕا ِٓ ذٌٚ ًث ,بٔضٌا ذٌٚ ٓػ ظ١ٌ ساشمٌا هٌار تجغث بٔضٌا ذٌٌٛ ذفٕر خ٠سٛزعذٌا خّىحٌّا

.ٜشغٌا

(15)

xv

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... i

HALAMAN JUDUL ... ii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iv PENGSAHAN SKRIPSI ... v MOTTO ... vi PRAKATA ... vii TRANSLITERASI ... x ABSTRAK ... xii ABSTRACT ...xiii صخلم ثحبلا ...xiv DAFTAR ISI ... xv BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Definisi Oprasional ... 7

F. Sistematika Pembahasan ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 11

A. Penelitian Terdahulu ... 11

B. Eksistensi Fatwa ... 15

1. Pengertian Fatwa ... 15

2. Kedudukan Fatwa dalam Islam ... 19

C. Majelis Ulama Indonesia... 20

1. Sejarah Lahirnya MUI... 20

2. Komisi Fatwa MUI dan Tugasnya ... 22

3. Metode Penetapan Fatwa MUI... 24

4. Kedudukan Fatwa MUI dalam Tata Hukum di Indonesia ... 27

D. Kedudukan Anak Hasil Zina ... 29

1. Kedudukan Anak Hasil Zina Menurut Islam ... 29

2. Kedudukan Anak Hasil Zina Menurut Undang-Undang Tahun 1974 tentang Perkawinan ... 33

(16)

3. Dalil-Dalil MUI Mengeluarkan Fatwa No. 11 Tahun 2012

tentang Kedudukan Anak Hasil Zina dan Perlakuan Terhadapnya .. 35

BAB III METODE PENELITIAN... 37

A. Jenis Penelitian ... 38

B. Pendekatan Penelitian ... 39

C. Lokasi Penelitian ... 40

D. Jenis dan Sumber Data ... 40

E. Metode Pengumpulan Data ... 42

F. Metode Pengolahan Data ... 44

G. Metode Keabsahan Data ... 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 48

A. Paparan Data ... 48

1. Pendapat Ulama Kota Malang mengenai Fatwa MUI No. 11 Tahun 2012 ... 48

2. Pendapat Ulama Kota Malang mengenai Perlakuan Hukum terhadap Anak Hasil Zina ... 57

B. Analisis Data ... 60

1. Pendapat Ulama Kota Malang mengenai Fatwa MUI No. 11 Tahun 2012 ... 60

2. Pendapat Ulama Kota Malang mengenai Perlakuan Hukum Terhadap Anak Hasil Zina ... 67

BAB V PENUTUP ... 70

A. Kesimpulan ... 70

B. Saran ... 71

DAFTAR PUSTAKA ... 72 LAMPIRAN-LAMPIRAN

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini ditujukan untuk memperoleh hasil yang terbaik serta untuk menghindari kesalahan dalam melakukan pembahasan, maka penelitian ini membatasi permasalahan

Menurut Hanafiah dan Saefuddin (1986) dalam Yusran (1999) bahwa suatu sistem pemasaran dikatakan efisien apabila marjin keuntungan yang diterima tiap lembaga

Pada prinsipnya, KTSP merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari SI, namun pengembangannya diserahkan kepada sekolah agar sesuai dengan kebutuhan sekolah

[r]

ABSTRAK - Studi ini bertujuan untuk menentukan tingkat budaya baca masyarakat di Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat. Dengan menggunakan metode eksploratori berurutan

Tujuan utama dari penelitian adalah melihat karakteristik ketenagakerjaan yang dihubungkan dengan pendidikan terakhir angkatan kerja di Jawa Timur tahun 2014, serta

Sama halnya dengan penolakan suaka dari praktek negara-negara berbeda-beda seperti dalam kasus penolakan suaka Edward Snowden oleh Pemerintah Australia karana alasan

Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa sepanjang pengetahuan saya di dalam Naskah SKRIPSI ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan dengan judul