• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Waktu Fermentasi Teh Kombucha Kadar 50% terhadap Glukosa Darah Tikus Putih

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh Waktu Fermentasi Teh Kombucha Kadar 50% terhadap Glukosa Darah Tikus Putih"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Pengaruh Wak

Terha

SILV 1

Jurusan Biologi, Fa

Penelitian ini bertujuan unt terhadap kondisi glukosa darah de fungsional karena memiliki ka konsistensi dan citarasa yang dapa putih (Rattus norvegicus)jantan se yang difermentasi selama 6, 9 da Rancangan Acak Lengkap denga tanpa tambahan teh kombucha; P hari; P2: air minum + 1,8 ml teh teh kombucha pagi dan sore fe kenaikan bobot tubuh dan konsum yang dilanjutkan Uji Duncan pada SPSS 10,0. Hasil penelitian menunj kadar glukosa secara signifikan aka Kata kunci: tikus putih, teh kombuc

PENDAHULUAN

Teh kombucha adalah minum tidak asing lagi dalam masy kombucha termasuk minuman seperti yang diaturpada Badan Obat dan Makanan (2011) ba mengenai pangan fungsional ya karakteristik sensori seperti pe warna, tekstur atau konsistensi da yang dapat diterima konsumen. dan Ferdiaz (2001) menyata minuman fungsional merupakan atau produk pangan yang mem fungsional sehingga berper perlindungan atau pencegahan, terhadap penyakit, peningkatan ki tubuh optimal, dan memperlam penuaan.

Salah satu minuman fung telah banyak dikenal dalam masy teh kombucha. Teh kombucha

aktu Fermentasi Teh Kombucha Kada

Terhadap Glukosa Darah Tikus Putih

LVANA TANA1, SRI ISDADIYANTO1

Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Dipone Email: silvanatana@yahoo.co.id

ABSTRAK

untuk mengetahui pengaruh pemberian teh k h dengan variasi waktu fermentasi. Teh kombuc

karakteristik sensori seperti penampakan, dapat diterima oleh konsumen. Hewan uji yang

n sebanyak 16 ekor umur 2 bulan, dengan per 9 dan 12 hari pada suhu 25oC per oral. Peneli ngan 4 perlakuan dan 4 ulangan yaitu P0: sebaga

; P1: air minum + 1,8 ml teh kombucha pagi h kombucha pagi dan sore fermentasi 9 hari; P fermentasi 12 hari. Parameter yang diukur a konsumsi pakan. Data yang diperoleh dianalisis m pada taraf kepercayaan 95% dengan mengguna

nunjukkan bahwa pemberian teh kombucha ka akan tetapi masih pada batas normal.

bucha, glukosa inuman yang syarakat. Teh an fungsional n Pengawasan bagian kelima yang memiliki penampakan, nsi dan cita rasa en. Sampoerno atakan bahwa n jenis pangan miliki ciri-ciri peran dalam n, pengobatan n kinerja fungsi lambat proses ungsional yang asyarakat yaitu ha merupakan

xyliumdan beberapa jeni cerevisiae, Zygosaccha Candida sp.Proses ferm kultur mengubah gluko dan CO2, kemudian membentuk asam karbo dari inversi sukro menghasilkan glukos Acetobacter sebagai b kultur kombucha m menjadi asetaldehid lal asam asetat. Aktivitas dari bakteri Acetobacter asam glukonat yang b glukosa. Sukrosa dipec dan fruktosa oleh kham etanol oleh khamir da

xylinum, glukosa dikonve glukonat melalui jalur bakteri asam asetat, seb diurai menjadi asam ase

dar 50%

iponegoro

h kombucha kadar 50% bucha termasuk pangan n, warna, tekstur, atau ng dipakai adalah tikus perlakuan teh kombucha nelitian ini menggunakan bagai kontrol, air minum i dan sore fermentasi 6 P3: air minum + 1,8 ml r adalah kadar glukosa, s menggunakan ANOVA unakan perangkat lunak kadar 50 % menurunkan

jenis ragi Sacharomyces haromyces bailii dan

rmentasi dimulai ketika ukosa menjadi alkohol n bereaksi dengan air rbonat. Glukosa berasal rosa oleh khamir ukosa dan fruktosa. bakteri utama dalam mengoksidasi etanol lalu kemudian menjadi s biokimia yang kedua ter adalah pembentukan berasal dari oksidasi pecah menjadi glukosa khamir. Pada pembuatan dan selulosa oleh A.

konversi menjadi asam ur fosfat pentosa oleh sebagian besar fruktosa setat dan sejumlah kecil

(2)

organik lainnya. Asam asetat be menghasilkan aroma asam yan menusuk yang merupakan rasa minuman kombucha. Adanya menstimulasi khamir untuk m etanol kembali (Suhirman, 2012 dan Zubaidah, 2015). Selama kultur kombucha akan m sejumlah alkohol, karbondioksida

vitamin C, serta berbagai jenis a yang sangat penting bagi manusia seperti asam asetat, asa asam glukoronat, asam oksalat laktat (Naland, 2008).

Hasil penelitian yang dila Rasouli et.al., (2014) dengan perlakuan teh kombucha terhada telah dibuat menjadi diabet

menunjukkan penurunan glukosa yang sama dilakukan oleh Lukit (2013) menyatakan bahwa terjadi kadar glukosa darah walaupun se menunjukkan perbedaan yang pada dosis 5,5 mL/ekor dan 8 mL

Glukosa sebagai pusat metabolisme, merupakan bahan bagi sel dan sumber karbon unt sebagian besar senyawa lainnya. G merupakan prekursor pokok ba non karbohidrat karena glukosa menjadi lemak (termasuk asa kolesterol, dan hormon steroid), dan asam nukleat. Semua memanfaatkan glukosa untuk energi. Gula lain dalam makana fruktosa dan galaktosa) diuba glukosa atau zat antara dalam glukosa (Marks et. al., 2000). menyatakan bahwa secara umum gula darah pada waktu puasa ada mg/dL sedangkan kadar gula d setelah makan kurang dari 140 Berdasarkan latar belakang di ata digunakan sebagai minuman fung kadar teh kombucha diturunkan m dengan variasi waktu fermentasi y

bersifat volatil ang kuat dan asa khas pada a asam asetat memproduksi 2012 ; Wistiana ma fermentasi menghasilkan oksida, vitamin B, s asam organik metabolisme asam glukonat, lat, dan asam dilakukan oleh an pemberian dap tikus yang

abetes mellitus

ukosa serum. Hal ukitawati et. al., jadi penurunan upun secara statistik g tidak nyata L. dari semua n bakar umum untuk sintesis a. Glukosa juga bagi senyawa ukosa dapat diubah asam lemak, ), asam amino, ua jenis sel uk memperoleh kanan (terutama ubah menjadi metabolisme ). Kee (2013) um nilai normal dalah 70 115 darah 2 jam 140 mg /dL. atas, agar dapat ungsional maka n menjadi 50% si yang berbeda

sehingga diharapkan walaupun tidak mengida

METODOLOGI

Penelitian dilakuka sampai Juli 2015 di L Struktur dan Fungsi He Fakultas Sains dan Ma Diponegoro Semarang. putih (Rattus norvegicus ekor umur 2 bulan, perlakuan yaitu The ko yang difermentasi selam pada suhu 25oC per oral ujung berkanul. Ada digunakan yaitu 20 ka dilengkapi dengan tempa gelas ukur, timbangan di

Penelitian ini mengg Acak Lengkap (RAL) pa 95% (± = 0,05) denga

ulangan yaitu : P0 = ko the kombucha, P1 = air kombucha kadar 50% fermentasi 6 hari, P2 = the kombucha kadar fermentasi 9 hari, P3 = the kombucha kadar 50% fermentasi 12 hari. P selama 30 hari. Untuk minum diberikan secara Variabel yang di glukosa, kenaikan berat pakan. Data yang dipero ANOVA dan dilanjutka Analisis keseluruhan me lunak software SPSS Sumertajaya, 2006).

HASIL DAN PEMBAH

Data hasil analisis rata-rata glukosa, kenai konsumsi pakan pada norvegicus) jantan set kombucha kadar 50% selama 6, 9 dan 12 hari 1.

pkan aman bagi tubuh dap penyakit diabetes.

kukan pada bulan Mei Laboratorium Biologi Hewan Jurusan Biologi Matematika Universitas g. Menggunakan Tikus cus) jantan sebanyak 16 n, sedang untuk bahan kombucha kadar 50% lama 6, 9 dan 12 hari oral dengan spuit injeksi dapun alat-alat yang kandang individu yang pat minum dan pakan, n digital, disetting set.

enggunakan Rancangan pada taraf kepercayaan gan 4 perlakuan dan 4 kontrol, tanpa tambahan air minum + 1,8 ml the 50% pagi dan sore 2 = air minum + 1,8 ml r 50% pagi dan sore 3 = air minum + 1,8 ml 50% pagi dan sore . Pemberian perlakuan uk pemberian pakan dan

raad libitum.

diukur adalah kadar rat badan dan konsumsi peroleh dianalisis dengan kan dengan uji Duncan. menggunakan perangkat S 10,0 (Mattjik dan

AHASAN

sis penelitian terhadap naikan bobot tubuh dan da Tikus putih(Rattus setelah pemberian teh 50% yang difermentasi hari disajikan pada Tabel

(3)

Tabel 1. Hasil analisis rata-rata gluk norvegicus) jantan setelah 12 hari

Keterangan : Angka dengan superskrip perlakuan. P0 = kontrol, tanpa tambahan pagi dan sore fermentasi 6 hari, P2 = air air minum 1,8 ml teh kombucha kadar 5 Hasil analisis pemberian te kadar 50% yang difermentasi perlakuan menunjukkan hasil y nyata (P<0.05). Pemberian teh

Gambar 1. Histogra Keterangan : P0 = kontrol, tanpa tamba

50% pagi dan sore ferme fermentasi 9 hari, P3 = air Penurunan kadar glukosa perlakuan pemberian teh kombuc 50% yang difermentasi selama hari menunjukkan perbedaan terhadap kontrol. Akan tetapi pa pemberian teh kombucha ka fermentasi 6 dan 9 hari maupun 9 menunjukkan perbedaan yang kemudian pada perlakuan pem kombucha kadar50% fermentasi 6 menunjukkan perbedaan yang n terlihat pada Tabel 1 dan

90 95 100 105 110 115 K ad ar G lu k o sa

lukosa, kenaikan bobot tubuh dan konsumsi pakan ah pemberian teh kombucha kadar 50% yang diferm

ip yang berbeda pada baris yang sama menunjukkan p han teh kombucha akadar50%, P1 = air minum + 1,8 ml air minum + 1,8 ml teh kombucha kadar 50% pagi dan s r 50% pagi dan sore fermentasi 12 hari.

teh kombucha si pada antar yang berbeda teh kombucha

dengan waktu fermen meningkat, menunjukk glukosa darah tikus puti seperti tampak pada Tab

ram rata-rata kadar glukosa (mg/dL) pada setiap pe bahan teh kombucha kadar 50%, P1 = air minum + 1, mentasi 6 hari, P2 = air minum 1,8 ml teh kombucha air minum 1,8 ml tehkombuchakadar50% pagi dan sore osa darah pada

kombucha kadar a 6, 9 dan 12 n yang nyata pada perlakuan kadar 50% upun 9 dan 12 hari g tidak nyata, pemberian teh si 6 dan 12 hari nyata seperti Gambar 2.

dewasa adalah Glukosa 70 110 mg/dL sedangk bukunya: Pedom Laboratorium dan Dia bahwa nilai normal gul 70 115 mg/dL kemudi setelah makan lebih ke Kadar glukosa dara pemberian teh kombuc difermentasi selama 6, dalam nilai normal (103,192), (101,24), da 111.64 103.192 101.24 98.615 90 95 100 105 110 115 P0 P1 P2 P3

an pada tikus putih (rattus ermentasi selama 6, 9 dan

perbedaan yang nyata antar ml teh kombucha kadar 50% sore fermentasi 9 hari, P3 =

entasi yang semakin ukkan penurunan kadar putih (Rattus norvegicus)

Tabel 1 dan Gambar 1.

p perlakuan

1,8 ml teh kombucha kadar a kadar 50% pagi dan sore re fermentasi 12 hari. ukosa normal berada pada

gkan Kee (2013) dalam doman Pemeriksaan iagnostik menyatakan ula darah puasa adalah udian gula darah 2 jam kecil dari 140 mg/dL. rah pada perlakuan bucha kadar 50% yang 6, 9 dan 12 hari masih l yaitu berturut-turut dan (98,615) , dengan

(4)

Hasil penelitian yang dila Aditiwati dan Kusnadi (2003) y organoleptik dengan kriteria a warna menunjukkan bahwa pr cider dengan kadar gula awal 10 difermentasi sampai pada hari ke 12 disukai. Hal ini diseba kandungan gula akhir (glukosa da masih cukup tinggi sehingga cukup oleh panelis. Hal ini disebabkan 10 dan ke 12 kandungan asam rendah, yaitu untuk hari ke 10 r % sedang hari ke 12 rata-rata 0,55% rata-rata 3,02 pada hari ke 10 da rata-rata 2,9. Produk fermentasi dengan kondisi kandungan asam pH tersebut, cukup sesuai denga para panelis.

Gambar 2. Histogram Rata-R Keterangan : P0 = kontrol, tanpatamba

pagidan sore fermentasi 6 hari, P3 = air minum 1,8 Data pada Tabel 1. dan menunjukkan bahwa setelah pe kombucha 50% secara oral yan dua kali sehari pada waktu pa haridengan waktu fermentasi y tidak menunjukkan perbedaan Teh kombucha yang difermentasi 6 sudah terasa asam tetapi

0.078 0.08 0.082 0.084 0.086 0.088 0.09 0.092 K e n ai k an B o b o t B ad ab /H ar i ( g r) dilaporkan oleh yaitu hasil uji aroma, rasa, produk Tea-10 15% yang ke 10 dan ke sebabkan oleh dan fruktosa), cukup disukai n pada hari ke asetat masih 10 rata-rata 0,48 0,55% serta pH dan hari ke 12 asi Tea-cider am asetat dan ngan cita-rasa

Penelitian yang dil dan Rahayu (2009) semakin lama fermentasi tinggi kandungan asam asam organik seperti meningkatkan derajat dalam lambung. Kea menghambat pergeraka duodenum (Hlebowi berdampak terhambatn terhadap polysaccharida glukosa di dalam (Southgate, 1995; Liljeb Johnston et.al., 2004 penyerapan glukosa d berdampak pada menur darah (Ogawa et. meningkatkan aktivi mengoksidasi glukosa (A

a-Rata Kenaikan Bobot Badan (gr) Pada Setiap Per bahantehkombuchakadar50%, P1 = air minum+ 1,8 m i 6 hari, P2 = air minum 1,8 ml tehkombuchakadar50% ,8 ml tehkombuchakadar50% pagi dan sore fermentasi 1

n Gambar 2. pemberian teh yang diberikan pagi dan sore yang berbeda n yang nyata. asi pada hari ke pi masih ada

manisnya secara organol berarti teh kombucha tersebut pada konse digunakan sebagai drink dkk. (2014) menyatak peningkatan jumlah Haemoglobin. 0.087 0.087 0.082 0.09 0.078 0.08 0.082 0.084 0.086 0.088 0.09 0.092 P0 P1 P2 P3

dilakukan oleh Rahayu ) menyatakan bahwa ntasi kombucha, semakin sam asetat. Keberadaan ti asam asetat dapat t kemasaman kim di eadaan tersebut akan akan kim masuk ke bowicz et.al., 2007) tnya kinerja enzimatis da/disaccharide menjadi lumen usus halus eberg dan Bjorck, 1994; 2004). Selanjutnya laju dapat menurun yang nurunnya glukosa dalam . al., 2000), serta ivitas otot dalam

(Abu-Zaiton, 2011).

erlakuan

ml tehkombuchakadar50% % pagidan sore fermentasi 9 i 12 hari.

noleptik (Masiri, 2009), a fermentasi hari ke 6 konsentrasi 50% dapat drinking water. Hidayanti takan bahwa terdapat ah eritrosit dan

(5)

Gambar 2. Histogram R Keterangan : P0 = kontrol, tanpa tam

kadar50% pagi dan sore sore fermentasi 9 hari, P3 Data pada Tabel 1. dan menunjukkan bahwa setelah pe kombucha 50% secaraoralyangdi kali sehari pada waktu pagi da dengan waktu fermentasi ya menunjukkan penurunan konsum Akan tetapi secara stati menunjukkan perbedaan yang Semakin lama waktu ferment banyak kandungan asam-asam or terbentuk sehingga menurunnya Hal ini disebabkan oleh semaki kadar asam organik yang terkandun memberikan rasa asam yang kuat fermentasi teh kombucha khamir melakukan metabolisme terhadap menghasilkan sejumlah asam-asa seperti asam asetat, asan glukoron glukonat (Anugrah, 2005), serta dan asetaldehid yang m penurunan pH media ferm meningkatnya keasaman dan m aroma khas (Wistiana dan Zubaid

KESIMPULAN

Hasil penelitian menunjukka pemberian teh kombucha kadar digunakan sebagai air minum water) atau minuman fungsional.

DAFTAR PUSTAKA

Abu-Zaiton, A.S. 2011. Effec Vinegaron Physiological 12 13 14 15 16 K o n su ms i P ak an /H ar i ( g r)

Rata-Rata Konsumsi Pakan/Hari (gr) Pada Setiap P tambahan teh kombucha kadar 50%, P1 = air minum re fermentasi 6 hari, P2 = air minum 1,8 ml teh komb P3 = air minum 1,8 ml tehkombuchakadar50% pagi dan n Gambar 3.

pemberian teh gdiberikan dua dan sore hari yang berbeda konsumsi pakan. atistik tidak g tidak nyata. ntasi semakin organik yang a palatabilitas. akin tingginya ndung sehingga at. Pada proses ir dan bakteri dap sukrosa dan -asam organik ukoronat dan asam rta asam laktat menyebabkan rmentasi atau n menimbulkan idah, 2014). nunjukkan bahwa dar 50% dapat num (drinking onal. ect Of Apple l State Of

Aditiawati, P. dan Kusna campuran dan mikroorganisme ya fermentaasi Tea C Sains & Teknologi 147-162 Anugrah, S.T. 2005. P Kombucha Probioti Hitam (Camelia Fakultas Teknolo Bogor. Badan Pengawasan O (BPOM), 2011.Pera Republik I HK.03.1.23.11.11.09909 TentangPengawasanK Label dan Iklan Pan Fischbach, F. T. and Du Manual Of Labora Test. 8 th Ed. Phila Williams & Wilkins. P Hidayanti, M. D., Susi

2014. Pengaruh P Teh Rosella Terha Mencit (Musmuscul 34, No. 4, Nop. Hlebowicz J, Darwiche

Olof L. 2007. Eff Vinegar on Delayed Patients With Type Pilot Study. BMC G Johnston, C.S., Kim, C 2004. Vinegar 15.332 14.617 14.347 13.46 P0 P1 P2 P3 p Perlakuan

um+ 1,8 ml teh kombucha mbucha kadar50% pagi dan

an sore fermentasi 12 hari. Kusnadi. 2003. kultur n faktor lingkungan yang berperan dalam Cider . Prosiding ITB ogi, Vol. 35 A, No. 2, 2005. Pengembangan Produk otik Berbahan Baku Teh a sinensis). Skripsi. knologi Pertanian, IPB, Obat dan Makanan eraturan Kepala BPOM

Indonesia No.

.03.1.23.11.11.09909 Tahun 2011 sanKlaimdalam Hal

angan Olahan.

unning, M. B. 2009. A ratory And Diagnostic hiladelphia, Lippincott , kins. P. 432-438

usi, A., Maria, E. K. Pemberian Kombucha Terhadap Profil Darah ulus L.). Agritech, Vol. he G, Bjorgell O, and Effect of Apple Cider ed Gastric Emptying In pe I Diabetes Mellitus:A Gastroenterology7-4. , C.M., and Buller, A.J.

(6)

Or Type 2 Diabetes Mellit Care. 27:281 282.

Kee, J. L. 2013. Pedoman Laboratorium & Diagnostik. Jakarta.

Liljeberg H and Bjorck I. 1998. Gastric Emptying Rate Ma Improved Glycaemia In Hea To A Starchy Meal With Adde European Journal of Nutrition52:368-371

Lukitawati, W. 2013. Peng Kombucha Terhadap Kada DarahRattus nornegicus).Une Of Chemistry, Vol. 2, No. 1 Marks, A.D., Marks, D.B., and

2000. Biokimia Kedokte Berbagai Pendekatan Klinis (ed). EGC, Jakarta.

Mattjik, A.A. dan Sumertajaya, Perancangan Percobaan denga SAS dan Minitab. Ed. Ke-3. Bogor

Naland, H. 2008. Kombucha; seribu khasiat. Agromedi Jakarta.

Ogawa N, Satsu H, Watanabe H. Acid Suppresses The I Disaccharidase Activity Tha During Culture Of Caco-2 C 130:507 513

llitus. Diabetes Pemeriksaan ik. Ed. 6. EGC, 1998. Delayed May Explain ealthy Subjects dded Vinegar. of Clinical engaruh Teh adar Glukosa Unesa Journal o. 1 nd Smith, C.M. okteran Dasar nis. J Suyono ya, I.M. 2006. dengan Aplikasi e-3. IPB-Press. ; Teh dengan edia Pustaka, . 2000. Acetic Increase In That Occurs 2 Cells. J Nutr.

Rahayu, T. dan Rahayu Fermentasi Caira Inolkulan Kultur K Coffee). Jurnal Pe Teknologi. Vol.8, N Rasouli, L., Fallah, H. 2014. Effect Of Kom Tea On Blood Gluc Profile In Diabetic R SpringVol. 13, No.50, 45 Sampoerno dan Fardiaz

dan Pengembangan dan Suplemen di I Seminar Nasional

sebagai Basis Fungsional dan Sup Makanan Tradisional Suhirman, S. 2012. Teh

Minuman Fung

Meningkatkan Daya Penelitian dan Penge Industri. Vol 18, No 2, A Southgate, D.A.T. 19

Metabolism of Suga of Clinical Nutrition. 211S.

Wistiana, D. dan Zuba Karakteristik

Mikrobiologis Kom Daun Tinggi Fenol Jurnal Pangan dan No. 4.

ayu, T. 2007. Optimasi iran Kopi dengan Kombucha (Kombucha Penelitian Sains dan .8, No. 1, 15-29

H. H., Hoseini, S. A. Kombucha from Green lucose Level and Lipied ic Rats. J. Of Med Plant

o.50, 45-53

diaz, D. 2001. Kebijakan an Pangan Fungsional di Indonesia .Proceeding onal Pangan Tradisional Basis Industri Pangan Suplemen Pusat Kajian onal. Bogor: IPB.

Teh Kombucha Sebagai Fungsional Untuk ya Tahan Tubuh.Warta Pengembangan Tanaman 18, No 2, Agustus 2012.

1995. Digestion and ugars. American Journal tion. 62 (soppl) : 203S-Zubaidah, E. 2014.

Kimiawi Dan

ombucha Dari Berbagai nol Selama Fermentasi. dan Agroindustri. vol.3

Gambar

Tabel 1. Hasil analisis rata-rata gluk norvegicus) jantan setelah  12 hari
Gambar 2. Histogram Rata-R
Gambar 2. Histogram R

Referensi

Dokumen terkait

Permasalahan yang terjadi di pemerintahan desa di Kecamatan Cot Girek adalah bagaimana pemerintahan desa menyikapi pelaksanaan UU Desa terutama peran komunikasi

Salah satu poinnya yaitu “Relegius Effect” dimensi etika tujuannya mengukur tentang efek atau akibat pengaruh ajaran agama terhadap perilaku sehari-hari yang tidak terkait

Penanda molekuler ISSR dapat digunakan untuk mengetahui keragaman intraspesifik pada aksesi ekinase terpilih hasil seleksi massa tahun I yaitu aksesi BH2, BHU3 dan

Nilai KR merupakan hasil bagi dari kerapatan suatu jenis dengan kerapatan semua jenis dan dikalikan 100%, dimana nilai kerapatan didapat dari jumlah total individu suatu jenis

Dengan demikian, blockchain dapat digunakan untuk menjamin transaksi dalam jaringan yang memiliki tingkat keamanan yang rendah seperti Internet.. Setiap blok dalam

Mengingat banyaknya faktor yang berpengaruh terhadap burnout , maka penelitian ini akan meneliti pengaruh role ambiguity, role conflict, dan role overload terhadap burnout

Bahwa Pasal 43 ayat (1) UU Perkawinan menyatakan: “ Anak yang dilahirkan diluar perkawinan hanya mempunyai hubungan perdata dengan ibunya dan keluarga ibunya ”, menurut

Berdasarkan pendapat Imam Syafi’i di atas dapat penulis simpulkan bahwa praktek gadai yang dilakukan oleh wali yatim di Desa Jabi-Jabi Kecamatan Sultan Daulat