• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN UNTUK BEKERJA KINERJA DI PT. MITRA MANDIRI PERKASA SIDOARJO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN UNTUK BEKERJA KINERJA DI PT. MITRA MANDIRI PERKASA SIDOARJO"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

e-Jurnal Manajemen BRANCHMARCK Vol.1 No.2 Juli 2015 E-ISSN 2407-8239

1

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN UNTUK BEKERJA KINERJA

DI PT. MITRA MANDIRI PERKASA SIDOARJO

Cholifah, Susi Tri Wahyuni, Sigit Handaru R. D. Fakultas Ekonomi Universitas Bhayangkara Surabaya

ABSTRAK

Setiap organisasi dituntut untuk dapat mengoptimalkan sumber daya manusia dan bagaimana sumber daya manusia dikelola. Manajemen sumber daya manusia tidak terlepas dari faktor-faktor yang karyawan diharapkan untuk melakukan yang terbaik mereka untuk mencapai tujuan organisasi. Menciptakan budaya organisasi yang baik, memberikan motivasi kepada karyawan dan kepuasan kerja karyawan diharapkan karyawan dari perusahaan tempat mereka bekerja. Ketika disadari perusahaan, karyawan akan memberikan umpan balik dalam bentuk kinerja yang optimal. Sampai akhirnya kinerja karyawan diharapkan oleh perusahaan akan tercapai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi, motivasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan di PT. Mitra Mandiri Perkasa Sidoarjo. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dari responden secara langsung didasarkan pada kuesioner yang diberikan kepada karyawan PT. Mitra Mandiri Perkasa Sidoarjo.

Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda, sedangkan uji hipotesis yang digunakan adalah uji F, uji t, dan uji dominan. Hasil pengujian diperoleh bahwa budaya organisasi (X1), motivasi (X2), kepuasan kerja (X3) memiliki efek simultan terhadap kinerja karyawan dengan sig F 0,00 dan kurang dari 0,05, dan memiliki efek parsial terhadap kinerja setiap karyawan dengan t sig 0,03 dan kurang dari 0,05. Sementara hasil dominan tes berdasarkan nilai Standardized Coefficients masing 0,196 Beta (β): 0.386: 0.204, maka variabel motivasi (X2) berpengaruh dominan terhadap kinerja karyawan.

(2)

2

EFFECT OF CULTURAL ORGANIZATION, MOTIVATION AND JOB SATISFACTION EMPLOYEES TO WORK PERFORMANCE

IN PT. MITRA MANDIRI PERKASA SIDOARJO

Cholifah, Susi Tri Wahyuni, Sigit Handaru R. D Fakultas Ekonomi Universitas Bhayangkara Surabaya

ABSTRACT

Each organization is required to be able to optimize human resources and how human resources are managed. Human resource management can not be separated from the factors that employees are expected to perform at their best in order to achieve organizational goals. Creating a culture of good organization, providing motivation to employees and employee job satisfaction is expected of employees of the company where they work. When it is realized the company, the employee will provide feedback in the form of optimal performance. Until eventually the performance of employees is expected by the company will be achieved.

This study aims to determine the effect of organizational culture, motivation and job satisfaction on employee performance at PT. Mitra Mandiri Perkasa Sidoarjo. The data used in this study is primary data obtained from the respondents are directly based on questionnaires given to employees of PT. Mitra Mandiri Perkasa Sidoarjo.

The analysis technique used is multiple linear regression, whereas the hypothesis test used was the F test, t test, and the dominant test. The test results obtained that the organizational culture (X1), motivation (X2), job satisfaction (X3) has a simultaneous effect on the performance of employees with sig F of 0.00 and less than 0.05, and has a partial effect on the performance of each employee with a sig t of 0.03 and less than 0.05. While the dominant test results based on the value of the Standardized Coefficients Beta (β) respectively 0.196: 0.386: 0.204, then the motivation variable (X2) dominant influence on employee performance.

Keywords: Organizational Culture, Motivation, Job Satisfaction

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dunia usaha saat ini baik perusahaan swasta maupun perusahaan milik Negara pada umumnya, yang memproduksi barang dan jasa, merasakan betapa pentingnya faktor tenaga kerja. Manusia sebagai salah satu sumberdaya mempunyai peranan penting dalam mendayagunakan sumber-sumber dalam organisasi. Berkaitan dengan hal tersebut, memaksimalkan kemampuan yang ada pada karyawan harus terus menerus diupayakan agar tercapai tujuan yang diinginkan perusahaan.

Tujuan utama perusahaan adalah untuk mencapai laba maksimum, agar tujuan perusahaan dapat tercapai maka perusahaan harus mempunyai kinerja yang

(3)

3

tinggi. Kebijaksanaan perusahaan mempunyai pengaruh yang kuat terhadap kinerja karyawan dalam melakukan kegiatan perusahaan, oleh karena itu perusahaan harus dapat menentukan suasana dalam membentuk iklim perusahaan yang baik, sehingga membawa dampak pada kinerja yang tinggi pula. Banyak hal yang mempengaruhi kinerja individu. Diantaranya adalah motivasi karyawan tersebut dan budaya organisasinya (Robbins, 2006).

PT. Mitra Mandiri Perkasa merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang furniture, yang mengolah kayu berjenis Mahoni, Jati dan Sono Kelling untuk di pasok ke negara Amerika Serikat dengan kuota perbulan 30 kontainer. PT. Mitra Mandiri Perkasa sendiri merupakan perusahaan perseorangan yang didirikan pada tahun 1993 oleh Bapak Karyatun. Perusahaan ini berlokasi di daerah Pergudangan Tambak Sawah Blok F No. 1-5 Desa Tambak Sawah, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo. Perusahaan ini memproduksi pengolahan kayu yang diolah dari kayu berbentuk gelondongan menjadi bentuk bahan jadi seperti lemari, meja, kursi, flooring, dan decking.

PT. Mitra Mandiri Perkasa dalam menjalankan kegiatannya tidak terlepas dari berbagai masalah. Diprediksikan karyawan memilih hal ini, kemungkinan yang terjadi dikarenakan penurunan kinerja disebabkan motivasi karyawan juga mengalami penurunan. Penurunan ini mempunyai dampak negatif bagi perusahaan. Hal ini dapat dilihat dengan seringnya karyawan datang terlambat, di samping itu, karyawan juga sering mempunyai ide – ide baru yang inovatif tetapi tanggapan dari manajer tidak sesuai dengan yang diharapkan karyawan, karena pihak manajemen dirasa kurang memperhatikan aspirasi karyawan.

Untuk mengurangi penurunan kinerja, maka pemimpin selalu memberikan perhatian kepada karyawan, adanya motivasi keputusan memberikan dorongan terhadap bawahan berupa moral dan material. Berupa moral antara lain memberikan perhatian serta melakukan pengawasan terhadap karyawan, sedangkan material berupa pemberian kompensasi, menyediakan fasilitas ibadah, ruang kerja yang nyaman dan sebagainya. Perhatian yang dilakukan perusahaan belum dapat berjalan maksimal karena tidak adanya kontrol dari pemimpin atau atasan.

Berdasarkan keadaan tersebut dan melihat begitu pentingnya kinerja karyawan yang dipengaruhi oleh budaya organisasi, motivasi, dan kepuasan kerja maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian pada PT. Mitra Mandiri Perkasa di Sidoarjo tentang “Pengaruh Budaya Organisasi, Motivasi dan

Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Mitra Mandiri Perkasa Sidoarjo”.

Rumusan Masalah

Permasalahan yang akan diamati dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah variabel Budaya Organisasi, Motivasi, dan Kepuasan Kerja berpengaruh secara simultan terhadap kinerja karyawan pada PT. Mitra Mandiri Perkasa ? 2. Apakah variabel Budaya Organisasi, Motivasi, dan Kepuasan Kerja berpengaruh

(4)

4

3. Manakah diantara variabel Budaya Organisasi, Motivasi dan Kepuasan Kerja yang memiliki pengaruh dominan terhadap kinerja karyawan pada PT. Mitra Mandiri Perkasa ?

TINJAUAN PUSTAKA Budaya Organisasi

merupakan norma, nilai – nilai, asumsi, kepercayaan, filsafat, kebiasaan organisasi, dan sebagainya (isi budaya organisasi) yang dikembangkan dalam waktu yang lama oleh pendiri, pemimpin, dan anggota organisasi yang disosialisasikan dan diajarkan kepada anggota baru serta diterapkan dalam aktivitas organisasi sehingga mempengaruhi pola pikir, sikap, dan perilaku anggota organisasi dalam memproduksi produk, melayani para konsumen, dan mencapai tujuan organisasi (Wirawan, 2007 : 10).

Menurut Gibson (Sutanto : 2003), pegawai atau karyawan sebagai penggerak operasi organisasi, jika kinerja pegawai baik, maka kinerja organisasi juga akan meningkat. Banyak variabel yang mempengaruhi kinerja pegawai salah satunya budaya organisasi. Budaya organisasi sebagai persepsi umum yang dimiliki oleh seluruh anggota organisasi, sehingga setiap pegawai yang menjadi anggota organisasi akan mempunyai nilai, keyakinan dan perilaku sesuai dengan organisasi.

Motivasi

perlu diketahui oleh setiap pimpinan, setiap orang yang bekerja dengan bantuan orang lain. Motivasi merupakan proses untuk mencoba mempengaruhi seseorang agar melakukan sesuatu yang kita inginkan (Heidjrachman dan Suad Husnan : 2000).

Berdasarkan hasil penelitian McClelland, Edard Murray, Miller dan Gordon W. (2002), menyimpulkan bahwa ada hubungan yang positif antara motivasi berprestasi dan pencapaian prestasi. Artinya manajer yang mempunyai motivasi berprestasi tinggi cenderung memiliki prestasi kerja yang tinggi, dan sebaliknya jika mereka yang prestasi kerjanya rendah dimungkinkan karena motivasi berprestasi yang rendah (Mangkunegara : 2004).

Kepuasan Kerja

Menurut As’ad (2008) Kepuasan kerja merupakan “perasaan seseorang terhadap pekerjaan” ini berarti bahwa konsepsi kepuasan kerja semacam ini melihat kepuasan kerja itu sebagai hasil interaksi manusia dengan lingkungan kerjanya. Pada dasarnya seseorang dalam bekerja akan merasa nyaman dan tinggi kesetiaannya pada perusahaan apabila dalam bekerjanya memperoleh kepuasan kerja sesuai dengan apa yang diiinginkan.

Terlepas dari indikator-indikator apa yang dijadikan sebagai alat pengukur kepuasan kerja, tetap penting untuk mengusahakan agar terdapat korelasi positif antara kepuasan kerja dengan prestasi kerja karyawan. Prestasi kerja karyawan sering juga diartikan sebagai kinerja karyawan, sehingga kepuasan untuk memacu prestasi kerja yang lebih baik meskipun disadari bahwa hal itu tidak mudah (Siagian, 1997).

(5)

5

Dalam kehidupan sehari-hari seseorang sebelum memiliki motivasi akan didahului oleh motif yang ada pada dirinya. Pemenuhan terhadap kebutuhan motivasi tidak terelakkan bagi semua karyawan sebab apabila motivasi terpenuhi dengan baik akan muncul kepuasan kerja dan pada giliran berikutnya akan berdampak pada ketenangan kerjanya. Menurut Handoko (2003: 193) mengutarakan bahwa “Kepuasan kerja merupakan keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan mana para karyawan memandang pekerjaan mereka. Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya. Ini nampak dalam sikap positip karyawan terhadap pekerjaan dan segala sesuatu yang dihadapi di lingkungan kerjanya. Hal ini wajar karena seseorang dalam memenuhi kebutuhan hidup tidak akan terlepas dengan kebutuhan intrinsik dan ektrinsik.

Kinerja Karyawan

Merupakan salah satu faktor penting dalam kemajuan suatu perusahaan. Kinerja karyawan menjadi sangat penting karena penurunan kinerja baik individu maupun kelompok dalam suatu perusahaan dapat memberi dampak yang berarti dalam suatu perusahaan. Sehingga dalam hal ini seorang manajer memiliki tugas yang cukup berat dimana dia harus selalu berusaha meningkatkan kinerjanya dan memberi motivasi bagi bawahannya agar dapat meningkatkan kinerjanya untuk mencapai tujuan perusahaan.

Menurut Prawirosentono (1999), kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika. Kinerja individu akan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan secara komprehensif.

KERANGKA KONSEPTUAL

Berdasarkan latar belakang, perumusan masalah dan landasan teori, maka disusunlah kerangka konseptual penelitian sebagaimana gambar dibawah ini.

Sumber : Peneliti

Budaya Organisasi

Motivasi

Kepuasan Kerja

(6)

6

HIPOTESIS

1. Bahwa variabel Budaya Organisasi, Motivasi, dan Kepuasan Kerja berpengaruh secara simultan terhadap kinerja karyawan pada PT. Mitra Mandiri Perkasa. 2. Bahwa variabel Budaya Organisasi, Motivasi, dan Kepuasan Kerja berpengaruh

secara parsial terhadap kinerja karyawan pada PT. Mitra Mandiri Perkasa. 3. Bahwa variabel Motivasi berpengaruh secara dominan terhadap kinerja

karyawan pada PT. Mitra Mandiri Perkasa.

METODE PENELITIAN

Berdasarkan hasil perhitungan dengan analisis regresi linear berganda diperoleh persamaan regresi model di bawah ini:

Y= 0,829 + 0,206 X1 + 0,389 X2 + 0,207 X3

Dari nilai perolehan persamaan regresi linear berganda diatas dapat diketahui bahwa variabel Budaya Organisasi (X1), Motivasi (X2) dan Kepuasan Kerja (X3) menunjukkan nilai koefisien regresi positif, hal tersebut menunjukkan adanya arah positif atau hubungan searah dari variabel Budaya Organisasi (X1), Motivasi (X2) dan Kepuasan Kerja (X3) terhadap variabel terikat Kinerja Karyawan (Y). Budaya Oganisasi, Motivasi dan Kepuasan Kerja, maka Kinerja Karyawan akan semakin meningkat, begitu pula sebaliknya jika semakin menurun Budaya Oganisasi, Motivasi dan Kepuasan Kerja secara parsial terhadap variabel terikat Kinerja Karyawan (Y), Kinerja Karyawan akan semakin menurun, karena hasil uji F (simultan) menunjukkan hasil yang signifikan ada pengaruh.

Nilai koefisien korelasi (R) menunjukkan seberapa erat hubungan antara variabel bebas yaitu variabel Budaya Organisasi (X1), Motivasi (X2) dan Kepuasan Kerja (X3) dengan variabel terikat yaitu Budaya Organisasi (Y), besarnya nilai koefisien korelasi adalah 0,480 berarti menunjukkan bahwa hubungan variabel Budaya Organisasi (X1), Motivasi (X2) dan kepuasan Kerja (X3) dengan variabel Kinerja Karyawan (Y) adalah sangat erat.

Nilai koefisien determinasi atau R2 digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat (Y) yaitu variabel Komitmen Organisasi. Hasil dari perhitungan SPSS diperoleh nilai R2 = 0,231 yang berarti bahwa sebesar 23,1 % Kinerja Karyawan dapat dijelaskan oleh variabel Budaya Organisasi (X1), Motivasi (X2) dan Kepuasan Kerja (X3). Sedangkan sisanya 76,9 % dipengaruhi oleh variabel lain diluar model yang diteliti.

Pengaruh Budaya Organisasi (X1), Motivasi (X2) dan Kepuasan Kerja (X3) Secara Simultan Terhadap Kinerja Karyawan (Y)

Hasil analisis menunjukkan variabel Budaya Organisasi (X1), Motivasi (X2) dan Kepuasan Kerja (X3), secara simultan berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja Karyawan (Y). Hal ini diketahui dari hasil uji F yang menunjukkan bahwa nilai Fhitung sebesar 8,102 lebih besar dari Ftabel sebesar 2,717 dengan nilai signifikan adalah 0,000 atau lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima, sehingga pengaruh seluruh variabel independen yang terdiri dari Budaya Organisasi (X1), Motivasi (X2) dan Kepuasan Kerja (X3) berpengaruh secara simultan terhadap Kinerja Karyawan (Y) di PT. Mitra Mandiri Perkasa Sidoarjo. Dengan demikian hipotesis pertama penelitian yang berbunyi “Budaya Organisasi (X1), Motivasi (X2) dan Kepuasan Kerja (X3) berpengaruh secara simultan terhadap

(7)

7

Kinerja Karyawan (Y) di PT. Mitra Mandiri Perkasa Sidoarjo” adalah terbukti kebenaranya.

Pengaruh Budaya Organisasi (X1), Motivasi (X2) dan Kepuasan Kerja (X3) Secara Parsial Terhadap Kinerja Karyawan (Y)

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa variabel Budaya Organisasi memiliki pengaruh secara parsial terhadap Kinerja Karyawan di PT. Mitra Mandiri Perkasa Sidoarjo. Hal ini dapat diketahui dari nilai thitung sebesar 2,006 lebih besar dari ttabel sebesar 1,989 dengan nilai signifikan adalah 0,048 atau < 0,05. Hal ini menunjukan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima, sehingga kesimpulannya adalah variabel Budaya Organisasi (X1) mempunyai pengaruh signifikan positif terhadap Kinerja Karyawan di PT. Mitra Mandiri Perkasa Sidoarjo. Hal ini berarti Hipotesis ke-1 yang berbunyi ” Budaya Organisasi (X1) berpengaruh secara parsial terhadap Kinerja Karyawan di PT. Mitra Mandiri Perkasa Sidoarjo”, adalah terbukti kebenarannya.

Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa variabel Motivasi memiliki pengaruh secara parsial terhadap Kinerja Karyawan di PT. Mitra Mandiri Perkasa Sidoarjo. Hal ini dapat diketahui dari nilai thitung sebesar 3,926 lebih besar dari ttabel sebesar 1,989 dengan nilai signifikan adalah 0,000 atau < 0,05, maka H0 ditolak dan Ha diterima, sehingga kesimpulannya adalah variabel Motivasi (X2) mempunyai pengaruh signifikan positif terhadap Kinerja Karyawan di PT. Mitra Mandiri Perkasa Sidoarjo. Hal ini berarti Hipotesis ke-2 yang berbunyi ” Motivasi (X2) berpengaruh secara parsial terhadap Kinerja Karyawan di PT. Mitra Mandiri Perkasa Sidoarjo”, adalah terbukti kebenarannya.

Selain itu hasil penelitian juga menunjukkan bahwa variabel Kepuasan Kerja memiliki pengaruh secara parsial terhadap Kinerja Karyawan di PT. Mitra Mandiri Perkasa Sidoarjo. Hal ini dapat diketahui dari nilai thitung sebesar 2,079 lebih besar dari ttabel sebesar 1,989 dengan nilai signifikan adalah 0,041 atau < 0,05, maka H0 ditolak dan Ha diterima, sehingga kesimpulannya adalah variabel Kepuasan Kerja (X3) mempunyai pengaruh signifikan positif terhadap Kinerja Karyawan di PT. Mitra Mandiri Perkasa Sidoarjo. Hal ini berarti Hipotesis ke-3 yang berbunyi “Kepuasan Kerja (X3) berpengaruh secara parsial terhadap Kinerja Karyawan di PT. Mitra Mandiri Perkasa Sidoarjo”, adalah terbukti kebenarannya.

Pengaruh Dominan Antara Variable Budaya Organisasi (X1), Motivasi (X2) dan

Kepuasan Kerja (X3) terhadap Kinerja Karyawan (Y)

Untuk mengetahui variabel mana yang dominan diantara variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y), maka dilakukan dengan melihat rangking koefisien regresi yang distandarkan (β) atau Standardized of Coefficients Beta dari masing-masing variabel bebas yang signifikan. Variabel yang memiliki koefisien β (beta) terbesar merupakan salah satu variabel bebas (X) yang dominan pengaruhnya terhadap variabel terikat (Y). Maka dalam hal ini variabel Motivasi (X2)memiliki pengaruh dominan terhadap variabel Kinerja Karyawan dengan nilai Standardized of Coefficients Beta (β) sebesar 0,386. Sehingga hipotesis yang berbunyi “Kepuasan Kerja (X3) memiliki pengaruh dominan terhadap Kinerja Karyawan di PT. Mitra Mandiri Perkasa Sidoarjo”, adalah tidak terbukti kebenarannya karena nilai Standardized of Coefficients Beta (β) dari variabel Kepuasan Kerja (X3) sebesar

(8)

8

0,204 lebih kecil daripada nilai Standardized of Coefficients Beta (β) dari variabel Motivasi (X2) sebesar 0,386.

PENUTUPAN

Kesimpulan

Dari hasil pengujian yang dilakukan penulis dengan bantuan program SPSS, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Hasil perhitungan dengan uji F dapat membuktikan hipotesis 1 bahwa variabel bebas yaitu variabel Budaya Organisasi (X1), Motivasi (X2), Kepuasan Kerja (X3), secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y) pada PT. Mitra Mandiri Perkasa Sidoarjo. Dari uji F nilai Fhitung 8,102 > Ftabel 2,717 dan nilai F sig sebesar 0,000 < 0,05, hal ini menunjukkan H0 ditolak dan Ha diterima.

2. Hasil perhitungan dengan uji t dapat membuktikan hipotesis 2 bahwa variabel bebas yaitu variabel Budaya Organisasi (X1), Motivasi (X2), Kepuasan Kerja (X3), secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y) pada PT. Mitra Mandiri Perkasa Sidoarjo. Dari uji t untuk variabel Budaya Organisasi (X1) nilai thitung 2,006 > ttabel 1,989 dan nilai sig sebesar 0,048 < 0,05, hal ini menunjukkan H0 ditolak dan H1 diterima. Untuk variabel Motivasi (X2) nilai thitung 3,926 > ttabel 1,989 dan nilai sig sebesar 0,000 < 0,05, hal ini menunjukkan H0 ditolak dan Ha diterima. Dan untuk variabel Kepuasan Kerja (X3) nilai thitung 2,079 > ttabel 1,989 dan nilai sig sebesar 0,041 < 0,05, hal ini menunjukkan H0 ditolak dan Ha diterima.

3. Variabel X2 yaitu variabel Motivasi memiliki nilai koefisien beta (β) terbesar dibandingkan dengan variabel bebas yang lain dengan nilai Standardized of Coefficients Beta (β) sebesar 0,386, maka variabel X2 yaitu variabel motivasi merupakan variabel bebas yang yang memiliki pengaruh dominan terhadap variabel terikat yaitu variabel Kinerja Karyawan (Y) pada PT. Mitra Mandiri Perkasa Sidoarjo.

Saran

Saran yang bisa disampaikan dari hasil penelitian yang didapat adalah sebagai berikut :

1. Melihat hasil analisis secara keseluruhan bahwasanya Budaya Organisasi (X1), Motivasi (X2), Kepuasan Kerja (X3) yang memiliki pengaruh kuat, maka perusahaan perlu memperhatikan lagi tentang kebijakan dalam penentuan Kinerja Karyawan (Y) secara berkala.

2. Motivasi (X2) merupakan faktor yang dominan dalam penentuan Kinerja Karyawan (Y), oleh karena itu perusahaan diharapkan dapat memberikan semangat dan dukungan terhadap karyawan sehingga hal tersebut dapat lebih meningkatkan kinerja masing-masing karyawan.

3. Untuk mendukung hasil penelitian ini diharapkan kepada peneliti-peneliti selanjutnya untuk melakukan peneliti-penelitian serupa dengan variabel tertentu yang lebih bervariatif agar memperoleh kesimpulan yang lebih baik daripada penelitian ini.

(9)

9

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

As’ad, Moh. (2008). Psikologi Industri. Yogyakarta : Liberty.

Bungin, Burhan. (2011). Metodelogi Penelitian Kuantitatif : komunikasi, ekonomi,

dan kebijakan publik. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

Dharma, Agus. (2001). Manajemen Prestasi Kerja. Jakarta : Rajawali Pers.

Ghozali, I. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Cetakan Kelima. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Handoko, T. Hani. (2003). Manajemen. Cetakan Kelima Belas. Yogyakarta : BPFE. _________________(2001). Manajemen Personalian dan Sumber Daya Manusia.

Yogyakarta : BPFE.

Heidjrachman dan Suad Husnan. (2000). Manejemen Personalia. Edisi Keempat. Cetakan Kesembilan. Yogyakarta : BPFE.

Hidayat, Alimul. (2009). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Jakarta : Salemba Medika.

Kuncoro, Mudrajad. (2009). Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta : Erlangga

Kurniawan, Azhari. (2012). Analisis Pengaruh Budaya Organisasi Dan Gaya

Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan. Semarang : Universitas Negeri

Semarang.

Mahsum, Mohamad. (2006). Pengukuran kinerja sektor publik. Edisi pertama. Yogyakarta : BPFE.

Mangkunegara, Anwar Prabu. (2004). Manjemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Martoyo, Susilo. (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yoyakarta : BPFE. Mathis, Robert L. dan John H. Jackson. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia.

Edisi Pertama. Jakarta : Salemba Empat.

Nugroho, Yohanes A. (2011). Olah Data Dengan SPSS. Yogyakarta : Skripta

Prawirosentono, Suryadi. (1999). Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Kedua. Yogyakarta : STIE YKPN.

Rellyta, Diniar A. (2013). Pengaruh Komitmen Organisasi dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Kobin Keramik Industri di Ngoro

(10)

10

Robbins, P. Stephen. (2006). Perilaku Organisasi: Konsep Kontroversi. Aplikasi Jilid 1 Terjemahan. Jakarta : PT. Indeks Kelompok Gramedia.

Sedarmayanti. (2007). Manajemen SDM. Cetakan 1. Bandung : PT. Rafika Aditama. Siagian, Sondang P. (1997). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi

Aksara.

__________________(2002). Teori dan Praktek Kepemimpinan. Jakarta : Penerbit PT. Rineka Cipta.

Solimun. (2002). Structural Equation Modeling LISREL dan Amos, Malang : Fakultas MIPA Universitas Brawijaya.

Sugiyono. (2008). Statistika Untuk Penelitian. Cetakan Kesembilan. Bandung : CV. Alfabeta

Supranto J. (2005). Statistik Teori dan Aplikasi. Jilid 2. Jakarta : Erlangga.

Sutanto, Edhy. (2003). Sistem Informasi Manajemen. Edisi Pertama. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Sutrisno, Edy. (2011). Budaya Organisasi. Edisi pertama, Cetakan ke-2. Jakarta : Prenada Media Group.

Thoha, Miftah. (2001). Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya. CV. Rajawali : Jakarta.

Umam, Khaerul. (2010). Perilaku Organisasi. Bandung : Pustaka Setia.

Umar, Husein. (2004). Metodologi Penelitian. Jakarta : Raja Grafindo Perkasa.

Wijono, Sutarso. (2011). Psikologi Industri dan Organisasi. Edisi pertama. Cetakan ke-2. Jakarta : Prenada Media Group.

Wijayanti. (2003). Pengaruh Motivasi, Komitmen dan Budaya Organisasi terhadap

kinerja karyawan pada PT. Surya Sakti Utama Surabaya. Surabaya :

Universitas Adi Buana Surabaya.

Wirawan. (2007). Budaya dan Iklim Organisasi, Teori Aplikasi dan Penelitian, Jakarta : Salemba Empat.

Referensi

Dokumen terkait

Reformulate to allow restrictive constraints and clarify Requirements class extension (see generalization/specialization in UML and the extension/restriction mechanism of the XML

(Coordinate values in a GridCRS are NOT in the referenced GridBaseCRS.) To refer to a recorded pixel, each coordinate value will be an integer. However, to refer to a general

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Metro yang selanjutnya disingkat dengan RPJMD Kota Metro adalah Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Metro yang

Berkaitan dengan hal tersebut, penulis tertarik untuk membuat sesuatu program aplikasi penjualan sepeda motor secara kredit pada Dealer Honda dengan menggunakan Microsoft Visual

Pada tulisan ini dibahas tentang pembuatan Aplikasi Latihan tentang psikotes yang dapat mengetahui IQ seseorang pada saat mengerjakan soal soal dalam aplikasi elearning. Aplikasi

Sebagai tindak lanjut dari kegiatan tersebut, bersama ini kami sampaikan pengumuman nama-nama guru peserta PLPG tahap I – tahap II yang dinyatakan (a) LULUS, (b) MENGIKUTI

Proses pembuatan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) yang masih menggunakan sistem manual banyak mengalami kendala antara lain sering terjadi kesalahan ketik identitas

Seiring dengan perkembangan teknologi, semakin berkembang pula hardware komputer dengan spesifikasi yang beragam dan menggunakan teknologi yang baru. Penggunaan internet pada