• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemanfaatan Susu Kerbau, Susu Sapi dan Kombinasinya Untuk Optimalisasi Kadar Air, Kadar Lemak, dan Tekstur Keju Mozarela - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pemanfaatan Susu Kerbau, Susu Sapi dan Kombinasinya Untuk Optimalisasi Kadar Air, Kadar Lemak, dan Tekstur Keju Mozarela - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

Susu merupakan hasil pemerahan dari hewan menyusui seperti sapi,

kambing dan kerbau dapat dikonsumsi sebagai bahan makanan yang sehat dan

aman serta tidak ditambah maupun dikurangi komponen lainnya. Kerbau

merupakan ternak ruminansia yang penting sesudah sapi sebagai penghasil tenaga,

susu dan daging, dengan cara pemeliharaan lebih sederhana dibandingkan sapi.

Kerbau yang memproduksi susu tinggi adalah kerbau kehitam–hitaman, tanduk

sedikit melingkar atau tergantung lurus dan biasanya disebut tipe perah.

Sekitar 5 - 10% dari produksi susu dunia berasal dari kerbau. Kandungan

lemak dan bahan padat susu kerbau tinggi dan sebagian besar dari susu kerbau

diolah menjadi keju. Kandungan lemak pada susu kerbau lebih tinggi

dibandingkan dengan susu sapi, sedangkan kandungan air pada kerbau lebih

rendah dibandingkan dengan susu sapi, sehingga susu kerbau sangat baik untuk

diolah menjadi keju. Susu kerbau merupakan salah satu bahan dasar produk

olahan susu. Hasil olahan susu yang dimaksud yaitu produk yang dibuat dari susu

atau produk-produk suatu perlakuan terhadap susu. Sifat susu yang perlu

diketahui adalah susu merupakan media yang baik bagi pertumbuhan mikroba

sehingga apabila penanganannya tidak baik maka akan dapat menimbulkan

penyakit. Umumnya masyarakat tidak banyak mengkonsumsi susu kerbau karena

aromanya yang khas agak amis dibandingkan susu sapi dan tingkat kesulitan

(2)

2

berkembang di beberapa daerah di Indonesia yaitu Sumatra Utara, Sumatra Barat

dan Sulawesi.

Susu dapat dolah menjadi beberapa makanan yaitu yogurt, tahu susu, kefir

dan keju. Keju merupakan salah satu hasil olahan susu yang memiliki daya

simpan yang panjang dan memiliki harga jual yang tinggi. Ada beberapa jenis

keju antara lain brick, cheddar, cottage, cream, edam, gauda, hand, limburger,

naufthatel, permesan, provolone, romano, roquofort, sapsago, swiss, trappsit dan

keju whey serta mozarela. Konsumsi keju oleh masyarakat Indonesia cukup tinggi

biasanya keju digunakan sebagai campuran bahan makanan salah satunya adalah

keju mozarela.

Penggunaan 2 jenis susu diduga akan berpengaruh terhadap sifat kimia

dan organoleptik keju mozarela yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui kadar lemak dan kadar air serta sifat organoleptik keju mozarela dari

susu kerbau dan susu sapi serta kombinasi susu kerbau dan susu sapi. Manfaat

dari penelitian ini adalah mengetahui kualitas keju mozarela terbaik dan

pemahaman masyarakat bahwa susu kerbau dapat diolah menjadi keju dengan

Referensi

Dokumen terkait

Proses pembuatan keju dari campuran air susu sapi dan susu kedelai diawali dengan proses persiapan bahan yaitu air susu sapi dan susu kedelai, pembentukan dadih, pemisahan dadih

Dari hasil uji kuantitatif tersebut di atas kita dapat mengetahui seberapa besar kelayakan keju yang dimanfaatkan sebagai susu fermentasi dengan cara tradisional

Penelitian dilakukan untuk mengetahui kualitas susu segar dari para peternak sapi perah pemasok industri keju yang ditinjau dari keberadaan jumlah sel somatis,

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar lemak terendah pada keju perlakuan K1B3 yang merupakan perlakuan pembuatan keju dengan bahan baku 100% susu sapi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa keju mozarella susu sapi dengan perlakuan penambahan pengental berupa hidrokoloid pati jagung (maizena) merupakan keju yang memiliki

Aroma keju “cottage” dipengaruhi oleh kombinasi susu kambing dan susu sapi dengan rasio yang berbeda, T1 sampai dengan T4 terdapat persamaan yaitu “prengus” karena adanya

Nilai rerata terbaik dalam hal penerimaan rasa suka dari panelis yaitu pada perlakuan T3 kombinasi susu kerbau dan susu sapi, hal ini disebabkan terjadinya

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dangke susu kerbau menghasilkan nilai rendemen yang lebih tinggi, kualitas fisik (warna, aroma, tekstur dan hedonik) lebih baik