• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PEA 1006122 Chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PEA 1006122 Chapter3"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Aggih Firdansyah, 2014

Pengaruh model pembelajaran quantum teaching terhadap hasil belaj ar siswa dalam mata Pelajaran akuntansi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode dan Desain Penelitian

1. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen atau eksperimen semu. Penelitian eksperimen semu, dilakukan untuk menguji hipotesis tentang ada tidaknya pengaruh suatu tindakan bila dibandingkan dengan tindakan lain dengan pengontrolan variabelnya sesuai dengan kondisi yang ada (situasional). Yang dilakukan pada penelitian ini adalah membandingkan prestasi belajar akuntansi siswa antara kelompok eksperimen yang menggunakan model pembeajaran Quantum Teaching

dan kelas kontrol yang tidak menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching.

2. Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan bagian yang sangat penting dalam sebuah penelitian karena menyangkut berbagai rencana dan strategi yang akan digunakan saat penelitian. Dari hasil pengamatan sebelumnya, peneliti mengansumsikan kedua kelas memiliki tingkat kemampuan yang sama. Sehingga dalam penelitian ini, peneliti menggunakan salah satu desain penelitian True Eksperimental Design yaitu desain Posttest Only Contol Design, dimana dalam desain ini terdiri dari dua Kelompok yg dijadikan objek penelitian. Berikut ini akan digambar dalam sebuah tabel:

Tabel 3.1

KELOMPOK TREATMENT POSTES

Kelas eksperimen X O1

Kelas Kontrol - O2

(2)

Aggih Firdansyah, 2014

Pengaruh model pembelajaran quantum teaching terhadap hasil belajar siswa dalam mata Pelajaran akuntansi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Keterangan:

X : Treatment (model pembelajaran Quantum Teaching) O1 : Posttest kelas eksperimen

O2 : Posttest kelas kontrol

Dalam penelitian ini, kelas yang akan diuji adalah kelas eksperimen dan kelas kontrol. Treatment diberikan terhadap kelas eksperimen, treatment tersebut berupa model pembelajaran Quantum Teaching. Namun treatment serupa tidak diberikan terhadap kelas kontrol. Setelah itu baru diberikan posttest yang sama terhadap kedua kelas tersebut. Sehingga pada akhirnya dapat membandingkan apakah ada pengaruh pemberian treatmen terhadap kelas eksperimen bila di bandingkan dengan kelas kontrol yang tidak diberikan treatment.

B. Operasionalisasi Variabel

Dalam penelitian ini variabel yang akan diteliti adalah hasil belajar, sebab dalam penelitian ini hanya melibatkan satu variabel yaitu hasil belajar siswa yang telah diberikan treatment yaitu model pembelajaran Quantum Teaching, dimana nantinya akan di bandingkan dengan hasil belajar siswa yang tidak diberikan treatment. Berikut disajikan dalam bentuk tabel.

Tabel 3.2

(3)

Aggih Firdansyah, 2014

Pengaruh model pembelajaran quantum teaching terhadap hasil belajar siswa dalam mata Pelajaran akuntansi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu C. Populasi dan Sampel

1. Populasi Penelitian

Menurut Fraenkel (1990:84) “Populasi adalah sekumpulan objek, orang, atau keadaan yang menjadi perhatian peneliti dan akan digunakan oleh peneliti untuk menggeneralisasikan penelitiannya”. Populasi dalam penelitian ini terdiri dari dua kelas yang akan diteliti yaitu kelas eksperimen (Ke) yaitu kelas XI Farmasi 1 dan kelas kontrol (Kc) yaitu kelas XI Farmasi 2.

2. Sampel Penelitian

Sampel merupakan sebagian dari populasi yang akan diteliti dan yang dianggap dapat menggambarkan karakteristik populasinya (Fraenkel, 1990:84). Untuk menentukan jumlah sampel, pada dasarnya ada dua teknik sampling yang dapat digunakan yaitu probability sampling dan non probability sampling. Namun pada penelitian ini penulis menggunakan teknik non probability sampling yaitu Purposive Sampling dimana teknik penentuan sampel dilakukan dengan pertimbangan tertentu. Sampel dalam penilitian ini adalah kelas XI Farmasi 1 sebagai kelas eksperimen dan Kelas XI Farmasi 2 sebagai kelas kontrol..

Hasil Belajar

Suatu pencapaian hasil yang diperoleh dari suatu proses

pembelajaran yang di lakukan menunjukan tingkat pencapaian suatu tujuan yang diharapkan dimana biasanya diukur dari hasil nilai Ulangan.

Nilai ulangan siswa setelah diberikan treatment.

(4)

Aggih Firdansyah, 2014

Pengaruh model pembelajaran quantum teaching terhadap hasil belajar siswa dalam mata Pelajaran akuntansi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Berikut adalah langkah-langkah sampel teknik Purposive Sampling dalam penelitian ini, yaitu:

a. Mencari data nilai hasil belajar siswa (Nilai ulangan harian siswa kelas XI Farmasi 1 dan XI Farmasi 2).

b. Selanjutnya menghitung nilai rata-rata siswa

c. Menghitung uji homogenitas kelas yang akan dijadikan kelas eksperimen dan kelas kontrol sehingga diketahui kemampuan awal siswa pada masing-masing kelas.

d. menentukan mana yang akan dijadikan kelas eksperimen yang diterapkan model pembelajaran Quantum Teaching dan sampel kelas kontrol yang tidak menerapkan model pembelajaran Quantum Teaching.

D. Langkah-langkah Pelaksanaan Model Quantum Teaching

Pada saat pelaksanaan penelitian, langkah awal yang dilakukan adalah menyiapkan bahan ajar atau materi pembelajaran dan menyiapkan media atau bahan ajar yang akan mendukung guru dalam menyampaikan materi di kelas. Bahan ajar yang digunakan dalam model pembelajaran quantum teaching diantaranya mp3 player, mindmapping, poster bergambar, kertas berwarna dan alat tulis dan bahan ajar lainnya yang mendukung materi pembelajaran yang akan disampaikan.

Pelaksanaan eksperimen dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan yang masing-masing pertemuan memerlukan kisaran waktu 2 x 40 menit. Dan dalam setiap pertemuan diberikan posttest di akhir jam mata pelajaran. Berikut langkah-langkah prosedur eksperimen:

Tabel 3.3

Langkah-langkah Pelaksanaan Model Quantum Teaching

(5)

Aggih Firdansyah, 2014

Pengaruh model pembelajaran quantum teaching terhadap hasil belajar siswa dalam mata Pelajaran akuntansi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Bahan Tanamkan - Guru memberikan gambaran

materi yang akan dipelajari dan meyakinkan siswa bahwa materi yang akan disampaikan akan bermanfaat dan berguna dalam kehidupan sehari-hari mereka - Guru memberikan motivasi terkait

manfaat yang akan mereka terima dalam mempelajari materi tersebut

- Siswa mempersiapkan diri untuk mengikuti pelajaran

- Siswa mendengarkan gambaran yang guru sampaikan terkait materi yang akan disampaikan

keadaan nyata yang pernah mereka alami, serta aplikasi dalam kehidupan mereka masing-masing

-Siswa mencari informasi terkait materi yang disampaikan

-Siswa menceritakan pengalaman mereka terkait materi yang sedang dipelajari dan dihubungkan dengan

Sintaks Skenario Guru Kegiatan Siswa Alat dan

Bahan Namai - Guru membagi siswa menjadi

beberapa kelompok sesuai dengan jenis-jenis bukti transaksi

- Setiap kelompok diberi nama atau julukan khusus bagi kelompoknya - Setiap kelompok diberi sejumlah

(6)

Aggih Firdansyah, 2014

Pengaruh model pembelajaran quantum teaching terhadap hasil belajar siswa dalam mata Pelajaran akuntansi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu Demonstrasikan - Guru menjelaskan cara-cara

simulasi yang akan di laksanakan. - Guru menampilkan beberapa

contoh bukti transaksi didepan kelas

- Guru membagikan kertas berwarna dan bahan-bahan ajar

- Guru memberikan beberapa soal bukti transaksi

- Guru meminta siswa menjurnal bukti transaksi kedalam jurnal umum

- Guru kembali memonitoring kegiatan siswa

- Guru meminta siswa mengumpulkan pekerjaannya - Guru meminta siswa kembali ke buksi transaksi yang masuk kedalam kategori kelompoknya - Siswa menggunakan

media kertas berwarna untuk membedakan jenis bukti transaksi yang diberikan

- Siswa mencoba membuat soal transaksi dari bukti yang

Sintaks Skenario Guru Kegiatan Siswa Alat dan

Bahan Ulangi - Guru memberikan gambaran serta

kesimpulan secara umum mengenai simulasi yang baru saja dilakukan

- Guru bersama siswa melakukan refleksi tentang kegiatan belajar yang sudah dilaksanakan.

- Siswa membuat

(7)

Aggih Firdansyah, 2014

Pengaruh model pembelajaran quantum teaching terhadap hasil belajar siswa dalam mata Pelajaran akuntansi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

- Mindmapp ing - Video

Rayakan - Guru memberikan poin tambahan nilai pada seluruh murid yang telah berpartisipasi dalam simulasi tersebut

- Guru bersama siswa merayakan akhir simulasi dengan cara bernyanyi bersama diiringi musik yang dimainkan

Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah penggunaan tes dan nontes berupa lembar observasi. Dimana tes yang digunakan merupakan soal uraian yang akan mengukur sejauh mana pemahaman materi siswa terkait materi yang disampaikan, lalu fungsi dari lembar observasi adalah untuk melihat gambatan pelaksanaan model di dalam kelas.

Lembar observasi diisi oleh seorang observer di kelas dalam setiap pertemuan. Jumlah pertemuan dalam penelitian ini sebanyak tiga kali, dimana setiap pertemuan seorang observer mencatat proses pembelajaran di lembar pengamatan observasi tersebut pada saat eksperimen dilaksanakan.

Selanjutnya posttest diberikan di akhir setelah treatment diberikan kepada salah satu kelas yaitu kelas eksperiman. Sehingga nantinya dapat diperoleh kesimpulan apakah variabel dependen dapat dipengaruhi oleh treatment yang diberikan dan membandingkan dengan hasil tes yang diberikan terhadap kelas kontrol yang tidak diberi treatment.

(8)

Aggih Firdansyah, 2014

Pengaruh model pembelajaran quantum teaching terhadap hasil belajar siswa dalam mata Pelajaran akuntansi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes. Sebelum instrumen diberikan kepada objek melalui posttest, terlebih dahulu instrumen harus diuji coba terhadap kelas diluar objek untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan Valid dan Reliabel. Setelah dapat dipastikan instrumen tersebut valid dan reliabel, maka instrumen tersebut bisa di uji cobakan terhadap objek penelitian.

Soal tes yang digunakan berbentuk uraian. Untuk memperoleh data tentang tes kemampuan kemampuan akhir (posttest) dilakukan penyekoran terhadap lembar jawab siswa melalui program aplikasi pengolah data software Anates V4. Materi soal tes posttest adalah Jurnal Umum. Instrument yang baik harus memenuhi kriteria uji reabilitas, validitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran dari soal yang diujikan.

1. Reabilitas

Reabilitas menurut Arikunto (2010: 221) adalah ”suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik”. Sehingga reliabilitas menunjuk kepada keajegan pengukuran. Keajegan suatu hasil tes adalah apabila dengan tes yang sama diberikan kepada kelompok siswa yang berbeda, atau tes yang berbeda diberikan pada kelompok yang sama akan memberikan hasil yang sama. Jadi, berapa kalipun dilakukan tes dengan instrumen yang reliabel akan memberikan data yang sama. Untuk mendapatkan validitas soal dapat dilakukan dengan menggunakan software Anates V4. Adapun langkah-langkah pengoprasian aplikasi sebagai berikut:

a. Klik aplikasi Anates, pilih tes uraian b. Klik ”buat file baru” untuk memulai awal

c. Isi kotak sesuai dengan kriteria soal yang akan dianalisis d. Lakukan pengisian data mentah

(9)

Aggih Firdansyah, 2014

Pengaruh model pembelajaran quantum teaching terhadap hasil belajar siswa dalam mata Pelajaran akuntansi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu g. Olah data dengan klik kolom ”olah semua otomatis”

h. Setelah analisis selesai maka akan muncul tampilan olahan data, untuk mencetak klik ”cetak ke printer” atau jika ingin isimpan klik ”cetak ke file” i. Kembali ke menu utama, lalu klik ”simpan”

j. Klik ”keluar dari anates” tekan ”yes”

Setelah diperoleh nilai kemudian dibandingkan dengan nilai dengan taraf signifikansi α = 0,05 dengan kaidah Keputusan:

- Jika artinya item soal reliabel.

- Jika artinya item soal tidak reliabel

Selanjutnya dilakukan perhitungan dengan menggunakan bantuan software Anates V4, didapatkan bahwa dari 10 soal didapatkan sebesar 0,870 dan

sebesar 0,2869 dengan α = 0,05 maka instrumen penelitian dinyatakan reliabel

(data terlampir). Sehingga soal yang digunakan dapat dipercaya untuk diberikan berulang kali dan pada situasi yang berbeda-beda namun tetap menghasilkan data yang sama.

2. Validitas

Seperti yang dikemukakan oleh Arikunto (2010: 11) bahwa” validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat validitas atau kesahihan suatu instrumen”. Suatu alat ukur dikatakan valid jika alat ukur ini mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas tes ini akan menguji 10 soal tes uraian yang nantinya akan diuji validitasnya. Untuk mendapatkan validitas soal dapat dilakukan dengan menggunakan software Anates V4.

(10)

Aggih Firdansyah, 2014

Pengaruh model pembelajaran quantum teaching terhadap hasil belajar siswa dalam mata Pelajaran akuntansi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu b. Klik ”buat file baru” untuk memulai awal

c. Isi kotak sesuai dengan kriteria soal yang akan dianalisis d. Lakukan pengisian data mentah

e. Jangan lupa klik ”simpan” agar file yang dibuat tersimpan f. Jika telah selesai, klik ”kembali ke menu utama” dibagian atas g. Olah data dengan klik kolom ”olah semua otomatis”

h. Setelah analisis selesai maka akan muncul tampilan olahan data, untuk mencetak klik ”cetak ke printer” atau jika ingin isimpan klik ”cetak ke file” i. Kembali ke menu utama, lalu klik ”simpan”

j. Klik ”keluar dari anates” tekan ”yes”

Setelah diperoleh nilai kemudian dibandingkan dengan nilai

dengan taraf signifikansi α = 0,05 dengan kaidah Keputusan:

- Jika artinya item soal valid.

- Jika artinya item soal tidak valid

Setelah dilakukan pengujian terhadap soal, dari 10 soal yang diujikan terdapat 9 butir soal yang valid dan layak dijadikan instrument penelitian, dan ada 1 soal soal yang tidak valid (data terlampir). Berikut hasil pengujian validitas butir soal dari hasil pengolahan software Anates V4 yang dirangkum dalam tabel 3.5.

Tabel 3.5

Hasil Uji Validitas Butir Soal

Nomor Soal r hitung r tabel Keterangan Kriteria

1 0,587 0,2869 Valid Cukup

2 0,786 0,2869 Valid Tinggi

3 0,724 0,2869 Valid Tinggi

4 0,598 0,2869 Valid Cukup

5 0,767 0,2869 Valid Tinggi

(11)

Aggih Firdansyah, 2014

Pengaruh model pembelajaran quantum teaching terhadap hasil belajar siswa dalam mata Pelajaran akuntansi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

6 0,069 0,2869 Tidak Valid Sangat Rendah

7 0,771 0,2869 Valid Tinggi

8 0,700 0,2869 Valid Tinggi

9 0,770 0,2869 Valid Tinggi

10 0,592 0,2869 Valid Cukup

Sumber: Data diolah dengan software Anates V4 (data terlampir)

3. Taraf Kesukaran

Taraf kesukaran adalah tingkat sukar atau mudahnya suatu soal untuk bisa dijawab oleh siswa. Menurut Arikunto (2010: 207) bahwa ”bilangan yang menunjukan sukar atau mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran (difficulty index)”. Analisis terhadap tingkat kesukaran soal akan mengkaji tingkatan kesulitan soal mulai dari mudah, sedang, sampai dengan sukar. Tingkat kesulitan tersebut dinyatakan dalam bentuk bilangan real antara 0,00 sampai dengan 1,00. Jika tingkat kesukaran soal mendekati angka 0,00 maka soal tersebut terlalu sukar, dan jika tingkat kesukaran soal mendekati angka 1,00 maka soal tersebut mudah.

Berikut adalah rumus cara menentukan indek kesukaran butir soal:

(Arikunto 2009: 208) Keterangan:

P = Indeks kesukaran

B = Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan betul JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes

(12)

Aggih Firdansyah, 2014

Pengaruh model pembelajaran quantum teaching terhadap hasil belajar siswa dalam mata Pelajaran akuntansi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

soal yang sukar. Berikut hasil pengujian validitas butir soal dari hasil pengolahan

software Anates V4 yang dirangkum dalam tabel 3.7.

Tabel 3.7

Hasil Pengujian Tingkat Kesukaran Soal

Nomor Soal Tingkat Kesukaran (%) Keterangan

1 67,78 Sedang

2 71,67 Mudah

3 67,22 Sedang

4 69,44 Sedang

5 72,22 Mudah

6 18,33 Sukar

7 68,89 Sedang

8 71,11 Mudah

9 73,89 Mudah

10 67,22 Sedang

Sumber: Data diolah dengan software Anates V4 (data terlampir)

4. Daya Pembeda

Menurut Arikunto (2009: 211) daya beda soal adalah kemampuan sesuatu soal yang dapat membedakan antara peserta didik yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan peserta didik yang bodoh (berkemampuan rendah). Sehingga daya pembeda ini dapat digunakan untuk menganalisis data hasil pengujian instrumen penelitian dalam hal tingkat perbedaan setiap butir soal, untuk itu digunakan rumus:

(Suharsimi Arikunto 2009: 213)

Keterangan:

(13)

Aggih Firdansyah, 2014

Pengaruh model pembelajaran quantum teaching terhadap hasil belajar siswa dalam mata Pelajaran akuntansi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu BA = jumlah kelompok atas yang menjawab benar

BB = jumlah kelompok bawah yang menjawab benar (BA/JA)

JA = jumlah kelompok atas

JB = jumlah kelompok bawah

PA = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar (BB/JB)

PB = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

Tabel 3.8

Interpretasi Daya Pembeda Butir Soal

Daya Pembeda Kriteria

D : 0,00 sampai 0,20 D : 0,20 sampai 0,40 D : 0,40 sampai 0,70 D : 0,70 sampai 1,00 D : negatif

Jelek (Poor) Cukup (statisactory)

Baik (Good) Baik sekali (Excellent)

Semuanya tidak baik

(Arikunto 2009: 218)

Setelah dilakukan pengujian terhadap indeks daya pembeda soal, dari 10 soal yang diujikan terdapat 1 butir soal yang baik, 7 butir soal yang cukup, 2 butir soal yang jelek. Berikut hasil pengujian validitas butir soal dari hasil pengolahan software Anates V4 yang dirangkum dalam tabel 3.9

Tabel 3.9

Hasil Pengujian Daya Pembeda Soal

Nomor Soal Indeks Daya Pembeda (%) Keterangan

1 17,78 Jelek

2 34,44 Cukup

3 38,89 Cukup

4 21,11 Cukup

5 44,44 Baik

6 3,33 Jelek

(14)

Aggih Firdansyah, 2014

Pengaruh model pembelajaran quantum teaching terhadap hasil belajar siswa dalam mata Pelajaran akuntansi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

8 33,33 Cukup

9 34,44 Cukup

10 27,78 Cukup

Sumber: Data diolah dengan software Anates V4 (data terlampir) G. Teknik Analisis Data Dan Pengujian Hipotesis

1. Teknik analisis Data

Teknik analisis data dilakukan untuk mendeskripsikan data. Data pada penelitian ini berupa skor hasil posttest dan lembar observasi. Untuk mendeskripsikan data penelitian maka digunakan teknik statistik. Data tersebut masih berupa data mentah yang nantinya akan diolah menggunakan teknik statistik.

a. Gambaran Lembar Observasi Terhadap Model Quantum Teaching

Lembar observasi dalam penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran secara lengkap bagaimana penerapan model Quantum Teaching juga nantinya akan memberikan gambaran hasil belajar siswa yang dibuat dalam bentuk grafik untuk melihat perkembangan siswa selama eksperimen berlangsung. Eksperimen akan berlangsung selama 3 kali pertemuan. Pada pertemuan 1 dan 2 akan terlihat bagaimana perkembangan hasil belajar siswa apakah meningkat atau tidak setelah diberikan treatment model.

Pada pertemuan ke-3, analisis terhadap hasil belajar akan dilakukan dilakukan untuk melihat hasil belajar siswa yang diperoleh melalui posttest dengan mengujikan instrument berupa tes yang telah diujikan sebelumnya. Posttest akan diberikan terhadap kelas eksperimen dan kelas kontrol yang nantinya akan dibandingkan rata-ratanya sehingga nantinya akan diperoleh gambaran hasil belajar kedua kelas yang dibuat dalam bentuk grafik. Sehingga nanti akan dapat dilihat apakah kelas eksperimen yang diberikan treatment rata-rata hasil belajarnya lebih tinggi dari kelas control yang tidak diberikan treatment atau tidak.

(15)

Aggih Firdansyah, 2014

Pengaruh model pembelajaran quantum teaching terhadap hasil belajar siswa dalam mata Pelajaran akuntansi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Dalam menentukan sampel penelitian, terlebih dahulu kita lakukan pengujian homogen agar diketahui apakah kedua sampel homogen atau tidak. Adapun langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk pengujian ini menurut Riduwan (2012:187) adalah sebagai berikut:

1) Masukan angka-angka statistik ke dalam tabel Uji Barlet Tabel 3.10

Uji Barlet

Sampel db = (n-1) log db log

A B Jumlah

2) Menghitung varians gabungan dari kedua sampel

( ) ( )

3) Menghitung log

4) Menghitung nilai B

5) Menghitung nilai

[ ∑ ]

6) Bandingkan nilai dengan untuk α = 0,05 dan derajat

kebebasan (db) = k-1 = 2-1=1 dengan criteria sebagai berikut: - Jika , maka data homogen

(16)

Aggih Firdansyah, 2014

Pengaruh model pembelajaran quantum teaching terhadap hasil belajar siswa dalam mata Pelajaran akuntansi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu c. Uji Normalitas Data

Uji normalitas digunakan untuk mengatahui apakah data yang diuji berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji Chi-Kuadrat.

Menutut Sugiyono (2008: 259) rumus Chi-Kuadrat sebagai berikut:

Keterangan:

= Chi-kuadrat

fo = Frekuensi yang diobservasi

fh = Frekuensi yang diharapkan

Berikut langkah- langkah pengujian pengujian normalitas data dengan Uji Chi-Kuadrat menurut Sugiyono (2008: 241) sebagai berikut:

1) Merangkum data seluruh variabel yang akan diuji normalitasnya

2) Menentukan jumlah kelas interval.

3) Menentukan panjang kelas interval, yaitu:

data terbesar data terkecil

(17)

Aggih Firdansyah, 2014

Pengaruh model pembelajaran quantum teaching terhadap hasil belajar siswa dalam mata Pelajaran akuntansi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

4) Menyusun tabel distribusi frekuensi atau tabel normalitas yang juga merupakan tabel penolong untuk menghitung Chi-Kuadrat

Tabel 3.11

No Kelas

Interval F

Nilai Tengah

(Xi) Xi 2

f. Xi f. Xi2

5) Menghitung frekuensi yang diharapkan (fh)

6) Memasukan harga-harga fh kedalam tabel kolom fh, sekalugus menghitung

harga (fo fh) dan

lalu menjumlahkannya. Harga

merupakan Chi-Kuadrat ( .

7) Membandingkan ( ) dengan ( ) dimana dan derajat

kebebasan dengan kaidah keputusan: - Jika , maka distribusi data dinyatakan normal.

- Jika maka distribusi data dinyatakan tidak normal.

2. Pengujian Hipotesis Statistik

: = , Hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching tidak lebih baik daripada hasil belajar siswa yang tidak menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching.

: > , Hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching lebih baik daripada hasil belajar siswa yang tidak menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching.

(18)

Aggih Firdansyah, 2014

Pengaruh model pembelajaran quantum teaching terhadap hasil belajar siswa dalam mata Pelajaran akuntansi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Uji-t Independent sample t-test karena bertujuan untuk membandingkan rata-rata dua kelompok yang tidak saling berpasangan atau tidak saling berkaitan. Tidak saling berpasangan dapat diartikan bahwa penelitian dilakukan untuk pengujian dua sampel yang berbeda. Untuk pengujian hipotesis dapat menggunakan rumus uji t sebagai berikut.

̅ ̅

dengan:

(Sudjana, 2005:164)

Keterangan:

̅ = nilai rata-rata kelas eksperimen ̅ = nilai rata-rata kelas kontrol

= banyaknya subjek kelas eksperimen = banyaknya subjek kelas kontrol

= simpangan baku gabungan

= Nilai varian kelas eksperimen

= Nilai varian kelas kontrol

Gambar

Tabel 3.1
Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Butir Soal
Tabel 3.7 Hasil Pengujian Tingkat Kesukaran Soal
Tabel 3.9 Hasil Pengujian Daya Pembeda Soal
+3

Referensi

Dokumen terkait

Psychological well-being pada narapidana ditandai dengan rasa memiliki penerimaan diri yang baik, memiliki hubungan positif dengan orang lain, kemandirian, tujuan hidup,

Hasil Penelitian dan pembahasan di atas menunjukkan bahwa partisipasi penganggaran tidak berpengaruh pada kinerja manajerial sehingga H 1 ditolak dan partisipasi

Permisalan yang kedua bagi kaum mukminin adalah Maryam, seorang wanita yang tidak memiliki suami, baik dari kalangan orang mukmin ataupun dari orang kafir.. Dengan demikian,

DSP adalah singkatan Disain Sistem Penilaian Pembelajaran Elektronik ( E-Learning ) Berbasis Web yang merupakan sebuah perangkat lunak yang dikembangkan khusus untuk

Pelaksanaan Program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) pada Sekolah Dasar Negeri di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai.. Durian Kecamatan Barangin Kota Sawahlunto Provinsi

[r]

Kelemahan bentuk tes uraian bebas yaitu : (a) sangat tidak efisien untuk mengukur pengetahuan karena pertanyaan bisa menjadi sangat luas dan setiap siswa dapat

Mempresentasikan dan mendiskusikan hasil analisis kebutuhan sistem informasi kesehatan di institusi