• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Pengasapan Sosis Ayam Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) terhadap Daya Simpan dan Sifat Sensori - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Pengasapan Sosis Ayam Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) terhadap Daya Simpan dan Sifat Sensori - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sosis berbahan dasar daging ayam adalah makanan yang sekarang ini sangat digemari

dan populer di kalangan masyarakat berbagai golongan karena rasanya yang lezat, tingkat

keempukan, dan praktis pemasakannya. Namun bersamaan dengan hal tersebut kebutuhan

akan daging ayam semakin meningkat yang berbanding terbalik dengan produksinya

sehingga diperlukan bahan penambah yang mempunyai karakteristik hampir sama

(MunaWaroch dan Zulfanita, 2012). Pada tahun 2013 – 2014 tingkat konsumsi daging

ayam secara nasional mengalami lonjakan yang signifikan sebanyak 46.524 ton

dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Oleh sebab itu, harus dilakukan upaya dalam

menangani masalah tersebut dengan restruktur pangan bahan yang hampir sama dengan

daging ayam (Runtini et al., 2015).

Sosis ayam mempunyai ciri-ciri khusus antara lain berwarna keputihan atau merah

pucat, mempunyai serat yang halus, ukuran serat lebih panjang, lemak terdapat dibawah

kulit dan berwarna kuning (Rosyidi, 2009). Serat dari Jamur tiram putih mirip dengan serta

daging ayam. Jamur tiram putih dapat dijadikan restruktur bahan dalam sosis daging ayam

broiler karena mempunyai sifat fisik dan sifat kimia yang hampir sama sehingga

penambahan jamur tiram putih ini dapat meningkatkan kualitas (Irawati et al., 2015).

Jamur tiram putih ini mempunyai daya simpan yang relatif pendek dan mudah rusak

(2)

2

dengan buah serta sayur cepat mengalami kerusakan sebab masih terjadinya aktivitas

metabolisme setelah panen (Arianto et al., 2009). Akan tetapi selain daya simpan jamur

tiram putih ini relatif pendek mempunyai kandungan nilai gizi yang cukup tinggi terutama

protein dan serat dibandingkan jamur lainnya sehingga perlu dilakukan penambahan jamur

tiram putih pada pembuatan sosis daging ayam broiler (Iqbal et al., 2015).

Mutu merupakan faktor utama yang harus diperhatikan selama memproduksi dan

mengolah bahan pangan berbahan dasar utama daging. Sekarang ini penggunaan bahan

dalam pengolahan pangan sangat diperhatikan untuk menghasilkan mutu produk yang aman

dikonsumsi (Setiadji, 2000). Parameter mutu sosis yang diperhatikan oleh konsumen serta

produsen adalah segi daya simpan dan sifat organoleptik seperti warna, bau, rasa, dan

tekstur. Daya simpan produk sering menjadi acuan pertama disebabkan untuk sosis

biasanya tidak langsung dikonsumsi seluruhnya akan tetapi disimpan untuk persediaan.

Warna merupakan daya tarik yang utama dilihat langsung oleh konsumen, sedangkan bau

dipengaruhi oleh bahan utama dan bumbu yang dimasukkan ke dalam adonan sehingga

dengan pemberian jamur tiram putih dapat meningkatkan tekstur yang halus, kompak,

kenyal serta empuk. Tekstur yang halus akan dihasilkan apabila percampuran semua

dilakukan secara sempurna dan menggunakan alat perncampur (Iqbal et al., 2015).

Permasalahan yang sering dihadapi pada proses pembuatan sosis adalah daya simpan

sosis yang dipengaruhi oleh teknik pemasakan yang belum diketahui untuk menghasilkan

sosis berkualitas tinggi dan terbaik. Pada umumnya sosis ayam dimasak dengan cara

perebusan maupun pengukusan, akan tetapi hal tersebut masih kurang optimal dalam

menghasilkan sosis yang mempunyai daya simpan panjang sehingga perlu dilakukan

(3)

3

Kombinasi pemasakan dengan pengasapan akan menghasilkan sosis yang mempunyai daya

simpan lebih lama dan memperbaiki sifat organoleptik dibandingkan dengan sosis tanpa

dilakukan pengasapan. Hal ini disebabkan selama proses pengasapan terjadi perubahan

fisik maupun kimiawi pada sosis karena kandungan asap, suhu dan waktu yang digunakan

(Zanardi et al., 2002).

1.2 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan antara sosis ayam jamur tiram putih

yang dilakukan tanpa pengasapan dan pengasapan terhadap daya simpan dan sifat sensoris.

Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah memberi informailmiah mengenai mutu sosis

dengan kombinasi metode pengasapan dalam teknik pemasakan.

1.3. Hipotesis Penelitian

Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah adanya perbedaan daya simpan

dan sifat sensori pada sosis ayam yang difortifikasi jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus)

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu perlu ditentukan jenis dan konsentrasi bahan pengikat yang tepat dalam pembuatan produk nugget jamur tiram putih ditinjau dari sifat kimia (kadar air,

KOMBINASI JAMUR TIRAM ( Pelurotus Ostreatus )DAN KACANG MERAH TERHADAP KADAR PROTEIN DAN DAYA TERIMA.. PRODUK SOSIS

Tahapan penelitian ini meliputi pembuatan tepung labu kuning, uji proksimat tepung labu kuning, pembuatan sosis jamur tiram putih, uji kimia (kadar air, kadar abu, kadar serat

Bisa disimpan di suhu refrigerator atau dibekukan untuk kemudahan dalam penyediaan makanan, sedangkan sosis kering adalah sosis yang dibuat dengan menggunakan proses

Hasil Analisis dan Uji Duncan Kadar Protein Sosis Jamur Tiram Putih dan Tepung Labu Kuning dengan Kombinasi Tepung Tapioka dan Karaginan. Hasil Anava Kadar Protein Sosis

Tahapan penelitian ini meliputi pembuatan tepung rebung, uji proksimat tepung rebung, pembuatan sosis jamur tiram, uji kimia (kadar air, kadar abu, kadar serat, kadar

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat tentang alternatif bahan baku sosis yang berasal dari bahan nabati seperti jamur tiram putih dengan

Mutu organoleptik pengaruh lama perendaman dengan asap cair terhadap sifat organoleptik sosis daging ayam yang diamati dalam penelitian yakni warna, aroma, tekstur, cita