• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PGSD 1104963 chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PGSD 1104963 chapter3"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Lina Yulyana Nengsih Sambas, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CLIS (Children Learning in Science) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

31 A. Metode Penelitian

Metode yang akan dilakukan dalam penelitian ini yaitu Penelitian

Tindakan Kelas (PTK). Suharsimi, Suhardjono dan Supardi (dalam

Mulyasa 2012:10) penelitian tindakan kelas merupakan suatu upaya untuk

mencermati kegiatan belajar sekelompok peserta didik dengan

memberikan sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan. Tindakan

tersebut dilakukan oleh guru, oleh guru bersama-sama dengan peserta

didik, atau guru dengan maksud memperbaiki dan meningkatkan kualitas

pembelajaran.

B. Desain Penelitian

Disain penelitian berisi tahapan kegiatan pembelajaran penelitian

tindakan kelas yang akan dilaksanakan sebanyak tiga siklus dimana

tahapan ini adalah tahap perencanaan, pelaksanaan, dan observasi

tindakan. Disain penelitian yang dilakukan pada penelitian tindakan kelas

ini disesuaikan dengan model yang dikemukakan oleh Kemmis dan

(2)

Gambar 3.1 : Model Desain Kemmis & Mc Taggart

(dalam Hermawan, 2008, hlm. 128)

C. Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di salah satu SD Negeri di Kecamatan

Sukasari Kota Bandung. Letak SD ini berada di lingkungan komplek dan

rata-rata siswanya berasal dari keluarga yang tingkat ekonominya

menengah ke atas.

D. Subjek Penelitian

Subyek penelitian terdapat di wilayah Jawa Barat, yaitu Kota

Bandung. Yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV

pada semester genap tahun ajaran 2014/2015 yang berjumlah 26 siswa

terdiri dari 11 orang perempuan dan 15 orang laki-laki. Namun, pada saat

pengumpulan data awal jumlah siswa yang hadir sejumlah 24 orang

(terdiri dari 9 orang perempuan dan 15 orang laki-laki). Oleh karena itu

peneliti memutuskan untuk mengambil ke-24 siswa tersebut sebagai

subjek penelitian. Hal ini bertujuan untuk membandingkan peningkatan

pemahaman konsep siswa pada setiap siklusnya dengan menerapkan

model pembelajaran Children Learning in Science (CLIS). Tingkat

kemampuan para siswa bervariasi ada yang kurang, sedang, dan beberapa

siswa diatas rata-rata.

E. Waktu Penelitian

Waktu penelitian yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah tiga

bulan mulai dari tahap persiapan pada bulan April 2015 sampai tahap

pengiriman laporan akhir pada bulan Juni 2015. Sedangkan tempat

pelaksanaan penelitian ditetapkan sesuai dengan jadwal pelajaran dan

sesuai dengan kesepakatan dengan tim peneliti, wali kelas dan kepala

sekolah.

F. Instrument Penelitian

Terdapat dua jenis instrumen yang digunakan untuk

mengumpulkan data pada penelitian ini, yaitu :

(3)

Instrumen pembelajaran adalah instrumen yang dipakai selama

pembelajaran berlangsung. Instrumen yang digunakan dalam penelitian

ini terdiri dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar

Kegiatan Siswa (LKS).

2. Instrumen pengungkap data penelitian

Instrumen pengungkap data yang digunakan adalah dalam penelitian

ini meliputi :

a. Lembar Tes Pemahaman Konsep

Teknik ini dilakukan peneliti untuk mendapatkan data hasil belajar

siswa dengan menggunakan butir-butir soal/instrumen soal yang

mengukur pemahaman siswa sesuai dengan materi yang diteliti.

b. Lembar Observasi atau pengamatan

Menurut Nana Sudjana (2012, hml. 85) menjelaskan bahwa

observasi langsung adalah pengamatan yang dilakukan terhadap

gejala atau proses yang terjadi dalam situasi yang sebenarnya dan

langsung diamati oleh pengamat. Teknik observasi ini digunakan

untuk mengamati gejala-gejala yang tampak dalam proses

pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi.

c. Dokumentasi

Teknik ini merupakan bukti yang berhubungan dengan focus

permasalahan penelitian. Data ini dapat bermanfaat bagi peneliti

untuk menguji dan menafsirkan focus permasalahan dalam

penelitian. Studi dokumentasi dapat berupa foto, video atau

rekaman.

G. Prosedur Penelitian

Prosedur PTK ini didesain untuk dua siklus, dimana tiap-tiap siklus

dilaksanakan dalam dua kali pertemuan. Rencana tindakan pada

masing-masing siklus dalam PTK ini dibagi dalam empat tahap tindakan

penelitian, yaitu : 1) perencanaan; 2) implementasi tindakan; 3) observasi

dan evaluasi; serta 4) analisis dan refleksi. Sebelum melakukan tindakan

(4)

melakukan kegiatan pendahuluan setelah itu peneliti melakukan tahap

tindakan penelitian.

1. Tahap Pendahuluan (Pra Penelitian)

a. Permintaan izin kepada Kepala SDN tempat penelitian.

b. Observasi dilakukan untuk mendapatkan gambaran awal mengenai

situasi dan kondisi secara keseluruhan terutama siswa kelas IV

yang akan dijadikan sebagai subjek penelitian.

c. Identifikasi permasalahan, dimulai dari melakukan kajian terhadap

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006,

model-model pembelajaran IPA, buku sumber IPA kelas IV, dan

pembelajaran IPA di kelas IV. Menentukan model pembelajaran

yang relevan dengan karakteristik siswa, bahan ajar, dan proses

belajar mengajar yang sedang berlangsung pada pembelajaran IPA.

Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada

pembelajaran IPA dengan menerapkan model pembelajaran

Children Learning in Science (CLIS). Menyusun atau menetapkan

teknik pemantauan pada setiap tahap penelitian.

2. Tahap Tindakan

Tahap tindakan pada penelitian tindakan kelas ini akan diuraikan

sebagai berikut :

Siklus I

a. Tahap perencanaan (planning). Pada tahap perencanaan ini

kegiatan yang dilakukan berupa persiapan-persiapan diantaranya

mengkaji teori-teori yang mendukung ke perpustakaan, pembuatan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), mempersiapkan media

pembelajaran, menyusun instrumen penelitian serta mendiskusikan

dengan rekan guru sejawat yang akan diminta menjadi observer.

b. Pelaksanaan (action). Pelaksanaan penelitian dilakukan

berdasarkan dengan rencana yang telah dibuat sebelumnya.

Pelaksanaan ini berlangsung dikelas dalam proses belajar

(5)

c. Observasi. Pengamatan dilaksanakan pada kegiatan pembelajaran,

adapun hal yang perlu dilihat atau diamati pada pelaksanaan

pembelajaran adalah keterlaksanaan model pembelajaran CLIS

dalam proses pembelajaran serta aktivitas guru dan siswa dengan

menggunakan model pembelajaran CLIS.

d. Refleksi. Refleksi ini bertujuan memperbaiki pelaksanaan

penelitian pada siklus selanjutnya dan mendiskusikan apa saja yang

terjadi pada tahap pelaksanaan yang semua telah ditulis pada tahap

observasi. Membahas mengenai penampilan mengajar maupun

situasi siswa dan kelas, semua hal yang telah ditemukan pada saat

pelaksanaan semuanya dibahas pada tahap refleksi ini agar

kekurangan atau kelemahan yang ada pada pelaksanaan siklus I

dapat diperbaiki dan dilaksanakan lagi untuk siklus berikutnya

yaitu siklus II.

Siklus II

Seperti halnya pada siklus I, siklus kedua ini juga terdiri dari

empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.

a. Perencanaan. Penelitian membuat perencanaan pembelajaran

berdasarkan refleksi pada siklus I.

b. Pelaksanaan. Guru melakukan pembelajaran dengan menerapkan

model pembelajaran CLIS sesuai dengan perencanaan yang telah

dibuat berdasarkan hasil refleksi siklus I.

c. Observasi. Peneliti melakukan pengamatan terhadap aktivitas

pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran CLIS.

d. Refleksi. Peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus

II. Setelah melakukan penelitian tindakan kelas dengan dua siklus,

maka peneliti membuat kesimpulan atas pelaksanaan pembelajaran

dengan menerapkan model pembelajaran Children Learning in

Science (CLIS) dalam meningkatkan pemahaman konsep siswa

(6)
(7)

H. Rencana Pengolahan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi

Observasi dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung

dengan cara mengisi lembar observasi yang sudah disiapkan oleh

peneliti. Lembar observasi digunakan untuk memperoleh data

tentang aktivitas guru dan siswa dalam penerapan model

pembelajaran CLIS untuk meningkatkan pemahaman konsep

siswa.

b. Evaluasi

Evaluasi digunakan untuk memperoleh data hasil belajar

siswa dengan menerapkan model pembelajaran CLIS (Children

Learning in Science) untuk meningkatkan pemahaman konsep

siswa.

c. Dokumentasi

Dokumentasi digunakan sebagai bukti konkrit dan gambaran

secara langsung dari kegiatan penelitian. Pemotretan dilakukan

pada setiap siklus dan tindakan untuk membuktikan data

pelaksanaan penelitian tindakan kelas.

2. Teknik Analisis Data

1. Analisis Kualitatif

Analisis deskriptif-kualitatif merupakan suatu teknik yang

menggambarkan dan menginterpretasikan yang muncul dalam

pelaksanaan pembelajaran, mendeskripsikan aktivitas siswa atau

partisipasi siswa dalam pembelajaran, serta merekam sebanyak

mungkin situasi yang diteliti pada saat itu, sehingga memperoleh

gambaran secara umum dan menyeluruh tentang keadaan sebenarnya.

2. Analisis Kuantitatif

Data kuantitatif diperoleh dari tes pemahaman konsep siswa

(8)

diperoleh kemudian dilakukan analisis dengan langkah-langkah

sebagai berikut :

a. Pensekoran hasil tes pemahaman konsep

Hasil tes siswa setiap siklus dianalisis dengan berpedoman

pada sistem holistic scoring rubrics yaitu prosedur yang digunakan

untuk menskor jawaban siswa. Setiap skor yang diraih siswa

mencerminkan pemahaman konsep siswa. Kriteria pemberian skor

menurut Runner dan Brumby dalam Abraham et. al (purwanto dkk,

2010) adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1

Tingkat pemahaman konsep siswa Tingkat

Pemahaman

Ciri jawaban siswa nilai

Paham (P) Jawaban benar dan mengandung

seluruh konsep ilmiah

4

Jawaban benar mengandung paling

sedikit satu konsep ilmiah serta tidak

mengandung suatu kesalahan konsep 3

Miskonsepsi (M) Jawaban memberikan sebagian

informasi yang benar tapi juga

Jawaban salah, tidak relevan/jawaban

hanya mengulang pertanyaan dan

jawaban kosong

0

Setelah jawaban siswa dikelompokan berdasarkan kriteria yang

telah dibuat maka dapat dihitung presentase tingkat pemahaman

siswa dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

(9)

Keterangan : N = jumlah siswa keseluruhan

∑P = jumlah siswa yang memahami konsep ∑M = jumlah siswa yang miskonsepsi ∑TP = jumlah siswa yang tidak paham b. Pensekoran hasil tes

Untuk melihat penilaian akhir siswa setelah diberikan tes, yaitu:

Penilaian Akhir =

x 100

c. Menghitung nilai rata-rata kelas

Mencari rata-rata nilai yang diperoleh siswa melalui rumus yang

diadaptasi oleh Nana Sudjana (2012, hlm. 109) sebagai berikut :

R =

Keterangan : R = nilai rata-rata siswa ∑x = jumlah seluruh nilai siswa

N = jumlah siswa

d. Menghitung persentase ketuntasan belajar siswa yang lulus di kelas

IV dengan rumus:

X 100%

Keterangan :

Gambar

Tabel 3.1 Tingkat pemahaman konsep siswa

Referensi

Dokumen terkait

Sehubungan dengan pekerjaan pengadaan SEPEDA MOTOR pada Badan Pemberdayaan Perempuan Dan KB Kabupaten Kepulauan Aru dan Berdasarkan Berita Acara Hasil Pelelangan Nomor

7 It is that promise that that has always set this country apart – that through hard work and sacrifice, each of us can pursue our individual dreams but still come together as

meningkatkan hasil belajar kimia siswa kelas XI pada konsep Asam basa di salah. satu SMK Negeri di Kabupaten

Adapun yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah hubungan hukum para pihak yang timbul di dalam pelaksanaan perjanjian pengadaan barang dan jasa antara Dinas

pengumpulan data merupakan langkah yang sukar karena data yang salah akan.. menyebabkan kesimpulan yang ditarik akan salah juga (Suharsimi

PERTAMA: Para penelima Hibah Program Pengabdian kepada Masyarakat dari Dana Mandiri ITB (kategori Program Top Down) Tahun 2010 dan mengangkat nama-nama

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa hubungan hukum diantara para pihak merupakan hubungan hukum administrasi negara atau tata usaha negara, yaitu hubungan

Keefektifan strategi KWL (Know-Want to knom-Learned) terhadap kemampuan membaca kriitis dan berpikir kritis siswa di sekolah dasar.. Universitas Pendidikan Indonesia |